• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PER 31 MARET 2014 PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PER 31 MARET 2014 PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO)"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN TANGGAL 31 MARET 2014 (TIDAK DIAUDIT). 58 Tahun 1991 tentang pengalihan Perusahaan Umum Pelabuhan III (PERUM) menjadi Perseroan Terbatas (PERSERO) dengan akta notaris Imas Fatimah. Anggaran Dasar Perseroan diubah berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 14 Januari 1998 dan diaktakan dengan akta notaris Rahmat Santoso, SH no.

40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas terakhir berdasarkan dan disahkan dengan surat notaris Agung Sudiono Kuntjoro, SH No. Anggaran dasar perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta pernyataan keputusan rapat umum No. 08 tanggal 13 Agustus 2012 oleh Stephanus Raden Agus Purwanto, SH., Notaris di Surabaya, tentang perubahan anggaran dasar berdasarkan pada salinan surat keputusan sekretaris Kementerian BUMN selaku kuasa hukum menteri. BUMN selaku RUPS Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelabuhan Indonesia III Nomor SK-226/MBU/S/2012 tanggal 16 Juli 2012, terkait pembatalan seluruh isi akta keputusan rapat No.4 tanggal 14 Desember , 2011 dan perubahan pasal 4 ayat bahwa modal dasar Perseroan ditetapkan seluruhnya) saham dengan nilai nominal Rp. dan modal ditempatkan dan disetor seluruhnya) saham dengan nilai Rp. Akta Perubahan ini telah mendapat persetujuan. PT Pelabuhan Indonesia III telah resmi menjadi Badan Usaha Pelabuhan (BUP), berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia KP.88/2011 tanggal 14 Februari 2011 yang memberikan izin usaha kepada PT Pelabuhan Indonesia III (Persero ) sebagai Badan Usaha Pelabuhan (BUP).

Berdasarkan salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara pada Rapat Umum Pemegang Saham PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Nomor: SK-09/MBU/2014 tanggal 9 Januari 2014 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Direksi (Persero) PT Pelabuhan Indonesia III mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Bapak. Statuta rumah sakit mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan undang-undang no. 14 tanggal 17 April 2012 Lutfi Afandi, SH., Notaris di Sidoarjo, tentang perubahan anggaran dasar mengenai perubahan nama perseroan menjadi PT Primasatya Husada Bolnišnica Citra (RS PHC) yang berkedudukan di Surabaya serta menambah modal ditempatkan dan disetor -dalam modal seluruhnya) saham dengan nilai nominal Rp, sehingga seluruh saham perseroan menjadi jumlah saham atau jumlah Rp. akta perubahan tersebut telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor: AHU.59406.AH.01.02 Tahun 2012 tanggal 22 November 2012.

PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI)

BMS didirikan berdasarkan Akta Notaris Stephanus Raden Agus Purwant, SH, No. 12 tanggal 12 Juni 2012 dengan kantor terdaftar di Surabaya dan telah diubah. Pemegang saham BMS adalah PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (60%) dan PT Usaha Era Pratama Nusantara (40%). BKMS didirikan berdasarkan akta notaris Ardi Kristiar, nomor 56 tanggal 18 Mei 2012, berkedudukan tetap di Jakarta dan terakhir diubah oleh notaris Mochammad Ali Wahyudi, SH, no. 554 tanggal 16 September 2013, berkedudukan tetap di Surabaya dan sedang dalam proses pemrosesan Peraturan Menteri Hukum dan Perundang-undangan.

Pemegang saham BMS adalah PT Usaha Era Pratama Nusantara (60%) dan PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (40%). Pada tanggal 23 Agustus 2013, PT BJTI menandatangani perjanjian pemegang saham dengan PT Andahanesa Abadi bernomor: KKS.48-04/VIII/BJTI-2013, yang mengatur tentang pendirian anak perusahaan yang beroperasi di Terminal Nilam Utara dengan nama anak perusahaan “PT Terminal .Nilam Utara".

PT Pelindo Marine Service (PMS)

PT Terminal Teluk Lamong

PT Portek Indonesia (Portek)

PT Lamin Aspalindo Tiga (Lamin)

PT Ambang Barito Nusapersada (Ambapers)

PT Jasamarga Bali Tol (JBT)

Anggaran dasar perseroan mengalami perubahan, terakhir dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.

PT Terminal Petikemas Indonesia (TPI)

KETENTUAN KEPELABUHANAN

Beberapa ketentuan penting yang berkaitan dengan perusahaan adalah ketentuan mengenai biaya jasa kepelabuhanan sebagai berikut. Perintah Eksekutif Nomor 39 Tahun 2004 tanggal 29 Maret 2004 tentang Mekanisme Penetapan Tarif dan Penetapan Tarif Pelayanan Kepelabuhanan di Pelabuhan yang diselenggarakan oleh Direktorat Pelabuhan. Berdasarkan keputusan Menteri Perhubungan di atas, direksi Perseroan menguraikan dan menetapkan tarif pelayanan pelabuhan yang wajib berlaku pada kawasan usaha yang ditetapkan dalam keputusan dewan.

Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia nomor: KP.88/2011 tanggal 14 Februari 2011 tentang pemberian izin usaha kepada PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) sebagai Badan Usaha Pelabuhan (BUP).

PENERAPAN PSAK BARU

PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi pajak penghasilan ketika menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan/(penyelesaian). Standar revisi ini memerlukan informasi yang lebih komprehensif mengenai manajemen risiko keuangan perusahaan dibandingkan dengan PSAK No. Informasi kualitatif dan kuantitatif mengenai eksposur risiko yang timbul dari instrumen keuangan, termasuk informasi minimum mengenai risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko pasar.

Pengungkapan kuantitatif memberikan informasi tentang tingkat risiko yang dihadapi suatu entitas, berdasarkan informasi yang disajikan secara internal kepada personel manajemen kunci.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

  • Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
  • Prinsip Konsolidasian
  • Transaksi dan saldo dalam Mata Uang Asing
  • Penggunaan Estimasi
  • Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi
  • Kas dan Setara Kas
  • Aset Keuangan Lancar Lainnya (Deposito Berjangka)
  • Piutang
  • Persediaan
  • Investasi pada Entitas Asosiasi
  • Aset Tersedia Untuk Dijual
  • Properti Investasi
  • Aset Tetap
  • Aset dalam Konstruksi
  • Biaya Pinjaman
  • Penurunan atas Nilai Aset Non Keuangan
  • Utang Usaha
  • Instrumen Keuangan
  • Pengakuan Pendapatan dan Beban
  • Liabilitas Imbalan Kerja
  • Pajak Penghasilan
  • Transaksi atas Entitas Sepengendali
  • Provisi
  • Kepentingan Non Pengendali

TIDAK DIIZINKAN). secara langsung memperoleh, melalui anak perusahaan, lebih dari separuh hak suara perusahaan lain, kecuali dalam keadaan yang jarang terjadi dapat ditunjukkan dengan jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak disertai dengan pengendalian. Hasil entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan sejak tanggal efektif akuisisi hingga tanggal efektif penjualan dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Penyesuaian dapat dilakukan terhadap akun tahunan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan konsisten dengan kebijakan akuntansi Perusahaan.

Penyesuaian nilai terjadi apabila terdapat bukti yang tidak memihak bahwa perusahaan dan anak perusahaan tidak akan mampu menagih seluruh piutang sesuai dengan persyaratan piutang. Dalam metode ini, biaya perolehan investasi ditambah atau dikurangi dengan bagian perusahaan atau anak perusahaan atas laba atau rugi bersih entitas asosiasi sejak tanggal perolehan, dikurangi dividen tunai yang diterima. Pada tanggal laporan posisi keuangan, perusahaan dan entitas anaknya menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai.

Jika tidak mungkin untuk mengestimasi jumlah terpulihkan suatu aset individual, Perusahaan dan entitas anaknya mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas dari aset tersebut. Perusahaan dan entitas anak menyelenggarakan program imbalan pasca kerja yang terdiri dari program pensiun imbalan pasti dan iuran pasti. Program pensiun iuran pasti adalah program pensiun dimana Perusahaan dan entitas anak akan membayar iuran tetap untuk unit tertentu dan tidak mempunyai kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif untuk membayar iuran lebih lanjut apabila dana tersebut tidak memiliki aset yang cukup untuk membayar imbalan kerja sehubungan dengan jasa yang diberikan oleh karyawan pada periode berjalan dan periode sebelumnya.

Program pensiun manfaat pasti - Perusahaan dan anak perusahaan (TPS) menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti yang diselenggarakan oleh dana pensiun bagi seluruh karyawan tetap sebagaimana diatur dalam peraturan perusahaan. Jumlah iuran tersebut terdiri dari iuran pegawai yang dihitung sebesar 5% dari pendapatan dasar pensiun dan iuran perusahaan dan anak perusahaan yang dihitung secara aktuaria. Perseroan dan anak perusahaan mendanai manfaat pensiun karyawan melalui program imbalan pasti (PIP) pada Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).

Biaya-biaya yang berkaitan dengan program iuran pasti dihitung berdasarkan persentase tertentu dari gaji pokok pensiun setiap peserta program atau gaji pokok asuransi yang ditanggung oleh Perseroan dan anak perusahaannya. Perusahaan dan entitas anak mengakui utang iuran atau premi asuransi selama periode pekerja memberikan jasanya. Perusahaan dan anak perusahaannya menawarkan imbalan kerja jangka panjang lainnya berupa tunjangan belasungkawa, tunjangan cacat jangka panjang, dan tunjangan ulang tahun.

Kepemilikan pemegang saham non-pengendali atas ekuitas anak perusahaan disajikan sebagai “Kepentingan non-pengendali” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Keuntungan yang diperoleh anak perusahaan selanjutnya harus dialokasikan terlebih dahulu kepada pemegang saham mayoritas sebesar beban kepentingan nonpengendali yang ditanggung oleh pemegang saham mayoritas.

PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA DAN LABA (RUGI)

Aset tetap dan aset tetap dalam pembangunan Rp. Jumlah tersebut merupakan penjumlahan antara nilai bersih aktiva tetap dan sisanya.

Aset tetap yang dialokasikan dan akumulasi penyusutan pada tanggal 31 Maret 2014 masing-masing sebesar Rp dan Rp, merupakan aset tetap perusahaan yang digunakan di pelabuhan yang tidak beroperasi dan digunakan oleh instansi lain untuk menunjang operasional pelabuhan.

Jumlah tersebut merupakan saldo dana pensiun yang diperoleh dari pemotongan gaji pegawai setiap bulan atas iuran pensiun.

Jumlah modal saham (ditempatkan) Rp Modal ditempatkan disetor penuh dengan komposisi kepemilikan saham sebagai berikut. Terkait penambahan modal saham bantuan negara yang belum ditetapkan statusnya (BPYBDS) sebesar Rp, perseroan mencatat berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 8 Tahun 2012 tanggal 6 Januari 2012 tentang penambahan penyertaan modal Republik Slovenia. Indonesia dalam modal saham PT Pelabuhan Indonesia III (Persero). Pada tanggal 31 Maret 2014, perseroan sedang dalam proses perubahan anggaran dasar perseroan untuk meningkatkan modal disetor berdasarkan peraturan Pemerintah terkait.

Jumlah ini merupakan biaya-biaya yang berkaitan baik langsung maupun tidak langsung terhadap penyelenggaraan jasa kepelabuhanan dalam upaya menghasilkan pendapatan, yang terdiri atas:

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PER 31 MARET 2014

TIDAK DIAUDIT)

Referensi

Dokumen terkait

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, aset tetap tertentu yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan nilai buku neto

Informasi keuangan di atas diambil dari laporan keuangan konsolidasian PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ("Bank") dan Entitas Anaknya tanggal 31 Desember 2018 dan

Informasi keuangan di atas diambil dari laporan keuangan konsolidasian PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ("Bank") dan Entitas Anaknya tanggal 31 Desember 2019 dan

PT SURVEYOR INDONESIA PERSERO DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun – Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 Disajikan

Laporan keuangan konsolidasian PT United Tractors Tbk dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2000 telah diaudit oleh auditor independen lain yang

Penyajian Laporan Keuangan Publikasi per 31 Maret 2021 dan 31 Maret 2020 tidak diaudit sedangkan untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2020 telah diaudit oleh Kantor

Pengendalian dianggap ada ketika entitas induk memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas, kecuali

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Pelabuhan Indonesia III Persero Laporan keuangan tanggal 31 Desember 2020 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta