Desa : Gedambaan Kecamatan : Pulau Laut Sigam Kabupaten : Kotabaru
Provinsi : Kalimantan Selatan
Disusun Oleh : Azka Karima (2010711320016)
Fanesa Akmalia Putri (2010711120003) Ferdinandus Garda N (2010711310012) Naninda Ira M.S (2010712320007) Hesnita Daniar (2010712320010) Adri Hatim Fannani (2010712210015) Muhammad Abu (2010712210003) Mutiara Rahmi (2010714120002) Diva Elita Dwi A. (2010714220010) Akhmad Rifani (2010714110004)
Fitriah Bilfaghi (2010713220010) Dina Febriani (2010713120003) Khairunnisa (2010715220010) Marnilawati (2010715220020) Amelia Shaif L.R. (2010715320003) Fathan Kamaludin S. (2010715310006) M. Sabilal Muhtadin (1910715210021) Hera Alya Fitria (2010716220006) Nauval Bertra R. (2010716310010) Narendro Hadiningrat (2010716210020)
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU 2023
i
HALAMAN PENGESAHAN
Sebagai bentuk pertanggung jawaban ilmiah dan operasional, kami pelaksana kegiatan KKN
Azka Karima 2010711320016 1.
Fanesa Akmalia Putri 2010711120003 2.
Ferdinandus Garda Nusantara 2010711310012 3.
Naninda Ira Masmarina.S 2010712320007 4.
Hesnita Daniar 2010712320010 5.
Adri Hatim Fannani 2010712210015 6.
Muhammad Abu 2010712210003 7.
Mutiara Rahmi 2010714120002 8.
Diva Elita Dwi Apriliashari 2010714220010 9.
Akhmad Rifani 2010714110004 10.
Fitriah Bilfaghi 2010713220010 11.
Dina Febriani 2010713120003 12.
Khairunnisa 2010715220010 13.
Marnilawati 2010715220020 14.
Amelia Shaif Luthfiah R 2010715320003 15.
Fathan Kamaludin Senamajid 2010715310006 16.
M. Sabilal Muhtadin 1910715210021 17.
Hera Alya Fitria 2010716220006 18.
Nauval Bertra Ranalsia 2010716310010 19.
Narendro Hadiningrat 2010716210020 20.
ii
Banjarbaru, Agustus 2023
Mengetahui : Menyetujui :
Kepala Desa/Lurah Dosen Pembimbing Lapangan
H. Muhammad Iqbal Ir. Juhana Suhanda, MP.
NIP. 6302061212790018 NIP. 19621229 198903 1 002 Mengetahui :
Dekan
Fakultas Perikanan dan Kelautan
Panitia Pelaksana KKN Ketua ,
Dr. Ir. Hj. Agustiana, M.P. Ir. Irhamsyah, M.Si
NIP. 19630808 198903 2 002 NIP. 19671205 199303 1 002
iii
KATA PENGANTAR
Rasa syukur kami penanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan kemudahan serta kelancaran dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN), serta terselesaikannya penyusunan laporan kuliah kerja nyata di Desa Gedambaan Kecamatan Pulau Laut Sigam Kabupaten Kotabaru, dengan tema “KERJA NYATA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN
KELAUTAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT UNTUK
MASYARAKAT KABUPATEN KOTABARU ” dengan baik dan tepat waktu.
Terselesaikannya laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan banyak pihak, maka kami mengucapkan terimakasih kepada Kepala Desa Gedambaan Bapak H.Muhammad Iqbal, Dosen Pembimbing Lapangan Bapak Ir. Juhana Suhanda, MP, seluruh Panitia Pelaksana KKN, serta semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan atas bantuan selama proses KKN dan penyusunan laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan karena kurangnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran membangun dari semua pihak sebagai masukan untuk menyempurnakan laporan ini sangat kami harapkan. Semoga laporan kuliah kerja nyata (KKN) yang dilaksanakan di Desa Gedambaan ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya dalam menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Ilmu Pengetahuan Alam dan Penerapannya.
Banjarbaru, Agustus 2023 Kelompok Gedambaan
iv
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
BAB 1. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Tujuan Dan Manfaat ... 2
BAB 2. KEADAAN UMUM ... 4
2.1. Gambaran Umum... 4
2.2. Kondisi Sosial, Ekonomi dan Budaya Masyarakat... 4
2.3. Sarana dan Prasarana ... 5
BAB 3. MASALAH DAN POTENSI ... 7
BAB 4. PERENCANAAN PROGRAM... 9
BAB 5. PELAKSANAAN PROGRAM ... 13
5.1 Program Kerja ... 13
5.1.1 Video Promosi Wisata Pantai Gedambaan ... 13
5.1.2 Pelatihan Cara pemijahan Ikan Mas ... 14
5.1.3 Bersih Lingkungan ... 15
5.1.4 Pemasangan Plang dan Pemetaan batas wilayah RT ... 19
5.1.5 Belajar Mengajar di SD Gedambaan ... 25
5.1.6 Berpartisipasi Dalam Program Posyandu ... 27
5.1.7 Pelatihan Cara Pemijahan Ikan Lele ... 29
5.1.8 Sosialisasi Pengembangan UMKM dan Pemasaran ... 32
5.1.9 Pelatihan Kultur Artemia ... 33
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN ... 36
6.1 Kesimpulan ... 36
6.2 Saran ... 37 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya adalah proses mendewasakan dan memandirikan manusia secara sistematis, agar siap menjalani kehidupan secara bertanggung jawab. Dalam menjalani kehidupan secara bertanggung jawab, manusia harus berani mengambil keputusan yang bijaksana dan sekaligus berani menanggung segala konsekuensinya.Secara umum, pendewasaan dan pemandirian diperoleh melalui pengalaman langsung di masyarakat. Bagi mahasiswa, salah satu media untuk itu adalah program kuliah kerja nyata.Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah kegiatan intrakurikuler yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa. Karena sejak reformasi tahun 1998 KKN berkonotasi negatif (yaitu Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme), istilah KKN yang berupa kegiatan intrakurikuler pun berubah untuk menunjukkan nilai positifnya. Beberapa di antaranya adalah (1) KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat) yang berfokus pada penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di masyarakat secara sistematis dalam program pemberdayaan masyarakat atau dalam kerangka menyelesaikan masalah di masyarakat, (2) KKN- PPM Tematik yang berfokus pada kegiatan tertentu, seperti pemberantasan buta aksara, penuntasan wajib belajar sembilan tahun, atau penerapan kesetaraan gender, dan (3) KKN lain yang dikembangkan oleh perguruan tinggi masing- masing. Dalam KKN, aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat) dilaksanakan dengan proporsi yang seimbang, harmonis, dan terpadu. Harapannya adalah kelak para lulusan perguruan tinggi menjadi manusia yang bersedia mengabdikan diri bagi kemaslahatan masyarakat.Para lulusan perguruan tinggi mampu menganalisis dan menciptakan kreasi reka sesuai dengan potensi yang ada , sehingga bermanfaat terhadap lingkungan dan menjadi pribadi yang siap kerja.
1.2.Tujuan Dan Manfaat
Tujuan dari pelaksanaan KKN Fakultas Perikanan dan Kelautan tahun 2023 adalah:
1) Peningkatan kreasi reka mahasiswa sesuai dengan keahlian mahasiswa 2) Peningkatan potensi desa untuk membangun masyarakat desa yang mandiri 3) Penanaman nilai-nilai nasionalisme, kepribadian, keuletan, etos kerja,
tanggung jawab,kemandirian, kepemimpinan, dan kewirausahaan
4) Penanaman jiwa kepenelitianan dan kepengabdianan dalam memecahkan masalahmasalah yang ada di masyarakat.
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan KKN. Manfaat dirasakan oleh mahasiswa, pemerintah kota/kabupaten, dan perguruan tinggi, yaitu :
1) Memperdalam pengertian, penghayatan, dan pengalaman selama berada di tengahtengah masyarakat,membentuk dan mengembangkan sikap dan rasa cinta, kepedulian sosial, dan tanggung jawab terhadap kemajuan
masyarakat.
2) Memperoleh keterampilan dalam pelaksanaan berbagai program pengembangan dan pembangunan,
3) Mempersiapkan dan membina dirinya sebagai inovator, motivator, problem solver,berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan background keilmuannya.
Pada saat yang sama, pemerintah kabupaten/kota dan masyarakat mendapatkan : 1) Memperoleh bantuan pikiran dan tenaga untuk merencanakan dan
melaksanakan program pembangunan,serta melakukan kegiatan di Era New Normal .
2) Meningkatkan kemampuan berpikir, bersikap, dan bertindak agar sesuai dengan program pembangunan,
3) Memperoleh pembaharuan yang diperlukan dalam pembangunan di daerah,
4) Membentuk kader-kader pembangunan di masyarakat yang menjamin capacity building
Perguruan Tinggi mendapatkan :
1) Mengembangkan ilmu dan pengetahuan kepada mahasiswa secara terarah,
3
karena adanya umpan balik sebagai hasil integrasi mahasiswa dengan masyarakat,
2) Menjalin kerja sama dengan instansi pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan yang berbasis pada pengembangan IPTEKS,
3) Mengembangkan IPTEKS yang lebih bermanfaat, terarah, dan terpadu dalam pengelolaan dan penyelesaian berbagai masalah pembangunan, serta masalah yang dihadapi bersama saat ini.
4
BAB II. KEADAAN UMUM
2.1. Gambaran Umum
Desa Gedambaan merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Pulau Laut Sigam, Kabupaten Kotabaru Provini Kalimantan Selatan. Kondisi wilayah Desa Gedambaan berupa dataran rendah dan sebagian dataran tinggi.
Dataran rendah terdiri dari pemukiman yang berada di pesisir pantai. Jarak Desa Gedambaan menuju Pusat Pemerintah Kecamatan mencapai 7,2 km sedangkan jarak menuju Pusat Pemerintahan Kota adalah 14 km. Akses jalan dihubungkan dengan jalan darat beraspal dengan kondisi jalan yang cukup baik sehingga mobilitas penduduk dinamis. Berikut ini gambaran umum wilayah dari Desa Gedambaan:
a. Luas wilayah 1.121.000 m2 (1121 Ha) dengan koordinat Longtitude 116.259920 dan Latitude 3.28054
b. Batas Wilayah
Sebelah Utara : Desa Sarang tiung Sebelah Selatan : Desa Dirgahayu Sebelah Barat : Laut Jawa
Sebelah Timur : Desa Teluk Gosong c. Kependudukan
Desa Gedambaan memiliki 2 RW dan 6 RT, berdasarkan data pada Badan Pusat Statistik Kotabaru tahun 2022, jumlah penduduk Desa Gedambaan mencapai 1.482 jiwa dengan jumlah 779 jiwa laki-laki dan 703 perempuan
2.2. Kondisi Sosial, Ekonomi dan Budaya Masyarakat
Masyarakat Desa Gedambaan memiliki kehidupan sosial yang masih didominasi oleh nilai-nilai tradisional dan budaya lokal. Desa Gedambaan mayoritas berasal dari etnis Banjar, Bugis dan Mandar yang merantau dari Sulawesi Selatan dengan latar belakang kepercayaan yang beragama Islam. Di desa ini masih kental dengan sikap solidaritas antar warga yang terlihat dari ada
5
nya kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan, saling membantu ketika ada bencana, membantu anggota masyarakat yang mengadakan yasinan, haulan maupun kegiatan PKK. Meskipun masyarakat didominasi oleh etnis dan agama tertentu, namun masyarakat tetap bisaberbaur danterbukaterhadap warga pendatang maupun warga minoritas.
Kondisi sosial ekonomi masyarakat Desa Gedambaan masih tergolong rendah, umumnya memiliki keterbatasan dalam akses sarana dan prasarana, modal dan kegiatan ekonomi lainnya. Mayoritas masyarakat desa Gedambaan memiliki mata pencaharian di bidang pariwisata dan bidang perikanan. Desa Gedambaan memiliki potensi pariwisata dan pertanian dengan lahan yang luas dan subur.
Namun, perlu dilakukan upaya pengembangan sektor pertanian dan pariwisata, serta dukungan dari pemerintah dan pihak terkait lainnya dalam memberikan akses dan fasilitas yang memadai bagi masyarakat Desa Gedambaan.
2.3. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memungkinkan lingkungan permukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya serta berfungsi untuk menunjang penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya. Kelengkapan dasar fisik suatu lingkungan permukiman yang diantaranya yaitu jaringan jalan sebagai mobilitas penduduk, tempat pembuangan sampah dan layanan jamban untuk kebersihan dan kesehatan lingkungan, jaringan drainase sebagai pencegahan banjir setempat, layanan air bersih sebagai penunjang kebutuhan masyarakat.
Sarana merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat dan bahan untuk mencapai maksud dan tujuan. Rata-rata masyarakat di Desa Gedambaan memiliki sarana seperti motor dan mobil sebagai alat transportasi.
Fasilitas pendukung yang terdapat di Desa Gedambaan yakni memiliki kantor Desa dengan Perangkat Kelurahan yang lengkap. Selain itu, terdapat 1 Posyandu namun perlu diperhatikan kelengkapan obat-obatan yang memadai, untuk sarana pendidikan terdapat 1 gedung Sekolah Taman Kanak-kanak (TK), dan 1 gedung Sekolah Dasar (SD). Tempat ibadah yang ada di desa terdapat 2 mesjid dan 2 musholla.
Prasarana desa mencakup berbagai elemen yang berperan dalam meningkatkan kualitas hidup penduduk, memfasilitasi kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya. Jalan-jalan yang menghubungkan berbagai desa termasuk jalan utama sudah terbilang baik dan jalan sudah beraspal. Sumber air bersih yang ada di desa di dapatkan dari sumber air bersih di Gunung Bamega. Prasarana listrik meliputi jaringan listrik menyediakan akses listrik bagi rumah tangga dan usaha, maupun kantor desa. Sistem drainase desa masih sederhana, dan ketika musim hujan beberapa wilayah di desa sering mengalami genangan air, sehingga perlu dibangun saluran drainase yang lebih efektif untuk mencegah banjir dan genangan. Tempat pembuangan sampah menjadi permasalahan utama untuk Desa Gedambaan, tidak terdapat TPS maupun TPS untuk pembuangan sampah, sehingga banyak warga yang membuang sampah di laut maupun dengan melakukan pembakaran sampah yang berakibat buruk untuk lingkungan.
7
BAB 3. MASALAH DAN POTENSI
Potensi adalah daya, kekuatan, kesanggupan dan kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dapat dikembangkan (Depdikbud. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud.). Desa Gedambaan mempunyai kesempatan untuk meningkatkan dan memajukan penghasilan daerahnya.
Keberadaannya di pesisir Selat Makassar memberikan akses mudah ke sumberdaya perikanan yang melimpah. Selain memiliki potensi di sektor perikanan, Desa Gedambaan juga memiliki potensi pada sektor pertanian dikarenakan tanahnya yang subur dan iklim yang tropis. Hal ini menciptakan peluang sebagai program pensejahteraan masyarakat di sektor perikanan dan pertanian.
Desa Gedambaan juga memiliki potensi pada sektor pariwisata yang baik bagi pengembangan ekonomi daerah itu sendiri. Pariwisata merupakan industri yang tahan terhadap keterpurukan ekonomi saat ini. Potensi pariwisata daerah dapat menjadi peluang yang sangat baik bagi pariwisata dan pengembangan ekonomi daerah itu sendiri, sehingga perhatian khusus harus diberikan pada peningkatan kualitas pelayanan, pelestarian lingkungan pariwisata dan penyediaan kondisi dan infrastruktur pariwisata (Lestari, 2022). Objek wisata yang dapat dikembangkan diantaranya yaitu Pantai Gedambaan dan Agrowisata Setetes Air.
Pantai Gedambaan memiliki pesona yang dapat menarik perhatian para wisatawa.
Agrowisata Setetes Air juga memiliki keindahan pemandangan dengan dikelilingi kebun hijau dan sejuk, yang apabila dikelola lebih lanjut dan baik akan meningkatkan jumlah pengunjung yang datang. Dengan memanfaatkan potensi- potensi tersebut, Desa Gedambaan dapat mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi daerah secara lebih luas.
Desa Gedambaan juga menghadapi beberapa masalah yang dihadapi.
Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan partisipasi, permasalahan yang terdapat pada Desa Gedambaan adalah pendidikan, pengelolaan sampah, dan fasilitas kesehatan. Desa Gedambaan hanya memiliki satu Sekolah Dasar dan satu Taman Kanak-Kanak, sedangkan untuk Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah
Menengah Atas harus menempuh beberapa kilometer terlebih dahulu dari Desa Gedambaan.
Permasalahan pengelolaan sampah yang dihadapi di Desa Gedambaan yaitu Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang hanya terdapat satu dan terletak pada wisata Pantai Gedambaan. Selain TPS yang letaknya cukup jauh, armada angkut sampah juga menjadi salah satu faktor masalah karena minimnya jadwal dari armada angkut sampah tersebut, hal ini membuat warga seringkali lebih memilih membuang sampah di pantai. Permasalahan yang lain yaitu fasilitas kesehatan berupa layanan atau puskesmas yang belum terdapat di Desa Gedambaan, hal ini menyebabkan masyarakat desa kesulitan untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang diperlukan. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di desa tersebut.
9
BAB 4. PERENCANAAN PROGRAM
Permasalahan yang ada di Desa Gedambaan yang telah di observasi memicu mahasiswa KKN untuk menjalankan perencaan program kerja yang akan membantu membangun dan memajukan Desa Gedambaan dengan cara menyusun beberapa program kerja seperti :
Tabel 4.1 Contoh Rencana Program KKN 2023 No. Nama Program Metode Bahan &
Alat
Volume Sumber Dana 1. Video Promosi
Pantai Gedambaan
Luring Alat Elektronik
4 orang, 14 hr x 3 jam
Mahasiswa
2. Pelatihan cara Pemijahan Ikan Mas
Luring Ovaprim, suntikan
8 orang, 5 hr x 6 jam
Balai Benih dan
Kesehatan Ikan 3. Gotong Royong Luring Alat
kebersihan, trash bag
20 orang, 1 hr x 6 jam
Mahasiswa
4. Pemasangan Pelang dan Pemetaan Batas Wilayah RT Desa Gedambaan
Luring Papan, cat, pilok, paku, palu, semen, pasir
20 orang, 7 hr x 3 jam
Mahasiswa
5. Belajar Mengajar di SD Gedambaan
Luring Video, ppt, alat
elektronik,
15 orang, 1 hr x 6 jam
Mahasiswa
6. Berpartisifasi dalam Program Posyandu
Luring Alat kesehatan
10 orang, 1 hr x 6 jam
Puskesdes
7. Pelatihan Cara Pemijahan Ikan Lele
Luring Ovaprim, indukan ikan lele, kakaban ijuk, pakan alami
20 orang, 7 hr x 6 jam
Mahasiswa, Balai Benih dan
Kesehatan Ikan
8. Pelatihan Kultur Artemia
Luring Telur artemia, aerator, serok kecil, bak/ember
20 orang, 2 hr x 8 jam
Mahasiswa, Balai Benih dan
Kesehatan Ikan 9. Sosialisasi
Pengembangan UMKM dan Pemasaran di Desa Gedambaan
Luring Produk olahan nugget, ppt, proyektor,
20 orang, 2 hr x 6 jam
Mahasiswa
Tabel 4.2 Contoh Prioritas Pemilihan Permasalahan
No. Permasalahan Analisis dan AlasanPemilihan 1. Video Promosi Pantai
Gedambaan
Analisis : fasilitas ditunjang oleh desa, bagusnya pemandangan yang ada
Alasan : wisata pantai gedambaan menjadi lebih banyak didatangi oleh para wisatawan, dan banyak masyarakat luar kota yang mengetahui wisata
11
tersebut.
2. Pelatihan cara Pemijahan Ikan Mas
Analisis : Fasilitas ditunjang dari pihak agrowisata setetes air, kurangnya hasil ikan air tawar di desa Gedambaan
Alasan : masyarakat dapat mengetahui proses pemijahan dan penyuntikan menggunakan ovaprim.
3. Gotong Royong Analisis : lingkungan masjid dan mushola kurang terawat, aparat desa membersamai dalam gotong royong, banyak nya masyarakat yang membuang sampah sembarangan dipesisir pantai, dan melestarikan taman ibu PKK yang ada didesa Gedambaan.
Alasan :masyarakat menjadi lebih nyaman dalam menjalankan ibadah, para wisatawan nyaman untuk berkunjung ke pantai, indahnya taman yang
dikelola oleh ibu-ibu PKK.
4. Pemasangan Pelang dan Pemetaan Batas Wilayah RT Desa Gedambaan
Analisis : belum tersedianya pelang pembatas RT, Alasan : masyarakat mengetahui batas RT di desa gedambaan dan mempermudah untuk mencari informasi
5. Belajar Mengajar di SD Gedambaan
Analisis : fasilitas disediakan dari SD, kurang perhatian anak-anak pada pembuangan sampah Alasan : siswa/siswi mengenal biota laut, mengenal beberapa lagu adat dan nasional, mengetahui dampak negatif membuang sampah sembarangan 6. Berpartisifasi dalam Analisis : fasilitas dan keperluan di tunjang oleh
Program Posyandu desa dan puskesmas,
Alasan :posyandu lebih tertata dll 7. Pelatihan Cara
Pemijahan Ikan Lele
Analisis : Fasilitas disediakan oleh balai benih dan Kesehatan ikan dan pihak agrowisata, membantu masyarakat untuk melakukan usaha pembesaran ikan lele di agrowisata setetes air.
Alasan : Mengembangkan usaha ikan tawar di agrowisata setetes air
8. Pelatihan Kultur Artemia
Analisis : Fasilitas ditunjang oleh balai benih dan Kesehatan ikan, kurangnya pengetahuan tentang pengembangan budidaya dengan pakan artemia Alasan : masyarakat dapat mengetahui cara
budidaya ikan dengan menggunakan pakan artemia 9. Sosialisasi
Pengembangan UMKM dan Pemasaran di Desa Gedambaan
Analisis :Fasilitas disediakan oleh pihak desa, belum adanya perkembangan UMKM, banyaknya hasil perikanan di desa yang dapat dikembangkan dan dipasarkan.
Alasan : Terbantunya nelayan dalam
mengembangkan hasil perikanan mereka menjadi suatu produk, mengembangkan nilai ekonomi masyarakat desa Gedambaan.
13
BAB 5. PELAKSANAAN PROGRAM
5.1 Program Kerja
5.1.1 Video Promosi Wisata Pantai Gedambaan
Video Promosi Wisata Pantai Gedambaan Laporan video promosi Pantai Gedambaan merupakan salah satu wisata di Desa Gedambaan Kec. Pulau Laut Sigam, Kab. Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan, maka dari itu diperlukan promosi yang lebih untuk menarik perhatian wisatawan lokal maupun luar, metode promosi yang digunakan yaitu metode video promosi dengan melakukan take video dan pengeditan di salah satu software. Untuk Alat menggunakan kamera Smartphone bermerk XR untuk pengambilan video dan PC Asus TUF Gaming F15 untuk pengeditan, Bahan pada proker ini hanya menggunakan aplikasi capcut dan voucher wifi.
Diharapkan dengan adanya video promosi ini agar para wisatawan mengetahui lebih tentang Pantai Gedambaan seperti lokasi, kondisi, serta fasilitas dan sarana yang mendukung di Pantai Gedambaan, progres ini memakan waktu 2 jam untuk proses take video yang dilakukan di Pantai Gedambaan dan 5 jam untuk proses pengeditan Pengunggahan video diunggah di social media seperti instagram, whatsapp dan tiktok serta tidak lupa menuliskan hastag pada pihak terkait. Faktor pendukung yaitu device kamera yang memumpuni dengan kualitas baik untuk pengambilan video dan cuaca yang sangat mendukung atau cerah, Lalu faktor penghambatnya yaitu software yang kurang lengkap untuk pengeditan dan sinyal yang sangat sulit dan sangat mempengaruhi pengunggahan video serta saat pengambilan video di tempat terbatas dikarenakan adanya persiapan trail game.
dapat dikatakan bahwa tingkat keberhasilan program kerja ini cukup tinggi
Gambar 5.1 Proses Pembuatan Video Wisata Pantai Gedambaan 5.1.2 Pelatihan Cara Pemijahan Ikan Mas
a. Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat mengenai cara pemijahan ikan mas menggunakan teknik semi-intensif menggunakan ovaprim. Teknik penyuntikan hormon pada ikan ada 3 yaitu intra muscular (penyuntikan kedalam otot), intra peritorial (penyuntikan pada rongga perut), dan intracranial (penyuntikan di kepala) (Susanto, 1999). Dari ketiga cara yang disebutkan oleh jurnal, kami menggunakan cara intracranial (penyuntikan di kepala).
b. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiataan dilaksanakan selama 2 hari, tepatnya tanggal 6 dan 7 juli 2023 di Agrowisata Setetes Air, Desa Gedambaan. Pada tanggal 6 juli dimulai dengan persiapan kolam, dan seleksi induk. Hari kedua Pada tanggal 7 Juli 2023 persiapan untuk melakukan suntik ovaprim.
c. Tingkat Keberhasilan
Tingkat keberhasilan kegiatan ini dapat dikatakan gagal. Hal ini
diakibatkan oleh kesalahan perlakuan pada saat pemindahan indukan ke kolam pemijahan, dimana hal itu menyebabkan ikan stress dan keesokan harinya, tepatnya pada saat akan dilakukan suntik ovaprim kondisi ikan sudah ditemukan mati.
