• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENELITIAN - UNDARIS Repository

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN PENELITIAN - UNDARIS Repository"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

Apa tujuan, arah dan ruang lingkup serta ruang lingkup Rencana Pengembangan Industri Kabupaten Semarang 2019-2039. Mendeskripsikan argumentasi filosofis, sosiologis dan hukum tentang perlunya mengatur Rencana Pembangunan Industri Kabupaten Semarang. Menjabarkan tujuan, arah dan ruang lingkup serta ruang lingkup pengaturan Rencana Pengembangan Kawasan Industri Kawasan Kabupaten Semarang Tahun 2019-2039.

Kajian Teoritik

KONDISI DAERAH

Koordinat tersebut membatasi wilayah Kabupaten Semarang seluas 950,21 km2 yang terbagi menjadi 19 kecamatan dan 235 desa/kelurahan. Wilayah Kabupaten Semarang sebagian besar terdiri dari dataran tinggi dengan ketinggian rata-rata 544,21 meter di atas permukaan laut. Secara administratif Kabupaten Semarang berbatasan langsung dengan 8 kabupaten/kota, dan di tengah Kabupaten Semarang adalah kota Salatiga.

SUMBER DAYA INDUSTRI

Mempertimbangkan kondisi perkembangan industri sebelumnya dan hubungannya dengan perkembangan industri yang ada atau yang direncanakan. Jauh dari pemukiman penduduk untuk kegiatan industri yang memiliki polusi yang dapat mengganggu pemukiman penduduk. Kawasan industri di Bergas, Bawen dan Pringapus telah ditetapkan sebagai salah satu kawasan strategis di Kabupaten Semarang, Kawasan industri tersebut memiliki beberapa keunggulan untuk dikembangkan dari segi sumber daya alam, transportasi, sumber daya energi dan pengumpulan yang telah dikembangkan selama ini. transportasi didukung oleh perlintasan kawasan tersebut dengan jalan kawasan yang strategis.

KARAKTERISTIK INDUSTRI

Struktur Ekonomi

Hal ini terlihat dari peran masing-masing lapangan usaha dalam pembentukan PDRB di Kabupaten Semarang. Peran terbesar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Semarang tahun 2017 dihasilkan oleh lapangan usaha Industri Pengolahan yang mencapai 39,22 persen (angka ini menurun dari tahun 2016 sebesar 39,74 persen). Layanan telepon di wilayah Kabupaten Semarang dilayani oleh PT Telkom melalui 3 kantor cabang yaitu kantor cabang Ungaran, Ambarawa dan Salatiga.

PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

Kajian Peraturan Daerah Kabupaten Semarang yang memuat kondisi hukum eksisting terkait industri. Dengan memperhatikan visi pembangunan industri nasional dan visi Kabupaten Semarang, maka visi pembangunan industri Kabupaten Semarang Tahun 2019-2039 adalah “Terwujudnya industri Kabupaten Semarang yang maju, kuat dan berdaya saing”. Dengan memperhatikan visi dan misi pembangunan daerah serta visi, misi dan strategi pembangunan industri nasional, maka tujuan pembangunan industri Kabupaten Semarang.

Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) dan Rencana Pembangunan Industri (RPIP) Provinsi Jawa Tengah, tahapan dan arah rencana pembangunan industri Kabupaten Semarang diuraikan sebagai berikut. berikut: Untuk itu, Kabupaten Semarang memprioritaskan pengembangan kawasan pemisahan industri dan pengembangan sentra industri kecil dan menengah. Pengembangan zonasi industri di Kabupaten Semarang dilakukan melalui pengembangan Kawasan Peruntukan Industri (KPI) dan pengembangan Sentra Industri Kecil Menengah (Sentra IKM).

Rencana Pembangunan Industri Kabupaten Semarang Tahun 2019-2039 merupakan amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015, yang dalam hal ini diharapkan dapat menjadi pengungkit kegiatan industri di Kabupaten Semarang. Rencana Pengembangan Industri Kabupaten Semarang Tahun 2019-2039 sejatinya merupakan bagian dari upaya peningkatan daya saing industri Kabupaten Semarang. Rencana Pembangunan Industri Kabupaten Semarang Tahun 2019-2039 tidak lepas dari visi dan misi Pembangunan Industri Nasional.

bahwa untuk pelaksanaan ketentuan Pasal 11(4) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, perlu ditetapkan Peraturan Daerah tentang Rencana Pengembangan Industri Kabupaten Semarang Tahun 2019-2039; Rencana Pembangunan Industri Kabupaten Tahun 2019-2039 yang selanjutnya disingkat RPIK Tahun 2019-2039 adalah dokumen perencanaan yang digunakan sebagai acuan pembangunan industri di Kabupaten Semarang tahun 2019-2039. Strategi dan program pengembangan industri unggulan Wilayah Kabupaten Semarang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d paling sedikit memuat:

PEMBIAYAAN

PASAL DEMI PASAL

  • DASAR HUKUM

Perda disusun dengan mempertimbangkan potensi sumber daya industri daerah, rencana fisik daerah, kegiatan sosial ekonomi dan daya dukung lingkungan. Dengan ditetapkannya Perda Rencana Pembangunan Industri Kabupaten Semarang diharapkan mampu mendorong kemajuan sektor industri di Kabupaten Semarang yang pada akhirnya bermuara pada kesejahteraan masyarakat Kabupaten Semarang. Yang dimaksud dengan "infrastruktur industri" meliputi jaringan energi dan listrik, jaringan telekomunikasi, jaringan sumber daya air dan jaminan penyediaan air baku, sanitasi, dan jaringan transportasi.

Yang dimaksud dengan "pemangku kepentingan" antara lain Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota lainnya, swasta, asosiasi, KADIN, Perguruan Tinggi, lembaga penelitian dan pengembangan, serta lembaga sosial lainnya. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian menempatkan industri sebagai salah satu penopang perekonomian dan memberikan peran yang cukup besar kepada pemerintah dan pemerintah daerah untuk mendorong kemajuan industri nasional secara terencana. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah mengamanatkan perencanaan pembangunan industri sebagai salah satu urusan konkuren pilihan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Urusan pemerintahan konkuren adalah bagian dari kekuasaan pemerintahan yang menjadi tanggung jawab presiden yang dibagi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. UU no. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian Pasal 11 ayat (1) setiap bupati menyusun rencana pengembangan industri kabupaten/kota. Sistematika penyusunan rencana pengembangan industri wilayah Semarang (RPIK) periode 2019-2039 mengacu/ berpedoman pada Keputusan Menteri Perindustrian no. 110/M-IND/12/2015 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengembangan Industri Provinsi dan Rencana Pengembangan Industri Kabupaten/Kota.

KONDISI DAERAH

Perkembangan industri ini juga membutuhkan penyediaan lahan yang cukup luas serta sarana dan prasarana pendukung. Dalam perkembangan ke depan, perkembangan kegiatan industri harus seimbang dalam pengelolaan dan perawatan kawasan, terutama dalam menjaga keseimbangan dengan lingkungan. Berdasarkan kriteria di atas, pembangunan industri khususnya industri sedang dan besar dapat dilakukan di sebagian wilayah Kecamatan Ungaran Timur dan Barat, Bergas, Pringapus, Suruh, Tengaran dan Susukan.

Kawasan industri di Bergas, Bawen dan Pringapus ditetapkan sebagai salah satu kawasan strategis di Kabupaten Semarang. Kawasan industri ini memiliki beberapa keunggulan yang perlu dikembangkan dari segi sumber daya alam, transportasi, sumber daya energi dan aglomerasi yang telah berkembang selama ini. Memberikan fasilitas khusus untuk mendorong investor mengembangkan industri di lokasi yang telah ditentukan (kemudahan perizinan, keringanan pajak).

KARAKTER INDUSTRI

Berdasarkan tabel PDRB Kabupaten Semarang tahun 2016, sektor industri merupakan salah satu sektor utama dalam upaya mendorong pembangunan di Kabupaten Semarang. Dari tabel tersebut terlihat bahwa dari tahun 2015 ke tahun 2016 terjadi peningkatan nilai pertumbuhan PDB pada beberapa sektor, terutama pada sektor industri. Sektor industri merupakan salah satu penopang utama perekonomian Kabupaten Semarang dengan kontribusi sebesar 39,68% terhadap PDRB Kabupaten Semarang.

Beberapa industri besar, industri menengah, industri kecil dan industri rumahan tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Semarang. Jenis industri yang terdapat di wilayah Semarang adalah industri yang memproduksi makanan dan minuman, tekstil, pakaian, peralatan rumah tangga, sepatu, elektronik, dan lain-lain.

Tabel 2.3. Penyebaran Industri Kabupaten Semarang 2015-2016
Tabel 2.3. Penyebaran Industri Kabupaten Semarang 2015-2016

SARANA DAN PRASARANA Sistem Jaringan Air Bersih

Produksi terbesar berasal dari sumur dalam Tegal Rejo (37.944 m³ air/bulan), diikuti sumber di Jeporo, Kali Bening I, Legowo dan Doplang. Produksi air terbesar adalah mata air Kewayuhan (32.140,8 m³ air/bulan), diikuti oleh mata air di Kalitaman, Tuk Songo, Senjoyo, Tuk Dandang dan Ngrawan. Dari segi penggunaan, air bersih yang disediakan PDAM Kabupaten Semarang sebagian besar digunakan untuk kebutuhan rumah tangga (Rumah Tangga A sebanyak 17.974 pelanggan dan Rumah Tangga B sebanyak 307 pelanggan).

Pelanggan terbesar adalah cabang Ungaran (8.844 pelanggan), diikuti cabang Salatiga dan cabang Ambarawa.

SISTEM JARINGAN LISTRIK

SISTEM JARINGAN TELEPON

SISTEM JARINGAN SAMPAH

SISTEM JARINGAN IRIGASI

  • KEADAAN SISTEM TRANSPORTASI

Sistem transportasi jalan raya ini menghubungkan daerah-daerah di dalam Kabupaten, selain juga menghubungkan dengan daerah-daerah di Kabupaten lain dan kota-kota penting di Jawa Tengah. Jaringan jalan di wilayah Kabupaten Semarang dilalui oleh jalur-jalur utama yang menghubungkan daerah-daerah penting di Provinsi Jawa Tengah. Sebagai fungsi arteri, merupakan jaringan jalan utama yang menghubungkan kota Semarang dan Solo dan antara kota Semarang dan Yogyakarta, dengan kedua jaringan melewati Kabupaten Semarang.

Sebagai fungsi kumpulan, merupakan jaringan jalan yang menghubungkan Kabupaten Semarang dengan kota-kota sekitarnya, dan antar pusat kecamatan, sedangkan jalur lokal menghubungkan antara pusat kecamatan dengan pusat satuan pemukiman. Kondisi angkutan penumpang umum menurut jenis kendaraan meliputi bus besar (50-55 tempat duduk), bus kecil (24 tempat duduk), mikrolet (16 tempat duduk) dan mobil penumpang (8 tempat duduk). Berdasarkan jangkauan pelayanannya, angkutan umum penumpang di Kabupaten Semarang dapat dibedakan menjadi angkutan kota/perdesaan dan angkutan antar kota, baik antar kota antar provinsi (AKAP) maupun antar kota dalam provinsi (AKDP).

Angkutan kota/perdesaan melayani dalam kecamatan atau antar kecamatan dalam satu kabupaten, dengan rute ini dilayani oleh mobil penumpang, selain mikrolet dan bus kecil yang biasanya juga melayani di luar wilayah kabupaten. Terminal yang dimaksud adalah Terminal Bawen yang berada di persimpangan jalur Semarang-Solo dan Semarang-Yogyakarta. Sub terminal di kawasan ini berfungsi sebagai halte bus besar (Ambarawa, Ungaran dan Sruwen), serta halte bus kecil, mikrolet, dan mobil angkutan.

Fasilitas keuangan yang berperan besar dalam jasa keuangan adalah department store, pusat perbelanjaan dan pasar (baik pasar umum maupun pasar hewan).

PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

Memperhatikan visi pembangunan industri nasional dan visi Kabupaten Semarang, visi pembangunan industri Kabupaten Semarang Tahun. Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) dan Rencana Pembangunan Industri (RPIP) Provinsi Jawa Tengah, tahapan dan arah rencana pembangunan industri Kabupaten Semarang diuraikan sebagai berikut : . 1) tahap I. Arah rencana pengembangan industri Kabupaten Semarang pada tahap ini adalah peningkatan nilai tambah industri unggulan melalui penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ahli dan kompeten di bidang industri, serta peningkatan penguasaan teknologi . 2) tahap II.

Arah Rencana Pengembangan Industri Kabupaten Semarang pada tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh keunggulan kompetitif dan berwawasan lingkungan dengan memperkuat struktur industri dan penguasaan teknologi, serta didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Pengembangan zonasi industri di Kabupaten Semarang dilakukan melalui pengembangan kawasan peruntukan industri (KPI) dan pengembangan sentra industri kecil dan menengah (Sentra IKM). 119 1). Penerapan pemanfaatan sumber daya alam yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dengan prinsip pengolahan limbah (reduce), penggunaan kembali (reuse), daur ulang (recycle) dan daur ulang (recycle). f f f

Diversifikasi pemanfaatan sumber daya alam secara efisien dan ramah lingkungan dalam 11. Pengembangan potensi sumber daya alam di . optimal dan memberikan multiplier effect terhadap perekonomian Kabupaten SEMARANG. v v v Mengelola pengelolaan pemanfaatan sumber daya alam mulai dari pemetaan, perencanaan, pemanfaatan, pendistribusian hingga penjaminan ketersediaan. Rencana Pengembangan Industri Kawasan Semarang 2019-2039 pada dasarnya merupakan bagian dari upaya peningkatan daya saing industri Kawasan Semarang.

Gambar

Tabel 5.1  Data Kelembagaan
Tabel 2.3. Penyebaran Industri Kabupaten Semarang 2015-2016

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 – 2014, yang selanjutnya.. disebut RPJM Nasional, adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional

o Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 yang selanjutnya disebut sebagai RPJP Nasional adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 yang selanjutnya disebut sebagai RPJP Nasional adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional

o Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 yang selanjutnya disebut sebagai RPJP Nasional adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional

 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 yang selanjutnya disebut sebagai RPJP Nasional adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk

 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 yang selanjutnya disebut sebagai RPJP Nasional adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk

o Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 yang selanjutnya disebut sebagai RPJP Nasional adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional

 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 yang selanjutnya disebut sebagai RPJP Nasional adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional