• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI PERTANIAN TEKNIK IN VITRO SEBAGAI METODE DASAR MELAKUKAN DNA REKOMBINAN

N/A
N/A
Rio Febry

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI PERTANIAN TEKNIK IN VITRO SEBAGAI METODE DASAR MELAKUKAN DNA REKOMBINAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI PERTANIAN

TEKNIK IN VITRO SEBAGAI METODE DASAR MELAKUKAN DNA REKOMBINAN

DOSEN :

ASNAWATI, S.HUT, M.SI

GENAP TH. 2022/2023

Disusun oleh : Rio Febry Pratama

C1012221026

AGROTEKNOLOGI PPAPK A FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2023

(2)

1

(3)

i

Kata Pengantar

Segala Puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan hidayah-Nya sehingga lporan praktikum Perlindungan Penyakit Tanaman ini dapat diselesaikan tepat waktu.

Penulisan laporan praktikum “Teknik In Vitro sebagai Metode Melakukan DNA Rekombinan”

bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bioteknologi Tanaman. Pada laporanpraktikum ini diuraikan melihat tanaman yang terkontaminasi atau tidak

Pada kesempatan kali ini, tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan praktikum ini, di antaranya :

1. Dosen pengampu mata kuliah Bioteknologi Tanaman 2. Asisten dosen mata kuliah Bioteknologi Tanaman 3. Kedua orang tua kami yang telah memberikan dukungan 4. Dan teman teman yang tidak bisa saya sebut satu persatu

Penulis menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari kata sempurna. Besar harapan penulis agar pembaca berkenan memberikan masukan berupa kritik dan saran yang membangun. Semoga laporan praktikum ini bisa memberkan manfaat bagi kita semua.

Pontianak, 25 Mei 2023 Penulis

(4)

ii

Daftar Isi

Kata Pengantar ………i

Daftar Isi ………ii

Daftar Gambar ………iii

Daftar Tabel ………iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………1

B. Tujuan Penelitian ………1

BAB III METODE PENELITIAN A. Alat dan Bahan ………2

B. Prosedur Kerja ………2

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil B. Pembahasan ………4

………6

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ………7

B. Saran ………7

(5)

iii

Daftar Gambar

3.1 Tanaman anggrek terkontaminasi ………i

Daftar Tabel

Alat dan Bahan ………i

2.1 Konsentrasi dan tekontaminasi ……… 4

(6)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

Induksi mutasi secara in vitro mereupakan salah satu cara yang paling sering dignakan sebagai usaha dalam memperoleh tanaman yang lebih tahan terhadap suatu penyakit serta sebagai metode alternative untuk menambah keragaman genetic dan perbaikan kualitas dari tanaman khususnya anggrek. Mutasi terdiri dari mutasi alami dan buatan mutasi buatan dapat dilakukan menggunakan mutagen fisik maupun mutagen kimia. Mutagen kimia yang biasa dipakai pada berbagai tanaman yaitu Ethly Methane Suolphuonate (EMS). Mutagen ini digunakan untuk meningkatkan frekuensi munculnya tanaman mutan.

Induksi mutagen pada tanaman dengan EMS dapat menyebabkan mutasi pada DNA tanaman yang perubahan morfologi pada tanaman tersebut. Senyawa EMS merupakan senyawa alkil yang berpotensi sebagai mutagen untuk tanaman tingkat tinggi. Dari beberapa mutagen kimia yan telah di pergunakan tersebut EMS ini sering menghasilkan mutan yang bermanfaat. Menurut Flick (1983) dalam Souertini Soedjono (2003), menyatakan bahwa aplikasi mutasi induksi dengan mutagen kimia EMS secara in vitro menghasilkan keragaman fenotipik yang lebih luas, yaitu paling sedikit terdapat 245 karakter yang berbeda.

Keberhasilan induksi mutasi setiap jenis tanaman akan berbeda tergantung pada jenis mutagen, konsentrasi mutagen, lama perlakuan mutagen, umur dan organ yang diperlukan (Girija et al., 2013). Keberhasilan mutasi dengan mutagen kimia pada tiap tanaman tergantung pada konsentrasi dan lama perendaman yang digunakan.

B. Tujuan

Mengetahui salah satu cara aplikasi mutagen dan menginokulasi eksplan pada medi induksi

(7)

1

BAB II METODE A. Bahan dan Alat

Bahan dan alat yang harus disiapkan

Bahan : Alat :

- Eksplan steril - Media induksi steril - Alkohol 70 % dan 96%

- Tissue - Spiritus - NaNO3, EMS

- Laminar air flow - pinset - Petridish - gunting - Bunsen - scalpel

2.1 tabel alat dan bahan B. Cara Kerja

a. Pembuatan Larutan Mutagen (EMS)

Larutan mutagen dibuat dengan melarutkan EMS sesuai konsentrasi yang dibutuhkan (0,025%,)dengan aquades steril

b. Aplikasi mutagen

1. Rendam eksplan dalam larutan EMS 0,025%, selama 16 jam sambil digojlok dengan shaker

2. Setelah waktu perendaman tercapai, maka eksplan tunas in vitro anggrek hitam segera dikeluarkan dan dicuci pada larutan alkohol 70%

3. Selanjutnya dibilas engan aquades steril 3 kali lalu ditiriskan c. Inokulasi eksplan pada media induksi

1. Nyalakan laminar kemudian nyalana UV ± 60 menit

2. Matikan UV, buka tutup depannya dan bersihkan dinding dan mejanya dengan alkohol 70% kemudian nyalakan lampu dan blowernya biarkan sekitar 5 menit 3. Gunakan masker dan sarung tangan atau samprot tangan dengan alkohol 70%

setiap kali akan dimasukan dalam laminar 4. Siapkan alkohol 96% dalam botol (1/2 botol)

5. Masukan peraalatan tanam, Bunsen, media, alkohol 96%, dll yang akan digunakan. Namun sebelumnya semua peralatan tersebut dosemprot dengan alkohol 70%

(8)

2

6. Nyalakan Bunsen dan buka peralatan tanam dari bungkusnya dan rendam dalam alkohol 96%

7. Buka tutup botol media dan bakar mulutnya

8. Dengan menggunakan pinset ambil eksplan yang sudah disterilisasi dan tanam/

letakan diatas media dan bakar kembali mulut botol. (setiap akan menggunkan bakar dulu alat tanam)

9. Tutup kembali mulut botol dengan rapat. (melakukan semua pekerjaan tersebut harus selalu deksat Bunsen)

10. Beri label (tanggal inokulasi, control/ perlakukan EMS)

11. Setelah semua selesai tempatkan botol-botol tersebut di rak kultur secara rapi (inkubasi) dan amati perkembangannya setiap minggu (setiap mahasiswa menanam 1 botol eksplan yang diberi mutagen dan 1 botol control)

12. Keluarkan semua alat yang telah digunakan dan bersihkan kembali laminar dengan alkohol 70% (seperti no.5)

13. Matikan power laminar dan tutup kembali

(9)

3

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN a. Hasil

No. Konsentrasi MS Terkontaminasi/ tidak Keterangan 1. 0,025% Tidak terkontaminasi Normal

2. kontrol Tidak terkontaminasi Normal 3.2 tabel konsentrasi dan terkontaminasi

gambar. Konsentrasi MS Terkontaminasi/ tidak

0,025% Tidak Terkontaminasi

(10)

4

Control Tidak terkontaminasi

3.3 gambar tanaman yang terkontaminasi

b. Pembahasan

Pada praktikum ini telah dilakukan rekayasa genetika yaitu pada tanaman anggrek hitam (Coelogyne pandurata). Tanaman ini memiliki nilai ekonomis tinggi dan termasuk tanaman langka yang dilindungi. Teknologi DNA rekombinan merupakan kumpulan teknik atau metoda yang digunakan untuk mengkombinasikan gen-gen secara buatan. Rekayasa genetika merupakan pembentukan kombinasi materi genetic yang baru dengan penyisipan molekul DNA kedalam suatu vektor sehingga terintegrasi dan mengalami perbanyakan di dalam sel organisme (sel inang)

Pada praktikum yang dilakukan anggrek hitam sudah disterilisasi selama. Dan direndam sekaligus digejlok menggunakan MS yang memiliki konsentrsi 0, 025%, selama 16 jam. Alat yang digunakan di lab harus disterilisasi terlebih dahulu agar tidak terjadi kontaminasi pada tanaman anggrek saat praktikum dilakukan. Tanaman anggrek yang sudah direndam menggunakan larutan MS kemudian di bersihkan menggunakan alkohol 70% dan aquades sebabyak 3 kali bilas. Setelah itu angrek dimasukan ke botol yang diberikan media M11 dan ditutup. Lalu akan diamati setelah satu minggu penanaman di media M11.

Setelah di amati satu minggu tidak adanya kontaminasi pada tanaman anggrek, hal ini berati applikasi yang dilakukan pada larutan MS 0,025% berhasil, tidak adanya kontaminasi dipengaruhi alat yang digunakan sudah dalam kondisi steril dan sesuai prosedur SOP yang berlaku pada pengamatan di minggu pertama. Kemungingkan yang terjadi pada tanaman dipengaruhi dengan cara penyimpanan yang dilakukan pada medianya.

(11)

5

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

Pada praktikum yang dilakukan terjadi tidak kontaminasi pada larutan yang berkonsentrasi 0, 025%..

B. Saran

penggunaan akat praktikum yang disterilkan sangat mempengaruhi keberhasilan agar tidak terjadi kontaminasi, selain itu juga lebih berhati-hati dalam melakukan praktikum agar tidak adanya kesalahan kecil yang mempengaruhi hasil praktikum

(12)

6

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, A. 2014. Bioteknologi dasar. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Iskandar, dkk. 2018. Buku Ajar Aplikasi Teknologi DNA Rekombinan Untuk Perakitan Konstruksi Vektor Ekspresi Ikan Lele Transgenik

Iswari, Ida Sri. Teknuoluogi DNA Rekuombinan. RSUP Sanglah , Denpasar-Bali.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Kurnia, A. 2011. Dasar teknologi DNA rekombinan. Jakarta: UI Press.

Muladno. 2002. Seputar teknologi rekayasa genetik. Bogor: Pustaka Wirra Usaha Mandiri

Nasir, M. 2002. Bioteknologi: potensi dan keberhasilannya dalam bidang pertanian.

Jakarta: Grafindo persada.

Suryohudoyo, P. 2000. Kapita Selekta Ilmu Kedokteran Molekuler. CV Sagung Seto. Jakarta

Tjahjoleksono, Aris. 2007. Teknologi DNA rekombinan. Jurusan Biologi FMIPA.

Institut Pertanian Bogor

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi yang berjudul : “Dampak Syukur Bagi Kesejahteraan Psikologis Jamaah Pengajian Al-Hikam di Pondok Pesantren At- Taqy Kalipucang Jepara” telah berhasil

The Baruna Jaya VII is a fishery patrol vessel and the Baruna Jaya VIII is one of the most modern research vessels in Indonesia, equipped for biological, geological and oceanographic