LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI PT. SUMATRA TROPICAL SPICES
Kelompok 2:
Almaidah Istiqomah 2111133008 Khailla Az Zahra 2111132013 Puti Dian Nayla Arheezany 2111132019 Raghib Hadaya 2111133015 Khairya Afifa Kentala 2111138002
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. rer nat Ir. Anwar Kasim Dr. Fitriani Kasim, S.TP, M.Si
Annisa Putri, S.TP, MT
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS
2023/2023
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kunjungan Industri
Kunjungan industri mahasiswa Departemen Teknologi Industri Pertanian dalam mata kuliah Teknologi Agroindustri Kayu Manis. Kegiatan ini sebagai tuntutan kurikulum untuk membekali mahasiswa maupun mahasiswi dengan berbagai pengetahuan mengenai Agroindustri kayu manis yang merupakan salah satu tanaman industri yang potensial dalam meningkatkan devisa negara. Kunjungan industri ini juga bertujuan sebagai pembekalan mahasiswa agar menjadi lulusan yang profesional dan memiiki keterampilan terutama yang berkaitan dengan dunia bisnis atau industri.
Kunjungan industri hanya sebatas melakukan observasi pada suatu industri saja. Melakukan pengamatan dan tanya jawab kepada narasumber secara langsung. Kesempatan kali ini, mahasiwa/i mata kuliah Teknologi Agroindustri Kayu Manis mengadakan kegiatan kunjungan industri di daerah Batang Anai, Padang Pariaman. Selain itu dengan diadakannya kegiatan kunjungan industri ini, diharapkan mahasiswa/i mengetahui lebih jauh bagaimana sebenarnya dunia usaha atau dunia industri itu dijalankan. Selain itu kegiatan kunjungan industri juga sebagai simulasi dunia bisnis dan manajemen yang nyata agar nantinya mahasiswa/i terbiasa ketika benar benar terjun di dunia bisnis dan manajemen.
1.2 Waktu Pelaksanaan Kunjungan Industri
Kunjungan Industri mahasiwa/i mata kuliah Teknologi Agroindustri Kayu Manis dilaksanakan pada:
Hari : Senin
Tanggal : 18 September 2023
1.3 Lokasi Kunjungan Industri
Kunjungan Industri berlokasi di PT. Sumatera Tropical Spices, dengan alamat Jl. Raya Padang-Bukittinggi KM. 24 Pasar Usang, Padang Pariaman.
BAB II PEMBAHASAN
1.1 Profil Perusahaan
PT Sumatera Tropical Spices (STS) adalah perusahaan patungan dari McCormick & Co., Incorporated dan Dani Prisma Mitra Group. Kami berlokasi di Sumatera Barat yang merupakan penghasil kayu manis terbesar dan terbaik di Indonesia. Didirikan pada tahun 1992 dan diresmikan pada tahun 1993 oleh Menteri Koperasi RI sekaligus Kepala Bulog Bapak Bustanil Arifin yang juga merupakan pendiri perusahaan ini.
STS diresmikan pada 18 Februari 1993. Saat ini PT. STS sudah melakukan ekspor kayu manis ke AS dan Eropa. Ada 2 produk yang diproduksi oleh PT. STS yaitu stick dan broken. Untuk produk stick, kebanyakan raw material berasal dari Sumatera Barat. Sementara untuk produk broken 80% bahan baku berasal dari kerinci. STS hanya menerima raw materialyang sesuai dengan standar mereka.
Selama lebih dari 29 tahun, PT. STS telah mendedikasikan diri kami untuk membudidayakan kayu manis kualitas terbaik. Komitmen teguh PT.
STS terletak pada memberikan produk dengan kualitas terbaik kepada pelanggan. PT. STS menawarkan kayu manis berkualitas premium yang bersumber secara eksklusif dari daerah Kerinci yang terkenal dengan produksi kayu manisnya yang luar biasa. Komitmen teguh PT. STS adalah menjunjung standar kualitas, kesegaran, dan rasa yang paling ketat. PT. STS sangat menekankan pada pengadaan kayu manis dari petani terkemuka dan menerapkan teknik pemrosesan yang cermat untuk menjamin bahwa pelanggan kami menerima kayu manis terbaik yang tersedia di pasar.
1.2 Hasil Kunjungan Industri
PT. STS diresmikan pada 18 Februari 1993. Saat ini STS sudah melakukan ekspor kayu manis ke AS dan Eropa. Ada 2 produk yang diproduksi oleh STS yaitu
stick dan broken. Untuk produk stick, kebanyakan raw material berasal dari Sumatera Barat. Sementara untuk produkbroken80% bahan baku berasal dari kerinci.
STS hanya menerimaraw materialyang sesuai dengan standar mereka.
A.Cassia Stick
Stik kayu manis dibuat dengan memanen potongan kulit pohon kayu manis secara hati-hati, membiarkannya mengering secara alami. Selanjutnya, potongan- potongan kering ini dipotong menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dan tersedia dalam bentuk stik kayu manis. Sisanya sering diubah menjadi kayu manis bubuk.
Ada beragam cara untuk memasukkan stik kayu manis ke dalam usaha kuliner. Stik kayu manis dapat dihaluskan menjadi bubuk yang cocok untuk ditaburi kue, makanan penutup, biskuit, dan berbagai hidangan. Sebagai alternatif, stik kayu manis juga dapat menambahkan rasa pada minuman atau masakan dengan mengaduknya.
Proses dalam pembuatanCassia Stick, yaitu:
1. Unloading stick.
Merupakan tempat pembongkaran dan penimbangan raw material (bahan baku/bahan mentah). Setelah ditimbang,raw materialakan disimpan dalam gudang bahan baku yang selanjuutnya akan dilakukan proses pensortiran.
2. Penyimpanan bahan baku
Penyimpanan bahan baku ini merupakan tempat untuk menyimpan bahan baku yang akan diolah.
3. Sortir
Bahan baku kemudian disortir berdasarkan diameternya. Ada 4gradekayu manis yang disortir yaitu kulit kayu manis yang diikat dengan tali biru (diameter 8- 11 mm), tali kuning (>16 mm), tali hijau (>18 mm), dan tali merah (ukuran lebih besar dan cenderung sudah keriput).
4. Cutting
Setelah disortir, dilakukan proses pengecilan ukuran (cutting) sesuai dengan permintaan pembeli (3,5-6,4 inch). Terakhir, akan dilakukan penumpukan selama 1-2 hari.
5. Bundling
Pada proses ini, masih terjadi proses sortasi sesuai ukuran. Kulit kayu manis di-bundling dengan ukuranbundlingkurang lebih 30 cm. Kulit kayu manis kemudian dicuci pada bak cuci yang ada pada ruangan tersebut. Air yang digunakan untuk pencucian merupakan air yang sudah disaring/sterilisasi menggunakan filter silica karbon dan arang aktif. Prosesbundlingdilakukan untuk memudahkan proses pencucian.
6. Pencucian
Pencucian dilakukan menggunakan proses WTP. Air yang digunakan terlebih dahulu di filter menggunakan silika, carbon dan arang aktif, kemudian disemprotkan ke rongga-ronggacassia stick.
7. Pengeringan
Setelah dicuci, dilakukan pengeringan menggunakan panas matahari di dalamgreen houseselama 1-2 hari dengan suhu bisa mencapai 65oC.
8. Warring dan Packing
Produk diperiksa apakah sudah bebas dari serangga atau material lain seperti besi, batu, debu, dll menggunakan metal detector. Sementara untuk menghilangkan serangga, digunakan gas toksin (proses fumigasi). Jika produk sudah dipastikan bersih kemudian akan dilakukanpacking.
9. Penyimpanan gudangfinish good
Produk yang telah siap untuk diekspor kemudian disimpan dalam gudang finish good. Sebelum diekspor, produk mengalami proses obligasi selama 4-5 hari.
10. Ekspor
B. Cassia Broken
Kayu manis broken merupakan sisa dari produk kayu manis, biasanya diolah kembali untuk menghasilkan bubuk kayu manis untuk dijual di pasar eceran atau produsen makanan. Selain dijadikan bubukCassia,Cassiabroken juga bisa diekstraksi untuk diambil minyaknya. Minyak kulit kayu manis diekstraksi dari kulit luar pohon kayu manis. Ini dianggap sangat manjur dan memiliki bau “seperti parfum” yang kuat, hampir seperti aroma kayu manis bubuk yang menyengat. Kayu manis dalam berbagai bentuk telah dipelajari pengaruhnya terhadap pengendalian infeksi, pengelolaan gula darah, dan
kondisi lainnya. Studi Sumber Tepercaya menunjukkan bahwa minyak kayu manis memiliki sifat anti bakteri, anti jamur, anti diabetes, dan antioksidan.
Proses dalam pembuatanCassia Broken, yaitu:
1. Incoming bahan baku
Perolehan bahan baku PT.STS sendiri melalui pihak kedua yaitu CHC.
80% bahan baku yang digunakan berasal dari Kerinci dan sisanya berasal dari Bukittinggi, Padang Panjang, Malalak, dll.
2.Penyimpanan di gudang bahan baku
Bahan baku yang telah diterima pabrik selanjutnya akan disimpan dalam gudang bahan baku sebelum proses produksi dilakukan.
3. Sortir
Proses pensortiran dilakukan dengan bantuan manusia (manual). Pensortiran bertujuan untuk memidahkan grade dari kayu manis itu sendiri dan untuk menghilangkan kontaminan yang ada pada kayu manis. Kayu manis dipisahkan menjadi beberapa grade, yaitu:
Grade (kandunganvolatile oil):
A 3,1 – 3,6 (min 3,5) B 2,6 – 3,1
C 2,1 – 2,6 D 1,7 – 2,2 E 1,7 – 1,5 4. Produksi broken
Broken diproduksi secara mekanis, yaitu menggunakan mesin. Mesin yang digunakan ada dua mesin. Kapasitas mesin 1 hari 25 ton.
5. Pengemasan
Pengemasan broken dibagi menjadi dua, yaitu dengan karung goni di ekspor ke Amerika, dengan karung putih ke Eropa.
6. Penyimpanan di gudang finish good
Kapasitas gudang finish good broken yaitu 25 ton atau 400-500 bag.
7. Ekspor
Sebelum diekspor diberikan perlakuan fumigasi yang bertujuan untuk mematikan serangga yang masih terdapat pada produk broken.
C. Penanganan Limbah
Limbah yang dihasilkan dalam produksi kayu manis ini, yaitu limbah cair pada saat pencucian stik kayu manis. Limbah pencucian ini diolah dalam instalasi IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) dan ditambahkan dengan larutan PAC (Poli Alumunium Cloride) yang kemudian didiamkan selama satu malam hingga terjadi pengendapan antara padatan dan cairan. Air bersih hasil pengolahan IPAL ini kemudian dialirkan ke lingkungan. Limbah yang dihasilkan dari pengolahan broken stick yaitu berupa bubuk kayu manis yang berserakan dilantai. Bubuk ini disapu dikumpulkan kemudian dijual atau dijadikan sebagai pupuk untuk tanaman.
D. Produk PT. STS
Cinnamon oil Cinnamon Tea Cassia broken
Cassia Stick Cinnamon Tea Cassia Powder
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PT. STS merupakan industri yang bergerak dalamsizing kayu manis dengan kapasitas produksi per hari mencapai 25 ton. PT. STS memiliki beberapa produk yaitu Cassia Broken dan Cassia Stick. sedangkan produk kolaborasi dengan pihak lain berupa Cinnamy, yaituCinnamon tea. Pemasok bahan baku utama PT. STS ini berasal dari Kerinci dan daerah-daerah penghasil kayu manis yang ada di Sumatera Barat. PT. STS merupakan sebuah industri yang termasuk zero waist karena telah melakukan pengolahan limbah secara optimal sehingga tidak menyebabkan pencemaran lingkungan.