LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. BENNATIN SURYA CIPTA
PROYEK PEKERJAAN FISIK PEMBANGUNAN GEDUNG MAKOREM 031/WIRABIMA KOTA PEKANBARU
Disusun Oleh :
LASTRI ROBINTANG MARITO TAMBUNAN 4103191280
JURUSAN TEKNIK SIPIL PROGAM STUDI DIPLOMA III POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS
2021
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat yang telah diberikan-Nya, sehingga Laporan Kerja Praktek lapangan ini dapat diselesaikan.
Laporan Kerja Praktek “ “ ini guna untuk memenuhi persyaratan akademik untuk menyelesaikan pendidikan DIPLOMA III (D3) pada jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bengkalis, serta menyerap ilmu pengetahuan selama melaksanakan Kerja Praktek dilapangan.
Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan, bantuan, dan doa dari berbagai pihak, Laporan Kerja Praktek ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Dan akhir kesempatan ini izinkan lah penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pengerjaan Laporan Kerja Praktek ini, yaitu kepada:
1. Orang tua, saudara serta orang terdekat yang selalu memberikan motivasi dan semangat yang tiada henti baik secara lisan maupun tulisan dari awal berjuang melaksanakan kerja praktek ini sampai selesainya laporan ini,
2. Bapak Johny Chuster, ST.,MT selaku Direktur Politeknik Negeri Bengkalis,
3. Bapak Armada, ST,.MT selaku Wakil Direktur I Politeknik Negeri Bengkalis,
4. Bapak Juli Ardita Pribadi R ST,M.Eng selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil,
5. Bapak Dedi Enda M.Eng selaku Ketua Prodi D3 Teknik Sipil,
6. Ibu Oni Febriani ST.,MT selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek(KP),
7. Bapak Samsul, ST.,M.Eng selaku Team Leader Lapangan
8. Bapak Subaja Mangapul Panjaitan, ST selaku Pembimbing Lapangan, 9. Terimakasih kepada seluruh teman-teman/tim magang yang telah
membantu dalam penyelesaian Laporan Kerja Praktek.
iii Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih memiliki banyak kekurangan untuk itu penulis berharap adanya kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata dari penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pembaca. Sekian yang dapat penulis sampaikan dan mohon maaf atas segala kekurangan dan keterbatasan.
Bengkalis, oktober 2021
Lastri Robintang Marito T (4103191280)
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR TABEL ... vii
BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.1.1 Latar Belakang Perusahaan ... 1
1.1.2 Latar Belakang Proyek ... 1
1.2 Tujuan Proyek ... 2
1.3 Struktur Organisasi ... 3
1.4 Ruang Lingkup Perusahaan... 10
BAB II DATA PROYEK ... 12
2.1 Proses Tender ... 12
2.1.1 Informasi Tender ... 12
2.1.2 Bagian Alur Proses Tender ... 13
2.2 Data Umum dan Data Teknis ... 14
2.2.1 Data Umum Proyek ... 14
2.2.2 Data Teknis Proyek ... 15
BAB III DESKRIPSI TUGAS YANG DILAKSANAKAN ... 16
3.1 Spesifikasi Tugas Yang Dilaksanakan ... 16
3.1.1 Safety Talk ... 16
3.1.2 Pengujian Slump ... 16
3.1.3 Pemasangan Perancah ... 17
3.1.4 Pemeriksaan Bekisting ... 18
3.1.5 Pemeriksaan Tulangan ... 20
3.1.6 Pemberian Beton Decking ... 21
3.1.7 Pelepasan Bekisting ... 21
3.1.8 Mengamati Pengecoran Balok Latey ... 22
v
3.1.9 Pondasi Sistem Konstruksi Sarang Laba-laba... 22
3.2 Target Yang Diharapkan ... 25
3.3 Perangkat Lunak/Keras Yang Digunakan ... 26
3.3.1 Perangkat Keras Yang Digunakan ... 26
3.3.2 Perangkat Lunak Yang Digunakan ... 31
3.4 Data-Data Yang Digunakan ... 31
3.5 Dokumen-dokumen Yang Dihasilkan ... 32
3.6 Kendala Selama Kerja Praktek... 32
3.7 Hal Yang Dianggap Perlu ... 33
BAB IV PENUTUP ... 34
DAFTAR PUSTAKA ... 35 LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Struktur organisasi perusahaan... 3
Gambar 2.1 Flowchart bagan alur proses tender ... 13
Gambar 2.2 Site existing area ... 15
Gambar 3.1 Pengarahan kontraktor ... 16
Gambar 3.2 Pengujian slump ... 17
Gambar 3.3 Bekisting... 19
Gambar 3.4 Pemeriksaan tulangan ... 21
Gambar 3.5 Pelepasan bekisting ... 22
Gambar 3.6 Pengecoran balok latey ... 22
Gambar 3.7 Pondasi Laba-laba ... 25
Gambar 3.8 Helm kuning ... 26
Gambar 3.9 Helm biru... 27
Gambar 3.10 Helm putih ... 27
Gambar 3.11 Rompi ... 27
Gambar 3.12 Safety shoes ... 28
Gambar 3.13 Gergaji ... 28
Gambar 3.14 Meteran... 29
Gambar 3.15 Scaffolding ... 29
Gambar 3.16 Masker ... 30
Gambar 3.17 Komputer ... 30
Gambar 3.18 Printer ... 30s Gambar 3.19 Mr.Excel ... 31
Gambar 3.20 Pengarahan langsung dari kontraktor ... 32
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Ruang Lingkup Perusahaan ... 10
Tabel 2.1 Hasil Evaluasi Informasi Tender... 13
Tabel 2.2 Data Umum Proyek ... 14
Tabel 2.3 Data Teknis Proyek ... 15
1
BAB I
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1.1 Latar Belakang
1.1.1 Latar belakang perusahaan
PT. Bennatin Surya Cipta merupakan perusahaan yang ada di Jakarta selatan. Perusahaan ini bergerak pada bidang perencanaan dan pengawas konstruksi beralamat di Jl. Raya Pasar Minggu Km.18 No. 1, Kel. Pejaten Barat, Kec. Pasar Minggu kabupaten Kota Jakarta Selatan,
Nama Badan Usaha : PT. Bennatin Surya Cipta
Alamat : Jl.raya pasar minggu km.18 no.1, kel.pejaten barat, kec.Pasar minggu
Kabupaten : Kota Jakarta Selatan
Kode Pos : 12510
Telepon :
Fax : 021-7981047
Email : [email protected]
NPWP : 01.802.120.4-017.000
Bentuk Badan Usaha : PT
Jenis Badan Usaha : Perencanaan dan pengawasan
Asosiasi : INKINDO
1.1.2 Latar belakang proyek
PT. Bennatin Surya Cipta memiliki tujuan untuk pengembangan analisis spasial pendidikan dengan menggunakan data pendidikan yang terkumpul secara rutin (tahunan) untuk dibuat suatu formula strategi nasional dalam mensosialisasikan, dan melaksanakan evaluasi perkembangan kebijakan departemen.
