• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Hasil Penelitian Poligami dalam Perspektif Al-Qur'an (Tafsir Surah An-Nisa' Ayat 3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Laporan Hasil Penelitian Poligami dalam Perspektif Al-Qur'an (Tafsir Surah An-Nisa' Ayat 3)"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Poligami Dalam Perspektif Al-Quran (Analisis Surat An-Nisa” Ayat 3). Pada tahun 2019, Nurfaidah meneliti tentang poligami. menurut hukum negara, sedangkan penelitian saya membahas tentang hukum poligami menurut Al-Quran.

Jenis penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode Analisa Data

Ikuti dan kumpulkan masalah yang dibincangkan dengan mengumpulkan ayat-ayat al-Quran yang membicarakannya. Menyenaraikan urutan ayat-ayat al-Quran yang berkaitan dengan ayat-ayat tersebut mengikut masa turunnya.

Pengertian Poligami

Musdih Mulia, MA, dosen Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, “Poligami itu haram lighairih, yakni haram karena dampak dan akibat buruk yang ditimbulkannya.” .docx - _ftn1 Ia pun mengaku memiliki data yang menunjukkan bahwa praktik poligami di masyarakat telah menimbulkan banyak permasalahan penting dan permasalahan sosial yang besar. Miftah Faridh (Direktur PUSDAI Jawa Barat), juga mempunyai pandangan serupa, “Poligami dalam pandangan Islam merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat.

اوتُحإِكنْناوَف اوَم

وَااوَ

نْ تُكوَل وَ إِم

وَااوَ تُ وَ

اوَم نْ وَكوَ وَم

وَ إِلوَ

ىوَننْدوَ

اوتُلوتُعوَت

Alasan Poligami

Seorang suami diperbolehkan beristri lebih dari satu jika para pihak menghendakinya dan Pengadilan Agama telah memberikan izin (Pasal 3 ayat (2) UU Nomor 1 Tahun 1974). Jika memperhatikan alasan pemberian izin poligami di atas, mungkin jelas bahwa alasan tersebut mengacu pada tujuan utama dilangsungkannya suatu perkawinan, yaitu membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal (istilah KHI disebut sakinah, mawaddah dan rahmah. ). berdasarkan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Syarat-syarat Poligami

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Poligami

Sebagian pria mempunyai gairah dan hasrat seksual yang tinggi dan menggebu-gebu, sehingga bagi mereka wanita dirasa belum cukup untuk menyalurkan hasrat tersebut. Namun jika sang suami termasuk orang yang memiliki gairah seks tinggi dan istrinya mengalami menstruasi hanya dalam beberapa hari, dikhawatirkan sang suami tidak mampu mengurus dirinya sendiri, maka poligami bisa menjadi pilihan.

Faktor Internal Rumah Tangga

Istri yang tidak pandai bersyukur, banyak menuntut, boros, suka berkata kasar, mudah marah, tidak mau menuruti nasehat suami dan selalu ingin menang sendiri, biasanya tidak disukai. suami. Oleh karena itu, tidak jarang para suami mulai berpikir untuk menikahi istri lain yang dianggap lebih baik dan lebih bertakwa, apalagi jika niat buruk dan akhlak istri tersebut tidak dapat diperbaiki.

Faktor Sosial

Kesuksesan dalam dunia usaha dan perekonomian yang mapan seringkali menumbuhkan sikap percaya diri dan yakin akan kemampuannya menghidupi lebih dari satu istri.25.

Poligami dalam Pandangan Islam

Untuk penjelasannya ialah: “Kamu tidak akan dapat berlaku soleh dalam perkara hati, kerana hati adalah urusan Tuhan. Mengulas hadis di atas, Ibnu At-Tîn berkata: ―Pendapat yang paling tepat dalam menafsirkan kisah ini ialah Rasulullah Shallallahu ‗alayhi Wassalam. Adapun sabda Nabi Shallallahu ‗alayhi Wassalam: ―Aku tidak mengharamkan yang halal,'' yang bermaksud bahawa dia (anak perempuan Abu Jahal) halal untuk dikahwini oleh Ali, kecuali Fatimah adalah isterinya.

Adapun bersatunya keduanya akan merugikan Nabi SAW, karena beliau merasa Fatimah akan terluka, maka hal ini tidak diperbolehkan. Larangan tersebut bukan karena Fathimah “tersakiti”, namun karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam terluka karena Fathimah terluka, dan masyarakat sepakat dengan larangan menyakiti Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mengenai hal ini, Imam Ibnul Qayyim berkata: “Dalam hadits ini terdapat keterangan tentang larangan menyakiti Nabi SAW dengan cara apapun, bahkan dengan melakukan perbuatan yang diperbolehkan.

Jika Rasulullah Shallallahu ‗alaihi Wassalam merasa sakit hati dengannya, maka tidak boleh dilakukan berdasarkan firman Allah Subhanahu Wata'ala: "Tidak patut kamu menyakiti Rasulullah [QS. Apabila ada orang yang berbuat demikian, sudah tentu mereka tidak boleh dibenci atau dicela kerana mereka melakukan sesuatu yang dihalalkan, bahkan boleh dianjurkan berdasarkan hadis-hadis yang menganjurkan memperbanyakkan umat Nabi Shallallahu ‗alaihi Wassalam.

Hikmah Diperbolehkannya Poligami

Namun pada saat yang sama, mereka membiarkan suaminya melakukan hubungan dengan perempuan dan pasangan hidup yang buruk tanpa batasan atau perhitungan, tidak berdasarkan hukum atau norma yang sesuai bagi perempuan dan keturunan yang dilahirkan, sebagai buah dari “poligami”. dan amoral.28.

Konsep Poligami Dalam Al-Qur’an

Dengan nama Allah aku memohon kepadamu," atau "Dengan nama Allah aku memanggilmu." Dan peliharalah hubungan persahabatan, jangan sampai terputus. 34. 36 akan mampu menerapkan (hak) secara adil wanita yatim piatu (ketika kamu menikahinya).” Maksudnya, jika seorang wanita yatim berada dalam lindungan salah satu dari kalian dan dia kuatir tidak mampu memberikan mahar yang layak kepada wanita yatim tersebut, maka sebaiknya aku tidak mengawininya, karena masih banyak wanita yang lain. . Artinya, “Dan kamu sekali-kali tidak akan bisa berlaku adil di antara istri-istri (kamu), meskipun kamu sungguh-sungguh ingin melakukannya, oleh karena itu janganlah kamu terlalu condong (terhadap orang-orang yang kamu cintai) sehingga membiarkan orang lain berada dalam bahaya.”

Dan mereka meminta kepadamu fatwa tentang wanita,' mereka bertanya tentang kewajipan mereka terhadap wanita. 37 tentang mereka, dan apa yang telah dibacakan kepadamu dalam Al-Quran, katakanlah kepada mereka: Wahai Muhammad: Allah menerangkan kepadamu apa yang kamu tanyakan tentang masalah wanita, dan Allah juga menerangkan kepadamu apa yang dibacakan kepadamu dalam al-Quran. berkenaan isu harta pusaka wanita. – Tentang perempuan-perempuan yatim yang tidak kamu berikan kepadanya apa yang diwajibkan atas mereka, padahal kamu ingin mengawini mereka. sedang kamu belum menyempurnakan mahar kepada mereka, Allah melarang manusia berbuat demikian. Dan supaya kamu menjaga anak yatim dengan adil.’ Dan Allah memberi fatwa kepada kamu tentang anak-anak yang masih dianggap lemah.

Keadilan mutlak di antara semua istri sulit dicapai, bahkan hampir mustahil, katanya, “Dan kamu tidak akan pernah bisa berlaku adil di antara istri-istrimu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” Allah mengampuni kesalahanmu dan menyayangimu. 41.

Syarat-Syarat Diperbolehkannya Poligami Dalam Surah An-Nisa’ Ayat 3

Ali As Shobuni mengutip pendapat Imam Qurhubi bahwa angka (اع ثلى و) tidak menunjukkan kesanggupan menikahi 9 istri karena pernyataan mereka jauh dari kebenaran Al-Qur'an dan Sunnah serta jauh dari yang ditentukan oleh Salaf. -sarjana. , serta salah mengartikan huruf wawu pada ayat ini berfungsi sebagai tambahan, yang mengilhami Nabi untuk menikahi sembilan wanita dan mengumpulkan mereka dalam waktu bersamaan, sehingga salah mengartikan kelompok ini. Melalui ayat ini, Allah memberitahu kita bahwa ketidakmampuan laki-laki untuk berlaku adil terhadap istrinya berkaitan dengan kecenderungannya terhadap cinta, hubungan seksual, dan perhatian. Imam Mujahid berkata: Makna ayat ini adalah jangan melakukan keburukan dengan sengaja, tetapi konsistenlah dalam persamaan rotasi dan penghidupan; karena inilah yang bisa dilakukan orang.

44 bersabda maksud Allah: “Seseorang yang mempunyai dua isteri dan tidak berlaku adil terhadap kedua isterinya pada hari Qiyamat, akan dibangkitkan dengan badannya miring ke satu sisi” 46. 47Abu Bakr Ibnu Al-Arabi Al-Maliki. , Ahkamu al-Qur'an, (Dar al Ma'rifah, Bairut Lebanon), hal. Maka bagi laki-laki yang memilih satu isteri saja, hilanglah rasa keberpihakan yang menyimpang dari kebenaran dalam dirinya.

Mengenai maksud An-Nisa ayat 3, Az-Zuhaili menjelaskan dalam Al-Mausu'ah Al-Qur'aniyyah Al-Muyassarah sebagai berikut:50. Ayat di atas adalah tentang seorang lelaki yang mempunyai isteri yatim dan isteri bukan yatim. Berdasarkan maklumat di atas, dapatlah difahami bahawa kedua-dua ayat ini munasabah, dengan ayat yang membicarakan tentang poligami adalah selaras dengan amaran untuk memberi hak kepada anak yatim di bawah asuhan walinya.

Namun, ternyata ada pula yang mempunyai istri hingga lima, jumlah yang lebih banyak dari yang diperbolehkan dalam Al-Quran.