15
d. Faktor pendukung
a. Kelompok Agrowisata Setetes Air sangat antusias dan menyambut dengan baik saat pelaksanaan kegiatan
b. Pihak balai benih dan kesehatan ikan mesupport dengan memberikan ovaprim
e. Faktor penghambat
a. Penanganan ikan yang kurang baik b. Kualitas air yang kurang baik
Gambar 5.2 Kegiatan Penangkapan Indukan Ikan Mas 5.1.3 Kebersihan Lingkungan
Kebersihan merupakan upaya manusia untuk memelihara diri dan lingkungannya dari segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman (Nazaruddin, 2014).
Kebersihan lingkungan adalah menciptakan lingkungan yang sehat sehingga tidak mudah terserang berbagai penyakit seperti demam berdarah, muntaber dan lainnya. Ini dapat dicapai Dengan menciptakan suatu lingkungan yang bersih indah dan nyaman. Seringkali kita melihat Slogan (banner, spanduk) di berbagai tempat terutama di lokasi perumahan setempat, yang isinya Mengajak kita untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan. Akan tetapi slogan tadi tidak Di pedulikan, slogan tadi fungsinya hanya seperti hiasan belaka, padahal isi dari
sebuah slogan Sangat penting bagi kita. Lingkungan hidup yang bersih dan sehat merupakan keiginan bagi setiap Warga masyarakat.
Lingkungan bersih dan sehat juga merupakan salah satu modal dasar penting Bagi pembangunan manusia Indonesia karena kualitas lingkungan sangat berpengaruh terhadap Kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu pemerintah bersama-sama dengan masyarakat harus Berupaya untuk menciptakan lingkungan menjadi bersih dan sehat. Upaya pemahaman perilaku Manusia terhadap lingkungan merupakan Kajian yang menarik dan penting untuk Dipelajari sebagai salah satu bentuk Penyelamatan lingkungan
a. Kebersihan lingkungan mesjid
Kebersihan lingkungan mesjid pada hari jumat, 7juli 2023 Kegiatan kebersihan lingkungan mesjid di desa gedambaan dilakukan dalam 2 tempat: yang pertama berada di Rt. 1, yang kedua berada di Rt. 5 dalam melakukan pembersihan ini dibagi menjadi 2 kelompok dan dibantu oleh masyarakat/ karang taruna di daerah sekitaran mesjid, antusias karang taruna di sekitaran mesjid sangat bagus, Kegiatan kebersihan ini meliputi : pembersihan area dalam mesjid, area wc dan wudhu , dan halaman mesjid. Selain untuk ibadah bagi umat muslim mesjid juga bisa dijadikan tempat tpa untuk anak anak. Maka dari itu kepentingan kebersihan mesjid sangat berpengaruh besar.
17
Gambar 5.3 Kegiatan Pembersihan Lingkungan Masjid b. Kebersihan lingkungan pantai
Kebersihan lingkungan pantai pada hari jumat,14 juli 2023 Kegiatan kebersihan lingkungan pantai di desa gedambaan dilakukan pada sore hari bersama anak anak yang sedang berada di area pantai untuk ikut serta membantu pembersihan lingkungan pantai,sampah yang berserakan di lingkungan pantai, sampah yang berada di pinggir pantai berasal dari sampah rumah tangga masyarakat yang bermukim di sepanjang pinggir pantai dan juga sampah yang berasal dari laut. Kegiatan ini dilakukan agar terjaga nya pantai yang bersih dan nyaman untuk di nikmati.
Gambar 5.4. Kegiatan Bersih-bersih Lingkungan Pantai
c. Bersih taman bersama ibu pkk
Kegiatan kebersihan lingkungan area taman di desa gedambaan atau lebih tepatnya di dekat pantai gedambaan, kegiatan ini dilakukan pagi hari sekitaran jam set7 yang meliputi: bersih bersih gazebo taman , panen sayur, bersih bersih rumput liar di area taman dan membakar sampah.
Gambar 5.5 Kegiatan Bersih-bersih Bersama Ibu PKK
Alasan kenapa harus menjaga kebersihan lingkungan yaitu kebersihan lingkungan merupakan suatu tempat tinggal Mahluk hidup yang bebas dari segala kotoran atau kuman. Kebersihan lingkungan yang tidak Kondusif dikarenakan masyarakat tidak sadar akan hal kebersihan lingkungan. Hal tersebut dapat Dilihat dari sampah yang berserakan di lingkungan. Hal tersebut dapat menimbulkan masalah Diare, penyakit kulit, penyakit usus, penyakit pernafasan dan penyakit lain yang disebabkan air dan Udara sering menyerang golongan keluarga ekonomi lemah, dapat terhindar dari banjir, terhindar dari penyakit yang menular, lingkungan menjadi rapi dan nyaman ditempati, bebas dari polusi sampah
Tingkat keberhasilan dari kegiatan kebersihan lingkungan ini dapat dikatakan berhasil , karena terjalan dengan baik dan sesuai dengan target yang ditentukan saat ini adalah menjadikan tempat ibadah yang nyaman, tenang dan lingkungan sekitar dapat merasakan lingkungan yang bersih dan sehat .
Faktor kekuatan yang dapat diambil dari kegiatan kebersihan lingkungan yaitu meningkatkan kesadaran masyarakan akan pentingnya kebersihan lingkungan dan membuat kesehatan lebih terjamin dengan baik Faktor kelemahan dari kebersihan lingkungan yaitu masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan , dan satu lagi permasalah atau kelemahan
19
yang masih sangat berpengaruh kurangnya fasilitas tempat pembuangan sampah akhir.
Tindakan selanjutnya yang harus dilakukan yaitu memberikan kesadaran kepada masyarakat bahwa pentingnya akan kebersihan lingkungan. Oleh sebab itu, sampah harus dikelola dengan baik sampai sekecil mungkin tidak mengganggu atau mengancam kesehatan masyarakat. Pengelolaan sampah yang baik, bukan saja untuk kepentingan kesehatan saja, tetapi juga untuk keindahan lingkungan. Yang dimaksud dengan pengelolaan sampah di sini adalah meliputi pengumpulan, pengangkutan, sampai dengan pemusnahan atau pengolahan sampah sedemikian rupa sehingga sampah tidak menjadi gangguan kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup.
5.1.4 Pemasangan Plang Dan Pemetaan Batas Rt Desa Gedambaan
Batas tingkat Rukun Tetangga (RT) merupakan batas administrasi desa yang digunakan untuk menandai batas suatu wilayah beberapa RT dimana memiliki luas dan terletak pada suatu wilayah yang sudah ditentukan. Batas RT perlu dilakukan penandaan dengan memberinya sebuah tanda untuk memberikan informaai bahwa pada wilayah tersebut merupakan wilayah RT tertentu. Batas RT agar dapat diketahui lebih lanjut secara keseluruhan hanya dalam satu tampilan dapat dilakukan dengan melakukan kegiatan pemetaan dimana peta yang dihasilkan memberikan informasi letak geografis keseluruhan wilayah RT.
Kegiatan pemasangan plang dan pemetaan batas RT membutuhkan beberapa fasilitaa alat dan bahan dimana sebagai penunjang pelaksanaan kegiatan ini. Adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu:
A. Alat dan bahan untuk penandaan batas RT
Alat yang digunakan dalam kegiatan penandaan batas RT yaitu menggunakan seperangkat alat kayu seperti gergaji, alat ukur, palu, paku dan beberapa perangkat yang memang dibutuhkan untuk membuat plang. Adapun bahan yang digunakan yaitu beberapa potongan kayu papan dan balok yang diukur dengan ukuran tertentu lalu di cat dengan warna biru dan diberi tulisan batas RT seperti “Batas RT 01/02”.
B. Alat dan bahan untuk pemetaan batas RT
- Perangkat keras
Perangkat keras yang di butuhkan dalam kegiatan pemetaan ini adalah seperangkat laptop dan handphone dengan spesifikaai yang memumpuni untuk kegiatan pemetaan. Perangkat laptop digunakan untuk melakukan pemetaan dimana nantinya data citra yang telah didapat diolah menggunakan software Arcgis 10.8.
- Perangkat lunak
Perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan kegiatan pemetaan batas wilayah RT yaitu adalah sebagai berikut:
1. GPS Digital Aplikasi Android
GPS (Global Positioning System) merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui lokasi suatu titik di permukaan bumi menggunakan beberapa satelit setidaknya ada 24 satelit. Pada kegiatan pemetaan ini menggunakan GPS digital yang berbentuk aplikasi pada perangkat handphone android yaitu GPS Waypoints dimana aplikasi GPS ini tersedia pada perangkat handphone android di laman playstore selain mudah didapat juga mudah digunakan dan tersedia ada 24 satelit.
Gambar 5.6 Tampilan GPS Waipoints 2. Google Earth
Google Earth merupakan software peta digital dengan cakupan seluruh dunia yang mana digunakan untuk mencari data citra pada wilayah yang ingin di temukan dan sebagai acuan atau tampilan peta dasar yang belum diolah. Pada
21
kegiatan pemetaan ini Google Earth digunakan untuk mencocokan data titik koordinat pada GPS untuk mendapatkan data yang akurat. Banyak orang yang menggunakan aplikasi ini menambah datanya sendiri dan menjadikan mereka tersedia melalui sumber yang berbeda, seperti BBS atau blog.
Google Earth mampu menunjukkan semua gambar permukaan Bumi. dan juga merupakan sebuah klien Web Map Service. Google Earth mendukung pengelolaan data Geospasial tiga dimensi melalui Keyhole Markup Language (KML). Google Earth memiliki kemampuan untuk memperlihatkan bangunan dan struktur (seperti jembatan) 3D, yang meliputi buatan pengguna yang menggunakan SketchUp, sebuah program pemodelan 3D. Google Earth versi lama , bangunan 3d terbatas pada beberapa kota, dan memiliki pemunculan yang buruk tanpa tekstur apapun.
Gambar 5.7 Tampilan software Google Earth 3. Software Arcgis 10.8
Software Arcgis 10.8 merupakan software yang dikembangkan oleh ESRI (Environment Science & Research Institue) digunakan untuk keperluan sistem informasi geografis yang mana sebagai media pengolahan data citra rupa bumi yang didapat melalui beberapa situs maupun software seperti Google Earth, ataupun Indonesia Geospasial.
Gambar 5.8 Tampilan software Arcgis 10.8
Bahan yang digunakan dalam melakkan kegiatan pemetaan ini yaitu data citra yang diperoleh dari software Google Earth dan Esri Arcgis 10.8 . Citra yang dibutuhkan dalam kegiatan pemetaan yaitu citra yang memiliki resolusi yang tinggi dimana mendapatkan penampilan rupa bumi yang jelas dengan detail yang bisa diteliti sehingga memudahkan proses digitasi pada peta. Citra selain memiliki resolusi yang tinggi juga harus terhindar dari awan dimana awan dapat menutupi gambar rupa bumi pada citra sehingga dapat menyusahkan proses digitasi citra untuk pemetaan.
Gambar 5.9 Data citra foto rupa bumi C. Prosedur dan Hasil Kegiatan
Kegiatan penandaan batas RT dilakukan dengan melakukan beberapa tahapan yaitu, yang pertama melakukan konsultasi kepada pihak Kepala Desa dimana untuk mengetahui atau mensinkronasikan letak wilayah RT yang akan
23
diberi tanda dan dipetakan. Langkah selanjutnya yaitu melakukan kegiatan survei lapangan yang dibantu atau didampingi oleh pihak aparat desa sebagai penunjuk atau pengarah pada wilayah RT agar data yang di dapat benar benar akurat, langkah berikutnya yaitu pembuatan plang batas RT yang dibuat dari kayu papan yang kuat dengan di lapisi cat biru dan diberi penamaan tanda batas RT seperti
“Batas RT 01/02”. Setelah plang telah dibuat selanjutnya yaitu melakukan pemasangan plank pada wilayah atau daerah yang sudah ditentukan yakni pada wilayah antara kedua RT dari beberapa RT sebagai batas wilayahnya.
Gambar 5.10 Pembuatan dan pemasangan plang batas RT
Plang yang sudah dipasang diberi tanda koordinat dengan menggunakan GPS dimana nantinya sebagai penunjuk wilayah pada tampilan data citra wilayah desa untuk dipetakan. Pemetaan batas wilayah RT menggunakan perangkat software Arcgis 10.8. Data citra diperoleh melalui beberapa perangkat software ataupun situs peta digital seperti Google Earth, Indonesia Geospasial, dan Esri Arcgis. Batas RT yang telah diberi koordinat langkah selanjutnya membuat digitasi pada citra untuk membuat garis batas RT yang telah ditentukan lalu memberi tanda berupa arsir dengan bentuk poligon digitasi lalu menambahkan beberapa pelengkap peta seperti legenda, judul peta, arah mata angin, skala, grid peta, serta beberapa hal lain yang memang dibutuhkan oleh peta. Peta yang selesai dibuat selanjutnya diserahkan dan diremiskan oleh kepala desa dan aparat desa.
Gambar 5.11 Proses pembuatan peta administrasi wilayah batas RT di software Arcgis 10.8
Gambar 5.12 Peta wilayah batas RT yang sudah jadi
Kegiatan penandaan dan pemetaan batas RT ini menghasilkan tingkat keberhasil yang baik dimana hasil kegiatan dapat diterima oleh kepala desa dan
25
warga sekitar. Kegiatan ini dapat membantu memberikan informasi mengenai batas wilayah RT kepada masyarakat sehingga mereka tidak lagi mengalami kesusahan dalam menemukan atau mencari wilayah RT mana yang ingin mereka kunjungi. Plang yang dipasang sebagai penunjuk batas wilayah RT membantu memberikan informasi kepada pengguna jalan atau warga yang ingin mengunjungi suatu wilayah RT pada area tersebut, sedangkan peta administrasi batas RT yang telah dibuat dapat memberikan informasi oleh masyarakat untuk mengetahui letak – letak wilayah RT dan dari mana wilayah tersebut berarea.
Kegiatan ini dapat dilaksanakan dimana didukung oleh kepala desa, aparat desa, serta warga sekitar yang antusias membantu pelaksanaan kegiatan ini yang menjadi faktor kekuatan pemicu keberhasilan yang memuaskan dimana menjadi sarana dan prasarana desa untuk warga. Faktor. Dukungan dari kepala desa yakni memberikan informasi berupa jumlah RT serta pengizinan untuk melaksanakan kegiatan ini. Dukungan dari aparat desa membantu mensurvei serta menunjukan daerah mana wilayah RT atntara satu dengan yang lain. Dukungan dari warga sekitar ikut serta membantu dan antusias dalam pelaksanaan kegiatan ini. Faktor pendukung lain yang menjadi faktor kekuatan keberhasilan kegiatan yakni belum adanya terdapat penandaan dan pemeetaan administrasi batas wilayah RT pada desa tersebut sehingga pada waktu sebelumnya warga desa ataupun warga dari luar desa pada umumnya masih kesusahan dalam menemukan atau mengunjungi wilayah RT yang mau mereka kunjung.
5.1.5. Belajar mengajar di SD Gedambaan A.Pengetahuan Umum Perikanan dan Kelautan
Materi yang dipaparkan di SD Gedambaan menampilkan PPT "Biota Pesisir Pantai" yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada anak-anak agar mengetahui apa saja jenis biota laut yang ada di pesisir pantai, serta memberikan contoh –contoh jenis biota laut berbahaya yang dapat menyebabkan terluka apabila terkena biota tersebut. Apalagi di Desa Gedambaan anak-anak lebih sering berenang dan bermain bola dipesisir pantai. Pada materi selanjutanya yaitu "Pengenalan Biota Pantai" yang mengajarkan jenis jenis nama hewan di dalam perairan pantai, jenis hewan yang sudah langka, sehingga anak anak dapat
mengetahui jenis Ikan yang dilindungi, dan dapat membedakan jenis jenis biota yang hidup didalam perairan dalam.
B. Seni Budaya
Pemaparan materi Seni budaya bertujuan mengingatkan anak anak untuk penting nya menjaga kelestarian Seni budaya di era maju nya Globalisasi sekarang, dimana mengingatkan kembali beberapa jenis Tarian khas Bugis, Lagu Nasional Indonesia raya, tanah airku, ibu kita kartini. Lagu daerah paris barantai, dan ampar ampar pisang.
C. Sosialisasi Cinta Lingkungan
Dalam sosialisasi ini kami memberikan pelajaran sosialisasi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kepada anak anak melalui cuplikan vidio yang menarik, bertujuan untuk mengajak anak-anak sejak kecil untuk selalu menjaga dan peduli terhadap kebersihan lingkungan. dimana penting nya kebersihan lingkungan itu sendiri untuk kehidupan mereka dimasa datang tetap terjaga serta bisa menjadi kebiasaan baik dari kecil sampai dewasa untuk peduli pada lingkungan.
Kegiatan belajar mengajar dilakukan di ruang kelas SD Gedambaan pada hari Rabu 12 Juli pada pukul 09:00 WITA. Metode Kegiatan dilakukan dengan cara mengsosialisasikan melalui pemaparan materi PPT dan Vidio lalu melakukan diskusi. Agar anak-anak lebih aktif mengikuti disetiap pembelajaran maka disetiap sesi Tanya jawab akan diberikan hadiah.
Target dari kegiatan belajar mengajar di Sd Gedambaan ini yaitu pada anak anak, yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang Perikanan serta mengingatkan kembali pentingnya Budaya yang mungkin sudah banyak dilupakan anak-anak di era yang sudah modern ini. kegiatan belajar mengajar ditutup dengan menampilkan vidio yang sangat menarik, bertujuan untuk menyadarkan bahwa tidak hanya orang dewasa saja yang harus peduli pada kebersihan lingkungan, kebiasaan kecil yang dipelajari itu akan membuat mereka menjadi dewasa yang akan peduli menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Kegiatan belajar mengajar ini diharapkan terus tetap dilanjutkan, dikarenakan pentingnya edukasi pendidikan pada anak-anak. lebih baik lagi apabila disetiap pemberian materi pada saat belajar mengajar itu berupa materi
27
dan praktek yang bertujuan untuk mereka dapat mengingat dan melakukan contoh yang diberikan pada materi, Adapun rekomendasi ini untuk materi yang disosialisasikan dapat diberikan terus kepada anak anak yang baru masuk sd agar tertanam dalam dirinya untuk menjaga lingkungan dan menimba ilmu yang baru.
Faktor terkuat yaitu dari anak anak SD Gedambaan yang sangat antusias ingin belajar lebih tentang dunia luar dan keramahan dari sambutan para aparat tenaga pendidik di SD Gedambaan menyambut kami dengan sangat baik sehingga membuat suasana di sekolah menjadi penuh dengan semangat untuk menerima ilmu baru. Sedangkan Faktor terlemah dalam mengajar di SD Gedambaan ini tidak ada, dikarenakan antusias yang tinggi dari anak anak SD Gedambaan serta kegiatan mengajar dari awal sampai akhir kegiatan terjalani dengan sangat baik, lancar dan mudah diterima oleh anak-anak.
5.1.6. Berpartisipasi Dalam Program Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Upaya pengembangan kualitas sumberdaya manusia yang mengoptimalkan potensi tumbuh kembang anak dapat dilaksanakan secara merata apabila sistem pelayanan kesehatan yang berbasis masyarakat seperti posyandu dapat dilakukan secara efektif dan efisien, dan dapat menjangkau semua sasaran yang membutuhkan pelayanan, salah satunya adalah layanan tumbuh kembang anak (Depkes RI, 2006).
Program kerja partisipasi dalam kegiatan posyandu bayi dan balita di Desa Gedambaan adalah salah satu rencana kegiatan KKN yang bertujuan untuk mencegah peningkatan angka kematian ibu dan bayi saat kehamilan, persalinan atau setelahnya, KB, imunisasi melalui pemberdayaan masyarakat di Desa Gedambaan.
Pada posyandu bayi dan balita di Desa Gedambaan terdapat 5 prosedur kegiatan yang ada di posyandu yaitu meja pendaftaran, penimbangan, pengisian
KMS, penyuluhan gizi, pelayanan kesehatan (imunisasi, pengobatan ringan dan KB). Layanan kesehatan posyandu bayi dan balita yang diberikan pada saat posyandu di Desa Gedambaan mencakup pencatatan ibu hamil, pencatatan berat badan bayi dan balita, pencatatan tinggi badan bayi dan balita, pencatatan lingkar kepala bayi dan balita, pencatatan lingkar lengan bayi dan balita, pencatatan grafik kesehatan, pelayanan imunisasi, penyuluhan gizi dan konsultasi KB. Adapun layanan lain yang diberikan oleh pihak posyandu yaitu pemberian makanan dan snack yang mengandung protein, gizi dan vitamin bagi masyarakat Desa Gedambaan yang datang pada saat diadakannya posyandu. Kehadiran posyandu di tengah masyarakat Desa Gedambaan sangat berperan dalam upaya penyediaan informasi dan pemeriksaan perihal pertumbuhan dan perkembangan anak. Pada dasarnya, membawa anak ke posyandu merupakan suatu hal yang wajib dilakukan oleh seluruh orang tua.
Kegiatan posyandu bayi dan balita dilaksanakan di purpustakaan Desa Gedambaan pada hari Jum’at 14 Juli 2023 pada jam 08.00-11.00 WITA. Metode kegiatan posyandu bayi dan balita yang dilakukan yaitu pelayanan langsung terhadap bayi dan balita yang datang dan pemberian bekal makanan.
Tingkat keberhasilan pada program kerja partisipasi kegiatan posyandu ini baik, karena acara berjalan lancar tanpa kendala, warga juga berpartisipasi dengan antusias untuk mendapatkan layanan kesehatan, sehingga kegiatan ini lebih produktif dan menghasilkan banyak manfaat dalam hal kesehatan dan lainnya.
Faktor kekuatan kegiatan posyandu di Desa Gedambaan yaitu ketersediaannya SDM yang melayani kegiatan yang ada diposyandu, adanya bidan yang langsung didatangkan dari puskemas kecamatan dan bidan desa, antusias sebagian masyarakat Desa Gedambaan yang sudah sadar akan pentingnya kesehatan merupakan faktor kekuatan yang sangat mempengarugi berjalannya kegiatan posyandu di Desa Gedambaan.
Faktor kelemahan kegiatan posyandu di Desa Gedambaan yaitu kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan baik bagi ibu hamil maupun bagi bayi dan balita. Banyak orang tua yang enggan membawa bayi dan balitanya ke posyandu untuk mendapatkan imunisasi dan pelayanan kesehatan lainnya.
Terdapat beberapa bayi yang sudah berumur lebih dri 5 bulan tetapi baru saja
29
datang ke pelayanan posyandu bayi dan balita di Desa Gedambaan. Ketersediaan tempat yang kurang memadai karena kegiatan posyandu diadakan di perpustakaan Desa Gedambaan dan belum memiliki tempat yang tetap. Tempat pelaksanaan kegiatan posyandu kemarin ialah perpustakaan desa yang mana tempat itu tidak memadai untuk diadakannya pelayanan Kesehatan.
Kegiatan posyandu bayi dan balita di Desa Gedambaan disarankan tetap dilanjutkan oleh ibu-ibu pengelola posyandu karena keberadaan posyandu di Desa Gedambaan sangat penting dan berdampak bagi kesehatan masyarakat sekitar, alangkah baiknya diadakan sosialisai kegiatan posyandu karena masih banyak masyarakat yang kurang peduli terhadap pentingnya imunisasi untuk bayi dan balitanya serta perlunya tempat yang benar- benar memadai untuk dilakukannya kegiatan posyandu. Posyandu membawa dampak yang baik bagi kesehatan masyarakat oleh karena itu kegiatan ini sangat perlu untuk ditinjak lanjut agar menjadi lebih baik.
Gambar5.13. Kegiatan Posyandu 5.1.7. Pelatihan Cara Pemijahan Ikan Lele (Clarias SP)
Ikan lele merupakan salah satu komoditas unggulan perikanan tawar yang mudah dibudidayakan, memiliki pertumbuhan yang lebih cepat, tahan terhadap kondisi lingkungan yang buruk, mengandung nutrisi yang tinggi dan bernilai ekonomis cukup tinggi (Darseno, 2010). Beberapa jenis ikan lele yang telah dikembangkan di Indonesia diantaranya Clarias batrachus, Clarias teysmani, Clarias melanoderma, Clarias nieuhofi, Clarias loiacanthus, Clarias gariepinus.
Hastuti et al., 2015 menyatakan bahwa lele dapat hidup di lingkungan dengan kualitas air kurang baik yaitu kandungan ammonia mencapai 5,70 mg/L,
namun untuk memperoleh hasil optimal sebaiknya dibudidayakan dalam air dengan kisaran suhu 24-280C, berkadar O2 cukup dan kandungan 2021 | Yumary:
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat/ Vol 1 No 4, 173-181 174 karbondioksida (CO2 ) dalam air kurang dari 12 ppm dengan derajat keasaman 6,5-7, kandungan amonia (NH3) yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kematian lele sehingga peternak disarankan mengganti air kolam secara berkala, lele juga bisa hidup di dasar-dasar sungai berlumpur yang minim intensitas cahaya matahari, oleh karena itu usahakan kedalaman kolam sekitar 1 m dengan daya tembus matahari ke dalam air maksimum 30 cm. Ikan lele dapat bertahan hidup di dalam perairan mengandung sedikit oksigen, Di sungai yang airnya tidak terlalu deras atau perairan yang tenang, seperti danau, waduk, telaga, rawa, serta genangan kecil merupakan lingkungan hidup ikan lele. Habitat ikan lele yaitu banyak ditemukan di daerah perbukitan yang tidak terlalu tinggi. Apabila suhu tempat hidupnya terlalu dingin, misalnya di bawah 20% C, pertumbuhannya agak lambat. Di daerah pegunungan dengan ketinggian di atas 700 m dpl, pertumbuhan ikan lele kurang begitu baik (Suyanto, 2004).
Hasil dari observasi di Desa Gedambaan lumayan banyak warga yang berprofesi sebagai nelayan bagang dan beberapa nelayan tangkap. Kegiatan nelayan ini tentunya sangat berpengaruh kepada musiman dan cuaca yang tidak bisa ditebak sehingga dapat menyebabkan nelayan tidak bias melaut. Karena itu, nelayan kurang mendapatkan penghasilan. Perlu adanya kegiatan lain yang dapat menambah penghasilan, diantaranya sektor pertanian, perkebunan dan perikanan budidaya (air tawar). Adanya potensi budidaya ikan air tawar di Desa Gedambaan tepatnya di Agrowisata Setetes Air, kami peserta KKN kelompok 2 membuat program kerja pelatihan pemijahan ikan lele.
Kegiatan dilaksanakan di Agrowisata Setetes Air mulai pada hari Senin, 17 Juli 2023 yaitu diawali dengan seleksi induk ikan lele. Kemudian dilanjutkan pada hari Selasa, 18 Juli 2023 yaitu menyiapkan kolam pemijahan ikan lele, pembuatan media kakaban dari ijuk untuk menempelnya telur ikan lele dan penyuntikan ovaprim ke indukan ikan lele, kemudian indukan jantan dan betina diletakkan di kolam pemijahan. Pada hari Rabu, 19 Juli 2023 indukan ikan lele sudah mengeluarkan telurnya dan sudah dibuahi, kemudian indukan ikan lele
31
dipisahkan dari kolam pemijahan agar telurnya tidak dimakan. Dilanjutkan pada hari Kamis, 20 Juli 2023 pengontrolan telur ikan lele di kolam pemijahan.
Kemudian dilanjutkan pada hari Jumat, 21 Juli 2023 telur ikan lele menetas dan pengontrolan anakan ikan lele di kolam pemijahan. Pada hari Senin, 24 Juli 2023 pemberian pakan pertama menggunakan pakan alami artemia yang diperoleh dari UPTD. Balai Benih dan Kesehatan Ikan yang berada di Desa Gedambaan.
Pemberian pakan alami artemia ini berlangsung hingga bukaan mulut ikan sesuai dengan pemberian pakan pelet.
Hasil kegiatan ini terbilang sangat baik karena hasil dari pemijahan sesuai dengan ilmu yang kami pelajari dari bangku perkuliahan. Masyarakat tentunya sangat antusias dengan adanya ilmu baru yaitu cara pemijahan ikan lele. Karena di Desa Gedambaan masyarakat masih kesusahan dalam mendapatkan bibit ikan, khususnya ikan air tawar. Hasil kegiatan yang sangat baik ini tentunya ada dukungan beberapa pihak, yaitu Agrowisata Setetes Air, UPTD. Balai Benih dan Kesehatan Ikan dan lain-lain.
Rekomendasi atau saran dari tindaklanjut program kerja ini adalah masyarakat dapat menginplementasikan dari hasil pelatihan yang didapat sehingga kedepannya masyarakat Desa Gedambaan menjadi supplyer bibit ikan khususnya ikan air tawar dan semakin bertambah dan berkembang usaha budidaya perikanan air tawar di Desa Gedambaan.
Gambar 5.14 kegiatan peminjahan ikan lele
5.1.8. Sosialisasi Pengembangan UMKM Pada Desa Gedambaan Kota Baru
Kegiatan Sosialisasi Pengembangan UMKM Pada Desa Gedambaan Kota Baru merupakan kegiatan membagikan ilmu yang telah dipelajari oleh mahasiswa KKN kepada masyarakat khususnya kepada ibu PKK Desa Gedambaan Kota Baru. Sosialisasi ini memaparkan tentang peluang usaha yang dapat dikembangkan di Desa Gedambaan Kota Baru bagaimana cara memasarkan produk. Peluang usaha yang dapat dikembangkan ialah pada sektor pengolahan perikanan, hal ini dikarenakan pengolahan perikanan disini masih kurang berkembang. Pada daerah desa Gedambaan banyak ditemukan nelayan bagang yang hasil penangkapannya adalah ikan teri, ikan teri yang telah ditangkap biasanya langsung dijual dalam bentuk basah maupun kering. Padahal ikan teri dapat diolah menjadi nugget ikan yang tidak kalah enak rasanya dengan nugget ikan lainnya dengan cara pemasaran yang tepat. Pengolahan nugget ikan ini terbilang mudah, murah, lezat dan memili nilai jual yang tinggi serta masih jarang sekali ditemukan sehingga ini menjadi peluang usaha yang dapat memajukan perekonomian masyarakat Desa Gedambaan Kota Baru.
Kegiatan Sosialisasi “Pengembangan UMKM Pada Desa Gedambaan Kota Baru” dilaksanakan di Balai Desa Gedambaan Kota Baru, Pada hari Minggu, 23 Juli 2023 pukul 09.00 WITA s/d Selesai.
Kegiatan ini terlaksana dengan cukup baik dan pemaparan materi menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh ibu – ibu PKK desa Gedambaan Kota Baru. Antusias warga dalam memperhatikan materi serta bertanya menjadi faktor keberhasilan pada kegiatan ini. Kendala dalam kegiatan ini ialah faktor cuaca sehingga mengalami keterlambatan dalam memulai kegiatan.
Kagiatan sosialisasi ini lebih baik dilakukan dengan persiapan yang lebih matang. kedepannya apabila ingin melaksanakan kegiatan sosialisasi ini lebih baik diterapkan ilmu praktik dalam mengolah ikan teri menjadi nugget sehingga masyarakat dapat lebih meresapi materi yang di paparkan
33
Gambar. 5.15. Kegiatan sosialisasi UMKM dan pemasaran 5.1.9. Proker Pelatihan Kultur Artemia
Artemia adalah zooplankton dari filum Arthropoda dan kelas Crustacea.
Artemia dibutuhkan sebagai pakan alami untuk berbagai larva ikan. Kebutuhan Artemia sebagai pakan larva sangat bergantung pada bukaan mulut dan laju pencernaan ikan. Pengerjaan proker ini dengan landasan pembudidayaan ikan lele yang langsung kami pijah dengan 3 indukan yang bertempat di Agrowisata Setetes Air desa gedambaan, saat telornya sudah menetas biasanya anak ikan lele dapat bertahan 2 sampai 3 hari untuk tidak diberikan makan dan kemudian setelah itu harus diberikan makan yang sesuai dengan ukuran mulut anak ikan lele ini.
Anak ikan lele biasanya suka dengan pakan yang hidup karena lebih disukai untuk dimakan maka pakan yang cocok untuk anakan ikan lele ini adalah Artemia.
Artemia sangat cocok dengan ukuran mulut anakan ikan lele yang membuat anak ikan lele ini mau untuk memakannya. Pengerjaan proker pelatihan kultur artemia ini pada selasa, 25 juli 2023 dan langsung di lihat oleh pemilik kolam ikan lele di Agrowisata Setetes Air.
Cara pembudidayaan pakan Artemia ini adalah dengan membeli telor ikan Artemia dan kemudian masukan telor Artemia kedalam wadah yang sudah disiapkan dan didalam wadah tersebut harus menggunakan air garam karena Artemia adalah pakan alami yang hidup air asin, lalu siapkan airator yg berfungsi untuk pemberian oksigen serta mengaduk air tersebut agar bersirkulasi. Penetasan telor Artemia ini memerlukan waktu 24 jam dan saat sudah menetas bisa langsung di panen lalu siap diberikan pada anakan ikan lele di Agrowisata Setetes Air desa Gedambaan.
Gambar 5.16 Artemia yang sudah ditetaskan
Hasil dari kegiatan ini sangat memuaskan karena disuport oleh Balai Benih dan Kesehatan ikan Desa Gedambaan, sehingga kegiatan ini berlangsung sangat lancer dan penetasan (pembudidayaan) artemia dianggap sukses dan dapat langsung diberikan kepada anakan ikan lele yang dipijah. Pemberian pakan ini setelah menunggu 24 jam penetasan artemia.
Gambar 5.17. Pemberian pakan artemia
Target dari proker ini adalah pengelola kolam dapat mengerti tentang pakan ikan yang bergizi dan lebih berkualitas yaitu artemia. Pengelola kolam sangat senang karena mendapat ilmu baru yang awalnya tidak mengerti pemberian pakan ikan lele dengan baik pakan yang berkualitas yang dapat meningkatkan kualitas ikan lele juga, lalu dapat berdampak kepada keuntungan yang lebih saat penjualan ikan lele karena lele lebih cepat besar.
Kegiatan pelatihan kultur artemia ini disarankan tetap dilanjutkan oleh pengelola kolam dikarenakan penetasan artemia ini dapat menjadi peluang bisnis dibidang perikanan selain hanya untuk pakan ikan buat pemilik kolam, bisnis penetasan artemia ini juga sangat berpotensi besar karena masih sangat jarang di
35
Desa Gedambaan Kecamatan Pulau Laut Sigam. Dalam kegiatan ini kami peserta KKN FPK 2023 jangan berharap ilmu ini dapat terus terpakai oleh pemilik kolam dan ilmu ini dapat diajarkan oleh warga Desa Gedambaan sebagai ilmu yang bermanfaat dan kegiatan yang menghasilkan pundi pundi keuangan yang menjanjikan.
36
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan yang di lakukan mahasiswa FPK ULM untuk mengaplikasikan dan mensosialisasikan ilmu pengetahuan, kegiatan pembelajaran lapangan yang dilakukan oleh mahasiswa untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada di masyarakat.
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa FPK ULM selama 30 hari bertempat di desa gedambaan, pulau laut sigam, kotabaru. Selama pelaksanaan KKN, mahasiswa melakukan kegiatan yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, seperti penyuluhan, pengabdian, dan pengembangan potensi daerah. Desa Gedambaan memiliki potensi pada sektor pariwisata yang baik bagi pengembangan ekonomi daerah itu sendiri, namun juga menghadapi beberapa masalah, antara lain pendidikan, pengelolaan sampah, dan fasilitas kesehatan.
Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di Desa Gedambaan.
Program kerja yang dijalankan oleh mahasiswa KKN merupakan program kerja yang telah disusun dan direncanakan setelah melakukan observasi terhadap desa Gedambaan. Program kerja yang direncanakan oleh mahasiswa KKN FPK ULM di Desa gedambaan yang telah terjalankan antar lain meliputi program pembudidayaan, pemasaran, pengolahan, pengenalan biota laut dan perikanan, selain itu mahasiswa juga membangun program kerja dalam bidang lingkungan, kesehatan, dan pendidikan. Semua program kerja yang telah dilaksanakan memiliki beberapa kendala, namun dapat tetap terlaksana dengan adanya kekompakan dari semua anggota mahasiswa KKN sehungga semua kegiatan dapat berjalan dengan baik.
Pelaksanaan program yang dilakukan oleh mahasiswa KKN juga didukung oleh pendanaan dari kas mahasiswa dan bantuan pemerintah yang dibagikan secara rata oleh bendahara kepada setiap kegiatan. Pengelolaan pendanaan yang dilakukan adalah dikelola secara mandiri oleh mahasiswa KKN yang bersangkutan.
37
6.2. Saran
Berikut ini adalah beberapa saran untuk kegiatan KKN di Desa Gedambaan :
1. Melakukan pedataan terlebih dahulu untuk mengetahui kodisi desa dan kebutuhan masyarakat.
2. Mengidentifikasi masalah yang ada di Desa Gedambaan dan membuat rencana untuk mengatasi masalah tersebut.
3. Melibatkan masyarakat dalam setiap tahapan kegiatan KKN untuk memastikan partisipasi dan keberlanjutan program kerja.
4. Melakukan kegiatan yang berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat, seperti pelatihan keterampilan dan pengembangan UMKM di Desa Gedambaan.
5. Menjalin kerjasama dengan pihak-pihak terkait, seperti pemerintahan desa, lembaga swadaya masyarakat, dan instansi terkait untuk memperkuat program kerja KKN dan dapat memastikan keberhasilannya.
Dengan melakukan hal-hal diatas, diharapkan program kerja KKN di Desa Gedambaan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Dapkes RI. 2006. Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia. Jakarta: Depkes RI.
Darmawan, Darwis, and Siti Fadjarajani. "Hubungan antara pengetahuan dan sikap pelestarian lingkungan dengan perilaku wisatawan dalam menjaga kebersihan lingkungan (studi di kawasan objek wisata alam gunung galunggung desa linggajati kecamatan sukaratu kabupaten tasikmalaya)."
Jurnal Geografi 4.1 (2016).
Darseno, S. P. Bukupintar budidaya dan bisnisikanlele. Agromedia
Hardiana, Devi. "Perilaku Masyarakat dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Pantai Kecamatan Sasak Ranah Pasisie Kabupaten Pasaman Brat." Jurnal Buana 2.2 (2018): 495-495.
Hastuti, S., Studi, P., & Perairan, B. (2015). Kondisi Kesehatan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus, Burch) Yang Dipelihara Dengan Teknologi Biofloc (Health conditions of catfish (Clarias gariepinus, burch) were rearing with biofloc technology). Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology, 10(2), 74–79.
Nuha, Achmad Ariffulin. "Problematika Sampah dan Upaya Menjaga Kebersihan Lingkungan di Dusun Krajan Desa Randuagung Kecamatan Randuagung Kabupaten Lumajang." Khidmatuna: Jurnal Pengabdian Masyarakat 1.2 (2021): 1-9.
Rosa, Prili Diana, and Gagih Pradini. "PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP FASILITAS WISATA RELIGI MASJID ISTIQLAL DI JAKARTA."
Media Bina Ilmiah 17.6 (2023): 1161-1176.
Sidiq, Muhammad Abdul Halim. "Menjaga kebersihan lingkungan dengan mengadakan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di dusun timur sawah desa pandanwangi kecamatan tempeh lumajang." Khidmatuna:
Jurnal Pengabdian Masyarakat 1.1 (2020): 42-58.
Susanto, H. 1999. Teknik Kawin Suntik Ikan Ekonomis. Jakarta: Penebar Swadaya.
Suyanto, n. s. r. (2004). Budidaya Ikan Lele (ed. revisis). Niaga Swadaya.
Yuatiati, A., & Nurhayati, A. (2015). Diseminasi Penggunaan Ovaprim Untuk Mempercepat Pemijahan Ikan Mas Di Desa Sukamahi Dan Sukagalih Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat. Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat, 4(1).
LAMPIRAN
Program kerja video promosi wisata Pantai Gedambaan
Proses take video promosi Proses editing video
Penguploadan video promosi ke sosial media
https://www.instagram.com/reel/Cu8kJjGtXbG/?igshid=MzRlODBiNWFlZA==
Program kerja pelatihan pemijahan ikan mas
Proses persiapan kolam Proses seleksi induk
Suntikan dan ovaprim Bersih lingkungan
Lingkungan masjid Lingkungan pantai
Taman PKK kawasan wisata Pantai Gedambaan
Pemsangan plang dan pemetaan batas wilayah RT Desa Gedambaan
Proses pembuatan plang batas RT Proses pemasangan plang batas RT dan menentukan titik kordinat pemetaan
Proses pembuatan pemetaan batas RT dan wilayah Desa Gedambaan
Peta batas RT dan wilayah Desa Gedambaan
Belajar mengajar di SD Gedambaan
Proses belajar mengajar tentang pengetahuan umum perikanan dan
kelautan
Proses belajar mengajar tentang seni budaya
Proses sosialisasi cinta lingkungan Berpartisipasi dalam program posyandu
Proses kegiatan posyandu Posyandu balita Pelatihan pemijahan ikan lele
Proses persiapan kolam Proses seleksi induk
Proses pembuatan kakaban dari ijuk Proses penyuntikan opavrim
Proses pemantauan telur Proses pemindahan indukan dari kolam pemijahan
Proses pemantauan benih/anakan ikan lele
Pemberian pakan benih/anakan ikan lele
Sosialisasi pengembangan umkm dan pemasaran di Desa Gedambaan Kecamatan Pulau Laut Sigam
Proses sosialisasi Proses pengolahan produk UMKM nugget ikan teri
Hasil olahan nugget ikan teri
Pelatihan kultur artemia
Kaleng telur artemia Airator untuk proses kultur artemia
Media untuk kultur artemia Proses kultur artemia (-+24 jam)
Artemia menetas (panen) Pakan alami artemia