MNH Senin pagi
Fathimia Luthfi Ayu E1401221133
Dosen:
Prof. Dr. Ir. I Nengah Surati Jaya, M.Agr
Asisten Praktikum:
1. Nurul Andalucia Agustin E1401201035
2. Alvito Audrey E1401201072
3. Galih Tectona E1401201124
LABORATORIUM FISIK REMOTE SENSING DAN GIS DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2024
Kata Pengantar
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Adapun tema dari praktikum ini yaitu “KLASIFIKASI TIDAK TERBIMBING (UNSUPERVISED CLASSIFICATION) ”
Penulis sangat berharap semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini.
Bogor, September 2024
Penulis,
Fathimia Luthfi Ayu E1401221133
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ... I DAFTAR ISI ... II
BAB I ... 1
PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Tujuan ... 1
BAB II ... 2
METODE ... 2
2.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ... 2
2.2 Alat dan Bahan ... 2
BAB III ... 3
HASIL DAN PEMBAHASAN... 3
3.1 Hasil ... 3
3.2 Pembahasan ... 4
BAB IV ... 6
PENUTUP... 6
4.1 Kesimpulan ... 6
4.2 Saran ... 6
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Foto avenza titik 1 3Gambar 1.2 Foto anggota di titik 1 3
Gambar 2 Foto avenza titik 2 3
Gambar 2.2 Foto anggota di titik 2 3
Gambar 3 Foto avenza titik 3 3
Gambar 3.2 Foto anggota di titik 3 3
Gambar 4 Foto avenza titik 4 3
Gambar 4.2 Foto anggota di titik 4 3
Gambar 5 Foto tracking GPS Garmin 7
Gambar 6 Foto tracking Avenza Maps 7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peta adalah representasi visual atau grafis dari suatu daerah atau lokasi tertentu dalam bentuk gambar atau diagram. Peta menggambarkan area tau lokasi secara proposional dengan skala tertentu dan menunjukkan fitus geografi seperti pegunungan, sungai, dan danau, serta informasi lain seperti jalan, bangunan, dan wilayah administratif (Rohman, 2023). Menurut Kharistiani dan Aribowo (2014), salah satu jenis sistem informasi yang saat ini sangat popular, khususnya dalam survei pemetaan adalah Sistem Informasi Geografis (SIG). SIG telah dimanfaatkan oleh berbagai instansi pemerintah maupun swasta untuk keperluan perencanaan, pemantauan, hingga evaluasi hasil-hasil pembangunan. Pembuatan peta dilakukan dengan menentukan titik-titik koordinat dari suatu wilayah dengan menggunakan GPS.
Global Positioning System (GPS) adalah sistem navigasi memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi mengenai waktu, secara terus menerus di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca, bagi banyak orang secara simultan (Adikara, 2014). Penggunaan GPS bertujuan untuk mengetahui koordinat suatu daerah serta untuk pemetaan dalam bidang kehutanan. Ada banyak tipe GPS yang digunakan dan masing-masing memiliki tingkat akurasi yang berbeda, seperti Avenza, Garmin, dan GPS geodetik. Pada praktikum kali ini, penggunaan GPS dilakukan pada avenza dan garmin.
1.2 Tujuan
Pratikum pengukuran GPS bertujuan untuk mengetahui cara pengambilan data dengan aplikasi avenza maps, mengetahui cara penggunaan GPS Garmin, dan mengetahui cara membaca koordinat melalui GPS avenza dan GPS Garmin.
BAB II METODE
2.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 5 Maret 2024 pukul 07.00-09.30 WIB dengan titik awal di Laboratorium Penafsiran Potret Udara dan sekitaran kampus IPB University
2.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah hadphone yang sudah mengunduh aplikasi Avenza dan GPS garmin. Bahan yang diguankan adalah PDF peta yang sudah diberikan oleh asistem praktikum.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil
Gambar 1. Foto avenza Gambar 2. Foto avenza Gambar 3. Foto avenza Gambar 4. Foto avenza
titik 1 titik 2 titik 3 titik 4
Gambar 1.2 Foto anggota di titik 1 Gambar 2.2 Foto anggota di titik 2
Gambar 3.2 Foto anggota di titik 3 Gambar 4.2 Foto anggota di titik 4
3.2 Pembahasan
Global Positioning System (GPS) adalah sebuah sistem navigasi yang menyediakan informasi lokasi dan waktu dalam berbagai kondisi cuaca, dimanapun di atas permukaan bumi, sepanjang masih menerima sinyal GPS yang dipancarkan dari satelit (Marjuki, 2016). Sedangkan menurut Adikara (2014), GPS adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi mengenai waktu, secara terus menerus di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca, bagi banyak orang secara simultan. Ada beberapa jenis GPS yang sering digunakan untuk pemetaan, yang masing-masing memiliki tingkat akurasi yang berbeda beda. Menurut Farida dan Rosalina (2020), GPS dibedakan menjadi 3 tipe yaitu GPS Navigasi, GPS Geodetik, dan Geodetik Dual Frekuensi. GPS navigasi adalah GPS handled yang mempunyai ketinggian 3-10 meter, biasanya bisa digengam. GPS Geodetik Dual Frekuensi dapat memberikan ketelitian posisi hingga mencapai millimeter. Sedangkan GPS geodetik memiliki ketilitian yang paling tinggi dari pada jenis GPS yang lainnya, (Ratnawati, 2014).
Menurut Marjuki (2016), untuk menentukan posisi koordinat suatu tempat di permukaan bumi, GPS menggunakan prinsip triangulasi. GPS memancarkan sinyal ke segala arah dari pusat satelit dengan membawa informasi antara lain sinyal jarak untuk menghitung jarak receiver dan satelit, dan pesan navigasi. Pesan navigasi antara lain berisi informasi orbit satelit, jam satelit pada waktu sinyal diluncurkan, dan informasi lainnya.
Pada saat pengambilan koordinat di lapanga, sinyal dari satelit ini tergantung dari tutupan obyek yang akan diambil koordinatnya. Misal semakin lebat tutupan kanopi maka penerimaan satelit juga kurang. Berbeda dengan tanah yang terbuka dan tidak ada penghalang, maka jumlah satelit yang diterima semakin banyak (Ismail et al. 2024).
GPS sudah banyak digunakan dalam bidang kehutanan. Selain navigasi, GPS juga digunakan untuk inventarisasi dan tata guna hutan, yang mencakup pengukuhan, pemetaan, dan pengelolaan hutan. Menurut Farida dan Rosalina (2020), untuk kegiatan survey di perkebunan, pertanian maupun kehutanan jenis GPS Garmin paling banyak diaplikasikan untuk kegiatan pancang, penentuan jarak tanam dan sebagainya karena GPS ini cukup bagus digunakan untuk mengambil posisi koordinat di lapangan.
Penggunaan GPS menggunakan istilah-istilah penting, seperti waypoint dan marking.
Menurut Perkasa (2019), waypoint adalah istilah yang digunakan oleh GPS untuk suatu lokasi yang telah ditandai. Waypoint terdiri dari koordinat lintang (latitude) dan bujur (longitude). Sebuah waypoint biasa digambarkan dalam bentuk titik dan simbol sesuai dengan jenis lokasi. Sedangkan marking adalah menandai suatu posisi tertentu pada GPS.
Jika menandai lokasi menjadi waypoint,maka dikatakan telah melakukan marking.
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pada praktikum kali ini dilakukan pengukuran GPS dengan avenza maps dan GPS garmin. Pengukuran dilakukan pada koordinat yang sudah diberikan, yaitu pada empat titik.
Pengukuran GPS bertujuan agar dapat menentukan titik-titik koordinat yang kemudian akan dijadikan acuan pemetaan untuk bidang inventarisasi maupun pengelolaan hutan.
4.2 Saran
Pengukuran GPS harus dilakukan dengan teliti, sebab hal tersebut akan berpengaruh pada hasil akhir pengukuran. GPS Garmin dan avenza maps memiliki tingkat ketelitian yang berbeda yang juga berpengaruh pada hasil pengukuran. Oleh karena itu kedepan nya pengukuran harus dilakukan secara teliti dengan pencarian titik koordinat yang tepat supaya meminimalisir error saat pengukuran.
4.3 Daftar Pustaka
Adikara F. 2014. Analisis dan perancangan sistem absensi berbasis global positioning system (GPS) pada android 4.x. Seminar Nasional Teknologi Informasi. 1 (1) 4-9.
Farida A dan Rosalina F. 2020. Pelatihan dasar-dasar pengoperasian GPS garmin bagi mahasiswa fakultas pertanian Universitas Muhammadiyah Sorong. Abdimas: Papua Journal of Community Service. 2 (1): 47-56.
Ismail I, Mukhlis J, Asriana Z, Munaja R, Yusriald, Y, Jamaluddin J, dan Limung L. 2024.
Pelatihan pemanfaatan teknologi aplikasi avenza maps untuk pengukuran batas tanah secara mandiri di Desa Lapeo. BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. 5 (1): 355-360.
Kharistiani E dan Aribowo E. 2014. Sistem informasi geografis pemetaan potensi SMA/SMK berbasis WEB (studi kasus : Kabupaten Kebumen). Jurnal Sarjana Teknik Informatika. 1 (1): 712-720
Marjuki B. 2016. Survei Dan Pemetaan Menggunakan GPS. Jakarta (ID): Google Books Perkasa P. 2019. Penggunaan Global Positioning System (GPS) untuk dasar survey pada
manusia. Jurnal Pendidikan dan Kejuruan BALANGA. 7(1): 22-33.
Ratnawati F A, Sudarsono B, dan Subiyanto S. 2014. Analisis distorsi peta bidang tanah pada pembuatan peta pendaftaran menggunakan citra Quickbird. Jurnal Geodesi Undip. 2(2): 67-77
Rohman M. 2023. Sistem informasi geografis pemetaan komoditas tanaman sayur dengan menggunakan platform web. Jurnal Teknologi Pintar. 3 (3): 1-
Lampiran
Gambar 5. Foto tracking GPS
Garmin Gambar 6. Foto tracking
Avenza maps