• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH BANDUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH BANDUNG"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL AIR LAUT Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Air

Disusun oleh :

ADVENT SIMANGUNSONG NIM: 1512C2004

SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH BANDUNG

JURUSAN S1 LANJUTAN KIMIA

KONSENTRASI ANALIS KIMIA – NON REGULER 2016

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Air laut adalah air yang berada di laut atau samudera dan air laut tersebut memiliki kadar garam rata-rata 3,5%. Ekosistem air laut memiliki ciri-ciri abiotik yaitu memiliki kadar garam (salinitas) yang tinggi, tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca, habitat air laut saling berhubungan antara laut yang satu dengan laut yang lain, memiliki variasi perbedaan suhu di bagian permukaan dengan di kedalaman laut dan terdapat arus laut yang pergerakannya dapat dipengaruhi oleh arah angin, perbedaan densitas (massa jenis) air, suhu, tekanan air, gaya gravitasi, dan gaya tektonik batuan bumi. Seperti halnya ekosistem air tawar, pada ekosistem air laut merupakan media internal dan eksternal bagi organisme yang hidup didalamnya. Air merupakan zat yang mengelilingi seluruh organisme laut. Air laut sekaligus juga merupakan bagian penyusun atau pembentuk tubuh tumbuh-tumbuhan dan binatang bianatang laut.

Pengambilan contoh air merupakan hal yang penting dalam uji kualitas air karena contoh merupakan cerminan dari populasi yang ada dan harus mewakili keadaan air di lokasi pengambilan contoh, karena akan berpengaruh terhadap hasil analisis di Laboratorium. Keberhasilan metoda pengambilan contoh sangat tergantung pada peralatan untuk pengambilan contoh, teknik atau cara pengambilan, pelaksanaan dan penanganan serta penyempurnaan analisis Laboratorium.

Untuk mendapatkan contoh yang homogen dilakukan pengambilan contoh yang representatif, yaitu contoh yang dapat mewakili pada daerah purposif sekitarnya. Dengan pengambilan contoh yang representatif data hasil pengujian dapat menggambarkan kualitas lingkungan yang mendekati kondisi sesungguhnya. Pengambilan contoh yang telah direncanakan dengan baik akan mendukung pelaksanaan yang optimal. Dengan demikian pengambilan sampel merupakan tahap awal yang dilakukan dalam penentuan kualitas air, yang akan menentukan hasil pada pekerjaan berikutnya.

(3)

.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan sampling?

2. Bagaimanakah teknik sampling air laut?

3. Apa sajakah peralatan yang digunakan untuk sampling air laut?

4. Bagaimanakah teknik pengolahan sampling air laut?

.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi sampling.

2. Untuk mengetahui teknik sampling air laut.

3. Untuk mengetahui peralatan yang digunakan untuk sampling air laut.

4. Untuk mengetahui teknik pengolahan sampling air laut.

(4)

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Sampling

Sampling adalah teknik proses pengambilan sampel dari populasi sehingga sampel mewakili dan merepresentasikan dari suatu populasi. Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2001: 56). (Margono, 2004: 125) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representative untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Tujuan Pengambilan contoh adalah kegiatan yang bertujuan mengambil sejumlah barang untuk diuji, diamati, dijadikan arsip maupun dijadikan pembanding untuk mendapatkan bagian bahan yang sifatnya seragam atau hampir sama mendekati sifat populasi.

Pelaksanaan pengambilan contoh berdasarkan perencanaan harus memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh pada proses, kondisi barang dan hasil dari pengambilan contoh. Metode, peralatan dan cara penanganan contoh harus dapat menjamin bahwa kondisi contoh pada saat diambil di lapangan harus tetap sama sampai dengan proses pengujian atau pengamatan dilakukan. Kesalahan atau penyimpangan dalam proses pengambilan contoh berakibat pada hasil uji atau pengamatan contoh tidak sesuai dengan keadaan bahan atau populasi.

2. Teknik Sampling Air Laut

Pengambilan sampel air laut lebih komplek bila dibandingkan dengan pengambilan sampel air sungai maupun air danau/waduk. Sedangkan kualitas air laut sangat dipengaruhi oleh suhu, salinitas arah angin dan arus laut. Perbedaan nilai salinitas ini dipengaruhi oleh

(5)

seberapa besar air sungai atau air laut yang dominan pada daerah muara. Semakin besar air laut yang masuk ke aliran sungai maka nilai salinitasnya akan semakin besar, begitu juga sebaliknya.

