• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Konstruksi Dasar Bangunan Bertingkat 2023 (Bab 2)

N/A
N/A
Yoses Otniel Siahaan

Academic year: 2024

Membagikan "Laporan Praktikum Konstruksi Dasar Bangunan Bertingkat 2023 (Bab 2)"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

Gambar kerja yang direncanakan tentu saja memuat rincian pekerjaan yang akan dilaksanakan di lapangan. Tinjauan Praktek Dasar Konstruksi Bangunan Gedung Bertingkat ini berfokus pada perhitungan volume material pondasi dan sloof yang disesuaikan dengan jadwal pekerjaan pondasi dan sloof.

Gambar 2. 3 Detail Pondasi Tulangan
Gambar 2. 3 Detail Pondasi Tulangan

Kebutuhan Bekisting Sloof Kebutuhan bekisting sloof SF

Kebutuhan Pengecoran Pondasi Lantai Kerja F1

Gambar Metode

  • Denah Perancah dan Bekisting

Gambar kerja yang direncanakan tentu saja memuat peta scaffolding dan bekisting yang akan dibangun di lapangan.

Denah perancah lantai 1

Denah perancah lantai 2

  • Tahapan Pelaksanaan Pondasi dan Sloof .1 Flow Chart Pelaksanaan Pekerjaan
    • Flow Chart Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi
    • Flow Chart Pelaksanaan Pekerjaan Sloof
    • Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi
    • Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Sloof
  • Kesimpulan

Acuan tersebut harus menghasilkan struktur akhir yang mempunyai bentuk, garis dan dimensi komponen sesuai dengan yang tertera pada gambar rencana serta uraian dan persyaratan teknis. Perancah dan bekisting harus sesuai dengan dimensi, kelurusan dan kemiringan beton seperti terlihat pada gambar; dilengkapi dengan bukaan, celah, ceruk, talang dan tonjolan sesuai kebutuhan. Mempersiapkan papan bekisting, tulangan beton dan rancangan campuran pekerjaan serta formula campuran pekerjaan untuk pekerjaan pelat kaki.

Penimbunan kembali dengan pasir dan alas kerja saat menggali fondasi pelat dasar Kami meletakkan dasbor rakitan, dengan mempertimbangkan ketebalan lapisan beton minimal 7 cm. Perhatikan ketebalan penutup beton agar pelat dasar tidak berada pada alas kerja dan bekisting pada saat penuangan. Menyiapkan panel bekisting, baja beton dan desain campuran serta formula campuran untuk pekerjaan beton.

Tujuan dari pembuatan decking beton adalah untuk menjaga jarak antar penutup beton agar tidak berubah pada saat proses penuangan. Setelah menyegel bekisting dan komponen besi serta celah bekisting dan mendapat persetujuan dari dewan, beton dituang sesuai dengan jenis beton yang diinginkan.

Gambar 2. 6 Flow Chart Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi
Gambar 2. 6 Flow Chart Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi

PEKERJAAN BALOK DAN PELAT

Uraian Umum .1 Balok

  • Pelat Lantai

Balok T merupakan balok berbentuk T dan bukan berbentuk persegi, sebagian pelat akan bekerja dengan bagian atas balok untuk menopang tekan. Balok utama adalah balok yang bertumpu pada kolom dan balok yang menghubungkan kolom dengan kolom lainnya. Balok anak merupakan balok yang bertumpu pada balok utama atau tidak ditumpu langsung pada kolom.

Balok separasi merupakan balok yang menghubungkan suatu balok dengan balok pembantu lainnya/balok slave dengan balok induk. Pada pelat berbentuk persegi panjang, gaya yang bekerja pada arah bentang pendek (lx) lebih besar dibandingkan gaya yang bekerja pada arah bentang panjang (ly). Jika perbandingan bentang panjang dan bentang pendek lebih besar dari dua (ly/lx > 2), maka praktis gaya-gaya aksi akan disalurkan seluruhnya oleh tumpuan bentang pendek.

