• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Budidaya Domba Ke 4

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum Budidaya Domba Ke 4"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Segala puja serta puji marilah kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah dan karunia-Nya serta nikmat jasmani serta rohani sehingga Saya dapat menyelesaikan tugas individu dalam bentuk laporan ini. Saya ucapkan terimakasih kepada dosen pengajar dan dosen pembimbing yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menyelesaikan tugas laporan ini, saya ucapkan terimakasih kepada seluruh komponen yang telah membantu Saya dalam menyusun tugas laporan ini, terutama dalam media jejaring yang telah banyak memberikan informasi terhadap Saya.

Pada kesempatan kali ini saya yang ditugaskan untuk menyelesaikan makalah sebagai laporan harian dengan judul “Teknis Pengukuran Tubuh, Pengambilan Sampel Darah, Sampel Feces & Respon Fisiologis Domba” akan memaparkan isi dari makalah Saya secara rinci dan jelas. Dalam hal ini Saya akan memaparkan bebererapa sistem teknis dalam menangani domba diantaranya adalah pengambilan sampel darah kemudian membandingkannya dengan literatur yang ada.

Pada akhirnya saya menyadari bahwa laporan ini belum sempurna maka dari itu saya berharap akan kritik dan saran yang membangun serta saya berharap semoga tugas laporan yang saya susun dapat memberikan manfaat serta kontribusi yang baik terhadap diri saya sendiri dalam bidang keilmuan khususnya dan kepada para pembaca lain pada umumnya. Amin.

Bogor, 1 Mei 2013

(2)
(3)

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Faktor-faktor yang menentukan dalam usaha untuk penanggulangan dan pengendalian penyakit hewan menular adalah pengamatan dan pengujian penyakit hewan menular, baik di dalam ruangan laboratorium maupun di lapangan serta penerapan program yang terintegrasi antara pencegahan, pengamanan dan pemberantasan penyakit hewan. Oleh karena itu, teknik pengambilan sampel atau spesimen yang benar menjadi hal yang krusial dalam proses pendeteksian penyakit hewan menular. Kesalahan dalam teknik pengambilan sampel juga akan menggangu proses pengidentifikasian penyakit sehingga hasil yang didapat tidak maksimal.

Proses identifikasi beberapa penyakit hewan menular yang sifatnya strategis di Indonesia memerlukan pemeriksaan di laboratorium untuk peneguhan diagnosa penyakit seperti Brucellosis, Anthraks, Avian Influenza, Rabies, Pullorum ataupun Hog Cholera. Setiap pengujian penyakit-penyakit tersebut memiliki teknik pengambilan sampel yang berbeda. Oleh karena itu pada laporan praktikum ini akan dibahas mengenai teknik pengambilan sampel darah, feses ataupun organ hewan yang diduga menderita penyakit.

Tujuan

Tujuan pembuatan laporan hasil praktikum ini adalah untuk mengetahui bagaimana teknis respon fisiologis pada domba, serta mengetahui bagaimana cara mengambil spesimen atau sampel darah dan feses pada domba untuk diteliti di laboatorium dan mendiagnosa penyakit yang diderita oleh domba.

METODE

Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Praktikum Teknis Pengukuran Tubuh, Pengambilan Sampel Darah,

Sampel Feces & Respon Fisiologis Domba dilakukan pada hari Sabtu, 20 April 2013 dan pada hari 27 April 2013. Tempat pelaksanaan praktikum tersebut bertempat di Kandang Domba kampus Diploma IPB.

Alat dan Bahan

(4)

stetoskop, gunting, spuit, jarum hisap, alkohol, kapas, vacum tube, plastik sampel, dan label untuk memberikan keterangan pada spesimen.

Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan pada praktikum Teknis Pengukuran Tubuh,

Pengambilan Sampel Darah, Sampel Feces & Respon Fisiologis Domba dilakukan secara berkelompok. Metode pelaksanaan pertama pada praktikum teknis pengukuran tubuh dan respon fisiologis domba dilakukan handling pada domba dan dilanjutkan pengukuran panjang tubuh domba, tinggi tubuh domba dan lebar dada pada domba dilanjutkan dengan pencatatan hasil pengukuran untuk pengolahan data selanjutnya berupa perkiraan bobot badan domba dengan metode hitung tertentu.

Metode pelaksanaan pada praktikum kedua adalah teknis pengambilan sampel darah dan feses serta pemberian obat cacing pada domba, metodenya adalah dengan melakukan handling domba untuk mengambil sampel feses dan darah kemudian masing-masing dimasukkan ke dalam tempat sampel berupa plastik sampel dan vacum tube dan diberikan label untuk keterangan spesimen tersebut.

BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

Teknis Pengukuran Tubuh Domba a. Alat dan bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah: 1. Pipa Ukur badan domba, panjang badan domba, lebar dada domba, lebar pinggul domba, dan lingkar dada domba.

(5)

4. Pengukuran selanjutnya adalah panjang badan domba, dengan menggunakan meteran pita ataupun pipa ukur dari kedua sisi ujung

pada tulang dibawah ekor dan dekat dengan shenk pada kaki depan,

seperti pada gambar berikut.

5. Pengukuran berikutnya adalah lebar dada domba, dengan menggunakan pipa ukur dan meletakkanya tepat pada posisi dada dibawah kepala domba, seperti gambar berikut.

(6)

7. Pengukuran yang terakhir adalah lebar panggul, dengan menggunakan pipa ukur pada posisi belakang domba sebelum ekor dijepitkan pipa ukur agar mengetahui lebar panggulnya.

8. Hal yang terakhir adalah memasukkan data hasil pengukuran kedalam tabel pengamatan dan dapat dilakukan penghitungan bobot badan domba dengan tabel tersebut.

c. Hasil pengukuran

NO PENGUKURAN DATA UKUR KET

1 Lingkar Dada 76 Cm

2 Lebar Dada 18,8 Cm

3 Tinggi Badan 52,8 Cm

4 Panjang Badan 58,8 Cm

5 Lebar Pinggul 13,3 Cm

Dari data yang didapatkan maka dapat memperkirakan bobot badan domba dengan menggunakan rumus yang telah ditentukan.

Teknis Pengambilan Sampel Feses a. Alat dan bahan

(7)

3. Alat Tulis

b. Cara Kerja

1. Pengambilan sampel feses pada domba akan berguna untuk mendiagnosa adakah penyakit yang bersarang ditubuh domba.

2. Setiap kelompok mempersiapkan peralatan yang aka digunakan untuk mengambil sampel feses.

3. Seseorang membatu untuk menghandling domba dibagian pundaknya dengan kedua kaki.

4. Seseorang lainnya berada dibelakang domba untuk mengambil sampel feses yang langsung diambil dari dalam anus domba, karena jika

6. Setelah mendapatkan sampel feses kemudian plastik sampel dibalik dan jangan sampai terkena oleh tangan anda.

7. Ikat plastik sampel dan berikan keterangan dengan label berupa, nomor tagging domba, bangsa domba, umur, jenis kelamin domba, dan tanggal pengambilan sampel.

8. Masukkan hasil pengambilan ke dalam toolbox dry ice agar tetap terjaga dari hinggapan mikroorganisme lainnya.

c. Hasil pengambilan

Setelah didapatkan hasil pengambilan sampel, maka sampel dibawa ke dalam laboratorium untuk diteliti dan didapatkan hasil kesehatan domba tersebut. Beberapa hasil yang didapatkan dari pengambilan sampel feses domba.

(8)

1. Spoit

1. Setiap kelompok mempersiapkan peralatan yang aka digunakan untuk mengambil sampel darah.

mengetahui Vena Jugularis dan meraba kemudian menekannya agar

terlihat menyebul ke permukaan kulit.

5. Jika sudah ditemukan maka seorang lainnya bersiap untuk mengolesi alkohol pada daerah tersebut agar menjaga sterilisasi sampel darah. 6. Seseorang yang akan mengambil sampel darah diwajibkan untuk

mensterilkan tangannya dengan alkohol untuk menghindari kontaminasi mikroorganisme tersebut.

7. Dengan menggunakan spoit, dengan ukuran 45○ derajat jarum hisap

dimasukkan hingga menembus Vena Jugularis kemudian tarik spoit

sampai darah terhisap.

8. Pengambilan sampel darah dengan ukuran 1-5 ml. Karena jika berlebihan akan menyebabkan kekurangan darah pada domba.

(9)

Teknis Respon Fisiologis Domba a. Alat dan bahan

1. Stetoskop 2. Termometer 3. Stopwatch 4. Alat tulis

b. Cara Kerja

1. Dalam melakukan praktikum teknis respon fisiologis domba ada beberapa tahapan yang akan dilakukan, yaitu mengukur denyut jantung, frekuensi nafas, suhu rektal domba, dan penimbangan bobot badan.

(10)

3. Langkah kedua adalah pengukuran frekuensi nafas domba, cara kerjanya adalah dengan melakukan pengukuran menggunakan punggung telapak tangan karena memiliki kemampuan perabaan lebih tajam dibandingkan dengan telapak tangan, pengukuran frekuensi nafas dilakukan selama 1 menit. Kemudian dilakukan pengkuran kedua agar didapatkan hasil rata-rata frekuensi nafas domba tersebut. Catat hasi pengukurannya ke dalam tabel pengamatan.

4. Langkah ketiga adalah pengukuran suhu rektal domba, cara kerja yang digunakan adalah dengan, menggunakan termoter. Seseorang yang akan melakukan pengukuran suhu rektal domba harus memastikan

bahwa termometer berada di suhu 0○ C, cara yang digunakan untuk

(11)

c. Hasil Pengamatan Kegunaan suhu rektal

Suhu rektal dapat digunakan sebagai ukuran representatif dari suhu tubuh yang merupakan hasil paparan dari suhu dan kelembaban lingkungan. Suhu rektal normal dan nyaman untuk domba adalah

38.3-39.9°C pada zona thermoneutral zone. Suhu rektal antara domba perlakuan

untuk semua kategori waktu tidak berbeda nyata.

Laju denyut jantung

Laju denyut jantung domba tidak berbeda dan berada pada wilayah yang normal (60-120 detak/menit Duke’s 1995). Laju denyut jantung memiliki motif berbanding terbalik dengan laju respirasi terhadap ransum perlakuan. Jika laju respirasi tinggi maka laju denyut jantung rendah.

Laju respirasi

Indikasi terjadinya stres panas pada domba salah satunya dapat dilihat melalui laju respirasi yang dihasilkan, selain melalui metode perhitungan aliran gas oksigen yang dihirup oleh domba dengan menggunakan chamber atau head box. Laju respirasi digunakan sebagai indikator stres panas karena berhubungan dengan pengurangan gas CO2 pada jaringan tubuh dan masuknya O2 sebagai pembakaran pakan yang akan menghasilkan panas.

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

(12)

kesehatan domba. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua pekerjaan yang dilakukan untuk pencegahan serta pemeriksaan harus secara baik dan benar serta sesuai dengan prosedur yang ada sehingga terciptanya integrasi yang baik pada hasil akhir yang diharapkan oleh peternak tersebut.

Daftar Pustaka

Sudarmono, A.S dan Bambang Y. 2011. Beternak Domba. Jakarta:

Penebar Swadaya.

Haryanto Bagus et al . 2012. Petunjuk Praktis Penggemukan Domba.

Jakarta: PT AgroMedia Pustaka.

[Anonim]. Bab IV Bahan & Metode [PDF]. Bogor: IPB Respitory

[Anonim]. 2001. Modul Program Keahlian Budidaya Ternak [PDF].

(13)

Gambar

tabel  pengamatan  dan  dapat  dilakukan  penghitungan  bobot badan

Referensi

Dokumen terkait

Kesehatan pegawai yang rendah atau buruk akan mengakibatkan kecenderungan tingkat absensi yang tinggi dan produktivitas yang rendah, sehingga hal tersebut dapat mengganggu

Dari hasil pengukuran bathimetri ini nanti bisa diketahui besarnya laju sedimentasi yang terjadi yang selanjutnya digunakan untuk memprediksi berapa sisa usia guna Waduk

z “ “ Suatu Suatu Organisasi Organisasi yang yang memiliki memiliki ketrampilan ketrampilan menciptakan menciptakan , , menguasai?. menguasai dan dan membelajarkan

karton pembungkus botol vial tersebut diperlakukan sebagai limbah biasa r 2.3.4.6.7]. Penanganan Limbah

Meskipun teman tidak berada pada urutan pertama pendukung kebahagiaan remaja, namun relasi bersama teman yang tidak memuaskan dapat menjadi salah satu

Konsep ketahanan pangan bagi masyarakat adalah tersedianya bahan pangan (beras), adanya kemampuan dan akses masyarakat untuk membeli, dan juga tidak adanya ketergantungan

Dengan hasil nilai 0,43 berada pada kategori cukup berminat, hal ini menunjukkan bahwa adanya peranan Komunitas Jendela Lampung dalam meningkatkan minat belajar

Dilihat dari hasil penilaian konformasi tubuh domba I dan II dapat dikatakan bahwa kedua domba tersebut belum memenuhi rata-rata karkas domba pada umumnya dikarenakan usianya