• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan kerja praktek darat (prada)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "laporan kerja praktek darat (prada)"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KERJA PRAKTEK DARAT (PRADA) TATA CARA PENERBITAN SURAT PERSETUJUAN BERLAYAR DI KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN KELAS II TANJUNG BUTON

RICKY RAHMADI NIT : 8103191062

PROGRAM STUDI D-3 NAUTIKA JURUSAN KEMARITIMAN POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

BENGKALIS-RIAU

2022

(2)

ii

(3)

iii

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa Penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT, yang telah mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek Darat (PRADA). Shalawat bertangkai salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari alam kegelapan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Penulis menyadari berkat kerja keras melalui proses bimbingan, pengarahan, dan motivasi dari orang-orang yang berilmu pengetahuan, serta do’a yang selalu diberikan oleh orang-orang yang ada di sekeliling Penulis sehingga penulisan Laporan Kerja Praktek Darat (PRADA) ini dapat terselesaikan dengan baik.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Yang teristimewa buat keluarga terutama kedua orangtuaku Ayahanda Satriadi dan Ibunda Nurazizah, serta seluruh keluarga besar yang telah memberikan dukungan moril dan materil.

2. Bapak Johny Custer, S.T,M.T, selaku Direktur Politeknik Negeri Bengkalis.

3. Bapak Romadhoni, S.T,M.T, selaku Ketua Jurusan Kemaritiman Politeknik Negeri Bengkalis.

4. Capt. Safei, M.Mar, selaku ketua program Studi Nautika.

5. Ibu Zusniati, ANT II, selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek Darat.

6. Bapak Humaid Minabari, ST selaku Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Tanjung Buton.

7. Bapak Pepderigat Simanullang,SE selaku Kepala Sub Bagian Tata Usaha.

8. Bapak Robin Fajar Nadapdap, S.KOM,M.MTr selaku Kepala Seksie Lala & Usaha Kepelabuhanan.

9. Capt. Embing Sukarriya, M.Si,M.Mar selaku Kepala Seksie Kesber Penjagaan & Patroli.

10. Capt. Muhammad Fikri, M.Mar selaku Kepala Seksie Status Hukum dan Sertifikasi Kapal.

(5)

v 11. Terimakasih kepada Bapak-Ibu, Staff karyawan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Tanjung Buton, yang memberi ilmu pengetahuan pada saat saya melakukan Kerja Praktek Darat.

12. Terima Kasih kepada Taruna/i Jurusan Kemaritiman Politeknik Negeri Bengkalis Prodi studi Nautika dan KPN Angkatan ke-V yang banyak membantu dari segi pemikiran dan informasi selama penyusunan Laporan Kerja Praktek Darat (PRADA).

Bengkalis, 27 Maret 2022

RICKY RAHMADI NIT.8103191062

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN ... ii KATA PENGANTAR ... iii DAFTAR ISI ... v

BAB I GAMBARAN UMUM INSTANSI KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN KELAS II TANJUNG BUTON

1.1 Sejarah Singkat Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Tanjung Buton ... 1 1.2 Visi dan Misi Perkembangan Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas

Pelabuhan Kelas II Tanjung Buton ... 3 1.2.1 Visi Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas II

Tanjung Buton ... 3 1.2.2 Misi Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas II

Tanjung Buton ... 3 1.3 Struktur Organisasi Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan

Kelas II Tanjung Buton ... 4 1.4 Tugas dan Wewenang Masing-masing Kantor Kesyahbandaran Dan

Otoritas Pelabuhan Kelas II Tanjung Buton ... 9 1.5 Ruang Lingkup Perusahaan ... 10

BAB II DESKRIPSI KEGIATAN SELAMA PRAKTEK DARAT DI KANTOR SYAH

1.1 Spesifikasi Tugas Yang Dilaksanakan Selama Kerja Praktek (PRADA) Di Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Tanjung Buton ... 11 1.2 Target Yang Diharapkan Selama Kerja Praktek (PRADA) Di Kantor

Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Tanjung Buton ... 13 1.3 Perangkat Yang Digunakan Selama Kerja Praktek (PRADA) Di Kantor

(7)

vii Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Tanjung Buton ... 13 1.4 Data–Data Yang Diperlukan Selama Kerja Praktek (PRADA) Di Kantor

Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Tanjung Buton ... 13 1.5 Kendala Yang Dihadapi Selama Kerja Praktek (PRADA) Di Kantor

Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Tanjung Buton ... 13

BAB III TATA CARA PENERBITAN SURAT PERSETUJUAN BERAYAR DI KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN KELAS II TANJUNG BUTON

3.1 Tata Cara Permohonan Penerbitan Surat Persetujuan Berlayar Oleh Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas II

Tanjung Buton ... 14 3.2 Kelengkapan Penerbitan Surat Persetujuan Berlayar... 15

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ... 16 4.1.1 Manfaat Dari Tugas Yang Dilaksanakan Selama Kerja Praktek

(PRADA) Di Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Tanjung Buton ... 16 4.1.2 Manfaat Praktek Darat Bagi Taruna / i Selama Kerja Praktek

(PRADA) Di Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Tanjung Buton ... 17 4.2 Saran ... 17 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(8)

1

BAB I

GAMBARAN UMUM INSTANSI

KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN KELAS II TANJUNG BUTON

1.1 Sejarah Singkat Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Tanjung Buton

Pelabuhan Tanjung Buton merupakan Pelabuhan yang pertama / pintu gerbang pertama untuk perdagangan. Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan RI. NO. KM 62 Tahun 2002 tanggal, 2 Oktober 2002 Pelabuhan Tanjung Buton adalah Pelabuhan Kelas II merupakan Pelabuhan yang diusahakan dengan Kantor KSOP Kelas II Tanjung Buton (segi pengusahaan) serta pengelolaan pelabuhan penyeberangan PT Persero ASDP cabang Sungai Pakning.

Lebih lanjut dalam pelaksanaan tugas pokok tersebut maka kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan ( KSOP ) Kelas II Tanjung Buton mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Pelaksanaan pengawasan dan pemenuhan kelaiklautan kapal, sertifikasi keselamatan kapal, pencegahan pencemaran dari kapal dan penetapan status hukum kapal.

b. Pelaksanaan pemeriksaan manajemen keselamatan kapal.

c. Pelaksanaan pengawasan keselamatan dan keamanan pelayaran terkait dengan kegiatan bongkar muat barang berbahaya, barang khusus, limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), pengisian bahan bakar, ketertiban embarkasi dan debarkasi penumpang, pembangunan fasillitas pelabuhan, pengerukan dan reklamasi, laik layar dan kepelautan, tertib lalu lintas kapal di perairan pelabuhan dan alur pelayaran, pemanduan dan penundaan kapal, serta penerbitan Surat Persetujuan Berlayar.

d. Pelaksanaan pemeriksaan kecelakaan kapal, pencegahan dan

(9)

2 pemadaman kebakaran di perairan pelabuhan, penanganan musibah di laut, pelaksanaan perlindungan lingkungan maritim dan penegakan hukum di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran.

e. Pelaksanaan koordinasi kegiatan pemerintahan di pelabuhan yang terkait dengan pelaksanaan pengawasan dan penegakan hukum di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran.

f. Pelaksanaan penyusunan Rencana Induk Pelabuhan, Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan, serta pengawasan penggunaannya, pengusulan tarif untuk ditetapkan Menteri.

g. Pelaksanaan penyediaan, pengaturan, dan pengawasan penggunaan lahan daratan dan perairan pelabuhan, pemeliharaan penahan gelombang, kolam pelabuhan, alur pelayaran dan jaringan jalan serta Sarana Bantu Navigasi Pelayaran.

h. Pelaksanaan penjaminan dan pemeliharaan kelestarian lingkungan di pelabuhan, keamanan dan ketertiban, kelancaran arus barang di pelabuhan.

