• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK LANJUT II “KROMATOGRAFI PENUKAR ION (KPI)”

N/A
N/A
Rika Kartika

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK LANJUT II “KROMATOGRAFI PENUKAR ION (KPI)” "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK LANJUT II

“KROMATOGRAFI PENUKAR ION (KPI)”

DISUSUN OLEH RIKA KARTIKA

2012C1003

S1 KIMIA/ANALIS KIMIA

SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH BANDUNG

2022

(2)

KROMATOGRAFI PENUKAR ION (KPI)

Tanggal Praktikum: 15 November 2022

I. TUJUAN

Memisahkan magnesium dan seng dengan kromatografi kolom penukaran ion.

II. PRINSIP

2.1 Migrasi diferensial

Perbedaan kecepatan distribusi pada komponen sampel karena adanya perbedaan koefisien partisi.

2.2 Distribusi partisi

Perbedaan distribusi komponen pada fase diam dan fase gerak karena adanya perbedaan kepolaran.

2.3 Kecenderungan kation-kation untuk membentuk kompleks klor anionik yang stabil.

Dalam medium asam, seng membentuk kompleks klor anorganik yang stabil sedang magnesium tidak

2.4 Titrasi kompleksometri

Metode analisa berdasarkan reaksi pembentukan kompleks antara ion logam dengan ligan.

III. REAKSI

3.1 Penentuan konsentrasi seng dan magnesium Mg2+(aq) + EBT(s)→ MgEBT(aq) (merah anggur)

MgEBT(aq) + Na2EDTA(aq) → MgEDTA(aq) + Na2EBT(aq) (biru) Zn2+(aq) + EBT(s)→ ZnEBT(aq) (merah anggur)

ZnEBT(aq) + Na2EDTA(aq) → ZnEDTA(aq) + Na2EBT(aq) (biru) 3.2 Kromatografi penukar ion

Zn2+(aq) + HCl(aq)→ ZnCl3- (aq)

ZnCl3-

(aq) + resin-N+R3Cl- → resin-N+R3 ZnCl3- + Cl-(aq)

HNO3(aq) + resin-N+R3 ZnCl3- → resin-N+R3 NO3- + HCl(aq) + ZnCl2(aq)

Mg2+(aq) + HCl(aq)→ tidak terjadi reaksi

(3)

IV. TEORI DASAR

Kromatografi penukar ion merupakan salah satu jenis kromatografi yang berdasarkan perbedaan daya absorpsi species-species ion oleh kolom penukar ion.

Pertukaran reversibel dari ion-ion yang mempunyai muatan sejenis antara larutan dan suatu padatan yang tak larut.

Dalam kromatografi ada dua macam fasa yang digunakan, yaitu:

1. Fasa gerak (mobile phase), dapat berupa cairan (buffer)

2. Fasa diam (stationary phase), dapat berupa zat padat yaitu resin penukar ion.

Resin penukaran ion merupakan senyawa hidrokarbon yang terpolimerisasi mengandung ikatan silang (Cross-linking) serta gugus fungsional yang mengandung ion-ion yang dapat dipertukarkan. Resin penukar kation digunakan untuk pertukaran kation-kation (ion yang bermuatan positif) dan resin penukar anion digunakan untuk pertukaran anion-anion (ion yang bermuatan negatif).

Reaksi pertukaran ion berlangsung dalam suatu kolom yang diisi dengan resin penukar ion, sampel yang akan dianalisis dimasukkan ke dalam kolom, dan dibiarkan mengalir lambat melalui kolom resin, kemudian dielusi dengan air atau dengan larutan pengelusi lain yang sesuai.

Dalam analisis kimia resin penukar ion ini banyak digunakan anatara lain untuk penentuan konsentrasi kation/anion dalam larutan garam, untuk menghilangkan ion- ion pengganggu dari larutan sampel yang akan dianalisis dan untuk pemisahan campuran ion-ion.

Dalam pemisahan campuran kation, pemisahan didasarkan pada perbedaan kecenderungan kation-kation untuk membentuk kompleks anionik yang stabil dalam suatu medium tertentu. kompleks anionik dapat diadsorpsi oleh resin penukar ion melalui reaksi pertukaran anion sedangkan kation-kation yang tidak membentuk kompleks yang stabil akan terelusi keluar dari kolom. Dengan mengatur kondisi medium pengelusi, kompleks anionik akan terdekomposisi dan terelusi keluar dari kolom.

