• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS KUNJUNGAN LAPANGAN PADA BAYI DAN BALITA DENGAN MASALAH GIZI

N/A
N/A
Rifa Sasrasasmita

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS KUNJUNGAN LAPANGAN PADA BAYI DAN BALITA DENGAN MASALAH GIZI"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS

KUNJUNGAN LAPANGAN PADA BAYI DAN BALITA DENGAN MASALAH GIZI

I. Pendahuluan A. Latar Belakang

Penurunan prevalensi stunting dan wasting merupakan salah satu indikator target program kesehatan masyarakat dalam RPJMN 2020-2024. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 prevalensi stunting dan wasting di Indonesia masih tergolong tinggi, yaitu sebesar 21.6% dan 7.7%. Terjadi penurunan tiap tahunnya, namun intervensi tetap perlu dilakukan secara spesifik dan sensitif agar dapat mencapai target sesuai RPJMN yaitu stunting menjadi 14% dan wasting menjadi 7%.

Kabupaten Minahasa Utara merupakan salah satu lokus gizi dengan prevalensi stunting sebesar 20.5%, wasting sebesar 11.3%, underweight sebesar 12.9%, dan overweight sebesar 3.6%. Tentu diperlukan penanganan yang terintegrasi dan berkelanjutan agar permasalahan gizi di Kabupaten Minahasa Utara dapat teratasi. Salah satu program yang dilakukan oleh Puskesmas Wori adalah “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” dengan melakukan pemantauan lebih lanjut terhadap kondisi balita yang memiliki permasalahan gizi. Melalui asesmen, konseling, monitoring, evaluasi serta pemberian makanan tambahan pada balita, harapannya dapat memberikan intervensi gizi secara spesifik dan sensitif agar permasalahan gizi di Kabupaten Minahasa Utara, khususnya wilayah kerja Puskesmas Wori dapat teratasi dengan lebih baik.

B. Landasan Hukum

1. Surat Perintah Tugas Nomor : 000.445/PKM-W/ /I/2023

2. Surat Perintah Perjalanan Dinas Nomor : 000.445/PKM-W/ /I/2023

C. Maksud dan Tujuan

Melaksanakan kegiatan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Wori Jaga IV- IX untuk melakukan pemantauan terhadap kondisi gizi balita yang bermasalah stunting, wasting, underweight, dan overweight.

II. Kegiatan yang dilaksanakan

Melakukan asesmen gizi dengan pengecekan status gizi, memberikan konseling gizi, monitoring dan evaluasi serta pemberian makanan tambahan bagi balita dengan gizi kurang dan stunting.

III. Hasil yang dicapai

Telah dilaksanakan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Wori Jaga IV-XI pada hari Rabu, 11 Januari 2023 dengan jumlah balita yang dipantau sebanyak 5 orang anak. Ibu balita diberi edukasi dan konseling gizi sesuai dengan kondisi setiap balita. Sebanyak 3 balita

(2)

mengalami wasting, 1 balita mengalami stunting, dan 1 balita beresiko gizi buruk sehingga disarankan untuk dirujuk ke Puskesmas untuk pemeriksaan lebih lanjut.

IV. Kesimpulan dan Saran

Telah dilaksanakan kegiatan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Wori Jaga IV-IX. Kegiatan ini perlu dilakukan rutin untuk mendeteksi permasalahan gizi pada balita yang bermasalah gizi sehingga dapat dilakukan penanganan yang tepat.

Saran bagi petugas: Diperlukan pendekatan interpersonal agar edukasi yang diberikan kepada ibu balita dapat diterima dan diaplikasikan sesuai dengan yang disarankan. Konseling gizi sebaiknya dilakukan secara personal dengan lebih banyak mendengarkan permasalahan yang dialami ibu balita, tidak hanya sebatas memberikan edukasi saja.

Saran bagi ibu balita: memperbaiki cara pemberian makan pada anak agar sesuai dengan pemenuhan gizinya dan disarankan agar rutin datang ke Posyandu tiap bulan untuk memantau status gizi anak.

V. Penutup

Demikian laporan ini dibuat agar dapat digunakan seperlunya.

