• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA KEANEKARAGAMAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

N/A
N/A
Bintang Eri Bagus

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA KEANEKARAGAMAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

KEANEKARAGAMAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN Tanggal Praktikum : Rabu, 20 September 2023

Waktu Praktikum : 15.30 – 17.10 WIB

Tanggal Pengumpulan : Selasa, 26 September 2023

Disusun oleh :

Hana Fitriani (11220161000044) Kelas : 3B Pendidikan Biologi

Kelompok 6

Anggota Kelompok :

1. Basmah Tuhfah Ma’shumah (11220161000030) 2. Adinda Syika Adzkia (11220161000036) 3. Alya Dwi Cahyanti (11220161000038) 4. Ones Lintang Nindyasari (11220161000052)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2023

(2)

A. TUJUAN

1. Membuktikan adanya proses pembelahan sel yang terjadi pada akar bawang bombay.

2. Menganalisis proses pembelahan sel yang terjadi pada akar bawang bombay.

3. Mengklasifikasikan tahapan-tahapan mitosis disertai dengan ciri dari setiap tahapan tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah terjadi proses pembelahan sel pada bagian ujung akar bawah bombay?

2. Bagaimana proses pembelahan sel yang terjadi pada akar bawang bombay?

3. Apa saja tahapan-tahapan mitosis yang terjadi pada akar bawang dan bagaimana ciri dari setiap tahapan tersebut?

C. HIPOTESIS

1. Proses pembelahan sel dapat ditemukan pada bagian ujung akar bawang bombay.

2. Proses pembelahan sel yang terjadi pada bagian ujung akar bawang bombay ialah proses pembelahan mitosis yang terdiri dari beberapa tahapan.

3. Tahapan-tahapan pembelahan mitosis terdiri dari profase dengan ciri penebalan benang-benang kromatin menjadi kromosom yang berduplikasi menjadi kromatid, metafase dengan ciri kromatid yang berjejer dibidang equator, anafase dengan ciri kromatid yang tertarik oleh benang gelendong menuju kutub pembelahan sel, dan terakhir telofase dengan ciri terjadinya peristiwa kariokinesis dan sitokinesis.

D. DASAR TEORI

Sel merupakan unit paling kecil dalam penyusunan tubuh makhluk hidup.

Proses pembelahan sel ini bagian sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup. Meskipun tujuannya sama, yaitu reproduksi diri, namun cara pembelahan sel berbeda antara makhluk hidup multiseluler dan uniseluler. Pembelahan sel adalah proses ketika satu sel membagi diri menjadi dua atau lebih sel baru. Proses inilah mekanisme yang digunakan sel untuk berkembang biak, atau dalam istilah ilmiahnya, proses reproduksi sel (Hartono &

Rosyidah, 2019).

Proses reproduksi sel atau pembelahan sel adalah cara untuk menghasilkan sel-sel baru dan berkembangbiak. Pada organisme uniseluler, pembelahan sel didefinisikan sebagai metode reproduksi, sementara pada makhluk hidup multiseluler, hal ini menyebabkan pertumbuhan sel-sel tubuh tambahan pada organisme tersebut. Reproduksi sel juga terjadi pada sel-sel kelamin, yang berperan dalam perkawinan antar individu. Ketika mencapai kematangan, sel-sel kelenjar kelamin pada tubuh manusia mengalami pembelahan untuk membentuk sel-sel kelamin (Masri, 2014).

(3)

Pembelahan sel dalam makhluk hidup dapat dibagi menjadi tiga jenis, diantaranya amitosis, mitosis, dan meiosis. Amitosis adalah pembelahan langsung yang tidak melalui tahapan sel, biasanya terjadi pada bakteri. Mitosis terjadi pada sel tubuh makhluk hidup multiseluler, sementara meiosis terjadi pada sel gamet (sel telur dan sperma) dalam makhluk hidup multiseluler. Pembelahan sel biasanya terjadi saat pertumbuhan atau regenerasi jaringan saat terjadi luka.

Namun, sel dewasa yang sudah tidak lagi tumbuh mengalami fase diam yang disebut siklus sel. Sel-sel dalam organ melewati fase pembelahan, fase pertumbuhan, dan fase istirahat. Sel-sel yang sudah tua atau usang akan secara alami mati dan digantikan oleh sel baru yang terbentuk (Novianti, 2018).

