• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KERJA PRAKTEK

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN KERJA PRAKTEK"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PT.RIAU MULTI CIPTA DIMENSI

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERPADU POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

SIMA SUZANTI 4103181193

POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS BENGKALIS-RIAU

2020

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan keberkahan,rahmat,hidayah, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan On The Job Training dan menyelesaikan penulisan laporan ini. Shalawat serta salam , mudah-mudahan terlimpah curah ke pangkuan baginda Rasulullah SAW, beserta keluarganya,sahabatnya yang telah membuka pikiran umat islam hingga kejayaan islam bisa kita rasakan sampai saat ini.

Laporan ini dibuat guna memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Diploma III pada jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bengkalis. Adapun laporan ini disusun berdasarkan hasil dari Observasi langsung dilapangan yang dilaksanakan pada proyek pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Bengkalis, serta tambahan materi dari literatur yang ada.

Selama melaksanakan kegiatan On The Job Training (OJT) ini, baik selama kegiatan observasi dilapangan maupun dalam hal penyusunan laporannya, penulis banyak mendapatkan bantuan dan dukungan baik moral maupun material dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Mak, bapak saya dan kakak- kakak yang senantiasa semasa hidupnya selalu memberikan sokongan baik berupa fisik dan do’a yang tiada hentinya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

2. Bapak Johny Custer,MT selaku Direktur Politeknik Negeri Bengkalis.

3. Bapak Fisal Ananda,MT selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bengkalis.

4. Koordinator OJT Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bengkalis.

5. Bapak Guswandi,MT selaku dosen pembimbing OJT.

6. Bapak Dedi Enda,MT selaku Kepala Prodi D3 Teknik Sipil

7. Bapak Ir.M. Yusuf selaku Direktur Utama pada PT.Riau Multi Cipta Dimensi

(4)

8. Bapak Ir.Elvi,MT selaku Team Leader PT.Riau Multi Cipta Dimensi sekaligus pembimbing perusahaan yang telah banyak memberikan ilmu dan kesempatan kepada penulis.

9. Bapak Samsul,ST,M.Eng selaku Kontraktor pada proyek ini dan terimakasih atas kritik dan sarannya.

10. Rekan sesama OJT, Widia wati,Fajaryanto,Tri Susilo,Haris, Team inces dan teman-teman KBG yang selalu kompak dan banyak memberikan kritik dan sarannya.

11. Kakak tingkat jurusan Teknik Sipil yang banyak memberikan tunjuk ajarnya serta pihak yang telah banyak membantu kelancaran dan suksesnya kegiatan On The Job Training (OJT), yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak mengandung kelemahan dan kekurangan, baik dari segi materi, penyajian maupunpemilihan kata-kata.

Oleh karena itu, penulis akan sangat menghargai kepada siapa saja yang berkenan memberikan masukan, baik berupa koreksi maupun kritikan yang pada selanjutnya dapat penulis jadikan bahan pertimbangan bagi penyempurnaan laporan ini.

Semoga dengan bantuan dan dukungannya mendapat amalan yang baik disisi Allah SWT, dan akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca dan dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan, bak kata pepatah,”tiada gading yang tak retak dan tiada laut yang tak bergelombang”. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak penulis ucapkan terima kasih.

Bengkalis, 07 Oktober 2020

Penulis

(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 1

1.1 Latar Belakang Perusahaaan ... 1

1.2 Latar Belakang Proyek ... 2

1.3 Tujuan Proyek ... 3

1.4 Strukur Organisasi ... 3

1.4.1 Struktur Organisasi Perusahaan ... 4

1.4.2 Struktur Organisasi Proyek ... 8

1.5 Ruang Lingkup Perusahaan ... 13

BAB II DATA PROYEK ... 14

2.1 Proses Pelelangan Proyek/Tender ... 14

2.1.1 Informasi Lelang ... 14

2.1.2 Bagan Alur Proses Lelang ... 17

2.2 Data Umum dan Data Teknis Proyek... 18

2.2.1 Data Umum Proyek ... 18

2.2.2 Data Teknis Proyek ... 19

BAB III DESKRIPSI KEGIATAN KERJA PRAKTEK ... 20

3.1 Spesifikasi Tugas yang Dilaksanakan ... 20

3.1.1 Pekerjaan Pondasi Bore Pile ... 20

3.1.2 Pekerjaan Pile Cap ... 28

3.1.3 Pekerjaan Kolom Pedestal ... 30

3.1.4 Pekerjaan Cerocok dan Rollag bata ... 30

3.1.5 Hammer Test ... 31

3.1.6 Pile Driving Analyze (PDA) Test ... 32

3.2 Target yang diharapkan ... 33

3.3 Perangkat Lunak/Keras yang Digunakan ... 30

3.3.1 Perangkat Lunak ... 33

3.3.2 Perangkat Keras ... 33

(6)

3.4 Peralatan yang Digunakan Di Lapangan ... 34

3.5 Data-data yang Diperoleh ... 34

3.6 Dokumen- dokumen File yang Dihasilkan ... 35

3.7 Kendala- kendala Selama Kerja Praktek (KP) ... 35

BAB IV PENUTUP ... 36

4.1 Kesimpulan ... 36

4.2 Saran ... 36 LAMPIRAN

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Data umum proyek ... 18 Tabel 2.2 Data teknis proyek ... 19 Tabel 3.1 Jenis alat berat ... 34

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur organisasi perusahaan... 4

Gambar 1.2 Skema hubungan kerja ... 9

Gambar 2.1 Flowchat bagan alur proses lelang ... 17

Gambar 2.2 Papan nama proyek ... 18

Gambar 3.1 Alat bor gawangan ... 21

Gambar 3.2 Penggalian bak air ... 21

Gambar 3.3 Pengeboran pondasi bore pile ... 21

Gambar 3.4 Pembesian pada bore pile ... 23

Gambar 3.5 Pengisian beton ke kerucut abrams ... 25

Gambar 3.6 Pemadatan ... 25

Gambar 3.7 Pengangkatan corong abrams ... 26

Gambar 3.8 Mengukur nilai Slump ... 26

Gambar 3.9 Pengecoran Pondasi Bore Pile ... 27

Gambar 3.10 Penggalian Pile cap ... 28

Gambar 3.11 Pengecoran Pile cap ... 29

Gambar 3.12 Pengecoran kolom pedestal ... 30

Gambar 3.13 Pekerjaan Cerocok dan Rollag bata ... 31

Gambar 3.14 Hammer Test pada titik PDA GKT 1 ... 32

Gambar 3.15 PDA (Pile Driving Analyze) Test ... 32

(9)

BAB I

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1.1 Latar belakang perusahaan

PT. Riau Multi Cipta Dimensi didirikan pada tahun 1995 di Pekanbaru dan telah diikuti oleh Badan Hukum yang sah. Adapun lingkup pekerjaan bergerak diberbagai kegiatan dalam bidang Jasa Konsultan. Pada awalnya, PT. Riau Multi Cipta Dimensi adalah sebuah Persekutuan Komanditer (CV) yang bernama Multi Cipta Dimensi dan berkembang menjadi suatu perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya yang bergerak dibidang yang sama.

PT.Riau Multi Cipta Dimensi merupakan Konsultan Nasional yang berperan serta menduduki program pembangunan baik ditingkat pusat maupun daerah. PT.

Riau Multi Cipta Dimensi didirikan dengan dilandaskan oleh idealisme para pemuda yang menyadari bahwa tantangan pembangunan nasional yang semakin berat dan kompleks hanya dapat dihadapi dengan sikap profesional pula, yaitu dengan memadukan secara optimal unsur-unsur waktu, dana dan sumber daya lainnya. Jasa konsultan yang mampu dilakukan meliputi aspek yang luas, didukung personil dari berbagai bidang keahlian.

PT.Riau Multi Cipta Dimensi senantiasa melaksanakan pekerjaan menggunakan Metode dan Logika Ilmiah yang bertanggung jawab sehingga dicapai murtu pekerjaan yang optimum. Tidak mudah namun dalam setiap pekerjaan yang dilakukan PT. Riau Multi Cipta Dimensi sepakat untuk menyatukan tepat waktu, tepat biaya, tepat jadwal yang merupakan kebanggan dan penghargaan, apabila kebutuhan jasa pelayanan tersebut ddipercayakan kepada PT. Riau Multi Cipta Dimensi.

PT.Riau Multi Cipta Dimensi Menitikberatkan jasa dalam bidang –bidang yang berkaitan dengan ilmu-ilmu Archirects, Planners, Engineering and Management, yang sebagaimana proyek yang telah PT.Riau Multi Cipta Dimensi kerjakan selama ini baik dibidang Jalan, Jembatan, Arsitektur, Perencanaan kota, dan lain-lainnya.

(10)

1.2 Latar Belakang Proyek

Agenda Pembangunan Sub-Bidang Pendidikan RPJPN tahun 2005-2025, yaitu dalam rangka Mewujudkan Bangsa yang Berdaya Saing yaitu salah satunya dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Secara lebih khusus, ruang lingkup kegiatan “Percepatan Pembangunan Politeknik Negeri Bengkalis melalui skema SBSN Tahun pertama (2020)” ini dapat mendukung visi RPJPN tahun 2005-2025 visi kedua, kelima, ketujuh dan kedelapan yaitu tentang pencapaian daya saing bangsa, pemerataan pembangunan dan berkeadilan, menjadi Negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional serta berperan penting dalam pergaulan dunia Internasional. Aktualisasi program ini akan mewujudkan visi kedua, kelima, ketujuh dan kedelapan yaitu dengan peningkatan kualitas pendidikan tinggi yang hakikatnya adalah peningkatan daya saing sumber daya manusia, terjaganya swasembada pangan dan kualitas layanan pendidikan tinggi.

Politeknik Negeri Bengkalis sebagai salah satu Politeknik Negeri yang ada di Indonesia, turut memiliki kewajiban membantu Indonesia untuk mencapai sasaran utama RPJPN tahun 2005-2025, dalam peran menyukseskan peningkatan sumber daya manusia sesuai poin kedua arah visi misi serta arah pembangunan nasional, karena Politeknik Negeri Bengkalis merupakan perguruan tinggi yang mengedepankan sains dan teknologi dalam kurikulum yang diterapkan.

Implikasi dari kegiatan yang dapat meningkatkan jumlah riset, publikasi bidang sains dan teknologi, memenuhi kebutuhan informasi yang mendukung aktivitas pendidikan dan penelitian civitas akademik, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia dengan memberdayakan potensi di Sumatera. Selain itu, program percepatan ini dapat membantu pencapaian Politeknik Negeri Bengkalis menjadi center of excellence di Sumatera, yang ditargetkan dapat menghasilkan SDM yang memiliki keahlian di bidang sains dan teknologi untuk memenuhi kebutuhan Indonesia akan insinyur dalam beberapa tahun yang akan datang, juga penelitian berskala internasional yang bermanfaat bagi pembangunan Sumatera khususnya dan Indonesia pada umumnya.

(11)

1.3 Tujuan Proyek

Dengan adanya proyek pembangunan ini, diharapkan agar tujuan-tujuan yang ditargetkan pada proyek ini dapat tercapai dengan baik. Adapun tujuan Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Bengkalis adalah sebagai berikut ;

a. Tersedianya sarana pendukung yang memadai yang terdapat di lingkungan Politeknik Negeri Bengkalis untuk meningkatkan pelayanan terhadap Mahasiswa dan masyarakat umunya.

b. Meningkat daya tampung mahasiswa yang lebih banyak lagi.

c. Meningkatkan kepercayaan publik terhadap pelayanan pendidikan pada Politeknik Negeri Bengkalis sebagai PTNB di daerah 3T (Terluar).

1.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah sebuah hubungan terorganisir antar sekelompok orang yang bekerja sama atau suatu cara untuk menentukan pembagian tugas sesuai dengan keahlian. Dengan adanya organisasi dan pembagian tugas ini, maka diharapkan pelaksanaan kegiatan suatu proyek dapat diselesaikan secara efektif dan efisien. Untuk mengoptimalkan kerja suatu organisasi, perlu dipahami tentang prinsip-prinsip organisasi diantaranya :

1. Tingkat pengawasan

2. Kesatuan perintah dan tanggung jawab 3. Adanya tujuan yang jelas

4. Adanya pembagian tugas/kerja 5. Pelimpahan wewenang

6. Kordinasi yang baik

(12)

1.4.1 Struktur Organisasi Perusahaan

STRUKTUR ORGANISASI KONSULTANSI MANAJEMEN KONSTRUKSI PT.RIAU MULTI CIPTA DIMENSI

Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT.Riau Multi Cipta Dimensi (sumber : Dokumen PT.Riau Multi Cipta Dimensi)

a. Tugas dan Wewenang 1. Direktur Utama

Direktur utama adalah orang yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan organisasi di perusahaan dan pelaksanaan proyek pada suatu daerah yang ditangani oleh perusahaan tersebut.

(13)

2. Team Leader

Team leader merupakan seorang pemimpin yang mampu memberikan bimbingan,instruksi , arahan dan kepemimpinan kepada sekelompok individu lain demi mencapai hasil yang baik dalam sebuah pekerjaan.

Tugas sebagai Team Leader adalah membuat team work kepada para anggota yang terdiri dari bermacam-macam keahlian, dan harus mampu masuk dalam sebuah kerja sama dan merumuskan satu tujuan yang sama.

Agar dapat mengatur tim untuk masa depan yang suskes.

3. Administrasi

Tugas administrasi adalah : 1. Melakukan Proses Data Entry

Data yang berkaitan dengan segala hal di dalam proyek baik itu dari segi tanggal,nama data, penanggung jawab, dll. Yang bertujuan agar data tersebut bisa segera diakses sebagai bahan rujukan apabila terdapat kesalahan dalam proses proyek konstruksi yang berlangsung.

2. Melakukan Sesi Dokumentasi

3. Menjaga dan Mengecek Inventory Kantor

4. Mengecek Biaya Operasional dan Membuat Reiburstment Ke Pusat 5. Membuat Surat Jalan

6. Membuat Data Absensi dan Lembur 7. Membuat Laporan Mingguan/Bulanan

8. Merapikan dokumen dan membuat salinan dari tiap dokumen yang ada

4. Drafter

a. Membuat kerangka umum/konsep rencana gambar dan pengembangan desainnya

b. Melakukan analisa yang berkenaan dengan perencanaan teknis arsitek gedung/bangunan.

c. Melakukan tahapan konsultansi dengan owner atau instansi terkait dengan proyek

(14)

d. Membuat/menyusun perencanaan dan prarancangan (schematic Design).

e. Pengembangan rancangan dan gambar kerja,dll

5. Ahli Struktur

Tugas Ahli Struktur adalah :

a. Bertanggung jawab kepada Team Leader

b. Sebagai penangung jawab teknis tertinggi pelaksanaan c. Penngendalian Rencana Desain Struktur dalam Konstruksi

d. Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi Rencana Desain Struktur yang dihasilkan oleh Perencana Struktur

e. Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi Gambar shop Drawing dan Gambar Asbuilt Drawing Struktur yang diajukan oleh Kontraktor

f. Melakukan koordinasi antar bidang/disiplin secara internal dalam organisasi tim Konsultan MK

g. Bertanggung jawab atas kualitas dan kuantitas implementasi di lapangan untuk bidang Struktur Bangunan

6. Ahli Geoteknik

Tugas Ahli Geoteknik adalah : a. Menerapkan UUJK,SMK3

b. Mengevaluasi data dan daerah geoteknik yang akan diselidiki c. Merencanakan sumber daya

d. Merencanakan dampak lingkungan

e. Mengevaluasi pelaporan hasil pelaksana penyelidikan geoteknik

7. Quality Control

Tugas Quanlity Control adalah :

a. Memeriksa kelayakan peralatan pengendalian mutu yang digunakan

(15)

b. Melaksanakan pengujian mutu terhadap bahan atau material yang digunakan

c. Melaksanakan pengujian terhadap hasil pekerjaan di lapangan ataupun di laboratorium

d. Mempelajari metode kerja yang digunakan agar sesuai spesifikasi teknis yang dipakai

e. Menyiapkan dan memberikan data pemeriksaan mutu yang dibutuhkan oleh Quality Assurance

8. Ahli Elektrikal

Tugas ahli elektrikal adalah :

a. Melakukan perencanaan sistem elektrikal yang berdasarkan pada perhitungan kebutuhan

b. Melakukan analisa dan perhitungan kebutuhan

c. Melakukan koordinasi dengan Team Leader, tenaga ahli yang lain dan tenaga pendukung yang ada

d. Menyusun,mengatur, dan mengawasi kegiatan pemeliharaan dan perbaikan seluruh instalasi listrik perusahaan dan peralatan yang menggunakan tenaga listrik untuk menjamin kelancaran jalannya operasi pekerjaan

9. Ahli K3 Konstruksi

Tugas Ahli K3 Konstruksi :

a. Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan, prosedur kerja dan instruksi kerja K3

b. Mengelola laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3 Konstruksi

c. Mengelola penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan darurat, dll.

(16)

10. Inspektor/Pengawas TA.Struktur Tugas Inspektor/Pengawas TA.Struktur a. Bertanggung jawab kepada Ahli Struktur

b. Melakukan koordinasi antar bidang/disiplin secara internal dalam organisasi tim Konsultan MK

c. Bertanggung jawab atas sistem pelaporan kemajuan pekerjaan di lapangan untuk bidang Struktur Bangunan atau Gedung, dll.

11. Inspektor/Pengawas TA.Arsitektur

Tugas Inspektor/Pengawas TA.Arsitektur adalah : a. Bertanggung jawab kepada Ahli Arsitektur

b. Melakukan koordinasi antar bidang/disiplin secara internal dalam organisasi tim Konsultan MK

c. Bertanggung jawab atas sistem pelaporan kemajuan pekerjaan di lapangan untuk bidang Struktur Bangunan atau Gedung, dll.

1.4.2 Struktur Organisasi Proyek

Struktur organisasi proyek adalah skema atau gambaran alur kerjasama yang melibatkan banyak pihak dalam sebuah proyek. Struktur organisasi ini dibuat untuk menjabarkan fungsi tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian.

Pada proyek Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Bengkalis ini ada beberapa unsur atau pihak yang terlibat di dalam proyek tersebut. Unsur-unsur tersebut memiliki hubungan kerja satu sama lain dalam menjalankan tugas dan kewajibannya masing-masing.

(17)

Gambar 1.2 Skema hubungan kerja antar pihak yang terlibat dalam proyek (Sumber : Dokumen PT. Riau Multi Cipta Dimensi)

Jalur Perintah Jalur Koordinasi

a. Tugas dan Wewenang

1. PPK (Pejabat Pembuat Komitmen)

PPK(Pejabat Pembuat Komitmen) adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barang atau jasa.

Tugas dan wewenang Pejabat Pembuat Komitmen ialah :

a. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan dana berdasarkan Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA)

b. Menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa

c. Membuat,menandatangani dan melaksanakan perjanjian/kontrak dengan Penyedia Barang/Jasa

d. Melaksanakan kegiatan swakelola

e. Memberitahukan kepada Kuasa Bendahara Umum Negara (KBUN) atas perjanjian/kontrak yang dilakukannya

f. Mengendalikan pelaksanaan perjanjian/kontrak

(18)

g. Menguji dan menandatangani surat bukti mengenai hak tagih kepada negara

h. Membuat dan menandatangani SPP

i. Melaporkan pelaksana/penyelesaian kegiatan kepada KPA

j. Menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada KPA dengan Berita Acara Penyerahan

k. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan kegiatan

l. Melaksanakan tugas dan wewenang ainnya yang berkaitan dengan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Konsultan Perencana

Konsultan perencana merupakan pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas atau klien untuk melaksanakan pekerjaan proyek perencanaan dalam hal ini bangunan. Tugas dan wewenang konsultan perencana ialah :

a. Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan pemilik proyek (bisa pihak swasta maupun pemerintah).

b. Membuat gambar kerja pelaksanaan. Membuat Rencana kerja dan syarat – sayarat pelaksanaan bangunan ( RKS ) sebagai pedoman pelaksanaan.

c. Membuat rencana anggaran biaya (RAB).

d. Memproyeksikan keinginan – keinginan atau ide – ide pemilik proyek ke dalam desain bangunan. Melakukan perubahan desain bila terjadi penyimpangan pelaksanaan pekerjaan dilapangan yang tidak memungkinkan untuk dilaksanakan.

e. Mempertanggungjawabkan desain dan perhitungan struktur jika terjadi kegagalan konstruksi. kemudian proses pelaksanaanya diserahkan kepada konsultan pengawas. Konsultan pengawas ini

(19)

sendiri adalah orang/instansi yang menjadi wakil pemilik proyek di lapangan.

f. Pihak – pihak pelaksana bangunan yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan rencana.

g. Menentukan warna dan jenis material yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

3. Konsultan Manajemen Konstruksi

Konsultan pengawas adalah suatu badan usaha atau perorangan yang ditunjuk oleh pemilik proyek untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan. Tugas dan wewenang Konsultan Pengawas ialah:

a. Menghentikan jalannya pekerjaan apabila tidak sesuai dengan kesepakatan.

b. Mengadakan rapat rutin dengan konsultan, owner, dan kontraktor.

c. Mengesahkan material yang akan digunakan sesuai dengan kontrak.

d. Mengoordinasi proyek bangunan dalam aspek mutu dan waktu.

e. Melaksanakan pengawasan secara rutin dalam perjalanan pelaksanaan proyek.

f. Konsultan manajemen proyek memberikan saran atau pertimbangan kepada pemilik proyek maupun kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaaan.

g. Mengoreksi dan memberikan persetujuan mengenai spesifikasi,tipe dan merek yang diusulkan oleh kontraktor agar sesuai dengan harapan pemilik proyek namun tetap berpedoman dengan kontrak kerja konstruksi yang sudah dibuat sebelumnya.

h. Memperhatikan atau menegur pihak pelaksana pekerjaan jika terjadi penyimpangan terhadap kontrak kerja.

i. Mengoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor agar sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati sebelumnya.

(20)

4. Kontraktor Pelaksana

Kontraktor pelaksana proyek adalah entitas hukum atau individu yang ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan proyek sesuai dengan keahliannya. Tugas dan wewenang kontraktor pelaksana ialah:

a. Melaksanakan pembangunan bekerja sesuai dengan peraturan dan spesifikasi yang telah direncanakan dan ditentukan di dalam kontrak Perjanjian Pemborongan.

b. Memberikan laporan kemajuan proyek meliputi laporan harian, mingguan, dan bulanan kepada pemilik proyek yang berisi antara lain : Pelaksanaan pekerjaan, Prestasi kerja dicapai, Jumlah tenaga kerja yang digunakan, Jumlah bahan-bahan yang masuk, Keadaan cuaca dan lain-lain.

c. Menyediakan tenaga kerja, bahan, peralatan, tempat kerja, dan alat- alat pendukung lainnya yang digunakan mengacu pada gambar dan spesifikasi set memperhatikan waktu, biaya, kualitas dan pekerjaan keamanan.

d. Sepenuhnya bertanggung jawab atas kegiatan pembangunan dan metode pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

e. Menjalankan pekerjaan sesuai dengan jadwal (schedule) yang telah disepakati.

f. Melindungi semua peralatan, bahan, dan bekerja terhadap kerugian dan kerusakan sampai dengan serah terima pekerjaan.

g. Kontraktor dapat meminta kepada pemilik proyek untuk memberikan perpanjangan waktu penyelesaian proyek dengan memberikan alasan yang masuk akal dan sesuai dengan kenyataan yang menyebabkan perlunya waktu tambahan tersebut.

h. Mengganti semua kerusakan yang disebabkan oleh kecelakaan selama pelaksanaan pekerjaan, serta menyediakan perlengkapan wajib pertolongan pertama pada kecelakaan.

(21)

1.5 Ruang Lingkup Perusahaan

PT.Riau Multi Cipta Dimensi merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang konstruksi dan juga merupakan Konsultan Nasional yang berperan serta menduduki program pembangunan baik ditingkat pusat maupun daerah. Dalam melaksanakan pekerjaan PT.Riau Multi Cipta Dimensi senantiasa melaksanakan menggunakan Metode dan Logika Ilmiah yang bertanggung jawab sehingga tercapai mutu pekerjaan yang optimum.

Ruang lingkup perusahaan PT.Riau Multi Cipta Dimensi meliputi : 1. Bidang Perencanaan Arsitektur

Sub-bidang :

a. Jasa Nasihat dan Pra Desain Arsitektur (AR 101) b. Jasa Desain Arsitektur (AR 102)

c. Jasa Desain Interior (AR 104) d. Jasa Arsitektur Lainnya (AR 105) 2. Bidang Perencanaan Rekayasa

Sub- bidang

a. Jasa Nasihat dan Konsultansi Rekayasa Teknik (RE 101)

b. Jasa Desain Rekayasa untuk Konstruksi Pondasi serta Struktur Bangunan (RE 102)

c. Jasa Desain Rekayasa untuk Pekerjaan Teknik Sipil Air (RE 103) d. Jasa Desain Rekayasa untuk Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi

(RE 104)

e. Jasa Desain Rekayasa untuk Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal dalam Bangunan (RE 105)

3. Bidang Perencanaan Penataan Ruang Sub-bidang

a. Jasa Perencanaan dan Perancangan Perkotaan (PR 101) b. Jasa Perencanaan Wilayah (PR 102)

c. Jasa Perencanaan dan Perancangan Lingkungan Bangunan dan Lansekap (PR 103)

d. Jasa Pengembangan Pemanfaatan Ruang (PR 104)

(22)

4. Bidang Pengawasan Rekayasa Sub-bidang

a. Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung (RE 201) b. Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Bangunan Teknik Sipil

Transportasi (RE 202)

c. Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Teknik Sipil Air (RE 203)

5. Bidang Konsultansi Lainnya Sub-bidang

a. Jasa Konsultansi Lingkungan (KL 401)

b. Jasa Management Proyek Terkait Konstruksi Bangunan (KL 402) c. Jasa Management Proyek Terkait Konsrruksi Pekerjaan Teknik

Sipil Keairan (KL 405)

d. Jasa Management Proyek Terkait Konsrruksi Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya (KL 406)

(23)

BAB II DATA PROYEK

2.1 Proses Pelelangan Proyek/Tender 2.1.1 Informsi Lelang

Tahap ini melibatkan panitia tender/pelelangan, yaitu owner, tim teknis, dan beberapa konsultan. Macam-macam proses Pelelangan/Tender sendiri dibedakan menjadi 3, antara lain :

1. Tender terbuka

Tender terbuka adalah tender yang diumumkan kepada publik, dimana pekerjaan proyek tersebut dapat dikerjakan oleh umum. Tentunya oleh badan- badan- badan yang sudah lulus prakwalifikasi.

Prakwalifikasi itu sendiri untuk mengidentifikasi kemampuan dan ruang lingkup pekerjaan, maka diperlukan prakwalifikasi badan-badan atau organisasi seperti konsultan perencana, pengawas maupun pemborong. Yang dimaksud dengan kemampuan dapat dijabarkan seperti : modal kerja, jumlah tenaga ahli, jumlah peralatan, pengalaman kerja dan fasilitas kerja. Dalam undangan untuk tender terbuka yang diiklankan, disebut antara lain apa hakekat pekerjaannya, siapa pemiliknya, dan siapa pemberi dananya (misalnya dana proyek yang dipinjam dari bank). Para peminat dapat mengambil dokumen tender dari proyek yang akan dilelang dan setelah mempelajarinya sampailah pada tahapan yang ketiga yaitu Rapat Penjelasan Pekerjaan (Aaanwyzing).

2. Tender tertutup

Tender tertutup merupakan kebalikan dari tender terbuka, dimana pekerjaan yang akan dilelangkan hanya dapat dikerjakan oleh beberapa badan/

organisasi yang sudah dikenal dan memiliki kekhususan tersendiri.

Pemberitahuannya lewat surat undangan/secara lisan, lewat telepon, dan lain sebagainya. Proyek konstruksi dengan cara tender tertutup ini banyak

(24)

dilakukan oleh pihak swasta dan pemerintah yang membangun proyek bersifat rahasia.

3. Penunjukan Langsung

Penunjukan langsung dapat dilakukan dalan keadaan tertentu dan keadaan khusus terhadap 1 penyedia barang/jasa. Pemilihan penyedia barang/jasa dapat dilangsungkan dengan cara melakukan negosiasi, baik secara teknik maupun biaya, sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara teknis yang dapat dipertanggung jawabkan.

(25)

2.1.2 Bagan Alir Proses Lelang

Proses lelang yang dilaksanakan oleh PPK dan diikuti oleh PT. Riau Multi Cipta Dimensi.

Gambar 2.1 Flowchat bagan alir proses lelang (Sumber : Google)

(26)

2.2 Data Umum dan Data Teknis Proyek 2.2.1 Data Umum Proyek

Proyek ini di bangun di jalan Bathin Alam,Sei Alam,Bengkalis-Riau yang memiliki 4 gedung , yaitu GKT 1, GKT 2, GKT 3 dan GKT 4 dengan design gedung yang berbeda-beda.

Tabel 2.1 Data Umum Proyek

Nama Proyek

:

Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Bengkalis

Lokasi : Kabupaten Bengkalis

Nomor Kontrak : 1281/PL31.23/LL/2020 Nilai Kontrak : RP.61.559.100.000 Tanggal SPMK : 09 Juni 2020

Masa Pekerjaan : 206 (Dua Ratus Enam) Hari Kalender

Sumber Dana : SBSN T.A 2020

Kontrak Pelaksana : PT.Putra Sakti Sempurna Konsultan MK : PT.Riau Multi Cipta Dimensi

(Sumber : Dokumen Kontrak)

Gambar 2.2 Papan nama proyek pembangunan gedung kuliah terpadu polbeng (Sumber :Dokumentasi Pribadi, 2020)

(27)

2.2.2 Data Teknis Proyek

Tabel 2.2 Data Teknis Proyek

Jenis Proyek : Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Fungsi : Pada saat ini kawasan Politeknik Negeri

Bengkais sudah terkenal dengan baik, namun ada beberapa yang masih perlu tambahan gedung kuliah karena banyaknya calon mahasiswa/i yang mendaftar di kampus tersebut.

Mutu Beton : - Pondasi Bored Pile : K-350 - Pile Cap : K-275

- Kolom Pedestral : K-275 - Kolom : K-275

- Balok : K-275 - Sloof : K-275

Jenis Beton Beton Ready Mix

Jenis Pondasi Pondasi Dalam (Bored Pile)

Jenis Semen PCC (Semen Padang)

Ukuran Elemen Struktur - Pile Cap 1 : 1,5 x 1,5 x 0,8 m - Pile Cap 2 : 1,8 x 1,5 x 0,8 m - Sloof 1 : 30/50 cm

- Sloof 2 : 30/60 cm - Kolom : 50 x 50 cm Struktur Beton : Beton Bertulang

Jenis Tulangan : Tulangan ulir

Alat yang digunakan : Alat bor gawangan, Concrete Mixer Truck, Concrete Pump

(Sumber : Dokumen Spesifikasi Teknis)

(28)

BAB III

DESKRIPSI KEGIATAN KERJA PRAKTIK

3.1 Spesifikasi Tugas yang Dilaksanakan

Kerja Praktek (KP) yang di laksanakan di Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Bengkalis, Bengkalis,Riau. Di laksanakan selama 60 (Enam Puluh ) hari terhitung dari 1 Juli 2020 sampai 31 Agustus 2020 dengan jam kerja di mulai dari jam 09.00 – 17.00 Wib di luar jam lembur selama satu minggu penuh dari hari Senin hingga Jumat.

3.1.1 Pekerjaan pondasi Bored Pile

Pondasi merupakan suatu bagian yang paling dasar dari konstruksi bangunan yang berfungsi untuk meneruskan beban dari bagian atas struktur ke lapisan paling bawah. Dalam hal ini pondasi yang dipakai pada proyek Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Bengkalis adalah pondasi Bored Pile. Pondasi bored pile adalah pondasi tiang yang pemasangannya dilakukan dengan mengebor tanah terlebih dahulu, kemudian diisi tulangan dan dicor beton. Tiang ini biasanya dipakai pada tanah yang stabil dan kaku, sehingga memungkinkan untuk membentuk lubang yang stabil dengan alat bor.

Pemakaian pondasi bored pile ini lebih praktis dalam proses pembuatannya bahkan tidak menimbulkan getaran saat pengerjaannya. Pondasi bored pile sering digunakan pada daerah yang rapat permukiman penduduk dan lokasi yang tidak memungkinkan menggunakan alat berat dalam pelaksanaan pembuatan pondasi dalam. Disamping harga yang relatif murah, pondasi bored pile menggunakan bor gawangan bisa dikatakan ramah lingkungan. Karena alat yang digunakan tidak menimbulkan getaran yang menyebabkan kerusakan pada dinding bangunan sekitarnya.

(29)

a. Pengeboran Bored Pile

Pembuatan lubang bored pile dilakukan dengan menggunakan peralatan Bored Pile Gawangan. Setelah selesai pengeboran, lubang bor diukur kedalamannya, ini bertujuan apakah kedalaman bor sudah sesuai rencana (mencapai cutting of level/COL). Pada pengeboran bored pile harus Membuat saluran pembuangan air disekitar lubang yang akan dikerjakan, karena disetiap pengeboran dan pengecoran lubang bor akan mengeluarkan air tanah.

Tugas yang dilaksanakan :

1. Mencatat titik pengeboran bored pile 2. Mengawasi proses pengeboran di lapangan

3. Mengukur kedalaman lubang bored pile setelah proses pengeboran Tabel 3.1 Peralatan Pengeboran Bored Pile

No Jenis Alat Gambar alat Kegunaan

1. Bor Gawangan Untuk membuat

lubang bored pile dengan menggunakan metode wash boring yang memerlukan banyak air.

2. Cangkul Untuk menggali bak

air yang digunakan untuk menampung air sisa pengeboran

3. Tali Untuk mengukur

kedalaman pengeboran

(Sumber : Dokumen Pribadi,2020)

(30)

Gambar 3.1 Alat Bor Gawangan (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

Gambar 3.2 Penggalian bak air untuk pengeboran (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

Gambar 3.3 Pengeboran Pondasi Bored Pile (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

Target : Kedalaman bored pile yang sesuai dengan gambar kerja Kendala : Rusaknya alat bor dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut, sehingga berdampak pada time schedule yang telah direncanakan dan susahnya akses pemindahan alat ke titik lain akibat lumpur pengeboran.

(31)

b. Pekerjaan Pembesian

Kerangka baja tulangan dirakit terlebih dahulu terdiri dari 16 buah tulangan utama dengan diameter 13 mm ulir kemudian diberi tulangan spiral dengan diameter 8 mm. Keseluruhan nya diikat dengan kawat bendrat sehingga membentuk rangkaian tulangan. Kerangka baja tulangan yang telah dirakit kemudian diangkat dengan bantuan katrol/diesel winch dalam posisi tegak lurus terhadap lobang bor dan diturunkan dengan hati-hati agar tidak terjadi banyak singgungan dengan lobang bor. Dilakukan penyambungan tulangan 12 meter dengan tulangan 9 meter kemudian diikat dengan kawat bendrat/beton dengan panjang overlap 30-40D.

Tugas yang dilaksanakan :

1. Mengukur diameter dan panjang total tulangan yang digunakan pada bored pile.

2. Mengawasi pemasukkan dan penyambungan besi ke dalam lubang bored pile.

Tabel 3.2 Peralatan Pekerjaan Pembesian Bored Pile

No Jenis Alat Gambar alat Kegunaan

1. Kakak tua Untuk memotong

kawat bendrat

2. Bar Cutter Untuk memotong

tulangan sesuai kebutuhan tertentu.

(Sumber : Dokumen Pribadi,2020)

(32)

Kebutuhan tulangan Bored Pile Tulangan Utama 16D13

Berat per meter = 1,040 kg/m

Panjang total = 16 buah x (20 m + overlap)

= 16 x (20 + 0,52)

= 328,32 m

Berat total = 1,040 x 328,32

= 341,4528 kg Panjang besi per batang = 12 meter

Kebutuhan besi = 328,32 m / 12 m

= 27,36 batang 28 batang D13 Tulangan Spiral Ø8

Berat per meter = 0,4 kg/m Jarak antar sengkang (h1) = 10 cm Diameter sengkang (D) = 20 cm Kedalaman bored pile (h) = 20 m

Panjang total sengkang = √

= √

= 127,18 m

Panjang besi per batang = 12 m

Kebutuhan besi = 127,18/ 12 m

= 10,59 batang 11 batang

Berat total = 0,4 x 127,18

= 50,872 kg

Jadi, kebutuhan besi untuk 1 titik bored pile adalah 28 batang tulangan ulir D13 dan 11 batang tulangan polos Ø8. Berat total besi untuk 1 titik bored pile adalah 341,4528 kg + 50,872 kg = 392,325 kg

(33)

Gambar 3.4 Sket tulangan bored pile (Sumber :Gambar Rencana Proyek)

a) Pembuatan tulangan spiral b). Perakitan tulangan Bored Pile

c). Memasukkan Tulangan d). Penyambungan Tulangan kedalam lubang bored pile

Gambar 3.5 Pekerjaan Pembesian Bored Pile (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

Target : Pemasangan tulangan bored pile dengan 16 batang tulangan utama berdiameter 13 mm (ulir) , tulangan spiral berdiameter 8 mm (polos) ,panjang overlap 30- 40D dengan panjang penulangan 20 m.

(34)

Kendala : pada saat memasukkan tulangan, hendaknya pekerja harus hatihati jika tidak tulangan akan jatuh ke dalam lubang sebelum penyambungan tulangan yang berikutnya.

c. Pengecoran pondasi bored pile

Pengecoran adalah bagian akhir dari pekerjaan bored pile. Setelah dimasukkannya tulangan kedalam lubang bor, kemudian dimasukkan pipa tremie dengan panjang 12 meter. Pengecoran dilakukan dengan menggunakan mutu beton K-350 . sebelum penuangan beton ke lubang pondasi, mutu beton diuji nilai slumpnya. Penuangan beton melalui corong agar beton yang berada di dalam pipa tremie. Setelah pipa tremi penuh biasanya beton tidak dapat mengalir karena ada tekanan dari bawah. Untuk memperlancar adukan beton di dalam pipa tremie, dilakukan hentakan-hentakan pada pipa tremie dan diangkat sedikit supaya betonnya keluar.

Tugas yang dilaksanakan :

1. Mengawasi proses pemasangan pipa tremie pada lubang bored pile 2. Mengawasi pengujian Slump Test sebelum pengecoran dilakukan

3. Mencatat waktu/durasi yang dibutuhkan untuk pengecoran satu titik bored pile

Tabel 3.3 Peralatan Pengecoran Bored Pile

No Jenis Alat Gambar alat Kegunaan

1. Pipa tremie Corong beton yang

dipasang diujung atas pipa tremie, tempat memasukkan beton segar. Dan pipa tremie digunakan untuk mengantarkan/menyal urkan beton ke dasar lubang bored pile.

(35)

Tabel 3.3 Peralatan Pengecoran Bored Pile Lanjutan

No Jenis Alat Gambar alat Kegunaan

2. Gerobak dorong

Untuk membawa beton menuju ke corong tremie.

3. Sekop Untuk mengambil sisa

beton yang melekat di gerobak dorong.

4. Corong Abrams dan sendok adukan

corong abrams digunakan sebagai wadah untuk pengujian slump test. Dan sendok adukan digunakan untuk mengambil

beton dan

memasukkannya ke dalam corong.