(3)

LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS

KUNJUNGAN LAPANGAN PADA BAYI DAN BALITA I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Penurunan prevalensi stunting dan wasting merupakan salah satu indikator target program kesehatan masyarakat dalam RPJMN 2020-2024. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 prevalensi stunting dan wasting di Indonesia masih tergolong tinggi, yaitu sebesar 21.6% dan 7.7%. Terjadi penurunan tiap tahunnya, namun intervensi tetap perlu dilakukan secara spesifik dan sensitif agar dapat mencapai target sesuai RPJMN yaitu stunting menjadi 14% dan wasting menjadi 7%.

Kabupaten Minahasa Utara merupakan salah satu lokus gizi dengan prevalensi stunting sebesar 20.5%, wasting sebesar 11.3%, underweight sebesar 12.9%, dan overweight sebesar 3.6%. Tentu diperlukan penanganan yang terintegrasi dan berkelanjutan agar permasalahan gizi di Kabupaten Minahasa Utara dapat teratasi. Salah satu program yang dilakukan oleh Puskesmas Wori adalah “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” dengan melakukan pemantauan lebih lanjut terhadap kondisi balita yang memiliki permasalahan gizi. Melalui asesmen, konseling, monitoring, evaluasi serta pemberian makanan tambahan pada balita, harapannya dapat memberikan intervensi gizi secara spesifik dan sensitif agar permasalahan gizi di Kabupaten Minahasa Utara, khususnya wilayah kerja Puskesmas Wori dapat teratasi dengan lebih tepat dan akurat.

B. Landasan Hukum

1. Surat Perintah Tugas Nomor : 000.445/PKM-W/ /I/2023

2. Surat Perintah Perjalanan Dinas Nomor : 000.445/PKM-W/ /I/2023 C. Maksud dan Tujuan

Melaksanakan kegiatan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Wori Jaga I- III untuk melakukan pemantauan terhadap kondisi gizi balita yang bermasalah stunting, wasting, underweight, dan overweight.

II. Kegiatan yang dilaksanakan

Melakukan asesmen gizi dengan pengecekan status gizi, memberikan konseling gizi, monitoring dan evaluasi serta pemberian makanan tambahan bagi balita dengan gizi kurang dan stunting.

III. Hasil yang dicapai

Telah dilaksanakan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Wori Jaga I-III pada hari Kamis, 12 Januari 2023 dengan jumlah balita yang dipantau sebanyak 5 orang anak.

(4)

Ibu balita diberi edukasi dan konseling gizi sesuai dengan kondisi setiap balita. Kelima orang anak memiliki status gizi normal, namun masih perlu monitoring dan evaluasi lebih lanjut karena tiga diantaranya berada di garis kuning pada KMS. Begitu pula dua anak lainnya memerlukan pemantauan kembali di bulan depan agar berat dan tinggi badan dapat tumbuh dengan normal dan status gizi baik.

IV. Kesimpulan dan Saran

Telah dilaksanakan kegiatan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Wori Jaga I-III. Kegiatan ini perlu dilakukan rutin untuk mendeteksi permasalahan gizi pada balita yang bermasalah gizi sehingga dapat dilakukan penanganan yang tepat.

Saran bagi petugas: Diperlukan pendekatan interpersonal agar edukasi yang diberikan kepada ibu balita dapat diterima dan diaplikasikan sesuai dengan yang disarankan. Konseling gizi sebaiknya dilakukan secara personal dengan lebih banyak mendengarkan permasalahan yang dialami ibu balita, tidak hanya sebatas memberikan edukasi saja.

Saran bagi ibu balita: memperbaiki cara pemberian makan pada anak agar sesuai dengan pemenuhan gizinya dan disarankan agar rutin datang ke Posyandu tiap bulan untuk memantau status gizi anak.

(5)

LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS

KUNJUNGAN LAPANGAN PADA BAYI DAN BALITA I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Penurunan prevalensi stunting dan wasting merupakan salah satu indikator target program kesehatan masyarakat dalam RPJMN 2020-2024. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 prevalensi stunting dan wasting di Indonesia masih tergolong tinggi, yaitu sebesar 21.6% dan 7.7%. Terjadi penurunan tiap tahunnya, namun intervensi tetap perlu dilakukan secara spesifik dan sensitif agar dapat mencapai target sesuai RPJMN yaitu stunting menjadi 14% dan wasting menjadi 7%.

