• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS PADA BAYI DENGAN PERAWATAN TALI PUSAR

N/A
N/A
Bebas Pratomo

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS PADA BAYI DENGAN PERAWATAN TALI PUSAR "

Copied!
33
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penulisan

Manfaat Penulisan

Ruang Lingkup

LANDASAN TEORI

Tinjauan Umum Tentang Neonatus

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan presentasi posterior melalui vagina tanpa menggunakan alat, pada usia kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu, dengan berat badan lahir gram, dengan skor Apgar >7 dan tanpa cacat. Bayi baru lahir normal (BBL) adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-42 minggu atau 294 hari dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram, bayi baru lahir atau neonatus adalah bayi yang baru lahir sampai berumur empat minggu. Empat aspek transisi yang paling dramatis dan tercepat pada bayi baru lahir adalah sistem pernapasan, sirkulasi, dan kemampuan memproduksi glukosa.

Bunyi jantung pada bayi baru lahir menit pertama sekitar 180 x/menit kemudian menurun menjadi 120 – 140 x/menit, pernapasan pada bayi baru lahir menit pertama sekitar 80 x/menit. Ketika bayi baru lahir lahir, ia dilahirkan pada suhu lingkungan yang lebih rendah dari suhu di dalam rahim. Selama dalam kandungan ibu janin menerima pertukaran O² melalui plasenta, setelah anak lahir, pertukaran gas terjadi di paru-paru anak.

Dimana adanya tekanan dari rongga dada bayi melalui jalan lahir menyebabkan cairan paru-paru kehilangan 1/3 cairannya. Agar cairan yang hilang tergantikan dengan udara... paru-paru mengembang menyebabkan rongga dada kembali ke bentuk semula, jumlah cairan paru-paru pada bayi normal adalah 80 - 100. d. Setelah lahir, darah bayi baru lahir harus melewati paru-paru untuk mengambil oksigen dan diedarkan ke seluruh tubuh untuk mengantarkan oksigen ke jaringan.

Secara klinis, penyakit kuning dapat terlihat pada bayi segera setelah lahir atau setelah beberapa hari.Pada bayi dengan peningkatan bilirubin tidak langsung, kulit tampak kuning cerah hingga oranye, sedangkan kulit kuning tampak kehijauan pada penderita gangguan penyumbatan saluran empedu. Surfaktan dapat diberikan sebagai profilaksis pada bayi prematur kurang dari 30 minggu dengan berat badan kurang dari 1250 gram segera setelah lahir. Sebagai terapi, diberikan pada bayi yang mengalami defisiensi surfaktan, salah satunya bayi dengan sindrom gangguan pernapasan (RDS).

Respiratory Distress Syndrome (RDS), disebut juga Hyaline Membreane Disease (HMD), merupakan sindrom gangguan pernapasan yang disebabkan oleh defisiensi surfaktan, terutama pada bayi baru lahir. Lebih dari 90% bayi baru lahir akan mengeluarkan mekonium dalam 24 jam pertama, sedangkan sisanya akan mengeluarkan mekonium dalam 36 jam pertama setelah lahir. Termoregulasi adalah kemampuan menjaga keseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran panas agar suhu tubuh bayi tetap dalam batas normal dan bayi dapat kehilangan panas tubuh.

Tetanus neonatal merupakan penyakit tetanus yang menyerang bayi baru lahir dan disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani. masuk ke dalam tubuh bayi melalui tali pusat pada saat pemotongan dan perawatan tali pusat sebelum lepas. Pada semua bayi baru lahir, segera setelah bayi lahir, letakkan bayi di atas kain bersih dan kering yang telah disiapkan di atas perut ibu, segera lakukan pengkajian awal sebagai berikut.

Tabel 2.1  Penilaian Umum Bayi Berdasarkan Nilai APGAR
Tabel 2.1 Penilaian Umum Bayi Berdasarkan Nilai APGAR

Tinjauan Umum Tentang Tali Pusat

Tali pusar tampak mengkilat dan berwarna kebiruan, menandakan mengandung pembuluh darah. Tali pusar terbentang dari pusar janin (pusar) hingga permukaan plasenta dan biasanya memiliki panjang sekitar 50-55 cm dan tebal sekitar 1-2 cm. Anda dapat melihat pembuluh darah di tali pusat di bawah cairan ketuban.

Dengan cara ini, kesinambungan nutrisi dari ibu ke janin dapat terjamin dan membantu mencegah tertekuknya tali pusat. Salah satu penyebabnya adalah tindakan atau perawatan yang tidak memenuhi syarat kebersihan, misalnya memotong tali pusat dengan bambu/gunting yang tidak steril, atau setelah tali pusat dipotong, tertaburi abu, tanah, minyak daun, kopi, dan sebagainya. pada. . Penelitian menunjukkan bahwa tali pusat yang dibersihkan dengan air, sabun, dikeringkan, diberi ASI (kolostrum) dan dibiarkan terbuka (tidak menutupi tali pusat dengan kain kasa) dapat mempercepat keluarnya plasenta.

Bayi BBLR pada perawatan neonatal sering mengalami komplikasi dan mempunyai risiko kematian yang tinggi karena rendahnya daya tahan tubuh yang mengakibatkan tali pusat jatuh lebih panjang, sehingga berisiko terjadinya kolonisasi bakteri. Sisa tali pusar yang menempel di perut bayi akan lepas dalam waktu 7-10 hari atau hingga 3 minggu. Cara Merawat Tali Pusar Penelitian menunjukkan bahwa tali pusat yang dibersihkan dengan kain kasa kemudian dibiarkan terbuka cenderung lebih cepat lepas dibandingkan saat tali pusat dirawat dalam keadaan tertutup.

Basahnya tali pusat, sebaiknya tali pusat tidak ditutup rapat dengan apa pun karena akan membuatnya basah, selain akan memperlambat pelepasan tali pusat juga menimbulkan risiko terjadinya infeksi. Kondisi lingkungan yang tidak sehat, bakteri masuk melalui luka tali pusat akibat perawatan yang tidak bersih (Billa, 2021). Tali pusat yang telah dipotong harus dirawat dengan baik agar tetap bersih dan terhindar dari kemungkinan terjadinya infeksi.

Upaya pencegahan infeksi tali pusat sebenarnya merupakan tindakan sederhana, yang terpenting adalah tali pusat selalu bersih dan kering, serta selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum merawat tali pusat. Daerah sekitar tali pusar berbau harum dan mengeluarkan nanah (nanah merupakan indikasi adanya infeksi).

Tinjauan Umum Tentang Perawatan Tali Pusat

Pada dasarnya infeksi pusar dapat dicegah dengan perawatan tali pusat yang baik dan benar, yaitu perawatan kering dan bersih.

Kewenangan Bidan

Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya tanpa memberinya makanan atau minuman lain. Anjurkan ibu untuk menjaga tali pusat tetap kering dan bersih, membukanya, dan mengoleskan ASI pada pangkal dan ujung tali pusat. Jelaskan pada ibu mengenai tanda-tanda bahaya bayi baru lahir, yaitu tidak mau menyusui, tali pusar berdarah, dan suhu bayi tidak normal.

Tali pusat yang tertutup rapat dapat membuat tali pusat menjadi lembab sehingga dapat meningkatkan risiko tumbuhnya bakteri dan dapat menyebabkan kemerahan dan lecet di sekitar area tali pusat (Bella, 2021). Jaga tali pusat tetap kering dan bersih untuk mencegah infeksi yang dapat menyebabkan Tetanus Neonatorum pada bayi (Shella, 2021). Pemeriksaan fisik abdomen pada bagian umbilikus menunjukkan kulit sekitar tali pusat berwarna kemerahan dan masih tampak basah dan tidak berbau.

Hal ini sejalan dengan Billa (2021) bahwa jika tali pusat sudah terpotong maka perlu perawatan yang baik agar tetap bersih dan terhindar dari kemungkinan terjadinya infeksi. A”, yaitu memberitahukan kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa anaknya baik-baik saja, menasihati ibu untuk mulai menyusui anaknya dengan ASI tanpa diberikan makanan atau minuman lain, menasihati ibu untuk menyusui anaknya sesuai kebutuhan atau pada saat kapanpun tanpa jadwal, anjurkan ibu untuk menjaga tali pusat tetap kering dan bersih, buka dan oleskan ASI pada pangkal dan ujung tali pusat, jelaskan pada ibu tentang tanda bahaya pada bayi baru lahir, anjurkan ibu untuk menjaga bayinya tetap hangat, anjurkan ibu untuk selalu menjaga kebersihan personal hygine bayinya, menjadwalkan ulang kunjungan berikutnya atau jika ada keluhan. A” setelah dilakukan perawatan maka diperoleh evaluasi yaitu ibu memahami dan bersedia untuk memeriksakan bayinya, ibu memahami penjelasan bidan, ibu memahami dan bersedia melaksanakan anjuran yang diberikan bidan, ibu bersedia memberikan ASI.

Pemeriksaan fisik abdomen pada bagian umbilikus menunjukkan kulit sekitar tali pusat memerah dan tampak lembab serta tidak berbau. Hal ini sejalan menurut Shella (2021) Perawatan tali pusat merupakan suatu tindakan yang bertujuan untuk merawat tali pusat pada bayi baru lahir agar tetap kering dan mencegah terjadinya infeksi. Pada dasarnya infeksi tali pusat dapat dicegah dengan cara merawat tali pusat dengan baik dan benar, yaitu dengan menjaganya tetap steril, bersih dan kering.

Anjurkan ibu untuk mulai menyusui bayinya setelah memberikan makanan dan minuman lain. A" memahami dan bersedia melaksanakan anjuran yang diberikan oleh bidan serta memahami tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir. A : Pada usia 3 hari, bayi baru lahir sudah cukup bulan sesuai dengan usia kehamilannya, sehingga diagnosisnya sendiri dapat dilihat dari kondisi klinisnya, hasil pemeriksaan fisik menunjukkan kulit di bagian pusar tampak kemerahan di bagian perut dan tali pusat masih basah.

Bayi baru lahir usia 3 hari cukup bulan sesuai usia kehamilan dengan memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu, bahwa bayi dalam keadaan baik, dan menganjurkan ibu untuk mulai menyusui bayinya tanpa makanan atau minuman lain. anjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesuai permintaan atau kapan saja tanpa jadwal, anjurkan ibu untuk menjaga tali pusat tetap kering dan bersih, buka dan oleskan ASI pada pangkal dan ujung tali pusat, jelaskan pada ibu tentang tanda bahaya bayi baru lahir, anjurkan ibu untuk menjaga kehangatan bayinya, anjurkan ibu untuk selalu menjaga kebersihan diri bayinya, jadwalkan ulang kunjungan berikutnya atau jika ada keluhan. Bayi baru lahir 3 hari cukup bulan sesuai usia kehamilan yaitu memberitahukan kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa bayinya dalam keadaan baik dan menganjurkan ibu untuk mulai menyusui bayinya tanpa makanan atau minuman lain, menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesuai permintaan atau kapan saja. waktu tanpa direncanakan, anjurkan ibu untuk melakukannya.

TINJAUAN KASUS

KASUS

Refleksi Kasus

Apabila dikaji data-data tersebut, ditemukan hasil data subjektif pada tanggal 6 Juli 2023, informasi diperoleh dari wawancara atau anamnesis kepada Ibu. Beritahukan kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan bayi dalam keadaan baik (Ny “A” sudah mengetahui dan memahami penjelasan bidan). Rasionalisasi pemberian ASI on demand pada bayi dapat memberikan kontribusi terhadap gizi bayi dan dapat mendekatkan ibu dan bayi.

Neonatus 3 hari cukup bulan sesuai usia kehamilan sesuai standar pelayanan dan bulan sesuai usia kehamilan sesuai standar pelayanan, serta tidak ada gap antara teori dan penerapan praktik berdasarkan SOAP dan Pathway. metode.

PEMBAHASAN

Pengkajian Data

Asessment

Asuhan Kebidanan, Rasionalisasi Kebidanan, dan Evaluasi

Tempat pelayanan kesehatan diharapkan dapat memberikan pelayanan yang komprehensif dan mendeteksi kelainan secara dini serta mencegah komplikasi pada masa neonatal serta meningkatkan mutu pelayanan, menambah sarana dan prasarana dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Gambar

Tabel 2.1  Penilaian Umum Bayi Berdasarkan Nilai APGAR

Referensi

Dokumen terkait

Penulis memberikan asuhan pada hari ke 6 sesuai yang dibutuhkan bayi yaitu menganjurakan ibu untuk menjaga kebersihan bayinya, memeriksa adanya tanda bahaya bayi baru lahir, menyusui