• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KEGIATAN 1 MINI LOKAKARYA SEMESTER 1 KEC MAPILLI (1)

N/A
N/A
Referensi Media

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN KEGIATAN 1 MINI LOKAKARYA SEMESTER 1 KEC MAPILLI (1)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KEGIATAN

MINI LOKAKARYA DAN REMBUK STUNTING PERIODE JULI-DESEMBER TINGKAT KECAMATAN MAPILLI

KABUPATEN POLEWALI MANDAR

(2)

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang B. Dasar Pelaksanaan C. Peserta dan Narasumber D. Materi yang dikembangkan E. Tujuan

BAB II PELAKSANAAN

A. Waktu dan Tempat Kegiatan B. Hasil Kegiatan

BAB III PENUTUP

(3)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Keluarga Berisiko Stunting adalah Keluarga yang memiliki satu atau lebih faktor risiko Stunting yang terdiri dari keluarga yang memiliki anak remaja puteri/calon pengantin/Ibu Hamil/Anak usia 0 (nol)-23 (dua puluh tiga) bulan/anak usia 24 (dua puluh empat)-59 (lima puluh sembilan) bulan berasal dari keluarga miskin, pendidikan orang tua rendah, sanitasi lingkungan buruk, dan air minum tidak layak.

Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang

sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.

Tidak jarang masyarakat menganggap kondisi tubuh pendek merupakan faktor genetika dan tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan. Faktanya, faktor genetika memiliki pengaruh kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang dibandingkan dengan faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan. Biasanya, stunting mulai terjadi saat anak masih berada dalam kandungan dan terlihat saat mereka memasuki usia dua tahun.

Pihak Kementrian Kesehatan menegaskan bahwa stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas masyarakat Indonesia. Bukan hanya mengganggu pertumbuhan fisik, anak-anak juga mengalami gangguan perkembangan otak yang akan memengaruhi kemampuan dan prestasi mereka. Selain itu, anak yang menderita stunting akan memiliki riwayat kesehatan buruk karena daya tahan tubuh yang juga buruk. Stunting juga bisa menurun ke generasi berikutnya bila tidak ditangani dengan serius.

B. DASAR PELAKSANAAN

Sebagai salah satu bentuk komitmen untuk mempercepat penurunan stunting, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Perpres ini merupakan payung hukum bagi Strategi Nasional (Stranas) Percepatan Penurunan Stunting yang telah diluncurkan dan dilaksanakan sejak tahun 2018. Perpres ini juga

(4)

untuk memperkuat kerangka intervensi yang harus dilakukan dan kelembagaan dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting.

Pemerintah menargetkan penurunan prevalensi stunting 14 persen di tahun 2024 dan target pembangunan berkelanjutan di tahun 2030 berdasarkan capaian di tahun 2024. Berdasarkan Lima Pilar Percepatan Penurunan Stunting, akan disusun Rencana Aksi Nasional (RAN) untuk mendorong dan menguatkan konvergensi antar program melalui pendekatan keluarga berisiko stunting.

Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 juga menetapkan Tim Percepatan Penurunan Stunting yang terdiri dari Pengarah dan Pelaksana. Wakil Presiden menjadi Ketua Pengarah yang didampingi oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan serta menteri- menteri lainnya. Sedangkan, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ditunjuk menjadi Ketua Pelaksana. Tim Percepatan Penurunan Stunting juga dibentuk di tingkat provinsi, kabupaten/kota, dan desa/kelurahan.

C. PESERTA DAN NARA SUMBER

Adapun Peserta dari kegiatan Mini Lokakarya dan Rembuk Stunting Kecamatan Mapilli Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) ini sebanyak 28 orang yang terdiri dari:

1. Dinas Kesehatan 2. Unsur Kecamatan

3. Ketua TP PKK Kecamatan

4. Kepala Desa/ Kelurahan Selaku Ketua TPPS Desa/Kelurahan 5. Kapolsek/ Unsur Kepolisian Wilayah Kec. Mapilli

6. Danramil/ Unsur Danramil Wilayah Kec. Mapilli 7. Kepala UPT Puskesmas Pelitakan

8. Tenaga Gizi Puskesamas Pelitakan 9. Bidan Koordinator Puskesamas Pelitakan 10. Tenaga Promkes Puskesamas Pelitakan 11. Kepala KUA Kec. Mapilli

12. Kepala BPP Kec. Mapilli

(5)

13. Korwil Dinas Pendidikan 14. Koordinator/PLKB/PKB/PPPK 15. Forum Genre

16. Tim Pendamping Keluarga

17. Koordinator KPM/PKH/Pendamping Desa Kec. Mapilli Adapun Narasumber dari kegiatan ini sebagai berikut : 1. Camat Kecamatan Mapilli

2. Ahli Gizi Puskesmas Mapilli 3. Penyuluh KB Kec Mapilli 4. KUA Kec Mapilli

D. MATERI YANG DIKEMBANGKAN

Adapun materi yang dikembangkankan dalam Mini Lokakarya dan Rembuk Stunting Kecamatan Mapilli sebagai berikut :

1. Pemaparan hasil verifikasi dan validasi data keluarga beresiko stunting 2. Pemaparan hasil pendampingan TPK

3. Menemukan solusi bersama menurunkan angka stunting di Kec. Mapilli E. TUJUAN

Adapun Tujuan dari kegiatan Mini Lokakarya dan Rembuk Stunting Kecamatan Mapilli Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) se Kecamatan Mapilli ini guna meningkatkan pengetahuan lintas sector tentang jumlah keluarga beresiko stunting di setiap Desa di Kecamatan Mapilli, mengetahui tugas dan fungsi TPK, hasil pendampingan TPK dan membuat strategi dalam menurunkan angka kejadian stunting serta mendorong semangat Membangun Keluarga kecil Bahagia sejahterta dalam Masyaarakat. Dengan demikian tercapailah tujuan yang diharapkan bersama menjadi lebih baik.

(6)

BAB II PELAKSANAAN

A. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN

Kegiatan kegiatan Mini Lokakarya dan Rembuk Stunting Kecamatan Mapilli Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana), dilaksanakan pada Hari Senin Tanggal 13 Bulan Desember Tahun 2023.

Dilaksanakan di Aula Kantor Camat Kecamatan Mapilli Kabupaten Polewali Mandar.

B. HASIL KEGIATAN

Kegiatan Pembinaan kegiatan Mini Lokakarya dan Rembuk Stunting Kecamatan Mapilli Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) yang dilakukan ini menghasilkan Hal-hal sebagai berikut:

1. Lintas sektor mengetahui data keluarga beresiko stunting berdasarkan hasil verifikasi dan validasi keluarga beresiko stunting yang di laksanakan pada bulan Oktober hingga November

2. Lintas sektor mengetahui tugas dan fungsi TPK dan hasil pendampingan TPK

3. Lintas sektor mencari solusi bersama dalam menurunkan angka kejadian stunting di Kec. Mapilli

(7)

BAB III PENUTUP

A. Bahwa dalam Pelaksanaan kegiatan kegiatan Mini Lokakarya dan Rembuk Stunting Kecamatan Mapilli Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana), ternyata masih menghadapi kendala dan rintangan walaupun demikian kendala-kendala tersebut dapat diselesaikan berkat usaha dan kerja keras seluruh pihak yang terkait.

B. Dengan tersusunnya laporan kegiatan Mini Lokakarya dan Rembuk Stunting Kecamatan Mapilli Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) ini, diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan lebih lanjut dan dapat dijadikan bahan dalam pembangunan keluarga di Kecamatan Mapilli sampai saat ini sehingga kedepan semakin baik.

Demikianlah laporan kegiatan kegiatan Mini Lokakarya dan Rembuk Stunting Kecamatan Mapilli Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana), Kabupaten Polewali Mandar ini dibuat dengan harapan semoga Lintas sektor kita semakin meningkat kualitas dan kemampuannya dalam membantu Program Bangga Kencana di Tingkat Desa/Kelurahan dan Dusun/Lingkungan.

(8)

Dokumentasi Kegiatan

(9)

Referensi

Dokumen terkait