• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. PLN (Persero) ULP BENGKALIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. PLN (Persero) ULP BENGKALIS "

Copied!
150
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Ruang Lingkup

Masa pelaksanaan kerja praktek akan dilaksanakan selama 4 bulan, dimulai pada tanggal 18 Januari 2021 dan berakhir pada tanggal 19 Mei 2021. Melayani pelanggan seperti jasa permohonan penyambungan listrik baru, jasa permohonan pergantian listrik, jasa permohonan penggantian kWh meter yang rusak. . Mencetak dan mengurutkan hasil pencatatan PDL (perubahan data pelanggan) yang dilakukan sebelumnya sebelum perintah kerja, berita acara dan pencatatan PDL oleh pegawai angkutan umum.

PLN (Persero) ULP Bengkalis dengan membuka aplikasi AP2T dengan memasukkan username dan password pegawai PT. Melakukan booking entry untuk permintaan material yaitu pengelolaan fisik barang masuk dan pengecekan pada sistem yang bertujuan untuk memonitor material yang dibutuhkan dari permintaan customer agar tidak terjadi ketidaksesuaian jumlah material yang mengakibatkan stok material tidak seimbang.

Tujuan dan Manfaat

Luaran Proyek Kerja Praktek

Sistem yang sedang beroperasi saat ini dapat ditampilkan dalam bentuk diagram alir sistem pada Gambar 3.2 di bawah ini. Terlihat pada Gambar 3.2 Sistem yang dijalankan saat ini adalah pelaksana menerima Surat Pertanggungjawaban/Surat Perintah Kerja/Surat Perintah Kerja dari PLN dan melaporkan adanya pekerjaan dan penanggung jawab pekerjaan akan melakukan survey terhadap pekerjaan tersebut. lokasi.

Gambar 2.1 Kantor PT. PLN (Persero) ULP Bengkalis
Gambar 2.1 Kantor PT. PLN (Persero) ULP Bengkalis

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Visi dan Misi

Struktur Organisasi

Dimana struktur organisasinya terdiri dari Rayon Manager, Performance Analyst yang dibagi menjadi 3 bagian yaitu Customer Service Supervisor &. Tujuan utama dari jabatan manajer adalah mengkoordinasikan pengelolaan distribusi dan keandalan tenaga listrik, pelayanan penjualan tenaga listrik dengan melaksanakan Administrasi Umum dan Administrasi Teknis secara tertib untuk mencapai sasaran kinerja. Untuk melaksanakan tanggung jawab sebagaimana tersebut di atas, Supervisor Layanan Pelanggan dan Administrasi mempunyai hal-hal sebagai berikut.

Mengelola informasi dan saran instalasi baru/perubahan daya/pelayanan lain terkait sambungan listrik kepada calon pelanggan, pelanggan, dan masyarakat. Pengendalian pelayanan instalasi baru/perubahan daya, sambungan sementara, perubahan tarif, perubahan nama pelanggan, perubahan nama pelanggan, P2TL dan perubahan lainnya serta keluhan pelanggan terkait penyambungan listrik. Memeriksa bukti pembayaran terkait pelaksanaan instalasi baru/perubahan daya, penyambungan sementara, perubahan tarif, perubahan nama pelanggan, perubahan nama pelanggan, P2TL dan perubahan lainnya, 6. Bertanggung jawab menerima pembayaran Biaya Penyambungan.

Tujuan utama dari posisi Asisten Petugas Pengendali Piutang adalah untuk melakukan aplikasi untuk proses kliring/pengumpulan hutang usaha yang terpusat untuk meningkatkan penjualan, pengendalian piutang dan kepuasan pelanggan. Kewenangan Assistant Account Receivable Officer adalah memastikan terpenuhinya penagihan tagihan listrik pelanggan tertentu, serta kebenaran pencetakan buku petunjuk di luar sistem penagihan.

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) ULP Bengkalis
Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) ULP Bengkalis

Ruang Lingkup Perusahaan

METODOLOGI

Metodologi Pengumpulan Data

Observasi langsung merupakan suatu metode pengumpulan data di lapangan untuk memperoleh informasi atau membuktikan keaslian penelitian yang dilakukan di kantor PT. Wawancara merupakan cara pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan kepada narasumber yaitu Pejabat K3 Lingkungan PT.