i. Pelaksanaan pengaturan lalu lintas kapal ke luar masuk pelabuhan melalui pemanduan kapal, penyediaan dan Jasa atau pelayanan jasa kepelabuhanan serta pemberian bentuk lainnya kepada Badan Usaha Pelabuhan.

j. Penyiapan bahan penetapan dan evaluasi standar kinerja operasional pelayanan jasa kepelabuhanan.

k. Pelaksanaan urusan keuangan, kepegawaian dan umum, hukum dan hubungan masyarakat serta pelaporan.

(10)

3 1.2 Visi dan Misi Perkembangan Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas

Pelabuhan Kelas II Tanjung Buton

1.2.1 Visi Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Tanjung Buton

Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Tanjung Buton adalah “Mewujudkan Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Tanjung Buton sebagai unit pelaksana teknis yang handal dan mampu memberikan pelayanan yang prima untuk menciptakan terselenggaranya trasnportasi laut yang teratur, aman, nyaman, lancar dan terjangkau”.

1.2.2 Misi Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Tanjung Buton

Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Kelas II Tanjung Buton adalah untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, sehingga dirumuskan sebagai berikut

“Menciptakan terselenggaranya operasional pelabuhan yang terpadu dengan selamat, aman, cepat, tertib, teratur, dan efisien”.

1.3 Struktur Organisasi Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Tanjung Buton

Struktur Organisasi adalah suatu struktur sistematika yang menunjukkan susunan pola tetap dan hubungan diantara fungsi–fungsinya, bagian–bagian atau fungsi–fungsinya, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan serta dapat menjalankan tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda demi tercapainya suatu tujuan yang diinginkan dalam suatu organisasi. Wewenang dan tanggung jawab suatu pimpinan sampai dengan suatu yang paling bawah di dalam suatu organisasi.

(11)

4 STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESYAHBANDARAN

DAN OTORITAS PELABUHAN (KSOP) KELAS II TANJUNG BUTON

Gambar 1.3 : Struktur Organisasi KSOP Kelas II Tanjung Buton

Sumber : Kantor KSOP Kelas II Tanjung Buton

Kepala Kantor KSOP Kelas II Tanjung Buton Humaid Minabari,ST NIP. 19690520 200312 1 009

Pembina TK.I ( IV/a )

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Pepderigat Simanulang,SE NIP.19680305 199101 1 002

Penata TK.I (III/d)

Kepala Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan Robin Fajar Nadapdap,S.KOM,M.MTr

NIP. 19711212 199903 1 001 Penata TK.I (IV/a) Kepala Seksi Keselamatan Berlayar,

Penjagaan dan Patroli Capt.Embing Sukarriya,M.Si,M.Mar

NIP. 19780608 200604 1 002 Penata TK.I (III/d) Kepala Seksi Status Hukum

dan Sertifikasi Kapal Capt. Muhammad Fikri,M.Mar NIP. 19800806 2002122 1003

Penata (III/c)

Kelompok Jabatan Fungsional

(12)

5 1.4 Tugas dan Wewenang Masing-masing Bagian KSOP

Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan mempunyai tugas melaksanakan pengaturan, pengedalian dan pengawasan kegiatan kepelabuhan, keselamatan dan keamanan pelayaran pada pelabuhan serta menyediakan dan/atau pelayanan jasa kepelabuhan yang belum diusahakan secara komersial.

1. Kepala Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

a. Penyiapan bahan penyusunan rencana induk Pelabuhan serta Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) dan Daerah Lingkungan Kepentingan pelabuhan (DLKp).

1) Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) terbagi atas DLKr wilayah daratan dan DLKr wilayah perairan. DLKr daratan mencangkup fasilitas pokok serta fasilitas penunjang. Fasilitas pokok yang dimaksud seperti di antaranya, dermaga, tentunya termasuk coast- way (jalan pantai) dan trestle (jembatan) yang menghubungkan dermaga dengan daratan. Fasilitas lainnya berupa tempat penyimpanan barang, seperti gudang, lapangan penumpukan, terminal peti kemas serta terminal curah cair/kering. Termasuk pula fasilitas pokok adalah terminal penumpang, fasilitas penampungan limbah, fasilitas pengolahan limbah dan fasilitas pemadam kebakaran.

2) Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan (DLKp) digunakan untuk kegiatan, seperti, keperluan keadaan darurat (seperti kapal terbakar atau kapal bocor), penempatan kapal mati, perairan untuk percobaan kapal berlayar, kegiatan pemanduan kapal serta fasilitas perbaikan/pembangunan/pemeliharaan kapal.

(13)

6 b. Penyediaan dan pemeliharaan pemecah gelombang, kolam pelabuhan,

alur pelayaran.

Pemecah gelombang (breakwater) adalah bagunan yang digunakan untuk melindungi daerah perairan pelabuhan dari gangguan gelombang.Bangunan ini memisahkan daerah perairan dari laut lepas, sehingga perairan pelabuhan tidak banyak dipengaruhi oleh gelombang besar di laut.

c. Penjaminan keamanan dan ketertiban pelabuhan.

Kepelabuhanan meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan penyelenggaraan pelabuhan dan kegiatan lainnya dalam melaksanakan fungsi pelabuhan untuk menunjang kelancaran, keamanan dan ketertiban arus lalu lintas kapal, penumpang dan/atau barang, keselamatan berlayar, tempat perpindahan intra dan/atau antar moda serta mendorong perekonomian nasional dan daerah.

d. Pengaturan, pengendalian, dan pengawasan usaha jasa terkait dengan kepelabuhan dan angkutan diperairan.

Tugas melaksanakan pengawasan tertib lalulintas kapal di perairan pelabuhan dan alur pelayaran,pemanduan dan penundaan kapal, penerbitan Surat Persetujuan Berlayar, kegiatan alih muat di perairanpelabuhan,dan pekerjaan bawah air, bongkar muatbarang berbahaya, barang khusus, pengisian bahan bakar,limbah bahan berbahaya.

e. Penyediaan fasilitas pelabuhan dan jasa pemanduan dan penundaan.Penundaan Kapal adalah bagian dari pemanduan yang meliputi kegiatan mendorong, menarik, menggandeng, mengawal (escort), dan membantu (assist) kapal yang berolah-gerak di alur- pelayaran, daerah labuh jangkar maupun kolam pelabuhan, baik untuk bertambat ke atau untuk melepas dari dermaga,( jetty, trestle, pier), pelampung, dolphin, kapal, dan fasilitas tambat lainnya dengan mempergunakan kapal tunda sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan

(14)

7 2. Tata Usaha

Mempunyai tugas melakukan kegiatan keuangan, kepegawaian, dan umum, hukum dan hubungan masyarakat serta pelaporan di lingkungan Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan.

3. Lalu Lintas Angkutan Laut dan Dan Jasa Kepelabuhanan.

Mempunyai tugas melakukan kegiatan penyediaan dan pemeliharaan penahan gelombang, kolam pelabuhan, alur pelayaran, dan sarana bantu navigasi pelayaran, penjamin kelancaran arus barang, penumpang dan hewan, penyediaan atau pelayanan jasa kepelabuhan dan pengaturan, pengendalian, dan pengawasan usaha jasa terakait dengan kepelabuhan dan angkutan di perairan. Tugas lala dan pelayanan jasa :

a. Penerbitan surat laporan kedatangan kapal dan keberangkatan kapal.

Surat persetujuan yang diterbitkan oleh Syahbandar dalam bentuk dokumen elektronik bahwa kapal secara teknis administratif telah memenuhi persyaratan kelaiklautan kapal dan wajib lainnya untuk memasuki pelabuhan.

b. Pencatatan keagenan pelayaran nasional kantor pusat / cabang.