Kabupaten Minahasa Utara merupakan salah satu lokus gizi dengan prevalensi stunting sebesar 20.5%, wasting sebesar 11.3%, underweight sebesar 12.9%, dan overweight sebesar 3.6%. Tentu diperlukan penanganan yang terintegrasi dan berkelanjutan agar permasalahan gizi di Kabupaten Minahasa Utara dapat teratasi. Salah satu program yang dilakukan oleh Puskesmas Wori adalah “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” dengan melakukan pemantauan lebih lanjut terhadap kondisi balita yang memiliki permasalahan gizi. Melalui asesmen, konseling, monitoring, evaluasi serta pemberian makanan tambahan pada balita, harapannya dapat memberikan intervensi gizi secara spesifik dan sensitif agar permasalahan gizi di Kabupaten Minahasa Utara, khususnya wilayah kerja Puskesmas Wori dapat teratasi dengan lebih baik.

B. Landasan Hukum

1. Surat Perintah Tugas Nomor : 000.445/PKM-W/ /I/2023

2. Surat Perintah Perjalanan Dinas Nomor : 000.445/PKM-W/ /I/2023

C. Maksud dan Tujuan

Melaksanakan kegiatan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Wori Jaga X- XVI untuk melakukan pemantauan terhadap kondisi gizi balita yang bermasalah stunting, wasting, underweight, dan overweight.

II. Kegiatan yang dilaksanakan

Melakukan asesmen gizi dengan pengecekan status gizi, memberikan konseling gizi, monitoring dan evaluasi serta pemberian makanan tambahan bagi balita dengan gizi kurang dan stunting.

III. Hasil yang dicapai

Telah dilaksanakan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Wori Jaga X-XVI pada hari Jumat, 13 Januari 2023 dengan jumlah balita yang dipantau sebanyak 6 orang anak

(6)

yang mengalami stunting dan wasting. Ibu balita diberi edukasi seputar pemberian makan sesuai dengan umur dan kondisi gizi anak.

IV. Kesimpulan dan Saran

Telah dilaksanakan kegiatan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Wori Jaga X-XVI. Kegiatan ini perlu dilakukan rutin untuk mendeteksi permasalahan gizi pada balita yang bermasalah gizi sehingga dapat dilakukan penanganan yang tepat.

Saran bagi petugas: Diperlukan pendekatan interpersonal agar edukasi yang diberikan kepada ibu balita dapat diterima dan diaplikasikan sesuai dengan yang disarankan. Konseling gizi sebaiknya dilakukan secara personal dengan lebih banyak mendengarkan permasalahan yang dialami ibu balita, tidak hanya sebatas memberikan edukasi saja.

Saran bagi ibu balita: memperbaiki cara pemberian makan pada anak agar sesuai dengan pemenuhan gizinya dan disarankan agar rutin datang ke Posyandu tiap bulan untuk memantau status gizi anak.

V. Penutup

Demikian laporan ini dibuat agar dapat digunakan seperlunya.

(7)

LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS

KUNJUNGAN LAPANGAN PADA BAYI DAN BALITA I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Penurunan prevalensi stunting dan wasting merupakan salah satu indikator target program kesehatan masyarakat dalam RPJMN 2020-2024. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 prevalensi stunting dan wasting di Indonesia masih tergolong tinggi, yaitu sebesar 21.6% dan 7.7%. Terjadi penurunan tiap tahunnya, namun intervensi tetap perlu dilakukan secara spesifik dan sensitif agar dapat mencapai target sesuai RPJMN yaitu stunting menjadi 14% dan wasting menjadi 7%.

Kabupaten Minahasa Utara merupakan salah satu lokus gizi dengan prevalensi stunting sebesar 20.5%, wasting sebesar 11.3%, underweight sebesar 12.9%, dan overweight sebesar 3.6%. Tentu diperlukan penanganan yang terintegrasi dan berkelanjutan agar permasalahan gizi di Kabupaten Minahasa Utara dapat teratasi. Salah satu program yang dilakukan oleh Puskesmas Wori adalah “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” dengan melakukan pemantauan lebih lanjut terhadap kondisi balita yang memiliki permasalahan gizi. Melalui asesmen, konseling, monitoring, evaluasi serta pemberian makanan tambahan pada balita, harapannya dapat memberikan intervensi gizi secara spesifik dan sensitif agar permasalahan gizi di Kabupaten Minahasa Utara, khususnya wilayah kerja Puskesmas Wori dapat teratasi dengan lebih baik.

B. Landasan Hukum

1. Surat Perintah Tugas Nomor : 000.445/PKM-W/ /I/2023

2. Surat Perintah Perjalanan Dinas Nomor : 000.445/PKM-W/ /I/2023

C. Maksud dan Tujuan

Melaksanakan kegiatan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Kima Bajo untuk melakukan pemantauan terhadap kondisi gizi balita yang bermasalah stunting, wasting, underweight, dan overweight.

II. Kegiatan yang dilaksanakan

Melakukan asesmen gizi dengan pengecekan status gizi, memberikan konseling gizi, monitoring dan evaluasi serta pemberian makanan tambahan bagi balita dengan gizi kurang dan stunting.

III. Hasil yang dicapai

(8)

Telah dilaksanakan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Kima Bajo pada hari Sabtu, 14 Januari 2023 dengan jumlah balita yang dipantau sebanyak 5 orang anak.

Sebanyak 2 orang anak mengalami stunting dan wasting, 1 anak mengalami stunting, dan 2 lainnya mengalami wasting. Ibu balita diberi edukasi seputar pemberian makan sesuai dengan umur dan kondisi gizi anak.

IV. Kesimpulan dan Saran

Telah dilaksanakan kegiatan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Kima Bajo. Kegiatan ini perlu dilakukan rutin untuk mendeteksi permasalahan gizi pada balita yang bermasalah gizi sehingga dapat dilakukan penanganan yang tepat.

Saran bagi petugas: Diperlukan pendekatan interpersonal agar edukasi yang diberikan kepada ibu balita dapat diterima dan diaplikasikan sesuai dengan yang disarankan. Konseling gizi sebaiknya dilakukan secara personal dengan lebih banyak mendengarkan permasalahan yang dialami ibu balita, tidak hanya sebatas memberikan edukasi saja.

Saran bagi ibu balita: memperbaiki cara pemberian makan pada anak agar sesuai dengan pemenuhan gizinya dan disarankan agar rutin datang ke Posyandu tiap bulan untuk memantau status gizi anak.

(9)

LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS

KUNJUNGAN LAPANGAN PADA BAYI DAN BALITA I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Penurunan prevalensi stunting dan wasting merupakan salah satu indikator target program kesehatan masyarakat dalam RPJMN 2020-2024. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 prevalensi stunting dan wasting di Indonesia masih tergolong tinggi, yaitu sebesar 21.6% dan 7.7%. Terjadi penurunan tiap tahunnya, namun intervensi tetap perlu dilakukan secara spesifik dan sensitif agar dapat mencapai target sesuai RPJMN yaitu stunting menjadi 14% dan wasting menjadi 7%.

Kabupaten Minahasa Utara merupakan salah satu lokus gizi dengan prevalensi stunting sebesar 20.5%, wasting sebesar 11.3%, underweight sebesar 12.9%, dan overweight sebesar 3.6%. Tentu diperlukan penanganan yang terintegrasi dan berkelanjutan agar permasalahan gizi di Kabupaten Minahasa Utara dapat teratasi. Salah satu program yang dilakukan oleh Puskesmas Wori adalah “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” dengan melakukan pemantauan lebih lanjut terhadap kondisi balita yang memiliki permasalahan gizi. Melalui asesmen, konseling, monitoring, evaluasi serta pemberian makanan tambahan pada balita, harapannya dapat memberikan intervensi gizi secara spesifik dan sensitif agar permasalahan gizi di Kabupaten Minahasa Utara, khususnya wilayah kerja Puskesmas Wori dapat teratasi dengan lebih baik.

B. Landasan Hukum

1. Surat Perintah Tugas Nomor : 000.445/PKM-W/ /I/2023

2. Surat Perintah Perjalanan Dinas Nomor : 000.445/PKM-W/ /I/2023

C. Maksud dan Tujuan

Melaksanakan kegiatan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Tiwoho untuk melakukan pemantauan terhadap kondisi gizi balita yang bermasalah stunting, wasting, underweight, dan overweight.

II. Kegiatan yang dilaksanakan

Melakukan asesmen gizi dengan pengecekan status gizi, memberikan konseling gizi, monitoring dan evaluasi serta pemberian makanan tambahan bagi balita dengan gizi kurang dan stunting.

III. Hasil yang dicapai

(10)

Telah dilaksanakan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Tiwoho pada hari Rabu, 18 Januari 2023 dengan jumlah balita yang dipantau sebanyak 6 orang anak. Sebanyak 3 orang anak mengalami stunting dan wasting, dan 3 anak mengalami stunting. Ibu balita diberi edukasi seputar pemberian makan sesuai dengan umur dan kondisi gizi anak.

IV. Kesimpulan dan Saran

Telah dilaksanakan kegiatan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Tiwoho.

Kegiatan ini perlu dilakukan rutin untuk mendeteksi permasalahan gizi pada balita yang bermasalah gizi sehingga dapat dilakukan penanganan yang tepat.

Saran bagi petugas: Diperlukan pendekatan interpersonal agar edukasi yang diberikan kepada ibu balita dapat diterima dan diaplikasikan sesuai dengan yang disarankan. Konseling gizi sebaiknya dilakukan secara personal dengan lebih banyak mendengarkan permasalahan yang dialami ibu balita, tidak hanya sebatas memberikan edukasi saja.

Saran bagi ibu balita: memperbaiki cara pemberian makan pada anak agar sesuai dengan pemenuhan gizinya dan disarankan agar rutin datang ke Posyandu tiap bulan untuk memantau status gizi anak.

V. Penutup

(11)

LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS

KUNJUNGAN LAPANGAN PADA BAYI DAN BALITA I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Penurunan prevalensi stunting dan wasting merupakan salah satu indikator target program kesehatan masyarakat dalam RPJMN 2020-2024. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 prevalensi stunting dan wasting di Indonesia masih tergolong tinggi, yaitu sebesar 21.6% dan 7.7%. Terjadi penurunan tiap tahunnya, namun intervensi tetap perlu dilakukan secara spesifik dan sensitif agar dapat mencapai target sesuai RPJMN yaitu stunting menjadi 14% dan wasting menjadi 7%.

Kabupaten Minahasa Utara merupakan salah satu lokus gizi dengan prevalensi stunting sebesar 20.5%, wasting sebesar 11.3%, underweight sebesar 12.9%, dan overweight sebesar 3.6%. Tentu diperlukan penanganan yang terintegrasi dan berkelanjutan agar permasalahan gizi di Kabupaten Minahasa Utara dapat teratasi. Salah satu program yang dilakukan oleh Puskesmas Wori adalah “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” dengan melakukan pemantauan lebih lanjut terhadap kondisi balita yang memiliki permasalahan gizi. Melalui asesmen, konseling, monitoring, evaluasi serta pemberian makanan tambahan pada balita, harapannya dapat memberikan intervensi gizi secara spesifik dan sensitif agar permasalahan gizi di Kabupaten Minahasa Utara, khususnya wilayah kerja Puskesmas Wori dapat teratasi dengan lebih tepat dan akurat.

B. Landasan Hukum

1. Surat Perintah Tugas Nomor : 000.445/PKM-W/ /I/2023

2. Surat Perintah Perjalanan Dinas Nomor : 000.445/PKM-W/ /I/2023

C. Maksud dan Tujuan

Melaksanakan kegiatan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Talawaan Atas untuk melakukan pemantauan terhadap kondisi gizi balita yang bermasalah stunting, wasting, underweight, dan overweight.

II. Kegiatan yang dilaksanakan

(12)

Melakukan asesmen gizi dengan pengecekan status gizi, memberikan konseling gizi, monitoring dan evaluasi serta pemberian makanan tambahan bagi balita dengan gizi kurang dan stunting.

III. Hasil yang dicapai

Telah dilaksanakan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Talawaan Atas pada hari Selasa, 17 Januari 2023 dengan jumlah balita yang dipantau sebanyak 5 orang anak.

Sebanyak 2 orang anak mengalami stunting, 2 anak mengalami wasting, dan 1 anak yang sebelumnya stunting telah memiliki status gizi normal. Ibu balita diberi edukasi seputar pemberian makan sesuai dengan umur dan kondisi gizi anak.

IV. Kesimpulan dan Saran

Telah dilaksanakan kegiatan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Talawaan Atas. Kegiatan ini perlu dilakukan rutin untuk mendeteksi permasalahan gizi pada balita yang bermasalah gizi sehingga dapat dilakukan penanganan yang tepat.