2.1 Persiapan Pengambilan Sampel Air Laut

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam persiapan pengambilan sampel air laut adalah sebagai berikut:

1) Pemilihan jenis dan volume wadah sampel yang sesuai.

2) Pemilihan alat pengambil sampel yang sesuai.

3) Pencucian wadah, alat pengambil sampel, kertas saring, alat penyaring, sehingga bebas dari kontaminasi.

4) Persiapan peralatan pengukuran lapangan seperti : suhu, kelembaban, arah angin, debit aliran air, volume aliran udara, serta ordinat lokasi pengambilan sampel, pH, oksigen terlarut, daya hantar listrik dan salinitas. Peralatan ukur tersebut harus dikalibrasi atau dicek untuk menetapkan layak pakainya peralatan tersebut.

5) Persiapan peralatan pendukung, seperti : kotak pendingin (ice box), filter, pengawet.

6) Persiapan pengendalian mutu lapangan : Blanko lapangan (field blank), blanko peralatan (equipment blank), blanko wadah sampel (container blank), blanko penyaring (filter blank), blanko perjalanan (trip blank ortransport blank).

7) Persiapan rekaman lapangan.

2.2 Penentuan Lokasi Pengambilan Sampel

Apabila pengambilan sampel dilakukan pada lokasi yang sama namun mempunyai nilai salinitas yang berbeda disebabkan waktu pasang-surut, maka data kualitas air tidak dapat dibandingkan. Perbedaan nilai salinitas pada lokasi yang sama akan menyebabkan perbedaan matrik maupun karakteristik kimiawi. Penentuan lokasi pengambilan sampel didasarkan pada perbedaan nilai salinitas yang menunjukkan perbedaan ekosistem aquatik di air laut

(Gambar 1).

1) tidal zone (daerah pasang surut): 0,0 – 0,5 PSU 2) oligohaline (estuari/muara) : 0,5 – 5,0 PSU

(6)

3) mesohaline (pantai) : 5,0 – 18,0 PSU 4) polyhaline (laut) : 18,0 – 30,0 PSU 5) euhaline (samudra) : < 30,0 PSU

Apabila nilai salinitas telah diketahui dan digunakan sebagai dasar penentuan lokasi pengambilan sampel maka ordinat lokasi tersebut ditentukan dengan Global Positioning System (GPS). Penentuan ordinat maupun nilai salinitas ini dapat digunakan sebagai acuan dalam pengambilan sampel air laut.

2.3Penentuan Titik Pengambilan Sampel

Penentuan titik pengambilan sampel air laut pada beberapa kedalaman didasarkan pada perbedaan suhu dan salinitas. Hal ini disebabkan pola distribusi zat-zat kimia di air laut sangat tergantung pada perbedaan suhu atau salinitas kedalaman air.

Jumlah titik pengambilan sampel untuk air laut sangat tergantung pada tujuannya.

Secara umum penentuan titik kedalaman untuk pengambilan sampel air laut dilakukan sebagaimana Tabel 1. Pengambilan sampel 0 – 1 meter mewakili air permukaan sedangkan pengambilan dekat dasar laut harus hati-hati sehingga endapan dasar/sedimen tidak terambil.

Titik sampling air laut berdasarkan kedalaman

(7)

Titik-titik kedalaman pengambilan sampel air ditentukan dengan kaedah standar yaitu lapisan permukaan 0,2 d; lapisan tengah 0,4 d ; 0,6 d dan lapisan dalam 0,8 d (dimana d = kedalaman perairan lokasi sampling diukur dari permukaan).

Gambar 2. Ilustrasi pengambilan sampel air laut

Sebelum dilakukan pengambilan sampel perlu dilakukan pengujian untuk kedalaman perairan dan arus laut. Data tersebut diperlukan untuk menentukan banyaknya sampel yang diambil dan arah pengambilan sampel. Sampel diambil berdasarkan parameter yang akan diujikan dan pemilihan wadahpun disesuaikan dengan parameternya. Untuk parameter fisika dan kimia pada umunya adalah sama dengan cara pengambilan sampel dengan alat yang sesuai dan kedalaman yang telah ditentukan.

Sedangkan untuk parameter biologi Pengambilan contoh uji coliform menggunakan botol gelas gelap tutup ulir yang telah disterilkan. Contoh uji hanya diambil pada bagian permukaan.(0 m – 1 m).

(8)

2.4Prosedur Sampling Air Laut 1) Perencanaan:

• Lakukan perencanaan sampling: tujuan, waktu, lokasi, personel, bahan, peralatan, jumlah sampel, teknik sampling, dokumentasi dan laboratorium dimana sampel akan dianalisis.

• Konsultasi dengan laboratorium sebelum sampling mengenai seluruh aspek penangan dan pengawetan sampel, misal: volume sampel, jenis wadah, dan penggunaan pengawet). Laboratorium yang akan menganalisis sampel harus terakreditasi secara nasional.

2) Persiapan:

• Laboratorium yang akan menerima dan menganalisis sampel.

• Peralatan terkalibrasi dan bahan spesifik untuk sampel, termasuk wadah sampel dan peralatan sampling lainnya.

• Peralatan pendukung: GPS, Peta, perahu/kapal, pelampung, dsb.

• Personel terlatih, prosedur sampling dan dokumentasi.

• Pengendalian mutu dan rekaman sampling 3) Lokasi dan titik pengambilan sampel

Menentukan lokasi pengambilan sampel pada badan air dengan mengetahui keadaan geografi badan air dan aktivitas di sekitar badan air.

4) Pengambilan sampel air laut menggunakan SNI 06-2412 Tahun 1991 tentang metode pengambilan contoh kualitas air. Adapun langkah-langkahnya yakni:

• Botol mineral plastik 600 ml yang digunakan untuk mengambil sampel dibersihkan terlebih dahulu.

• Botol dibenamkan pada kolom perairan.

• Pengambilan sampel pertama, air digunakan untuk membersihkan botol sampel untuk kemudian dibuang kembali lalu diulang untuk beberapa kali.

• Pengambilan kedua merupakan sampel air yang akan diperiksa ke dalam botol sampel untuk kemudian ditutup, isi botol hingga penuh, kemudian setiap botol diberi label sesuai titik sampling.

2.5Pengendalian Mutu Sampling Air Laut 1) Jaminan mutu pengambilan sampel

• menghasilkan validitas data lapangan, sehingga data yang dihasilkan dapat dibuktikan secara teknis dan dapat dipertahankan secara legal.

(9)

• Jaminan mutu pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan alat gelas bebas kontaminasi, alat ukur yang terkalibrasi dan dikerjakan oleh petugas pengambil sampel.

2) Untuk menjaga kualitas sampling dan analisis:

• Quality Assurance (QA): menjaga proses dan prosedur yang benar

• Quality Control (QC): menjaga pengambilan sampel/monitoring sesuai rencana dan tujuan

3) Kelayakan pengambilan sampel dilakukan sebagai berikut :

• sampel lapangan (satu lokasi)

• sampel duplikat diambil dari titik yang sama pada waktu yang hampor bersamaan;

• sampel blanko terdiri :

o Blanko media, untuk medeteksi kontaminasi pada media dalam pengambilan sampel.

o Blanko perjalanan, sekurang kurangnya satu blanko perjalanan disiapkan untuk setiap jenis sampel yang mudah menguap.

2.6Penanganan Sampel

Untuk menjaga integritas sampel, beberapa faktor penanganan sampel perlu diperhatikan:

1) Penyimpanan 2) Labeling

3) Pre lab stabilisation (pengawetan)

4) Packing & shipping (keamanan sampel saat pengiriman)

3. Peralatan Sampling Air Laut

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan perencanaan suksesi yang telah dilakukan oleh pendiri (generasi pertama) Roti Gempol adalah dengan memisahkan dana, mengevaluasi

Rasulullah Saw adalah konselor yang berhasil dan unggul, karena dalam berbagai hadist Rasul dapat dibaca berbagai kisah/peristiwa tentang bagaimana beliau melakukan bantuan kepada

• Matriks banding berpasang diisi dengan bilangan yang menggambarkan relatif pentingnya suatu elemen atas elemen yang lainnya. Cn : Set elemen yang akan dibandingkan, satu tingkat

Dalam penelitian memiliki perbedaan dalam segi variabel bebas yang digunakan adalah persepsi terhadap Financial Reward dengan variabel terikat Komitmen Organisasi,

Guru membi Guru membimbing pese mbing peserta didik untuk meng rta didik untuk menggali infor gali informasi tentan masi tentang masalah sehari g masalah

Biakan bakteri dalam media MH 5% Sheep Blood Agar tersebut diamati ada atau tidak zona hambat yang terbentuk kemudian diameter zona hambat diukur menggunakan jangka

Kecerdasaan spiritual yang akan menyelaraskan antara kecerdasaan intelektual dan kecerdasan emosional yang akan berpengaruh terhadap suatu perilaku etis karena kecerdasaan

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi dari masyarakat. Wawancara ini ditujukan kepada masyarakat yang masih menggunakan tumbuhan