• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Ilmu Ukur Tanah

N/A
N/A
Muhammad Aditya Nugroho

Academic year: 2023

Membagikan " Laporan Ilmu Ukur Tanah"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehardirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan Rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Ilmu Ukur Tanah ini dengan baik.

Laporan ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan praktikum Ilmu Ukur Tanah di Fakultas Teknik Jurusuan Sipil pada Universitas Muhammadiyah Malang.

Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan terima kasih kepada;

1. Bapak Sandi Wahyudiono, ST. MT., selaku dosen pembimbing praktikum 2. Bapak Ir. Ernawan Setyono, M.T., selaku kepala Laboratorium Teknik Sipil 3. Saudara Irfan selaku instruktur lapangan.

4. Rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak membantu hingga terselesaikannya laporan praktikum ini.

Akhirnya penyusun berharap semoga laporan ini dapat berguna bagi penyusun pada

khususnya dan pembaca pada umumnya. Penyusun berharap akan adanya kritik, saran, dan masukan yang bersifat membangun demi kesempuranaan laporan praktikum ini.

Malang, ……… 2023

Anggota Kelompok A-47

(2)

DAFTAR ISI

Judul...

Lembar Pengesahan...

Lembar Asistensi...

Kata Pengantar...

Daftar Isi...

Bab I Pendahuluan...

(3)

BAB I

PENGUKURAN DENGAN ALAT UKUR WATERPASS

1.1 TUJUAN

Untuk menggambarkan profil melintang dan memanjang suatu daerah (dalam hal ini jalan raya)

2.2 DASAR TEORI a. Rumus Dasar Waterpass

Waterpassing adalah suatu cara pengukuran tinggi dimana selisih tinggi tinggi antara titik-titik yang berdekatan ditentukan dengan garis visir (garis bidik horizontal yang

ditunjukkan kerambu/bak yang vertikal). Prinsip dari alat waterpass adalah:

 Membuat satu bidang horizontal

 Waterpassing untuk pengukuran bdea tinggi hanya dapat mengukur sudut horizontal

 Waterpass tidak mempunyai sumbu kedua

 Gambar. Pengukuran beda tinggi b. Mengatur dan menyetel alat waterpass

Sebelum alat waterpass dipakai dilapangan guna pengukuran, harus memenuhi syarat- syarat pengatura, sedangkan pada setiap akan digunakan sumbu tegak/sumbu kesatu harus benar-benar vertikal. Syarat-syarat pengaturan waterpass:

 Garis arah nivo tegak lurus sumbu tegak

 Garis bidiki teropong sejajar garis arah nivo

 Benang silang mendatar diafragma tegak lurus sumbu kesatu c. Cara menyetel waterpass

Alat dalam keadaam baik, semua persyaratan untuk alat waterpass telah dipenuhi.

 Pasang statif pada tempat yang baik

 Letakkan alat waterpass diatas kepala statif dan dikuatkan dengan skrup pengunci kepala statif

 Buatlah sumbu kesatu alat waterpass tegak lurus atau vertikal dengan memutar ketiga skrup penyetel alat dengan pertolongan nivo kotak

(4)

 Buatlah garis arah nivo tegak lurus sumbu kesatu (sumbu tegak) dan sumbu kesatu benar-benar tegak lurus

Nivo dilihat kalau tidak seimbang, diseimbangkan dengan memutar skrup A dan B. Putar teropng 90° dari kedudukan 1 dan 2 sehingga tegak lurus skrup AB, Nivo diseimbangkan dengan skrup C saja.

d. Sumber-sumber kesalahan pada pengukuran waterpass memanjang

Ada 3 sumber kesalahan antara lain:

 Pada alat

 Faktor lingkungan: perbedaan suhu angin, angin

 Dari si pengamat

Profil memanjang dan melintang dapat digambarkan bila perbedaan tinggi titik-titik tinjau utama diketahui atau dapat dihitung. Profil memanjang diperlukan untuk membuat trase jalan raya, rel, saluran air, dan lain-lain, yang merupakan potongan tegak lapangan yang diperoleh dari jarak dan beda tinggi titik-titik diatas dataran. Profil melintang dapat digunakan pada penggambaran potongan jalan dan lainnya, yang dibuat tegak lurus sumbu proyek dan dibuat pada tempat-tempat penting.

Dengan waterpass, satu titik acuan sudah diketahui tingginya maka titik lainnya dapat dihitung. Jarak-jarak A, B, C, D, dan E dapat diukur sebagai titik penggambaran profil memanjang ialah titik tengah jalan atau as jalan (central line). Profil melintang juga digambar dengan cara yang sama. Untuk penggambarannya, tentukan titik 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, dan seterusnya, kemudian dihitung beda tinggi antar titik berdasrkan titik acuan semula.

Semakin rapat jarak antar potongan melintang akan menggambarkan situasi jalan yang lebih jelas. Pada prakteknya jarak antar profil melintang akan ditentukan tiap 100 m, 60 m, 30 m.

Jarak antar titik profil melintang dapat diukur dengan meteran.

1.3 PERALATAN

 Waterpass

 Rambu Ukur

 Meteran

 Kompas

(5)

1.4 LANGKAH PERCOBAAN

1. Menentukan 5 profil membagi jalan menjadi 5 ruas jalan dan diberi nama profil A, B, C, D, E, (gambar diatas). Ukur jarak tiap profil ( ± 25m dari as jalan tiap profil) dengan meteran.

2. Memulai dari titik I dan Profil A, meletakkan waterpass antara A dan B, dan memasang pada statif dan mengatur nivo sampai pesawat siap dioperasikan. Untuk profil A, meletakkan baak titik I, membidik dan membaca benang atas, tengah, bawah.

Catat setiap pembacaan, demikian seterusnya untuk titik lain pada profil I. Mengukur jarak antar titik (melintang) pada profil I dengan meteran dan mencatat. Selanjutnya untuk profil II, dilakukan sama seperti profil I.

3. Memindahkan alat pada ruas antara III-IV (titik B) dan alat disetel kembali. Bidik dahulu central line profil II, baca benang atas, tengah, dan bawah. Titik ini merupakan titik ikat.

4. Alat dipindahkan pada ruas antara V-VI, alat disetel kembali. Kembali central line profil IV, catat pembacaan benangnya. Selanjutnya, prosedurnya sama seperti profil sebelumnya.

(6)

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Nama Praktikum : Hasil Pengukuran Profil Memanjang (Pergi) Dilaksanakan oleh : Kelompok A47

Jenis Alat : Waterpass

Lokasi : Jalan samping DOME

Tanggal Praktikum : Sabtu, 8 April 2023

Cuaca : Cerah

(7)

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Nama Praktikum : Hasil Pengukuran Profil Memanjang (Pulang) Dilaksanakan oleh : Kelompok A47

Jenis Alat : Waterpass

Lokasi : Jalan samping DOME

Tanggal Praktikum : Sabtu, 8 April 2023

Cuaca : Cerah

(8)

LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Nama Praktikum : Hasil Pengukuran Profil Melintang Jalan Raya Dilaksanakan oleh : Kelompok A47

Jenis Alat : Waterpass

Lokasi : Jalan samping DOME

Tanggal Praktikum : Sabtu, 8 April 2023

Cuaca : Cerah

(9)
(10)

MELINTANG A

(11)

MELINTANG B

(12)

MELINTANG C

(13)

MELINTANG D

(14)

MELINTANG E

(15)

Kesimpulan

o Pengukuran memanjang dilakukan di sepanjang titik yang ditentukan sementara

pengukuran melintang dilakukan di sepanjang titik yang ditentukan dan dilakukan pada setiap perubahan permukaan tanah.

o Pengukuran memanjang sengaja dilakukan dua kali karena untuk meminimalisir kesalahan manusia.

o Hasil dari pengukuran dapat digunakan untuk mengetahui identitas permukaan yang akan dilakukan suatu pekerjaan.

o Dari data yang kami dapatkan melalui praktikum yang sudah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa jalan yang telah kami lakukan pengukuran tersebut tidak memenuhi standar kelayakan, karena melalui data pengukuran dapat diketahui jika ternyata tinggi jalan yang berada ditengah lebih rendah dari pada tinggi jalan yang berada dipinggir sehingga air tidak dapat mengalir ke saluran-saluran air yang berada di pinggir luar bagian jalan.

(16)

Gambar Besar

Gambar Kecil

(17)

Gambar Potongan (1 gambar 1 kertas A3)

(18)

Gambar Potongan Memanjang

(19)

Referensi

Dokumen terkait

1) Semen yang digunakan adalah semen Holcim. 2) Air yang dipakai berasal dari Laboratorium Bahan Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. 3)

Metode tri&onometris prinsipn'a adalah men&ukur arak lan&sun& (arak mirin&"* Metode tri&onometris prinsipn'a adalah men&ukur arak

Waterpass juga bisa digunakan untuk mengukur jarak dengan cara mengetahui benang atas rambu ukur dikurangi benang bawah rambu ukur yang kemudian dari

Rofikatul Karimah, MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang serta Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK. JURUSAN

Praktikum Pemrograman Teknik Sipil Page 162 LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK SIPIL BAHAN & BETON – SURVEYING – INVESTIGASI TANAH – HIDROLIKA.. FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Dari pelaksanaan praktikum Ilmu Ukur Wilayah yang telah dilaksanakan oleh kelompok III mulai dari objek Alat Ukur Sederhana hingga objek Spot Height dapat

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - POLIBAN SALMANI SALEH ILMU UKUR TANAH Penerapan pengukuran dan pemetaan di bidang rekayasa sipil mulai dari pemetaan skala kecil yang mencakup