• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Praktik Mengajar Mata Pelajaran Produktif Dengan Kompetensi Kejuruan “Gambar Konstruksi Bangunan dan Praktik Kayu” Di SMK NEGERI 2 KLATEN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Praktik Mengajar Mata Pelajaran Produktif Dengan Kompetensi Kejuruan “Gambar Konstruksi Bangunan dan Praktik Kayu” Di SMK NEGERI 2 KLATEN."

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

Praktik Mengajar Mata Pelajaran Produktif Dengan Kompetensi Kejuruan

Gambar Konstruksi Bangunan dan Praktik KayuDi SMK NEGERI 2 KLATEN

Senden, Ngawen, Klaten

Disusun Oleh : Ary Yuliono 11505244024

PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK

(2)

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

Praktik Mengajar Mata Pelajaran Produktif Dengan Kompetensi Kejuruan

Gambar Konstruksi Bangunan dan Praktik KayuDi SMK NEGERI 2 KLATEN

Senden, Ngawen, Klaten

Disusun Oleh : Ary Yuliono 11505244024

PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK

(3)

ii

Yang bertanda tangan dibawah ini, kami pembimbing kegiatan PPL UNY di SMK Negeri 2 Klaten, Jawa Tengah. Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa mahasiswa dibawah ini :

Nama : ARY YULIONO

NIM : 11505244024

Jurusan : Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas : Teknik

Telah melaksanakan PPL di SMK Negeri 2 Klaten dari tanggal 1 Juli s.d. 17 September 2014. Hasil dari seluruh kegiatan tercakup dalam laporan ini.

Yogyakarta, September 2014

Dosen Pembimbing Jurusan

A. Manap M.T NIP. 19520801 197803 1 004

Guru Pembimbing

Drs. Rubadi

NIP . 19561106 198403 1 007

Mengetahui Kepala

SMK Negeri 2 Klaten

Drs. Wardani Sugiyanto, M. Pd. NIP. 19640311 198910 1 001

Koordinator KKN-PPL Sekolah

(4)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulilahirobbil’alamin segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, serta sholawat serta salam tercurahkan atas junjungan Nabi Muhammad SAW. Tidak ada daya dan upaya melainkan atas segala kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Negeri 2 Klaten tanpa ada halangan yang berarti hinga tersusun dan terselesaikanya laporan ini. Tujuan penyusunan laporan kegiatan PPL ini untuk

memberikan gambaran secara luas tentang keseluruhan rangkaian kegiatan PPL di SMK N 2 Klaten yang telah kami laksanakan.

Dalam pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) serta dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari bahwa telah mendapatkan banyak bantuan dan bimbingan baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak, maka untuk itu perkenankan kami menyampaikan ucapan terimaksih kepada :

1. Prof. Dr. Rochmad Wahab, M.Pd, MA selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta.

2. Sudiyanto, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Lapangan KKN-PPL di SMK Negeri 2 Klaten, yang dengan sabar dan rendah hati dalam membimbing dan memantau KKN-PPL hinga penyusunan laporan ini.

3. A. Manap, M.T., selaku Dosen Pembimbing Lapangan PPL Jurusan Teknik Gambar Bangunan dan Teknik Konstruksi Batu Beton di SMK Negeri 2 Klaten, yang telah memberikan arahan, bimbingan serta petunjuk dalam pelaksanaan PPL.

4. Drs. Wardani Sugiyanto, M.Pd., selaku kepala sekolah SMK Negeri 2 Klaten yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan KKN-PPL di SMK Negeri 2 Klaten.

5. Drs. Sri Purwono, selaku kordinator KKN-PPL di SMK Negeri 2 Klaten yang

senantisa memberikan arahan dalam melakasanakan program kerja.

6. Anik Rahmawati S.T, selaku Ketua Jurusan Teknik Gambar Bangunan yang telah memberikan bimbingan, petunjuk dan fasilitas baik secara moril maupun materi kepada kami dalam melaksanakan program kerja jurusan.

(5)

iv

8. Bapak, Ibu Guru Jurusan Teknik Gambar Bangunan dan Teknik Konstruksi Batu Beton, yang telah memberikan bimbingan, petunujuk dan masukan kepada kami dalam melaksanakan PPL.

9. Bapak, Ibu Guru, staf tata usaha (TU) dan Karyawan SMK Negeri 2 Klaten, yang telah memberikan dukungan dan saran masukan kepada kami semua.

10.Para siswa SMK Negeri 2 Klaten yang telah membantu kelancaran PPL.

11.Teman-teman mahasiswa PPL UNY 2014 di SMK Negeri 2 Klaten yang telah bekerjasama.

12.Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan kegiatan PPL yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Banyak sekali pengetahuan dan pengalaman yang penulis dapat selama melaksanakan PPL. Penulis menyadari dalam penyusunan laporan PPL masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terkait.

Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi mahasiswa, SMK Negeri 2 Klaten dan Universitas Negeri Yogyakarta serta semua pembaca. Amiin.

Yogyakarta, September 2014

(6)

v

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

ABSTRAK ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi ... 1

B. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan PPL ... 16

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan PPL ... 18

B. Pelaksanaan PPL ... 20

C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi ... 25

D. Analisis Rencana Pelaksanaan pembelajaran(RPP) Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013... .. 28

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ... 39

B. Saran ... 40

DAFTAR PUSTAKA ... 42

(7)

vi

Gambar 1. Ruang Kepala Sekolah ... 4

Gambar 2. Ruang Tata Usaha ... 4

Gambar 3. Ruang Rapat ... 5

Gambar 4. Ruang Teori Adaptif ... 5

Gambar 5. Ruang Praktik ... 6

Gambar 6. Ruang Perpustakaan ... 6

Gambar 7. Ruang Guru ... 7

Gambar 8. Ruang Administrasi ... 7

Gambar 9. Ruang Bimbingan Konseling ... 8

Gambar 10. Ruang Kurikulum ... 9

Gambar 11. Ruang Bengkel Audio Video ... 10

Gambar 12. Ruang Gudang Perlengkapan Audio Video ... 10

Gambar 13. Ruang Guru Teknik Audio Video ... 10

Gambar 14. Ruang Kelas Teori Produktif Teknik Audio Video ... 11

Gambar 15. Ruang OSIS ... 11

Gambar 16. Ruang UKS ... 12

Gambar 17. Masjid SMK N 2 Klaten ... 12

Gambar 18. Koperasi Sekolah ... 12

Gambar 19. Kantin SMK N 2 Klaten ... 13

Gambar 20. Lapangan Olahraga ... 15

Gambar 21. Lapangan Upacara ... 15

Gambar 22. Toilet ... 15

(8)

vii

Halaman

Tabel 1. Jadwal Mengajar ... 22

Tabel 2. Dasar Kompetensi Kejuruan Gambar Konstruksi Bangunan... 22

Tabel 3. Agenda Mengajar Gambar Konstruksi Bangunan Kelas

XI.TGBB ... 23

Tabel 4. Dasar Kompetensi Kejuruan Gambar Konstruksi Bangunan... 23

Tabel 5. Agenda Mengajar Gambar Konstruksi Bangunan Kelas

XII.TGBB ... 24

Tabel 6. Dasar Kompetensi Kejuruan Praktik Kayu ... 24

(9)

viii Lampiran 1. Laporan Observasi

Lampiran 2. Matriks PPL

Lampiran 3. Kartu Bimbingan

Lampiran 4. Laporan Mingguan

Lampiran 5. Silabus, RP, dan RPP

Lampiran 6. Agenda Mengajar

Lampiran 7. Materi Ajar

Lampiran 8. Absensi, Penilaian proses, Penilaian Tugas, Quis, dan Ulangan Harian

Lampiran 9. Analisis RPP Kurikulum 2013 dan KTSP

Lampiran 10. Dokumentasi Mengajar

(10)

ix

DI SMK NEGERI 2 KLATEN JAWA TENGAH Senden Ngawen Klaten

ABSTRAK

Ary Yuliono NIM. 1105244024

Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan gelar sebagai sarjana pendidikan selain tugas akhir skripsi di Universitas Negeri Yogyakarta. Tujuan dilaksanakannya Praktik Pengalaman Langsung adalah memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam bidang pembelajaran dan manajerial di sekolah atau lembaga, dalam rangka melatih dan mengembangkan kompetensi keguruan atau kependidikan.

Praktik Pengalaman Lapangan di SMK Negeri 2 Klaten Jawa Tengah dilaksanakan mulai 1 Juli 2014 sampai 17 September 2014 penyusun diberikan tugas oleh guru pembimbing lapangan memberikan materi kompetensi kejuruan “Gambar Konstruksi Bangunan dan Praktik Kayu”. Kegiatan yang dilakukan selama PPL antara lain: Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Menyusun materi ajar, Praktik mengajar terbimbing dan mandiri, menyusun dan mengembangkan alat evaluasi, menerapkan inovasi pembelajaran, mempelajari dan melaksanakan administrasi guru, serta berpartisipasi dalam kegiatan sekolah.

(11)

1

Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, Kuliah Praktik pengalaman Lapangan (PPL) termasuk mata kuliah lapangan yang menitik beratkan pada kerja di sekolah. Kuliah ini berupa kerja yang dilakukan dimasyarakat, baik masyarakat sekolahan, masyarakat instansi/lembaga atau masyarakat umum.

Mata kuliah PPL di Universitas Negeri Yogyakarta mempunyai sasaran pada masyarakat sekolah, baik dalam kegiatan yang terkait dengan pembelajaran maupun kegiatan yang mendukung berlangsungnya pembelajaran. Bagi mahasiswa, PPL bermanfaat sebagai pembelajaran langsung dengan masalah yang nyata ada di

lapangan dimana pengalaman tersebut tidak bisa di dapatkan di bangku kuliah. Sementara bagi sekolah PPL bermanfaat sebagai wahana untuk memperoleh bantuan

pemikiran dan tenaga serta IPTEK (Ilmu Perkembangan Teknologi) dalam merencanakan dan melaksanakan program pengembangan sekolah.

Kegiatan PPL dilaksanakan pada masyarakat sekolahan SMK Negeri 2 Klaten. Kegiatan pertama yang dilakukan adalah melakukan observasi tempat pelasanaan PPL mulai dari analisis kondisi lingkungan sekolah, tempat belajar mengajar, sarana dan prasarana pembelajaran, cara metode mengajar dan lain-lain. Setelah melakukan observasi dan diskusi dengan pihak sekolahan khususnya guru pembimbing lapangan maka diperoleh gambaran mengenai situasi sekolah. Gambaran ini memberikan informasi yang akan digunakan dalam perumusan program kerja.

A. Analisis Situasi

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Klaten merupakan salah satu diantara sekolah yang digunakan untuk lokasi PPL UNY. Sebagai Sekolah rujukan, maka SMK Negeri 2 Klaten memiliki banyak tugas yang harus diselesaikan untuk pembenahan diri, baik yang bersifat kualitas maupun kuantitas. Data yang diperoleh dari bagian tata usaha jumlah siswa di SMK Negeri 2 Klaten terdiri dari kelas X, kelas XI, kelas XII dan siswa

kelas XIII. Jumlah kelas di SMK Negeri 2 Klaten yaitu 31 ruang kelas teori dan 8 ruang praktik.

(12)

pengajar guru sebanyak 133 orang guru yang terdiri dari 113 guru CPNS dan PNS, serta 20 orang guru tidak tetap.Visi SMK Negeri 2 Klaten adalah menjadi SMK bertaraf Internasional dengan menghasilkan tamatan yang profesional berbudi pekerti luhur dan mampu bersaing diera global. Misi SMK Negeri 2 Klaten ialah:

1. Mengembangkan institusi dengan menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000

2. Mengembangkan kurikulum nasional bersama pengguna tamatan serta

mem- validasi sesuai tuntutan pasar kerja dan perkembangan iptek

3. Melaksanakan diklat dengan pendekatan competency based training dan

production based training untuk memberikan peluang tamatan berwirausaha

atau bekerja di industry

4. Mengembangkan fasilitas yang memadai untuk menunjang praktik dasar dan lanjut sesuai dengan tuntutan industry

5. Mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bertumpu pada profesionalisme kompeten dan bertanggung jawab serta meningkatkan kerjasama dengan penguna tamatan untuk menambah jumlah penyerapan tamatan.

Tujuan sekolah kejuruan adalah mengembangkan organisasi sekolah yang tersistem untuk menjadi lembaga diklat yang bermutu dan professional serta selalu mengupayakan peningkatan kualitas SDM dan etos kerja sesuai perkembangan IPTEK, menyiapkan tamatan yang memiliki iman dan taqwa, berkepribadian unggul dan mampu mengembangkan diri dengan penyelengaraan diklat bertaraf internasional, menghasilkan tamatan yang kompeten profesional dan mampu mandiri untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja baik tingkat lokal, nasional maupun internasional, menjadi salah satu sumber informasi IPTEK bagi industri-industri lokal, khususnya industri kecil dan menengah, serta mengembangkan kemitraan dan kerjasama yang saling menguntungkan dengan institusi pasangan dan masyarakat dalam bisnis dan unit produksi.

(13)

Dari hasil obsevasi pada tanggal 9-14 maret 2014, maka diperoleh data

sebagai berikut: 1. Nama Instansi

SMK Negeri 2 Klaten 2. Alamat

Senden, Ngawen, Klaten, Jawa Tengah 3. Luas Bangunan

Luas tanah 26.220 m², dengan luas bangunan 9.643 m² 4. Guru dan Karyawan

Terselenggarakannya proses kegiatan belajar mengajar di sekolah tidak terlepas dari adanya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah,

adapun beberapa Bangunan yang terdapat di dalam SMK antara lain: a. Ruang Teori

b. Bengkel Bangunan kayu dan beton c. Bengkel Elektronika

i. Lab. Information Communication Technology (ICT) j. Ruang Audio Video

k. Lapangan Olah raga l. Ruang Rapat

m. Ruang Bimbingan Konseling

n. Ruang Bursa Kerja Khusus o. Ruang Gambar

7. Ruangan yang Tersedia

a. Ruang Kepala Sekolah

Ruang kepala sekolah yang memiliki ukuran cukup luas yang

(14)

kerja dan meja kursi untuk menerima tamu. Sebagian besar seluruh aktifitas kepala sekolah terdapat di dalam ruangan tersebut.

Gambar1. Ruang Kepala Sekolah b. Kantor Tata Usaha

Terletak didekat ruang kepala sekolah, dengan luas ruangan

kurang lebih mencapai ±466 m2. Ruangan ini digunakan staf dan karyawan sekolah untuk mengelola semua administrasi yang berhubungan dengan siswa dan semua tata usaha yang ada di sekolah.

Gambar2. Ruang Tata Usaha c. Ruang Rapat (MS)

Ruangan ini biasanya digunakan untuk acara sekolah seperti

rapat, penerimaan tamu sekolah, MOS, seminar, dan pelepasan siswa serta acara lain yang membutuhkan ruang pertemuan di dalam

(15)

Gambar3. Ruang MS

d. Ruang Kelas Teori dan Praktek

Jumlah ruang kelas teori sebanyak 31 ruang teori dan 8

ruang praktik, dilengkapi dengan toilet dan WC dengan luas

bangunan kurang lebih mencapai 5.459 m2.

Gambar4. Ruang Teori Adaptif

(16)

e. Ruang Perpustakaan

Perpustakaan yang dilengkapi dengan koleksi buku yang cukup memadai seperti buku-buku pelajaran, buku cerita fiksi dan non fiksi, buku paket, dan majalah.

Gambar6. Ruang Perpustakaan

Kondisi perpustakaan SMK Negeri 2 Klaten secara umum adalah sebagai berikut:

1) Pendataan pengunjung masih manual.

2) Koleksi buku lengkap namun sebagian besar sudah tua.

3) Terdapat berbagai macam fasilitas yaitu komputer, ruang baca, lemaritas, dan TV.

f. Ruang Guru Normatif Adaptif

Terdapat ruang guru normatif adaptif yang berdekatan dengan ruang kelas teori dan ruang perpustakaan.

Gambar7. Ruang Guru g. Ruang Administrasi

(17)

Gambar8. Ruang Administrasi

h. Bimbingan Konseling

Bimbingan untuk siswa yang dilakukan kurang maksimal karena siswa enggan ke BK karena masih melabelisasi bahwa siswa yang masuk ke BK adalah siswa yang bermasalah atau nakal. Untuk

masalah yang dihadapi dan ditangani oleh BK sendiri sangat kompleks.

Beberapa diantaranya masalah keluarga, lingkungan,

pergaulan, kesulitan belajar dan lain-lain yang tentunya berkaitan dengan siswa ataupun anggota sekolah lainnya.

