LAPORAN OBSERVASI
Mata Kuliah : Layanan BK di Pendidikan Dasar Dosen Pengampu : Tanti Ardianti, M.Pd., Kons
Disusun Oleh:
Nama : Talitha Sela Fernanda NPM : (202001500419) Kelas : R7D
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
GASAL 2022/2023
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Bimbingan dan Konseling selain sebagai bantuan yang diberikan oleh guru untuk memecahkan masalah yang dihadapi peserta didik juga sebagai salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik itu sendiri.
Maka sekolah diharapkan bisa menganalisa betapa pentingnya Bimbingan dan Konseling bagi siswa Sekolah Dasar.
Sebagai calon pendidik sebaiknya mampu mengerti dan memahami kepribadian peserta didkinya sehingga apabila pendidik menemui masalah pada siswanya. Pendidik dapat mengambil upaya positif dalam mengatasi siswa yang bermasalah disekolah tersebut.
pendidikan di sekolah dasar mempunyai makna yang sama dengan devinisi yang terurai di atas, namun saja letak audience atau siswanya saja yang membedakannya. Artinya, bahwa pendidikan di sekolah dasar titik tekannya terpusat pada siswa kelas dasar antara kelas 1 sampai dengan kelas 6 yang ketentuan materi dan pokok bahasannya diatur tersendiri dalam GBPP (Garis-garis Besar Program Pengajaran). Sehingga pendidikan di sekolah dasar dengan ruang lingkupnya mencakup materi ke SD-an yang diselenggarakan sepanjang hayat sebagai pendidikan lanjutan dengan tujuan yang sama seperti uraian pada Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan.
Tujuan pendidikan nasional adalah mengarahkan berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta memiliki tanggung jawab. Sedangkan tujuan pendidikan sekolah dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. dengan demikian siswa dapat memiliki dan menanamkan sikap budi pekerti terhadap sesama.
Inti pokok pendidikan sekolah dasar, berupaya menanamkan keimanan terhadap Tuhan sesuai dengan agama masing-masing yang dianutnya. Dengan harapan tentunya siswa dapat menanamkan sikap yang berakhlak, sopan dan santun antar sesama umat manusia tanpa membedakan ras, suku, dan agama. Sehingga pada akhirnya siswa dapat menjadi individu yang bertanggung jawab, cakap, berdedikasi tinggi terhadap bangsa dan negaranya. Pengertian pendidikan di sekolah dasar benar-benar mendidik dan menumbuhkembangkan ilmu pengetahuan pada siswa di sekolah dasar untuk memiliki sikap kebersamaan dalam upaya mencetak generasi muda yang bertanggung jawab.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi peserta didik kelas 5 di SDN Bojong 01?
2. Apa masalah umum yang dihadapi oleh peserta didik kelas 5?
3. Bagaimana peran wali kelas 5 dalam menghadapi masalah peserta didiknya?
C. Tujuan
1. Mengetahui kondisi peserta didik di kelas 5 di SDN Bojong 01.
2. Mengetahui masalah umum yang dihadapi oleh peserta didik di kelas 5.
3. Mengetahui peran wali kelas 5 dalam menghadapi masalah peserta didiknya.
D. Metode
Pada observasi di SDN Bojong 01 penulis menggunakan dua metode sekaligus, yaitu wawancara dan observasi.
E. Waktu Observasi
Observasi di SDN Bojong 01 dilakukan pada : Hari/Tanggal : 12 Desember 2023
Waktu : 08.00 – 10.00 Tempat : SDN Bojong 01
Alamat : Bojong, Kec. Klapanunggal, Kab. Bogor, Jawa Barat.
Narasumber : Wali Kelas
BAB II PEMBAHASAN A. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SDN Bojong 01
Alamat : Jalan Raya Bojong - Klapanunggal, Bojong, Kec.
Klapanunggal, Kab. Bogor, Jawa Barat, dengan kode pos 16820.
Kelurahan : Bojong Kecamatan : Klapanunggal
Kode Pos : 16820
Kota : Bogor
Provinsi : Jawa Barat
Email : [email protected]
B. Hasil Pencatatan 1) Observasi
Dari hasil observasi yang dilakukan penulis di SDN Bojong 01 daerah Bojong, Klapanunggal. bahwa kondisi pada saat itu sedang ingin memulai Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM). Jadi, bisa dibilang kondisi pada saat itu siswa/I berada di dalam kelas.
Sebelum melakukan observasi penulis terlebih dahulu melakukan perjanjian dan bertemu dengan salah satu guru di sana. Yaitudengan Ibu Temmy, yang menjadi sebagai Wali Kelas 5. Dari hasil pertemuan itu penulis akhirnya sepakat untuk melakukan observasi pada hari Senin,4 Desember 2023.
Pada hari observasi penulis berkesempatan untuk mengamati kondisi peserta didik kelas 5. Dari hasil pengamatan, penulis melihat kondisi peserta didik kelas 5 ini masih sangat aktif dan mudah untuk diajak berkomunikasi.
Walaupun sangat aktif, tapi mereka masih cukup mudah untuk diarahkan dan dibimbing. Ketika Ibu Temmy (Wali Kelas 5) ini ingin memulai kegiatan di kelas, siswa/I di kelas 5 ini masih sangat bisa di atur dengan ibu temmy.
Setelah itu, Ibu temmy melakukan sedikit ice breaking kepada peserta didiknya dengan bernyanyi dan melakukan tanya jawab. Penulis mengamati hampir peserta didik mampu berkomunikasi dengan percaya diri dan aktif untuk menjawab pertanyaan dari Ibu Temmy.
Penulis juga berkesempatan memperkenalkan diri kepada peserta didik dan memberikan sedikit pemahaman tentang Bimbingan Konseling dengan bahasa yang mudah dimengerti. Disini, Penulis juga melihat keaktifan peserta didik ketika saya melakukan diskusi Bersama dengan teman-teman dikelas 5 ini. Ketika sedang melakukan diskusi Bersama di kelas 5 ini, banyak sekali yang masih sangat antusias dengan kegiatan ini.
Setelah melakukan observasi penulis juga melakukan sesi wawancara kepada Ibu Temmy untuk menggali informasi lebih dalam mengenai kondisi peserta didiknya di kelas.
2) Wawancara
Pada sesi wawancara penulis mendapatkan banyak informasi yang diterima dari Ibu Annisa sebagai Wali Kelas 5. Penulis bertanya mengenai kondisi peserta didiknya selama di kelas. Ibu Temmy menuturkan bahwa suasana kelasnya ramai terutama peserta didiknya bisa dibilang sangat aktif dan mudah untuk diajak berkomunikasi pada Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Ibu Temmy menuturkan untuk masalah yang dialami oleh peserta didik kelas 5 ini adalah terdapat salah satu siswa yang sering menjadi bahan ejekan dengan temen-temannya yang lain. Bahsa siwa ini Ketika sedang menjadi bahan ejekan oleh teman temannya di kelas ia hanya bisa terdiam.
Kemudian penulis berdiskusi dengan Ibu Temmy mengenai apa yang saya amati. Kami sepakat bahwa masalah bully perlu ditangani dengan serius.
Ibu Temmy menjelaskan bahwa ia juga telah mencatat perilaku tersebut dan telah berbicara dengan salah satu muridnya dengan inisial KZ secara pribadi untuk memastikan bahwa dia merasa didukung.
Selanjutnya, Ibu Temmy berencana untuk mengadakan sesi pendidikan kelas tentang pentingnya menghormati perbedaan dan mencegah bullying.
Beliau juga akan melibatkan para orang tua dalam upaya ini. Ibu Temmy akan menggandeng guru Bimbingan dan Konseling (BK) sekolah untuk memberikan informasi dan strategi kepada murid-murid tentang cara mengatasi masalah bully serta membangun lingkungan yang inklusif dan aman.
Observasi ini memberikan wawasan yang berharga tentang interaksi di kelas 5 SD. Hal ini menegaskan pentingnya peran wali kelas dalam mendeteksi dan menangani masalah bully dengan cepat dan efektif. Melalui upaya kolaboratif antara wali kelas, guru BK, orang tua, dan siswa, diharapkan dapat diciptakan lingkungan yang bebas dari bullying dan memberikan dukungan kepada semua murid untuk berkembang secara positif.
Observasi ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif di sekolah, di mana setiap siswa dapat merasa diterima, dihormati, dan didukung dalam proses belajar mereka.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Masalah yang muncul pada siswa kelas yaitu terdapat siswa yang sering menjadi bahan ejekan oleh temannya, Sedangkan untuk masalah yang dihadapi kelas 5 yaitu bertengkar dengan teman, malas dalam menerima pelajaran, belum secara penuh melaksanakan tanggung jawab. Upaya penanganan dapat dilakukan dengan memberikan pemahaman dan pengarahan akan pentingnya tolong menolong, saling menghormati, menyadari hak dan kewajibannya masing-masing.
Tujuan pendidikan sekolah dasar itu sendiri adalah meletakkan
kecerdasan dasar, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, dan keterampilan untuk hidup secara mandiri dan mengikuti pendidikan secara lanjut.
Pendidikan sekolah dasar, berupaya menanamkan keimanan terhadap Tuhan sesuai dengan agama masing-masing yang dianutnya. Dengan harapan tentunya siswa dapat menanamkan sikap yang berakhlak, sopan dan santun antar sesama umat manusia tanpa membedakan ras, suku, dan agama.
Sehingga pada akhirnya siswa dapat menjadi individu yang bertanggung jawab, cakap, berdedikasi tinggi terhadap bangsa dan negaranya. Pengertian pendidikan di sekolah dasar benar-benar mendidik dan menumbuhkembangkan ilmu pengetahuan pada siswa di sekolah dasar untuk memiliki sikap kebersamaan dalam upaya mencetak generasi muda yang bertanggungjawab.
B. Saran
Bimbingan dan Konseling selain sebagai bantuan yang diberikan oleh guru untuk memecahkan masalah yang dihadapi peserta didik juga sebagai salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik itu sendiri. Maka sekolah diharapkan bisa menganalisa betapa pentingnya Bimbingan dan Konseling bagi siswa Sekolah Dasar.
DAFTAR PUSTAKA
https://sdnegeri05besuki.sch.id/blog/pengertian-tujuan-pendidikandi-sekolah-dasar - :~:text=Sedangkan%20tujuan%20pendidikan%20sekolah%20dasar,dan%20mengik