LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS
KUNJUNGAN LAPANGAN PADA BAYI DAN BALITA DENGAN MASALAH GIZI
I. Pendahuluan A. Latar Belakang
Penurunan prevalensi stunting dan wasting merupakan salah satu indikator target program kesehatan masyarakat dalam RPJMN 2020-2024. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 prevalensi stunting dan wasting di Indonesia masih tergolong tinggi, yaitu sebesar 21.6% dan 7.7%. Terjadi penurunan tiap tahunnya, namun intervensi tetap perlu dilakukan secara spesifik dan sensitif agar dapat mencapai target sesuai RPJMN yaitu stunting menjadi 14% dan wasting menjadi 7%.
Kabupaten Minahasa Utara merupakan salah satu lokus gizi dengan prevalensi stunting sebesar 20.5%, wasting sebesar 11.3%, underweight sebesar 12.9%, dan overweight sebesar 3.6%. Tentu diperlukan penanganan yang terintegrasi dan berkelanjutan agar permasalahan gizi di Kabupaten Minahasa Utara dapat teratasi. Salah satu program yang dilakukan oleh Puskesmas Wori adalah “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” dengan melakukan pemantauan lebih lanjut terhadap kondisi balita yang memiliki permasalahan gizi. Melalui asesmen, konseling, monitoring, evaluasi serta pemberian makanan tambahan pada balita, harapannya dapat memberikan intervensi gizi secara spesifik dan sensitif agar permasalahan gizi di Kabupaten Minahasa Utara, khususnya wilayah kerja Puskesmas Wori dapat teratasi dengan lebih baik.
B. Landasan Hukum
1. Surat Perintah Tugas Nomor : 000.445/PKM-W/ /I/2023
2. Surat Perintah Perjalanan Dinas Nomor : 000.445/PKM-W/ /I/2023
C. Maksud dan Tujuan
Melaksanakan kegiatan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Wori Jaga IV- IX untuk melakukan pemantauan terhadap kondisi gizi balita yang bermasalah stunting, wasting, underweight, dan overweight.
II. Kegiatan yang dilaksanakan
Melakukan asesmen gizi dengan pengecekan status gizi, memberikan konseling gizi, monitoring dan evaluasi serta pemberian makanan tambahan bagi balita dengan gizi kurang dan stunting.
III. Hasil yang dicapai
Telah dilaksanakan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Wori Jaga IV-XI pada hari Rabu, 11 Januari 2023 dengan jumlah balita yang dipantau sebanyak 5 orang anak. Ibu balita diberi edukasi dan konseling gizi sesuai dengan kondisi setiap balita. Sebanyak 3 balita
mengalami wasting, 1 balita mengalami stunting, dan 1 balita beresiko gizi buruk sehingga disarankan untuk dirujuk ke Puskesmas untuk pemeriksaan lebih lanjut.
IV. Kesimpulan dan Saran
Telah dilaksanakan kegiatan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Wori Jaga IV-IX. Kegiatan ini perlu dilakukan rutin untuk mendeteksi permasalahan gizi pada balita yang bermasalah gizi sehingga dapat dilakukan penanganan yang tepat.
Saran bagi petugas: Diperlukan pendekatan interpersonal agar edukasi yang diberikan kepada ibu balita dapat diterima dan diaplikasikan sesuai dengan yang disarankan. Konseling gizi sebaiknya dilakukan secara personal dengan lebih banyak mendengarkan permasalahan yang dialami ibu balita, tidak hanya sebatas memberikan edukasi saja.
Saran bagi ibu balita: memperbaiki cara pemberian makan pada anak agar sesuai dengan pemenuhan gizinya dan disarankan agar rutin datang ke Posyandu tiap bulan untuk memantau status gizi anak.
V. Penutup
Demikian laporan ini dibuat agar dapat digunakan seperlunya.
LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS
KUNJUNGAN LAPANGAN PADA BAYI DAN BALITA I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Penurunan prevalensi stunting dan wasting merupakan salah satu indikator target program kesehatan masyarakat dalam RPJMN 2020-2024. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 prevalensi stunting dan wasting di Indonesia masih tergolong tinggi, yaitu sebesar 21.6% dan 7.7%. Terjadi penurunan tiap tahunnya, namun intervensi tetap perlu dilakukan secara spesifik dan sensitif agar dapat mencapai target sesuai RPJMN yaitu stunting menjadi 14% dan wasting menjadi 7%.
Kabupaten Minahasa Utara merupakan salah satu lokus gizi dengan prevalensi stunting sebesar 20.5%, wasting sebesar 11.3%, underweight sebesar 12.9%, dan overweight sebesar 3.6%. Tentu diperlukan penanganan yang terintegrasi dan berkelanjutan agar permasalahan gizi di Kabupaten Minahasa Utara dapat teratasi. Salah satu program yang dilakukan oleh Puskesmas Wori adalah “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” dengan melakukan pemantauan lebih lanjut terhadap kondisi balita yang memiliki permasalahan gizi. Melalui asesmen, konseling, monitoring, evaluasi serta pemberian makanan tambahan pada balita, harapannya dapat memberikan intervensi gizi secara spesifik dan sensitif agar permasalahan gizi di Kabupaten Minahasa Utara, khususnya wilayah kerja Puskesmas Wori dapat teratasi dengan lebih tepat dan akurat.
B. Landasan Hukum
1. Surat Perintah Tugas Nomor : 000.445/PKM-W/ /I/2023
2. Surat Perintah Perjalanan Dinas Nomor : 000.445/PKM-W/ /I/2023 C. Maksud dan Tujuan
Melaksanakan kegiatan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Wori Jaga I- III untuk melakukan pemantauan terhadap kondisi gizi balita yang bermasalah stunting, wasting, underweight, dan overweight.
II. Kegiatan yang dilaksanakan
Melakukan asesmen gizi dengan pengecekan status gizi, memberikan konseling gizi, monitoring dan evaluasi serta pemberian makanan tambahan bagi balita dengan gizi kurang dan stunting.
III. Hasil yang dicapai
Telah dilaksanakan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Wori Jaga I-III pada hari Kamis, 12 Januari 2023 dengan jumlah balita yang dipantau sebanyak 5 orang anak.
Ibu balita diberi edukasi dan konseling gizi sesuai dengan kondisi setiap balita. Kelima orang anak memiliki status gizi normal, namun masih perlu monitoring dan evaluasi lebih lanjut karena tiga diantaranya berada di garis kuning pada KMS. Begitu pula dua anak lainnya memerlukan pemantauan kembali di bulan depan agar berat dan tinggi badan dapat tumbuh dengan normal dan status gizi baik.
IV. Kesimpulan dan Saran
Telah dilaksanakan kegiatan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Wori Jaga I-III. Kegiatan ini perlu dilakukan rutin untuk mendeteksi permasalahan gizi pada balita yang bermasalah gizi sehingga dapat dilakukan penanganan yang tepat.
Saran bagi petugas: Diperlukan pendekatan interpersonal agar edukasi yang diberikan kepada ibu balita dapat diterima dan diaplikasikan sesuai dengan yang disarankan. Konseling gizi sebaiknya dilakukan secara personal dengan lebih banyak mendengarkan permasalahan yang dialami ibu balita, tidak hanya sebatas memberikan edukasi saja.
Saran bagi ibu balita: memperbaiki cara pemberian makan pada anak agar sesuai dengan pemenuhan gizinya dan disarankan agar rutin datang ke Posyandu tiap bulan untuk memantau status gizi anak.
LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS
KUNJUNGAN LAPANGAN PADA BAYI DAN BALITA I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Penurunan prevalensi stunting dan wasting merupakan salah satu indikator target program kesehatan masyarakat dalam RPJMN 2020-2024. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 prevalensi stunting dan wasting di Indonesia masih tergolong tinggi, yaitu sebesar 21.6% dan 7.7%. Terjadi penurunan tiap tahunnya, namun intervensi tetap perlu dilakukan secara spesifik dan sensitif agar dapat mencapai target sesuai RPJMN yaitu stunting menjadi 14% dan wasting menjadi 7%.