BK berupaya menanamkan pandangan bahwa BK bukan polisi sekolah namun hanya pendamping siswa. Cara-cara penanganan siswa bermasalah pihak BK menggunakan alur tahapan pemanggilan siswa, pemanggilan orang tua hingga tiga (3) kali, home visit. Kendala BK SMK Negeri 2 Klaten yaitu jumlah guru yang kurang, sehingga setiap guru BK harus mengampu jumlah siswa yang melebihi batas ideal. Jumlah guru BK empat (4) orang.

(18)

i. Kurikulum

SMK Negeri 2 Klaten merupakan sekolah kejuruan 4 tahun yang menggunakan kurikulum KTSP dan 2013 berkarakter. Kurikulum KTSP dan 2013 berkarakter adalah kurikulum yang juga memuat 16 point nilai-nilai budaya dan karakter kebangsaan.

Kelebihan SMK 4 tahun dibanding SMK 3 tahun adalah siswa lebih siap dalam menghadapi ujian nasional baik teori maupun praktik (uji kompetensi). Yang kedua adalah lulusan SMK 4 tahun lebih cepat laku di dunia kerja, hal ini dikarenakan pengetahuan dan keterampilan yang lebih dimiliki oleh siswa SMK 4 tahun. Kemudian adalah siswa lebih matang dalam menerima materi pelajaran karena durasi waktu pembelajaran yang lebih lama.

Sedangkan kelemahan dari SMK 4 tahun adalah durasi belajar yang lebih panjang, sehingga waktu lulus siswa SMK lebih lama dibanding siswa SMK 3 tahun. Berikutnya adalah pemerintah terkadang lupa terhadap SMK 4 tahun, sehingga dalam membuat kebijakan dengan didasarkan pada SMK 3 tahun, sehingga dapat merugikan SMK 4 tahun.

Dalam penilaian terhadap siswa, tidak hanya dilakukan

penilaian secara akademis tetapi juga dinilai sikap/karakter dari siswa. Hal ini untuk melatih siswa mempunyai karakter yang bagus karena nantinya sangat dibutuhkan karakter yang bagus karena nantinya siswa akan berada di dunia industri yang sangat dibutuhkan karakter yang bagus untuk tetap berada di dalamnya.

Dalam penyusunan kurikulum, selalu melibatkan pihak industri dimana sekolah mengadakan kerjasama. Masukan-masukan dari industri kepada sekolah ditambahkan ke kurikulum untuk meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki sehingga lulusan memiliki kriteria yang dibutuhkan oleh pihak industri.

(19)

j. Bengkel

1) Bengkel Kayu

Digunakan untuk praktikan proses KBM jurusan teknik

konstruksi bangunan dengan luas ± 528 m2. 2) Bengkel Otomitif

Digunakan untuk praktik dan proses KBM jurusan Teknik

Otomotif dengan luas ±588 m2.

3) Bengkel Pengeboran dan CNC

Terletak di bagian Selatan sekolah sebelah parkir siswa

dengan luas ±810 m2. Digunakan untuk praktik jurusan Teknik Pemesinan.

4) Bengkel Kerja Pelat/Las

Terletak di jurusan Teknik Pemesinan dengan luas ± 600 m2. 5) Bengkel Mesin Perkakas

Terletak di jurusan Teknik Pemesinan dengan luas ± 632 m2. 6) Bengkel Batu Beton

Terletak di bagian barat jurusan bangunan dengan luas ± 81 m2 7) Bengkel Gambar

Digunakan untuk praktikan proses KBM jurusan teknik

gambar bangunan dengan luas ± 81 m2.

8) Bengkel Elektronika

Digunakan untuk praktikan proses KBM jurusan Teknik

Audio Video dengan luas ±144 m2.

k. Ruang OSIS

Ruang OSIS disediakan dan merupakan fasilitas sekolah untuk kegiatan- kegiatan yang diselenggarakan dan berhubungan OSIS. Letak ruangan OSIS di sebelah timur ruang pertemuan. Struktur organisasi OSIS terdiri atas 8 staf yaitu ketua umum, ketua,

wakil ketua, sekretaris 1, sekretaris 2, bendahara 1, bendahara 2, dan Koordinator SekBid. Terdapat fasilitas pendukung didalamnya yaitu

(20)

Gambar15. Ruang OSIS

l. Ruang UKS

UKS sebagai miniatur rumah sakit di sekolah memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan para siswa sekaligus mekanisme kontrol kualitas gizi siswa, yang dilengkapi dengan 2 buah kasur yang biasa digunakan untuk tempat istirahat siswa yang sakit. Fasilitas lainnya adalah obat- obatan Obat-obatan ini hanya bersifat untuk P3K.

Gambar16. Ruang UKS

m. Masjid

Bangunan tersebut terletak di sebelah selatan ruang guru. Dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap, antara lain mimbar, mukena, Al-Quran, sajadah, tempat wudhu, KM putra, KM putri,

(21)

Gambar17. Masjid SMKN 2 Klaten n. Koperasi

Dikelola oleh siswa yang ditunjuk oleh guru. Menyediakan makanan ringan dan alat tulis. Kondisi ruangan kurang tertata. Tidak ada plakat atau papan informasi.

Gambar18. Koperasi Sekolah

o. Kantin

Kantin ditempatkan di sebelah utara ruang kelas teori dan sebelah selatan jurusan permesinan, dengan luas bangunan keseluruhan

mencapai ± 321 m2 pada masing-masing kantin.

(22)

8. Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakulikuler yang ada di SMK Negeri 2 Klaten, antara lain:

Dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler memungkinkan siswa untuk mengembangkan bakat dan minatnya, sehingga hoby dan potensi yang dimiliki oleh para siswa dapat tersalurkan secara optimal. Selain fasilitas seperti di atas, SMK Negeri 2 Klaten juga mempunyai serta tenaga pengajar. Tenaga pengajar sangat kurang terutama di kompetensi keahlian Teknik Pengecoran Logam, Teknik Instalasi Listrik dan Teknik Komputer Jaringan

10.Potensi Siswa

Potensi siswa cukup bagus dan sangat potensial untuk dikembangkan.

Kedisiplinan siswa dapat digambarkan sebagai berikut: a. Jam masuk/pelajaran dimulai adalah 07.00 WIB

b. Kedisiplinan siswa masih perlu ditingkatkan karena masih ada

beberapa siswa berseragam sekolah kurang rapi

SMKN 2 Klaten pada tahun ajaran 2014/2015 tercatat memiliki

(23)

11.Potensi Karyawan

Potensi karyawan di SMK Negeri 2 Klaten masih cukup potensial untuk dibina dan dikembangkan. SMKN 2 Klaten memiliki 26 orang karyawan yang terdiri dari 24 orang karyawan tetap yayasan belum PNS dan dua orang karyawan PNS.

12.BKK (Bursa Kerja Khusus)

Tempat untuk siswa yang akan segera selesai dan ingin mencari pekerjaan yang sesuai dengan keinginan dan bakatnya. Tempat BKK ini sama dengan ruang BK .

13.Kesehatan Lingkungan

Secara keseluruhan sudah baik. Belum ada tempat pengolahan limbah. Penggunaan tempat sampah kurang optimal. Sanitasi di belakang kantin kurang bersih.

14.Fasilitas KBM dan Media

Sarana pembelajaran digunakan di SMK Negeri 2 Klaten cukup mendukung bagi tercapainya proses KBM, karena ruang teori dan praktik terpisah serta ada ruang teori di dalam bengkel (untuk teori pelajaran praktik). Sarana yang ada SMK Negeri 2 Klaten meliputi: laboratorium, perpustakaan dan sarana media pembelajaran lainnya.

15.Lain-lain

Lapangan olahraga,lapangan upacara sudah ada. Terdapat pula parkiran untuk kendaraan dan toilet .

a. Lapangan Olah Raga

Lapangan ini memiliki luas 4900 m2 digunakan untuk olahraga siswa SMK N 2 klaten meliputi : futsal, basket, serta jenis olahraga lainnya.

(24)

b. Lapangan Upacara

Adalah tempat yang sering digunakan oleh semua warga SMK untuk upacara serta kegiatan-kegiatan lainya seperti gerak jalan, dan sebagainya.

Gambar21. Lapangan Upacara

c. Toilet

Gambar22. Toilet

d. Tempat Parkir

Parkiran yang terdapat di SMK Negeri 2 Klaten terdiri dari 5 bagian. Setiap bagian dapat menampung sekitar 150 motor.

(25)

B. Rumusan Program Kegiatan PPL

Berdasarkan hasil analisis situasi saat melaksanakan observasi sekolah pada tanggal 9-14 maret 2014, penyusun merumuskan program kerja PPL sebagai berikut:

1. Perumusan dan Perancangan Program PPL

Kegitan PPL dilakukan oleh masing-masing individu mahasiswa sebagai pengalaman langsung tentang kenyataan yang terjadi dan harus dihadapi oleh masing-masing individu mahasiswa. Kegiatan PPL merupakan kegitan sebagai mana yang dilakukan oleh seorang tenaga pendidik yaitu guru. Kegiatan yang dilakukan oleh guru tidak hanya mengajar saja tetapi juga melakukan admistrasi guru, membuat media pembelajaran dan lain sebagainya. Kegiatan PPL mengajar dilaksanakan minimal 10 kali pertemuan tatap muka, setiap pertemuan di isi dengan materi yang di sesuaikan spektrum 2008.

Pada kegiatan PPL dilakukan praktik mengajar pada Program Studi Teknik Gambar Bangunan dengan kompetensi keahlian Teknik Gambar Bangunan (TGB). Sesuai pembagian tugas dari guru pembimbing lapangan, maka saya diminta memberikan materi pelajaran produktif dengan kompetensi kejuruan “Gambar Konstruksi Bangunan” pada kelas XI.TGBB & XII.TGBB secara praktik dan juga materi pelajaran produktif dengan kompetensi kejuruan “Gambar Konstruksi Bangunan” pada kelas XI.TGBB & XII.TGBB. Setelah mengetahui silabus yang berisi kompetensi dasar dan standar kompetensi selanjutnya membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang selanjutnya dikonsultsikan ke guru pembimbing lapangan.

Sebelum melaksanakan kegiatan PPL terlebih dahulu masing-masing mahasiswa merencanakan kegiatan yang akan dilakukan dalam program PPL. Adapun rencana pelaksanaan PPL SMK Negeri 2 Klaten selama kurang lebih dua setengah bulan ( Juli – September 2014) adalah sebagai berikut :

a. Mengetahui mata diklat dan kompetensi kejuruan yang akan diajarkan (Tabel 2 dan Tabel 4).

b. Menyusun RPP yang selanjutnya dikonsultasikan dengan guru pembimbing.

c. Menyiapkan materi ajar sesuai dengan kompetensi dasar dan standar kompetensi pada silabus.

d. Melaksanakan praktik mengajar di kelas.

e. Melakukan evaluasi pengajaran dan melakukan ujian.

(26)
(27)
(28)

18

PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan PPL

Untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) baik yang dipersiapkan berupa persiapan fisik maupun mental. Untuk dapat mengatasi permasalahan yang akan muncul selanjutnya dan sebagai sarana persiapan program apa yang akan dilaksanakan nantinya, maka sebelum diterjunkan,Universitas Negeri Yogyakarta membuat berbagai program persiapan sebagai bekal mahasiswa nantinya dalam melaksanakan PPL. Persiapan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1. Pengajaran Mikro

Program pengajaran mikro dilakukan selama satu semester yaitu pada semester 6 dan merupakan mata kuliah yang wajib lulus. Pengajaran mikro merupakan simulasi kecil suatu kelas sehinga dapat memberikan gambaran tentang suatu suasana kelas. Pengajaran mikro merupakan tahapan yang harus dilakukan untuk menerapkan teori-teori dasar kependidikan dan teori dasar metodologi dan media pembelajaran.

2. Pembekalan PPL

Pembekalan PPL diadakan satu kali sebelum penerjunan mahasiswa ke sekolah, dimana materi yang disampaikan dalam pembekalan PPL berupa mekanisme pelaksanaan PPL di sekolah, teknik pelaksanaan PPL dan teknik untuk menghadapi sekaligus mengatasi permasalahan yang mungkin akan terjadi selama pelaksanaan PPL.

3. Observasi Lingkungan Sekolah

Tujuan observasi lingkungan sekolah adalah untuk mengetahui keseluruhan kondisi sekolah secara mendalam agar mahasiswa dalam melakasanakan Praktik Pengalaman Lapangan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam observasi:

a. Lingkungan fisik sekolah. b. Perilaku siswa.

(29)

4. Bimbingan dengan guru pembimbing di sekolah

Bimbingan dengan guru pembimbing dilakukan dalam rangka persiapan mengajar dalam kelas, diawali dengan berkenalan dengan guru pembimbing menanyakan kompetensi kejuruan yang akan diajarkan, mempelajari silabus yang dilanjutkan untuk membuat Rencana Pelakasanaan Pembelajaran dan persiapan media pembelajaran yang akan digunakan.

5. Pembuatan Persiapan Mengajar

Sebelum mengajar, seorang tenaga pendidik perlu membuat persiapan. Persiapan tersebut merupakan penjabaran dari silabus yang kemudian disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang berisi sebagai berikut:

a. Kompetensi Dasar

Merupakan kemampuan yang diharapkan dapat dicapai siswa setelah menerima materi pelajaran yang diambil dari Kurikulum.

b. Indikator Keberhasilan

Merupakan perwujudan yang bisa dilihat dan terukur untuk melihat kompetensi dasar yang dicapai siswa.

c. Kegiatan Pembelajaran

Berisi pendekatan terhadap siswa, membuka pelajaran, melakukan apersepsi menyampaikan materi, penyimpulan materi dan menutup pelajaran dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tersebut sehinga waktu yang digunakan dalam setiap kegitan pembelajaran dapat efisien

d. Sumber dan Media Pembelajaran

Media yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar berupa spidol, kapur tulis, papan tulis, power point, laptop, viewer, dan benda asli seperti komponen-komponen peralatan gambar. Sedangkan sumber belajar dapat berupa buku manual, modul, buku pegangan dan jobsheet. e. Penilaian

(30)

B. Pelaksanaan PPL

Dalam kegiatan praktik mengajar, mahasiswa praktik secara langsung menjadi tenaga pendidik. Mata diklat yang diajarkan adalah kompetensi “Gambar Konstruksi Bangunan” pada kelas XI.TGBB & XII.TGBB dan juga

kompetensi “Praktik Kayu” pada kelas XII.TKBB.

Pelaksanaan PPL di rencanakan selama minimal 8 kali pertemuan tatap muka. Awal pelajaran dilaksanakan pada hari Kamis, 07 agustus 2014 dengan mengampu kompetensi “Gambar Konstruksi Bangunan” kelas XI.TGBB. Waktu mengajar dimulai dari jam ke-6 sampai jam ke-10 untuk kelas XI.TGBB pada hari kamis dan untuk kelas XII.TGBB pada hari selasa, 19 agustus 2014 waktu mengajar pada jam ke-1 sampai jam ke-6. Sedangkan untuk kompetensi “Praktik Kayu” kelas XII.TKBB, Waktu mengajar dimulai pada hari rabu, 20 agustus 2014 dari jam ke-4 sampai jam ke-7. Setiap satu jam pelajaran normal berdurasi waktu 45 menit, sedangkan pada saat pengenalan kurikulum 2013 durasi waktu satu jam pelajaran menjadi 35 menit. istirahat dilakukan selama 15 menit pada akhir jam ke-4 yaitu 10.00-10.15, akhir jam ke-7 yaitu 12.30-12.45, dan akhir jam ke-11 yaitu 16.00-16.15.

1. Praktik Mengajar Terbimbing

Praktik mengajar terbimbing dialakukan praktikan didalam kelas dan didampingi oleh guru pembimbing dikelas. Mahasiswa praktikan memberikan materi ajar di depan kelas, sedangkan guru pembimbing melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang dilakukan praktikan, dan selanjutnya setelah pelajaran berakhir guru pembimbing akan melakukan evaluasi dari apa yang telah dilakukan praktikan sehingga dengan adanya masukan dari guru pembimbing praktikan dapat melakukan perbaikan untuk penampilan mengajar pada hari berikutnya.

2. Praktik Mengajar Mandiri

(31)

a. Kegiatan Mengajar Mandiri

Setelah mendapatkan beberapa masukan dan arahan dari guru pembimbing, praktikan mulai mengajar mandiri tanpa didampingi guru pembimbing. Latihan mengajar mandiri bertujuan untuk melatih keterampilan dan kemampuan dalam mengelola kelas serta untuk dapat menjadi tenaga pendidik yang professional dan mempunyai rasa percaya diri yang tinggi.

Latihan praktik mengajar mandiri dilakukan praktikan dengan mengajar kelas XI.TGB & XII.TGB dengan standar kompetensi “Gambar Konstruksi Bangunan”. Sedangkan untuk kelas XII.TKBB, standar kompetensi yang diajarkan yaitu “Praktik Kayu”. Praktik mengajar mandiri teori didalam kelas dilakukan pada Tanggal 7 Agustus – 17 September 2014 selama 13 kali tatap muka.

b. Umpan Balik dari Guru Pembimbing

Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan tidak lepas dari pengawasan dari pembimbing, baik pembimbing dari SMK Negeri 2 Klaten dan pembimbing dari Universtias Negeri Yogyakarta. Untuk pembimbing dari Universitas Negeri Yogyakarta disebut Dosen

Pembimbing PPL. Bimbingan oleh Dosen Pembimbing PPL dilakukan setiap kali dosen pembimbing berkunjung ke sekolah, untuk memonitor mahasiswa PPL apabila mengalami kesulitan dan hambatan dalam melakukan PPL.

(32)

Tabel 1. Jadwal Mengajar

Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan (TGBB) untuk standar kompetensi Gambar Konstruksi Bangunan, kelas XI pada semester 3 dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Dasar Kompetensi Kejuruan Gambar Konstruksi Bangunan No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1 Menyajikan

1.1 Kaidah struktur bangunan tahan gempa.

1.2 Kolom. 1.3 Balok. 1.4 Plat lantai.

1.5 Detail penulangan beton.

(33)

Tabel 3. Agenda Mengajar Gambar Konstruksi Bangunan Kelas XI.TGBB

No Hari dan Tanggal Jam ke Materi Kelas

1 Kamis, 7 agustus 2014 Ke 6 – 10

Menyampaikan Materi di Silabus dan sedikit Pengantar tentang Bangunan Tahan Gempa dan Pondasi Batu Bata, dan memberikan penugasan gambar pondasi batu bata.

XI TGBB

2 Kamis, 14 agustus 2014 Ke 6 – 10

Menyampaikan Materi di Silabus dan sedikit Pengantar tentang fondasi plat dan kolom, dan memberikan

penugasan gambar fondasi plat dan kolom.

XI TGBB

3 Kamis, 21 agustus 2014 Ke 7 – 11

Menyampaikan materi tentang Balok Beton dan kegunaannya. Memberikan penugasan gambar balok beton dan detailnya.

XI TGBB

4 Kamis, 28 agustus 2014 Ke 7 – 11 Meneruskan gambar balok beton dan

detailnya. XI TGBB

5 Kamis, 4 september 2014 Ke 7 – 11

Menyampaikan materi Plat Lantai dan kegunaannya. Memberikan penugasan gambar Plat Lantai dan detailnya.

XI TGBB

6 Kamis, 11 september 2014 Ke 7 – 11 Meneruskan gambar plat lantai dan

detailnya. XI TGBB

Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan (TGBB) untuk standar kompetensi Gambar Konstruksi Bangunan, kelas XII pada semester 5 dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Dasar Kompetensi Kejuruan Gambar Konstruksi Bangunan No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1 Menggambar Rencana Dinding Penahan

(34)

Dalam pelaksanaan praktik mengajar, seluruh agenda rancangan yang telah dirumuskan dapat terlaksana dengan baik. Standar kompetensi yang diajarkan yaitu Menggambar Rencana Dinding Penahan . Adapun jadwal mengajar Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan (TGB) kelas XII.TGBB terlihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 5. Agenda Mengajar Gambar konstruksi bangunan Kelas XII.TGBB

No Hari dan Tanggal Jam ke Materi Kelas

1 Selasa, 19 Agustus 2014 Ke 1 – 6

Menyampaikan Materi di Silabus dan sedikit Pengantar menggambar turap

Menyampaikan Materi di Silabus dan sedikit Pengantar tentang Turap

Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton (TKBB) untuk standar kompetensi Praktik Kayu, kelas XII pada semester 5 dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 6. Dasar Kompetensi Kejuruan Praktik Kayu No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1 mengidentifikasi

1.1Manual Peralatan mekanik / listrik 1.2Peraturan Persyaratan K3

1.3Trampil menggunakan dan mengidentifikasi peralatan tangan dan peralatan mekanik/listrik

(35)

yang diajarkan yaitu Praktik Kayu. Adapun jadwal mengajar Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton (TKBB) kelas XII.TKBB terlihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 7. Agenda Mengajar Praktik Kayu Kelas XII.TKBB

No Hari dan Tanggal Jam ke Materi Kelas

1 Rabu, 20 Agustus 2014 Ke 4 – 7

Menyampaikan Materi di Silabus dan sedikit Pengantar alat tangan listrik untuk pekerjaan kayu.

XII TKBB

2 Rabu, 27 Agustus 2014 Ke 4 – 7

Menyampaikan Materi di Silabus dan sedikit Pengantar tentang alat tangan listrik untuk pekerjaan batu. praktik kayu. Siswa disuruh mencoba satu persatu mempraktikkan cara menggunakan peralatan tangan listrik

XII TKBB

C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi 1. Analisis Hasil Pelaksanaan

Setelah melakukan Praktik Pengalaman Lapangan dengan memberikan materi kompetensi kejuruan Gambar Konstruksi Bangunan, Praktik Kayu, didapatkan hasil sebagai berikut :

a. Siswa SMK Negeri 2 Klaten sangat semangat dalam mengikuti jalannya pelajaran, terlihat dari 13 kali pertemuan tatap muka siswa yang hadir sebanyak 90% (lampiran 9).

(36)

c. Sebagian besar siswa memahami materi ajar yang diberikan oleh praktikan, terlihat dari hasil nilai tugas siswa seluruh siswa telah memenuhi nilai kriteria ketuntasan minimal (lampiran 8).

2. Hambatan Pelaksanaan PPL

a. Saat menyiapkan materi pelajaran, hal – hal yang menghambat antara lain karena mahasiswa praktikan baru mengetahui mata pelajaran apa yang akan diajarkan beberapa hari sebelum proses mengajar berlangsung, hal ini dikarenakan pembuatan jadwal di bagian kurikulum baru selesai disusun, sehingga mahasiswa PPL terpaksa menyiapkan materi yang akan diajarkan mendadak, disamping itu referensi buku yang minim sehingga mahasiswa PPL harus mencari sumber ajar ke perpustakaan dengan segera.

b. Kemampuan pemahaman siswa yang berbeda-beda dalam menerima materi sehinga menghambat materi ajar yang selanjutnya.

c. Sifat siswa yang kadang-kadang kurang mendukung kegiatan belajar mengajar (KBM) seperti meminta jam pulang lebih awal dari jadwal pelajaran yang telah ditentukan.

3. Cara Mengatasi Hambatan dalam Pelaksanaan PPL

Agar pelaksanaan PPL dapat berjalan dengan baik, maka hambatan-hambatan tersebut harus bisa diatasi. Usaha-usaha yang dilakukan dalam mengatasi hambatan tersebut antara lain :

a. Materi pelajaran disiapkan dengan mengacu kepada buku – buku acuan yang diperoleh dari perpustakaan sekolah, perpustakaan kampus, perpustakaan pribadi masing-masing dan internet.

b. Kemampuan pemahaman siswa yang berbeda dapat diatasi dengan adanya pengulangan penjelasan materi pelajaran yang diberikan dan memberikan penekanan pada materi yang disampaikan dengan berberapa gerakan-gerakan tubuh sehinga siswa dapat mengingat kembali ketika melihat gerakan-gerakan tubuh tersebut.

(37)

4. Refleksi

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegitan kurikuler yang dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam semester-semester sebelumya, observasi dan latihan mengajar bagi mahasiswa program studi S1 kependidikan, sesuai dengan persyaratan agar dapat memperoleh pengalaman dan keterampilan lapangan dalam penyelengaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah atau tempat lainya.

Praktikan menyadari keterbatasan kemampuan yang dimiliki sebagai calon tenaga pendidik yang sedang dalam tahap belajar, banyak kekurangan yang praktikan miliki, seperti belum memiliki cukup pengalman tentang bagaimana menangani pengeloaan kelas dengan baik. Namun demikian dibawah asuhan guru pembimbing praktikan dapat belajar mengenai aspek pendalaman materi, metode pembelajaran, maupun belajar tentang bagaimana menjadi guru yang professional.

