• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kasus Ensefalitis Toksoplasma

N/A
N/A
dr Sebastian Ivan Kristianto

Academic year: 2024

Membagikan "Laporan Kasus Ensefalitis Toksoplasma"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Kasus

Ensefalitis Toksoplasma

SEBASTIAN IVAN KRISTIANTO 112019058

DOKTER PEMBIMBING : DR. TRI YULIANA. M.KES, SP.S

PESERTA PROGRAM INTERNSHIP DOKTER INDONESIA (PIDI)

ANGKATAN I PERIODE FEBRUARI 2023 – FEBRUARI 2024

RS H.L MANAMBAI ABDULKADIR NUSA TENGGARA BARAT

(2)

Identitas Pasien

Nama : Tn. I

Umur : 29 tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat : Brang Biji

Status Pernikahan : Sudah Menikah

Agama : Islam

Pekerjaan : Security / Ojek Online

Tanggal Masuk : 2 Maret 2023

(3)

Anamnesis

Dilakukan secara Alloanamnesis dengan Ayah pasien pada tanggal 11 Maret 2023 di Ruang Perawatan Tulip

Keluhan Utama

Sakit Kepala Berulang dengan demam sejak 3 Bulan SMRS.

Riwayat Penyakit Sekarang

Tanggal 3 Maret 2023, pasien datang ke IGD dengan Rujukan dari PKM pukul 16.00 WIB dengan keluhan Sakit Kepala yang sering, dengan disertai demam.

Pasien sudah lama sakit dan dirawat namun belum kunjung membaik, Ayah pasien bercerita bahwa pasien mengeluh tubuh bagian kirinya menjadi lemah dan susah digerakan 1 bulan SMRS. Riwayat Kejang disangkal.

(4)

Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien memikiki riwayat demam disertai sakit kepala berulang sejak 3 bulan SMRS, dalam 3 bulan tersebut pasien juga menjadi sering mengalami Diare. Pasien sudah menjalani perawatan di PKM dekat rumahnya namun gejala dirasakan semakin memburuk. Riwayat Trauma Kepala disangkal, riwayat penggunaan Obat-obatan dan alkohol tidak diketahui.

(5)

Riwayat Sosial

Pasien sejak lulus SMA sudah tinggal di Jakarta seorang diri (Kost) jauh dari keluarga yang berada di malang, pasien lalu diketahui bekerja menjadi security, dari keluarga bercerita bahwa tidak bisa mengawasi keseharian pasien karena jauh, namun percaya pada pasien karena pasien dulu disekolahkan di pesantren.

Pasien menikah 2 tahun SMRS dan memiliki seorang anak berusia 1 tahun.

(6)

Riwayat Penyakit Keluarga

 Di keluarga pasien tidak ada yang mengalami

hal serupa, dan diakui tidak ada yang memiliki

penyakit hipertensi maupun diabetes.

(7)

Pemeriksaan FIsik

Status Generalis

Keadaan Umum : Tampak Sakit Berat

Kesadaran : Somnolen (GCS : E2-3 M5 V3)

Tanda-tanda vital

Suhu : 36,3 °C

Tekanan Darah : 136/64 mmHg

Nadi : 57 x/ menit

Pernapasan : 20 x/ menit irama Reguler

SpO2 : 99%

(8)

Status Generalis

 Kepala :

normocephali, warna rambut hitam sedikit

beruban, tidak mudah dicabut, konjungtiva anemis -/-, ikterik -/-

 Leher :

tidak ditemukan pembesaran KGB dan tidak tampak

adanya lesi maupun benjolan.

(9)

Jantung

Inspeksi Bentuk normal, tidak terlihat ictus cordis

Palpasi Ictus Cordis teraba kuat angkat dan reguler pada ICS 5 garis midklavikularis kiri

Perkusi Batas kanan: ICS IV linea sternalis kanan

Batas kiri: ICS V 2cm lateral linea midklavikularis kiri

Batas atas: ICS II linea sternal kiri

Batas pinggang: ICS III linea parasternal kiri Auskultasi BJ I dan II murni reguler, murmur (-), gallop (-)

(10)

Paru

Inspeksi Kanan Simetris saat statis dan

dinamis

Kiri Simetris saat statis dan dinamis

Palpasi Kanan-Kiri - Tidak ada benjolan

- Fremitus taktil simetris - Nyeri tekan (-)

   

Perkusi Kanan Sonor di seluruh lapang paru

Kiri Sonor di seluruh lapang paru

Auskultas i

Kanan - Suara nafas vesikuler

- Wheezing (-), Ronki (+)

Kiri - Suara nafas vesikuler

- Wheezing (-), Ronki (+)

Paru

(11)

Abdomen

Inspeksi : datar, dilatasi vena (-) Palpasi

Dinding perut : massa (-), nyeri tekan (-)

Hati : tidak teraba massa/perbesaran

Limpa : tidak teraba massa/perbesaran

Ginjal : tidak teraba, bimanual (-), ballotement (-)

Perkusi : timpani,

Auskultasi : bising usus (+), normoperistaltik

Ekstremitas: Sianosis (-), edema (-), Hemiparesa Sinistra.

(12)

Status Neurologis

Glasgow Coma Scale : E: 2-3 M: 5 V: 3 (10-11)

Tanda Rangsangan Meningeal

Kaku kuduk : +

Laseque : -

Kernig : -

Brudzinsky I : +

Brudzinsky II : -

Brudzinsky III : +

Brudzinsky IV : +

(13)

Saraf Kranial

N. I (Olfaktorius) Kanan Kiri

Subjektif Tidak dilakukan Tidak Dilakukan

Dengan bahan Tidak dilakukan Tidak dilakukan

N. II (Optikus)

Tajam penglihatan Tidak Dapat Dinilai >1/300 Lapangan penglihatan Tidak Dilakukan Tidak Dilakukan

Melihat warna Tidak Dilakukan Tidak Dilakukan

Fundus okuli Tidak dilakukan Tidak dilakukan

N. III

(Okulomotorius)

Sela mata Ptosis Baik

Pergerakan bola mata (-) Baik

Strabismus (-) (-)

Nistagmus (-) (-)

Eksoftalmus (-) (-)

Pupil, Bentuk pupil Bulat Bulat

Reflex terhadap sinar Langsung (-) Tidak langsung(+)

Langsung (+) Tidak langsung (-)

Diplopia Tidak Dapat Dinilai Tidak Dapat Dinilai

(14)

Saraf Kranial

N. IV (Troklearis) Kanan Kiri

Pergerakan mata

(kebawah-dalam) (-) Baik

Strabismus (-) (-)

Diplopia Tidak dapat Dinilai Tidak dapat Dinilai N. V (Trigeminus)

Membuka mulut Normal Normal

Mengunyah Tidak dilakukan Tidak dilakukan Menggigit Tidak Dilakukan Tidak dilakukan Reflex kornea Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Sensibilitas Normal Normal

N. VI (Abduscens)

Pergerakan mata ke lateral

(-) Baik

Diplopia Tidak dapat Dinilai Tidak dapat Dinilai N. VII (Fascialis)

Mengerutkan dahi Tidak dapat Dinilai Tidak dapat Dinilai

Menutup mata Tidak dapat Dinilai Baik

Memperlihatkan gigi Tidak dapat Dinilai Tidak dapat Dinilai Menggembungkan pipi Tidak dapat Dinilai Tidak dapat Dinilai Perasaan lidah 2/3 depan Tidak dilakukan Tidak dilakukan

(15)

Saraf Kranial

N.VIII (Vestibulokoklear) Kanan Kiri

Suara berbisik Normal Normal

Weber Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Rinne Tidak dilakukan Tidak dilakukan

N. IX (Glossofaringeus) & N. X (Vagus)

Perasaan bagian lidah belakang

Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Refleks Muntah Tidak dilakukan Tidak dilakukan Arcus pharynx Uvula ditengah Uvula ditengah Menelan Tidak dapat dinilai Tidak Dapat dinilai N. XI (Asesorius)

Mengangkat bahu Tidak dapat dinilai Tidak dapat dinilai Memalingkan kepala Tidak dapat dinilai Tidak dapat dinilai N. XII (Hypoglossus)

Pergerakan lidah Tidak dapat dinilai Tidak dapat dinilai

Tremor lidah Tidak ada Tidak ada

Artikulasi Tidak jelas Tidak jelas

Atrof Tidak ada Tidak ada

(16)