Kabupaten Minahasa Utara merupakan salah satu lokus gizi dengan prevalensi stunting sebesar 20.5%, wasting sebesar 11.3%, underweight sebesar 12.9%, dan overweight sebesar 3.6%. Tentu diperlukan penanganan yang terintegrasi dan berkelanjutan agar permasalahan gizi di Kabupaten Minahasa Utara dapat teratasi. Salah satu program yang dilakukan oleh Puskesmas Wori adalah “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” dengan melakukan pemantauan lebih lanjut terhadap kondisi balita yang memiliki permasalahan gizi. Melalui asesmen, konseling, monitoring, evaluasi serta pemberian makanan tambahan pada balita, harapannya dapat memberikan intervensi gizi secara spesifik dan sensitif agar permasalahan gizi di Kabupaten Minahasa Utara, khususnya wilayah kerja Puskesmas Wori dapat teratasi dengan lebih baik.
B. Landasan Hukum
1. Surat Perintah Tugas Nomor : 000.445/PKM-W/ /I/2023
2. Surat Perintah Perjalanan Dinas Nomor : 000.445/PKM-W/ /I/2023
C. Maksud dan Tujuan
Melaksanakan kegiatan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Wori Jaga X- XVI untuk melakukan pemantauan terhadap kondisi gizi balita yang bermasalah stunting, wasting, underweight, dan overweight.
II. Kegiatan yang dilaksanakan
Melakukan asesmen gizi dengan pengecekan status gizi, memberikan konseling gizi, monitoring dan evaluasi serta pemberian makanan tambahan bagi balita dengan gizi kurang dan stunting.
III. Hasil yang dicapai
Telah dilaksanakan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Wori Jaga X-XVI pada hari Jumat, 13 Januari 2023 dengan jumlah balita yang dipantau sebanyak 6 orang anak
yang mengalami stunting dan wasting. Ibu balita diberi edukasi seputar pemberian makan sesuai dengan umur dan kondisi gizi anak.
IV. Kesimpulan dan Saran
Telah dilaksanakan kegiatan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Wori Jaga X-XVI. Kegiatan ini perlu dilakukan rutin untuk mendeteksi permasalahan gizi pada balita yang bermasalah gizi sehingga dapat dilakukan penanganan yang tepat.
Saran bagi petugas: Diperlukan pendekatan interpersonal agar edukasi yang diberikan kepada ibu balita dapat diterima dan diaplikasikan sesuai dengan yang disarankan. Konseling gizi sebaiknya dilakukan secara personal dengan lebih banyak mendengarkan permasalahan yang dialami ibu balita, tidak hanya sebatas memberikan edukasi saja.
Saran bagi ibu balita: memperbaiki cara pemberian makan pada anak agar sesuai dengan pemenuhan gizinya dan disarankan agar rutin datang ke Posyandu tiap bulan untuk memantau status gizi anak.
V. Penutup
Demikian laporan ini dibuat agar dapat digunakan seperlunya.
LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS
KUNJUNGAN LAPANGAN PADA BAYI DAN BALITA I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Penurunan prevalensi stunting dan wasting merupakan salah satu indikator target program kesehatan masyarakat dalam RPJMN 2020-2024. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 prevalensi stunting dan wasting di Indonesia masih tergolong tinggi, yaitu sebesar 21.6% dan 7.7%. Terjadi penurunan tiap tahunnya, namun intervensi tetap perlu dilakukan secara spesifik dan sensitif agar dapat mencapai target sesuai RPJMN yaitu stunting menjadi 14% dan wasting menjadi 7%.
Kabupaten Minahasa Utara merupakan salah satu lokus gizi dengan prevalensi stunting sebesar 20.5%, wasting sebesar 11.3%, underweight sebesar 12.9%, dan overweight sebesar 3.6%. Tentu diperlukan penanganan yang terintegrasi dan berkelanjutan agar permasalahan gizi di Kabupaten Minahasa Utara dapat teratasi. Salah satu program yang dilakukan oleh Puskesmas Wori adalah “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” dengan melakukan pemantauan lebih lanjut terhadap kondisi balita yang memiliki permasalahan gizi. Melalui asesmen, konseling, monitoring, evaluasi serta pemberian makanan tambahan pada balita, harapannya dapat memberikan intervensi gizi secara spesifik dan sensitif agar permasalahan gizi di Kabupaten Minahasa Utara, khususnya wilayah kerja Puskesmas Wori dapat teratasi dengan lebih baik.
B. Landasan Hukum
1. Surat Perintah Tugas Nomor : 000.445/PKM-W/ /I/2023
2. Surat Perintah Perjalanan Dinas Nomor : 000.445/PKM-W/ /I/2023
C. Maksud dan Tujuan
Melaksanakan kegiatan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Kima Bajo untuk melakukan pemantauan terhadap kondisi gizi balita yang bermasalah stunting, wasting, underweight, dan overweight.
II. Kegiatan yang dilaksanakan
Melakukan asesmen gizi dengan pengecekan status gizi, memberikan konseling gizi, monitoring dan evaluasi serta pemberian makanan tambahan bagi balita dengan gizi kurang dan stunting.
III. Hasil yang dicapai
Telah dilaksanakan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Kima Bajo pada hari Sabtu, 14 Januari 2023 dengan jumlah balita yang dipantau sebanyak 5 orang anak.
Sebanyak 2 orang anak mengalami stunting dan wasting, 1 anak mengalami stunting, dan 2 lainnya mengalami wasting. Ibu balita diberi edukasi seputar pemberian makan sesuai dengan umur dan kondisi gizi anak.
IV. Kesimpulan dan Saran
Telah dilaksanakan kegiatan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Kima Bajo. Kegiatan ini perlu dilakukan rutin untuk mendeteksi permasalahan gizi pada balita yang bermasalah gizi sehingga dapat dilakukan penanganan yang tepat.
Saran bagi petugas: Diperlukan pendekatan interpersonal agar edukasi yang diberikan kepada ibu balita dapat diterima dan diaplikasikan sesuai dengan yang disarankan. Konseling gizi sebaiknya dilakukan secara personal dengan lebih banyak mendengarkan permasalahan yang dialami ibu balita, tidak hanya sebatas memberikan edukasi saja.
Saran bagi ibu balita: memperbaiki cara pemberian makan pada anak agar sesuai dengan pemenuhan gizinya dan disarankan agar rutin datang ke Posyandu tiap bulan untuk memantau status gizi anak.
LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS
KUNJUNGAN LAPANGAN PADA BAYI DAN BALITA I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Penurunan prevalensi stunting dan wasting merupakan salah satu indikator target program kesehatan masyarakat dalam RPJMN 2020-2024. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 prevalensi stunting dan wasting di Indonesia masih tergolong tinggi, yaitu sebesar 21.6% dan 7.7%. Terjadi penurunan tiap tahunnya, namun intervensi tetap perlu dilakukan secara spesifik dan sensitif agar dapat mencapai target sesuai RPJMN yaitu stunting menjadi 14% dan wasting menjadi 7%.
Kabupaten Minahasa Utara merupakan salah satu lokus gizi dengan prevalensi stunting sebesar 20.5%, wasting sebesar 11.3%, underweight sebesar 12.9%, dan overweight sebesar 3.6%. Tentu diperlukan penanganan yang terintegrasi dan berkelanjutan agar permasalahan gizi di Kabupaten Minahasa Utara dapat teratasi. Salah satu program yang dilakukan oleh Puskesmas Wori adalah “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” dengan melakukan pemantauan lebih lanjut terhadap kondisi balita yang memiliki permasalahan gizi. Melalui asesmen, konseling, monitoring, evaluasi serta pemberian makanan tambahan pada balita, harapannya dapat memberikan intervensi gizi secara spesifik dan sensitif agar permasalahan gizi di Kabupaten Minahasa Utara, khususnya wilayah kerja Puskesmas Wori dapat teratasi dengan lebih baik.
