PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
Rumusan Masalah
Target Luaran
TINJAUAN PUSTAKA
- Tinjauan Teori
- Konsep Pengetahuan
- Konsep Komunikasi Terapeutik
- Konsep Profesi Keperawatan
- Kerangka Terapeutik
- Kerangka Konsep
- Hipotesis
Gangguan penglihatan pada pasien khususnya pasien usia lanjut tentunya juga akan berdampak pada lambatnya komunikasi terapeutik. Terkadang kendala yang muncul dalam komunikasi terapeutik tidak hanya datang dari pihak pasien saja, namun juga dari pihak perawat itu sendiri. Apabila wawasan perawat kurang maka komunikasi terapeutik yang dilakukan tentu tidak akan berjalan dengan baik.
Berdasarkan beberapa hambatan komunikasi yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hambatan komunikasi terapeutik merupakan suatu hal yang pasti dapat ditemukan dalam suatu proses komunikasi keperawatan. Hambatan komunikasi terapeutik ini tidak hanya terjadi pada saat berkomunikasi dengan pasien, namun juga dengan keluarga pasien. Salah satu hambatan yang dirasakan dalam melakukan komunikasi terapeutik adalah kurangnya wawasan/pengetahuan perawat tentang komunikasi terapeutik.
Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan komunikasi terapeutik dengan penggunaan komunikasi terapeutik mahasiswa keperawatan di STIKes Medistra Indonesia tahun 2021.
METODE PENELITIAN
- Desain Penelitian
- Tahapan Penelitian
- Ruang Lingkup Penelitian
- Populasi dan Sampel
- Teknik Pengumpulan Data
- Metode Analisis Data
Analisis bivariat pada penelitian ini digunakan untuk melihat hubungan pengetahuan komunikasi terapeutik dengan penerapan komunikasi terapeutik pada mahasiswa keperawatan Semester 6 dan 8 kampus STIKes Medistra Indonesia tahun 2021. Dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji chi Square dengan tujuan untuk melihat hubungan antara pengetahuan komunikasi terapeutik dengan penerapan komunikasi terapeutik pada mahasiswa keperawatan STIKes Medistra Indonesia tahun 2021. Berdasarkan tabel 4.2 terlihat bahwa dari 154 responden sebagian besar memiliki pengetahuan komunikasi terapeutik yang baik.
Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa sebagian besar dari 154 responden melakukan komunikasi terapeutik dengan kategori baik. Penerapan komunikasi terapeutik merupakan pelaksanaan komunikasi dalam keperawatan untuk mencapai tujuan pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh mahasiswa keperawatan. Berdasarkan analisa peneliti pada penelitian ini, mahasiswa keperawatan khususnya semester 6 dan 8 STIKes Medistra Indonesia sudah mampu menggunakan komunikasi terapeutik dengan baik.
Hubungan Pengetahuan Komunikasi Terapi Dengan Penerapan Komunikasi Terapi Pada Mahasiswa Keperawatan STIKes Medistra Indonesia Tahun 2021. Berdasarkan analisa peneliti pada penelitian ini terdapat hubungan antara pengetahuan komunikasi terapeutik dengan penerapan komunikasi terapeutik yang dilakukan oleh mahasiswa STIKes Medistra Indonesia tahun 2021. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden yang berpengetahuan baik akan juga menerapkan komunikasi terapeutik dengan baik.
Responden yang memiliki pengetahuan komunikasi terapeutik yang buruk juga mampu menerapkan komunikasi terapeutik dengan baik. Pengetahuan tentang komunikasi terapeutik pada mahasiswa keperawatan STIKes Medistra Indonesia tahun 2021 sebagian besar berada pada kategori baik. Penggunaan komunikasi terapeutik yang dilakukan mahasiswa keperawatan STIKes Medistra Indonesia tahun 2021 sebagian besar berada pada kategori baik.
Terdapat hubungan antara pengetahuan komunikasi terapeutik dengan pemanfaatan komunikasi terapeutik oleh mahasiswa keperawatan STIKes Medistra Indonesia tahun 2021. Hubungan pengetahuan komunikasi terapeutik dengan pemanfaatan komunikasi terapeutik oleh mahasiswa keperawatan semester 6 dan 8 STIKes Medistra. Kuesioner Pengetahuan Komunikasi Terapeutik Mahasiswa Keperawatan Kuesioner ini dirangkum dalam penelitian Jenny dan Ismayadi (Yulian, 2017).
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
Anggaran Biaya
Justifikasi anggaran biaya ditulis secara rinci dan jelas serta disusun sesuai format tabel 4.1 dengan komponen sebagai berikut.
Jadwal Penelitian
Berdasarkan tabel 4.4 diatas terlihat bahwa dari 154 responden (100,0%) terdapat 141 responden (91,6%) yang memiliki pengetahuan komunikasi terapeutik baik dan penerapan komunikasi terapeutik baik serta tidak terdapat responden yang pengetahuan dan penerapannya kurang baik atau 0 responden, sedangkan responden dengan komunikasi terapeutik buruk dan pelaksanaan komunikasi terapeutik buruk sebanyak 11 responden (7,1%), dan responden dengan pengetahuan komunikasi terapeutik buruk. Berdasarkan analisis statistik dengan tingkat signifikansi 95% atau nilai α 5% (0,05) diperoleh p-value (0,000) < α-value (0,05) sehingga dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak berarti ada hubungan antara Pengetahuan Komunikasi Terapeutik dengan Penerapan Terapi Komunikasi oleh Mahasiswa Keperawatan STIKes Medistra Indonesia Tahun 2021. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya mengenai “Hubungan Antara Pengetahuan Komunikasi Terapeutik Dan Penerapan Komunikasi Terapeutik Mahasiswa Keperawatan STIKes Medistra Indonesia Tahun 2021” dapat disimpulkan sebagai berikut.
Penerapan komunikasi terapeutik yang kurang baik disebabkan oleh kurangnya pemahaman terhadap pengetahuan komunikasi terapeutik, seperti fase-fase komunikasi terapeutik. Faktor kepercayaan diri juga menjadi salah satu penunjang terlaksananya komunikasi terapeutik yang efektif. Seminar dan workshop komunikasi terapeutik dapat diikuti untuk memperluas pengetahuan Anda tentang komunikasi terapeutik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
STIKes Medistra Indonesia merupakan lembaga pendidikan di bidang kesehatan khususnya keperawatan yang berlokasi di Jalan Cut Mutia Raya, Bekasi Timur. Kampus ini didirikan pada tahun 2002, dengan fasilitas gedung dan infrastruktur yang lengkap dan terletak di atas tanah seluas kurang lebih 7000 m2.
Pelaksanaan penelitian
Hasil Penelitian
Berdasarkan tabel 4.3 diatas terlihat dari 154 responden yang paling banyak melaksanakan komunikasi terapeutik, dengan kategori baik sebanyak 143 responden (92,9%) dan kategori kurang baik sebanyak 11 responden (7,1%).
Pembahasan hasil penelitian
Responden selalu menerapkan komunikasi terapeutik pada saat ujian praktek laboratorium hingga ujian praktek kesehatan. Penerapan komunikasi terapeutik yang baik dan sempurna yang dilakukan oleh mahasiswa keperawatan akan memudahkan dalam membina hubungan baik dengan klien dan meminimalisir terjadinya kesalahan komunikasi dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada klien. Berdasarkan analisis statistik dengan tingkat signifikansi 95% atau nilai α 5% (0,05) diperoleh p-value (0,000) < nilai α (0,05), sehingga dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H0 adalah ditolak yang artinya ada hubungan antara pengetahuan komunikasi terapeutik dengan penerapan terapi komunikasi pada mahasiswa keperawatan Semester 6 dan 8 STIKes Medistra Indonesia tahun 2021.
Dilihat dari hasil penelitian, tidak ada responden yang memiliki pengetahuan komunikasi terapeutik yang baik namun penerapannya kurang baik. Responden dalam penelitian ini juga menyatakan bahwa pengetahuan komunikasi terapeutik yang buruk mempengaruhi pelaksanaan komunikasi terapeutik mereka sehingga menjadi kurang baik. Sikap yang dilakukan dalam komunikasi terapeutik tidak hanya berupa sikap komunikasi verbal saja, namun juga sikap komunikasi nonverbal.
Serta lebih mengetahui dan menekankan penelitian kemampuan atau penerapan mahasiswa keperawatan mengenai komunikasi terapeutik. Penggunaan komunikasi terapeutik yang dilakukan perawat kepada pasien di ruang rawat inap RSUD Raden Mattaher Jambi.
Keterbatasan penelitian
PENUTUP
Kesimpulan
Hal ini dikarenakan responden tersebut telah mendapatkan pembelajaran tentang komunikasi terapeutik pada mata kuliah komunikasi keperawatan sejak semester 2. Pengetahuan sebagian responden kurang baik pada indikator pengetahuan tentang prinsip dan tahapan komunikasi terapeutik. Penerapan komunikasi terapeutik yang baik akan berdampak pada keberhasilan suatu proses keperawatan pada klien dan akan meminimalisir terjadinya kesalahan dalam suatu proses keperawatan.
Saran
Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk melanjutkan penelitian serupa dengan mengembangkan lebih lanjut teori yang sudah ada tentang pengetahuan mahasiswa keperawatan dan pemanfaatan komunikasi terapeutik. Pada penelitian ini juga terdapat mahasiswa keperawatan yang memiliki pengetahuan dan pemanfaatan komunikasi yang kurang baik, sehingga peneliti selanjutnya dapat mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi hal tersebut dan hambatan yang terjadi dalam penerapan komunikasi terapeutik oleh mahasiswa keperawatan.