LAPORAN KASUS
“FRAKTUR HUMERUS”
Pembimbing : dr. Budi Justitia, Sp.OT
Latar Belakang
The Power of PowerPoint | http://thepopp.com
SLIDE 2
FRAKTUR
Definisi :
Deformasi atau diskontinuitas dari tulang oleh tenaga yang melebihi kekuatan tulang.
Diklasifikasikan :
Garis fraktur (transversal, spiral, oblik, segmental, komunitif) Lokasi (diafise, metafise, epifise)
Integritas dari kulit serta jaringan lunak yang mengelilingi (terbuka atau compound dan tertutup).
LAPORAN KASUS
PART 1
DATA PASIEN
The Power of PowerPoint | http://thepopp.com
SLIDE 4
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. L
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat & tanggal Lahir : 07 Oktober 2003
Umur : 16 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Fraktur Humerus
The Power of PowerPoint | http://thepopp.com
SLIDE 5
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RS Dr Bratanata dengan keluhan nyeri pada lengan kiri atas sejak 1 jam yang lalu. Keluhan ini terjadi sesaat setelah pasien mengalami kecelakaan lalu lintas. Pasien diserempet oleh mobil dari samping kanan. Saat kejadian Pasien sadarkan
diri kembali. Bagian kepala dan tangan tersentuh oleh mobil, lalu pasien terjatuh ke arah kiri. Bagian yang terdahulu menyentuh aspal adalah tangan kiri. Pasien terseret sejauh ± 3 meter. Pada waktu kecelakaan pasien mengatakan tidak ada keluar darah dari telinga, mulut, hidung. Tidak ada mual dan muntah. Hanya terasa bengkak dan nyeri pada lengan kiri atas, dan perubahan bentuk pada
lengan kiri atas. Lalu pasien di bawa ke RS. Di RS pasien diperiksa foto lengan kiri atas dan dikatakan oleh dokter bersangkutan bahwa lengan pasien mengalami patah tulang.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah mengalami patah tulang sebelumnya
PEMERIKSAAN FISIK
TAMPAK SAKIT SEDANG.
KEADAAN UMUM
COMPOSMENTIS KESADARAN
160 CM TB
56 KG BB
120/80 MMHG.
TEKANAN DARAH
84 X/MENIT NADI
36,5 C SUHU
24 X/MENIT RR
PEMERIKSAAN FISIK
The Power of PowerPoint | http://thepopp.com
SLIDE 7
Kepala
Bentuk kepala simetris, normocephali.
Rambut
Rambut berwarna hitam, tebal, distribusi merata, tidak terdapat alopesia.
Mata
Bentuk normal, simetris, tidak ada secret, serumen minimal, nyeri tidak ada.
Telinga
Palpebra tidak edema, alis dan bulu mata tidak mudah dicabut dan tidak mudah rontok, konjungtiva anemis (-), sklera tidak ikterik, pupil berdiameter 3 mm/3 mm, isokor, reflek cahaya +/+,
kornea jernih.
Mulut
Bentuk tidak ada kelainan, mukosa bibir basah, bercak darah (-). Gusi tidak berdarah dan tidak bengkak
PEMERIKSAAN FISIK
JANTUNG
Inspeksi :
Iktus kordis tidak terlihat Palpasi :
Iktus kordis teraba di sela iga V, linea midklavikula sinistra, tidak kuat angkat, tidak teraba adanya thrill
Perkusi : Redup
Auskultasi :
Suara jantung I dan II normal, suara tambahan (-)
Thoraks PARU
Inspeksi :
Bentuk simetris, tidak ditemukan retraksi dinding dada
Palpasi :
Pergerakan napas dada simetris, fremitus fokal simetris kanan dan kiri
Perkusi :
Suara ketok sonor Auskultasi :
Suara napas vesikuler, tidak ditemukan ronki dan wheezing Thoraks
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi : Bentuk cembung, simetris
Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba (tidak ada organomegali), tidak ditemukan massa Perkusi : Suara ketuk timpani, tidak ditemukan adanya asites
Auskultasi : Bising usus (+) normal Abdomen
Vulnus laceratum (+) di ekstremitas Ekstremitas
PEMERIKSAAN FISIK
Regio Brachial sinistra : Look :
Luka (-) pus (-), darah (-), bengkak (+), edema (-), eritem (-), deformitas (+) Feel :
Suhu sama dengan daerah sekitarnya, nyeri tekan (-), sensabilitas (+), krepitasi (-), capillary refil (<2 detik), pulsasi arteri (+).
Move :
Gerakan terbatas karena nyeri, gerakan aduksi terbatas, gerakan abduksi tidak terbatas, gerakan fleksi ante brachii terbatas.
Status Lokalis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hematologi
Hasil Nilai rujukan Satuan
Hemoglobin
12.9
11-16 g/dlHematokrit
41.8
40-45 %Leukosit
10.5
4-11 Ribu/ulTrombosit
198
150-450 Ribu/ulEritrosit
4.7
4.5-6 Juta/ulPEMERIKSAAN PENUNJANG
The Power of PowerPoint | http://thepopp.com
SLIDE 12
X-ray
Hasil :
Kedudukan tulang humerus dan persendian kurangn baik
Tampak fraktur humerus 1/3 tengah dengan kontraksi struktur dan densitas tulang normal Kesan :
Fraktur humerus 1/3 tengah kiri, kontraksi
FOTO RONTGEN
PEMERIKSAAN PENUNJANG
The Power of PowerPoint | http://thepopp.com
SLIDE 13
FOTO CRANIUM AP/LAT
Hasil :
Tabulac eksterna, interna dan diploe normal Sutura dan vaskuler marking normal
Tak tampak kalsifikasi intrakranial Sinus sphenoid sella tursica normal Tulang muka dan mandibula normal Kesan :
Normal
FOTO RONTGEN
DIAGNOSA
Fraktur tertutup 1/3 tengah humerus sinistra
1 2 3 4 5 6
TATALAKSANA
The Power of PowerPoint | http://thepopp.com
SLIDE 15
O2 kanul 2 liter/menit
IGD
IVFD RL + 1 ampul ketorolac 20 tpm
Injeksi Ranitidin 2 x 1 ampul Injeksi tetagam
Injeksi ceftriaxon 1 x 2 gram
Fiksasi dan imobilisasi dengan spalk meliputi
2 sendi
RUANGAN KENARI
TATALAKSANA
• Konsul dokter spesialis ortopedi
• Rencanakan pemasangan ORIF
• Terapi lain diteruskan
1 2 3
FOLLOW UP
The Power of PowerPoint | http://thepopp.com
SLIDE 17
23/07/2019 24/07/2019 25/07/2019
O2 kanul 2 liter/menit
IVFD RL + 1 ampul ketorolac 20 tpm Injeksi Ranitidin 2 x 1 ampul
Injeksi tetagam
Injeksi ceftriaxon 1 x 2 gram Tindakan :
Fiksasi dan imobilisasi dengan spalk meliputi 2 sendi
Terapi teruskan
Direncanakan dilakukan pemasangan ORIF, namun menunggu persetujuan
keluarga
Terapi lain teruskan Keluarga tidak setuju Pasien Pulang
FRAKTUR HUMERUS
DEFINISI
The Power of PowerPoint | http://thepopp.com
SLIDE 19
DEFINISI
Fraktur humerus adalah diskontinuitas atau hilangnya struktur dari tulang
Terbagi atas :
Fraktur Collum Humerus Fraktur Batang Humerus
Fraktur Suprakondiler Humerus Fraktur Interkondiler Humerus
HUMERUS
The Power of PowerPoint | http://thepopp.com
SLIDE 20
Anatomi
Humerus atau tulang pangkal lengan ada sepasang dan berbentuk tulang panjang dan terletak pada brachium. Humerus berartikulasi dengan scapula di proksimal dan dengan radius ulna di distal. Humerus dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proksimal humeri, shaft humeri dan distal humeri
John Badham
ETIOLOGI
The Power of PowerPoint | http://thepopp.com
SLIDE 21
Cedera dan benturan seperti pukulan langsung, gaya meremuk, gerakan puntir mendadak, kontraksi otot ekstrim
Letih karena otot tidak dapat mengabsorbsi energi seperti berjalan kaki terlalu jauh.
Kelemahan tulang akibat penyakit kanker atau osteoporosis pada fraktur
patologis.
PATOFISIOLOGI
The Power of PowerPoint | http://thepopp.com
SLIDE 22
Faktor-faktor yang mempengaruhi fraktur penyembuhan tulang Faktor intrinsik
Beberapa sifat yang terpenting dari tulang yang menentukan daya tahan
untuk timbulnya fraktur seperti kapasitas absorbsi dari tekanan, elastisitas, kelelahan (fatigue fracture), dan kepadatan atau kekerasan tulang.
Faktor ektrinsik
Adanya tekanan dari luar yang bereaksi pada tulang yang tergantung
terhadap besar, waktu, dan arah tekanan yang dapat menyebabkan fraktur.
klasifikasi fraktur diafisis humerus menurut Ortopaedics Trauma Association (OTA
Fraktur
Tipe C: fraktur kompleks (complex fracture)
C1: Spiral
C2: Segmental
C3: Ireguler (significant comminution)
Fraktur
Tipe A: fraktur sederhana (simple fracture)
A1: spiral
A2: oblik (>30°)
A3: transversa (<30°)
Tipe B: fraktur baji (wedge fracture) B1: spiral wedge
B2: bending wedge
B3: fragmented wedge
Tipe A = fraktur sederhana. A1 = fraktur spiral (.1 pada sepertiga proksimal, .2 pada
sepertiga tengah, dan .3 pada sepertiga distal), A2 = fraktur oblik, A3 = fraktur transversa.12
.
Gambar 5.
Tipe B = fraktur baji (wedge fracture). B1 =
fraktur baji spiral (spiral wedge fracture), B2 = bending wedge fracture, A3 = fragmented
wedge fracture.
Gambar 6.
Tipe C = complex fracture. C1 = fraktur spiral kompleks, C2 = fraktur segmental kompleks, C3 = fraktur ireguler..
Gambar 7.
Lokasi fraktur dan arah pergeseran fragmen.
(dari kiri ke kanan) Fraktur diatas insersi pectoralis mayor, fraktur antara insersi
pectoralis mayor dan deltoid, fraktur di bawah insersi deltoid
Gambar 8. .
GAMBARAN KLI- NIS
Nyeri terus menerus dan bertambah berat.
Deformitas dapat disebabkan oleh pergeseran fragmen pada eksremitas.
Pemendekan tulang, karena kontraksi otot yang melekat diatas dan dibawah tempat fraktur
Krepitasi yaitu pada saat ekstremitas diperiksa dengan tangan, teraba adanya derik tulang. Pembengkakan dan perubahan
warna lokal pada kulit terjadi akibat trauma
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pada rontgen dapat dilihat gambaran fraktur (tempat fraktur, garis fraktur (transversa, spiral atau kominutif) dan pergeseran lainnya dapat terbaca jelas).
Radiografi humerus AP dan lateral harus dilakukan
Radiologi Pada fraktur test laboratorium
yang perlu diketahui :
Hemoglobin, hematokrit sering rendah akibat perdarahan, laju endap darah (LED) meningkat bila kerusakan jaringan lunak sangat luas
Laboratorium
01 02
TATALAKSANA
KONSERVATIF
TATALAKSANA
Dibutuhkan reduksi yang sempurna disamping imobilisasi;
beban pada lengan dengan cast biasanya cukup untuk menarik fragmen ke garis tengah. Hanging cast dipakai dari bahu hingga pergelangan tangan dengan siku fleksi 90°
dan bagian lengan bawah digantung dengan sling disekitar
leher pasien. Cast (pembalut) dapat diganti setelah 2-3
minggu dengan pembalut pendek (short cast) dari bahu
hingga siku atau functional polypropylene brace selama ± 6
minggu
TATALAKSANA OPERATIF
Beberapa indikasi untuk dilakukan tindakan pembedahan, diantaranya:
Cedera multiple berat Fraktur terbuka
Fraktur segmental
Fraktur ekstensi intra-artikuler yang bergeser Fraktur patologis
Siku melayang (floating elbow) – pada fraktur lengan bawah (antebrachii) dan humerus tidak stabil bersamaan
Palsi saraf radialis (radial nerve palsy) setelah manipulasi
Non-union
KOMPLIKASI
Delayed Union and Non-Union
Joint stiffness
KOMPLIKASI LANJUTAN
Cedera vaskuler
Cedera saraf Infeksi
KOMPLIKASI AWAL
01 02
That’s all. Thank you very much!
Any Questions?