• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kerja Praktek PT. Pertamina RU II Sungai Pakning: Sistem Penangkal Petir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Laporan Kerja Praktek PT. Pertamina RU II Sungai Pakning: Sistem Penangkal Petir"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Sejarah PT. Pertamina RU II Sei. Pakning

Proses Produksi PT. Pertamina (Persero) RU II Sei Pakning

Hasil Produksi

Visi Dan Misi PT . Pertamina RU- II Sungai Pakning

Struktur Organisasi PT. Pertamina(persero)

Job Description Organisasi PERTAMINA RU II

DESKRIPSI KEGIATAN SELAMA KP

  • Spesifikasi Tugas Yang Dilaksanakan
  • Target yang Diharapkan
  • Kesehatan dan Keselamatan Kerja
  • Kendala-Kendala yang Dihadapi

Kegiatan ini dilaksanakan di area PT Refinery, Pertamina RU II Suungai Pakning mulai tanggal 5 Juli 2021 / 31 Agustus 2021. Setelah melaksanakan kerja praktek selama dua bulan sejak tanggal 5 Juli hingga 31 Agustus 2021, banyak sekali ilmu dan pengalaman baru yang didapat. didapat serta suasana dan momen yang menarik dan menyenangkan untuk dikenang dan diceritakan kepada teman atau saudara. Segala sesuatu yang telah kita peroleh dalam melaksanakan kerja praktek merupakan suatu bekal yang perlu dipelajari dan dikaji lebih lanjut, agar apa yang telah kita ketahui secara umum dapat benar-benar kita pahami.

Kesehatan dan keselamatan kerja atau dikenal juga dengan istilah Health, Safety and Environment (HSE) merupakan bagian penting yang tidak pernah luput dari perhatian Perusahaan. Koordinasi yang baik antara pegawai dan petugas lapangan ternyata dapat menyadarkan semua pihak akan risiko bahaya yang selalu mengancam dalam setiap proses operasional. Melalui penerapan HSE yang optimal maka kesehatan dan keselamatan pekerja serta seluruh aset perusahaan akan terjamin, yang pada akhirnya akan berdampak positif dalam menjaga kelestarian dan keharmonisan lingkungan, baik fisik maupun sosial.

TUGAS KHUSUS

Pendahuluan

Keuntungan lain dari hamburan ion radiasi adalah meningkatkan muatan pada ujung terminal atau splitter, jika awan yang muatannya besar tidak dapat dinetralkan oleh debu radiasi kemudian menabrak maka akan cenderung mengelilingi penangkal petir. atau melawan petir. Keberadaan penangkal petir jenis ini dilarang untuk digunakan, berdasarkan perjanjian internasional dengan pertimbangan pengurangan zat yang dipancarkan di masyarakat, hanya saja penangkal petir atau pancaran petir jenis ini dianggap dapat mempengaruhi kesehatan manusia. . Prinsip pengoperasian sambaran petir elektrostatis mengadopsi beberapa sistem sambaran petir radioaktif, yaitu menambahkan muatan pada ujung terminasi/splitter sehingga petir selalu memilih titik ini untuk menyambar.

Untuk penangkal petir anti petir atau radioaktif, muatan listriknya dihasilkan oleh proses penyebaran zat-zat yang diiradiasi, sedangkan untuk penangkal petir elektrostatis muatan listriknya dihasilkan oleh listrik awan yang menginduksi permukaan bumi. Hal ini menciptakan elektron bebas awal yang besar sebagai emisi siaran di bagian atas. Terminal ditempatkan di bagian atas bangunan sebagai penangkal petir dan EF Carrier (kabel pembawa) yang dimasukkan ke dalam tanah.

Landasan Teori

Dibuat runcing karena muatan listrik mempunyai sifat mudah berkumpul dan terlepas pada ujung logam yang runcing. Bila muatan listrik negatif di dasar awan mencukupi, maka muatan listrik positif di bumi akan langsung tertarik. Muatan listrik tersebut kemudian langsung merambat ke atas kabel konduktor, hingga ke ujung penangkal petir.

Ketika muatan listrik negatif berada cukup dekat dengan atap maka gaya tarik menarik antara kedua muatan menjadi semakin kuat, muatan positif pada ujung-ujung penangkal petir tertarik ke muatan negatif. Arus listrik akan dialirkan ke dalam tanah, melalui kabel penghantar, sehingga petir tidak menyambar bangunan. Namun, petir dapat merambat melalui gedung-gedung melalui saluran listrik, dan risikonya dapat merusak peralatan elektronik di gedung-gedung yang terhubung dengan jaringan listrik, serta menyebabkan kebakaran atau ledakan.