Keberhasilan yang dapat dilihat dalam pelaksanaan praktik mengajar yang praktikan laksanakan dapat dilihat dari pengelolaan kelas ketika belajar praktik mengajar dibengkel, tanggapan peserta didik yang baik, tertib dalam

mengikuti pelajaran praktik, rasa keingin tahuan yang tinggi dan semangat untuk ingin bisa melakukan pengerjaan terhadap benda kerja. Untuk membantu tenaga pendidik dalam proses pembelajaran berfungsi meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran baik teori atau praktik hendaknya sarana dan prasarana berupa penunjang media pembelajaran sangat dibutuhkan, karena akan memungkinkan kegitatan pembelajaran supaya lebih variatif jika terdapat sarana pendidikan yang memadai sehinga siswa lebih memahami konsep dan lebih antusiasme dalam mengikuti pelajaran.

(38)

D. Analisis Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013

Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun dan dilaksanakan masing – masing satuan pendidikan di indonesia. Selanjutnya kurikulum 2013 adalah sejumlah pengalaman pendidikan kebudayaan, sosial, olahraga dan kesenian yang disediakan oleh sekolah bagi murid – murid di dalam dan diluar sekolah dengan maksud menolongnya untuk berkembang menyeluruh dalam segala segi dan merubah tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan – tujuan pendidikan (Dr. Addamardasyi dan Dr. Munir Kamil).

Fungsi kurikulum dalam proses pendidikan adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam hal ini, berarti bahwa sebagai alat pendidikan kurikulum memiliki komponen – komponen penting dan sebagai penunjang yang dapat mendukung operasinya secara baik. Komponen – komponen pembentuk ini satu sama lainnya saling berkaitan. Adapun komponen – komponen pengembangan kurikulum, yaitu komponen tujuan, komponen isi, komponen metode, dan komponen evaluasi. Komponen satu sama lain ini saling

berkaitan.

Dalam hal ini penulis akan mencoba menganalisis kurikulum 2013 yang ada

di SMKN 2 Klaten dan Kurikulum KTSP. Kurikulum yang akan penulis analisis terkait dengan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang penulis alami di SMKN 2 Klaten dengan Mata pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan Kelas XI-XII serta Praktik Kerja Kayu.

1. Komponen dalam kurikulum 2013 dan kurikulum KTSP.

Dalam kurikulum 2013 dan kurikulum KTSP ada komponen satu sama lain yang keduanya terhubung. Adapun komponen tersebut adalah :

a) Komponen tujuan :

(39)

kurikulumnya agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Tujuan pendidikan diklasifikasi menjadi empat, yaitu :

I. Tujuan pendidikan nasional.

Dalam perspektif pendidikan nasional, tujuan pendidikan nasional dapat dilihat secara jelas dalam undang – undang nomer 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, bahwa “ pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

II. Tujuan institusional

Tujuan institusional adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan. Dalam permendiknas No. 22 tahun 2007 dikemukakan bahwa tujuan pendidikan tingkat satuan

pendidikan dasar dan menengah dirumuskan sebagai berikut.

1) Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

2) Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

(40)

4) Tujuan kurikuler adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang studi atau mata pelajaran.

5) Tujuan instruksional atau tujuan pembelajaran yang merupakan bagian dari tujuan kurikuler, dapat di definisikan sebagai kemampuan yang harus dimiliki oleh anak didik setelah mereka mempelajari bahasan tertentu dalam bidang studi tertentu dalam satu kali pertemuan. b) Komponen isi

Isi program kurikulum adalah segala sesuatu yang diberikan kepada kepada anak didik dalam kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan. Isi kurikulum meliputi jenis – jenis bidang studi yang diajarkan dan isi program dari masing – masing bidang studi tersebut. c) Komponen metode

Komponen metode atau strategi merupakan komponen yang cukup penting karena metode dan strategi yang digunakan dalam kurikulum tersebut menentukan apakah materi yang diberikan atau tujuan yang diharapkan dapat tercapai atau tidak. Dalam prakteknya, seorang guru seyogyanya dapat mengembangkan strategi pembelajaran secara variatif, menggunakan berbagai strategi yang memungkinkan siswa untuk dapat

melaksanakan proses belajarnya secara aktif, kreatif dan menyenangkan, dengan efektifitas yang tinggi. Pemilihan atau pembuatan metode atau strategi dalam menjalankan kurikulum yang telah dibuat haruslah sesuai dengan materi yang akan diberikan dan tujuan yang ingin di capai.

d) Komponen evaluasi

Dalam pengertian terbatas, evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa tingkat ketercapaian tujuan – tujuan pendidikan yang ingin diwujudkan melalui kurikulum yang bersangkutan. Sedangkan dalam pengertiannya yang lebih luas, evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa kinerja kurikulum secara keseluruhan ditinjau dari berbagai kriteria.

(41)

mempertahankan bahkan meningkatkan hal – hal yang sudah baik atau berhasil.

2. Taksonomi Bloom

Taksonomi bloom merujuk pada taksonomi yang dibuat untuk tujuan pendidikan. Taksonomi ini pertama dikenalkan oleh Benjamin s. Bloom pada tahun 1956. Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain (ranah, kawasan) dan setiap domain tersebut di bagi kembali kedalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan hirarkinya. Tujuan pendidikan dibagi kedalam tiga domain, yaitu :

a) Cognitive domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku – perilaku yang

menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan ketrampilan berfikir.

b) Affective domain ( Ranah Afektif ) berisi peilaku – perilaku yang

menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.

c) Psychomotor domain ( Ranah psikomotor ) berisi perilaku – perilaku yang

menekankan aspek ketrampilan motorik seperti tulisan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin.

Beberapa istilah lain yang juga menggambarkan hal yang sama dengan ketiga domain tersebut diantaranya seperti yang diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantoro, yaitu: cipta, rasa, dan karsa. Selain itu, juga dikenal istilah: penalaran, penghayatan, dan pengalaman.

Untuk menganalisis KTSP dan Kurikulum 2013 tersebut, menggunakan Taksonomi Bloom dari setiap ranah tersebut dibagi menjadi beberapa, yaitu : a) Ranah Kognitif

 Penegtahuan (kemampuan mengingat hal – hal baru yang condong berbentuk konsep )

 Pemahaman ( pengolahan makna yang telah di dapat atau dikenal )

 Penerapan/aplikasi (melakukan tindakan dari hal baru yang telah

dikenal)

 Analisa (mampu mengintegrasi hal – hal baru dengan hal – hal yang telah diketahui sebelumnya)

 Sintesa ( hasil dari integrasi pada proses analisa sehingga akan

menghasilkan solusi)

(42)

b) Ranah Afektif

 Penerimaan.

 Partisipasi.

 Penilaian/penentuan sikap.

 Organisasi.

 Pembentukan pola. c) Ranah psikomotor

 Persepsi.

 Kesiapan.

 Gerakan terbimbing.

 Gerakan terbiasa.

 Gerakan kompleks.

 Penyesuaian pola gerakan.

 Kreativitas.

3. Analisis KTSP SMK dan Kurikulum 2013 SMK pada kelas XI-XII a) KTSP SMK XI-XII

setelah kami analisis pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas XI-XII di SMKN 2 Klaten ini terdapat semua ranah yang ada pada Taksonomi Bloom. Dan semua kategori yang terdapat dalam ketiga ranah tersebut. Yaitu dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tersebut bahwa siswa harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

 Pada ranah kognitif : pengetahuan, pemahaman, penerapan/aplikasi,

analisa, sintesa dan evaluasi.

 Ranah afektif : penerimaan, partisipasi, penilaian/penetuan sikap,

organisasi, dan pembentukan pola.

 Ranah psikomotor : persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan

terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan, kreativitas.

(43)

b) KURIKULUM 2013 SMK XI-XII

Sesuai dengan pernyataan diatas bahwa di kurikulum 2013 pun pada Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar kelas XI sampai XII terdapat Taksonomi Bloom, namun dikurikulum ini lebih menitik beratkan pada ranah kognitif serta afektifnya. mengapa demikian, karena setelah dianalisis hasilnya menunjukan hal tersebut.

Untuk lebih jelasnya ada pada file KURIKULUM 2013 (TERLAMPIR)

4. Kelebihan dan Kelemahannya a) Kurikulum KTSP SMK XI-XII

Kelebihan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) :

 Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam menyelenggarakan

pendidikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu bentuk kegagalan pelaksanaan kurikulum di masa lalu adalah adanya penyeragaman kurikulum di seluruh indonesia, tidak melihat kepada situasi real di lapangan, dan kurang menghargai potensi keunggulan lokal.

 Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah

untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program – program pendidikan.

 KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitik

beratkan dan mengembangkan mata pelajaran tertentu yang akseptabel bagi kebutuhan siswa. Sekolah dapat menitik beratkan pada mata pelajaran tertentu yang dianggap paling dibutuhkan siswanya. Sebagai contoh daerah kawasan kemajuan daerah dapat mengembangkan di bangunan dan bahasa inggris sebagai ketrampilan hidup.

 KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat. Karena menurut ahli, beban belajar yang berat dapat mempengaruhi perkembangan jiwa anak.

 KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada Sekolah – sekolah

plus untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan.

 Guru sebagai pengajar, pembimbing, pelatih dan pengembang

kurikulum.

(44)

kondisi sekolah, kemampuan siswa dan kondisi daerahnya masing – masing.

 Menggunakan pendekatan kompetensi yang menekankan pada

pemahaman, kemampuan atau kompetensi utama di sekolah yang berkaitan dengan pekerjaan masyarakat sekitar.

 Standar kompetensi yang memperhatikan kemampuan individu, baik kemampuan, kecakapan belajar, maupun konteks social budaya.

 Berbasis kompetensi sehingga peserta didik berada dalam proses

perkembangan yang berkelanjutan dari seluruh aspek kepribadian, sebagai pemekaran terhadap potensi – potensi bawaan sesuai dengan kesempatan belajar yang ada dan diberikan oleh lingkungan.

 Pengembangan kurikulum dilaksanakan secara desentralisasi (pada satuan tingkat pendidikan) sehingga pemerintah dan masyarakat bersama – sama menetukan standar pendidikan yang dituangkan dalam kurikulum.

 Satuan pendidikan diberikan keleluasan untuk menyusun dan

mengembangkan silabus mata pelajaran sehingga dapat mengakomodasikan potensi sekolah, kebutuhan dan kemampuan peserta didik, serta kebutuhan masyarakat sekitar sekolah.

 Guru sebagi fasilitator yang bertugas mengkondisikan lingkungan untuk memberikan kemudahan belajar siswa.

 Mengembangkan ranah pengetahuan, sikap, dan ketrampilan

berdasarkan pemahaman yang akan membentuk kompetensi individual.

 Pembelajaran yang dilakukan mendorong terjadinya kerjasama antar

sekolah, masyarakat, dan dunia kerja yang membentuk kompetensi peserta didik.

 Evaluasi berbasis kelas yang menekankan pada proses dan hasil

belajar.

 Berpusat pada siswa.

 Menggunakan berbagai sumber belajar.

(45)

Kelemahan dari kurikulum KTSP :

 Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada

kebanyakan satuan pendidikan yang ada. Minimnya kualitas guru dan sekolah.

 Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai

kelengkapan dari pelaksanaan KTSP.

 Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara

komprehensif baik konsepnya, penyusunannya, maupun praktiknya dilapangan.

 Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran akan berdampak berkurangnya pendapatan guru.

b) Kurikulum 2013

Dari ulasan diatas, penulis berpendapat bahwa ada beberapa kelebihan dari rancangan kurikulum 2013 dibandingkan kurikulum sebelumnya yang

ada di SMKN 2 Klaten, diantaranya adalah :

 Melatih anak lebih peka terhadap lingkungan (alam dan sosial),

karena belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga dilingkungan sekolah dan masyarakat.

 Membiasakan anak berfikir lebih lebih kreatif dan kritis dengan menggunakan daya nalarnya, mengingat dalam proses pembelajaran yang semula ditekankan pada kegiatan eksplorasi, elaborasi dan

konfirmasi, namun dalam rancangan kurikulum 2013 dilengkapi lagi dengan proses mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan,

menyimpulkan, dan mencipta.

 Adanya keterbukaan dan transparasi dalam penilaian oleh guru kepada

(46)

Dengan demikian, penulis mencermati ada beberapa kelemahan yang akan menjadi kendala dalam implementasinya, diantaranya :

 Kurikulum 2013 menuntut kompetensi dan skill guru yang baik,

terutama dalam memadukan berbagai ketrampilan (soft skill dan hard

skill) dalam setiap pembelajaran, ketrampilan dalam mengembangkan

mata pelajaran berdasarkan kompetensi yang ingin dicapai, melakukan penilaian otentik, dan yang paling utama adalah keterbukaan dari guru.

 Mengintegrasikan mata pelajaran kejuruan kedalam mata pelajaran

non kejuruan di SMK, sudah dapat di pastikan akan terjadi pendangkalan pemahaman materi kejuruan pada anak lususan SMK. Dalam hal ini pasti ada beberapa materi kejuruan di SMK yang akan di reduksi atau dihilangkan sama sekali.

 Masih terkait kelemahan poin 2 pengintegrasian tersebut di

khawatirkan menimbulkan beberapa miskonsepsi dari guru dan siswa, mengingat banyak istilah – istilah yang berbeda antara mata pelajaran kejuruan dan non kejuruan. juga di khawatirkan akan terjadi pengabaian materi – materi tertentu (terutama yang terkait konsep kejuruan) oleh guru jika guru tersebut merasa tidak menguasai konsep kejuruan tentang bahasan yang sedang di bahas dalam mata pelajaran non kejuruan, dan guru lebih menekankan non kejuruan nya dibanding

kejuruannya, yang seharusnya lebih proporsional.

 Beberapa sekolah (dalam hal ini SMK) yang tidak menerapkan guru

kelas, tetapi guru mata pelajaran pada kelas XI-XII (terutama sekolah kejuruan), tentu saja akan kesulitan menerapkan kurikulum 2013, sebab guru non kejuruan yang sudah bertahun – tahun mengajarkan satu mata pelajaran tersebut, tiba – tiba harus juga menguasai mata pelajaran kejuruan. bagaimana sekolah – sekolah tersebut mengantisipasinya? Jika itu bisa diantisipasi dengan memberikan tambahan ketrampilan penguasaan materi kejuruan pada guru tersebut, lalu bagaimana dengan guru mata pelajaran kejuruan yang sudah diangkat sebagai guru tetap? Apakah pemerintah akan mewajibkan (dalam tanda petik memaksa) sekolah – sekolah kejuruan tersebut menerapkan guru kelas ? jika ini terjadi, rasanya ironis sekali dengan apa yang selama ini di dengungkan adanya otonomi pendidikan di

(47)

 Anggaran yang cukup besar dalam mempersiapkan guru akan menjadi

sia – sia jika tidak dirancang secara matang. Siapa yang akan melatih, bagaimana dengan kompetensi instruktur yang akan memberikan pelatihan, lembaga mana yang akan ditugasi untuk mengelola pelatihan guru, dan banyak lagi. Mengingat, diklat – diklat yang selama ini dilakukan nampaknya tidak efektif menghasilkan guu yang profesional, kreatif, dan inovatif. Transformasi dari paradigma teacher

center ke student center selama ini tidak berjalan sesuai harapan.

 Pemilihan calon instruktur, harus benar – benar dilakukan secara

transparan dan terseleksi melalui seleksi kompetensi (tidak asal comot karena pertemanan). Pemilihan instruktur untuk melatih guru seperti ini memerlukan waktu yang tidak singkat, mengingat harus ada seleksi awal dan seleksi akhir.

5. PERBANDINGAN KTSP DENGAN KURIKULUM 2013

Setelah kami analisis dari kedua kelemahan dan kelebihan kurikulum tersebut dapat kami bandingkan bahwa KTSP lebih menitik beratkan terhadap ranah kognitif, afektif, dan psikomotor, dari keseluruhan ranah tersebut semuanya seimbang akan tetapi kurangnya faktor yang mendukung tetap terlaksananya KTSP tersebut yaitu masih terdapat beberapa kelemahan yang ada pada KTSP yang belum terpenuhi ketika proses pembelajaran.

Sedangkan dalam kurikulum 2013 melanjutkan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan ketrampilan (psikomotor) secara terpadu.

6. Saran

Berdasarkan hasil dari pembahasan penulis dan tinjauan pustaka yang dikemukakan pada bab terdahulu, mengemukakan beberapa saran yaitu sebagai berikut :

a) Bagi Guru :

 Terus meningkatkan wawasan dan pengetahuan yang akan

(48)

dijadikan bahan atau alat untuk penambahan pengajaran yang akurat, praktis/pengajar yang aktif, relevan dan dapat di pertanggung jawabkan.

 Agar dapat meningkatkan kemampuan mengajar dengan

mengoptimalkan pembelajaran di dalam dan di luar kelas untuk memotivasi siswa serta melakukan pembelajaran yang lebih aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

 Dalam proses belajar mengajar guru menjadikan model pembelajaran

inkuiri sebagai suatu alternative dalam pembelajaran kejuruan. untuk selanjutnya hendaknya mempertimbangkan sebagai bahan pemikiran untuk menyusun strategi yang tepat supaya pendekatan pembelajaran ini benar – benar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan aktifitas siswa dalam proses belajar lebih meningkat.

 Guru harus berani menggunakan pendekatan pembelajaran yang baru

digunakan dan membiasakan siswa dengan model – model pembelajaran kejuruan yang dapat meningkatkan pemahaman siswa pada suatu konsep dengan cara di beri kebebasan untuk mengeluarkan ide – ide pemikiran yang dimilikinya sehingga proses pembelajaran dapat berjalan secara optimal.

 Penggunaan alat peraga yang dipakai harus sesuai dengan materi

pembelajaran, dan mudah dipakai oleh siswa karena dalam pendekatan model inkuiri dibutuhkan alat peraga yang konkrit yang dapat di adaptasi secara langsung oleh siswa dan sesuai dengan situasi pembelajaran saat itu.

b) Bagi Kepala Sekolah

Hendaknya memberi bimbingan dan kesempatan kepada para guru untuk menggunakan berbagai model pembelajaran yang dapat meningkatkan minat, aktivitas dan prestasi belajar siswa.

c) Bagi Instansi/ Dinas Pendidikan

(49)
(50)
(51)

39

A. Kesimpulan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) telah banyak memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada mahasiswa dalam pengelolaan diri sebagai calon tenaga pendidik. Melalui pelaksanaan PPL di SMK Negeri 2 Klaten praktikan mempunyai gambaran yang jelas mengenai pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar di sekolah.

Setelah melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilaksanakan mulai tanggal 1 Juli 2014 sampai dengan 17 September 2014 di SMK N 2 Klaten, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kuliah Kerja Nyata dan Praktik Pengalaman Lapangan merupakan mata kuliah lapangan yang bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam bidang pembelajaran dan manajerial di sekolah, dalam rangka melatih dan mengembangkan kompetensi kependidikan.

2. Dalam melakukan Praktik Pengalaman Lapangan penyusun melakukan praktik mengajar di SMK Negeri 2 Klaten pada Jurusan Teknik Gambar Bangunan kompetensi keahlian Teknik Gambar Bangunan dengan mengajar

Kompetensi Keahlian “Gambar Konstruksi Bangunan” pada kelas XII.TGBB dan XI.TGBB dan pada Jurusan Teknik Konstruksi Batu Beton keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton dengan mengajar Kompetensi Keahlian

“Praktik Kayu” pada kelas XII.TKBB.

3. Sebelum melakukan praktik mengajar praktikan terlebih dahulu melihat standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan di ajarkan melalui silabus, selanjutnya dikembangkan menjadi Rencana Pelaksanan Pembelajaran yang dilanjutkan menyiapkan materi ajar yang akan digunakan serta teknik evaluasi yang telah direncanakan sebelumya.

(52)

40

B. Saran

Untuk meningkatkan keberhasilan kegiatan KKN-PPL pada tahun-tahun yang akan datang serta dalam rangka menjalin hubungan baik antara pihak sekolah dengan pihak Universitas Negeri Yogyakarta, beberapa saran kami sampaikan sebagai berikut :

1. Bagi mahasiswa PPL (praktikan) :

a. Hendaknya Mahasiswa PPL mempersiapkan satuan pembelajaran dan rencana pembelajaran jauh-jauh hari sebelum praktik pengajaran dilaksanakan sebagai pedoman dalam mengajar, supaya pada saat mengajar dapat menguasai materi dengan baik.

b. Hendaknya mahasiswa sering berkonsultasi pada guru dan dosen pembimbing sebelum dan sesudah mengajar, supaya bisa diketahui kelebihan, kekurangan dan permasalahan selama mengajar. Dengan demikian proses pembelajaran akan mengalami peningkatan kualitas secara terus menerus.

c. Hendaknya mahasiswa selalu menjaga sikap dan tingkah laku selama berada di dalam kelas maupun di dalam lingkungan sekolah, agar dapat terjalin interaksi dan kerjasama yang baik dengan pihak yang

bersangkutan.

d. Hendaknya mahasiswa PPL memanfaatkan waktu dengan seefektif dan seefisien mungkin untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman mengajar, serta manajemen sekolah dan manajemen pribadi secara baik dan bertanggung jawab.

2. Bagi pihak Universitas :

a. Pihak Universitas lebih meningkatkan hubungan dengan sekolah-sekolah yang menjadi tempat PPL, supaya terjalin kerjasama yang baik untuk menjalin koordinasi dan mendukung kegiatan praktik mengajar, baik yang berkenaan dengan kegiatan administrasi maupun pelaksanaan PPL di lingkungan sekolah.

b. Hendaknya pihak Universitas lebih mempersiapkan mahasiswanya dengan sebaik-baiknya agar dalam pelaksanaan PPL nantinya mahasiswa akan lebih menyiapkan diri dengan persiapan yang matang, hal ini dilakukan dengan melakukan monitoring terhadap mahasiswa secara intensif pula. c. Hendaknya pihak Universitas melakukan kegiatan monitoring secara lebih

(53)

41

dilakukan praktikan, juga untuk mengatasi segala permasalahan yang mungkin timbul.

3. Bagi pihak SMK Negeri 2 Klaten :

a. Hendaknya pihak sekolah melakukan monitoring secara lebih intensif terhadap proses kegiatan PPL yang berada di bawah bimbingan guru yang bersangkutan.

b. Hendaknya pihak sekolah lebih terbuka terhadap segala masukan yang dikemukakan mahasiswa PPL mengenai hal-hal yang berkenaan dengan kelancaran dan keberhasilan kegiatan belajar mengajar.

(54)

42

Daftar Pustaka

Tim UPPL. 2012. Panduan KKN-PPL. Yogyakarta: UNY PRESS.

Tim UPPL. 2012. Materi Pembekalan KKN-PPL. Yogyakarta: UNY PRESS. Tim UPPL. 2012. Panduan Pengajaran Mikro. Yogyakarta: UNY PRESS

Gambar

Tabel 1. Jadwal Mengajar
Tabel 3. Agenda Mengajar Gambar Konstruksi Bangunan Kelas XI.TGBB
Tabel 6. Dasar Kompetensi Kejuruan Praktik Kayu
Tabel 7. Agenda Mengajar Praktik Kayu Kelas XII.TKBB

Referensi

Dokumen terkait

menunjukkan bahwa perlakuan radiasi sinar gamma Co-60 dengan radiasi 20 Gy dan peningt<atan kadar NaCl dari 3 s/d 12 gran per liter pada media seleksi in

[r]

Berdasarkan simpulan tersebut, disarankan kepada dosen yang ingin meningkatkan kemampuan menilai mahasiswanya untuk menggunakan penilaian antar teman dalam metode jigsaw,

Kepada peserta yang merasa keberatan atas penetapan ini, diberikan hak untuk menyampaikan sanggahan- sanggahan mulai tanggal 27 Maret 2013 sampai dengan tanggal 01 Maret

Reporting Initiative Index : Sebagai Model Pengukuran Triple Bottom Line pada Industri Kategori Environment High Risk (Studi Komparasi Indonesia dan Malays

Surat usulan Pengurus p-iovinsi Badan Pembina Olahraga Mahasiswa inOonesii(Bapomi) Provinsi Daerah lstimewa YogyaKafta. tentang pri*rr1onrn' $K pengurus 9t Pelantikan

Memiliki kecermatan, ketelitian dan kreativitas dalam menyelesaikan perhitungan : differensial, integral, persamaan differensial, integral lipat dan program

Sehubungan dengan Evaluasi Penawaran, Kami POKJA.II Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Kampar mengundang Saudara untuk dapat menghadiri Klarifikasi