Pemeriksaan Motorik,

Sensorik dan Refleks

(17)

EKSTREMITAS ATAS

Kanan Kiri

Pergerakan Normal Sedikit kontraksi

Kekuatan 5555 2222

Tonus Normotonus Hipotonus

Atrof - -

Pemeriksaan Motorik

Kanan Kiri

Taktil Tidak Dapat Dinilai

Tidak Dapat Dinilai

Nyeri Baik Baik

Termi Tidak dilakukan Tidak dilakukan Diskriminasi Tidak dilakukan Tidak dilakukan Lokalisasi Tidak dapat Dinilai Tidak Dapat

Dinilai

Pemeriksaan Sensibilitas

        Kanan Kiri

Biceps ++ +

Triceps ++ +

Brachioradialis ++ +

Hoffman-Trommer ++ -

Pemeriksaan Refleks

(18)

EKSTREMITAS BAWAH

Pemeriksaan Motorik

Kanan Kiri

Pergerakan Normal Sedikit kontraksi

Kekuatan 5555 2222

Tonus Normotonus Hipotonus

Atrof - -

Kanan Kiri

Taktil Tidak dapat Dinilai

Tidak dapat Dinilai

Nyeri Baik Baik

Termi Tidak dilakukan Tidak dilakukan Diskriminas

i

Tidak dapat Dinilai

Tidak dapat Dinilai Lokalisasi Tidak dapat

Dinilai

Tidak dapat Dinilai

Pemeriksaan Sensibilitas

Pemeriksaan Refleks Fisiologis

Kanan Kiri

Patella ++ +

Achilles   ++ +

Kanan Kiri

Babinsky reflex Positif Negatif

Oppenheim reflex

Negatif Negatif

Gordon reflex Positif Negatif

Schaeffer reflex Negatif Negatif

Gonda reflex Negatif Negatif

Chaddock reflex Negatif Negatif

Pemeriksaan Refleks Patologis

(19)

Pemeriksaan Laboratorium

NAMA PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN HEMATOLOGI

DARAH RUTIN

HEMOGLOBIN 13,6 gr/dl 13,2 – 17,3

LEUKOSIT 6200 mm3 3.800 – 10.600

HEMATOKRIT 40 % 40 - 52

TROMBOSIT 342000 mm3 150.000 – 440.000

DIFF

BASOFIL 0 % 0 - 1

EOSINOFIL 2 % 2 - 4

NETROFIL BATANG 3 % 3 – 5

NETROFIL SEGMENT 69 % 50 - 70

LIMFOSIT 22* % 25 – 40

MONOSIT 4 % 2 - 8

(20)

KIMIA KLINIK

SGOT 28 u/l <56

SGPT 59* u/l <40

Elektroli

Na 138 mmEq/L 136-149

K 3.9 mmEq/L 3.5 – 5.2

CL 106* mmEq/L 95 - 105

NAMA PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN

UREUM 32 mg/dl 10 – 50

CREATININ 0,9 mg/dl 0.6 – 1.2

GLUKOSA SEWAKTU 100 mg/dl < 120

(21)

Pemeriksaan Imunoserologi

NAMA PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN

Anti HIV Reaktif Non-Reaktif

CD4

CD4% 0.99* % 29-54

CD4 Abs <50* Sel/uL 462 - 1306

(22)

Rontgen Thoraks

(23)

CT scan Kepala

dengan Kontras

(24)

Resume

Seorang Pria 29 Tahun datang ke IGD RSMA dengan

keluhan sakit kepala berulang hilang timbul disertai

demam sejak 3 Bulan SMRS, pasien juga mengalami

diare berulang sejak 3 bulan SMRS, 1 bulan SMRS

pasien mengeluh tangan dan kaki kiri menjadi lemah

dan sulit digerakan, pasien sudah menjalani

pengobatan di PUSKESMAS dekat Rumahnya namun

belum mengalami perbaikan kemudian di Rujuk ke

RSMA.

(25)

Pada Pemeriksaan Fisik didapatkan Keadaan umum sakit berat dengan kesadaran Somnolen, tanda – tanda vital didaptakan RR : 20x/Menit irama Reguler, TD 136/64 mmHg, SpO2 99%

pada pemeriksaan Neurologis didapatkan Ptosis palpebra dextra dan paresa nervus II,III,IV,VI dextra, Pada Pasien didapatkan reflek patologis pada ekstrimitas dextra pasien, pada ekstrimitas sinistra didapatkan kelemahan tonus otot dengan penurunan reflek fisiologis. Dari pemeriksaan penunjang didapatkan pasien Reaktif Anti-HIV dengan CD4 0,99 %, dari hasil pemeriksaan CT scan didapatkan Parenkim Otak hipodens pada regio temporo parietal dextra dan edema hemisfere dextra.

(26)

Diagnosis

Diagnosis Klinis : Ensefalitis

Diagnosis Topis : Ensefalon

Diagnosis Etiologis : Infeksi Sekunder Toksoplasma pada pasien HIV

Diagnosis Banding :

HIV ensefalopati

(27)

Tatalaksana

Non Farmakologis:

Pemasangan NGT  Diet cair DL 6 x 200 cc. (1500 Kal)

Pemasangan Kateter

Elevasi Kepala 30o

Ubah Posisi pasien, Miring kanan / Kiri.

(28)

Medikamentosa

Asering iv 1000cc/12 jam

Pemasangan nasal Canule O2 3L/m

Paracetamol 3x1gr IV, Maintenance Tablet 3x500 mg (K/P)

Omeprazole 2x1 IV

Dexamethason Loading 10 mg IV, Maintenance 4 x 5 mg IV

INH Profilaksis 1x 300 mg

Vit B6 1 x 1

Cotrimoxazole 2x1 Tab

Clyndamicin 2 x 200mg

Sucralfat syr 4 x 15 cc

Inj Flumucyl 4 Amp/24 jam

Laxadine syr 3x1

Curcuma 3x1

OAT-4KDT (Isoniazid, Rifampicin, Pirazinamid dan Ethambutol)

ARV setelah 2 minggu pemberian OAT.

(29)

Prognosis

Ad vitam : Dubia ad bonam

Ad sanationam : Dubia ad bonam

Ad functionam : Dubia ad bonam

(30)

Pembahasan

Pada Pemeriksaan Fisik didapatkan Keadaan umum sakit berat dengan kesadaran Somnolen, tanda – tanda vital didaptakan RR : 20x/Menit irama Reguler, TD 136/64 mmHg, SpO2 99%, pada pemeriksaan Neurologis didapatkan Ptosis palpebra dextra dan paresa nervus II,III,IV,VI dextra.

Pada Pasisen didapatkan reflek patologis pada ekstrimitas dextra pasien, pada ekstrimitas sinistra didapatkan kelemahan tonus otot dengan penurunan reflek fisiologis.

Dari pemeriksaan penunjang didapatkan pasien Reaktif Anti-HIV dengan CD4 0,99 %, dari hasil pemeriksaan CT scan didapatkan Parenkim Otak hipodens pada regio temporo parietal dextra dan edema hemisfere dextra.

(31)

Dari hasil pemeriksaan fisik dan Penunjang, disimpulkan bahwa pasien Suspect Ensefalitis, Diagnosa Ensefalitis ditegakan berdasarkan tanda mayor ensefalitis : Penurunan kesadaran, dan lebih dari 3 tanda minor ensefalitis : Demam, Defisit Neurologi fokal, Kelainan Pencitraan Saraf Sesuai Ensefalitis, untuk mengkonfirmasi dibutuhkan biopsi otak, serologi dan PCR cairan LCS atau antibody.

Dari Hasil CT scan dengan Kontras pada pasien didapatkan gambaran Lesi Hipodens Multiple yang khas pada abses serebri yang merupakan gambaran toksoplasmosis serebri yang paling sering. Toxoplasmosis cerebri menyebabkan lesi unifokal, jarang lesi yang difus.

(32)

Gejala klinis tergantung pada lokasi dan jumlah lesi. Gejala yang paling sering dikeluhkan meliputi: sakit kepala (49-63%), demam (41- 68%), deficit fokal (22-80%), kejang (19-29%), kebingungan (15-52%), ataxia (15-25%), letargi (12- 44%), kelemahan saraf kranial (12-19%), dan gangguan penglihatan (8-15%). Manifestasi lainnya dapat juga berupa disartria, gangguan kognitif, peningkatan tekanan intrakranial, dan gerakan involunter.

(33)

Pemberian terapi kombinasi pirimetamin, klindamisin, steroid dan obat anti retroviral pada pasien ini memperbaiki kondisi klinis.

Pirimetamin merupakan obat yang spesifik untuk toxoplasma stadium takizoit dan dapat menembus parenkim otak. Pirimetamin memiliki efek sinergis jika dikombinasikan dengan klindamisin dan sulfadiazine. Kombinasi ini direkomendasikan sebagai terapi lini pertama untuk toksoplasmosis cerebri pada pasien HIV.

(34)

Follow Up

12/3/2023 (Diruangan) 13/3/2023 (Diruangan) 16/4/2023

(Poliklinik Saraf) S: Sudah bisa membuka mata

dan kadang merespon saat diajak berbicara.

O: Ku : Sakit Berat, Kesadaran Apatis, GCS E:4, M:5, V:3 TTV : Td :126/87MmHg, Nd 76x/min, Temp : 36,7OC, RR:20x/Menit Irama

Reguler.

Refleks Babinski +/-, Hofman (-/-)

Hemiparesa Sinistra

A: Ensefalitis ec Toksoplasma P: Melanjutkan Terapi

S: Sudah bisa membuka mata dan kadang merespon saat diajak berbicara.

O:Ku : Sakit Sedang,

Kesadaran Apatis, GCS E:4, M:5, V:4

TTV : Td :124/84MmHg, Nd 82x/min, Temp : 36,2OC,

RR:22x/Menit Irama Reguler.

Refleks Babinski -/-, Hofman (-/-)

Hemiparesa Sinistra

A: Ensefalitis ec Toksoplasma P: Melanjutkan Terapi,

Rencana Pulang sabtu 14 Januari 2022

S: Menurut Keluarga keadaan pasien lebih baik.

(Pasien dibawa pulang ke Malang di kampung Orang Tuanya)

O: -

A: Ensefalitis Toxsoplasma pada pasien HIV

P : Clindamisin 300 mg 3x1 Cotrimoxazole 480 mg 2x1 Paracetamol 500mg 3x1 K/P Ranitidin 150 mg 3x1

NaCl 500mg Caps 3x1 Curcuma 2x1

(35)

Thank you

Referensi

Dokumen terkait

Pemeriksaan taktil / vocal fremitus ;membandingkan getaran dinding torak antara kanan dan kiri, dengan cara menepelkan kedua telapak tangan pemeriksa pada punggung klien dank

Pada pemeriksaan paru didapatkan stemfremitus kanan &lt; kiri, redup di Pada pemeriksaan paru didapatkan stemfremitus kanan &lt; kiri, redup di apex paru kanan dan

Berdasarkan hasil dari pengkajian, didapatkan pasien mengatakan sulit mengerakkan tangan dan kaki sebelah kiri , pada saat dilakukan pemeriksaan kekuatan tonus otot

GCS 4/5/6, tanda-tanda vital: tekanan darah: 120/80 mmHg; nadi: 80x/menit; suhu: 36˚C; respiratori rate: 20x /menit; kekuatan tonus otot: ekstremitas kiri dengan nilai 1

Pada pemeriksaan kulit didapatkan lokalisasi lesi pada lipat paha kanan dan kiri (cruris dextra dan cruris sinistra) dengan efloresensi berupa makula eritema

GCS 4/5/6, tanda-tanda vital: tekanan darah: 120/80 mmHg; nadi: 80x/menit; suhu: 36˚C; respiratori rate: 20x/menit; kekuatan tonus otot: ekstremitas kiri dengan nilai 1

Melatih Ny.T melakukan pergerakan sendi dengan ROM aktif dan cylindrical grip, melakukan pengukuran kekuatan otot pada ekstremitas kanan atas dan bawah didapatkan

2 Pemeriksaan motorik dan fungsi koordinasi Motorik : ukuran, tonus,kekuatan; Koordinasi: Equilibrium Romberg, Romberg dipertajam dan tandem gait; non Equilibrium finger to finger