5. Batang logam Untuk memadatkan

beton di dalam corong abrams

6. Meteran Untuk mengukur nilai

slump

(Sumber : Dokumen Pribadi,2020)

(36)

1. Proses Pengujian Slump Beton

Slump Test Beton merupakan suatu pengujian yang dilakukan untuk menentukan konsistensi/kekakuan dari campuran beton segar (fresh concrete) untuk menentukan tingkat workability nya.

Dibalik dari kualitas sebuah mix design beton, perlu dilakukan pengujian dari kadar kekentalan beton itu sendiri agar mencapai kuat tekan beton rencana. Uji Slump mengacu pada SNI 1972-2008. Pengujian dapat dilakukan di laboratorium maupun dilapangan (biasanya ketika ready mix sampai, diuji setiap kedatangan). Hasil dari Uji Slump beton yaitu nilai Slump.

Tahapan Uji Slump :

a. Basahi kerucut abrams (cetakan), letakkan cetakan di atas plat.

b. Isi cetakan dengan beton segar, padatkan dengan batang logam dengan menusukan beton secara merata. Pastikan besi menyentuh dasar. Lakukan sebanyak 25 kali tusukan.

Gambar 3.6 Pengisian beton kedalam kerucut abrams (sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

(37)

Gambar 3.7 Memadatkan bagian beton dengan 25 kali tusukan (sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

c. Isi bagian berikutnya (menjadi terisi ) dengan hal yang sama, lakukan 25 kali tusukan.

Gambar 3.8 Pengisian beton kedalam kerucut abrams (sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

d. Isi akhir seperti tahapan diatas, lakukan 25 kali tusukan

(38)

Gambar 3.9 Memadatkan bagian akhir beton dengan 25 kali tusukan (sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

e. Setelah selesai dipadatkan, ratakan permukaaan benda uji, tunggu sekitar menit. Kemudian cetakan diangkat vertikal keatas dengan perlahan-lahan.

Gambar 3.10 Pengangkatan kerucut abrams (sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020) f. Ukur nilai slump dengan membalikkan kerucut abrams.

Gambar 3.11 Mengukur nilai Slump (sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

(39)

2. Volume Pengecoran Pondasi Bore Pile

Volume pengecoran PB 1 = = x 20 m = 1,413 m³ ( untuk 1 titik bore pile).

Total bore pile GKT 1 = 116 titik

= 1,413 x 116 titik = 163,908 m³ Total bore pile GKT 2 = 72 titik

= 1,413 x 72 titik = 101,736 m³ Total bore pile GKT 3 = 42 titik

= 1,413 x 42 titik = 59,346 m³

Total bore pile GKT 4 = 72 titik

= 1,413 x 72 titik = 101,736 m³ + Total = 426,726 m³

Total volume pengecoran bored pile untuk 4 gedung adalah 426,726 m³

a. Pemasangan pipa tremie b. Pemasukan beton kedalam corong Menggunakan gerobak dorong

(40)

c.Pengecoran langsung d. Pengecoran menggunakan

ke corong cor Concrete Pump

Gambar 3.12 Pengecoran Pondasi Bored Pile (sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

Target : Pengecoran pondasi bored pile mencapai ketinggian 20 m, mutu beton k-350 dengan volume beton 1,4 m³

Kendala : Lahan kerja tergenang air lumpur yang disebabkan oleh pembuangan air tanah dari pengeboran yang dibuang disaluran pembuangan sekitar lokasi. Hal ini menyebabkan concrete mixer truck sulit untuk menuangkan beton secara langsung ke corong tremie dan harus menggunakan gerobak dorong untuk memasukkannya dan itu membutuhkan waktu yang lama. Untuk memperlancar adukan beton didalam pipa tremie, maka harus dilakukan hentakan- hentakan pada pipa tremie dengan mengayun power winch.

3.1.2 Pekerjaan Pile Cap

Fungsi dari pile cap adalah untuk menerima beban dari kolom yang kemudian diteruskan ke tiang bored pile. Pile cap ini bertujuan agar lokasi kolom benar-benar berapa dititik pusat pondasi sehingga tidak menyebabkan eksentrisitas yang dapat menyebabkan beban tambahan pada pondasi. Selain itu, seperti halnya pada kolom, pile cap juga berfungsi untuk menahan gaya geser dari pembebanan yang ada.

(41)

Tugas yang dilaksanakan : 1. Mencatat titik galian pile cap 2. Mengukur dimensi galian pile cap

a. Pekerjaan Galian Pile Cap

volume galian pile cap 1 = 1,7 m x 1,7 m x 2,2 m

= 6,358 m³

volume galian pile cap 2 = 1,7 m x 2 m x 2,2 m

= 7,48 m³

Tabel 3.4 Peralatan Galian Pile Cap

No Jenis Alat Gambar alat Kegunaan

1. Cangkul

Untuk menggali tanah Pada pembuatan pile cap

2. Tali Untuk mengukur as

pile cap (sebagai

acuan dalam

pembuatan pile cap)

3. Meteran Mengukur dimensi pile

cap dan mengukur nilai slump

(Sumber : Dokumen Pribadi, 2020)

(42)

Gambar 3.13 Penggalian Pile Cap (sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

b. Pengecoran Pile Cap

Setelah dilakukannya penggalian tanah pada titik bored pile dengan kedalaman 1,4 m dari permukaan tanah. Setelah pile cap terpasang rakit kolom pedestal diatas pile cap. Tinggi kolom tersebut dapat dihitungan dengan ketentuan 40D. Kemudian pemasangan bekistng pada pile cap, setelah bekisting di pasang di sekeliling pile cap lakukan pengecoran. Pada saat pengecoran berlangsung, beton harus dipadatkan dengan menggunakan vibrator agar tidak terdapat gelembung udara pada pile cap.

Tugas yang dilaksanakan :

1. Mengawasi proses pembuangan air pada lubang galian pile cap 2. Mencatat titik pengecoran pile cap

3. Mencatan waktu/durasi yang dibutuhkan pada saat pengecoran Pile Cap 4. Mengawasi proses pengecoran Pile Cap

(43)

Tabel 3.5 Peralatan Pembesian dan Pengecoran Pile Cap

No Jenis Alat Gambar alat Kegunaan

1. Kayu Dibentuk sebagian

rupa yang digunakan untuk membantu proses pengecoran.

2. Gerobak dorong

Untuk membawa beton menuju ke lubang pile cap

3. Sekop Untuk mengambil sisa

beton yang melekat di gerobak dorong.

4. Corong Abrams dan sendok adukan

corong abrams digunakan sebagai wadah untuk pengujian slump test. Dan sendok adukan digunakan untuk mengambil

beton dan

memasukkannya ke dalam corong.

5. Batang logam Untuk memadatkan

beton di dalam corong abrams

(44)

Tabel 3.5 Peralatan Pembesian dan Pengecoran Pile Cap Lanjutan

No Jenis Alat Gambar alat Kegunaan

6. Meteran

Untuk mengukur nilai slump

7. Kakak tua Untuk memotong dan

mengikat kawat bendrat.

8. Bar Cutter Untuk memotong

tulangan sesuai kebutuhan tertentu.

9. Bending Untuk membengkokan/

meluruskan tuangan

(Sumber : Dokumen Pribadi, 2020)

Volume pengecoran Pile Cap 1 = 1,5 m x 1,5 m x 0,8 m

= 1,8 m³ ( untuk pile cap 1titik bored pile) Volume pengecoran Pile Cap 2 = 1,5 m x 1,8 m x 0,8 m

= 2,16 m³ ( untuk pile cap 2 titik bored pile)

(45)

a. Tulangan Pile cap b. Bekisting Pile Cap

c.Pengecoran Pile cap Gambar 3.14 Pengecoran Pile Cap (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

Target : Pengecoran pile cap 1 dimensi 1,5 x 1,5 x 0,8 m dengan volume beton 1,8 m³ , pengecoran pile cap 2 dimensi 1,5 x 1,8 x 0,8 m dengan volume beton 2,16 m³ mutu beton K-275.

Kendala : Lokasi kerja tergenang lumpur yang mengakibatkan susahnya concrete mixer truck masuk dan membutuhkan waktu yang lama.

3.1.3 Pekerjaan Kolom Pedestal

Setalah kolom pedestal dirakit, kemudian pasang bekisting lalu cor kolom tersebut. Pada saat penuangan beton posisikan agar tinggi jatuh betonnya dibawah 2 m agar tidak terjadi segregasi dikarenakan agregat yang lebih berat akan jatuh terlebih dahulu. Pada saat pengecoran beton dipadatkan dengan menggunakan vibrator.

(46)

Tugas yang dilaksanakan :

1. Mencatat titik pengecoran kolom pedestal 2. Mengukur dimensi kolom pedestal

3. Mengawasi pengecoran kolom pedestal

Tabel 3.6 Peralatan Pekerjaan Kolom Pedestal

No Jenis Alat Gambar alat Kegunaan

1. Kayu Dibentuk sebagian

rupa yang digunakan untuk membantu proses pengecoran.

2. Gerobak dorong

Untuk membawa beton menuju ke kolom pedestal

3. Sekop Untuk mengambil sisa

beton yang melekat di gerobak dorong.

4. Corong Abrams dan sendok adukan

corong abrams digunakan sebagai wadah untuk pengujian slump test. Dan sendok adukan digunakan untuk mengambil

beton dan

memasukkannya ke dalam corong.

(47)

Tabel 3.6 Peralatan Pekerjaan Kolom Pedestal Lanjutan

No Jenis Alat Gambar alat Kegunaan

5. Batang Logam Untuk memadatkan

beton di dalam corong abrams

6. Meteran Untuk mengukur nilai

Slump

(Sumber : Dokumen Pribadi,2020)

a. Bekisting kolom pedestal b. Pengecoran kolom pedestal

c.Mengukur dimensi kolom pedestal Gambar 3.15 Pengecoran kolom pedestal

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

(48)

Target : Pengecoran sesuai dengan ukuran yang ada digambar 50cm x 50 cm dan tinggi menyesuaikan elevasi

Kendala : Penulangan pada kolom terlalu rapat, jadi pada saat pemadatan menggunakan vibrator agak sedikit sulit.

3.1.4 Pekerjaan Cerocok dan Rollag

Cerocok ditanam sedalam 4 m dengan jarak 30 cm. Setelah cerocok tertanam, letakkan plastik hitam diatas galian kemudian cor untuk lantai kerjanya kemudian pasang rollag. Rollag merupakan pasangan bata yang dipasang bata bersiri. Motif pemasangaan rollag dapat berbentuk setengah lingkaran, gothic atau cengkeh. Setelah pemasangan rollag beri acian kasar (rabben) pada dinding rollag.

Tugas yang dilaksanakan :

- Mengawasi penanaman cerocok - Mengawasi pengecoran lantai kerja

- Mengawasi pemasangan rollag dan pekerjaan rabben bata pada dinding rollag

Tabel 3.7 Peralatan Pekerjaan Cerocok dan Rollag Bata

No Jenis Alat Gambar alat Kegunaan

1. Sendok Semen dan ember

Untuk mengambil dan meratakan acian. Dan ember digunakan sebagai wadah acian

2. Sekop Untuk mengaduk acian

hingga tercampur rata

(Sumber : Dokumen Pribadi, 2020)

(49)

a. Pemasangan cerocok b. Pengecoran lantai kerja

c.Pemasangan Rollag d. Rabben bata Gambar 3.16 Pekerjaan Cerocok dan Rollag bata

(Sumber : Dokumetasi Pribadi, 2020)

Target : masuknya cerocok sedalam 4 m dengan jarak 30 cm untuk mencapai kedudukan yang diinginkan.

Kendala : tidak adanya alat untuk pekerjaan pemasangan cerocok kedalam tanah dan dilakukan secara menual dengan kondisi lokasi yang berlumpur.

3.1.5 Hammer Test

Hammer Test merupakan suatu alat yang digunakan untuk pemeriksanaan mutu beton tanpa merusak beton pada suatu bangunan. Metode ini dilakukan dengan memberikan beban impact (tumbukan) pada permukaan beton dengan menggunakan suatu massa yang diaktifkan dengan menggunakan energi yang besarnya tertentu. Diperlukan pengambilan beberapa kali pengukuran disekitar lokasi pengukuran, yang hasilnya kemudian dirata-ratakan British Standards (BS) mengisyaratkan pengambilan antara 9-25 kali pengukuran untuk setiap daerah pengujian seluas maksimum 300 mm².

(50)

Gambar 3.17 Hammer Test pada titik PDA GKT 1 (Sumber : Dokumetasi Pribadi, 2020)

3.1.6 Pile Driving Analyzer Test

Pile Driving Analyzer atau biasa dikenal dengan sebutan PDA Test termasuk salah satu jenis pengujian pondasi dengan pemukulan ulang/re-strike kepada pondasi dengan hammer dimana pondasi tersebut telah dipasang sensor Strain Transducer (Velocity) dan Accelerometer (Force). Berat/massa hammer untuk pengujian PDA Test ini sebesar 1,5 ton.

Gambar 3.18 Pile Driving Analyzer (PDA) Test (Sumber : Dokumetasi Pribadi, 2020)

(51)

3.2 Target yang Diharapkan

Adapun target yang diharapkan dalam kerja praktik ini ialah:

a. Mahasiswa diharapkan mendapat pengetahuan yang ada di lapangan.

b. Mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu yang telah di pelajari di bangku perkuliahan di dunia lapangan.

c. Mahasiswa diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan lapangan selama kerja praktik.

d. Mahasiswa diharapkan bisa memberikan masukan kepada perusahaaan apabila terjadi kendala dilapangan.

3.3 Perangkat Lunak/Keras yang Digunakan 3.3.1 Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan selama kegiatan Kerja Praktek ialah : 1. Microsoft Word

Perangkat ini digunakan untuk membuat rincian metode pelaksanaan, laporan harian dan laporan mingguan.

2. Microsoft Excel

Perangkat ini digunakan untuk membuat laporan harian pekerjaan dan menghitung volume pekerjaan.

3. Autocad

Perangkat ini digunakan dalam pekerjaan gambar dan panduan- panduan operasi perusahaan.

3.3.2 Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan selama kegiatan Kerja Praktek ialah : 1. Meteran

Meteran digunakan untuk mengetahui apakah ukuran yang dilapangan sudah sesuai dengan ukuran digambar perencana.

(52)

2. Jangka sorong

Jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter tulangan yang digunakan untuk penulangan pondasi borepile, penulangan pilecap, dan penulangan kolom pedestal.

3. Cetakan Slump Test

Slump test merupakan suatu pengujian kekentalan beton yang akan digunakan untuk konstruksi suatu bangunan.

3.4 Peralatan yang Digunakan di Lapangan

Adapun alat berat yang digunakan di lokasi proyek pembangunan gedung kuliah terpadu Politeknik Negeri Bengkalis ialah :

Tabel 3.8 Jenis Alat Berat

No Jenis Alat Gambar alat Kegunaan

1. Concrete Pump Truck

Untuk memompa readymix ke lokasi pengecoran yang berada di gedung- gedung yang cukup tinggi.

2. Concrete Mixer Truck

Untuk mengangkut beton dari Batching Plant ke lokasi konstruksi.

(Sumber : Dokumen Pribadi, 2020)

(53)

3.5 Data-data yang Diperoleh

Adapun data yang di peroleh selama kerja praktik di Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Bengkalis ialah :

1. Data titik Bored Pile

2. Data pengecoran Bored Pile dan Pile Cap 3. Volume pengecoran bored pile dan pile cap 3.6 Dokumen-dokumen file yang dihasilkan

Dokumen-dokumen file-file yang dihasilkan selama kegiatan Kerja Praktek adalah :

1. Gambar dokumentasi selama pekerjaan berlangsung 2. Laporan pengecoran bored pile dan pile cap

3.7 Kendala- kendala Selama Kerja Praktek (KP)

Adapun kendala-kendala yang ditemukan selama kerja praktek adalah sebagai berikut :

1. Adanya faktor cuaca (hujan) yang mengakibatkan terkendalanya proses pengeboran, pengecoran pondasi bored pile dan pile cap.

2. Terdapat beberapa alat yang bermasalah (rusak) yang mengakibatkan terhambatnya pengeboran dan pengecoran pada bored pile. Hal ini berdampak langsung pada time schedule yang telah direncanakan.

(54)

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Bengkalis adalah untuk untuk meningkatkan pelayanan dan daya tampung terhadap Mahasiswa dan dapat mengenal berbagai alat berat yang digunakan antara lain : Dump Truck, Concrete Pump Truck, Concrete Mixer Truck dan lain-lain.

2. Pada Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Bengkalis Pengujian mutu beton dilakukan terlebih dahulu sebelum pengecoran dilakukan.

3. Setiap pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi melalui beberapa proses tahapan yaitu identifikasi pekerjaan, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian.

4. Pada pekerjaan Bored Pile digunakan : a. Kedalaman lubang bored pile 20 meter b. Diameter lubang bored pile 30 cm c. Tulangan utama 16D13 ulir d. Tulangan spiral Ø8-100 mm e. Beton Mutu K-350

5. Mahasiswa/i mendapatkan pengalaman, mengetahui bahan, peralatan,metode pekerjaan serta ilmu bahwa segala pekerjaan perlu diawasi dan dikontrol. Pengawas lapangan harus memastikan segala pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar kerja yang sudah direncanakan.

(55)

4.2 Saran

a. Perlu ditingkatkannya pengawasan dalam pengecoran agar mutu bisa lebih terjaga.

b. Keselamatan (safety) harus lebih ditingkatkan lagi agar tidak terjadi kecelakaan kerja di lokasi proyek.

c. Sistem kontrol waktu pelaksanaan haruslebih baik, agar bisa menghindari keterlambatan pelaksanaan.

(56)

DAFTAR PUSTAKA

Politeknik Negeri Bengkalis.2017.”Buku Panduan Kerja Praktek (KP) Mahasiswa”.Bengkalis

Umrah.2018.”Laporan Kerja Praktek Pembangunan Proyek Apartement Pollux Meisterstadt Batam”.Bengkalis

Dila Agustin.2018.”Laporan Kerja Praktek Pekerjaan Perencanaan Saluran Drainase di Jalan Tiban Kopersi Batam”.Bengkalis

https://bppk.kemenkeu.go.id//Tanggung Jawab Pejabat Pembuat Komitmen

https://www. Karya pondasi.com/cara teknik pelaksanaan pondasi bore pile kering dan basah

https://www.arsitur.com/Pengertian pondasi bored pile dan jenisnya

https://gemaintermulia.co.id/tip/ketahui tugas dan fungsi manajemen konstruksi dalam pembangunan

https://www.apalagi23.c0m/2019/09/tugas dan wewenang kontraktor.html?m=1

(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)

TABEL PENGECORAN BORE PILE

Kegiatan : Pembangunan Sarana dan Prasarana Vokasi

Pekerjaan : Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Bengkalis Lokasi : GKT I

NO Hari/Tanggal Waktu mulai pengecoran

Nomor Ttitk

Type PileCap

P.Ked

Tiang(m) Mutu Ket 1 Selasa, 14 Juli 2020 14.45 – 15.48 13D1 P1 20 K-350

2 Rabu, 15 Juli 2020 16.16 – 16.50 13F1 P1 20 K-350 3 Rabu, 15 Juli 2020 17.07 – 17.40 9G1 P1 20 K-350 4 Rabu, 15 Juli 2020 20.20 – 21.10 2B P2 20 K-350 5 Rabu, 15 Juli 2020 21.45 – 22.36 G1 P2 20 K-350 6 Kamis, 16 Juli 2020 16.10 – 16.50 13G1 P1 20 K-350 7 Kamis, 16 Juli 2020 17.12 – 17.48 2C P2 20 K-350 8 Jumat, 17 Juli 2020 16.21 – 16.51 13H1 P1 20 K-350 9 Jumat, 17 Juli 2020 10.46 - 11.30 9H1 P1 20 K-350 10 Jumat, 17 Juli 2020 14.46 – 15.28 2D P2 20 K-350 11 Jumat, 17 Juli 2020 17.18 – 18.01 1H P2 20 K-350 12 Sabtu, 18 Juli 2020 15.32 – 16.04 13I1 P1 20 K-350 13 Sabtu, 18 Juli 2020 17.38 – 18.40 9J1 P1 20 K-350 14 Sabtu, 18 Juli 2020 16.06 – 16.48 4D1 P1 20 K-350 15 Minggu, 19Juli 2020 10.37 – 11.02 7K P2 20 K-350 16 Minggu, 19Juli 2020 11.05 – 11.50 13J1 P1 20 K-350 17 Minggu, 19Juli 2020 12.18 – 12.50 3B P2 20 K-350 18 Minggu, 19Juli 2020 16.30 – 17.06 7F1 P1 20 K-350 19 Senin, 20 Juli 2020 13.51 – 14.16 8K P2 20 K-350 20 Senin, 20 Juli 2020 11.09 – 11.32 4B P2 20 K-350

(64)

TABEL PENGECORAN BORE PILE

Kegiatan : Pembangunan Sarana dan Prasarana Vokasi

Pekerjaan : Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Bengkalis Lokasi : GKT I

NO Hari/Tanggal Waktu mulai pengecoran

Nomor Ttitk

Type PileCap

P.Ked

Tiang(m) Mutu Ket 21 Senin, 20 Juli 2020 15.02 – 15.42 2H P2 20 K-350

22 Senin, 20 Juli 2020 17.18 - 17.53 9K P2 20 K-350 23 Senin, 20 Juli 2020 17.58 – 18.20 4C1 P1 20 K-350 24 Selasa, 21 Juli 2020 11.26 – 11.52 9I1 P1 20 K-350 25 Selasa, 21 Juli 2020 13.40 – 13.58 7H1 P1 20 K-350 26 Selasa, 21 Juli 2020 17.12 – 17.29 7J2 P1 20 K-350 27 Selasa, 21 Juli 2020 19.36 – 20.15 4F1 P1 20 K-350 28 Rabu,22 Juli 2020 09.23 – 09.58 3H P2 20 K-350 29 Rabu,22 Juli 2020 17.15 – 17.55 7H2 P1 20 K-350 30 Rabu,22 Juli 2020 18.10 – 18.50 5B P2 20 K-350 31 Rabu,22 Juli 2020 19.20 – 19.42 2G1 P1 20 K-350 32 Rabu,22 Juli 2020 10.15 – 10.55 7I1 P1 20 K-350 33 Rabu,22 Juli 2020 18.57 – 19.36 2F P2 20 K-350 34 Kamis, 23 Juli 2020 17.02 – 18.00 5H P2 20 K-350 35 Kamis, 23 Juli 2020 16.11 – 16.33 13K P2 20 K-350 36 Kamis, 23 Juli 2020 14.30 – 15.19 6B P2 20 K-350 37 Jumat, 24 Juli 2020 08.47 – 09.15 7G1 P1 20 K-350 38 Jumat, 24 Juli 2020 10.19 – 10.52 7B P2 20 K-350 39 Jumat, 24 Juli 2020 09.48 – 10.15 13J2 P1 20 K-350 40 Jumat, 24 Juli 2020 14.50 – 15.25 7F1 P1 20 K-350

Gambar

Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT.Riau Multi Cipta Dimensi  (sumber : Dokumen PT.Riau Multi Cipta Dimensi)
Gambar 2.1 Flowchat bagan alir proses lelang  (Sumber : Google)
Tabel 2.1 Data Umum Proyek
Tabel 3.2 Peralatan Pekerjaan Pembesian Bored Pile
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Bendungan urugan batu berlapis-lapis (zoned dams), tipe bendungan ini relatif lebih baik dibandingkan dengan bendungan urugan tanah maka kemiringan lereng hulu dan hilir

[r]