Apabila suatu kapal berlabuh di suatu pelabuhan maka kapal tersebut memerlukan pelayanan dan mempunyai berbagai keperluan yang harus dipenuhi. Untuk memenuhi berbagai kebutuhan tersebut perusahaan pelayaran yang tidak memp nunyai cabang disuatu Pelabuhan akan menunjuk perusahaan pelayaran lain yang berada di Pelabuhan tersebut sebagai agen.

c. Pelayanan penggunaan fasilitas pelabuhan.

Adalah fasilitas dasar yang digunakan untuk melayani kapal-kapal seperti alur pelayaran dan sarana bantu Navigasi, kolam Pelabuhan, dermaga/tambatan dan lahan pelabuhan.

(15)

8 d. Pendaftaran perusahaan jasa terkait dengan angkutan perairan khusus.

Kegiatan angkutan laut khusus dilakukan oleh badan usaha untuk menunjang usaha pokok untuk kepentingan sendiri dengan menggunakan kapal berbendera Indonesia yang memenuhi persyaratan kelaiklautan kapal dan diawaki oleh awak kapal berkewarganegaraan Indonesia.

4. Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli.

Mempunyai tugas melaksanakan pengawasan tertib lalu lintas kapal di perairan pelabuhan dan alur pelayaran, pemanduan kapal serta penerbitan Surat Persetujuan Berlayar, Bidang penjaagan dan patroli mempunyai tugas melaksanakan pengawasan keselamatan dan keamanan pelayaran.

Kegiatan bidang Keselamatan Berlayar Penjagaan Dan Patroli meliputi : a. Seksi Kepelautan mempunyai tugas melakukan penilikan pemenuhan

persyaratan pengawakan kapal, penyiapan bahan penerbitan dokumen kepelautan, perjanjian kerja laut dan penyijialan awak kapal serta perlindungan awak kapal.

b. Seksi Tertib Bandar mempunyai tugas melakukan pelaksanaan pengawasan tertib bandar, pergerakan kapal (shifting), pemanduan dan penundaan kapal di perairan pelabuhan.

c. Seksi Tertib Berlayar mempunyai tugas melakukan pengawasan tertib berlayar, lalu lintas keluar masuk kapal , kapal asing (port state control), flag state control dan pemenuhan persyaratan kelaiklautan kapal serta penerbitan Surat Persetujuan Berlayar.

d. Seksi Penjagaan Mempunyai tugas melakukan penjagaan pengamanan terkait dengan kegitan bongkar muat, pembangunan fasilitas pelabuhan, dan kegiatan alih muat di perairan pelabuhan.

e. Seksi Patroli mempunyai tugas melakukan patroli di perairan Pelabuhan, pengawasan dan pengamanan terhadap keselamatan kapal yang keluar masuk Pelabuhan, kapal sandar dan berlabuh.

(16)

9 f. Seksi Penunjang Keselamatan dan Penyidikan mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap alih muatan di perairan Pelabuhan, dan perkerjaan bawah air, pemerikasaan dan verifikasi sistem keamanan kapal dan fasilitas Pelabuhan (International Ship And Port Facility Security Code/ISPS-Code).

5. Status Hukum dan Sertifikasi Kapal.

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengawasan keselamatan dan keamanan. Kegiatan bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal meliputi :

a. Penerbitan surat tanda kebangsaan kapal.

Adalah surat tanda bukti dimana kapal tersebut boleh memasang bendera kebangsaan kapal pemberi surat laut. Sijil awak kapal adalah daftar dari semua orang yag melakukan dinas awak kapal dan di buat di hadapan syahbandar.

b. Penerbitan sertifikat kelaikan kapal.

Sertifikat Kelaikan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk kapal penangkap ikan yang telah memenuhi persyaratan berdasarkan hasil pengujian dan pemeriksaan.

c. Pengukuran kapal dalam negeri maupun internasional.

a) Pengukuran dalam Negeri yang digunakan untuk pengukuran dan penentuan tonase kapal yang panjangnya kurang dari 24 meter.

b) Pengukuran Internasional yang digunakan untuk pengukuran dan penentuan tonase kapal yang panjangnya 24 meter atau lebih d. Pemeriksaan dan penerbitan surat keterangan radio.

