LAPORAN
MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA
PROGRAM MEMBANGUN DESA DI KELURAHAN BATANG ARAU, KECAMATAN PADANG SELATAN, KOTA PADANG
OLEH:
Isti Aryani 2111212012 Firmanita 2111217011 Novira Ramadani 2111211019 Rahmi Syahriza 2111212061
DOSEN PEMBIMBING:
ANGGELA PRADIVA PUTRI, SKM., MKM.
UPT PEMBELAJARAN DI LUAR KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS
2023
i
LEMBAR IDENTITAS LAPORAN
Pemetaan Potensi dan Permasalahan Desa Program Membangun Desa
Edukasi Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) Pada Ibu Rumah Tangga RW 2 Kelurahan Batang Arau
1. Mitra Nagari
a. Nama Nagari/ Desa : Batang Arau
b. Nama Wali Nagari/ Kades : Salomon Eka Putra, S.H
c. Alamat Kantor Wali Nagari/ Kades : Jln. Kampung Sebrang Pebayan, Batang Arau, Padang Selatan
d. SK Pendirian Nagari/ Kades : SK Lurah Batang Arau No. 11 Tahun 2022
e. Kepala Daerah Pemberi SK : Barma Heri, SE., MM
2. Dosen Pembimbing
a. Nama : Anggela Pradiva Putri, SKM., MKM b. NIP : 199309142019032027
3. Lokasi Kegiatan/ Mitra
a. Wilayah Mitra (Nagari/Kecamatan) : Batang Arau/Padang Selatan b. Kabupaten/Kota : Kota Padang
c. Jarak lokasi Mitra ke Unand (km) : 15,8 km
4. Luaran yang Dihasilkan:
Output kegiatan:
a. Terjalankannya program MBKM Membangun Desa FKM Unand tahun 2023 di Kelurahan Batang Arau, Kec. Padang Selatan.
b. Publikasi kegiatan di media cetak (koran) dan media massa (instagram dan youtube) c. Submit artikel (manuskrip) di jurnal pengabdian
Outcome Kegiatan
a. Terlaksananya penyuluhan “Edukasi Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)” kepada ibu rumah tangga RW 02 Kelurahan Batang Arau yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pencegahan KDRT, a psitkologis
ii
korban KDRT, dampak terhadap kesehatan anak, dampak terhadap kesehatan reproduksi dan dampak terhadap kesehatan lansia, serta infeksi saluran reproduksi dan HIV/AIDS.
5. Jangka Waktu Pelaksanaan: Oktober – Desember 2023
Padang, 25 November 2023
Kelompok 7
iii RINGKASAN Tema Kegiatan
Tema yang diambil dalam kegiatan ini adalah upaya pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) pada ibu rumah tangga
Permasalahan
1. Tingginya tingkat kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga terutama kepada perempuan
2. Masyarakat belum mendapatkan informasi yang benar terkait KDRT dari ahli Solusi yang Direncanakan
1. Koordinasi dan kerja sama dengan pemerintah kelurahan Batang Arau dan kelompok PKK Batang Arau
2. Penyuluhan kesehatan, yaitu edukasi pencegahan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kepada ibu rumah tangga melalui metode ceramah dan tanya jawab
Tujuan
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat kelurahan Batang Arau dalam pencegahan KDRT dan dampak serta penyelesaian kejadian KDRT
Manfaat
1. Meningkatnya pegatahuan masyarakat batang arau tentang pencegahan kekerasan dalam rumah tangga
2. Menciptkan lingkungan yang bebas dari kekerasan Metode dan Tahap Pelaksanaan
1. Metode
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan, kegiatan dilakukan melalui pengamatan langsung dengan melakukan wawancara kepada anggota masyarakat menggunakan metode studi pendahuluan. Studi pendahuluan terstruktur dengan merumuskan 15 pertanyaan yang akan diarahkan kepada 10 responden secara acak. Studi pendahuluan ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat pengetahuan masyarakat terkait Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), sehingga dapat merancang
iv
intervensi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan. Hasil observasi menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat memiliki keterbatasan pemahaman mengenai KDRT, dan sebagian besar belum pernah menerima informasi
b. Persiapan
Kegiatan pada tahap persiapan adalah membagi tugas setiap anggota kelompok, menyusun materi yang akan disampaikan, membuat media untuk pengabdian, dan melakukan kerja sama dan koordinasi dengan pemerintah Kelurahan, anggota PKK, masyarakat daerah pengabdian, serta melibatkan dosen pembimbing lapangan.
c. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pengabdian dilakukan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Anggota kelompok menjabarkan materi seputar KDRT dan kaitannya dengan berbagai masalah kesehatan. Sasaran pengabdian yaitu ibu rumah tangga. Media yang digunakan saat pengabdian yaitu power point dan banner. Masyarakat yang hadir juga diberikan leaflet yang berisi materi terkait KDRT. Untuk mengukur peningkatan pengetahuan peserta pengabdian, maka diberikan pretest dan posttest yang terdiri dari 20 soal. Pada akhir sesi pemateri juga melempar pertanyaan kepada masyarakat yang hadir dan bagi yang mampu menjawab dengan benar diberikan hadiah.
d. Evaluasi
Evaluasi berguna untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan kegiatan pengabdian. Evaluasi melihat bagaimana penerimaan oleh masyarakat, kehadiran masyarakat, antusiasme dalam kegiatan, aktif dalam setiap sesi pengabdian, dan kebermanfaatan kegiatan pengabdian tersebut bagi masyarakat. Peningkatan pengetahuan masyarakat yang dilihat melalui hasil pretest dan posttest juga bagian dari evaluasi. Pengukuran tingkat pengetahuan masyarakat tersebut dianalisis dengan aplikasi SPSS.
2. Tahap pelaksanaan
a. Tim penyuluhan dari kelompok 7 meminta izin kepada pihak kelurahan, pihak RW, pihak RT, dan perwakilan PKK untuk melaksanakan edukasi.
b. Tim penyuluhan menyiapkan peralatan dan materi sebagai penunjang edukasi di tempat.
c. Peserta dikumpulkan di Aula kantor lurah batang arau.
v
d. Sebelum penyampaian materi, acara dibuka terlebih dahulu dengan sambutan dari Bapak Lurah Batang Arau, Ketua RW2, perwakilan Ketua RT, dan perwakilan PKK.
e. Dilakukan pre-test terlebih dahulu sebelum penyampaian materi.
f. Penyampaian materi menggunakan power point dan banner.
g. Setelah penyampaian materi diadakan sesi tanya jawab antar peserta dan pemateri.
h. Setelah itu diberikan post-test kembali kepada peserta.
i. Bagi peserta yang dapat menjawab pertanyaan dari pemateri diberikan doorprize.
j. Pemberian kenang-kenangan kepada kelurahan dan pihak PKK.
k. Foto bersama.
Hasil dan Luaran yang Diharapkan Output Kegiatan:
1. Terjalankannya program MBKM Membangun Desa FKM Unand tahun 2023 di Kelurahan Batang Arau, Kec. Padang Selatan.
2. Publikasi kegiatan di media cetak (koran) dan media massa (instagram dan youtube)
3. Submit artikel (manuskrip) di jurnal pengabdian Outcome kegiatan:
1. Terlaksananya penyuluhan “Edukasi Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)” kepada ibu rumah tangga RW 02 Kelurahan Batang Arau yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pencegahan KDRT, a psitkologis korban KDRT, dampak terhadap kesehatan anak, dampak terhadap kesehatan reproduksi dan dampak terhadap kesehatan lansia, serta infeksi saluran reproduksi dan HIV/AIDS.
Kata Kunci
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), Kesehatan, Edukasi
vi DAFTAR ISI
LEMBAR IDENTITAS LAPORAN ... i
RINGKASAN ... iii
DAFTAR ISI ... vi
BAB I ... 8
PENDAHULUAN ... 8
1.1 Analisis Situasi ... 8
1.1.1 Profil Mitra Nagaari dengan Data dan Gambar/Foto Situasi Nagari ... 8
1.1.2 Kelembagaan dan Organisasi Nagari ... 9
1.1.3 Persoalan yang dihadapi lembaga pemerintah nagari dan masyarakat/Komunitas Nagari ...1
0 1.2 Permasalahan Nagari ... 10
1.2.1 Penentuan Permasalahan Di Nagari Yang Akan Disepakati Bersama Mitra Nagari/Komunitas Di Nagari ... 10
1.2.2 Justifikasi Pengusul Bersama Mitra Di Nagari Dalam Menentukan Permasalahan Yang Disepakati ... 11
1.3 Tujuan ... 11
1.3.1 Tujuan Umum ... 11
1.3.2 Tujuan Khusus ... 11
1.4 Manfaat... 11
BAB II ... 12
SOLUSI PERMASALAHAN ... 12
2.1 Solusi-Solusi Untuk Menyelesaikan Permasalahan Pemerintahan Dan Pembangunan Nagari Dan Komunitas-Komunitas Di Nagari Secara Sistematis Sesuai Prioritas ... 12
vii
2.2 Jenis Output Yang Akan Dihasilkan Dari Masing-Masing Solusi Tersebut Baik Untuk Pengelolaan Pemerintahan Dan Pembangunan Nagari, Maupun Kapasitas
Komunitaskomunitas Di Nagari ... 12
2.3 Setiap Solusi Mempunyai Output Tersendiri Dan Sedapat Mungkin Terukur Atau Dapat Dikuantitatifkan ... 13
Data umum hasil pre test dan post test ... 13
2.4 Hasil Riset Dan Survei Pendataan Tim Pengusul Yang Berkaitan Dengan Kegiatan Yang Telah Dilaksanakan ... 14
BAB III ... 16
METODE PELAKSANAAN ... Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan. 3.1 Metode Pelaksanaan Kegiatan ... 17
3.2 Partisipasi Mitra dalam Pelaksanaan Kegiatan ... 18
3.3 Metode Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Keberlanjutan Program ... 18
3.3.1 Metode Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan 2023 ... 18
3.3.2 Urgensi program ... 18
BAB IV ... 20
HASIL DAN LUARAN YANG DIHARAPKAN ... 20
4.1 Rencana Program Pengembangan yang akan disepakati dengan mitra ... 20
4.2.2 Rencana Kegiatan Pengembangan dan Output Kegiatan ... 22
4.2 Rencana Detail Program Pengembangan Usaha Mitra Tahun Pertama (2023) yang akan Disepakati dengan Mitra ... 23
4.3 Rencana Keterlibatan Pemda dan Lainnya... 24
BAB V ... 25
JADWAL... 25
5.1 Jadwal ... 25
5.2 Peranan Kelompok Pelaksana MBKM ... 27
REFERENSI ... 30
LAMPIRAN ... 31
viii
9 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
1.1.1 Profil Mitra Nagaari dengan Data dan Gambar/Foto Situasi Nagari Identitas Mitra Nagari
a. Nama Nagari/ Desa : Batang Arau
b. Nama Wali Nagari/ Kades : Salomon Eka Putra, S.H
c. Alamat Kantor Wali Nagari/Kades : Jln. Kampung Sebrang Pebayan d. Info lain : Kode Pos 25215
Profil Nagari
Kelurahan Batang Arau masuk dalam wilayah administrasi Kec. Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat. Jarak dari kantor kelurahan ke kantor kecamatan adalah 3 km, ke balai kota 16 km, dan ke kantor gubernur 5 km. Kelurahan Batang Arau memiliki luas 0.34 kilometer persegi. Kelurahan batang arau terdiri dari 4 RW dan 19 RT. Jumlah penduduk sebanyak 4.896 jiwa. fasilitas pendidikan yang terdapat di Kelurahan Batang Arau sebanyak 1 SD Negeri dengan jumlah guru 9 orang dan 147 murid. Lalu untuk SD swastaa terdapat 1 SD dengan guru 8 orang dan total murid 149 orang. Satu taman kanak-kanak. Dan fasilitas agama terdapat 4 masjid. Fasilitas kesehatan ada 1 puskesmas pembantu. Banyaknya sarana perekonomian di kelurahan batang arau yaitu 15 warung kelontong, 4 rumah makan, dan 20 kedai makanan.
(BPS, 2021)
Gambar/ Foto Situasi Nagari
10
Peta Lokasi Nagari (dengan Google Map dan Jarak ke Kampus Unand Terdekat)
1.1.2 Kelembagaan dan Organisasi Nagari
Plt Lurah
Sekretaris
Kasi Pemerintahan
Staf
Kasi Trantib
& Perizinan
Staf
Kasi Kesejahteraan sosial dan PM
Staf
11
1.1.3 Persoalan yang dihadapi lembaga pemerintah nagari dan masyarakat/Komunitas Nagari
Berdasarkan kunjungan yang dilakukan pada hari Minggu, 28 September 2023 ke Kelurahan batang arau melalui awancara dengan warga setempat didapatkan informasi mengenai beberapa permasalahan yang dihadapi masyarakat mulai dari permasalahan segi sosial, ekonomi dan kesehatan. Permasalahan ekonomi di kelurahan batang arau terkait dengan sumber pandapatan keluarga yang yang cukup rendah, dimana mata pencarian rata-rata penduduk sebagai nelayan dan buruh, sedangankan ibu rumah tangga ada yang bekerja sebagai pembatu dan tidak bekerja. Permasalahan kesehatan juga dihadapi oleh masyarakat batang arau terutama masalah sampah.
berdasarkan pengamatan langsung terlihat disepanjang aliran sungai batang arau terdapt sampah-sampah, sampah-sampah hanyut dan menumpuk di tepian sungai.
Selain itu ditemukan juga beberapa masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat yaitu penyakit DBD, ISPA, Hipertensi, Stunting dll. Berdasarkan wawancara juga didapatkan bahwa banyaknya remaja yang mengalami kehamilan di luar pernikahan ataupun pernikahan dini. Selain itu juga ditemukan kasus kekerasan dalam rumah tangga akan tetapi terkesan ditutup-tutupi karena dianggap sebagai hal yang tidak boleh diketahui masyarakat umum.
Pada hari Rabu, 8 November 2023 dilakukan wawwancara dengan masyarakat kelurahan batang arau khususnya RW 2 dengan subjek ibu rumah tangga. Berdasarkan hasil wawancara tersebut diketahui masyarakat belum mengetahui mengenai KDRT dan dampaknya dalam berbagai aspek serta belum mengetahui bangaiaman tindakan yang dapat dilakukan jika terjadi KDRT. Selain itu masyarakat juga belum mendapatkan informasi yang benar terkait KDRT dari pakar.
1.2 Permasalahan Nagari
1.2.1 Penentuan Permasalahan Di Nagari Yang Akan Disepakati Bersama Mitra Nagari/Komunitas Di Nagari
Berdasarkan analisis situasi melalui survei studi pendahuluan terhadap 10 orang ibu rumah tangga di kelurahan batang arau dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
a. Kurangnya pengetahuan masyarakat terjait tindakan yang termasuk kategori KDRT, dampak KDRT, dan pencegahan KDRT
b. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai tindakan yang harus dilakukan jika terjadi KDRT
12
c. Sebagian masyarakt belum pernah mendapatkan informasi yang benar terkait dengan KDRT dari pakar
1.2.2 Justifikasi Pengusul Bersama Mitra Di Nagari Dalam Menentukan Permasalahan Yang Disepakati
a. Kelompok 7 bersedia memberikan kegiatan edukasi kesehatan dan pencegahan kekerasan dalam rumah tangga kepada ibu rumah tangga di kelurahan Btang arau khususnya RW 2
b. Lurah batang arau bersedia memberikan tempat dan fasilitas untuk melaksanakan kegiatan edukasi
c. Ibu rumah tangga sebagai sasaran bersedia meluangkan watunya untuk hadir dalam kegiatan edukasi
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Menciptakan lingkungan masyarakat yang babas dari tindakan kekerasan terutama kepada perempuan dalam rumah tangga.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengethuan masyarakat mengenai apa itu KDRT
b. Meningkatkan pengethuan tentang bentuk bentuk KDRT dan dampaknya terhadap berbagai aspek
c. Meningkatkan pengethuan dan partisipasi masyarakat dalam mencegah terjadinya tindakan KDRT
1.4 Manfaat
a. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang KDRT
b. Meningkatnya pengetahuan masakrat tentang bentuk dan dampak yang ditimbulkan dari KDRT
c. Meningkatnya pengetahuan dan partisipasi masyaraakt dalam mencegah timbulnya KDRT
13 BAB II
SOLUSI PERMASALAHAN
2.1 Solusi-Solusi Untuk Menyelesaikan Permasalahan Pemerintahan Dan Pembangunan Nagari Dan Komunitas-Komunitas Di Nagari Secara Sistematis Sesuai Prioritas
Berdasarkan studi pendahuluan kelompok 7 MBKM yang dilakukan kepada masyarakat RW 2 kelurahan Batang Arau pada Rabu,8 November 2023 didapatkan bahwa masih banyak masyarakat yang belum tahu tentang pencegahan terjadinya Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Hal ini disebabkan karena kurangnya edukasi, pengetahuan dan informasi mengenai KDRT. Hal inilah yang mendasari kami melakukan edukasi pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga di Kelurahan Batang Arau sebagai solusinya.
1. Sasaran : 25-30 orang warga RW 2 Kelurahan Batang Arau yang terdiri dari ibu rumah tangga.
2. Pengumpulan sasaran : kelompok berkoordinasi dengan perangkat desa RT/RW, Ibu PKK dan masyarakat.Sasaran dikumpulkan dengan menyebarkan undangan kepada ibu pkk dan warga yang di bantu oleh wakil pkk kelurahan batang arau sebanyak 30 undangan.
2.2 Jenis Output Yang Akan Dihasilkan Dari Masing-Masing Solusi Tersebut Baik Untuk Pengelolaan Pemerintahan Dan Pembangunan Nagari, Maupun Kapasitas Komunitaskomunitas Di Nagari
a. Hasil kegiatan
1. Terlaksananya pemberian materi Edukasi Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
2. Pemberian media edukasi berupa leaflet, x banner, ppt kepada peserta
3. Terlaksananya pre test dan post test masing-masing sebanyak 20 soal dengan sasaran peserta kegiatan
4. Meningkatnya pengetahuan peserta berdasarkan hasil pre test dan post test.
5. Menambah pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang KDRT sehingga dapat menjadi solusi pencegahan terjadinya KDRT di RW 02 Kelurahan Batang Arau, Kecamatan Padang Selatan.
b. Luaran
14
1. Terlaksananya penyuluhan “Edukasi Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)” kepada ibu rumah tangga RW 02 Kelurahan Batang Arau, Kecamatan Padang Selatan.
2. Terlaksananya kegiatan MBKM program membangun desa di Kelurahan Batang Arau, Kecamatan Padang Selatan.
3. Membuat media untuk penyuluhan yaitu PPT, spanduk, x banner dan leaflet.
4. Terpublikasikannya kegiatan penyuluhan melalui media koran, publikasi jurnal masih dalam tahap penyusunan dan publikasi media sosial (youtube) masih dalam tahap pengeditan.
2.3 Setiap Solusi Mempunyai Output Tersendiri Dan Sedapat Mungkin Terukur Atau Dapat Dikuantitatifkan
Data umum hasil pre test dan post test
No. Nama Usia
Pre- test
Post-
tes RT RW
1 Nurhayati 61 40 70 4 1
2 Delidawati 45 60 70 3 4
3 Hilda Rasyid 53 15 20 5 2
4 Syofyatul Firtrah 53 80 90 2 4
5 Maiyarni 52 50 90 2 3
6 Salomon Eka Putra 49 80 80 5 2
7 Yuskarnaini 52 45 60 4 3
8 Jonnnedi 60 55 75
9 Fidia 45 85 100 2 1
10 Imelda Sari 27 70 90 6 2
11 Norma Sallo 50 85 95 3 2
12 Lin Yunus 48 85 95 1 1
13 Vera Susanti 75 70 6 2
14 Yuni Astati 30 75 90 2 2
15 Yulidarni Rasyid 45 70 100 5 2
16 Tuti Abidin 58 80 90 4 2
17 Mimi Susanti 45 85 90 4 4
15
18 Izwarni 49 80 90 5 2
19 Asmanizar 48 65 90 4 3
20 Zulheifi 52 70 80 1 4
21 Meliyani 41 80 85 1 3
22 Fitriani 43 55 80 6 2
23 Sovetri 56 40 50 2 3
24 Suswati 47 60 85 2 2
25 Vira Helpi Suryani 44 80 90 1 2
Berdasarkan hasil analisis pre test dan post test terdapat 25 data masuk. Lalu data yang telah didapatkan dikumpulkan dan di uji dengan menggunakan aplikasi spss menggunakan uji paired sample test sehingga didapatkan hasil:
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean p-value
Pair 1 Pre test 66.60 25 18.012 3.602
0.000
Post test 81.00 25 17.559 3.512
Berdasarkan hasil uji paired sample test didapatkan bahwa nilai p-value = 0.000 atau diatas tingkat signifikan (0,000 < 0.05) sehingga dapat diperoleh informasi adanya peningkatan pengetahuan peserta secara signifikan sebelum dan setelah diberikan edukasi.
2.4 Hasil Riset Dan Survei Pendataan Tim Pengusul Yang Berkaitan Dengan Kegiatan Yang Telah Dilaksanakan
Dalam pelaksanaan kegiatan, tim pengusul melakukan penyebaran kuisioner untuk melakukan pendataan mengenai pengetahuan masyarakat terkait KDRT.
1. Apakah anda merasa pernah mengalami KDRT dalam bentuk apapun?
Jawaban
Pernah : 2 orang Tidak : 8 orang
2. Apakah anda sebelumnya sudah mengetahui ada 4 macam bentuk KDRT (fisik, psikis, seksual, penelantaran rumah tangga)?
Jawaban
Ya : 1 orang
16 Tidak : 9 orang
3. Apakah anda mengetahui apa saja perilaku kekerasan fisik yg tergolong KDRT?
Jawaban
Ya : 6 orang Tidak : 4 orang
4. Apakah anda tau apa saja perilaku kekerasan psikis yg tergolong KDRT?
Jawaban
Ya : 3 orang Tidak : 7 orang
5. Apakah anda tau apa saja perilaku kekerasan seksual yg tergolong KDRT?
Jawaban
Ya : 2 orang Tidak : 8 orang
6. Apakah anda tau apa saja perilaku penelantaran rumah tangga yg tergolong KDRT?
Jawaban
Ya : 4 orang Tidak : 6 orang
7. Apakah anda sudah pernah mendapatkan informasi sebelumnya tentang KDRT ? Jawaban
Pernah : 2 orang Tidak : 8 orang
8. Apakah anda mengetahui tindakan apa yang harus di lakukan setelah terjadinya KDRT ?
Jawaban
Ya : 4 orang Tidak : 6 orang
9. Apakah anda mengetahui dampak KDRT jika di biarkan?
Jawaban
Ya : 4 orang Tidak : 6 orang
10. Apakah anda tau bagaimana cara pencegahan/penanganan KDRT?
Jawaban
Ya : 3 orang
17 Tidak : 7 orang
11. Segala perbuatan terhadap seseorang yang dapat menimbulkan kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksualitas, psikologi, serta penelantaran rumah tangga disebut kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Jawaban
Benar : 8 orang Salah : 2 orang
12. Menganiaya, memukul, melukai anggota keluarga merupakan kekerasan dalam bentuk verbal.
Jawaban
Benar : 5 orang Salah : 5 orang
13. Memaksa Istri untuk melakukan hubungan seksual dengan cara menyakitkan merupakan bentuk kekerasan fisik.
Jawaban
Benar : 6 orang Salah : 4 orang
14. Sulit berkontsenstrasi, gangguan makan, gangguan tidur merupakan dampak dari kekerasan psikologis.
Jawaban
Benar : 6 orang Salah : 4 orang
15. Dampak dari kekerasan verbal adalah kehilangan penghasilan, sumber penghasilan bahkan kehilangan tempat tinggal sehingga keluarganya terlantar.
Jawaban
Benar : 3 orang Salah : 7 orang
18 BAB III
METODE PELAKSANAAN 3.1 Metode Pelaksanaan Kegiatan
Persiapaan Studi pendahuluan Studi pendahuluan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman masyarakat terkait topik, sehingga saat penyuluhan dapat disampaikan materi yang tepat sesuai permasalahan.
Diskusi kelompok Kelompok berkoordinasi dengan mitra dalam melaksanakan persiapa kegiatan penyuluhan.
Koordinasi dengan mitra Kelompok berkoordinasi dengan mitra dalam melaksanakan persiapa kegiatan penyuluhan, yaitu pihak kelurahan, RW, RT, dan PKK Pembuatan media Media dimanfaatkan sebagai perantara
informasi, media yang digunkan yaitu leaflet, spanduk, power point, dan banner.
Pelaksanaan Pre test Berisi soal soal terkait materi yang akan disampaikan saat penyuluhan.
Penyuluhan Kegiatan pemberian materi kepada peserta dengan metode ceramah dan tanya jawab.
Post test Berisi soal-soal yang sama dengan Pre test untuk mengukur sejauh mana perubahan pengetahuan.
Diskusi Tanya jawab antara peserta dengan pemateri, sesi bertukar pikiran dan diskusi terkait topik.
Pemberian doorprize Doorprize diberikan kepada peserta yang mampu menjawab pertanyaan dengan benar.
Dokumentasi Foto bersama, kelompok, peserta dan mitra di akhir kegiatan.
Evaluasi Evaluasi kegiatan Evaluasi selama kegiatan penyuluhan berlangsung, meliputi kehadiran peserta, partisipasi peserta, dll
19
Evaluasi hasil Evaluasi hasil untuk melihat peningkatan pengetahuan setelah diberikan edukasi.
Evaluasi hasil di uji dengan SPSS.
Pelaporan Publikasi kegiatan Publikasi kegiatan di media massa, seperti koran, youtube dan instagram. Publikasi juga dilakukan melalui pembuatan jurnal pengabdian masyarakat.
Media pertemuan
Media yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan adalah power point, banner, leaflet, dan spanduk.
3.2 Partisipasi Mitra dalam Pelaksanaan Kegiatan
Partisipasi mitra dalam pelaksanaan kegaiatan adalah menyediakan tempat dan peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan edukasi. Mitra juga terlibat dalam mengundang masyarak untuk terlibat dalam kegiatan. Selain itu mitra juga hadir sebagai tamu uandangan dalam kegiatan edukasi.
3.3 Metode Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Keberlanjutan Program
Metode evaluasi pelaksanaan kegiatan yaitu melalui kehadiran dan partisipasi aktif dari peserta.selain itu metode evaluasi juga dinilai dari pre test dan post test
3.3.1 Metode Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan 2023
Metode yang digunakan dalam evaluasi pelaksanaan kegaitan yaitu melalui kehadiran dan partisipasi aktif dari peserta kegiatan. Hasil peningkatan pengetahuan diukur dnegan aplikasi komputes SPSS
3.3.2 Urgensi program
1. Kegiatan pengabdian masyarakat “edukasi pencegahan kekerasan dalam rumah tangga “ dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai KDRT dan dampaknya.
2. Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang KDRT diharapkan dapat mencegah timbulnya KDRT di masyarakat
3. Pemberian materi tentang hukum dan undang-undang tentang KDRT diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dan jika terjadi KDRT masyarakat mengetahui kemana dan harus apa.
20
4. Dampak yang ditimbulkan dari KDRT dapat teradi di berbagai tahap kehidupan baik bayi, anak, remaja, dewasa, maupun lansia dan dapat mempengaruhi berbagai aspek terama kesehatan.
21 BAB IV
HASIL DAN LUARAN YANG DIHARAPKAN
Melalui kegiatan penyuluhan mengenai edukasi pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), diharapkan dapat mencapai hasil-hasil yang holistik. Kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap KDRT, baik sebagai korban maupun sebagai pihak yang dapat memberikan bantuan. Pemahaman masyarakat mengenai tanda-tanda, dampak, dan sumber daya yang tersedia diharapkan dapat meningkat. Selain itu perubahan sikap dan perilaku masyarakat terhadap KDRT, dimana diharapkan terjadi pergeseran dari sikap negatif atau bias menjadi dukungan aktif terhadap upaya pencegahan dan penanggulangan. Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang faktor-faktor risiko, konsekuensi, dan strategi pencegahan KDRT menjadi fokus selanjutnya, guna membekali mereka dengan pemahaman yang lebih baik dalam mengidentifikasi, mencegah, dan mengatasi KDRT. Keempat, peningkatan akses masyarakat ke layanan dukungan, seperti pusat krisis, konseling, dan tempat perlindungan bagi korban KDRT, sehingga dapat memberikan bantuan yang diperlukan. Kelima, terciptanya kerjasama dan keterlibatan yang lebih erat antara komunitas, lembaga pemerintah, dan LSM dalam upaya pencegahan dan penanggulangan KDRT. Terakhir, melalui pengukuran keberhasilan program, diharapkan dapat terbentuk data dan statistik yang mencerminkan tidak adanya kasus KDRT serta peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan. Melalui integrasi hasil dan luaran ini, tujuan utama adalah menciptakan masyarakat yang lebih peduli, responsif, dan berkomitmen terhadap pencegahan dan penanggulangan KDRT, serta membangun lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua individu.
4.1 Rencana Program Pengembangan yang akan disepakati dengan mitra
Rencana Program Pengembangan yang akan disepakati dengan mitra melalui kegiatan penyuluhan pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) merupakan langkah strategis untuk mencapai tujuan bersama dalam mengatasi dan mencegah kasus KDRT. Proses ini dimulai dengan identifikasi kebutuhan bersama antara mitra, yang melibatkan evaluasi konteks lokal dan pemahaman akan tantangan spesifik terkait KDRT di komunitas tersebut.
Bersama, pihak-pihak terlibat merumuskan tujuan yang mencakup peningkatan kesadaran masyarakat, perubahan sikap dan perilaku, serta peningkatan akses ke layanan dukungan.
Lingkup program ditentukan dengan menetapkan jenis kegiatan penyuluhan, topik yang akan dibahas, dan audiens yang menjadi fokus utama. Selain itu, pengidentifikasian sumber daya,
22
penetapan metodologi, pembagian tugas, perencanaan anggaran, pengembangan materi, penjadwalan pelaksanaan, mekanisme monitoring dan evaluasi, pengembangan rencana komunikasi, dan pembuatan perjanjian formal menjadi aspek-aspek kunci yang disusun secara cermat. Dengan demikian, diharapkan rencana ini tidak hanya menjadi panduan menyeluruh namun juga menjadi landasan kuat untuk mencapai dampak positif dalam upaya pencegahan KDRT dan membangun masyarakat yang lebih aman serta peduli terhadap isu ini.
Keterlibatan Pemda, Pemerintah Nagari, dan/atau Para stakeholder
Keterlibatan Pemerintah Daerah (Pemda), Pemerintah Nagari, dan para stakeholder merupakan elemen penting dalam keberhasilan penyuluhan tentang edukasi pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Pemda memiliki peran strategis dalam memberikan dukungan kebijakan, sumber daya, dan koordinasi antarinstansi. Melalui keterlibatan Pemda, penyuluhan dapat diintegrasikan ke dalam program-program pemerintah yang lebih luas, seperti program kesejahteraan masyarakat dan pendidikan.
Pemerintah Nagari juga memiliki peran signifikan karena mereka berada di tingkat lokal dan memiliki pemahaman mendalam tentang dinamika sosial, budaya, dan ekonomi di tingkat komunitas. Dengan keterlibatan Pemerintah Nagari, penyuluhan dapat disesuaikan dengan konteks lokal, dan partisipasi aktif dari masyarakat dapat lebih diperkuat.
Para stakeholder, termasuk LSM, organisasi non-pemerintah, tokoh masyarakat, dan sektor swasta, juga memiliki peran dalam mendukung penyuluhan KDRT. Keterlibatan mereka dapat memberikan perspektif yang beragam, sumber daya tambahan, dan jaringan yang luas dalam mendukung program pencegahan. Kolaborasi antara pihak-pihak terkait dapat meningkatkan efektivitas dan dampak positif dari kegiatan penyuluhan.
Keterlibatan Pemda, Pemerintah Nagari, dan para stakeholder dapat diwujudkan melalui berbagai cara, termasuk:
1. Dukungan Keuangan:
Pemda dapat mengalokasikan anggaran untuk mendukung kegiatan penyuluhan KDRT, sedangkan stakeholder lainnya dapat memberikan sumbangan atau sponsor.
2. Penyediaan Fasilitas dan Sumber Daya:
Pemda dan Pemerintah Nagari dapat menyediakan fasilitas dan sumber daya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan penyuluhan, seperti ruang pertemuan dan peralatan presentasi.
3. Keterlibatan dalam Perencanaan Program:
23
Melibatkan Pemda dan Pemerintah Nagari dalam perencanaan program untuk memastikan keberlanjutan, kesesuaian dengan kebijakan lokal, dan penyesuaian dengan kebutuhan masyarakat setempat.
Dengan keterlibatan aktif dari Pemda, Pemerintah Nagari, dan para stakeholder, penyuluhan tentang edukasi pencegahan KDRT dapat menjadi bagian integral dari upaya bersama dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua warga masyarakat.
4.2.2 Rencana Kegiatan Pengembangan dan Output Kegiatan
Rencana kegiatan pengembangan dalam penyuluhan edukasi pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) mencakup serangkaian langkah strategis yang dirancang untuk mencapai tujuan penyuluhan. Berikut adalah rencana kegiatan beserta output yang diharapkan:
1. Analisis Kebutuhan:
• Kegiatan: Melakukan analisis mendalam tentang kebutuhan masyarakat terkait KDRT melalui survei, wawancara, dan diskusi kelompok.
• Output: Data dan informasi yang mengidentifikasi tingkat pengetahuan masyarakat terkait pencegahan KDRT.
2. Penyusunan Materi dan Metode Penyuluhan:
• Kegiatan: Mengembangkan materi penyuluhan yang informatif, interaktif, dan relevan dengan konteks lokal, serta menentukan metode penyuluhan yang efektif.
• Output: Materi penyuluhan, pedoman penyelenggaraan sesi penyuluhan, dan alat evaluasi.
3. Sosialisasi Program:
• Kegiatan: Mengadakan kegiatan sosialisasi program kepada masyarakat
• Output: Peningkatan kesadaran masyarakat, dukungan dari pihak terkait, dan partisipasi aktif dalam program.
4. Pelaksanaan Sesi Penyuluhan:
• Kegiatan: Melakukan sesi penyuluhan dengan melibatkan kelompok masyarakat yang beragam.
24
• Output: Partisipasi aktif masyarakat, peningkatan pengetahuan, dan perubahan sikap positif terkait pencegahan KDRT.
4.2 Rencana Detail Program Pengembangan Usaha Mitra Tahun Pertama (2023) yang akan Disepakati dengan Mitra
Rencana Detail Program Pengembangan Usaha Mitra Tahun Pertama (2023) yang akan disepakati dengan mitra dalam kegiatan penyuluhan tentang edukasi pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) mencakup serangkaian langkah yang komprehensif untuk mendukung inisiatif pencegahan KDRT dan mengembangkan potensi ekonomi lokal. Sebagai langkah awal, tim akan dibentuk dengan melibatkan perwakilan mitra, ahli pencegahan KDRT, dan pihak terkait lainnya. Tim ini akan bertugas merancang, melaksanakan, dan mengawasi seluruh program pengembangan usaha mitra. Selanjutnya, identifikasi potensi ekonomi lokal akan dilakukan melalui studi kelayakan dengan memperhatikan faktor keberlanjutan dan dampak positifnya terhadap masyarakat. Pelatihan keterampilan akan diselenggarakan bagi mitra, mencakup pembuatan produk, manajemen usaha, dan keterampilan pemasaran. Bersama mitra, akan dilakukan perancangan dan pengembangan produk atau jasa yang mencerminkan potensi lokal serta memiliki dampak positif terhadap pencegahan KDRT. Selain itu, strategi pemasaran dan branding akan dikembangkan untuk meningkatkan visibilitas produk atau jasa mitra, dengan fokus pada pemasaran lokal, regional, dan online. Pengembangan akses ke pasar lokal dan mungkin regional atau online akan menjadi prioritas, melibatkan kerjasama dengan pedagang lokal dan platform pemasaran online. Program juga akan memberikan pendampingan dalam manajemen keuangan dan administrasi bisnis serta menetapkan sistem pemantauan kinerja bisnis mitra dengan evaluasi berkala untuk mengevaluasi dampak positif dan mengidentifikasi area perbaikan. Pemberdayaan komunitas lokal akan diintegrasikan dalam program, melibatkan komunitas dalam mendukung usaha mitra melalui kampanye dukungan atau program penghargaan. Untuk memastikan keberlanjutan usaha mitra, akan disusun rencana keberlanjutan dengan strategi pengembangan jangka panjang dan dukungan kontinu dari pihak terkait. Selain itu, kolaborasi dengan Pemerintah Daerah, Pemerintah Nagari, dan pihak terkait akan ditekankan untuk memastikan integrasi program dalam kebijakan dan program pemerintah setempat, sesuai dengan kondisi lokal dan regulasi yang berlaku. Evaluasi tahunan akan dilakukan untuk menilai pencapaian program dan merumuskan strategi perbaikan yang diperlukan. Melalui pendekatan ini, diharapkan program pengembangan usaha mitra tidak
25
hanya memberikan peluang ekonomi yang berkelanjutan, tetapi juga berkontribusi positif terhadap pencegahan KDRT di tingkat lokal.
4.3 Rencana Keterlibatan Pemda dan Lainnya
Rencana keterlibatan Pemerintah Daerah (Pemda) dan stakeholder lainnya dalam kegiatan penyuluhan tentang edukasi pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) merupakan strategi holistik untuk memastikan keberhasilan dan dampak yang berkelanjutan dari program tersebut. Pertama, melalui konsultasi awal dengan Pemda, diharapkan dapat dibangun pemahaman bersama tentang urgensi dan dampak KDRT di tingkat lokal.
Pembentukan tim kolaborasi dengan perwakilan dari Pemda, lembaga pemerintah terkait, LSM, dan sektor swasta akan memastikan adanya koordinasi yang efektif dan dukungan lintas sektor. Integrasi program dalam kebijakan lokal menjadi langkah strategis untuk memastikan bahwa program penyuluhan KDRT terhubung secara sinergis dengan upaya pemerintah yang sudah ada.
Pemberian dukungan keuangan dan fasilitas oleh Pemda akan memberikan fondasi yang kuat untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan, sedangkan pelibatan aktif Pemerintah Nagari akan memastikan bahwa program benar-benar terakar dalam konteks lokal dan melibatkan partisipasi masyarakat secara langsung. Sosialisasi program kepada pemangku kepentingan lokal, termasuk perangkat nagari dan tokoh masyarakat, akan membangun dukungan dan partisipasi yang lebih luas. Kolaborasi dengan lembaga pendidikan, sektor swasta, dan LSM akan memberikan tambahan sumber daya dan jangkauan yang lebih luas dalam melibatkan masyarakat.
Pentingnya membangun mekanisme rujukan dan dukungan bersama Pemda menunjukkan komitmen untuk memberikan bantuan kepada korban KDRT dan meningkatkan akses terhadap layanan. Melalui kampanye publik dan kegiatan komunitas, Pemda dan pihak lainnya dapat bersama-sama meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan KDRT. Monitoring dan evaluasi bersama akan memastikan bahwa program tetap relevan, beradaptasi dengan perkembangan lokal, dan mencapai dampak yang diinginkan.
26 BAB V JADWAL
5.1 Jadwal
Tabel 5.1 Tahapan Solusi Untuk Atasi Permasalahan Mitra
No. Kegiatan September Oktober November Desember Output 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Analisis situasi dan survei awal lapangan
Informasi situasi dan lokasi kegiatan MBKM 2. Diskusi
kelompok
Penyusunan struktur kelompok, pembagian tugas, perencanaan kegiatan 3. Advokasi
stakeholder dan tokoh masyarakat
Terjalinnya kerjasama dengan stakeholder dan tokoh masyarakat 4. Perancangan
studi
pendahuluan
Kuisioner yang berisi 15 soal untuk studi
pendahuluan 5. Pendekatan
sosial dengan
Hasil studi pendahuluan
27 sasaran dan
studi
pendahuluan
dan
permasalahan masyarakat 6. Penyusunan
metode dan media pelaksanaan kegiatan
Dibuatnya media:
spanduk, leaflet, banner, power point.
Soal pretest dan post test.
Materi penyuluhan 7. Pelaksanaan
program kegiatan
Terlaksanya kegiatan penyuluhan 8. Publikasi
koran
Publikasi koran (terpublikasi di koran ANTARA SUMBAR) 9. Evaluasi
program
Hasil pretest dan posttest kegiatan 10. Pembuatan
manuskrip jurnal pengabdian
Publikasi jurnal di hilirisasi lppm unand 11. Penyampaian
laporan akhir program kegiatan
Presentasi hasil selama kegiatan MBKM
28 5.2 Peranan Kelompok Pelaksana MBKM
No Nama Pelaksana Prodi/Fakultas Tugas/Peran 1. Anggela Pradiva Putri,
SKM.,MKM
(19930914201903202 )
Kesehatan Masyarakat Dosen Pembimbing Lapangan
2. Novira Ramadani (2111211019)
Kesehatan Masyarakat Ketua Kelompok Tugas:
12. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan MBKM
13. Mengikuti setiap rangkaian kegiatan MBKM
14. Menjadi MC dalam kegaiatn penyuluhan edukasi
15. Ikut membuat laporan MBKM
3. Isti Aryani (2111212012)
Kesehatan Masyarakat Sekretaris Tugas:
1. Bertanggung jawab atas pencetatan dan pelaporan selama MBKM
2. Menyusun logbook kegiatan selama MBKM 3. Membuat surat-surat
yang dibutuhkan
4. Menyusun materi edukasi untuk kegiatan
penyuluhan
29
5. Membuat soal pretest dan post test
6. Menjadi pemateri ketika kegiatan edukasi
7. Menulis artikel untuk publikasi koran
8. Mengolah hasil pre test dan post test dengan SPSS
9. Menyusun manuskrip jurnal pengabdian
4. Rahmi Syahriza (2111212061)
Kesehatan Masyarakat Bendahara dan Humas Tugas:
1. Bertanggung jawab dalam pengelolaan keuangan MBKM dan hubungan dengan mitra 2. Menyusun laporan
keuangan kelompok 3. Menghubungi dan
berkoordinasi dengan mitra terkait
pelaksanaan kegiatan 4. Menjadi pemateri
dalam kegiatan edukasi Ikut serta dalam penyusunan laporan
5. Firmanita (2111217011)
Kesehatan Masyarakat Publikasi Dokumentasi Tugas:
1. Bertanggung jawab dalam publikasi dan
30
dokumentasi selama kegiatan MBKM 2. Membuat media dan
mendesai leaflet, power point, banner dan spanduk
3. Mendokumentasikan setiap kegiatan MBKM (foto dan vidio)
4. Mengedit berbagai vidio kegiatan MBKM 5. Menjadi pemateri
dalam kegiatan edukasi 6. Mempublikasi kan
kegiatan MBKM ke you tube dan instagram 7. Ikut serta dalam
penyusunan laporan.
31 REFERENSI
BPS. (2021). KECAMATAN PADANG SELATAN DALAM ANGKA. BPS Kota Padang.
https://doi.org/1102002.1371090
32 LAMPIRAN
LAPORAN KEUANGAN MBKM Dana awal: Rp2.000.000,00
Rincian pemakaian dana
No Kegiatan Biaya Bukti kwitansi
1 Diskusi membuat media di café like &
share
Rp50.000,00
2 Hadiah untuk peserta
✓ Cangkir
✓ Mangkok
✓ Piring plastik
Rp45.000,00 Rp51.000,00 Rp75.000,00
3 Kenang-kenangan untuk kantor lurah (cangkir)
Rp30.000,00
33 4 Cetak leaflet (35
lembar)
Rp99.000,00
5 Print pretest, postest,
absen, undangan Rp35.000,00
34 6 Kertas kacang padi Rp12.000,00
7 Pena, selotip Rp32.000,00
35 8 Cetak spanduk dan
banner
Rp140.000,00
9 Pinjam proyektor Rp25.000,00
36 10 Konsumsi 40 kotak Rp200.000,00
11 Transport 2 motor Rp100.000,00 12 Publikasi koran Rp150.000,00
13 Print laporan HIV/AIDS
Rp15.000,00
37 14 Print laporan
SGKDRT
Rp11.500,00
15 Publikasi Jurnal
Total Rp1.070.500,00
Dokumentasi kegiatan
38
39
40
41 Publikasi
42 Media
43