Pembahasan

Menurut Syekh Muhammad bin Ibrahim, jika seseorang ingin berpoligami hendaknya tidak mendapat izin dari istri pertama, namun secara akhlak dan untuk menjaga keharmonisan rumah tangga, hendaknya suami menceritakan hal ini kepada istri pertama, untuk menjaga perasaan dan meringankan sakit hatinya. sesuai dengan fitrah wanita, pada umumnya dengan ungkapan bahasa dan ucapan yang sopan serta dengan memberikan materi jika diperlukan. Banyak perempuan yang masing-masing menginginkan lebih banyak malam dari suaminya dibandingkan istri lainnya, tanpa menyadari bahwa hal ini akan melanggar keadilan dalam poligami. Jatah wanita yang lain boleh lebih banyak dari pada wanita yang lain asalkan wanita tersebut memberikan jatah malamnya kepada wanita yang lain, tetapi tidak boleh untuk beberapa malam berturut-turut.

Ada yang berpendapat bahwa bagian yang dibagi harus dibagi rata kepada istri-istri yang lain dan wanita yang menyumbangkan bagian tersebut dianggap tidak ada. Artinya laki-laki mengosongkan bagian malamnya bersamanya dan melanjutkan antrian untuk bermalam bersama perempuan lain. 67. Dalam hal ini, perempuan yang menyumbangkan jatahnya kepada orang lain berhak untuk mencabut pemberiannya dan meminta kembali haknya serta meminta agar suaminya kembali bermalam bersamanya.

Seorang suami tidak boleh menghabiskan dua malam berturut-turut dengan wanita yang telah dibantu oleh kekasihnya. Imam An-Nawawi berkata: ―Menurut sahabat-sahabat kami, yang paling benar ialah suami yang tidak boleh menghabiskan lebih dari satu hari berturut-turut dengan isteri yang mendapat pertolongan, kecuali dengan persetujuan isteri-isteri yang lain.

Kesimpulan

Penganut Poligami: Bagi seseorang yang ingin berpoligami, ada baiknya mempertimbangkan apa yang dikemukakan oleh Muhammad Syahrur dan Nashr Hamid Abu Zayd, yaitu keterlibatan anak sebagai alasan melakukan poligami. Sebab, perlindungan terhadap anak yatim lebih penting dalam urusan poligami dan mempertimbangkan apakah pelaku poligami bisa bersikap adil terhadap calon istrinya yang akan berpoligami. Bagi masyarakat : Masyarakat hendaknya lebih pengertian dan bijaksana dalam menyikapi isu poligami, karena isu poligami merupakan hal yang secara tegas dibolehkan dalam Al-Qur'an.

Negara: Negara dari sisi pemerintah harus mengkaji ulang undang-undang tentang perlindungan anak (hak asasi manusia), undang-undang perkawinan dan kebijakan lain mengenai perlindungan anak dan perkawinan, termasuk izin poligami di KUA. Abu Bakar Ibnu Al-Arabi Al-Maliki., Ahkamu al-Koran, (Dar al Ma'rifah, Bairut Lebanon). Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad al Anshori al Qurthubi, Al Jami' li Ahkami al-Quran, Jilid 4.

Hanif Yusoh, Analisis pelaksanaan poligami dan implikasinya terhadap kehidupan rumah tangga (studi kasus di Desa La'han, Kabupaten Yingo, Provinsi Narathiwat, Thailand Selatan) tesisnya tidak dipublikasikan.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari peelitian penulis mengenai nilai-nilai pendidikan akhlak kepada kaum dhuafa perspektif al-Qur’an surat An- Nisa ayat 36 Tafsir Al-Maraghi ini adalah bahwa

apa yang tergores dalam jiwa dengan salahsatu bahasa. Ini diajarkan Allah, kalau tidak diajarkan Allahmanusia tidak akan bisa berbicara. Oleh karena isi ayat ini

Sehubungan dengan itu, di kalangan ulama dikenal apa yang disebut sebagai kaidah-kaidah tafsir (qawa’id al-tafsīr), latar belakang turunnya suatu ayat (sabab al-nuzīl),

Kemudian Dia (Allah) pun bersumpah dengan nama-nama-Nya itu dan dengan al-Qur’an yang mulia, bahwa “Sungguh kami benar-benar akan membangkitkan mereka kembali saat Hari Kiamat

Keenam, skripsi yang ditulis oleh Aghis Nikmatul Qomariyah dengan judul Penafsiran Bakri Syahid Terhadap Ayat-ayat al-Qur‟an dan Kewajiban Istri dalam Tafsir al-Huda

Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mu‟min) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mu‟min lebih baik dari orang musyrik,

Adapun persamaan penelitian penulis dengan jurnal Nasiruddin adalah sama-sama menggunakan tafsir al-Munîr karya Wahbah az-Zuhailîy, akan tetapi penulis membandingkan dengan tafsir lain

Labibah dalam kajiannya menegaskan bahwa wanita nusyuz dalam tafsir Al-Azhar yaitu seorang istri yang durhaka kepada suaminya dan tidak menaatinya sedangkan di dalam tafsir Al-Misbah,