LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR
Disusun Oleh:
Nama : Joko Susilo
NPM : E1G023074
Prodi : Teknologi Industri Pertanian Kelompok : 2 (dua)
Shift : Selasa, 08.00-10.00 WIB Hari/Tanggal : Senin/7 Mei 2024
Dosen : 1. Selly Ratna Sari, S.Pi., M.si 2. Ulfah Anis, S.TP., M.Sc.
Ko-Ass : Berlin Salsabilla (E1G021065)
Acara : PEMURNIAN DAN PENGENALAN KOLONI
LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2024
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Koloni mikroorganisme merupakan kumpulan mikroorganisme pada medium kultur yang berasal dari hasil pertumbuhan atau keturunan dari suatu sel mikroorganisme.Sedangkan morfologi koloni mikroorganisme merupakan suatu cabang biologi yang mempelajari bentuk dari mikroorganisme.Ada dua jenis morfologi koloni mikroorganisme yaitu morfologi makroskopik dan morfologi mikroskopik.Pada morfologi makroskopik dilakukan untuk mengetahui bentuk mikroorganisme, ukuran, margin,pigmentasi ketinggian, permukaan, konsistensi, emulsibility dan bau dengan pengamatan pada plate agar. Sedangkan pada morfologi mikroskopik dilakukan untuk mengetahui dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, flaggelum, pili, vakuola dan yang lainnya dengan menggamati menggunakan mikroskop.
Populasi mikroorganisme di alam tidak terpisah sendiri menurut jenisnya, tetapi terdiri dari campuran berbagai jenis. Mikroorganisme dari berbagai habitat dapat diisolasi dan dimurnikan menjadi biakan murni yang terdiri dari satu jenis yang dapat dipelajari morfologi, sifat fisiologi, biokimiawi dan dapat diidentifikasi jenisnya.
Pemurnian isolat bakteri dilakukan dengan metode cawan gores (streak plate) pada koloni bakteri yang menunjukkan morfologi dan warna yang berbeda. Pemurnian dilakukan berulang dengan memisahkan koloni hingga diperoleh kultur murni. Pemurnian juga merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya.
Jamur merupakan tanaman yang tidak memiliki klorofil sehingga tidak bisa melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan makanan sendiri. Jamur hidup dengan cara mengambil zat-zat makanan seperti selulosa, glukosa, lignin, protein dan senyawa pati dari organisme lain. Jamur adalah mikroorganisme yang termasuk golongan eukariotik dan tidak termasuk golongan tumbuhan. Jamur bersifat heterotropik yaitu organisme yang tidak mempunyai klorofil sehingga tidak bisa membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis seperti tanaman.
1.2 Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu melakukan pemurnian mikroba.
2. Mahasiswa dapat mengenal perbedaan bentuk koloni jamur dan bakteri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pemisahan dan pemurnian merupakan suatu cara yang dilakukan untuk memisahkan atau memurnikan suatu ssenyawa atau sekelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala laboratorium maupun skala industri. Pada prinsipnya, pemisahan dilakukan untuk memisahkan dua zat atau lebih yang saling bercampur, sedangkan pemurnian dilakukan untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah tercemar oleh zat lain. Pemisahan dan pemurnian campuran memiliki manfaat yang sangat penting dalam ilmu kimia, industri maupun dalam kehidupan sehari-hari, dalam banyak kasus kita dapat menggunakan material tanpa pemurnian, baik material itu dari alam (misalnya minyak tanah) atau yang disintesis di laboratorium, Pemisahan atau pemurnian dengan metode tertentu perlu dilakukan. Dalam melakukan pemisaha n dan pemurnian diperlukan pengetahuan dan keterampilan, terutama jika harus memisahkan komponen dengan kadar yang sangat kecil. Untuk tujuan itu, dalam ilmu kimia telah dikembangkan berbagai cara pemisahan dari pemisahan sederhana yang serig dilakukan sehari-hari sampai metode pemisahan dan pemurnian yang kompleks atau tidak sederhana. Zat atau materi dapat dipisah dari campurannya karena campuran tersebut memiliki perbedaan sifat, itulah yang mendasari pemisahan campuran atau dasar pemisahan Seperti halnya suplai energi, suhu dan pH, oksigen juga merupakan senyawa yang menjadi faktor penunjang kehidupan mikroorganisme (Bororoh, 2019).
Pemurnian isolat bertujuan untuk mendapatkan biakan murni, pada penelitian ini pemurnian isolat dilakukan sebanyak dua kali sehingga diperoleh isolat yang benar- benar murni. Biakan murni merupakan biakan yang hanya mengandung satu jenis bakteri. Biakan murni dapat dilakukan proses identikasi jenis-jenis mikroorganisme, namun untuk memperoleh hasil identika yang sempurna maka harus dilanjutan dengan uji biokimia.
(Fitri & Yasmin, 2020).
Pemurnian isolat bakteri bertujuan untuk memisahkan hasil inokulasi yang terdiri dari banyak koloni yang berlainan jenis sehingga didapat koloni murni pada setiap cawan petri.
Koloni bakteri yang diambil untuk dimurnikan adalah koloni yang dominan. Metode pemurnian yang digunakan adalah cawan gores dengan modifikasi. Penggunaan cawan petri biasanya rawan terkontaminasi bakteri dari udara sehingga pada penelitian ini pemurnian dilakukan dengan menggoreskan bakteri yang akan dimurnikan pada permukaan media miring dalam tabung reaksi dengan jarum ose. Tabung reaksi dapat ditutup dengan kapas steril sehingga resiko terkontaminasi oleh bakteri dari udara dapat di minimalisir. Hal ini
dilakukan terus sampai diperoleh koloni murni. Koloni murni adalah koloni yang memiliki morfologi sama karena berasal dari pembelahan satu sel (Huda C, 2021).
Dalam teknik pemeliharaan bakteri, sangat perlu diperhatikan dalam masalah pemenuhan nutrisi bagi bakteri dan mikroba lainnya agar dapat terus survive dan tumbuh optimal pada suatu lingkungan, sehingga perlu ditemukannya media yang cocok dan bagus untuk pertumbuhan bakteri. Media tersebut dikenal sebagai media agar. Media agar memungkinkan suatu bakteri tetap tumbuh dengan baik di koloni yang telah ada dan sejenis dengan diriya. Sehingga dalam kultur bekteri, satu koloni dianggap sebagai satu organisme yang sejenis. Namun dalam isolasi dan pemurnian bekteri, perlu adanya teknik teknik yang dipelajari dan dikuasai. Yakni teknik dilusi, teknik pour plate, serta teknik streak plate. Dalam isolasi kultur murni bakteri, perlu diperhatikan komponen komponen yang dibutuhkan untuuk menunjang kehidupan bakteri itu sendiri (Gobel Risco B, 2020).
Bakterimerupakansalah satu golongan mikroorganisme prokariotik (bersel tunggal) yang hidup berkoloni dan tidak mempunyai selubung inti namun mampu hidup dimana saja. Menurut klasifikasinya bakteri dibagi menjadi 2 yaitu bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Beberapa bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif merupakan flora normal pada tubuh manusia. (Holderman, de Queljoe & Rondonuwu, 2022).
Medium kultur sel merupakan media yang kondisinya diatur untuk mempercepat pertumbuhan jaringan. Penelitian ini menggunakan medlum kultur yang difungsikan sebagai lingkungan buatan kondusif untuk mempertahankan hidup dan atau proliferasi sel.
Berdasarkan latar belakang diatas maka profil degradasi perancal koral buatan pada medium kultur sel perlu diteliti. (Wulansari & Mercuriani, 2021).
BAB III
METODELOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
3.1.1.1 Erlemenyer 3.1.1.2 Cawan petri 3.1.1.3 Tabung reaksi 3.1.1.4 Hotplate 3.1.1.5 Auto clave
3.1.1.6 Jarum ose 3.1.1.7 Jarum needle 3.1.1.8 Inkubator 3.1.1.9 Bunsen
3.1.2 Bahan 3.1.2.1 Media agar 3.1.2.2 Aquades
3.1.2.3 Biakan campuran khamir 3.1.2.4 Kapang/Bakteri
3.2 Prosedur Kerja
1. Tuang media pada cawan petri dan biarkan memadat.
2. Siapkan biakan dan medica yang ada pada tabung reaksi yang akan digunakan.
3. Longgarkan kapas yang ada pada tabung reaksi untuk memudahkan saak Pengersaan.
4. Pijarkan ose bulat pada spiritus (memijar kan ose dimulai dari pangkal ase).
5. Ambil tareks yang berisi biakan bakteri.
6. cek Suhu ose Sebelum digunakan dengan cara merien- Pelkan ese pada dinding tabung reaksi
7. Kemudian ambil biakan pada medium dengan menggunakan ose.
8. Ambil tareks yang berisi media agar miring kemudian goreskan biakan pada permukan medium (gores sinambung).
9. Pijar kan kembali ose setelah digunakan.
10. Ambil biakan pada tabung reaksi dengan menggunakan ose Jangan lupa untuk mengecek suhu ose sebelum di guna pan.
11. Ambil tareks yang berisi medium cair kemudian celupkan ose ke dalam medium.
12. Pijarkan kembali ose bulat yang telah digunakan.
13. Ambil ase lurus kemudian pijarkan ose pada spiritus.
14. Ambil biakan ada pada tareks yang ada dengan menggunakan ose (cek Suhu ose lurus terlebih dahulu).
15. kemudian tusukkan ⅔ ose lurus ke dalam medium. agar tegak.
16. pijarkan ose setelah digunakan.
17. Siapkan cawan petri yang berisi hasil isolat Fungi kemudian Pilih koloni Fungi yang akan digunakan.
18. koloni Fungi memiliki permukaan yang berserabut.
19. pijarkan ose lurus sebelum digunakan.
20. cek suhu ose dengan menempelkan ose pada permukaanmedium yang tidak di tumbuhi kaloni pungi.
21. Jika ose tenggelam menandakan suhu ose masi tetlalu panas dan belum siap untuk digunakan.
22. Ambil Fungi dengan cara menggesekkan ase pada permukaan koloni Fungi.
23. Kemudian masukkan biakan Fungi tadi ke dalam cowan petri berisi medium PDA dengan cara menitikkan ose pada tengah medium.
24. Pijar kan kembali ose Setelah digunakan.
25. Ambil biakan fungi dengan menggunakan ase bulat.
26. Ambil cawan petri berisi medium POA yang telah padat kemudian goreskan biakan pada medium dengan goresan sinambung.
27. pijarkan kembali ose yang telah digunakan.
28. Siapkan cawan petri Berisi medium NA.
29. Bagi cawan petri menjadi 4 bagian untuk mekode gores kuadran dengan menggunakan spidol(atau bisa juga dengan label)
30. Beri angka pada masing-masing kuadran sebagai tanda (kuadran 1, kuadran 2 hingga kuadran 4).
31. Penandaan kuadran dilakukan untuk memudahkan dalam Penggoresan nanti.
32. Pijarkan ose bulat sebelum digunakan.
33. Ambil biakan bakteri pada cawan petri berisi isolat hasil isolasi mikroorganisme.
34. mulai Penggoresan biakan pada Kuadran 1 dengan membuat 2 goresan.
35. Beri tanda pada akhir goresan dengan menekan sedikit pada Permukaan medium (tapi perhatikan Jangan Sampai medium Tusak).
36. Pijarkan ose sebelum digunakan kembali.
37. Penggoresan pada kuadran 2: dimulai dari ujung garesan terakhir pada kuadran 1.
Kemudian tarik dari ujung goresan tersebut dan buat 2 goresan.
38. pijar kan kembali ose.
39. Penggiresan pada kuadran 3: tarik goresan dimulai dari ujung goresan kuadran 2 hingga ke kuadran 3 Sebanyak 2 goresan.
40. Pijar kar kembali ose setiap sesudah menggores.
41. Untuk penggoresan kua dran 4: goresan dimulai dari ujung goresan terakhir pada kuadran 3, kemudian tarik geresan kearah tengah medium.