Saran bagi petugas: Diperlukan pendekatan interpersonal agar edukasi yang diberikan kepada ibu balita dapat diterima dan diaplikasikan sesuai dengan yang disarankan. Konseling gizi sebaiknya dilakukan secara personal dengan lebih banyak mendengarkan permasalahan yang dialami ibu balita, tidak hanya sebatas memberikan edukasi saja.

Saran bagi ibu balita: memperbaiki cara pemberian makan pada anak agar sesuai dengan pemenuhan gizinya dan disarankan agar rutin datang ke Posyandu tiap bulan untuk memantau status gizi anak.

V. Penutup

(13)

LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS

KUNJUNGAN LAPANGAN PADA BAYI DAN BALITA I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Penurunan prevalensi stunting dan wasting merupakan salah satu indikator target program kesehatan masyarakat dalam RPJMN 2020-2024. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 prevalensi stunting dan wasting di Indonesia masih tergolong tinggi, yaitu sebesar 21.6% dan 7.7%. Terjadi penurunan tiap tahunnya, namun intervensi tetap perlu dilakukan secara spesifik dan sensitif agar dapat mencapai target sesuai RPJMN yaitu stunting menjadi 14% dan wasting menjadi 7%.

Kabupaten Minahasa Utara merupakan salah satu lokus gizi dengan prevalensi stunting sebesar 20.5%, wasting sebesar 11.3%, underweight sebesar 12.9%, dan overweight sebesar 3.6%. Tentu diperlukan penanganan yang terintegrasi dan berkelanjutan agar permasalahan gizi di Kabupaten Minahasa Utara dapat teratasi. Salah satu program yang dilakukan oleh Puskesmas Wori adalah “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” dengan melakukan pemantauan lebih lanjut terhadap kondisi balita yang memiliki permasalahan gizi. Melalui asesmen, konseling, monitoring, evaluasi serta pemberian makanan tambahan pada balita, harapannya dapat memberikan intervensi gizi secara spesifik dan sensitif agar permasalahan gizi di Kabupaten Minahasa Utara, khususnya wilayah kerja Puskesmas Wori dapat teratasi dengan lebih baik.

B. Landasan Hukum

1. Surat Perintah Tugas Nomor : 000.445/PKM-W/ /I/2023

2. Surat Perintah Perjalanan Dinas Nomor : 000.445/PKM-W/ /I/2023

C. Maksud dan Tujuan

Melaksanakan kegiatan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Talawaan Bantik untuk melakukan pemantauan terhadap kondisi gizi balita yang bermasalah stunting, wasting, underweight, dan overweight.

II. Kegiatan yang dilaksanakan

(14)

Melakukan asesmen gizi dengan pemeriksaan antropometri (berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala), pengecekan status gizi, memberikan konseling gizi, monitoring dan evaluasi serta pemberian makanan tambahan bagi balita dengan gizi kurang dan stunting.

III. Hasil yang dicapai

Telah dilaksanakan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Talawaan Bantik pada hari Senin, 16 Januari 2023 dengan jumlah balita yang dipantau sebanyak 5 orang anak.

Sebanyak 3 orang anak mengalami stunting dan wasting, dan 3 anak mengalami stunting. Ibu balita diberi edukasi seputar pemberian makan sesuai dengan umur dan kondisi gizi anak.

IV. Kesimpulan dan Saran

Telah dilaksanakan kegiatan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Talawaan Bantik. Kegiatan ini perlu dilakukan rutin untuk mendeteksi permasalahan gizi pada balita yang bermasalah gizi sehingga dapat dilakukan penanganan yang tepat.

Saran bagi petugas: Diperlukan pendekatan interpersonal agar edukasi yang diberikan kepada ibu balita dapat diterima dan diaplikasikan sesuai dengan yang disarankan. Konseling gizi sebaiknya dilakukan secara personal dengan lebih banyak mendengarkan permasalahan yang dialami ibu balita, tidak hanya sebatas memberikan edukasi saja.

Saran bagi ibu balita: memperbaiki cara pemberian makan pada anak agar sesuai dengan pemenuhan gizinya dan disarankan agar rutin datang ke Posyandu tiap bulan untuk memantau status gizi anak.

V. Penutup

(15)

LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS

KUNJUNGAN LAPANGAN PADA BAYI DAN BALITA I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Penurunan prevalensi stunting dan wasting merupakan salah satu indikator target program kesehatan masyarakat dalam RPJMN 2020-2024. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 prevalensi stunting dan wasting di Indonesia masih tergolong tinggi, yaitu sebesar 21.6% dan 7.7%. Terjadi penurunan tiap tahunnya, namun intervensi tetap perlu dilakukan secara spesifik dan sensitif agar dapat mencapai target sesuai RPJMN yaitu stunting menjadi 14% dan wasting menjadi 7%.

Kabupaten Minahasa Utara merupakan salah satu lokus gizi dengan prevalensi stunting sebesar 20.5%, wasting sebesar 11.3%, underweight sebesar 12.9%, dan overweight sebesar 3.6%. Tentu diperlukan penanganan yang terintegrasi dan berkelanjutan agar permasalahan gizi di Kabupaten Minahasa Utara dapat teratasi. Salah satu program yang dilakukan oleh Puskesmas Wori adalah “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” dengan melakukan pemantauan lebih lanjut terhadap kondisi balita yang memiliki permasalahan gizi. Melalui asesmen, konseling, monitoring, evaluasi serta pemberian makanan tambahan pada balita, harapannya dapat memberikan intervensi gizi secara spesifik dan sensitif agar permasalahan gizi di Kabupaten Minahasa Utara, khususnya wilayah kerja Puskesmas Wori dapat teratasi dengan lebih baik.

B. Landasan Hukum

1. Surat Perintah Tugas Nomor : 000.445/PKM-W/ /I/2023

2. Surat Perintah Perjalanan Dinas Nomor : 000.445/PKM-W/ /I/2023

C. Maksud dan Tujuan

Melaksanakan kegiatan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Minaesa untuk melakukan pemantauan terhadap kondisi gizi balita yang bermasalah stunting, wasting, underweight, dan overweight.

(16)

II. Kegiatan yang dilaksanakan

Melakukan asesmen gizi dengan pengecekan status gizi, memberikan konseling gizi, monitoring dan evaluasi serta pemberian makanan tambahan bagi balita dengan gizi kurang dan stunting.

III. Hasil yang dicapai

Telah dilaksanakan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Minaesa pada hari Jumat, 20 Januari 2023 dengan jumlah balita yang dipantau sebanyak 7 orang anak. Sebanyak 3 orang anak mengalami stunting dan wasting, dan 4 anak yang sebelumnya stunting telah memiliki tinggi badan normal. Ibu balita diberi edukasi seputar pemberian makan sesuai dengan umur dan kondisi gizi anak.

IV. Kesimpulan dan Saran

Telah dilaksanakan kegiatan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Minaesa.

Kegiatan ini perlu dilakukan rutin untuk mendeteksi permasalahan gizi pada balita yang bermasalah gizi sehingga dapat dilakukan penanganan yang tepat.

Saran bagi petugas: Diperlukan pendekatan interpersonal agar edukasi yang diberikan kepada ibu balita dapat diterima dan diaplikasikan sesuai dengan yang disarankan. Konseling gizi sebaiknya dilakukan secara personal dengan lebih banyak mendengarkan permasalahan yang dialami ibu balita, tidak hanya sebatas memberikan edukasi saja.

Saran bagi ibu balita: memperbaiki cara pemberian makan pada anak agar sesuai dengan pemenuhan gizinya dan disarankan agar rutin datang ke Posyandu tiap bulan untuk memantau status gizi anak.

V. Penutup

(17)

LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS

KUNJUNGAN LAPANGAN PADA BAYI DAN BALITA I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Penurunan prevalensi stunting dan wasting merupakan salah satu indikator target program kesehatan masyarakat dalam RPJMN 2020-2024. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 prevalensi stunting dan wasting di Indonesia masih tergolong tinggi, yaitu sebesar 21.6% dan 7.7%. Terjadi penurunan tiap tahunnya, namun intervensi tetap perlu dilakukan secara spesifik dan sensitif agar dapat mencapai target sesuai RPJMN yaitu stunting menjadi 14% dan wasting menjadi 7%.