Menurut peraturan SNI disebutkan bahwa lantai datar, atap beton, dan sistem lantai yang dihubungkan dengan suatu struktur bangunan dapat dikatakan sangat kaku perencanaannya sehingga dapat dianggap berfungsi sebagai diafragma terhadap beban horizontal gempa. Lantai rata, atap beton, dan sistem lantai yang disambung pada suatu struktur bangunan gedung yang tidak kaku pada bidangnya karena terdapat lubang atau bukaan yang menutupi lebih dari 50% luas lantai rata seluruhnya akan mengalami deformasi pada bidangnya. akibat beban gempa horizontal, dampaknya terhadap distribusi beban gempa horizontal pada seluruh sistem struktur pada tingkat yang ada harus diperhitungkan.

Gambar Shop Drawing .1 Denah Pekerjaan

Denah Pekerjaan Balok

  • Detail Pekerjaan
  • Volume Material
    • Kebutuhan Perancah Balok 1. Kebutuhan Perancah Lantai 1

Rincian pekerjaan berupa gambar spesifikasi tulangan pada pekerjaan balok, disertai dengan dimensi tulangan utama dan sengkang serta jarak sengkang yang digunakan untuk mengikat tulangan utama. Pekerjaan balok pada gambar kerja yang diberikan oleh asisten praktek memuat 2 jenis balok dengan spesifikasi yang berbeda. Tinjauan tentang Cara Kerja Dasar Bangunan Lantai Konstruksi ini berfokus pada perhitungan volume pengecoran dan kebutuhan bekisting balok dan pelat lantai, yang diselaraskan dengan rencana kerja balok dan rencana kerja pelat lantai.

Gambar 3. 3 Detail Balok  3.2.3  Tipe dan Spesifikasi Pekerjaan
Gambar 3. 3 Detail Balok 3.2.3 Tipe dan Spesifikasi Pekerjaan
  • Kebutuhan Perancah Pelat Lantai

Kebutuhan Bekisting Balok Induk a. Balok Induk Tengah

Kebutuhan Pembesian Balok Induk a. Tulangan Atas

  • Gambar Metode
    • Denah Perancah dan Bekisting

Denah Perancah dan Bekisting

Detail Perancah dan Bekisting

  • Spesifikasi Perancah dan Bekisting

Spesifikasi Perancah a. Main Frame 190 cm

  • Tahapan Pelaksanaan Balok dan Pelat Lantai .1 Flow Chart Pelaksanaan Pekerjaan

Penentuan As Balok dan Pelat Lantai

Pengukuran pada ketinggian 1m dari dasar kolom sebagai acuan pengukuran tinggi balok bekisting dan diberi kode pada kolom dengan alat waterpas. Kemudian dari dasar bekisting balok dapat diukur jarak tertentu setinggi tinggi balok yang direncanakan sebagai pandangan dasar bekisting pelat lantai.

Pemasangan Perancah (Scaffolding)

Setelah dudukan dongkrak terpasang, pekerjaan selanjutnya adalah memasang inner board yang berada di atas dudukan dongkrak. Setelah papan bagian dalam terpasang pada alas dongkrak, segera pasang buku pipa, tiang vertikal dan diagonal vertikal. Setelah itu, pasang u-head pada tiang vertikal, di atasnya dipasang balok besi sepanjang balok sebagai penyangga balok dan pelat lantai.

Gambar 3. 9 Perancah (Scaffolding)
Gambar 3. 9 Perancah (Scaffolding)

Pemasangan Bekisting Balok

Pemasangan Bekisting Pelat Lantai

Pada rencana kerja balok, tulangan balok yang digunakan adalah D16 dan D25 untuk tulangan utama, sedangkan untuk tulangan bresing digunakan tulangan D10. Pada tulangan balok, proyek ini membaginya menjadi 3 bagian yaitu 2 tulangan tumpu di sisi kanan dan kiri balok yang mempunyai panjang ¼ L dan tulangan lapangan yang mempunyai panjang ½ L dan berada di tengah-tengah balok. . Sama halnya dengan tulangan sengkang, jarak tanam tulangan sengkang pada daerah tumpuan akan jauh lebih rapat dibandingkan dengan jarak tulangan sengkang pada posisi lapangan.

Hal ini dimaksudkan untuk membuat struktur penguat utama girder agar mampu menahan gaya tarik yang tinggi pada area tertentu. Selain digunakan sebagai penghubung antar tulangan balok, batas 50D ini juga digunakan sebagai syarat untuk menyambung tulangan balok ke kolom agar beban balok dapat dialihkan ke kolom.

Gambar 3. 13 Pemasangan Bekisting Pelat Lantai  5.  Penulangan Balok
Gambar 3. 13 Pemasangan Bekisting Pelat Lantai 5. Penulangan Balok

Penulangan Pelat Lantai

Untuk mengetahui apakah pemasangan tulangan dan bekisting balok dan pelat lantai sudah sesuai dengan rencana, maka perlu dilakukan pengecekan ketinggian oleh surveyor dengan menggunakan alat waterpas. Porositas pada beton disebabkan oleh residu anorganik yang tidak dapat menyatu dengan agregat pada beton sehingga menimbulkan rongga-rongga yang membuat kekuatan beton menjadi rendah.

Gambar 3. 16 Pemasangan Beton Decking  8.  Pengecekan Elevasi
Gambar 3. 16 Pemasangan Beton Decking 8. Pengecekan Elevasi

Pengecoran Balok dan Pelat Lantai

Kami memproduksi produk beton dalam bentuk balok dan pelat lantai yang sesuai dengan rencana, mempunyai mutu dan bentuk yang tepat, tidak bocor, tidak bengkok dan tidak retak. Pada masa pengerasan awal, yaitu pada saat beton mulai mengeras, maka harus dilakukan pemeliharaan (perawatan) terhadap beton, yaitu dengan pemberian air pada permukaan beton dengan cara yang berbeda-beda tergantung dari jenis konstruksi yang dilakukan. Perawatan (pengeringan) beton berfungsi untuk melindungi beton selama proses pengawetan dari sinar matahari, pengeringan karena angin, hujan atau aliran air dan kerusakan mekanis atau pengeringan dini.

Hilangnya banyak cairan pada saat pengerasan awal beton akan mempengaruhi proses pengerasan awal beton. Cara perawatan beton pada proyek ini adalah dengan menuangkan air pada permukaan beton.

Pembongkaran Bekisting Balok dan Pelat Lantai

  • Analisis Perkuatan Bekisting .1 Analisis Perkuatan Bekisting Balok

Pembongkaran bekisting dilakukan secara bertahap mulai dari tepi hingga tengah bentang agar tidak tiba-tiba menahan beban sendiri yang dapat mengakibatkan keretakan pada struktur. Untuk cetakan samping atau yang tidak menahan momen, cetakan tersebut dapat dibongkar setelah bentuk beton stabil (cetakan dinding balok, cetakan dinding) > 24 jam. Untuk tumpuan datar menahan momen: dapat dibongkar setelah beton mencapai kekuatan penuh, dibuktikan dengan hasil pengujian kubus di laboratorium, untuk beton konvensional ≥ 28 hari (beton tanpa bahan tambahan).

Apabila beton berlubang akan dilakukan caving yaitu air semen diinjeksikan pada bagian yang berlubang. 0.00252 cm < 0.0625 cm (Aman) 3.6.2 Analisis bekisting pelat lantai tulangan Berikut perhitungan bekisting pelat lantai tulangan. Pelat merupakan suatu elemen dalam suatu struktur yang mempunyai ketebalan yang relatif kecil dibandingkan dengan lebar dan panjangnya.

Untuk pengerjaan balok dan pelat lantai, digunakan beton mutu K-300 dengan dua jenis balok, antara lain BI (20x35 cm) dan BA (15x25 cm). Produksi penyangga dan pelat lantai dengan perancah berbentuk tabung dan bekisting multipleks setebal 15 mm. Saat memasang bekisting balok dan pelat lantai, pertama-tama perlu dipastikan bahwa perancah bawah siap untuk pemasangan yang kokoh, dan surveyor harus melakukan pemeriksaan Bodemann atau mengukur ketinggian lantai sebelumnya dengan level otomatis untuk menentukan ketinggian. lantai. balok dan pelat.

Serta memastikan material yang digunakan sesuai spesifikasi yang ditentukan untuk menjaga kualitas balok dan pelat lantai yang dihasilkan. Analisis perhitungan tulangan bekisting pada pekerjaan balok dan pelat lantai menunjukkan bahwa spesifikasi bekisting yang digunakan di lapangan memenuhi syarat tarik dan lendutan.

Gambar 3. 23 Pelepasan Bekisting dan Scaffolding  12.  Perbaikan Beton
Gambar 3. 23 Pelepasan Bekisting dan Scaffolding 12. Perbaikan Beton

PEKERJAAN KOLOM

Uraian Umum

Gambar Shop Drawing .1 Denah Pekerjaan

  • Detail Pekerjaan
  • Tipe dan Spesifikasi Pekerjaan

Rincian pekerjaan berupa gambar spesifikasi tulangan untuk pekerjaan kolom lantai 1 (satu) dan 2 (dua) lantai, disertai dengan dimensi tulangan utama dan sengkang serta jarak antar sengkang yang digunakan untuk memasang tulangan tersebut. menjalin kedekatan. penguatan utama. Pekerjaan kolom pada proyek ini meliputi 1 tipe kolom utama dan 1 tipe kolom praktikum dengan spesifikasi yang berbeda-beda pada setiap kolomnya.

Gambar 4. 3 Detail Pekerjaan Kolom
Gambar 4. 3 Detail Pekerjaan Kolom

Volume Material

  • Kebutuhan Pembesian

Kebutuhan pembesian pada kolom struktur (KS) a. Tulangan Pokok (8D25)

Kebutuhan pembesian pada kolom praktis (KP) Lantai 1 a. Tulangan Pokok (4D10)

Kebutuhan pembesian pada kolom praktis (KP) Lantai 2 a. Tulangan Pokok (4D10)

Kebutuhan bekisting pada kolom praktis (KP) Jumlah Total Kolom Praktis (n) = 10 buah

  • Kebutuhan Pengecoran
  • Kebutuhan Perancah

Kebutuhan Perancah pada kolom struktur (KS)

Kebutuhan Perancah pada kolom praktis (KP)

  • Gambar Metode .1 Gambar Bekisting

Kolom Tipe KS

Kolom Tipe KP

  • Spesifikasi Bekisting
  • Tahapan Pelaksanaan
    • Flow Chart Pelaksanaan Pekerjaan
    • Detail Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan
  • Analisis Perkuatan Bekisting
  • Kesimpulan

Periksa tulangan kolom yang meliputi ikatan lentur, jumlah tulangan, dimensi dan jarak antara tulangan dan bresing. Dalam melakukan pekerjaan kolom, ketelitian dalam pengukuran dan vertikalitas kolom, serta memastikan material yang digunakan memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan sangat diperlukan untuk menjaga mutu dan kualitas kolom yang dihasilkan. Analisis perhitungan tulangan bekisting untuk pekerjaan kolom menunjukkan bahwa spesifikasi bekisting yang digunakan di lapangan memenuhi syarat tarik dan lendutan.

Gambar 4. 8 Flow chart pelaksanaan pekerjaan kolom
Gambar 4. 8 Flow chart pelaksanaan pekerjaan kolom

PEKERJAAN ATAP

  • Uraian Umum
  • Gambar Shop Drawing .1 Denah Pekerjaan
  • Volume Material .1 Kebutuhan Kayu
  • Tahap Pelaksanaan Pekerjaan Atap .1 Flowchart Pelaksanaan Pekerjaan atap
    • Detail Tahap Pelaksanaan Pekerjaan .1 Tahap Pelaksanaan Atap
  • Persiapan Kerja
  • Fabrikasi
  • Leveling dan Marking
    • Kesimpulan

Pada laporan Cara Dasar Konstruksi Bangunan Gedung Bertingkat ini, gambar rencana pekerjaan atap dapat dilihat pada Gambar 5.1. Detail pekerjaan berupa gambar detail rangka disertai spesifikasi baja yang digunakan, detail sambungan, detail tirai dan denah kolom pada atap. Sisi kanan dan kiri tudung dapat ditentukan dengan mengacu pada posisi saat pekerja melihat ke arah tudung, dengan mulut jaring terlihat oleh pekerja.

Saat menyelesaikan proyek konstruksi atap, metode konstruksi atap memainkan peran sentral dalam menentukan keberhasilan, keamanan dan efisiensi pelaksanaannya.

Gambar 5 1 Denah Rencana Atap  5.2.2 Detail Pekerjaan
Gambar 5 1 Denah Rencana Atap 5.2.2 Detail Pekerjaan

Gambar

Gambar 2. 1 Denah Pondasi  2.  Denah Pekerjaan Sloof
Gambar 2. 2 Denah Sloof
Gambar 2. 3 Detail Pondasi Tulangan
2.4  Gambar Metode
+7

Referensi

Dokumen terkait