42. kemudian pijarkan ose setelah digunakan
43. Bersihkan meja kerja dan desinfeksi kedua tangan Setelah mengerjakan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengamatan
4.1.1 Alat dan bahan yang digunakan dalam pratikum
Alat Bahan
1. Erlemeyer
2. Cawan Petri
3. Tabung Reaksi
4. Hot Plate
5. Autoclave
6. Inkubator
7. Jarum Ose
8. Jrum Needle
1. Media agar 2. Aquades
3. Biakan campuran khamir 4. Kapang
5. Bakteri
4.1.2 Prosedur Kerja
1. Tuang media pada cawan petri dan biarkan memadat.
2. Siapkan biakan dan medica yang ada pada tabung reaksi yang akan digunakan.
3. Longgarkan kapas yang ada pada tabung reaksi untuk memudahkan saak Pengersaan.
4. Pijarkan ose bulat pada spiritus (memijar kan ose dimulai dari pangkal ase).
5. Ambil tareks yang berisi biakan bakteri.
6. cek Suhu ose Sebelum digunakan dengan cara merien- Pelkan ese pada dinding tabung reaksi.
7. Kemudian ambil biakan pada medium dengan menggunakan ose.
8. Ambil tareks yang berisi media agar miring kemudian goreskan biakan pada permukan medium (gores sinambung).
9. Pijar kan kembali ose setelah digunakan.
10. Ambil biakan pada tabung reaksi dengan menggunakan ose Jangan lupa untuk mengecek suhu ose sebelum di guna pan.
11. Ambil tareks yang berisi medium cair kemudian celupkan ose ke dalam medium.
12. Pijarkan kembali ose bulat yang telah digunakan.
13. Ambil ase lurus kemudian pijarkan ose pada spiritus.
14. Ambil biakan ada pada tareks yang ada dengan menggunakan ose (cek Suhu ose lurus terlebih dahulu).
15. kemudian tusukkan ⅔ ose lurus ke dalam medium. agar tegak.
16. pijarkan ose setelah digunakan.
17. Siapkan cawan petri yang berisi hasil isolat Fungi kemudian Pilih koloni Fungi yang akan digunakan.
18. koloni Fungi memiliki permukaan yang berserabut.
19. pijarkan ose lurus sebelum digunakan.
20. cek suhu ose dengan menempelkan ose pada permukaanmedium yang tidak di tumbuhi kaloni pungi.
21. Jika ose tenggelam menandakan suhu ose masi tetlalu panas dan belum siap untuk digunakan.
22. Ambil Fungi dengan cara menggesekkan ase pada permukaan koloni Fungi.
23. Kemudian masukkan biakan Fungi tadi ke dalam cowan petri berisi medium PDA dengan cara menitikkan ose pada tengah medium.
24. Pijar kan kembali ose Setelah digunakan.
25. Ambil biakan fungi dengan menggunakan ase bulat.
26. Ambil cawan petri berisi medium POA yang telah padat kemudian goreskan biakan pada medium dengan goresan sinambung.
27. pijarkan kembali ose yang telah digunakan.
28. Siapkan cawan petri Berisi medium NA.
29. Bagi cawan petri menjadi 4 bagian untuk mekode gores kuadran dengan menggunakan spidol(atau bisa juga dengan label)Beri angka pada masing-masing kuadran sebagai tanda (kuadran 1, kuadran 2 hingga kuadran 4).
30. Beri angka pada masing-masing kuadran sebagai tanda (kuadran 1, kuadran 2 hingga kuadran 4).
31. Penandaan kuadran dilakukan untuk memudahkan dalam Penggoresan nanti.
32. Pijarkan ose bulat sebelum digunakan.
33. Ambil biakan bakteri pada cawan petri berisi isolat hasil isolasi mikroorganisme.
34. mulai Penggoresan biakan pada Kuadran 1 dengan membuat 2 goresan.
35. Beri tanda pada akhir goresan dengan menekan sedikit pada Permukaan medium (tapi perhatikan Jangan Sampai medium Tusak).
36. Pijarkan ose sebelum digunakan kembali.
37. Penggoresan pada kuadran 2: dimulai dari ujung garesan terakhir pada kuadran 1.
Kemudian tarik dari ujung goresan tersebut dan buat 2 goresan.
38. pijar kan kembali ose.
39. Penggiresan pada kuadran 3: tarik goresan dimulai dari ujung goresan kuadran 2 hingga ke kuadran 3 Sebanyak 2 goresan.
40. Pijar kar kembali ose setiap sesudah menggores
41. untuk penggoresan kua dran 4: goresan dimulai dari ujung goresan terakhir pada kuadran 3, kemudian tarik geresan
42. kearah tengah medium.
43. kemudian pijarkan ose setelah digunakanBersihkan meja kerja dan desinfeksi kedua tangan Setelah mengerjakan.
4.2 Pembahasan
Pemurnian merupakan kegiatan untuk mendapatkan koloni murni mikroorganisme yang ditumbuhkan sebelumnya. Pemurnian dilakukan dengan memindah sebagian koloni mikroorganisme ke dalam media pertumbuhan yang baru sehingga di dapat koloni murni yang di harapkan.
Pemurnian bakteri dilakukan dengan cara penggoresan menggunakan jarum ose yang dipanaskan terlebih dulu sampai berwarna merah dan didiamkan sebentar hingga tidak panas lagi kemudian digunakan untuk mengambil koloni bakteri, setelah pengambilan koloni bakteri baru dilakukan penggoresan dengan pola zig-zag pada cawan petri yang talah diberi media tumbuh bakteri.
Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusahakan agar semua alat yang ada dalam keadaan agar tetap steril, hal ini agar menghindari terjadinya kontaminasi.
Metode gores adalah metode yang digunakan karena lebih menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu, tetapi memerlukan keterampilan-keterampilan yang diperoleh dengan latihan. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Di antara garis-garis goresan akan terdapat sel-sel yang cukup terpisah sehingga dapat tumbuh menjadi koloni.
Pemurnian dan pengenalan koloni adalah dua proses krusial dalam penelitian mikrobiologi yang bertujuan untuk memahami dan mengisolasi mikroorganisme secara individual dari campuran yang kompleks. Pemurnian koloni, yang sering melibatkan teknik isolasi seperti penanaman ulang pada media padat atau filtrasi, memungkinkan pemisahan mikroba tunggal untuk diidentifikasi dan dibiakkan secara murni. Proses ini penting untuk
memungkinkan analisis yang lebih mendalam tentang perilaku dan karakteristik mikroorganisme tertentu. Di sisi lain, pengenalan koloni merupakan langkah penting dalam mengidentifikasi mikroorganisme berdasarkan ciri-ciri fisiknya, seperti morfologi, warna, dan pola pertumbuhannya pada media pertumbuhan. Melalui pengamatan mikroskopis dan serangkaian uji tambahan, para peneliti dapat mengidentifikasi sifat-sifat seluler mikroorganisme dan memahami peran serta potensinya dalam berbagai aplikasi, mulai dari pengembangan obat-obatan hingga peningkatan pertanian. Dengan memahami dan menguasai kedua proses ini, para ilmuwan dapat mengambil langkah penting dalam pengembangan solusi bioteknologi dan pemahaman lebih dalam tentang dunia mikroba.
Pemurnian dan pengenalan koloni adalah dua tahapan penting dalam studi mikrobiologi yang melibatkan pemisahan dan identifikasi mikroorganisme dari campuran kompleks. Proses pemurnian koloni merupakan langkah awal yang esensial dalam penelitian mikrobiologi, terutama ketika kita ingin memahami perilaku dan karakteristik mikroorganisme tertentu.
Pada tahap ini, mikroorganisme dipisahkan dari campuran yang kompleks, seperti sampel lingkungan atau kultur mikroba, untuk memperoleh satu jenis mikroorganisme tunggal atau strain murni.
Pemurnian koloni sering dilakukan melalui teknik isolasi, di antaranya adalah penanaman ulang (streaking) pada media padat atau teknik filtrasi. Pada penanaman ulang, mikroorganisme ditempatkan pada permukaan media padat dengan menggunakan alat steril, seperti loop bakteri, dan kemudian dibagi secara bertahap untuk memungkinkan pertumbuhan koloni individual. Sementara itu, teknik filtrasi melibatkan pemisahan mikroorganisme berdasarkan ukuran dan sifat fisiknya menggunakan filter steril. Setelah dilakukan salah satu atau keduanya, koloni individu dipilih dan dibiakkan secara terpisah untuk memastikan pemurnian yang tepat.
Setelah koloni individu berhasil diisolasi dan dibiakkan secara murni, tahap selanjutnya adalah pengenalan koloni. Proses ini melibatkan identifikasi mikroorganisme berdasarkan ciri-ciri fisiknya, seperti morfologi, warna, tekstur, dan pola pertumbuhannya pada media pertumbuhan tertentu. Pengenalan koloni biasanya dilakukan melalui pengamatan visual, baik secara langsung atau menggunakan mikroskop. Selain itu, uji tambahan seperti uji pewarnaan Gram dan uji biokimia juga dapat dilakukan untuk mengonfirmasi identifikasi dan memahami karakteristik tambahan dari mikroorganisme yang diidentifikasi.
Kedua proses ini, pemurnian dan pengenalan koloni, memiliki peran yang krusial dalam berbagai bidang, termasuk mikrobiologi lingkungan, kedokteran, pertanian, dan industri makanan. Dengan memahami sifat-sifat dan perilaku mikroorganisme secara individual, para peneliti dapat mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang peran serta potensi
aplikatifnya. Ini dapat berdampak signifikan dalam pengembangan obat-obatan baru, teknologi pertanian yang lebih efisien, peningkatan keamanan pangan, dan banyak lagi.
Dengan demikian, pemurnian dan pengenalan koloni bukan hanya merupakan langkah awal dalam penelitian mikrobiologi, tetapi juga fondasi penting untuk inovasi dan kemajuan di berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan
Dalam pemurnian mikroba dikenal istilah yaitu isolasi mikroba dan kultur murni. Isolasi mikroba adalah memindahkan mikroba dengan lingkungannya dengan mengisolasi mikroba bakteri yang diperlukan atau dengan kata lain mikroba yang tidak kita butuhkan segera di singkirkan, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal.
Koloni bakteri adalah massa sel bakteri yang terlihat pada media padat. Penampilan koloni bakteri muncul sebagai titik kecil dan berwarna krem pada permukaan agar-agar.
Pertumbuhannya berkembang pesat pada media agar-agar. Koloni bakteri tidak menyebar ke seluruh permukaan dan mereka tetap sebagai titik melingkar, sedangkan koloni jamur adalah massa jamur yang terlihat pada media padat. Penampilan koloni jamur muncul sebagai tepung atau jamur berserabut pada permukaan agar-agar. Perumbuhannya relatif lambat dan menyebar ke seluruh permukaaan agar-agar secara normal.
1.2 Saran
Sebaiknya praktikan bisa mengetahui alat-alat dan metode kerja pada praktikum ini, jadi ketika offline nanti praktikan dapat menguji dan melakukan praktikum secara langsung dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Fitri, L., & Yasmin, Y. 2020. Isolasi dan pengamatan morfologi koloni bakteri kitinolitik.Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, 3(2): 20-25.
Baroroh, Umi L. U. 2019. Diktat Kimia Dasar I. Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru..
Gobel, Risco, B. 2020. Mikrobiologi Umum Dalam Prakte. Universitas Hasanuddin:
Makassar Pelezar, M.2012. Dasar-Dasar Mikrobiologi I. Erlangga : Jakarta.
Holderman, M. V., de Queljoe, E., & Rondonuwu, S. B. 2022. Identifikasi bakteri pada pegangan eskalator di salah satu pusat perbelanjaan di kota Manado. Jurnal Ilmiah Sains, 17(1), 13-18.
Huda., C. 2021. Penapisan aktivitas antibakteri dari bakteri yang berasosiasi dengan karang lunak sarcophyton sp. Maspari Journal 4(1) hal 69-76.
Wulansari, W., & Mercuriani, I. S. 2021. Pengaruh Penambahan Jus Tomat Terhadap Pertumbuhan Protokorm Rhynchostylis retusa Pada Medium Kultur In Vitro.
Kingdom (The Journal of Biological Studies), 7(1): 13-17.