Pertumbuhan makhluk hidup melibatkan pembelahan sel yang merupakan proses penting dalam membentuk gamet-gamet. Pembelahan sel, yang juga dikenal sebagai reproduksi sel, terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu mitosis dan meiosis. Proses ini melibatkan berbagai tahapan yang memengaruhi posisi kromosom, yang menjadi dasar bagi fase-fase pembelahan sel. Selain itu, pembelahan sel melibatkan dua proses utama: mitosis dan sitokinesis. Selama mitosis, nukleus sel eukariotik mengalami pembelahan kompleks yang memastikan distribusi kromosom yang akurat ke sel anak. Dengan cara ini, mitosis memastikan bahwa sel anak memiliki jumlah kromosom dan jenis yang sama dengan sel induknya (Campbell, 2010).

Siklus sel pada umumnya terdiri dari dua periode utama, yaitu interfase yang mencakup fase G1, S, dan G2, dan dua tahap pembelahan sel, yaitu mitosis dan sitokinesis. Fase G1 adalah periode sebelum sintesis, fase S adalah periode sintesis, dan G2 adalah periode setelah sintesis, yang kemudian diikuti oleh dua fase pembelahan sel, yaitu mitosis yang terdiri dari fase profase, metafase, anafase, dan telofase. Selama periode interfase, kromosom tidak terlihat karena mereka dalam bentuk kromatin berbentuk benang, dan komponen makromolekul didistribusikan di dalam inti sel. Selama siklus sel, terjadi perubahan terutama pada DNA, RNA, dan berbagai jenis protein. Duplikasi DNA terjadi selama fase sintesis atau periode S yang diawali oleh fase G1 dan diikuti oleh fase G2 (Effendi, 2020).

Regulasi siklus sel dikendalikan oleh sekelompok protein yang disebut siklin, yang bertanggung jawab mengatur siklus sel dengan membentuk kompleks dan mengaktifkan protein kinase yang bergantung pada siklin, juga dikenal sebagai Cdk (cyclin dependent kinase). Cdk memiliki peran penting dalam memulai transkripsi gen selama tahap replikasi DNA. Pentingnya regulasi siklus sel juga dipengaruhi oleh jam biologis. Selain itu, sitokinin memegang peranan kunci dalam mengatur siklus sel antara dua tahap, yaitu G1/S dan G2/M, dan konsentrasi sitokinin dapat bervariasi tergantung pada intensitas cahaya yang berbeda. Dengan demikian, siklin, Cdk, dan sitokinin memiliki dampak yang sangat berpengaruh pada tingkat pembelahan sel (Matias & Fontanilla, 2011).

Mitosis adalah proses pembelahan inti dalam sel eukariotik yang umumnya terdiri dari lima tahap. Selama mitosis, jumlah kromosom dipertahankan dengan mengatur kromosom hasil replikasi secara merata ke nukleus anak-anak. Dalam

(4)

mitosis, jumlah kromosom tetap konstan selama seluruh proses pembelahan.

Pentingnya menjalankan setiap tahap mitosis dengan sempurna adalah karena kehilangan kromosom selama proses pembelahan dapat mengakibatkan perubahan pada tanaman dewasa (Arsal, 2018).

Regulasi yang luar biasa dalam proses pembelahan sel memastikan bahwa setiap sel anak menerima jumlah dan jenis kromosom yang identik dengan yang dimiliki oleh sel induknya. Setiap organisme multiseluler memiliki jumlah dan jenis kromosom yang sama dengan sel-sel lain dalam organisme tersebut. Jika suatu sel harus menerima jumlah kromosom yang lebih atau kurang dari yang seharusnya karena kelainan dalam fungsi sel selama pembelahan, ini dapat menghasilkan sel yang menunjukkan tanda-tanda kelainan dan mungkin tidak dapat bertahan hidup. Fakta bahwa sel mengandung informasi genetik yang penting untuk setiap sifat organisme menjelaskan mengapa sel tunggal yang diambil dari tanaman dewasa yang sudah sepenuhnya berdiferensiasi dan ditanam dalam kondisi kultur sel yang sesuai dapat tumbuh menjadi tanaman baru yang sempurna (Mustami, 2013).

E. ALAT DAN BAHAN

No Alat dan Bahan Jumlah

1 Mikroskop

2 Gelas Objek

3 Gelas Penutup

4 Jarum Preparat

5 Cawan Petri

6 Gelas Piala 500 ml

7 Pembakar Bunsen

8 Silet

9 Asetokarmin

10 Asam Klorida

11 Fenil Laktofenol

12 Akar Bawang

Tabel 1. Alat dan Bahan F. LANGKAH KERJA

Penyelidikan yang harus dilakukan sebagai bukti:

1. Memotong akar bawang bombay ± 0,5 cm dari bagian ujung (usahakan tudung akar ikut dalam potongan).

2. Fiksasi menggunakan larutan Asam Asetat. Rendam akar bawang selama 5 menit.

3. Washing dengan aquades sebanyak 3 kali.

4. Hidrolisa dengan menggunakan HCL 1 N. Memanaskan vlakon tersebut pada temperatur 60°C selama ± 5 menit.

5. Hidrolisa: rendam kembali dengan asetokarmin selama 30 menit untuk pewarnaan sebanyak 2 kali.

6. Squashing: mengambil 1 ujung akar yang berwarna merah, meletakkan di atas object glass, kemudian menetesi dengan gliserin dan menutup dengan cover

(5)

glass, menekan cover glass yang tepat di bawahnya terdapat ujung akar bawang bombay menggunakan gagang pensil berpenghapus hingga ujung akar hancur. Mengamati di bawah mikroskop mulai dari perbesaran kecil menuju ke perbesaran yang lebih besar.

7. Labeling: di sebelah kiri gelas penutup diletakkan etiket dan diberi keterangan:

nama spesies, dan sebagainya

G. HASIL PENGAMATAN

1. Dalil Al-Qur’an yang Berkaitan dengan Materi Al-Qur’an Surah Al Ahqaf (46) : 15

Artinya:

“Yang memiliki kerajaan langit dan bumi, tidak mempunyai anak, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan(-Nya), dan Dia menciptakan segala sesuatu, lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat.”

Berdasarkan ayat tersebut, pertumbuhan adalah proses peningkatan volume yang bersifat tak dapat dikembalikan (irreversibel), begitu juga dengan perkembangan yang merupakan perubahan khusus dalam struktur dan fungsi sel-sel. Semua ini telah ditentukan oleh Allah SWT, dan Tuhan memberikan persiapan dan perlengkapan yang sesuai dengan naluri, sifat, dan fungsi masing-masing dalam kehidupan. Pertumbuhan adalah peningkatan volume, jumlah, dan ukuran sel yang irreversible, terutama melalui mitosis dan bisa diukur secara kuantitatif. Perkembangan, di sisi lain, adalah menuju kedewasaan organ tumbuhan yang dapat diamati tetapi tidak dapat diukur secara kuantitatif. Keduanya berlangsung bersamaan (Suhirman, 2019).

2. Ciri yang diamati pada 10 Sampel Manusia

Tabel 3. Ciri/Sifat pada 10 sampel manusia H. PEMBAHASAN

Pada sel prokariotik yang tidak memiliki inti sel, siklus sel terjadi melalui proses pembelahan biner, sementara pada sel eukariotik yang memiliki inti sel, siklus sel dibagi menjadi dua fase fungsional: fase S dan M, serta fase persiapan, yaitu G1 dan G2. Pembelahan sel pada dasarnya bertujuan untuk regenerasi sel yang rusak atau mati, pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, serta menciptakan variasi individu baru (Hartono & Rosyidah, 2019).

Penggandaan seluruh komponen sel yang diikuti oleh pembelahan menjadi dua sel anak dikenal sebagai daur sel. Pada tumbuhan dan hewan, daur sel biasanya memakan waktu sekitar 20 jam. Selama mitosis, pembelahan sel hanya membutuhkan sekitar 1 jam, sementara sisanya adalah waktu yang diperlukan untuk pertumbuhan sel selama interfase. Dalam kondisi yang optimal, seperti makanan dan suhu yang sesuai, daur sel bisa dipercepat untuk mempercepat pertumbuhan sel. Ini menunjukkan bahwa durasi daur sel adalah waktu yang

(6)

diperlukan untuk menjalankan rencana-rencana tertentu yang diberikan kepada setiap sel, yang terdiri dari dua bagian, yaitu replikasi materi genetik dalam kromosom dan penggandaan semua komponen sel yang terkait dengan pertumbuhan (Rahmadina & Febriani, 2017).

Fase mitosis dimulai dengan serangkaian proses fosforilasi protein yang dipacu oleh MPF, dan fase ini berakhir dengan proses defosforilasi yang mengembalikan protein-protein tersebut ke keadaan seperti pada fase interfase.

Proses fosforilasi yang terjadi selama mitosis memiliki dampak morfologis pada sel, seperti menyebabkan kondensasi kromosom, hilangnya selubung nuklear, dan perubahan dalam organisasi sitoskelet. Dalam proses pembelahan ini, ada dua kelompok komponen di sitoskelet yang berperan aktif. Kelompok pertama adalah gelendong mitosis yang terbentuk terutama oleh mikrotubul. Gelendong mitosis bertugas mengatur posisi kromosom pada sekat yang memisahkan sel menjadi dua bagian, yang disebut sebagai bidang equatorial. Setiap bagian kromosom yang berada di daerah equatorial ditarik ke kutub sel oleh mikrotubul yang berasal dari gelendong mitosis. Kelompok kedua adalah cincin kontraktil yang terdiri dari aktin dan miosin. Cincin kontraktil ini berperan dalam pembentukan lipatan pada selaput sel selama proses sitokinesis (Kurniati, 2020).

Mitosis merupakan pembelahan sel yang dapat menghasilkan 2 sel anak yang identik dengan induknya. Mitosis pada tanaman terjadi selama 30 menit sampai beberapa jam. Fase mitosis terdiri atas beberapa fase, yaitu fase profase, fase metafase, fase anafase, dan fase telofase.

1. Profase, pada tahap ini profase benang-benang tampak memendek sehingga terlihat tebal dan menjadi kromosom (Suryo, 2007).

2. Metafase, pada fase metafase benang spindel telah terbentuk dan kromosom terlihat menebal dan berada pada bidang tengah sel (bagian ekuator), pengamatan pada fase ini paling mudah dilakukan karena pada tahap inilah kromosom paling jelas terlihat (Susanto et al. 2011).

3. Anafase, pada anafase kromatid- kromatid memisah di bagian sentromer dan tertarik ke kutub-kutub yang berseberangan (Elrod, 2002).

4. Telofase, pada fase ini masing-masing set kromatid yang memisah berkumpul pada kedua kutub sel dan kromatid tersebut kini berubah menjadi kromosom (Elrod, 2002).

Pengamatan di Laboratorium dilakukan menggunakan ujung akar bawah.

Akan tetapi, praktikan tidak berhasil menemukan salah satupun dari tahap-tahap mitosis. Beberapa hasil menunjukkan bahwa sel pada preparat telah hancur akibat terlalu kencang saat melakukan teknik squash. Hasil lain juga menunjukkan bahwa pewarnaan mulai memudar dan sel mengering akibat terlalu lama diamati.

Selain itu, juga terjadi kendala pada mikroskop. Terdapat beberapa mikroskop yang lensa perbesarannya tidak ada.

Metode yang umum digunakan dalam membuat preparat mitosis yaitu dengan squash. Metode squash yaitu suatu metode untuk mendapatkan suatu preparat dengan cara meremas suatu potongan jaringan atau suatu organisme secara keseluruhan, sehingga didapatkan suatu sediaan yang tipis yang dapat

(7)

diamati di bawah mikroskop. Secara umum tahapan dalam pembuatan preparat mitosis dengan metode squash yaitu diawali dengan pemilihan bahan, kemudian memfiksasi, hidrolisis, pemulasan, dan yang terakhir pembuatan preparat dengan meremas (Squash) (Abidin, 2014).

Tidak ditemukannya tahapan mitosis juga dapat disebabkan oleh waktu pengamatan yang kurang tepat. Fase mitosis sangat perlu memperhatikan waktu pembelahan selnya, waktu pembelahan sel setiap tanaman itu berbeda-beda dan tidak konstan, setiap tanamansebenarnya memiliki jam biologi yang mengatur waktu optimum pembelahan mitosis.waktu optimum pembelahan mitosis tanaman pada pagi hari sekitar jam 08.00-13.00 dikarenakan pada pagi hari sel- selnya banyak pada kondisi aktif (Aristya, 2014)

Berdasarkan tabel yang telah disajikan, jika dilihat secara visual bentuk tahapan sel tidak ditemukan adanya perbedaan. Ketiga jenis bawang tersebut melalui keempat fase pada tahapan mitosis. Adapun fase-fase tersebut diantaranya profase, metafase, anafase, dan telofase. Akan tetapi, terdapat perbedaan dalam waktu aktif pembelahan sel pada setiap bawang-bawang tersebut.

Umumnya tumbuhan melakukan pembelahan sel pada pagi hari. Pada bawang merah, selnya akan aktif membelah secara optimal pada pukul 09.00.

Sedangkan pengamatan ini dilakukan pada pukul 13.30. Hal ini dapat menjadi faktor penyebab tidak ditemukannya tahapan mitosis pada saat pengamatan.

Sedangkan pada bawang bombay, selnya akan aktif membelah secara optimal pada pukul 08.00 - 09.00 WIB. Pengamatan fase mitosis lebih mudah diamati saat pemotongan akar pagi hari dibandingkan siang atau sore hari (Abidin, 2014).

I. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Gen dominan akan menutupi ekspresi dari gen yang lain sehingga sifat yang dibawa oleh individu terekspresikan pada keturunannya. Adapun pada gen resesif menghasilkan ekspresi gen yang tertutupi oleh gen lain (gen dominan) sehingga sifat yang dibawa tidak akan terekspresikan pada keturunannya.

2. Genotipe yang berbeda mempengaruhi perbedaan fenotipe. Dalam hal ini, perbedaan karakter morfologi pada manusia diantaranya bentuk daun telinga, keberadaan lesung pipi, bentuk rambut, bentuk ibu jari, bentuk bulu mata, dan lain sebagainya.

3. Cakram genetika memuat hasil alel berdasarkan ciri/sifat yang diamati.

Dengan cakram genetika, variasi sifat pada manusia dapat tervisualisasikan sehingga keanekaragaman pada manusia dapat terlihat melalui simbol huruf pada cakram.

4.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, F.N., Syamsidar. 2018. Pengaruh Minuman Berenergi Terhadap Fase Mitosis Akar Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). Jurnal Bioleuser, 2(2):36-40.

Abidin, A.Z. 2014. Studi Indeks Mitosis Bawang untuk Pembuatan Media Pembelajaran Preparat Mitosis

Aristya, G.R. 2014. Optimalisasi Induk Poliploidi pada Tanaman Stroberi (Fragaria spp).

Jurnal Penelitian UGM, 6(10).

Arsal, A.F. 2018. Genetika I : Arif Memahami Kehidupan. Makassar : Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar.

Campbell N.A., Reece J.B., Urry L.A., Cain M.L., Wasserman S.A., Minorsky P.V., dan Jackson, R.B. 2010. Biologi Edisi 8 Jilid 1. Terjemahan: Damaring Tyas Wulandari.

Jakarta : Erlangga.

Effendi, Y. 2020. Buku Ajar Genetika Dasar. Magelang : Pustaka Rumah C1nta.

Elrod, S., Stansfield, W. 2002. Genetika Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.

Hartono, R., Rosyidah, R.A. 2019. Biologi Sel dan Genetika. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.

Kurniati, T. 2020. Biologi Sel. Bandung : CV Cendekia Press.

Masri, M. 2014. Dasar-Dasar Reproduksi dan Embriologi Manusia. Makassar : AU Press.

Matias, A. M. A., & Fontanilla, I. K. C. 2011. Optimizing the Utility of Allium cepa L. var.

aggregatum (sibuyas Tagalog) for the Allium Test by Elucidating its Mitosis Periodicity and Rhythmicity Under Varying Light Conditions. Journal of Science Diliman, 23 (1).

Mustami, M.K. 2013. Genetika. Makassar : Universitas Islam Negri Makassar.

Novianti, T. 2018. Modul Biologi : Pembelahan Sel Mitosis dan Meiosis. Jakarta : Universitas Esa Unggul.

Rahmadina, Febriani H. 2017. Biologi Sel. Surabaya : CV Salembar Papyrus.

Suhirman. 2019. Konsep Tumbuhan dalam Al-Qur'an. Mataram : LP2M UIN Mataram.

Suryo. 2007. Sitogenetika. Yogyakarta : Gadjah mada University Press.

Susanto, H.A. 2011. Genetika. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Referensi

Dokumen terkait

This study explores the argument that when a consumer is given a choice set of several alternatives of brands, she makes her reference price based on the higher priced alternative and

Pernyataan benar, alasan benar tapi tidak ada hubungan sebab akibat C.. Pernyaan benar dan alasan salah