V. ALAT DAN BAHAN 5.1 ALAT

a. Batang pengaduk b. Buret

c. Gelas kimia

(4)

d. Gelas ukur

e. Indikator universal f. Klem

g. Kolom

h. Labu Erlenmeyer i. Labu ukur

j. Statif

k. Volume pipet 5.2 BAHAN

a. Asam klorida 2 M b. Asam nitrat 0,25 M c. Dapar amoniak pH=10 d. EBT

e. Magnesium sulfat 0,01 M

f. Natrium etilen diamin trtra asetat 0,01 M g. Natrium hidroksida 0,05 N dan 4 N h. Seng sulfat 0,01 M

i. Resin penukar anion

VI. PROSEDUR KERJA

a. Standarisasi Na2EDTA dengan larutan baku primer Mg2+ atau Zn2+

Dipipet 10 mL larutan baku primer Mg2+ atau Zn2+ masukkan ke dalam labu Erlenmeyer. Ditambahkan 3 mL dapar amoniak pH 10 dan 3 mg indikator EBT.

Titrasi dengan larutan Na2EDTA sampai terjadi perubahan warna dari merah anggur ke biru. Lakukan secara duplo.

b. Pengembangan resin penukar anion

Disiapkan resin penukar anion dengan mencampurkan 10 g resin dengan 200 mL akuades dalam gelas kimia 200 mL. Aduk dengan baik, dan dekantasi untuk menghilangkan butiran halus dari resin. Ulangi pekerjaan ini sampai resin bebas dari pengotor. Pindahkan resin ke dalam kolom yang sebelumnya telah diisi dengan akuades sampai semua butiran resin tersusun rapi, jaga agar kolom resin selalu terendam akuades.

c. Pengkondisian resin penukar anion

(5)

Dikondisikan kolom dengan jalan mengalirkan 2x 25 mL larutan HCl 2M dengan kecepatan alir 5 mL per menit. Resin siap untuk digunakan.

d. Pemisahan Mg2+ dan Zn2+ dengan kromatografi penukar ion

Dipipet 10 mL larutan sampel ke dalam kolom resin. Alirkan 50 mL HCl 2M ke dalam kolom untuk mengelusi Mg2+, tampung eluat dalam Labu Erlenmeyer.

Eluat ini mengandung semua magnesium yang ada.

Dielusi kompleks seng dengan 30 mL akuades, dilanjutkan 80 mL HNO3 0,25 M, tampung eluat dalam labu Erlenmeyer yang lain. Eluat ini mengandung semua seng yang ada.

e. Penentuan kadar Mg2+ dan Zn2+ menggunakan titrasi kompleksometri Dinetralkan masing-masing eluat dengan larutan NaOH 0.05 N dan 4 N,

kemudian titrasi masing-masing dengan larutan EDTA 0,01 M menggunakan buffer ammonia pH 10 dan indikator EBT hinggan terjadi perubahan warna dari merah anggur ke biru tua. Tentukan konsentrasi Mg2+ dan Zn2+.

VII. HASIL PENGAMATAN

Standarisasi Larutan Na2EDTA dengan Larutan Baku Mg2+ dan Zn2+

M EDTA V EDTA M Mg (M) V Mg (M)

0,0085 M 11,75 mL 0,01 M 10 L

VIII. PERHITUNGAN

Standarisasi Larutan Na2EDTA dengan Larutan Baku Mg2+ dan Zn2+

M EDTA . V EDTA = M Mg . V Mg M EDTA . 11,75 mL = 0,01 M . 10 mL

M EDTA = 0,01 𝑀 ×10 𝑚𝐿 11,75 𝑚𝐿

M EDTA = 0,0085 M

IX. PEMBAHASAN

Praktikum ini bertujuan untuk memisahkan magnesium dan seng dengan kromatografi kolom penukaran ion. Kromatografi penukar ion merupakan salah satu jenis kromatografi yang berdasarkan perbedaan daya absorpsi species-species ion oleh kolom penukar ion. Pertukaran reversible dari ion-ion yang mempunyai muatan sejenis antara larutan dan suatu padatan yang tak larut.

(6)

Mekanisme pemisahan berdasarkan pada daya tarik elektrostatik. Resin penukar ion mempunyai kapasitas terbatas untuk menyimpan ion dalam larutannya yang disebut kapasitas penukaran. Kapasitas penukaran akan menunjukkan kualitas ion lawan dimana suatu penukar ion dapat menerima substansi secara ekivalen per gram penukar.

Pada praktikum ini tidak selesai dilakukan sampai selesai, dikarenakan keterbatasan waktu praktikum dan kemungkinan reagen yang kadaluwarsa. Praktikum hanya berhasil sampai proses pemisahan Mg2+ dan Zn2+ dengan kromatografi penukar ion. Didapatkan hasil pemisahannya yaitu magnesium terpisah sebanyak 60 mL dan seng terpisah sebanyak 80 mL. Sedangkan untuk penentuan kadar Mg2+ dan Zn2+ tidak berhasil (gagal) dikarenakan kemungkinan reagen yang kadaluwarsa.

Seharusnya terjadi perubahan warna dari merah anggur ke biru tua. Namun pada praktikum ini warna nya berubah kehitaman yang pada akhirnya tidak bisa ditentukan hasil akhir titrasi nya. Oleh karena itu kadar Mg2+ dan Zn2+ tidak bisa dihitung kadarnya.

X. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum kromatografi penukar ion ini dapat disimpulkan bahwa terjadi pemisahan antara magnesium dan seng, magnesium sebanyak 60 mL dan seng 80 mL.

XI. DAFTAR PUSTAKA

Widyastuti, Sani. (2018). Penuntun Praktikum Kimia Analitik Lanjut 2. Bandung : STABA

XII. PERTANYAAN PENDAHULUAN

a) Bagaimana mekanisme pemisahan dengan menggunakan kromatografi penukar ion?

Jawab:

berdasarkan perbedaan daya absorpsi species-species ion oleh kolom penukar ion.

b) Jelaskan perbedaan resin penukar kation dengan resin penukar anion?

Jawab:

(7)

Resin penukar kation digunakan untuk pertukaran kation-kation (ion yang bermuatan positif) sedangkan resin penukar anion digunakan untuk pertukaran anion-anion (ion yang bermuatan negatif).

c) Jelaskan komponen apa saja yang terdapat di dalam resin penukar ion?

Jawab:

a. Cross-links (ikaan silang), tingkat ikatan silang mempengaruhi sifat-sifat resin seperti kandungan air.

b. Polymer chains

c. Exchangeable counterious d. Fixed resin functional groups

d) Bagaimana cara membuat larutan MgSO4.6H2O 0.01 M 100 mL?

Jawab: 𝑀 = 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎

𝑀𝑟 𝑥 1000

𝑣 (𝑚𝐿)

0,01 M = 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎

228 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙𝑥 1000

100 𝑚𝐿

Massa = 0,228 gram

e) Mengapa pada percobaan digunakan resin penukar anion sebagai resinnya sedangkan sampel yang digunakan adalah Mg2+ dan Zn2+ yang merupakan ion bermuatan positif?

Jawab:

Karena Mg2+ dan Zn2+ sama-sama mempunyai muatan 2+ dan akan ada salah satu yang membentuk kompleks sehingga akan terpisah.

XIII. LAMPIRAN

Referensi

Dokumen terkait

(Gd) dari hasil ekstraksi konsentrat itrium (Y 2 O 3 ) menggunakan D2EHPA belum dapat dipisahkan secara optimal dengan kolom penukar ion yang menggunakan resin Dowex 50W-X8 100

Kation golongan II merupakan endapan yang diperoleh dari penambahan hydrogen sulfide dalam suasana asam encer ke dalam larutan sampel.. Kation golongan II tidak

Dari Tabel 1 serta Gambar 1 dan 2 terlihat bahwa dalam satu waktu pengoperasian sistem air bebas mineral menunjukan harga konduktivitas air keluaran kolom penukar kation

Resin penukar ion pada Sistem Air Bebas Mineral berfungsi untuk mengambil pengotor yang tidak dikehendaki dengan cara reaksi pertukaran ion yang mempunyai tanda

Di dalam proses pembuatan air bebas mineral pada sistem Air 8ebas Mineral di RSG-GAS, air baku dialirkan melewati resin penukar ion yang berada dalam tangki/kolom resin yang

KCKT Kromatografi Cair Kinerja Tinggi merupakan proses pemisahan berdasarkan kepolaran dengan suatu fasa gerak cair dipompa di bawah tekanan melalui kolom baja yang mengandung

Pada gas kromatografi, yang berperan sebagai fasa diam adalah suatu senyawa polar dengan fasa gerak berupa gasinert untuk analisis sampel polar.. Komponen-komponen sampel akan dibawa

Tahap Percobaan - Memasukan resin hasil regenerasi ke dalam kolom - Mengambil sampel air yang akan digunakan sebagai umpan pada proses penukar ion untuk dilakukan analisis kesadahan