• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM MIKDAS 4 joko susilo(1)

N/A
N/A
Jesika Permata sari

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM MIKDAS 4 joko susilo(1)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR

Disusun Oleh:

Nama : Joko Susilo

NPM : E1G023074

Prodi : Teknologi Industri Pertanian Kelompok : 2 (dua)

Shift : Selasa, 08.00-10.00 WIB Hari/Tanggal : Senin/7 Mei 2024

Dosen : 1. Selly Ratna Sari, S.Pi., M.si 2. Ulfah Anis, S.TP., M.Sc.

Ko-Ass : Berlin Salsabilla (E1G021065)

Acara : TEKNIK SAMPLING DAN SOLUSI

MIKROORGANISME

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2024

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Mikroorganisme atau mikroba (disebut juga jasad renik) adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik. Mikroorganisme sering kali bersel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak (multiseluler). Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Virus juga termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler.

Populasi mikroorganisme di alam tersebar di berbagai tempat seperti tanah, air, udara, jaringan tanaman, dan lain-lain. Mikroorganisme tersebut tidak terpisah sendiri menurut jenisnya, melainkan terdiri dari campuran berbagai sel. Keberadaan mikroorganisme tertentu dapat dipisahkan dengan cara isolasi. Kegiatan isolasi diawali dengan pengambilan sampel (sampling), pemurnian dan perbanyakan.

Teknik sampling disebut juga dengan teknik pengambilan sampel penelitian. Sampel dalam hal ini merupakan sebagian dari populasi di dalam penelitian. Sebagai penjelasan populasi merupakan keseluruhan objek yang dijadikan sasaran dalam penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian populasi yang bisa mewakili.

Sampel dapat diartikan sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi. Pengukuran sampel dilakukan melalui statistik atau berdasar pada estimasi penelitian guna menentukan besarnya sampel yang diambil dalam melaksanakan penelitian suatu objek. Pengambilan besar sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang dapat menggambarkan keadaaan populasi yang sebenarnya. secara garis besar metode pengambilan sampel terbagi menjadi dua yaitu: probability sampling (random sampel) yaitu teknik pengambilan sampel secara acak serta non-probability sampling (non- random sampel) teknik pengambilan tidak acak.

Isolasi adalah proses pengambilan atau pemisahan senyawa bahan alam dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Sedangkan isolasi mikroba ialah memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungan alamiahnya dan menumbuhkannya pada media buatan sehingga diperoleh kultur murni. Kultur murni adalah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal.

Metode untuk isolasi mikroorganisme dari substrat padat dapat dilakukan dengan cara tabur dan suspensi. Metode tabur dilakukan dengan cara menaburkan serbuk padat yang akan

(3)

diperiksa di atas permukaan medium dalam cawan petri, kemudian diratakan dengan menggunakan spatel drygalski.

1.2 Tujuan Praktikum

1. Mahasiswa mengenal teknik sampling dari berbagai sumber

2. Mahasiswa mampu memisahkan mikroorganisme dari campurannya 3. Mahasiswa mampu menghitung jumlah koloni mikroorganisme

(4)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Metode sampling yang dapat digunakan untuk pengambilan sampel antara lain Simple Random sampling dan Stratified Sampling. Pada Simple Random Sampling, setiap elemen populasi memiliki kesempatan yang sama untuk diambil. Sedangkan Stratified Sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan membuat strata (tingkatan/kelas) didalam populasi. Kedua metode sampling ini akan dibandingkan untuk memperoleh Margin of Error (MoE) yang lebih kecil pada data Indeks Massa Tubuh (IMT). (Arieska &

Herdiani, 2019)

Populasi mikroba tidak terpisah sendiri menurut jenisnya, tetapi terdiri dari campuran berbagai macam sel. Populasi bakteri di laboratorium dapat diisolasi menjadi kultur murni yang terdiri dari satu jenis yang dapat dipelajari morfologi, sifat dan kemampuan biokimiawinya. Isolasi merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkakn mikroba tertentu diri lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal (Santoso, 2020).

Penanaman bakteri merupakan pekerjaan memindahkan bakteri dari suatu medium ke medium baru. Di lingkungan sekitar kita terdapat berbagai macam jenis mikroba yang sangat beraneka ragam dalam jumlah yang sangat banyak. Secara alami bakteri akan ditemukan dalam populasi campuran, dimana dalam populasi tersebut terdapat banyak macam dan jenis bakteri. Hanya dalam keadaan tertentu saja populasi ini ditemukan dalam keadaan murni. Untuk dapat mempelajari sifat-sifat biakan, morfologi dan sifat faalinya maka mikroba yang akan diteliti harus dapat dipisahkan.

Ini berarti bahwa harus diperoleh biakan murni yang hanya mengandung satu macam bakteri (Djide, 2021).

Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik. Mikroorganisme seringkali bersel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak (multiseluler). Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Virus juga termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler. Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolism yang tinggi karena mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang besar sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan menyebabkan terjadinya konversi zat yang tinggi pula.(Mawarsih, Pramono & Hastuti, 2020)

(5)

Proses pemisahan/pemurnian dari mikroorganisme lain perlu dilakukan karena semua pekerjaan mikrobiologis, misalnya telaah dan identifikasi mikroorganisme, memerlukan suatu populasi yang hanya terdiri dari satu macam mikroorganisme saja. Teknik tersebut dikenal dengan Isolasi Mikroba. Terdapat berbagai cara mengisolasi mikroba, yaitu isolasi pada agar cawan , isolasi pada medium cair, dan isolasi sel tunggal (Yazurah, 2019).

Partikel tanah yang lebih kecil menyebabkan porositas tanah menjadi lebih rendah dan tanah menjadi lebih padat. Padatnya tanah dapat menghalangi kolonisasi dan mobilitas bakteri di dalam tanah sehingga semakin padat tanah, maka semakin kecil pula keagaman dan populasi bakteri (Arif, 2021).

(6)

BAB III

METODELOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

3.1.1.1 Media NA/Cawan petri 3.1.1.2 Tabung reaksi

3.1.1.3 Mikroliter pipitte 3.1.1.4 Blue tip

3.1.1.5 Timbangan digital

3.1.1.6 Stit L/Glass rod Spereader 3.1.1.7 Beaker glass

3.1.1.8 Bunsen

3.1.1 Bahan 3.1.2.1Alkohoh 3.1.2.2Alkohol spray

3.1.2.3Sampel tanah/Rozosfer

3.1.2.4Label Penanda 3.1.2.5Aquades

3.2 Prosedur Kerja

3.2.1 Timbang sampel yang akan diisolasi sebanyak 100 gram.

3.2.2 Siapkan 9 tabung reaksi dan diisi dengan aquades steril.

3.2.3 Semua tabung reaksi diisi dengan aquades steril 9 ml kecualibtabung reaksi pertama diisi 10 ml aquades steril.

3.2.4 Masukan sampel pada tabung reaksi pertama.

3.2.5 Homogenkan.

3.2.6 Ambil sampel pengeceran pada tabung reaksi pertama sebanyak 1 ml (1000 mikroliter)nkemudian masukkan ketabung reaksi ke dua, dan homogenkan kembali.

3.2.7 Proses homogen menggunakan mikropipet.

3.2.8 Ambil 1 ml sampe tabung kedua masukkan ke tabung ketiga.

3.2.9 Lakukan hal yang sama pada tabung ketiga dan seterusnya hingga tabung kesembilan.

3.2.10 Pastikan hogenisasi pasti terjadi secara sempurna.

3.2.11 Teknik ini disebut pengeceran bertingkat.

3.2.12 Seanjutnya menumbuhkan bakteri pada media NA.

3.2.13 Siapkan nutrien agar yang sebelumnya dibuat.

3.2.14 Pastikan media steril dan bebas konstaminasi.

3.2.15 Ambil mikropipet pada volume 100 mikropipet.

3.2.16 Pastikan ruang kerja steril dan alat yang dibutuhkan tersedia di dekat kita.

3.2.17 Tuang pengeceran yang telah dilakukan sebanyak 100 mikroliter menggunakan

(7)

mikropipet pada media NA.

3.2.18 Sampel pengeceran yang diambil sesuai dengan metode yang kita pilih.

3.2.19 Menggunakan sampel pengeceran ke-7.

3.2.20 Ratakan sampel menggunakan stik L secara aseptis.

3.2.21 Ratakan hingga kering dan tidak terlihat cairan yang tersisa.

3.2.22 Proses ini membutuhkan waktu cukup lama lakukan di dekat api bunsen.

3.2.23 Jangan samapai media rusak atau robek.

3.2.24 Pastikan alat kerja sebelum dan sesudah steril 3.2.25 Tutup cawan petri ds rekstksn dengan plastik wrap.

3.2.26 Berilabel nama sampel dan tingkat pengeceran inkubasi pada suhu ruang selama 24 jam.

(8)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengamatan

4.1.1 Hasil Karakteristik Bakteri

Alat Bahan

1. Media NA/cawan petri

2. Tabung reaksi

3. Mikrolitter pipette

4. Blu tip

5. Timbangan digital

6. Stik L/glass rod spereader

7. Beaker glass

8. Bunsen

1. Alkohol 2. Aquades

3. Sampel tanah/Rizosfer 4. Label/penanda

4.1.2 Prosedur Kerja

1. Timbang sampel yang akan diisolasi sebanyak 100 gram.

2. Siapkan 9 tabung reaksi dan diisi dengan aquades steril.

3. Semua tabung reaksi diisi dengan aquades steril 9 ml kecualibtabung reaksi pertama diisi 10 ml aquades steril.

4. Masukan sampel pada tabung reaksi pertama.

5. Homogenkan.

6. Ambil sampel pengeceran pada tabung reaksi pertama sebanyak 1 ml (1000 mikroliter)nkemudian masukkan ketabung reaksi ke dua, dan homogenkan kembali.

7. Proses homogen menggunakan mikropipet.

8. Ambil 1 ml sampe tabung kedua masukkan ke tabung ketiga.

9. Lakukan hal yang sama pada tabung ketiga dan seterusnya hingga tabung kesembilan.

10.Pastikan hogenisasi pasti terjadi secara sempurna.

11.Teknik ini disebut pengeceran bertingkat.

12.Seanjutnya menumbuhkan bakteri pada media NA.

13.Siapkan nutrien agar yang sebelumnya dibuat.

14.Pastikan media steril dan bebas konstaminasi.

(9)

15.Ambil mikropipet pada volume 100 mikropipet.

16.Pastikan ruang kerja steril dan alat yang dibutuhkan tersedia di dekat kita.

17.Tuang pengeceran yang telah dilakukan sebanyak 100 mikroliter menggunakan mikropipet pada media NA.

18.Sampel pengeceran yang diambil sesuai dengan metode yang kita pilih.

19.Menggunakan sampel pengeceran ke-7.

20.Ratakan sampel menggunakan stik L secara aseptis.

21.Ratakan hingga kering dan tidak terlihat cairan yang tersisa.

22.Proses ini membutuhkan waktu cukup lama lakukan di dekat api bunsen.

23.Jangan samapai media rusak atau robek.

24.Pastikan alat kerja sebelum dan sesudah steril 25.Tutup cawan petri ds rekstksn dengan plastik wrap.

26.Berilabel nama sampel dan tingkat pengeceran inkubasi pada suhu ruang selama 24 jam.

4.2 Pembahasan

Teknik sampling dan isolasi mikroorganisme adalah langkah kunci dalam studi mikrobiologi untuk memahami komposisi dan distribusi mikroorganisme dalam suatu lingkungan. Teknik sampling yang dipilih haruslah representatif terhadap populasi yang ingin dipelajari. Berbagai metode sampling seperti random sampling, stratified sampling, atau cluster sampling dapat digunakan tergantung pada karakteristik populasi dan tujuan penelitian. Setelah pengambilan sampel dilakukan, langkah berikutnya adalah isolasi mikroorganisme dari sampel tersebut. Ini dapat dilakukan melalui berbagai teknik seperti pengenceran berurutan, teknik streaking pada media agar, atau filtrasi membran. Isolasi mikroorganisme bertujuan untuk mendapatkan koloni murni yang dapat diidentifikasi secara spesifik. Setelah berhasil diisolasi, mikroorganisme dapat dianalisis lebih lanjut menggunakan teknik mikrobiologi dan biokimia untuk mengidentifikasi jenis mikroorganisme serta menganalisis karakteristiknya seperti aktivitas metabolisme, kemampuan patogenitas, atau resistensi terhadap kondisi lingkungan tertentu. Keseluruhan proses sampling dan isolasi mikroorganisme penting untuk memahami peran mikroorganisme dalam ekosistem, dalam kesehatan manusia, dan dalam berbagai aplikasi industri seperti farmasi, pangan, atau lingkungan.

Karakterisasi morfologi dan uji biokimia memberikan gambaran awal tentang diversitas bakteri di rizosfer. Bakteri rizosfer yang diisolasi menunjukkan berbagai kemampuan

(10)

biokimia yang mencerminkan peran mereka dalam ekosistem tanah, seperti fiksasi nitrogen dan pelarutan fosfat. Teknik sampling dan isolasi yang tepat sangat penting untuk mendapatkan representasi yang akurat dari komunitas mikroba di rizosfer. Hasil praktikum ini dapat digunakan sebagai dasar untuk studi lebih lanjut mengenai interaksi antara bakteri rizosfer dan tanaman serta potensi aplikasi dalam bioteknologi pertanian.

Setelah inkubasi, koloni bakteri yang tumbuh pada media agar dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologi dan hasil uji biokimia. Bakteri rizosfer umumnya memiliki berbagai bentuk dan kemampuan biokimia yang bervariasi, mencerminkan peran mereka yang kompleks dalam ekosistem tanah.

Isolasi dan identifikasi bakteri dari rizosfer dapat memberikan wawasan tentang komunitas mikroba yang mendukung pertumbuhan tanaman. Teknik sampling dan isolasi yang tepat sangat penting untuk mendapatkan representasi yang akurat dari bakteri rizosfer.

Teknik sampling dalam konteks mikrobiologi merupakan tahap awal yang krusial dalam memahami komunitas mikroorganisme di lingkungan tertentu. Pentingnya teknik sampling tidak hanya terletak pada representativitas sampel terhadap populasi yang ingin dipelajari, tetapi juga pada kesesuaian metode dengan kondisi lingkungan yang sedang diteliti. Misalnya, jika ingin mempelajari mikroorganisme di tanah, teknik sampling harus memperhitungkan kedalaman, jenis tanah, dan keberadaan faktor-faktor lingkungan lainnya yang dapat memengaruhi komposisi mikroba. Selain itu, pemilihan lokasi pengambilan sampel juga harus memperhatikan heterogenitas spasial dan temporal populasi mikroorganisme.

Setelah sampel terkumpul, langkah selanjutnya adalah isolasi mikroorganisme dari sampel tersebut. Proses isolasi bertujuan untuk memperoleh koloni mikroorganisme murni yang dapat dianalisis secara spesifik. Teknik isolasi yang paling umum digunakan adalah pengenceran berurutan (serial dilution) dan teknik streaking pada media agar. Pengenceran berurutan dilakukan dengan mengencerkan sampel bertahap dalam larutan steril, sehingga membantu mengurangi kepadatan mikroorganisme dan memungkinkan pertumbuhan koloni terpisah. Teknik streaking, di sisi lain, melibatkan penyebaran sampel pada permukaan media agar dalam pola tertentu, yang memungkinkan pertumbuhan koloni murni dari sel-sel individu.

Setelah berhasil diisolasi, mikroorganisme dapat dianalisis lebih lanjut menggunakan berbagai teknik mikrobiologi dan biokimia. Langkah ini mencakup identifikasi jenis mikroorganisme yang diisolasi serta analisis karakteristiknya seperti aktivitas enzimatik, kemampuan metabolisme, atau respons terhadap lingkungan. Identifikasi mikroorganisme dapat dilakukan menggunakan berbagai pendekatan, termasuk pengamatan morfologi sel, uji biokimia, atau teknik molekuler seperti PCR (Polymerase Chain Reaction).

(11)

Keseluruhan proses sampling dan isolasi mikroorganisme sangat penting dalam memahami peran mikroorganisme dalam berbagai konteks, mulai dari kesehatan manusia hingga keberlanjutan lingkungan. Informasi yang diperoleh dari analisis mikroorganisme dapat digunakan untuk mengembangkan strategi pengendalian penyakit, merancang proses industri yang efisien, atau memahami dinamika ekosistem secara lebih baik. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang teknik sampling dan isolasi mikroorganisme sangat diperlukan dalam studi mikrobiologi yang holistik dan aplikatif.