Prosedur penerbitan Sertifikat Keselamatan Keselamatan Kapal dilakukan dengan cara pemilik kapal mengajukan permohonan untuk penerbitan sertifikat keselamatan kapal, sebelum diterbitkan sertifikat keselamatan kapal terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan terhadap

(17)

10 nautis, teknis dan kondisi kapal oleh petugas pemerintah yang ditunjuk (Marine Inspector).

1.5 Ruang Lingkup Perusahaan

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan adalah unit pelaksana teknis di lingkungan kementerian Perhubungan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Perhubungan Laut.

Operasional Unit Pelaksana Teknis Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Tanjung Buton bekerja berdasarkan PM 36 Tahun 2012 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesyahabandaran dan Otoritas Pelabuhan mempunyai tugas melaksanakan pengawasan, dan penegakan hukum dibidang keselamatan dan keamanan pelayaran, koordinasi kegiatan kepelabuhanan pada pelabuhan yang diusahakan secara komersial.

(18)

11

BAB II

DESKRIPSI KEGIATAN SELAMA PRAKTEK DARAT KSOP KELAS II TANJUNG BUTON

2.1 Spesifikasi Tugas Yang Dilaksanakan

Kegiatan praktek darat yang Penulis laksanakan pada tanggal 06 September 2022 sampai 25 Februari 2022 di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Tanjung Buton bukan hanya untuk mempelajari dan mengamal kan ilmu yang telah dipelajari di bangku perkuliahan tetapi lebih untuk memahami bagaimana dunia kerja sesungguh nya dan menyesuaikan diri pada lingkungan dunia kerja.

Adapun faktor pendukung dalam melaksanakan praktek darat yaitu disiplin, tanggung jawab, mental, kejujuran, dapat bersosialisasi dengan baik dan etos kerja. Dari penilaian ini dapat di ketahui bahwa apakah kita sudah di kategorikan sebagai kerja yang baik ataukah sebalik nya. Bukan hanya itu kita juga harus menjaga kerapian kita, kecermatan dan ketelitian kita. Supaya semua kegiatan yang kita lakukan berjalan denganbaik.

Pada awal nya Penulis harus beradaptasi atau melakukan penyesuaian diri pada lingkungan kerja, baik pimpinan, karyawan, maupun yang lain nya. Ini bertujuan supaya jika Penulis diberikan tugas Penulis bisa berkomunikasi dengan baik apabila ada hal yang tidak di pahami atau tidak di mengerti Penulis bisa bertanya kepada karyawan maupun yang lain nya.

Sewaktu penulis melaksanakan kegiatan praktek darat di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Tanjung Buton Penulis di tempat kan di Bagian Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli (KBPP) Tugas yang dilaksanakan selama Praktek Darat adalah membuat Surat Persetujuan Olah Gerak Kapal, Nota Tagihan Jasa Penggunaan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran, Surat Pengawasan Barang Berbahaya, Surat Izin

(19)

12 Bunker dan Surat Keterangan Kapal Stanbay.

2.2 Target yang diharapkan

Manfaat yang didapatkan pada saat Penulis melaksanakan praktek darat ialah :

1) Dengan adanya praktek darat dapat memberikan gambaran dunia kerja yang sebenarnya dan dapat berfikir lebih cepat untuk mengatasai permasalahan yang ada.

2) Menambah pengetahuan Penulis yang tidak didapatkan saat belajar diruangkelas.

3) Mempersiapkan mental Penulis untuk terjun didunia kerja setelah kuliah.

4) Mampu membuat Surat Izin Bunker.

5) Mampu membuat Surat Olah Gerak.

6) Mampu membuat Nota Tagihan Jasa Penggunaan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran.

2.3 Perangkat yang digunakan

Sesuai dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang sangat pesat seperti sekarang, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Tanjung Buton menggunakan perangkat seperti:

1) Komputer, digunakan untuk membuat surat persetujuan bongkar dan muat barang dan lain –lain.

2) Mesin Printer, digunakan untuk pencetakan Surat – Surat seperti surat persetujuan bongkar dan muat barang dan lain –lain.

3) Wi Fi, di gunakan untuk mengakses internet untuk melakukan kegiatan penginputandata.

4) Pena, untuk mecatat laporan kedatangan dan keberangkatankapal.

5) Stampel, alat yang digunakan untuk stempel keperluan-keperluan yang

(20)

13 dibutuhkan.

6) Kertas, alat yang digunakan untuk membuat keperluan surat surat Dengan adanya komputer dan printer makadapat mempermudahdan mempercepat pekerjaan setiap karyawan.

(21)

13 2.4 Data – Data yang diperlukan

Adapun data data yang diperlukan penulis dalam laporan ini yaitu:

1) Data perusahaan secara singkat

2) Data struktur organisasi kantor yang bersangkutan 3) Data kegiatan harian yang dilaksanakan.

2.5 Kendala yang dihadapi

Kendala - kendala yang dihadapi saat Penulis melaksanakan praktek darat di Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuahan Kelas II Tanjung Buton adalah sebagai berikut:

1) Pekerjaan yang dilakukan dengan komputer dapat terkendala saat komputer mengalami gangguan atau kerusakan, sehingga dapat menghambat pekerjaan dalam penginputan data dan menghambat pekerjaan Pegawai dan Karyawan;

2) Pekerjaan yang bergantung pada jaringan internet jika terjadi gangguan menyebabkan adanya proses laporan data kepusat menjadi terhambat;

3) Mesin printer yang mengalami kerusakan saat melakukan pekerjaan.

(22)

14

BAB III

TATA CARA PENERBITAN SURAT PERSETUJUAN BERLAYAR DI KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN KELAS II TANJUNG BUTON

3.1 Tata Cara Permohonan Penerbitan Surat Persetujuan Berlayar oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Tanjung Buton

Menurut Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia PM. 82 Tahun 2014 tentang Tata Cara Penerbitan Surat Persetujuan Berlayar.

Dalam beberapa cara penerbitan SPB ada beberapa hal yang harus dipenuhi oleh pengguna jasa sebelum Syahbandar menerbitkan SPB kapal yang pengguna jasa ajukan kepada kami. Adapun beberapa hal sebelum penerbitan Surat Persetujuan Berlayar, antara lain:

1. Untuk memperoleh Surat Persetujuan Berlayar, pemilik atau operator kapal mengajukan permohonan secara tertulis kepada Syahbandar 2. Permohonan harus dilengkapi surat pernyataan Nakhoda (Master

Sailing Declaration)

3. Bukti-bukti pemenuhan kewajiban kapal lainnya sesuai dengan peruntukannya

3.2 Kelengkapan Penerbitan Surat Persetujuan Berlayar

Adapun beberapa hal kelengkapan sebelum penerbitan Surat Persetujuan Berlayar, antara lain:

1. Syahbandar melakukan pemeriksaan kelengkapan dan validitas dari surat dan dokumen kapal

2. Syahbandar mendapat laporan dan mengetahui bahwa kapal yang akan

(23)

15 berlayar tidak memenuhi persyaratan kelaiklautan dan keamanan kapal, Syahbandar berwenang melakukan pemeriksaan kapal.

3. Syahbandar menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar dengan menggunakan format dari Peraturan Menteri Perhubungan.

(24)

16

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan Pasal 219 ayat (1) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran, diatur bahwa setiap kapal yang berlayar wajib memiliki Surat Persetujuan Berlayar yang dikeluarkan oleh Syahbandar. Penerbitan Surat Persetujuan Berlayar adalah suatu kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh Syahbandar terhadap kapal yang akan berlayar berdasarkan surat pernyataan Nakhoda. Surat Persetujuan Berlayar (SPB) adalah dokumen Negara yang dikeluarkan oleh Syahbandar kepada setiap kapal yang akan berlayar. Surat Pernyataan Nakhoda (Master Sailing Declaration) adalah surat pernyataan yang dibuat oleh Nakhoda yang menerangkan bahwa kapal, muatan, dan awak kapalnya telah memenuhi persyaratan keselamatan dan keamanan pelayaran serta perlindungan lingkungan maritim untuk berlayar ke Pelabuhan tujuan dan Syahbandar adalah pejabat yang Pemerintah di Pelabuhan yang diangkat oleh Menteri dan memiliki kewenangan tertinggi untuk menjalankan dan melakukan pengawasan terhadap dipenuhinya ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjamin keselamatan dan keamanan pelayaran.

4.2 Manfaat dari tugas yang dilaksanakan

Adapun manfaat yang diperoleh selama praktek darat di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan, yaitu:

1. Belajar secara praktis dan bukan sekedar teoritis 2. Pengalaman kerja makin meningkat

3. Memiliki pengalaman yang tak terlupakan

4. Dapat menjalin hubungan yang baik antar pekerja.

5. Dapat mengetahui cara membuat Surat Persetujuan Berlayar 6. Dapat mengetahui cara membuat Surat Olah Gerak Kapal

(25)

17 7. Dapat mengetahui cara membuat Surat Pengawasan Muatan Berbahaya 8. Dapat mengetahui cara membuat Nota PNBP (Penerimaan Negara Bukan

Pajak) atas Jasa PUP (Penerimaan Uang Perkapalan)

4.3 Manfaat praktek darat bagi taruna / i

Adapun manfaat praktek darat bagi taruna / i yaitu : 1. Taruna / i dapat pengalaman kerja yang baik

2. Taruna / i dapat melatih kedisplinan dalam dunia kerja 3. Taruna / i dapat memahami cara kerja yang baik

4. Taruna / i dapat melatih diri untuk bertanggung jawab terhadap tugas yang telah diberikan.

4.4 Saran

Setelah Penulis melakukan praktek darat yang dilaksanakan di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Tanjung Buton Penulis menyarankan:

1. Taruna harus membekali diri dengan ilmu yang telah dipelajari sebelum praktek darat di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Tanjung Buton.

2. Waktu praktek darat yang singkat harus digunakan sebaik mungkin untuk mempelajari segala sesuatu yang ada diKantor.

3. Perlunya pembimbing untuk mengarahkan dan melaksanakantugas.

(26)

18

DAFTAR PUSTAKA

Aziz,Abd.2022. Forum Tatap Muka”Mengenal Prosedur Penerbitan SPB”. KSOP Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia PM Nomor 82 Tahun 2014

Tentang TATA CARA PENERBITAN SURAT PERSETUJUAN BERLAYAR Politeknik Negeri Bengkalis.2021.Buku Panduan peraktek Darat (PRADA)

&Peratek Laut (PRALA) Jurusan Kemaritiman Politeknik Negeri Bengkalis.Bengkalis

(27)

19

(28)

20

(29)

21

(30)

22

(31)

23

(32)

24

(33)

25

(34)

26

(35)

27

(36)

28

(37)

29

(38)

30

(39)

31

(40)

32

(41)

33

(42)

34

(43)

35

(44)

36

(45)

37

(46)

38

(47)

39

(48)

40

(49)

41

(50)

42

(51)

43

Gambar

Gambar 1.3 : Struktur Organisasi KSOP Kelas II Tanjung Buton

Referensi

Dokumen terkait

KEGIATAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PRADA Nama : Adji Prastiadi NIT : 8103191073 Periode : Minggu ke 15 13 Desember s/d 17 Desember 2021 Hari Uraian Kegiatan Gambar Kerja Pemberi