Kabupaten Minahasa Utara merupakan salah satu lokus gizi dengan prevalensi stunting sebesar 20.5%, wasting sebesar 11.3%, underweight sebesar 12.9%, dan overweight sebesar 3.6%. Tentu diperlukan penanganan yang terintegrasi dan berkelanjutan agar permasalahan gizi di Kabupaten Minahasa Utara dapat teratasi. Salah satu program yang dilakukan oleh Puskesmas Wori adalah “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” dengan melakukan pemantauan lebih lanjut terhadap kondisi balita yang memiliki permasalahan gizi. Melalui asesmen, konseling, monitoring, evaluasi serta pemberian makanan tambahan pada balita, harapannya dapat memberikan intervensi gizi secara spesifik dan sensitif agar permasalahan gizi di Kabupaten Minahasa Utara, khususnya wilayah kerja Puskesmas Wori dapat teratasi dengan lebih tepat dan akurat.

B. Landasan Hukum

1. Surat Perintah Tugas Nomor : 000.445/PKM-W/ /I/2023

2. Surat Perintah Perjalanan Dinas Nomor : 000.445/PKM-W/ /I/2023 C. Maksud dan Tujuan

(18)

Melaksanakan kegiatan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Ponto untuk melakukan pemantauan terhadap kondisi gizi balita yang bermasalah stunting, wasting, underweight, dan overweight.

II. Kegiatan yang dilaksanakan

Melakukan asesmen gizi dengan pengecekan status gizi, memberikan konseling gizi, monitoring dan evaluasi serta pemberian makanan tambahan bagi balita dengan gizi kurang dan stunting.

III. Hasil yang dicapai

Telah dilaksanakan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Ponto pada hari Sabtu, 21 Januari 2023 dengan jumlah balita yang dipantau sebanyak 5 orang anak. Sebanyak 5 orang anak mengalami stunting, dan 1 anak memiliki status gizi normal. Ibu balita diberi edukasi seputar pemberian makan sesuai dengan umur dan kondisi gizi anak.

IV. Kesimpulan dan Saran

Telah dilaksanakan kegiatan “Kunjungan Lapangan Pada Bayi Dan Balita” di Desa Ponto.

Kegiatan ini perlu dilakukan rutin untuk mendeteksi permasalahan gizi pada balita yang bermasalah gizi sehingga dapat dilakukan penanganan yang tepat.

Saran bagi petugas: Diperlukan pendekatan interpersonal agar edukasi yang diberikan kepada ibu balita dapat diterima dan diaplikasikan sesuai dengan yang disarankan. Konseling gizi sebaiknya dilakukan secara personal dengan lebih banyak mendengarkan permasalahan yang dialami ibu balita, tidak hanya sebatas memberikan edukasi saja.

Saran bagi ibu balita: memperbaiki cara pemberian makan pada anak agar sesuai dengan pemenuhan gizinya dan disarankan agar rutin datang ke Posyandu tiap bulan untuk memantau status gizi anak.

V. Penutup

Referensi

Dokumen terkait

Pemberian makanan tambahan adalah program intervensi bagi balita yang menderita kurang gizi dimana tujuanya untuk meningkatkan status gizi dan mengetahui upaya

pada Makanan Tambahan Pemulihan bagi Balita Penderita Gizi Buruk yang merupakan bagian dari Bab “Deteksi Keberadaan Bakteri Pembentuk Spora dalam Makanan Tambahan Pemulihan

Intervensi pemberian makanan tambahan padat energi dan protein memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perbaikan status gizi berdasarkan indikator BB/TB, dan makanan

Hasil penelitian tentang pemberian makanan tambahan (PMT) lokal di Kota Semarang menunjukan bahwa ada perbedaan status gizi anak balita gizi kurang berdasarkan

keaktifan kunjungan ibu balita dalam kegiatan pemeriksaan balita gizi buruk di Rumah Gizi Dinas Kesehatan Kota Semarang. 3) Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan

Tujuan Umum mengetahui pengaruh pem- berian makanan tambahan pemulihan pada balita gizi kurang terhadap perubahan status gizi di wilayah Puskesmas Kramat Kabupaten

Ada hubungan yang sangat signifikan antara sumbangan pemberian makanan tambahan pemulihan terhadap perubahan status gizi (indeks BB/U) balita gizi buruk (p= 0,002)..

Dengan adanya Pemberian Makanan Tambahan PMT pudding jagung, orang tua balita mendapatkan pengetahuan terkait dengan kebutuhan gizi balita dengan memanfaatkan bahan yang mudah