(12)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

1. Teknik sampling adalah teknik yang dilakukan untuk mengambil sampel pada suatu objek yang akan diteliti. Prinsip dari teknik sampling adalah mengambil mikroorganisme yang ada pada suatu sampel dengan suatu perlakuan atau metode tertentu untuk dilakukan, pengamatan, pengujian. Tujuan dari teknik sampling adalah untuk mengambil sampel mikroorganisme dari suatu sampel untuk pengamatan lebih lanjut. Peranan teknik sampling dalam pengujian mikrobiologi dilakukan untuk memudahkan dalam melakukan analisis jumlah mikroba sampel yaitu dengan mendapatkan hasil yang mewakili populasi sampel yang digunakan. Teknik sampling mempunyai peranan yang besar dalam menentukan keberhasilan riset untuk menghasilkan kemampuan prediksi yang kuat, serta generalisasi hasil riset kedalam populasi.

2. Jenis-jenis teknik sampling maserasi atau penghancuran sampel ditumbuk dan dihancurkan sehingga mikroba dipermukaan atau didalam dapat terlepas dan dilarutkan. Teknik sampling adalah swab (ulas) yaitu dengan menggunakan cotton swab steril pada sampel yang permukaannya luas. Lalu rinse (bilas) yaitu dengan melarutkan sel-sel mikroba yang menempel pada substrat yang ukurannya relative kecil. Kemudian masturasi yaitu sampel yang ditumbuk atau dihancurkan lalu dilarutkan oleh pelarut pepton. Terakhir pengambilan dengan sampel cair menggunakan pipet tetes atau mikropipet.

3. Isolasi adalah proses penumbuhan suatu bakteri atau jamur di dalam sebuah media untuk mendapatkan koloni bakteri atau jamur yang sejenis. Kerja aseptis perlu dan harus dilakukan pada praktikum ini yang tertujuan untuk mensterilkan lingkungan atau tempat sekitar. Teknik yang digunakan untuk isolasi mikroba ialah Teknik goresan, Teknik tuang/taburan, Teknik sebar, dan Teknik pengenceran.

5.2 Saran

Sebaiknya praktikan saat co-ass menjelaskan materi diperhatikan, praktikan harus mengetahui alat-alat dan metode kerja pada praktikum ini, jadi ketika offline nanti praktikan dapat menguji dan melakukan praktikum secara langsung dan benar dan tidak kebingungan saat membuat laporan utuhnya.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Arieska, P. K., & Herdiani, N. 2019. Pemilihan teknik sampling berdasarkan perhitungan efisiensi relatif. Jurnal Statistika Universitas Muhammadiyah Semarang, 6(2).

Arif. 2021. Identifikasi Teknik Sampling dan Solusi Mikroorganisme. Buku Mikrobiologi Dasar Jilid I. Bandung.

Djide, M. Natsir. 2021. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi Dasar. Makassar: UNHAS Press.

Mawarsih, E., Pramono, C., & Hastuti, S. 2020. PELATIHAN PEMBUATAN MIKRO ORGANISME SEBAGAI BAHAN STARTER PENGOMPOSAN. Civitas Ministerium, 2(01).

Santoso. 2020. Petunjuk Praktikum M.K Mikrobiologi Pertanian. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Yazurah. 2019. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel dengan metode snowball sampling , yakni mengambil sampel berdasarkan informasi dari individu yang dapat membantu peneliti

Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2001: 56). Tujuan Pengambilan contoh adalah kegiatan yang bertujuan mengambil sejumlah

Dalam pengambilan sampel kita menggunakan alat Grab sampel dengan tiga titik pengambilan sampel dengan menggunakan GPS, kita menggunakan dua metode yaitu metode ayakan dan

 Prinsip dari Plate Count ( metode hitung cawan) adalah jika sel mikroorganisme yang masih hidup ditumbuhkan pada medium agar, maka akan berkembang biak dan membentuk

mikroorganisme dalam berbagai %abitat ini memerlukan teknik untuk memisa%kan mikroorganisme dalam berbagai %abitat ini memerlukan teknik untuk memisa%kan atau mengisolasi mikroba

Dengan mengambil 20 ml sampel dari larutan tersebut, praktikan mencoba untuk mengetahui jumlah mol ion I - yang terkandung dalam larutan menggunakan metode

Teknik purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013: 126). Peneliti mengambil sampel berdasarkan kelas yang

Teknik yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode Total Sampling yaitu salah satu teknik pengumpulan sampel dengan cara mengambil semua sampel