Pendekatan umum untuk suatu perencanaan suatu teknik dengan menganalisis semua faktor yang berhubungan dengan permasalahan yang ada.
2 PT. Bennatin Surya Cipta pada bulan april 2012 yang pada saat itu langsung bertemu dengan terdakwa, putusan nomor 37/Pid.Sus Tpk/2018/PN Smr (Selaku Direktur PT. Bennatin Surya Cipta) yang kemudian dihubungi untuk dikerjakan pada proyek management konstruksi.
1. Bagi pembeli bertransaksilah dengan member platinum steel indonesia yang merupakan perusahaan terverifikasi.
2. Bagi pemilik perusahaan untuk meningkatkan kepercayaan dan keamanan transaksi dengan pembeli, verifikasikan perusahaan dengan menjadi platinum member.
1.2 Tujuan Proyek
Komando Resor Militer 031/Wira Bima atau Korem atau Korem 031/Wira Bima merupakan satuan Teritorial yang berada dibawah kendali Kodam I/Bukit Barisan. Korem 031/Wira Bima sebagai satuan komando kewilayahan dengan wilayah tanggung jawab meliputi provinsi Riau. Korem 031/Wirabima didirikan pada 17 April 1959 dan bermarkas di Kota Pekanbaru. Adapun tujuan dibangunnya proyek pembangunan gedung makorem 031/Wirabima ini adalah sebagai berikut:
Memenuhi tingkat kebutuhan kenyamanan prajurit, menambah kinerja, dan motivasi guna menyukseskan program-program pemerintah dan memelihara situasi yang kondusif serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di wilayah Provinsi Riau.
3 1.3 Struktur Organisasi
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Perusahaan
1) Lead.Firm
Orang yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan organisasi di perusahaan dan pelaksanaan proyek pada suatu daerah yang ditangani oleh perusahaan tersebut.
2) Team Leader
Seorang pemimpin yang mampu memberikan bimbingan,instruksi , arahan dan kepemimpinan kepada sekelompok individu lain demi mencapai hasil yang baik dalam sebuah pekerjaan. Tugas sebagai Team Leader adalah membuat team work kepada para anggota yang terdiri dari bermacam-macam keahlian, dan harus mampu masuk dalam sebuah kerja sama dan merumuskan satu tujuan yang sama agar dapat mengatur tim untuk masa depan yang sukses.
4 3) Administrator
Data yang berkaitan dengan segala hal di dalam proyek baik itu dari segi tanggal,nama data, penanggung jawab, dll. Yang bertujuan agar data tersebut bisa segera diakses sebagai bahan rujukan apabila terdapat kesalahan dalam proses proyek konstruksi yang berlangsung.
a. Melakukan sesi dokumentasi
b. Menjaga dan mengecek inventory kantor
c. Mengecek biaya operasional dan membuat reiburstment kepusat
d. Membuat surat jalan
e. Membuat data absensi dan lembur f. Membuat laporan mingguan/bulanan
g. Merapikan dokumen dan membuat salinan dari tiap dokumen yang ada
4) Ahli Struktur
a. Bertanggung jawab kepada Team Leader
b. Sebagai penangung jawab teknis tertinggi pelaksanaan c. Penngendalian rencana desain struktur dalam konstruksi d. Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi rencana
desain struktur yang dihasilkan oleh perencana struktur e. Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi gambar
shop drawing dan gambar asbuilt drawing struktur yang diajukan oleh kontraktor
f. Melakukan koordinasi antar bidang/disiplin secara internal dalam organisasi tim konsultan MK
g. Bertanggung jawab atas kualitas dan kuantitas implementasi di lapangan untuk bidang struktur bangunan
5 5) Ahli Arsitektur
a. Membuat kerangka umum atau konsep rencana arsitektur dan pengembangan desainnya
b. Ahli Arsitektur akan melakukan analisis perencanaan teknis (DED) arsitektur gedung atau bangunan yang akan dibuat.
c. Melakukan koordinasi dengan bagian tenaga ahli yang lain dan tenaga pendukung yang ada
d. Melakukan konsultasi dengan bagian owner atau instansi terkait dengan proyek yang sedang dikerjakan
e. Membuat atau menyusun perencanaan dari awal sampai tahap penjabaran TOR (Term of Reference) atau KAK (kerangka acuan kerja) sampai dengan pengembangan perancangan
f. Melakukan perencanaan permasalahan yang muncul dalam tahap pelaksanaan akibat salah melakukan perencanaan g. Mengembangkan perencanaan dan gambaran kerja yang
telah dibuat
h. Menyimpan dokumen pelaksanaan dan proses pengadaan pelaksana konstruksi serta pengawasan secara berkala i. Mengendalikan perencanaan arsitektur
j. Mendalami pengetahuan tentang arsitektur dan seni k. Mengendalikan perencanaan dan perancangan kota
l. Melakukan pendalaman hubungan antara manusia, lingkungan dan bangunan
m. Melakukan pendalaman pengetahuan daya dukung lingkungan
n. Melakukan pendalaman peran arsitek di masyarakat o. Mengendalikan persiapan pekerjaan perancangan p. Melakukan pendalaman fisik dan fisika bangunan q. Menerapkan batasan anggaran dan peraturan bangunan
6 r. Melakukan pendalaman tentang pemahaman industri
konstruksi dalam perencanaan
6) Ahli Arsitektur Lansekap
a. Melaksanakan SMK3-L
b. Mengumpulkan dan mengevaluasi data bangunan taman c. Melakukan rekayasa teknik
d. Membuat perancangan tanaman dan bangunan taman e. Mengendalikan pekerjaan tanaman (Softscape) f. Membuat bangunan taman (Hardscape)
g. Melakukan pemeliharaan sebelum penyerahan h. Membuat laporan pekerjaan
7) Ahli Mekanikal
a. Menyiapkan data perencanaan dan menyusun kriteria teknis yang dibutuhkan
b. Menyiapkan dan melakukan perancangan sistem mekanikal yang sesuai dengan persyaratan dan spesifikasi teknis yang berlaku
c. Melakukan kegiatan pembuatan sistem mekanikal sesuai dengan hasil rancangan yang telah dibuat
d. Mengawasi pelaksanaan pembuatan sistem mekanikal sesuai dengan jadwal dan spesifikasi yang telah ditentukan e. Mengawasi kegiatan instalasi sistem mekanikal yang
mengacu pada panduan pemasangan yang telah ditentukan f. Melakukan pengujian hasil instalasi sistem mekanikal g. Melakukan pemeliharaan sistem mekanikal yang
sebelumnya sudah dirancang, dibuat, dipasang, dan dioperasikan, dengan tujuan untuk mengetahui seberapa tingkat efektifitas dan efisiensinya
h. Membuat laporan hasil pekerjaan
7 8) Ahli Elektrikal
a. Melakukan perencanaan sistem elektrikal yang berdasarkan pada perhitungan kebutuhan
b. Melakukan analisa dan perhitungan kebutuhan
c. Melakukan koordinasi dengan Team Leader, tenaga ahli yang lain dan tenaga pendukung yang ada
d. Menyusun, mengatur, dan mengawasi kegiatan pemeliharaan dan perbaikan seluruh instalasi listrik perusahaan dan peralatan yang menggunakan tenaga listrik untuk menjamin kelancaran jalannya operasi pekerjaan
9) Ahli K3 Konstruksi
a. Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan, prosedur kerja dan instruksi kerja K3
b. Mengelola laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3 Konstruksi
c. Mengelola penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan darurat, dll.
10) Ahli Sistem Manajemen Mutu
a. Melaksanakan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
b. Melakukan evaluasi kerjasama dengan para rekan kerja dan lingkungan sosial yang beragam
c. Melakukan evaluasi rencana mutu (Quality Plan) d. Melakukan evaluasi daftar checklist rencana mutu
e. Melakukan evaluasi hasil inspeksi dan pengujian (Quality Control)
f. Mengkaji ulang pelaksanaan tugas dan tanggung jawab ahli sistem manajemen mutu
8 g. Membuat dokumentasi berupa pengambilan gambar
11) Ahli Interior
a. Melaksanakan SMK3-L.
b. Mengumpulkan data.
c. Melakukan analisis data.
d. Membuat pra rancangan.
e. Membuat rancangan.
f. Mengembangkan rancangan.
g. Membuat dokumen pelaksanaan.
h. Melakukan pengawasan berkala.
12) Ahli Geoteknik
a. Menerapkan UUJK, SMK3
b. Mengevaluasi data dan daerah geoteknik yang akan diselidiki
c. Merencanakan sumber daya
d. Merencanakan dampak lingkungan
e. Mengevaluasi pelaporan hasil pelaksana penyelidikan geoteknik
13) Inspector Struktur
a. Memeriksa dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari aspek prosedur dan kuantitas pekerjaan berdasarkan dokumen kontrak serta melakukan pengujian terhadap kuantitas material, dan peralatan yang ditempatkan dilapangan.
b. Bertanggung jawab penuh terhadap Chief Inspector untuk mengawasi kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor.
9 c. Melakukan pemeriksaan dan survey yang diperlukan atas pekerjaan dan volume pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor.
d. Melakukan pemeriksaan gambar kerja kontraktor berdasarkan gambar rencana serta memeriksa dan memberi ijin pelaksanaan pekerjaan kontraktor
e. Mengawasi dan memberi pengarahan dalam pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan prosedur berdasarkan spesifikasi teknis.
f. Memberikan instruksi kepada kontraktor apabila pelaksanaan dilapangan dinilai tidak sesuai atau tidak benar serta membahayakan.
g. Berhak menerima dan menolak hasil pekerjaan kontraktor berdasarkan spesifikasi teknis.
h. Membuat laporan harian mengenai aktivitas kontraktor untuk kemajuan pekerjaan, terdiri dari cuaca, material yang dating(masuk), perubahan dan bentuk dan ukuran pekerjaan, peralatan di lapangan.
i. Membuat catatan lengkap tentang peralatan, tenaga kerja dan material yang digunakan dalam setiap pekerjaan yang merupakan atau mungkin akan menjadi pekerjaan tambah (extra).
14) Inspector Mekanikal
a. Memeriksa prosedur apakah sudah sesuai dengan peraturan pemerintah, code/standard dan owner specification.
b. Memeriksa apakah barang yang dibuat sesuai dengan prosedur yang telah diperiksa.
15) Inspector Elektrikal
a. Memeriksa prosedur apakah sudah sesuai dengan peraturan pemerintah, code/standard dan owner specification.
10 b. Memeriksa apakah barang yang dibuat sesuai dengan
prosedur yang telah diperiksa.
1.4 Ruang Lingkup Perusahaan
PT. Bennatin Surya Cipta adalah perusahaan perencanaan konstruksi berbentuk PT. Bennatin Surya Cipta beralamat di JI. Raya Pasar Minggu Km. 18 No. 1, Kel. Pejaten Barat, Kec. Pasar Minggu kabupaten Kota Jakarta Selatan.
