• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF DI PMB LIANARIA BORU SAGALA, A.Md.Keb., SKM. PANGKALAN BUN KOTAWARINGIN BARAT KALIMANTAN TENGAH

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF DI PMB LIANARIA BORU SAGALA, A.Md.Keb., SKM. PANGKALAN BUN KOTAWARINGIN BARAT KALIMANTAN TENGAH"

Copied!
368
0
0

Teks penuh

Dwi Suprapti, S.Tr.Keb., M.Kes., selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan pengarahan sehingga laporan tugas akhir ini dapat diselesaikan. Lianaria Boru Sagala, A.Md.Keb., SKM., selaku pemilik PMB, yang telah membimbing dan memberikan ijin penelitian untuk mengambil kasus sehingga laporan tugas akhir ini dapat diselesaikan.

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR SINGKATAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Manfaat
  • Ruang Lingkup
  • Sistematika Penulisan

Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu bersalin menggunakan dokumentasi SOAP (subjektif, objektif/, analisis dan manajemen) untuk Ms. Melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir menggunakan dokumentasi SOAP (subjektif, objektif/, analisis dan manajemen) di By.

PENDAHULUAN

TINJAUN PUSTAKA

METODE PENELITIAN

TINJAUAN KASUS

PEMBAHASAN

PENUTUP

Pengertian Kehamilan

Jika dihitung sejak masa pembuahan sampai dengan lahirnya bayi, maka kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 9 bulan menurut penanggalan Internasional. Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester, dimana trimester pertama berlangsung pada 12 minggu, trimester kedua pada 13-27 minggu dan trimester ketiga pada 28-40 minggu (Sarwono Prawirohardjo, 2014).

Fisiologi Kehamilan

Jutaan sel sperma masuk ke dalam saluran reproduksi wanita setiap kali terjadi ejakulasi semen/ keluarnya cairan mani. Pembentukan plasenta, nidasi dan implantasi terjadi di fundus uteri di dinding anterior atau posterior.

Gambar 2.1 Letak dan Gambaran Potongan Melintang Ovarium
Gambar 2.1 Letak dan Gambaran Potongan Melintang Ovarium

Tanda dan Gejala Kehamilan

Gerakan janin baru dapat dirasakan sekitar minggu ke-20 kehamilan (Hani et al, 2015). b. Denyut jantung janin. Dengan stetoskop Laenec, DJJ baru bisa terdengar pada usia kehamilan 18-20 minggu (Manuaba, 2013). c) Bagian-bagian janin.

Perubahan Fisiologi Kehamilan

Namun pada umumnya ibu hamil sering merasa takut suaminya tidak bahagia karena perubahan bentuk tubuhnya, begitu juga dengan ibu karir karena harus meninggalkan peran lamanya. Pada trimester ini, ibu hamil umumnya akan bersikap protektif, menghindari segala sesuatu yang dianggap berbahaya karena khawatir bayi yang akan dilahirkannya tidak normal atau cacat.

Tabel 2.1 Rumus Usia Kehamilan Berdasarkan MC Donald
Tabel 2.1 Rumus Usia Kehamilan Berdasarkan MC Donald

Ketidaknyamanan pada Ibu Hamil Trimester III serta Cara Mengatasinya

Jadwal istirahat dan tidur harus diperhatikan dengan baik karena istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental untuk kepentingan perkembangan dan pertumbuhan fisik (Romauli, 2014). Konstipasi pada ibu hamil terjadi karena peningkatan produksi hormon progesteron yang menyebabkan tonus otot polos menurun, begitu pula pada sistem pencernaan, sehingga sistem pencernaan melambat.

Tanda Bahaya Dalam Kehamilan pada Trimester III

Komplikasi akibat demam tinggi adalah: sistitis (infeksi kandung kemih), pleuronefritis akut (infeksi saluran kemih bagian atas). Ibu hamil mulai merasakan gerakan bayinya pada usia kehamilan 16-18 minggu pada ibu multigravida dan 18-20 minggu pada ibu primigravida.

Penatalaksanaan Pemeriksaan Kehamilan

Ibu hamil LILA < 23,5 cm atau pita LILA berwarna merah menandakan malnutrisi a) Tentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan pita pengukur. Pemeriksaan Leopold bertujuan untuk melihat posisi atas rahim, mengukur pertumbuhan janin dan menentukan posisi janin. a) Leopold I : untuk menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin yang teraba di fundus uteri.

Tabel 2.4 Jadwal pemberian TT
Tabel 2.4 Jadwal pemberian TT

Kartu Skor Poedji Rochjati

Jarak antara kelahiran terakhir dengan awal kehamilan minimal 2 tahun. 2) Komplikasi yang tidak berhubungan dengan kebidanan. Kehamilan Resiko Tinggi (KRT): Kelas 6-10 (kuning), tempat pemeriksaan yaitu Polindes, PKM atau Rumah Sakit Bidan dan Dokter.

Tinjauan Teori Persalinan .1 Pengertian Persalinan .1 Pengertian Persalinan

  • Fisiologi Persalinan
  • Tanda-Tanda Persalinan
  • Etiologi Persalinan
  • Tahap-Tahapan Persalinan a. Kala I (Pembukaan)
  • Tanda Bahaya pada Persalinan
  • Penatalaksanaan Dalam Persalinan

Setelah tali pusar dililitkan erat di leher bayi, jepit di dua tempat dan potong. Lakukan pengurutan pada tali pusat, dimulai dengan klem ke arah ibu dan pasang klem kedua 2 cm dari klem pertama (ke arah ibu). Pembukaan serviks (serviks) dinilai setiap 4 jam dan ditandai dengan tanda silang (x) pada garis waktu yang sesuai.

Gambar 2.11 Proses penurunan kepala
Gambar 2.11 Proses penurunan kepala

Tinjauan Teori Bayi Baru Lahir .1 Pengertian Bayi Baru Lahir .1 Pengertian Bayi Baru Lahir

  • Perubahan Fisiologi Bayi Baru Lahir
  • Tanda-Tanda Bayi Baru Lahir Normal
  • Tanda-Tanda Bayi Baru Lahir Tidak Normal
  • Penatalaksaan Bayi Baru Lahir

Bayi baru lahir harus beradaptasi dengan lingkungan baru agar energi diperoleh dari metabolisme karbohidrat dan lemak. Asuhan segera pada bayi baru lahir normal adalah asuhan yang diberikan pada bayi pada jam-jam pertama setelah lahir menurut Saifuddin (2013) yaitu: APGAR Assesment score, bila bayi megap-megap atau lemas, maka dilakukan pemotongan tali pusat dan segera dilakukan resusitasi bayi baru lahir. tindakan .

Tabel 2.8 Tabel Penilaian APGAR Skor
Tabel 2.8 Tabel Penilaian APGAR Skor

Tinjauan Teori Nifas .1 Pengertian Nifas .1 Pengertian Nifas

  • Fisiologi Nifas
  • Perubahan-Perubahan Yang Terjadi Pada Waktu Nifas a. Perubahan fisiologis
  • Tanda Bahaya Masa Nifas
  • Kebutuhan Dasar Pada Masa Nifas
  • Penatalaksanaan Masa Nifas

Pada masa nifas, denyut nadi umumnya stabil dibandingkan dengan suhu tubuh, sedangkan pernafasan akan sedikit meningkat setelah melahirkan dan kemudian kembali ke keadaan semula. Selain tidak menjaga kebersihan dan dandanan yang baik selama masa nifas, faktor pemicu lainnya antara lain jaringan parut akibat terlepasnya plasenta, luka pada saluran kelamin, termasuk episiotomi pada perineum, atau dinding vagina dan serviks. Asuhan kebidanan nifas adalah manajemen asuhan yang diberikan kepada pasien sejak bayi lahir sampai dengan kembalinya tubuh ke keadaan sebelum hamil atau mendekati hamil (Aprilianti, 2016).

Gambar 2.13 Involusi Uterus Pascapersalinan
Gambar 2.13 Involusi Uterus Pascapersalinan

Tinjauan Teori Keluarga Berencana .1 Pengertian keluarga berencana .1 Pengertian keluarga berencana

Secara teoritis angka kegagalan 15 kehamilan per 100 wanita per tahun menghambat transportasi sperma ke tuba falopi (Affandi, 2015).Efektivitasnya sangat tinggi dengan 0,3 kehamilan per 100 wanita per tahun, asal dilakukan penyuntikan. secara teratur sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Teori Manajemen Kebidanan Hellen Varney dan Pendokumentasian SOAP

  • Manajemen Asuhan Kebidanan
  • Tinjauan Teori manajemen Asuhan Kebidanan menurut Hellen Varney dan SOAP

Data Subyektif a) Nama

Jika klien memiliki keluarga yang menderita penyakit menular, sebaiknya bidan menasihati klien untuk menghindari kontak fisik langsung atau tidak langsung atau kedekatan dengan keluarga untuk sementara waktu agar tidak menularkan ibu hamil dan janinnya (Kisah Walyani tentang penyakit keturunan Ibu hamil harus memperhatikan pola istirahat dan tidur yang menunjang kesehatan dirinya, begitu juga dengan bayinya.

Data Obyektif

Pada langkah ini identifikasi diagnosis atau masalah dilakukan berdasarkan interpretasi yang benar dari data yang telah terkumpul yaitu dari diagnosis bidan (Prawirohardjo, 2016). Pada langkah ini, rencana perawatan komprehensif ditentukan dari langkah-langkah sebelumnya yang telah diidentifikasi atau diantisipasi, pada langkah ini informasi atau data dasar yang tidak lengkap dapat diisi (Diana, 2017). Pada langkah ini penilaian efektivitas asuhan yang telah diberikan mencakup kebutuhan akan pertolongan, apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan yang teridentifikasi dalam masalah dan diagnosis.

Pendokumentasian SOAP

Pendokumentasian P dalam SOAP ini adalah pelaksanaan asuhan sesuai dengan rencana yang dikembangkan sesuai dengan keadaan dan dengan maksud untuk memecahkan masalah pasien. Dalam penatalaksanaan juga harus dicantumkan evaluasi, yaitu interpretasi dampak dari tindakan yang diambil untuk menilai keefektifan perawatan/hasil pelaksanaan tindakan.

METODE PENELITIAN

  • Jenis Laporan Kasus
  • Lokasi Dan Waktu
  • Subjek Laporan Kasus .1 Populasi
    • Sampel
  • Teknik Pengumpulan Data
    • Data Primer
    • Data Sekunder
  • Keabsahan Penelitian .1 Observasi .1 Observasi
    • Wawancara
    • Studi Dokumentasi
  • Instrumen Studi Kasus
  • Alat Dan Bahan
    • Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan observasi
    • Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan wawancara yaitu
    • Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan studi dokumentasi Buku KIA, register ANC, hasil Laboratorium, hasil
  • Etika Penelitian
    • Hak Self Determination ( Informed Consent)
    • Hak Privacy
    • Hak Anonymity dan Confidentiality

Wawancara adalah suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data, dimana peneliti menerima informasi atau informasi secara lisan dari orang yang menjadi sasaran peneliti atau berbicara secara langsung dengan orang tersebut (Notoadmojo, 2012). Data sekunder yaitu data yang mendukung identifikasi masalah dan tindakan, selain observasi dan wawancara pasien, peneliti juga memperoleh data dari buku catatan ANC, buku KIA, hasil laboratorium, hasil USG dan laporan untuk catatan lengkap sebelumnya dan catatan asuhan kebidanan dan studi pustaka. Instrumen atau alat yang digunakan untuk mendukung pengumpulan data adalah alat bantu studi dokumentasi format asuhan kebidanan Varney 2007 san SOAP (subjektif, objektif, analisis, manajemen) dan skor Poedji Rochdjati.

TINJAUAN KASUS

Kunjungan I Antenatal Care I. PENGKAJIAN

Data Subyektif 1. Identitas (Biodata)

Ibu mengatakan tidak memiliki penyakit seperti batuk, flu, demam tinggi, sakit maag, pusing dan tidak memiliki penyakit menular seperti HIV, AIDS, TBC, hepatitis b. Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti hipertensi, diabetes melitus (DM), asma dan penyakit jantung. Alkohol/Narkoba: Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi minuman beralkohol dan obat-obatan terlarang seperti narkotika.

Data Obyektif

  • INTERPRETASI DATA DASAR a. Diagnosa Kebidanan
  • IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL Tidak ada
  • IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA Tidak ada
  • INTERVENSI
  • IMPLEMENTASI
  • EVALUASI

Berikan informasi kepada ibu tentang perubahan fisiologis dan ketidaknyamanan kehamilan trimester ketiga yang dialaminya saat ini, yaitu nyeri perut bagian bawah dan biasanya sering buang air kecil, sulit tidur, kontraksi palsu, mudah lelah, sesak napas, nyeri ulu hati, dan kram kaki. Rasional : Pada trimester ketiga (hingga usia 40 minggu) nafsu makan sangat baik, namun tidak berlebihan, ibu sebaiknya memperbanyak jumlah protein, sayur dan buah. Pada trimester ketiga (hingga usia 40 minggu) nafsu makan sangat baik, namun tidak boleh berlebihan, sebaiknya ibu menguranginya.

KUNJUNGAN ANTENATAL II

Kunjungan Antenatal II

Anjurkan ibu untuk tidur senyaman mungkin, namun dianjurkan untuk tidur miring ke kiri agar suplai oksigen (O2) dari ibu ke janin tetap terpenuhi. Hasil: Ibu memahami penjelasan yang diberikan oleh bidan dan bersedia datang ke bidan jika menemukan tanda bahaya tersebut. Hasil : Ibu mengerti dan siap melakukan pengecekan ulang 2 minggu kemudian dan segera jika ada keluhan.

KUNJUNGAN ANTENATAL III

Kunjungan Antental III

Anjurkan ibu untuk rutin jalan kaki 5-10 menit pada pagi atau sore hari agar kepala janin cepat masuk ke dalam pintu panggul. Anjurkan ibu untuk tidur senyaman mungkin, namun dianjurkan untuk tidur miring ke kiri agar suplai oksigen (O2) dari ibu ke janin tetap terpenuhi dengan cukup. Anjurkan ibu untuk berjalan kaki secara teratur pada pagi atau sore hari selama 5-10 menit agar kepala janin cepat masuk ke dalam pintu panggul.

Asuhan Kebidanan Pada Persalinan Dengan Menggunakan Metode SOAP SOAP

  • Persalinan
  • Catatan perkembangan kala II
  • Catatan perkembangan kala III
  • Catatan perkembangan kala IV

Outcome : Ibu mengerti dan akan mengikuti anjuran yang diberikan 9) Menyiapkan perlengkapan persalinan, bahan dan obat-obatan yang diperlukan untuk membantu persalinan serta tempat resusitasi dan perlengkapan bayi baru lahir. Hasil: Ibu berkeinginan mengejan, ibu merasakan tekanan yang meningkat pada rektum dan/atau vagina, perineum menonjol ke vulva vagina dan ani terbuka. Hasil : Ibu didampingi suaminya, ibu mengetahui bahwa pembukaan sudah selesai dan memilih posisi setengah duduk.

Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir .1 Bayi Baru Lahir .1 Bayi Baru Lahir

  • Kunjungan ke 1 BBL (6 jam)
  • Kunjungan ke 2 BBL (7 hari)
  • Kunjungan ke 3 BBL (14 hari)
  • Kunjungan ke 4 BBL (28 Hari)

Hasil: Bayi dibalut pakaian lengkap, dibedong dan diberi topi. 4) Injeksikan HB0 ke 1/3 paha kiri anak secara IM. Bayi menangis keras, bergerak aktif, kulit merah, bayi tidak sianosis, reflek isap baik, perut tidak buncit, tali pusat putus, tidak ada tanda-tanda infeksi, BAB/Kencing.

Analisis

  • Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas
    • Kunjungan nifas ke 1 (6 jam post partum)
    • Kunjungan nifas ke 2 (7 hari post partum)
    • Kunjungan nifas ke 3 (14 hari post partum)
    • Kunjungan nifas ke 4 (42 hari post partum)
  • Asuhahan Kebidanan Pada Keluarga Berencana .1 Askeb varney KB
  • Kunjungan Pertama Asuhan Kebidanan pada Kehamilan 32 Minggu Kunjungan pertama dilakukan pada tanggal 15 April 2022 dengan

Makan : ± 3x/hari dengan nasi (1 centong), lauk pauk (1 potong ikan, 1 potong ayam, 1 butir telur, 1 potong tempe, 1 mangkok kecil bayam) tanpa pantangan makanan. Luka perineum : Tidak ada tanda infeksi pada luka yang dijahit dan luka sudah sembuh. C. Analisis. Makan : ± 3x/hari dengan nasi (1 sendok), lauk pauk (1 potong ikan, 1 potong tahu, 1 butir telur, 1 potong tempe, 1 mangkok kecil kangkung) tanpa makanan yang dilarang.

Tabel 4.3 riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Tabel 4.3 riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Langkah 1: Pengkajian Data Dasar 1. Data Subjektif

Hal ini sejalan dengan teori Romauli (2017) yang berbicara mengenai usia untuk menentukan apakah klien berada pada kehamilan risiko tinggi atau tidak. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari KIA klien dan hasil wawancara, Ibu “T” berkewarganegaraan Jawa dan Indonesia. Hal ini sejalan dengan teori Romauli (2017). Informasi ini dapat mengarah pada diskusi tentang pentingnya agama dalam kehidupan, yang terkait dengan perawatan orang sakit, terkait ketentuan agama, bahkan dalam kasus darurat, ketika diketahui pemberian bantuan dan perawatan, dengan siapa harus terhubung, memimpin atau mengarahkan pasien dalam doa.

Gambar

Gambar 2.2 Proses Pembentukan Sel Sperma
Gambar 2.1 Letak dan Gambaran Potongan Melintang Ovarium
Gambar 2.3 Proses pembuahan (Fertilisasi)
Gambar 2.4 Proses Pembuahan (Fertilisasi) dan Penanaman (Implantasi).
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bodea, Cristina Bodea and Ye F, ‘Investor Rights versus Human Rights: Do Bilateral Investment Treaties Tilt the Scale’ British Journal of Politic Science Forthcoming ‘Business & Human