Proses Perancangan

  • Sistem yang sedang berjalan
  • Sistem yang diusulkan

Setelah itu, pelaksana dapat menyiapkan dan menyerahkan dokumen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) berupa Izin Kerja (WP), Analisis Keselamatan Kerja (JSA) dan Penilaian Risiko dan Pengendalian Risiko Identifikasi Bahaya (HIRARC) dan kemudian diserahkan. kepada Pejabat Lingkungan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pengawas Teknik/Pelayanan Administrasi/Transaksi Energi. Setelah itu, Supervisor Teknik/Pelayanan Administrasi/Transaksi Energi akan menganalisis dan memverifikasi Standar Operasional Prosedur (SOP) sesuai dokumen Lingkup Pekerjaan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) berupa Izin Kerja (WP), Pekerjaan Analisis Keamanan. (JSA) dan Penilaian Risiko untuk Identifikasi Bahaya. Apabila dokumen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) berupa Izin Kerja (WP), Analisis Keselamatan Kerja (JSA) dan Identifikasi Bahaya Penilaian dan Pengendalian Bahaya (HIRARC) sudah sesuai, maka Petugas Lingkungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja akan melaksanakan analisis dan verifikasi mengenai pemenuhan aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada dokumen K3 berupa Izin Kerja (WP), Analisis Keselamatan Kerja (JSA) dan Penilaian Bahaya dan Pengendalian Bahaya untuk Identifikasi Bahaya (HIRARC).

Apabila belum sesuai, pelaksana dapat menyiapkan dan menyerahkan dokumen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang baru. Dokumen tersebut kemudian diperiksa kembali untuk melihat apakah aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) muncul pada dokumen K3 berupa (Izin Kerja (WP), Analisa Keselamatan Kerja (JSA) dan Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control (HIRARC). )) terpenuhi, jika memenuhi maka dokumen K3 berupa Izin Kerja (WP), Analisa Keselamatan Kerja (JSA) dan Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control (HIRARC) dapat disetujui oleh Manajer dan apabila tidak aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) telah terpenuhi, pelaksana dapat menyiapkan dan menyerahkan dokumen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang baru. Apabila dokumen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) berupa Izin Kerja (WP), Analisa Keselamatan Kerja (JSA) dan Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control (HIRARC) telah disetujui maka pekerjaan dapat dilaksanakan.

Pada tahap sistem yang sedang berjalan, penulis mencoba menganalisis sistem yang sedang berjalan dari AMPERA (Aplikasi Perizinan Penyelenggaraan Kegiatan Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan (K3) berbasis Android) Studi Kasus PT. Maka diusulkanlah perancangan sistem berupa aplikasi Android dengan harapan sistem yang diusulkan dapat mempermudah proses tersebut.

Gambar 3.2 Flowchart Sistem Yang Sedang Berjalan
Gambar 3.2 Flowchart Sistem Yang Sedang Berjalan

Tahapan dan Jadwal Pelaksanaan

  • Tahapan yang dilakukan
  • Jadwal Pelaksanaan

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

Rancangan Sistem

  • Use Case Diagram (UCD)
  • Activity Diagram
  • Prototype Tampilan Sistem

Perancangan AMPERA (Aplikasi Perizinan Penyelenggaraan Kegiatan K3) berbasis studi kasus Android. PLN (Persero) Bengkalis terlihat dari deskripsi perancangan seperti perancangan use case diagram (UCD) dan prototype tampilan sistem. Diagram use case digunakan untuk menggambarkan apa yang dapat dilakukan oleh aktor atau pengguna dalam suatu sistem.

Aktor dalam pembuatan sistem ini terbagi menjadi 3 aktor yaitu Pelaksana, Petugas K3 Lingkungan Hidup dan Pengawas Teknis/Layanan Administrasi/Transaksi Energi. Kontraktor dapat melihat instruksi kerja, membuat dokumen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) berupa Izin Kerja (WP), Analisa Keselamatan Kerja (JSA) dan Risk Assessment and Risk Control Risk Identification (HIRARC), hingga menerima notifikasi dokumen K3. Petugas K3L dapat melihat instruksi kerja, menerima dokumen (K3) berupa Izin Kerja (WP), Analisis Keselamatan Kerja (JSA) dan Hazard Identification and Hazard Control Risk Assessment (HIRARC), hingga verifikasi dokumen K3.

Pengawas Teknis/PA/TE dapat melihat instruksi kerja, menerima dokumen (K3) berupa Izin Kerja (WP), Analisis Keselamatan Kerja (JSA) dan Identifikasi Bahaya Penilaian dan Pengendalian Bahaya (HIRARC), hingga verifikasi dokumen K3. Diagram aktivitas menggambarkan cara kerja proses pada Aplikasi Lisensi (K3) AMPERA (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Berbasis Studi Kasus Android.

Gambar 4.1 Use Case Diagram Pelaksana
Gambar 4.1 Use Case Diagram Pelaksana

Implementasi Sistem

  • Implementasi Menu Form Pendaftaran
  • Implementasi Menu Form Login
  • Implementasi Menu Beranda
  • Pengujian Implementasi Sistem
  • Feedback dari Pengguna

Setelah pengguna melakukan registrasi, pengguna akan membuka form login dengan memasukkan nama pengguna dan kata sandi yang telah dibuat sebelumnya kemudian mengklik tombol Login. Pada start menu terdapat menu yang membantu pengguna dalam mengakses sistem. Fungsinya bermacam-macam yaitu fungsi pesan atau notifikasi, fungsi pencetakan dokumen, fungsi form ijin kerja, form JSA, form HIRARC, fungsi Help and Guide Pekerjaan, fungsi edit profil. Jika pengguna memilih fitur pesan atau notifikasi di halaman beranda, pengguna akan disuguhkan layar berisi daftar surat yang meminta pengguna menerima notifikasi dokumen dari penanggung jawab pekerjaan.

Pengguna dapat mencetak dokumen jika sudah mendapat notifikasi Persetujuan dan pengguna dapat mengklik tombol Cetak. Jika pengguna memilih fungsi WP (Izin Kerja) pada halaman beranda, maka pengguna akan mendapatkan fungsi formulir WP (Izin Kerja) dan pengguna dapat mengisinya dengan benar. Jika pengguna memilih fitur JSA (Job Safety Analysis) pada halaman beranda, maka fitur formulir JSA (Job Safety Analysis) akan disajikan kepada pengguna dan pengguna dapat mengisinya dengan benar.

Jika pengguna memilih fitur HIRARC (Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control) pada halaman beranda, maka pengguna akan disuguhkan fitur formulir HIRARC (Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control) dan dapat mengisinya dengan benar. Pengujian ini dilakukan sesuai dengan metode pengujian black box, yaitu metode pengujian yang berfokus pada pengecekan ketersediaan fungsionalitas yang dirancang untuk aplikasi.

Gambar 4.24 Implementasi Menu Pendaftaran
Gambar 4.24 Implementasi Menu Pendaftaran

Dampak Implementasi Sistem

Setelah melihat sistem yang diterapkan penulis, muncul komentar dari pengguna yaitu pengguna mengatakan sistem yang dibuat sudah cocok dan memenuhi kebutuhannya.

Kendala Implementasi Sistem

Selain itu, banyak sekali pengalaman yang saya peroleh terkait dunia kerja dengan melakukan kegiatan Kerja Praktek (KP) ini. Perpindahan tersebut terkait dengan pengalaman kerja praktek yang diperoleh selama 4 bulan kerja praktek (KP) di PT. Sebaiknya calon mahasiswa yang akan magang mencari sendiri perusahaan yang cocok dan sesuai dengan ilmunya.

Mencari informasi atau pengalaman kerja praktek dari mahasiswa yang sebelumnya telah menyelesaikan kerja praktek. Mahasiswa yang nantinya akan melakukan kerja praktek disarankan untuk lebih aktif dalam melakukan kerja praktek.

PENUTUP

Saran

Gambar

Gambar 2.1 Kantor PT. PLN (Persero) ULP Bengkalis
Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) ULP Bengkalis
Gambar 3.1 Prosedur dalam pembuatan sistem
Gambar 3.2 Flowchart Sistem Yang Sedang Berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

The units of analysis were their experiences of dropping out and returning, their motivation to finish a college degree, and the significance of a college education in professional