PT. Bennatin Surya Cipta adalah badan usaha berpengalaman yang mengerjakan proyek nasional. PT. Bennatin Surya Cipta saat ini memiliki kualifikasi. PT. Bennatin Surya Cipta dapat mengerjakan proyek-proyek dengan sub klasifikasi:
Tabel 1.1 Ruang lingkup perusahaan
NO Sub Kualifikasi Jenis Pekerjaan
1 AR101 Jasa Nasihat Dan Pra Desain Arsitektural 2 AR102 Jasa Desain Arsitektural
3 AR104 Jasa Desain Interior 4 AR105 Jasa Arsitektur Lainnya
5 AR201 Jasa Pengawas Administrasi Kontrak 6 KL401 Jasa Konsultasi Lingkungan
7 KL402 Jasa Konsultasi Estimasi Nilai Lahan Dan Bangunan 8 KL403 Jasa Manajemen Proyek Terkait Konstruksi Bangunan 9 KL404 Jasa Manajemenproyek Terkait Konstruksi Pekerjaan Teknik
Sipil Transportasi
10 KL405 Jasa Manajemen Proyek Terkait Konstruksi Pekerjaan Teknik Sipil Perairan
11 KL406 Jasa Manajemen Proyek Terkait Konstruksi Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya
12 KL407 Jasa Manajemen Proyek Terkait Konstruksi Pekerjaan Konstruksiproses Dan Fasilitas Industrial
13 KL408 Jasa Manajemen Proyek Terkait Kostruksi Pekerjaan Sistem kendali Lalu Lintas
14 PR101 Jasa Perencanaan Dan Perancangan Perkotaan 15 PR102 Jasa Perencanaan Wilayah
11 16 PR103 Jasa Perencanaan Dan Perancangan Lingkungan Bangunan Dan
Lansekap
17 PR104 Jasa Pengembangan Pemanfaatan Ruang 18 PR201 Jasa Pengawas Dan Pegendali Penataan Ruang
19 RE102 Jasa Desain Rekayasa Untuk Konstruksi Pondasi Serta Struktur Bangunan
20 RE103 Jasa Desain Rekayasa Untuk Pekerjaan Teknik Sipil Air 21 RE104 Jasa Desain Rekayasa Untuk Pekerjaan Teknik Sipil
Transportasi
22 RE105 Jasa Desain Rekayasa Untuk Pekerjaan Mekanikal Dan Elektrikal Dalam Bangunan
23 RE106 Jasa Desain Rekayasa Untuk Proses Industri Al Dan Produksi 24 RE107 Jasa Nasehat Dan Konsultansi Jasa Rekayasa Konstruksi 25 RE108 Jasa Desain Rekayasa Lainnya
26 RE201 Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung 27 RE202 Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Teknik Sipil 28 RE203 Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Teknik Sipil Air
29 RE204 Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Dan Instalasi Proses Dan Fasilitas Industri
30 SP301 Jasa Pembuatan Prospektus Geologi Dan Geofisika 31 SP302 Jasa Survey Bawah Tanah
32 SP303 Jasa Survey Permukaan Tanah 33 SP304 Jasa Pembuatan Peta
12
BAB II DATA PROYEK
2.1 Proses Tender 2.1.1 Informasi tender
Definisi tender adalah suatu hal yang berkaitan dengan kegiatan memborong pekerjaan atau menyuruh pihak lain untuk memborong ataupun mengerjakan sebagian ataupun seluruh pekerjaan sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat. Secara umum, tender meliputi tawaran pengajuan harga untuk :
1. Memborong atau melaksanakan suatu pekerjaan, 2. Menjual barang atau jasa,
3. Membeli barang atau jasa, 4. Mengadakan barang atau jasa.
Di dalam proyek secara umum tender dimulai dengan tahap prakualifikasi yang meliputi identifikasi kemampuan calon penyedia dan ruang lingkup pekerjaan yang ditenderkan. Jika sudah, maka paket pekerjaan siap untuk diumumkan melalui berbagai media massa seperti koran, majalah, televisi, radio, atau internet. Berikut ini tahapan dalam proses pelaksanaan tender:
1. Pelaksanaan kualifikasi
2. Pengumuman dan/atau undangan
3. Pendaftaran dan pengambilan dokumen pemilihan 4. Pemberian penjelasan.
5. Penyampaian dokumen penawaran.
6. Evaluasi Dokumen Penawaran.
7. Penetapan dan pengumuman pemenang. Pada tahap ini diumumkan hasil masing-masing calon penyedia dan ditetapkan pemenang tender.
8. Sanggah.
13 Tabel 2.1 Hasil evaluasi informasi tender
No.
Nama Peserta
Skor Teknis
Hasil Penawaran Hasil Negosiasi Skor
1. PT. Bennatin Surya Cipta 90,61 Rp. 2.258.278.000,00 Rp. 2.255.253.000,00 92,49 2. PT. Dwi Eltis Konsultan 90,02 Rp. 2.456.080.000,00 Rp. 2.456.080.000,00 90,41 3. PT. Wiranta Bhuana Raya 91,87 Rp. 2.473.801.000,00 Rp. 2.473.801.000,00 91,75 4. PT. Anugera Kridapradana 87,94 Rp. 2.521.827.000,00 Rp. 2.521.827.000,00 88.26 5. PT. Nusvey
89,64 Rp. 2.568.610.000,00 Rp 2.568.610.000,00 89,3
Penyusunan rencana prastudi kelayakan Metropolitan dan Kota besar, pada kategori Jasa Konsultansi Badan Usaha yang sistem pengadaannya seleksi- prakualifikasi dua file-kualitas dan biaya, yang diikuti oleh 47 peserta yang mana diantaranya adalah PT.Bennatin Surya Cipta menempati posisi pertama dengan harga penawaran terendah yaitu dengan harga Rp 2.258.278,00 dengan hasil negosiasi Rp 2.255.253.000,00.
2.1.2 Bagan alur proses tender
Gambar 2.1 Flowchart bagan alur proses tender
( Sumber : http://www.sukrialmarosy.com/2018/08/tahapan-dan-tata-urutan-pelaksanaan.html )
14 2.2 Data Umum dan Data Teknis
2.2.1 Data umum proyek
Tabel 2.2 Data umum proyek
Nama Proyek Pekerjaan Fisik Pembangunan Gedung Makorem-031/ Wira Bima
Lokasi Jl.Mayor Ali Rasyid ,Kota Tinggi ,Kec. Pekanbaru Kota,Kota Pekanbaru,Riau 28155
Nomor Kontrak 641/PUPRKPP-CK/KONTRAK- Pemb./makorem.031/WB/VI/2021/05 Nilai Kontrak Rp.85.629.954.950,18
( Delapan puluh lima milyar enam ratus dua puluh sembilan juta sembilan ratus lima puluh Ribu koma satu delapan rupiah )
Jenis Proyek Bangunan
Kontraktor Pelaksana PT.Marlanco
Konsultan MK PT.Bennatin Surya Cipta Konsultan perencana PT.Mitra Ideal Consultant
Waktu Pelaksanaan 187 ( Seratus delapan puluh tujuh )Hari Kalender Sumber Dana APBD Prov.Riau Tahun 2021
Jangka waktu dan prestasi pekerjaan
1. Jangka waktu pelaksanaan : 187 hari kalender 2. Tanggal dimulai pekerjaan : 28 Juni 2021 3. Masa pemeliharaan pekerjaan : 180 hari kalender 4. Waktu yang sudah berjalan : 7 hari kalender 5. Sisa waktu pelaksanaan :180 hari kalender
15 Gambar 2.2 Site Existing Area
( Sumber : Google Maps,2021 )
2.2.2 Data Teknis Proyek
Tabel 2.3 Data teknis proyek
Jenis Bangunan Gedung Aula
Fungsi Bangunan Gedung untuk menyelenggarakan urusan dinas dan kegiatan yang berhubungan dengan personel.
Jenis Pondasi Pondasi laba-laba
Mutu Beton K250
Struktur Beton Beton bertulang
Alat Yang Digunakan Truck mixer, concrete pump, molen cor, mobile crane, mesin bor, alat las, impact hammer
16
BAB III
DESKRIPSI KEGIATAN SELAMA KERJA PRAKTEK
3.1 Spesifikasi Tugas Yang Dilaksanakan 3.1.1 Safety talk
Selama melaksanakan kerja praktek, penulis ditempatkan dibagian pengawasan sekitar area. Di bagian ini pula penulis bisa menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas serta laju pencapaian progres pekerjaan. Sebelum melaksanakan praktek kerja lapangan, penulis terlebih dahulu mendapatkan pengarahan dan penjelasan mengenai tata tertib dan tugas-tugas yang akan dikerjakan dari Kontraktor maupun MK. Dalam kerja praktek ini mahasiswa magang selama 56 hari yang dilaksanakan setiap hari senin-sabtu.
Gambar 3.1 Pengarahan kontraktor ( Sumber : Dokumentasi pribadi,2021 )
3.1.2 Pengujian slump
Proses melakukan pengujian slump guna untuk mengetahui kekentalan beton yang diproduksi agar mencapai kekuatan mutu beton yang baik.
a) Alat
1. Gerobak Sorong : 1 unit 2. Mixer : 1 unit
17 b) Bahan
1. Agregat beton 2. Besi Tulangan
c) Langkah kerja pengujian slump
Setelah beton ready mix tiba dilapangan, diadakan slump test untuk menguji kekentalan beton apakah sesuai dengan yang direncanakan.
1. Pengujian slump
2. Jika nilai slump sudah sesuai dengan yang direncanakan, siapkan beton untuk cetakan kubus, untuk pengetesan kuat tekan beton nantinya dan pengecoran bisa dilaksanakan.
3. Dari Concrete Mixer Truck, beton dituangkan kedalam gerobak sorong lalu angkat beton keposisi pengecoran.
4. Masukan pipa remi kedalam lubang bore pile dan di ikuti dengan agregat beton yang masuk melalui pipa remi.
Gambar 3.2 Pengujian slump ( Sumber : Dokumentasi Pribadi,2021 )
3.1.3 Pemasangan perancah
1. Pasang perancah sebagai pembantu dalam memasang tulangan.
2. Perancah yang digunakan dalam proyek ini adalah bambu.
ketinggian sistem perancah harus tidak lebih dari 3 “lift” di atas geladak.
18 3. Perancah diperlukan setiap kali bekerja di atas dimana tidak dapat
dilakukan dengan aman bila menggunakan tangga
4. Perancah dan komponen-komponennya akan, tanpa runtuh, dapat membawa setidaknya 4 kali maksimum yang diizinkan beban kerja jangan overload
5. Penggunaan perancah yang tidak vertikal dilarang
6. Material dari perancah yang digunakan harus dalam kondisi baik dan diperiksa dengan teratur
7. Hal ini tidak diizinkan untuk menghilangkan bagian dari perancah tanpa persetujuan terlebih dahulu
8. Platform scaffold tidak akan bersandar atau menggantung di pagar yang dapat dengan mudah dipindahkan
9. Tangga dan perangkat lain untuk mendapatkan ketinggian tidak boleh digunakan di atas perancah platform
10. Perancah yang harus dibangun di atas permukaan yang datar dimana mampu mendukung berat maksimum dimaksudkan
11. Untuk perancah yang akan didirikan di kisi-kisi, standar harus berlapis untuk mendistribusikan berat
12. Perlindungan terhadap cuaca, seperti lembaran/kelambu, tidak akan terikat dengan ketinggian perancah kecuali dijamin dengan struktur independen yang mampu menahan pekerja oleh angin.
3.1.4 Pemeriksaan bekisting
Bekisting merupakan salah satu cetakan yang digunakan untuk membentuk beton cair agar menjadi bentuk bangunan tertentu. Biasanya cetakan beton ini digunakan untuk membentuk kerangka dinding, tiang penyangga berbentuk balok, atap beton, dan sebagainya.
a) Bekisting kolom
Disebut bekisting kolom karena dalam cetakan beton ini terdapat beberapa varietas di dalamnya yang bisa diisi beton cair lalu dilepas ketika sudah mengering.
19 b) Bekisting balok
Bekisting balok merupakan cetakan beton yang berbentuk balok.
Penggunaan cetakan beton balok dalam konstruksi sangat tinggi, karena sebagian besar struktur inti dalam sebuah bangunan berbentuk balok.
c) Tahapan pemasangan
1. Mempersiapkan bentuk cetakan serta jumlah material yang dibutuhkan sesuai dengan rencana pembangunan.
2. Memberi tanda pada dasar balok yang sudah di cor.
3. Buat pedoman as-balok dengan membuat tanda as-kolom.
4. Pasang scaffolding balok sesuai pedoman.
5. Lakukan pemasangan panel dengan cara menaikkan dan menurunkan scaffolding.
6. Penyetelan scaffolding. Pada tahap ini, balok yang akan dipakai menahan cetakan harus diperhatikan dengan baik.
7. Lakukan pemasangan panel dengan memperhatikan tanda yang sudah dibuat sebelumnya.
8. Pasang cetakan dan jangan lupa untuk melapisinya dengan minyak cetakan khusus, agar saat dibuka beton tidak lengket dan menempel pada cetakan.
9. Lakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum mulai menuangkan cor pada cetakan.
Gambar 3.3 Bekisting
( Sumber : Dokumentasi pribadi,2021 )
20 3.1.5 Pemeriksaan tulangan
Jika bekisting sudah tertata dengan benar, tahap kedua yang harus dilakukan adalah pemeriksaan tulangan. Tulangan harus dicek, apakah sudah selesai atau belum. Pemeriksaan tulangan ditujukan untuk mengetahui ukuran, ketepatan letak dan jumlah tulangan, serta pengaitan antar tulangan, sehingga akan terbentuk konstruksi beton yang kuat dan sesuai dengann spesifikasi.
a) Besi polos:
1. ⱷ6 mm = 38 btg 2. ⱷ8 mm = 24 btg b) Besi ulir
1. D16 = 40 btg 2. D10 = 37 btg 3. D13 = 38 btg
Tabel 3.1 berat besi beton
Ukuran
(mm) Berat (kg) Ukuran (mm) Berat (kg)
6 0.222 12 0.888
8 0.395 13 1.040
9 0.500 16 1.578
10 0.617 16 1.578
c) Langkah kerja pemeriksaan tulangan
1. Menghitung jumlah besi polos dengan diameter tulangan ⱷ6 mm sebanyak 38 batang dan diameter ⱷ8 mm berjumlah 24 batang 2. Lalu menghitung jumlah besi ulir dengan diameter tulangan D16
sebanyak 40 batang, D10 sebanyak 37 batang, dan D13 berjumlah 38 batang
21 3. Setelah itu dilakukan kembali pengecekan perhitungan jumlah
tulangan sisa tadi oleh kontraktor.
Gambar 3.4 Pemeriksaan tulangan ( Sumber : Dokumentasi pribadi,2021 )
3.1.6 Pemberian beton decking
Setelah bekisting dan tulangan selesai diperiksa, maka hal terakhir yang harus dilakukan sebelum proses pengecoran adalah pemasangan beton decking, beton decking dipasang dengan tujuan agar posisi tulangan tidak goyah saat di cor dan sebagai penentu tebal selimut beton.
3.1.7 Pelepasan bekisting
Waktu yang sempurna untuk melaksanakan bongkaran bekisting tentunya tergantung pada bab struktur beton dan kelas beton yang dipakai serta metode bongkaran yang digunakan. Contohnya Bongkaran pada kolom beton sanggup dilakukan 8-12 jam sehabis pengecoran, kemudian pada Lantai dengan sistem balok, bekisting slab beton boleh lebih dulu di bongkar pada umur beton minimal 6-7 hari dengan syarat pribadi di shoring atau di tumpu oleh pipa support pada jarak tertentu, sementara balok nya di bongkar pada umur 10 hari.
22 Gambar 3.5 Pelepasan bekisting
( Sumber : Dokumentasi pribadi,2021 )
3.1.8 Mengamati pengecoran balok latey
Proses pengecoran balok latey diatas jendela dengan plat bondek berwarna putih (pengganti triplek sebagai mal/alas pada pengecoran plat lantai), plat bondek langsung terpasang dan tidak perlu dibongkar. Ukuran balok latey yaitu 15 cm x 15 cm setelah di finishing plester dengan selimut beton 2 cm.
Gambar 3.6 Pengecoran balok latey ( Sumber : Dokumentasi pribadi,2021 )
3.1.9 Pondasi sistem konstruksi sarang laba-laba
Pondasi konstruksi sarang laba-laba (KSLL) merupakan sistem pondasi bangunan bawah yang kokoh dan ekonomis, dengan memanfaatkan tanah sebagai bagian dari struktur pondasi.
a) Pekerjaan pengukuran dan bouwplank
1. Pengukuran untuk menetapkan as-as rib dan peil bangunan 2. Pemasangan bouwplank
23 b) Pekerjaan galian tanah
1. Galian tanah sampai dasar rib konstruksi
2. Galian tanah membentuk saluran sepanjang rib settlement dengan alat berupa cangkul atau alat berat lainnya
3. Pemadatan dasar galian rib settlement dengan stamper
c) Pekerjaan tahap I rib settlement
1. Pekerjaan lantai kerja rib settlement 2. Pemberian beton decking tiap jarak 4 cm 3. Pemasangan bekisting rib settlement satu sisi 4. Penulangan rib settlement
5. Pemasangan bekisting rib settlement penutup
6. Pengecoran rib settlement sampai batas bawah rib konstruksi 7. Pembongkaran bekisting rib settlement
8. Penimbunan dan pemadatan sisi rib settlement
d) Pekerjaan rib konstruksi
1. Pekerjaan lantai kerja rib konstruksi
2. Pemberian beton decking tiap jarak tertentu
3. Pemasangan bekisting rib konstruksi satu sisi dan kelanjutan rib settlement
4. Penulangan rib konstruksi dan kelanjutan rib settlement
5. Pemasangan bekisting penutup rib konstruksi dan rib settlement 6. Pengecoran rib konstruksi dan rib settlement
7. Pembongkaran bekisting rib konstruksi dan rib settlement
e) Pekerjaan timbunan
1. Penimbunan dan pemadatan per lapis setebal maksimum 20 cm dengan tanah timbunan dan pasir urug.
24 f) Pekerjaan lantai kerja dan plat KSLL
1. Pekerjaan lantai kerja plat KSLL
2. Penulangan plat dengan pemberian beton decking tiap jarak tertentu
3. Pengecoran plat KSLL sekaligus finish level 4. Pemeliharaan hasil pengecoran
Ada dua prinsip yang dikembangkan pada KSLL ini,
1. Dengan memanfaatkan tanah sebagai bagian dari struktur pondasi.
Pemanfaatan tanah yang mencapai 90% bahan konstruksi ini membuat KSLL menjadi lebih ekonomis, dengan menghemat penggunaan beton dan besi beton.
2. Menyatukan elemen-elemen pada sistem pondasi menjadi satu kesatuan fungsi yang harmonis dan monolit. Dengan demikian jika terjadi penurunan yang terjadi bukan sebagian tetapi seluruhnya.
Keuntungan teknis pondasi konstruksi sarang laba-laba (KSLL)
1. Sistem pondasi mempunyai kekauan jauh lebih tinggi dan bersifat monolit dibanding sistem pondasi dangkal lainnya.
2. Plat konstruksi sarang laba-laba didesain berfungsi ganda untuk plat pondasi, septitank, bak reservoir, lantai, pondasi tangga, kolom praktis dan dinding.
3. Rib konstruksi KSLL berfungsi sebagai penyebar tegangan atau gaya-gaya yang bekerja pada kolom.
4. Memanfaatkan tanah hingga mampu berfungsi sebagai struktur bawah dengan komposisi lebih kurang 85% tanah dan 15% beton.
5. Kemampuan memikul beban cukup tinggi. Untuk kondisi tanah yang kurang baik, misalnya tanah 0,4 kg/cm², sistem ini mampu untuk memikul beban titik/kolom sampai 750 ton.
25 Gambar 3.7 Pondasi Laba-laba
( Sumber : Dokumentasi pribadi,2021 )
3.2 Target Yang Diharapkan
1. Tetap menggunakan alat pelindung diri ( APD )
APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya ditempat kerja.
2. Mengecek seluruh pekerja agar tetap menggunakan alat Pelindung Diri ini berguna agar saat bekerja dapat mencegah dan mengurangi resiko terjadinya kecelakaan kerja. Pada beberapa pekerjaan yang beresiko tinggi, alat pelindung diri wajib dikenakan.
3. Besi beton menjadi salah satu material yang sangat penting untuk keperluan konstruksi, sebab fungsinya sebagai material penguat struktur rumah.
4. Membentuk lengkungan dan apabila as bata ditarik garis lurus maka akan bertemu pada satu titik.
5. Memikul beban tembok diatas gawangan pintu jendela agar tidak menekan gawangan.
6. Menahan agar air tanah tidak masuk atau meresap kedalam kayu gawangan.
7. Grafik penyebaran beban yang identik bentuknya dengan grafik ketebalan ekivalen, sehingga dimensi konstruksi yang dihasilkan (pelat dan rib) lebih ekonomis.
26 3.3 Perangkat Lunak/Keras Yang Digunakan
3.3.1 Perangkat keras yang digunakan a) Helm proyek
Setiap melakukan kegiatan, faktor keamanan pasti menjadi hal utama yang wajib dinomorsatukan. Baik itu kegiatan yang langsung berhubungan dengan manusia, alam maupun hal yang lainnya. Salah satu contohnya seperti yang dilakukan oleh para pekerja di kawasan konstruksi, demi menjaga keselamatan selama bekerja, mereka harus menggunakan alat-alat pelindung keamanan.
Helm proyek ini dibedakan menjadi beberapa jenis : 1. Helm proyek warna kuning terang
Warna kuning pada helm proyek ini digunakan oleh para pekerja umum di lapangan atau sub-kontraktor. Biasanya para pekerja yang menggunakan helm berwarna kuning ini juga wajib mengenakan rompi berwarna kuning terang saat melakukan tugasnya di lapangan.
Gambar 3.8 Helm kuning ( Sumber : Google, 2021 )
2. Helm proyek warna biru
Helm proyek warna biru biasanya digunakan oleh pekerja lapangan yang punya jabatan sebagai supervisor lapangan, operator teknis, atau pengawas sementara disebuah kawasan proyek.
27 Gambar 3.9 Helm Biru
( Sumber : Google,2021 )
3. Helm proyek warna putih
Helm proyek berwarna putih ini biasanya digunakan oleh orang-orang yang memiliki jabatan tinggi di kawasan kontruksi. Misalnya untuk jabatan insinyur, manajer, pengawas atau bahkan mandor para pekerja.
Mereka yang mengenakan helm putih ini juga biasanya punya tanggungjawab dan pengetahuan yang lebih besar. Jadi jangan ragu- ragu untuk bertanya pada mereka yang mengenakan helm warna putih ini ketika belum paham hal-hal detail soal proses pembangunan.
Gambar 3.10 Helm Putih ( Sumber : Google,2021 )
b) Rompi
Rompi safety proyek adalah jenis rompi yang dilengkapi dengan reflektor, bahan yang dapat berpendar jika terkena cahaya. Adanya reflektor pada rompi mempermudah orang lain untuk mengenali posisi pekerja sehingga memperkecil risiko kecelakaan.
28 Gambar 3.11 Rompi
( Sumber : Google,2021 )
c) Safety Shoes
Sepatu pengaman atau safety shoes merupakan salah satu Alat Pelindung Diri (APD) yang wajib diberikan oleh perusahaan bagi pada pekerjanya untuk menciptakan Kesehatan dan Keamanan Kerja (K3).
Gambar 3.12 Safety Shoes ( Sumber : Google,2021 )
d) Gergaji
Perkakas berupa besi tipis bergigi tajam yang digunakan untukmemotong atau pembelah kayu atau benda lainnya.
Gambar 3.13 Gergaji ( Sumber : Google,2021 )
29 e) Meteran
Alat ukur yang bisa digulung, dengan panjang 20-50 meter, berfungsi untuk mengukur jarak atau panjang, meteran juga berguna untuk mengukur sudut, membuat sudut siku-siku dan juga dipakai untuk membuat lingkaran.
Gambar 3.14 Meteran ( Sumber : Google,2021 )
f) Scaffolding
Konstruksi pembantu pada pekerjaan bangunan gedung. Perancah dibuat apabila pekerjaan bangunan gedung sudah mencapai ketinggian 2 m dan tidak dapat dijangkau oleh pekerja.
Gambar 3.15 Scaffolding ( Sumber : Google,2021 )
g) Masker
Menghalangi cairan atau partikel udara keluar dari pemakaiannya saat berbicara, batuk atau bersin.
30 Gambar 3.16 Masker
( Sumber : Google,2021 )
h) Komputer
Perangkat ini digunakan untuk menghitung atau mengolah data secara cermat menurut yang diinstruksikan dan memberikan hasil pengolahan.
Gambar 3.17 Komputer ( Sumber : Google, 2021 )
i) Printer
Perangkat ini digunakan untuk menampilkan data dalam bentuk cetakan, baik berupa teks maupun gambar/grafik, diatas kertas, tinta atau toner adalah alat pencetak sesungguhnya karena ada yang digunakan untuk mencetak kertas.
Gambar 3.18 Printer ( Sumber : Google,2021 )
31 3.3.2 Perangkat lunak yang digunakan
a) Mr.Excel
Microsoft Excel adalah sebuah program atau aplikasi yang merupakan bagian dari paket instalasi Microsoft Office, berfungsi untuk mengolah angka menggunakan spreadsheet yang terdiri dari baris dan kolom untuk mengeksekusi perintah. Microsoft Excel telah menjadi software pengolah data / angka terbaik di dunia, selain itu Microsoft Excel telah
didistribusikan secara multi-platform.
Gambar 3.19 Mr.Excel ( Sumber : Google,2021 )
3.4 Data-data Yang Diperlukan a) Wawancara
Wawancara sebagai teknik pencairan dan pengumpulan informasi dilakukan dengan bertanya kepada pihak pelaku kegiatan untuk dimintai keterangan mengenai sesuatu yang diketahuinya.
b) Obsevasi
Pengamatan dan pencatatan secara teliti dan sistematis atas gejala-gejala yang sedang diteliti.
c) Data ukuran kolom d) Jarak sengkang e) Jumlah tulangan f) Data dimensi tulangan g) Volume
h) Panjang
32 i) Lebar
j) Tinggi k) Tebal plat l) Tebal rib m) Tinggi rib n) Tebal ekivalen
o) Tebal volume penggunaan beton
3.5 Dokumen-dokumen File-file Yang Dihasilkan a) Dokumentasi
Dokumentasi ini berisikan mengenai kegiatan dilapangan pada saat perkenalan sekitar area.
Gambar 3.20 Pengarahan langsung dari kontraktor ( Sumber : Dokumentasi lapangan,2021 )
b) Data proyek
c) Gambar jumlah tulangan d) Metode pelaksanaan
3.6 Kendala Selama Kerja Praktek (KP) a) Faktor cuaca
Selama kerja praktek ada hari dimana pada saat itu hujan dan tidak dilaksanakan pekerjaan dilanjutkan pada saat cuaca sudah memadai.
b) Perasaan canggung, kaku dalam berinteraksi dengan karyawan.
c) Kurangnya komunikasi sesama mahasiswa magang/para tukang.
33 3.7 Hal-hal Yang Dianggap Perlu
a) Mendengarkan serta mengikuti segala aturan/masukan dari pembimbing lapangan. Hal ini sangat penting karena merupakan segala sesuatu yang dilakukan secara baik dan benar prosesnya akan berjalan dengan sebaik mungkin supaya tidak ada terjadinya kecelakaan kerja.
b) Mencatat hasil data-data dilapangan
c) Mengamati setiap proses pekerjaan perharinya.
d) Semua yang berkaitan dengan alat alat survey dibawa seperlunya e) Menggunakan alat pelindung diri (APD).
34
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam pelaksanaan magang ini penulis mendapatkan banyak pengetahuan secara nyata, magang adalah sarana bagi mahasiswa untuk mengenal dunia kerja nyata sekaligus mengenal lingkungan dan kondisi kerja yang nantinya akan dihadapi mahasiswa setelah lulus kuliah.
Berdasarkan uraian dalam laporan kerja praktek maka dapat disimpulkan bahwa dalam dunia kerja diperlukan tanggung jawab, ketelitian, kesabaran yang tinggi atas semua pekerjaan yang dikerjakan dan disiplin dalam mengikuti peraturan bekerja.
4.2 Saran
1. Dalam melaksanakan kerja praktek, sebelum terjun ke lapangan kita harus sudah memiiki bekal materi, baik itu didapat dari referensi- referensi maupun bertanya langsung kepada pembimbing.
2. Memperhatikan keaktifan untuk memperoleh keterangan apa saja yang masih belum diketahui.
3. Membekali diri dengan keterampilan yang cukup .
4. Disiplin, ikhlas, dan giat untuk mencapai hasil yang optimal.
35
DAFTAR PUSTAKA
123dok, 2020, Pemeriksaan tulangan,pemberian beton decking, pemeriksaan bekisting, diakses dari https://text-id.123dok.com/document/nq73dxddy- pemeriksaan-tulangan-pemberian-beton-decking-pemeriksaan-bekisting- pemeriksaan-tulangan-pemberian-beton-decking-pemberian-besi-
keong.html, pada tanggal 24 september 2021
Dokumen kontrak, 2021, Proyek pembangunan makorem 031/wirabima/pekanbaru, PT.Bennatin Surya Cipta
Ilmu beton, 2020, Metode pengujian slump beton, diakses dari https://www.ilmubeton.com/2018/03/metode-pengujian-slump-beton.html, pada tanggal 24 september 2021
Lembaga kebijakan barang/jasa pemerintah (LKPP), 2020, Penyusunan rencana pra studi kelayakan metropolitan dan Kota Besar, diakses dari https://lpse.pu.go.id/eproc4/lelang/70404064/pengumumanlelang, pada tanggal 18 september 2021
Pengadaan, 2019, tender proyek, diakses dari
https://www.pengadaan.web.id/2019/07/tender-adalah.html, pada tanggal 19 september 2021
PT wika beton, 2019, Makna dari 5 warna helm proyek pada pekerjaan konstruksi, diakses dari https://www.wika-beton.co.id/artikel-det/Makna- dari-5-warna-helm-proyek-yang-digunakan-pekerja-konstruksi34/ind,pada tanggal 17 september 2021
DOKUMENTASI