Untuk mencegah kerusakan akibat sambaran petir pada jaringan listrik, bangunan biasanya dilengkapi dengan alat yang disebut pengatur arus (surge arester). Penangkal petir atau anti petir merupakan istilah yang salah dalam bahasa kita, kesan yang diberikan oleh kedua istilah ini adalah 100% aman dari bahaya petir, namun kenyataannya tidak. Dalam mengatasi bahaya petir ada beberapa faktor yang sangat mempengaruhinya, jika kita ingin mencari solusi total terhadap bahaya petir maka faktor-faktor tersebut harus kita pertimbangkan.

Sambaran petir tidak langsung pada bangunan yaitu petir yang menyambar di luar daerah proteksi dari instalasi penangkal petir yang dipasang, kemudian arus petir ini merambat melalui instalasi listrik, kabel data atau apapun yang menuju ke bangunan tersebut, pada akhirnya arus petir ini merusak unit peralatan listrik. dan elektronik di dalam gedung. Pada dasarnya sistem penangkal petir langsung tidak membuat posisi kita 100% aman dari sambaran petir, namun justru menghindarkan posisi bangunan kita dari kerusakan fatal akibat sambaran langsung serta mengurangi dampak rusaknya peralatan listrik dan elektronik jika terjadi sambaran petir pada bangunan kita. .

Pengamatan Sistem Penangkal Petir Pada Kantor CDU

Setelah selesai pemasangan grounding penangkal petir, langkah selanjutnya adalah memasang kabel konduktor bawah dari titik grounding ke atas gedung, tentunya dengan memperhatikan jalur kabel terdekat dan menghindari banyak belokan/tikungan 90 derajat, agar materialnya persyaratan dan kualitas instalasi bisa efektif. Kabel distribusi petir yang biasa digunakan antara lain BC (Bare Copper), NYY atau Coaxial. Jika kabel penangkal petir sudah terpasang dengan rapi, maka langkah selanjutnya dalam pemasangan kepala terminal petir tentu saja menyambungkan kabel distribusi ke sistem grounding.

Penentuan penggunaan sistem penangkal petir di PT Pertamina RU II Sungai Pakning, jarak satu titik ke titik penangkal petir lainnya adalah 5 meter. Serta terdapat 25 titik sistem penangkal petir yang dipasang di kantor pusat kendali operasi (CDU) PT Pertamina RU II Sei.Pakning. Saran penulis adalah untuk benar-benar memahami apa itu sistem proteksi petir dan memperhatikan regulasi dan keselamatan pada saat melakukan penelitian sistem proteksi petir di area kilang pertamina.

Kajian Sistem Penangkal Petir Pada BTS (Base Transceiver Station) (Aplikasi pada PT. Telkomsel- Banda Aceh).

PENUTUP

Gambar

Gambar 1.1 Kilang Minyak PT. Pertamina RU II Sungai Pakning
Gambar 1.2 Produksi BBM RU II Sei.Pakning
Gambar 1.4 Struktur Organisasi Pertamina RU-II Sungai  Pakning

Referensi

Dokumen terkait

Pengamanan terhadap suatu bangunan atau objek dari sambaran petir pada prinsipnya adalah sebagai penyedia sarana untuk menghantarkan arus petir yang mengarah ke bangunan yang akan

kang terpasang 2 unit penangkal petir jenis EF, akan tetapi dengan luasnya cakupan area tidak memaksimalkan perlindungan terhadap bangunan yang ada, sehingga dapat

3.6 Aplikasi Kontaktor Kontaktor dapat kita temui dalam aplikasi berikut:  Kontrol Lighting, pada sistem lighting daya besar seperti yang digunakan pada konser music atau sistem

PERTAMINA RUU-II SUNGAI PAKNING 3.1 Pengertian proteksi Pada sistem tenaga listrik,sistem proteksi adalah perlindungan atau isolasi pada bagian yang memungkinkan yang terjadi gangguan

Pakning Kilang Produksi BBM RU II Sungai Pakning adalah bagian dari Pertamina RU II Dumai yang merupakan kilang minyak dari business Group BG Pengolahan Pertamina.. Tenaga kerja yang

KEGIATAN HARIAN KERJA PRAKTEK KP HARI : Rabu TANGGAL : 22 Juni 2022 No URAIAN KEGIATAN PEMBERI TUGAS PARAF 1 Perbaikan motor 1 phase blower dilakuka n pengecekan menggunakan

BAB IV PEMOTONGAN PLAT MENGGUNAKAN LAS OKSIGEN ASETILEN WELDING OAW 4.1 Pengertian Las Oksigen Asetilen Welding OAW Las Oxy-Acetylene Welding las asetilin adalah proses

PERTAMINA Persero RU II SUNGAI PAKNING Ditulis sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktek ROMI RAHMAN 3204191265 PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK