PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Batasan Masalah
Tujuan Kerja Praktek
Manfaat Kerja Praktek
DATA UMUM PERUSAHAAN
- Sejarah CV. Sudirman
- Visi dan Misi Perusahaan
- Struktur Organisasi
- Sarana Perusahaan
- Lokasi dan Layout Pabrik
Sudirman merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengecoran logam yang berdiri selama 20 tahun, telah berhasil menjalin komunikasi dan melebarkan sayapnya dalam dunia pengecoran logam nusantara serta mempunyai mitra setia dalam industri pengecoran logam. , sudah banyak yang menggunakan jasa pengecoran setengah jadi untuk finishing pada CV. Menjadi perusahaan pengecoran logam berkualitas tinggi di Indonesia yang memperhatikan kualitas, kepuasan pelanggan dan kesejahteraan karyawan.
PROSES PRODUKSI
Pengendalian Bahan Baku
- Jenis Bahan Baku
- Penanganan Bahan Baku
- Fasilitas yang Digunakan
- Urutan Proses
Sistem FIFO (First In First Out) digunakan dengan menggunakan bahan baku yang datang lebih dulu. Sudirman merupakan bahan baku yang berasal dari baja tua seperti bantalan rel yang sudah tidak terpakai kemudian bahan baku tersebut dilebur untuk dijadikan produk poros di CV. Proses peleburan baja ini dapat dilakukan dengan memasak atau memanaskan bahan dalam tungku induksi hingga suhu yang ditentukan pada saat produksi produk Jašk.
Setelah melakukan proses peleburan menggunakan tungku induksi dan mencampurkan seluruh bahan, langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian untuk memastikan komposisi logam cair dalam tungku peleburan sesuai dengan komposisi bahan yang diinginkan. Bahan dipanaskan dengan tungku induksi dan diuji komposisinya.Langkah selanjutnya adalah penuangan logam cair ke dalam cetakan poros.Logam cair tersebut akan diangkut dengan lada. Setelah logam cair dituangkan ke dalam cetakan, biarkan selama 2 jam hingga benar-benar mengeras atau membeku dan jangan dipanaskan setelahnya.
Peledakan dilakukan terhadap produk sumur yang telah dibongkar dari cetakannya dan sistem saluran masuknya telah dipotong.
Hasil Produksi
- Jenis Produk
Kecelakaan kerja juga dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan kerja seperti kondisi udara, pencahayaan atau kebisingan. JSA merupakan suatu alat yang dapat menganalisis potensi risiko kerja di tempat kerja. JSA dapat digunakan untuk mengurangi potensi risiko kecelakaan kerja (Glenn, 2011). Pengumpulan dan pengolahan data kegiatan proses produksi mesin, material dan data kecelakaan kerja yang terjadi di CV.
Langkah pertama yang dilakukan dalam menganalisis risiko kecelakaan kerja adalah dengan mengetahui kemungkinan dan probabilitas terjadinya kecelakaan kerja pada CV. Apabila risiko kecelakaan kerja berada pada kolom kuning, maka kecelakaan kerja dapat ditoleransi namun harus dijaga seminimal mungkin. Untuk langkah kelima, memberikan informasi mengenai risiko kecelakaan kerja yang mungkin terjadi dan memberikan rekomendasi perbaikan untuk mengatasi potensi risiko kecelakaan kerja.
Sudirman Klaten mencontohkan, di wilayah tersebut terdapat potensi bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan industri dan penyakit akibat kerja.
PEMASARAN PRODUK
Pemasaran
- Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu faktor dalam upaya suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya, terutama yang berkaitan dengan konsumen. Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial di mana kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk lain. Hal ini akan berlangsung terus menerus karena konsumen melakukan permintaan tersebut dan produsen akan terus berusaha memenuhi permintaan tersebut agar proses pembuatannya dapat dilakukan secara terus menerus.
Pemesanan online dapat dilakukan melalui website, email, atau instant messenger dengan kontak perusahaan, sedangkan pemesanan offline dapat dilakukan langsung di kantor CV.
Penentuan Harga Produk
- Pengertian Harga
- Tujuan
Biasanya tingkat keuntungan suatu investasi ditentukan dan untuk mencapainya perlu ditetapkan harga tertentu atas barang yang diproduksi. Oleh karena itu, kebijakan penetapan harga tidak boleh mengorbankan upaya untuk mempertahankan atau mengembangkan bagian pasar tersebut. Ketika sebuah perusahaan baru mencoba memasuki pasar dengan tujuan mengetahui pada harga berapa perusahaan tersebut akan merealisasikan penjualan.