B. Landasan Hukum
1. Surat Perintah Tugas Nomor : 000.445/PKM-W/ /I/2023
2. Surat Perintah Perjalanan Dinas Nomor : 000.445/PKM-W/ /I/2023
C. Maksud dan Tujuan
Melaksanakan kegiatan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Tiwoho untuk melakukan pemantauan terhadap kondisi gizi balita yang bermasalah stunting, wasting, underweight, dan overweight.
II. Kegiatan yang dilaksanakan
Melakukan asesmen gizi dengan pengecekan status gizi, memberikan konseling gizi, monitoring dan evaluasi serta pemberian makanan tambahan bagi balita dengan gizi kurang dan stunting.
III. Hasil yang dicapai
Telah dilaksanakan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Tiwoho pada hari Rabu, 18 Januari 2023 dengan jumlah balita yang dipantau sebanyak 6 orang anak. Sebanyak 3 orang anak mengalami stunting dan wasting, dan 3 anak mengalami stunting. Ibu balita diberi edukasi seputar pemberian makan sesuai dengan umur dan kondisi gizi anak.
IV. Kesimpulan dan Saran
Telah dilaksanakan kegiatan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Tiwoho.
Kegiatan ini perlu dilakukan rutin untuk mendeteksi permasalahan gizi pada balita yang bermasalah gizi sehingga dapat dilakukan penanganan yang tepat.
Saran bagi petugas: Diperlukan pendekatan interpersonal agar edukasi yang diberikan kepada ibu balita dapat diterima dan diaplikasikan sesuai dengan yang disarankan. Konseling gizi sebaiknya dilakukan secara personal dengan lebih banyak mendengarkan permasalahan yang dialami ibu balita, tidak hanya sebatas memberikan edukasi saja.
Saran bagi ibu balita: memperbaiki cara pemberian makan pada anak agar sesuai dengan pemenuhan gizinya dan disarankan agar rutin datang ke Posyandu tiap bulan untuk memantau status gizi anak.
V. Penutup
LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS
KUNJUNGAN LAPANGAN PADA BAYI DAN BALITA I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Penurunan prevalensi stunting dan wasting merupakan salah satu indikator target program kesehatan masyarakat dalam RPJMN 2020-2024. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 prevalensi stunting dan wasting di Indonesia masih tergolong tinggi, yaitu sebesar 21.6% dan 7.7%. Terjadi penurunan tiap tahunnya, namun intervensi tetap perlu dilakukan secara spesifik dan sensitif agar dapat mencapai target sesuai RPJMN yaitu stunting menjadi 14% dan wasting menjadi 7%.
Kabupaten Minahasa Utara merupakan salah satu lokus gizi dengan prevalensi stunting sebesar 20.5%, wasting sebesar 11.3%, underweight sebesar 12.9%, dan overweight sebesar 3.6%. Tentu diperlukan penanganan yang terintegrasi dan berkelanjutan agar permasalahan gizi di Kabupaten Minahasa Utara dapat teratasi. Salah satu program yang dilakukan oleh Puskesmas Wori adalah “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” dengan melakukan pemantauan lebih lanjut terhadap kondisi balita yang memiliki permasalahan gizi. Melalui asesmen, konseling, monitoring, evaluasi serta pemberian makanan tambahan pada balita, harapannya dapat memberikan intervensi gizi secara spesifik dan sensitif agar permasalahan gizi di Kabupaten Minahasa Utara, khususnya wilayah kerja Puskesmas Wori dapat teratasi dengan lebih tepat dan akurat.
B. Landasan Hukum
1. Surat Perintah Tugas Nomor : 000.445/PKM-W/ /I/2023
2. Surat Perintah Perjalanan Dinas Nomor : 000.445/PKM-W/ /I/2023
C. Maksud dan Tujuan
Melaksanakan kegiatan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Talawaan Atas untuk melakukan pemantauan terhadap kondisi gizi balita yang bermasalah stunting, wasting, underweight, dan overweight.
II. Kegiatan yang dilaksanakan
Melakukan asesmen gizi dengan pengecekan status gizi, memberikan konseling gizi, monitoring dan evaluasi serta pemberian makanan tambahan bagi balita dengan gizi kurang dan stunting.
III. Hasil yang dicapai
Telah dilaksanakan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Talawaan Atas pada hari Selasa, 17 Januari 2023 dengan jumlah balita yang dipantau sebanyak 5 orang anak.
Sebanyak 2 orang anak mengalami stunting, 2 anak mengalami wasting, dan 1 anak yang sebelumnya stunting telah memiliki status gizi normal. Ibu balita diberi edukasi seputar pemberian makan sesuai dengan umur dan kondisi gizi anak.
IV. Kesimpulan dan Saran
Telah dilaksanakan kegiatan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Talawaan Atas. Kegiatan ini perlu dilakukan rutin untuk mendeteksi permasalahan gizi pada balita yang bermasalah gizi sehingga dapat dilakukan penanganan yang tepat.
Saran bagi petugas: Diperlukan pendekatan interpersonal agar edukasi yang diberikan kepada ibu balita dapat diterima dan diaplikasikan sesuai dengan yang disarankan. Konseling gizi sebaiknya dilakukan secara personal dengan lebih banyak mendengarkan permasalahan yang dialami ibu balita, tidak hanya sebatas memberikan edukasi saja.
Saran bagi ibu balita: memperbaiki cara pemberian makan pada anak agar sesuai dengan pemenuhan gizinya dan disarankan agar rutin datang ke Posyandu tiap bulan untuk memantau status gizi anak.
V. Penutup
LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS
KUNJUNGAN LAPANGAN PADA BAYI DAN BALITA I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Penurunan prevalensi stunting dan wasting merupakan salah satu indikator target program kesehatan masyarakat dalam RPJMN 2020-2024. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 prevalensi stunting dan wasting di Indonesia masih tergolong tinggi, yaitu sebesar 21.6% dan 7.7%. Terjadi penurunan tiap tahunnya, namun intervensi tetap perlu dilakukan secara spesifik dan sensitif agar dapat mencapai target sesuai RPJMN yaitu stunting menjadi 14% dan wasting menjadi 7%.
Kabupaten Minahasa Utara merupakan salah satu lokus gizi dengan prevalensi stunting sebesar 20.5%, wasting sebesar 11.3%, underweight sebesar 12.9%, dan overweight sebesar 3.6%. Tentu diperlukan penanganan yang terintegrasi dan berkelanjutan agar permasalahan gizi di Kabupaten Minahasa Utara dapat teratasi. Salah satu program yang dilakukan oleh Puskesmas Wori adalah “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” dengan melakukan pemantauan lebih lanjut terhadap kondisi balita yang memiliki permasalahan gizi. Melalui asesmen, konseling, monitoring, evaluasi serta pemberian makanan tambahan pada balita, harapannya dapat memberikan intervensi gizi secara spesifik dan sensitif agar permasalahan gizi di Kabupaten Minahasa Utara, khususnya wilayah kerja Puskesmas Wori dapat teratasi dengan lebih baik.
B. Landasan Hukum
1. Surat Perintah Tugas Nomor : 000.445/PKM-W/ /I/2023
2. Surat Perintah Perjalanan Dinas Nomor : 000.445/PKM-W/ /I/2023
C. Maksud dan Tujuan
Melaksanakan kegiatan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Talawaan Bantik untuk melakukan pemantauan terhadap kondisi gizi balita yang bermasalah stunting, wasting, underweight, dan overweight.
II. Kegiatan yang dilaksanakan
Melakukan asesmen gizi dengan pemeriksaan antropometri (berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala), pengecekan status gizi, memberikan konseling gizi, monitoring dan evaluasi serta pemberian makanan tambahan bagi balita dengan gizi kurang dan stunting.
III. Hasil yang dicapai
Telah dilaksanakan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Talawaan Bantik pada hari Senin, 16 Januari 2023 dengan jumlah balita yang dipantau sebanyak 5 orang anak.
Sebanyak 3 orang anak mengalami stunting dan wasting, dan 3 anak mengalami stunting. Ibu balita diberi edukasi seputar pemberian makan sesuai dengan umur dan kondisi gizi anak.
IV. Kesimpulan dan Saran
Telah dilaksanakan kegiatan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Talawaan Bantik. Kegiatan ini perlu dilakukan rutin untuk mendeteksi permasalahan gizi pada balita yang bermasalah gizi sehingga dapat dilakukan penanganan yang tepat.
Saran bagi petugas: Diperlukan pendekatan interpersonal agar edukasi yang diberikan kepada ibu balita dapat diterima dan diaplikasikan sesuai dengan yang disarankan. Konseling gizi sebaiknya dilakukan secara personal dengan lebih banyak mendengarkan permasalahan yang dialami ibu balita, tidak hanya sebatas memberikan edukasi saja.
Saran bagi ibu balita: memperbaiki cara pemberian makan pada anak agar sesuai dengan pemenuhan gizinya dan disarankan agar rutin datang ke Posyandu tiap bulan untuk memantau status gizi anak.
V. Penutup
LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS
KUNJUNGAN LAPANGAN PADA BAYI DAN BALITA I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Penurunan prevalensi stunting dan wasting merupakan salah satu indikator target program kesehatan masyarakat dalam RPJMN 2020-2024. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 prevalensi stunting dan wasting di Indonesia masih tergolong tinggi, yaitu sebesar 21.6% dan 7.7%. Terjadi penurunan tiap tahunnya, namun intervensi tetap perlu dilakukan secara spesifik dan sensitif agar dapat mencapai target sesuai RPJMN yaitu stunting menjadi 14% dan wasting menjadi 7%.
Kabupaten Minahasa Utara merupakan salah satu lokus gizi dengan prevalensi stunting sebesar 20.5%, wasting sebesar 11.3%, underweight sebesar 12.9%, dan overweight sebesar 3.6%. Tentu diperlukan penanganan yang terintegrasi dan berkelanjutan agar permasalahan gizi di Kabupaten Minahasa Utara dapat teratasi. Salah satu program yang dilakukan oleh Puskesmas Wori adalah “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” dengan melakukan pemantauan lebih lanjut terhadap kondisi balita yang memiliki permasalahan gizi. Melalui asesmen, konseling, monitoring, evaluasi serta pemberian makanan tambahan pada balita, harapannya dapat memberikan intervensi gizi secara spesifik dan sensitif agar permasalahan gizi di Kabupaten Minahasa Utara, khususnya wilayah kerja Puskesmas Wori dapat teratasi dengan lebih baik.
B. Landasan Hukum
1. Surat Perintah Tugas Nomor : 000.445/PKM-W/ /I/2023
2. Surat Perintah Perjalanan Dinas Nomor : 000.445/PKM-W/ /I/2023
C. Maksud dan Tujuan
Melaksanakan kegiatan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Minaesa untuk melakukan pemantauan terhadap kondisi gizi balita yang bermasalah stunting, wasting, underweight, dan overweight.
II. Kegiatan yang dilaksanakan
Melakukan asesmen gizi dengan pengecekan status gizi, memberikan konseling gizi, monitoring dan evaluasi serta pemberian makanan tambahan bagi balita dengan gizi kurang dan stunting.
III. Hasil yang dicapai
Telah dilaksanakan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Minaesa pada hari Jumat, 20 Januari 2023 dengan jumlah balita yang dipantau sebanyak 7 orang anak. Sebanyak 3 orang anak mengalami stunting dan wasting, dan 4 anak yang sebelumnya stunting telah memiliki tinggi badan normal. Ibu balita diberi edukasi seputar pemberian makan sesuai dengan umur dan kondisi gizi anak.
IV. Kesimpulan dan Saran
Telah dilaksanakan kegiatan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Minaesa.
Kegiatan ini perlu dilakukan rutin untuk mendeteksi permasalahan gizi pada balita yang bermasalah gizi sehingga dapat dilakukan penanganan yang tepat.
Saran bagi petugas: Diperlukan pendekatan interpersonal agar edukasi yang diberikan kepada ibu balita dapat diterima dan diaplikasikan sesuai dengan yang disarankan. Konseling gizi sebaiknya dilakukan secara personal dengan lebih banyak mendengarkan permasalahan yang dialami ibu balita, tidak hanya sebatas memberikan edukasi saja.
Saran bagi ibu balita: memperbaiki cara pemberian makan pada anak agar sesuai dengan pemenuhan gizinya dan disarankan agar rutin datang ke Posyandu tiap bulan untuk memantau status gizi anak.
V. Penutup
LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS
KUNJUNGAN LAPANGAN PADA BAYI DAN BALITA I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Penurunan prevalensi stunting dan wasting merupakan salah satu indikator target program kesehatan masyarakat dalam RPJMN 2020-2024. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 prevalensi stunting dan wasting di Indonesia masih tergolong tinggi, yaitu sebesar 21.6% dan 7.7%. Terjadi penurunan tiap tahunnya, namun intervensi tetap perlu dilakukan secara spesifik dan sensitif agar dapat mencapai target sesuai RPJMN yaitu stunting menjadi 14% dan wasting menjadi 7%.
Kabupaten Minahasa Utara merupakan salah satu lokus gizi dengan prevalensi stunting sebesar 20.5%, wasting sebesar 11.3%, underweight sebesar 12.9%, dan overweight sebesar 3.6%. Tentu diperlukan penanganan yang terintegrasi dan berkelanjutan agar permasalahan gizi di Kabupaten Minahasa Utara dapat teratasi. Salah satu program yang dilakukan oleh Puskesmas Wori adalah “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” dengan melakukan pemantauan lebih lanjut terhadap kondisi balita yang memiliki permasalahan gizi. Melalui asesmen, konseling, monitoring, evaluasi serta pemberian makanan tambahan pada balita, harapannya dapat memberikan intervensi gizi secara spesifik dan sensitif agar permasalahan gizi di Kabupaten Minahasa Utara, khususnya wilayah kerja Puskesmas Wori dapat teratasi dengan lebih tepat dan akurat.
B. Landasan Hukum
1. Surat Perintah Tugas Nomor : 000.445/PKM-W/ /I/2023
2. Surat Perintah Perjalanan Dinas Nomor : 000.445/PKM-W/ /I/2023 C. Maksud dan Tujuan
Melaksanakan kegiatan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Ponto untuk melakukan pemantauan terhadap kondisi gizi balita yang bermasalah stunting, wasting, underweight, dan overweight.
II. Kegiatan yang dilaksanakan
Melakukan asesmen gizi dengan pengecekan status gizi, memberikan konseling gizi, monitoring dan evaluasi serta pemberian makanan tambahan bagi balita dengan gizi kurang dan stunting.
III. Hasil yang dicapai
Telah dilaksanakan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Ponto pada hari Sabtu, 21 Januari 2023 dengan jumlah balita yang dipantau sebanyak 5 orang anak. Sebanyak 5 orang anak mengalami stunting, dan 1 anak memiliki status gizi normal. Ibu balita diberi edukasi seputar pemberian makan sesuai dengan umur dan kondisi gizi anak.
IV. Kesimpulan dan Saran
Telah dilaksanakan kegiatan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Ponto.
Kegiatan ini perlu dilakukan rutin untuk mendeteksi permasalahan gizi pada balita yang bermasalah gizi sehingga dapat dilakukan penanganan yang tepat.
Saran bagi petugas: Diperlukan pendekatan interpersonal agar edukasi yang diberikan kepada ibu balita dapat diterima dan diaplikasikan sesuai dengan yang disarankan. Konseling gizi sebaiknya dilakukan secara personal dengan lebih banyak mendengarkan permasalahan yang dialami ibu balita, tidak hanya sebatas memberikan edukasi saja.
Saran bagi ibu balita: memperbaiki cara pemberian makan pada anak agar sesuai dengan pemenuhan gizinya dan disarankan agar rutin datang ke Posyandu tiap bulan untuk memantau status gizi anak.
V. Penutup