Promosi
Distribusi
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan upaya mewujudkan tempat kerja yang aman, sehat, bebas polusi guna mengurangi dan/atau terbebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kesehatan dalam bahasa Inggris disebut kesehatan, kesehatan dalam Peraturan Pemerintah nomor 50 tahun 2012 adalah keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan pekerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan. JSA diharapkan mampu meminimalisir kecelakaan kerja yang berpotensi terjadi pada saat proses produksi dengan melakukan tindakan preventif sedini mungkin untuk meningkatkan tingkat keselamatan dan kesehatan kerja, proses produksi yang efektif dan efisien serta produktivitas yang tinggi di perusahaan.
Tujuan dari wawancara adalah untuk mengidentifikasi proses-proses yang mempunyai potensi risiko kecelakaan kerja dan mendiskusikan langkah-langkah apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi potensi risiko kecelakaan kerja sehingga dapat dihindari dan diminimalkan. Keterbatasan masalah dalam penelitian ini adalah analisis risiko potensi kecelakaan kerja hanya diteliti pada lantai produksi. Dengan mengurutkan risiko kecelakaan kerja berdasarkan kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja, peringkat 1 hampir mustahil terjadi dan peringkat 5 hampir pasti terjadi.
Apabila terdapat resiko kecelakaan kerja pada kolom berwarna biru, hal ini menunjukkan bahwa resiko kecelakaan kerja harus diprioritaskan untuk dipertimbangkan dan merupakan kecelakaan kerja yang paling merugikan karena menimbulkan kesalahan pada pekerja, terhentinya proses produksi. , yang menyebabkan kerugian besar.
SANITASI DAN K3
Pengolahan Limbah
Sudirman mempunyai beberapa jenis limbah dalam proses produksinya, antara lain limbah serbuk lepas dan limbah pencetakan bahan baku. Setelah dilakukan pengolahan limbah akan diperoleh debu pasir yang kemudian dapat digunakan kembali, sedangkan untuk limbah debu yang terdapat pada area produksi tidak dilakukan pengolahan limbah sama sekali karena banyak debunya dan pasti menempel pada lantai atau sudah pernah. dicampur dengan pasir.
Sanitasi dan Lingkungan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Kecelakaan di tempat kerja jelas merupakan kejadian yang tidak diinginkan dan seringkali tidak diharapkan sehingga dapat menimbulkan kerugian baik waktu, harta benda maupun korban jiwa yang terjadi dalam suatu proses kerja industri. Identifikasi risiko merupakan dasar manajemen risiko untuk menjawab pertanyaan potensi risiko apa yang mungkin terjadi atau terjadi pada organisasi/perusahaan dan. Risiko merupakan wujud dari potensi risiko yang menimbulkan kemungkinan kerugian yang lebih besar, tergantung cara pengelolaannya, tingkat risiko dapat bervariasi, mulai dari ringan hingga berat.
Untuk mengetahui proses produksi yang berkaitan dengan proses pembuatan produk manhole, dilakukan teknik wawancara. Pemeringkatan yang diperoleh pada tahap pertama dan kedua diperoleh melalui brainstorming dengan responden, dimana masing-masing responden membuat peringkat dampak terhadap tingkat keparahan dan kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja (Kustiyaningsih, 2011). Sumber-sumber potensi bahaya antara lain: 2 sumber potensi bahaya pada proses pembuatan cetakan dengan tingkat risiko sedang, 1 sumber potensi bahaya pada saat peleburan besi tua dengan tingkat risiko sedang, 2 sumber potensi bahaya pada proses pengecoran. logam cair dengan tingkat risiko ekstrim, 1 potensi bahaya pada saat pembongkaran cetakan dengan tingkat risiko sedang, 3 potensi bahaya pada proses peledakan dengan tingkat risiko ekstrim, 1 potensi bahaya pada proses pengecatan dengan tingkat risiko tinggi.
Kustiyaningsih, F, 2011, Skrisi : Penetapan prioritas penanganan kecelakaan industri di PT GE Lighting Indonesia dengan menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA).
TUGAS KHUSUS
Landasan Teori
- Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja
- Potensi Bahaya
- Kecelakaan Kerja
- Job Safety Analysis (JSA)
Keselamatan dan kesehatan kerja secara harafiah terdiri dari tiga suku kata yaitu kesehatan, keselamatan dan kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu ilmu multidisiplin yang berupaya memelihara dan meningkatkan kondisi lingkungan kerja, keselamatan dan kesehatan pekerja serta perlindungan pekerja dari risiko bahaya dalam pelaksanaan pekerjaan dan pencegahan kerugian akibat pekerjaan. kecelakaan terkait. penyakit, kebakaran, ledakan dan pencemaran lingkungan. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu gagasan dan upaya untuk menjamin keutuhan jasmani dan rohani serta kesempurnaan tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil kerja dan budaya ke arah masyarakat adil dan makmur (Sibarani, 2012). .
Bahaya ini tidak dapat diukur dan karenanya tidak mungkin dikendalikan. Namun, penting agar bahaya tetap tidak mempengaruhi pekerjaan kecuali jika terkena pada pekerja, peralatan dan lainnya; maka itu adalah risiko. Insiden adalah peristiwa yang tidak diinginkan yang kemungkinan besar mengakibatkan kerugian fisik terhadap manusia, kerusakan harta benda, dan terhambatnya suatu proses dalam industri. Menurut Ramli (2010), JSA digunakan sebagai upaya untuk mengidentifikasi bahaya yang ada di lingkungan kerja beserta cara pengendalian atau penanggulangannya untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang mungkin timbul akibat suatu pekerjaan.
Pengendalian risiko dilakukan terhadap seluruh bahaya yang ditemui dalam proses identifikasi bahaya dan mempertimbangkan peringkat risiko untuk menentukan prioritas dan metode pengendalian, dan metode pengendalian harus memperhatikan hierarki pengendalian.
Pengumpulan Data
Pembahasan dan Analisis Data
- Pengendalian Risiko / Control
Berdasarkan kegiatan kerja praktek yang dilakukan pada tanggal 17 Oktober – 18 November 2020, terdapat 6 proses produksi dasar pembuatan produk manhole. Potensi kecelakaan disajikan dalam bentuk matriks untuk menentukan tingkat kategori setiap potensi kecelakaan, yang dianalisis pada Gambar 6.1 Tabel Matriks Risiko. Apabila terdapat risiko kecelakaan pada kolom berwarna merah, hal ini menunjukkan bahwa risiko kecelakaan tersebut cukup merugikan, karena dapat menyebabkan keterlambatan proses produksi dan cedera yang membahayakan.
Nilai potensi risiko kecelakaan kerja pada kolom hijau dapat diterima karena dampaknya kecil. Tingkat bahaya dan nilai pada Tabel 7.1 yaitu identifikasi bahaya dan penilaian risiko diperoleh dari hasil perkalian Gambar 7.1 yaitu tabel matriks risiko, dimana frekuensi adalah kemungkinan dikalikan dengan tingkat dampak risiko, sehingga dapat terlihat ada beberapa yang nilainya sebenarnya kecil tapi sangat serius. Tingkat keparahan bahaya yang terjadi sangat mematikan atau serius. Dibakar. Pekerja menggunakan alat pelindung diri seperti tas pakaian, sarung tangan tahan panas, dan sepatu keselamatan. Materi yang terlibat.
Untuk risiko yang berada pada zona merah seperti gangguan pernafasan dan penyakit paru-paru, serta sakit kepala akibat pengaruh bau cat, risiko tersebut dapat diatasi dengan pekerja yang menggunakan masker khusus dalam proses pengecatan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Evaluasi dampak risiko yang ada yaitu 12 dampak risiko antara lain luka lecet, memar, luka ringan/sedang/berat, luka bakar/kulit melepuh, material rusak, kerusakan mata/buta, kerusakan pendengaran/tuli, gangguan pernafasan dan sakit kepala. Dampak yang ditimbulkan tidak hanya dialami oleh pekerja saja, namun berbagai alat juga akan dirusak sumber bahaya dan kejadian risikonya. Area berwarna biru akan diprioritaskan untuk dilakukan tindakan korektif karena merupakan risiko yang paling merugikan dan dapat menghambat proses produksi, seperti: pekerja yang mengalami luka bakar akibat kontak dengan bahan, dan pekerja yang mengalami gangguan penglihatan dan pendengaran, berikut risiko yang dapat ditimbulkan. untuk diminimalkan dengan menggunakan APD seperti tas jinjing, sarung tangan tahan panas dan sepatu keselamatan dan pekerja dilengkapi dengan kacamata dan penutup telinga.
Untuk risiko-risiko yang berada pada zona merah, seperti gangguan pernafasan dan penyakit paru-paru serta sakit kepala akibat pengaruh bau cat, risiko-risiko tersebut dapat dikelola. Untuk bahaya di meja kuning pekerja mengalami luka lecet, memar pada tangan dan kaki akibat dipukul palu pada saat pembuatan cetakan, dan pekerja mengalami luka bakar atau lecet akibat pancaran logam panas dan terkena bahan panas pada saat pembongkaran, maka bahaya tersebut dapat berupa diakui dengan pengawasan dan kewaspadaan (pekerja menggunakan APD seperti bungkus tahan panas dan sarung tangan).
Saran