• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM PENYETELAN CELAH KATUP

N/A
N/A
PKTJ@CHANDRA YUDA PRATAMA

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM PENYETELAN CELAH KATUP "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM PENYETELAN CELAH KATUP

Disusun oleh : Chandra Yuda Pratama

(21021010)

Dosen Pengampu : Bapak Faris Humami, M.Eng

PROGRAM STUDI D-IV TEKNOLOGI REKAYASA OTOMOTIF POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN

2022

(2)

I. KOMPONEN SISTEM PENGAPIAN

1. Penggerak katup (timing gear/chain/belt) : Untuk menggerakkan poros nok dengan tenaga dari mesin (poros engkol).

2. Poros nok : Dengan tenaga yang diperolehnya, poros nok berfungsi untuk menekan valve lifter agar katup membuka.

3. Valve lifter : Menerima tekanan dari poros nok dan melanjutkan tekanan ke push rod.

4. Push rod : Menerima tekanan dari valve lifter dan melanjutkan tekanan ke rocker arm.

5. Rocker arm : Berfungsi untuk menekan katup agar membuka ketika menerima tekanan dari push rod.

6. Katup : Membuka dan menutup saluran masuk ataupun saluran buang.

7. Valve spring : Berfungsi mengembalikan katup keposisi menutup dan menjaga agar katup selalu dalam keadaan rapat.

II. PERALATAN PRAKTIKUM a. Unit motor starter

b. Circuit tester (volt dan ohm meter, multi meter) c. Feeler gauge

d. Obeng (+/-)

e. Spark plug gap gauge f. Dry cell battery (1,5 V)

g. Torque wrench (180 kg-cm, 13 ft-lb, 18 N-m) h. Engine Stand ( Mesin 7k )

i. Tool box

III. KESELAMATAN KERJA

1. Gunakan pakaian dan alat keselamatan kerja.

2. Siapkan dan gunakan peralatan kerja yang diperlukan sesuai SOP.

3. Lakukan pekerjaan dengan teliti dan aman mengikuti SOP.

4. Kunci kontak harus selalu pada posisi OFF jika tidak diperlukan.

5. Hati-hati dalam bekerja dengan bahan-bahan yang mudah terbakar.

6. Letakkan komponen yang telah dilepas pada tempat yang bersih.

(3)

IV. PEMBAHASAN

PROSEDUR DAN LANGKAH PENGETESAN PENGAPIAN Adapun langkah kerja dalam melakukan pengujian sebagai berikut:

1. Memeriksa kabel tegangan tinggi dan kabel busi.

2. Melepas kabel tegangan tinggi dengan menarik tutup karetnya.

3. Memeriksa tahanan antara kabel tegangan tinggi dengan tutup distributor menggunakan multimeter tidak melebihi dari harga maksimum.

4. Membersihkan dan memeriksa semua busi.

5. Menyetel celah elektroda busi.

6. Memasang kembali semua busi dan karetnya.

7. Memeriksa dan menyetel platine dengan membuka tutup ditributor.

8. Melepas rotor pada distributor.

9. Memutar pulli poros engkol menggunakan kunci ring sampai ebonit platinen menyentuh ujung nok.

10.Membersihkan ujung platina dari kemungkinan kotor ataupun terdapat oli karena dapat menyebabkan terjadi kesalahan saat menyetel.

11.Memasukan bilah feller gauge yang ukurannya sesuai spesifikasi mesin ke dalam celah platina.

12.Menyetel celah platina menggunakan obeng minus, menggeser obeng minus kekanan atau kekiri untuk memperbesar dan memperkecil celah platina.

13.Memasang kembali rotor dan menutup distributor kembali.

V. HASIL

Mesin konvensional jenis 7K yang tersedia untuk dilakukan praktikum penyetelan celah elektroda busi, ketahanan kabel dengan distributor, dan penyetelan celah platina pada distributor. Dari data tersebut didapat :

Bus i

Kondisi Tindakan

1 Tidak sesuai spesifikasi. Perlu distel 2 Tidak sesuai spesifikasi. Perlu distel

(4)

3 Tidak sesuai spesifikasi. Perlu distel

4 Tidak sesuai spesifikasi Perlu distel

 Dari data tabel diatas bahwa celah eletroda busi yang dapat distel dengan fuller gauge belum mencapai spesifikasi yang telah ditentukan yaitu 0,80 mm – 1,1 mm.

 Hasil dari ketahaana kabel dengan distributor yang dicek dengan menggunakan multimeter adalah 22.5

 Hasil dari pengecekan celah platina pada ditributor tidak sesuai dengan spesifikasi celah platina mesin konvensional jenis 7K adalah 0,80 mm.

VI. PEMBAHASAN

Mesin konvensional jenis 7K yang telah dilakukan pengecekan pada busi dan didapatkan bahwa celah elektroda yang dapat distel adalah semua busi.

Menyetel celah elektroda busi dapat dengan membengkokkan elektroda luarnya sampai mencapai spesifikasi celah yang tepat yaitu 0,8 mm – 1,1 mm.

Pada bagian pmeriksaan kabel dan tegangan tinggi dengan tutup distributor dengan menggunakan alat multimeter diperoleh data 22.5 padahal spesifikasi tahanan maksimum harus kurang dari 25 Kohm/ kabel, sehingga dengan diperoleh data 22.5 sesuai spesifikasi maka tidak harus mengganti kabel tegangan tinggi atau tutup ditributornya.

Sedangkan, pada bagian celah platina yang ada pada distributor tidak sesuai spesifikasinya. Dari hasil pengecekan celah platina didapat bahwa tidak berada dalam ukuran 0,8 mm sehingga harus distel ulang dengan menggunakan obeng minus dengan menggeser platina kekanan dan kekiri hingga dapat celah platina maksimum yaitu 0,8 mm.

Mesin konvensional jenis 7K yang telah dilakukan pengecekan pada busi dan didapatkan bahwa celah elektroda yang dapat distel adalah semua busi.

Menyetel celah elektroda busi dapat dengan membengkokkan elektroda luarnya sampai mencapai spesifikasi celah yang tepat yaitu 0,8 mm – 1,1 mm.

Pada bagian pmeriksaan kabel dan tegangan tinggi dengan tutup distributor dengan menggunakan alat multimeter diperoleh data 22.5 padahal spesifikasi tahanan maksimum harus kurang dari 25 Kohm/ kabel, sehingga dengan

(5)

diperoleh data 22.5 sesuai spesifikasi maka tidak harus mengganti kabel tegangan tinggi atau tutup distributornya.

Sedangkan, pada bagian celah platina yang ada pada distributor tidak sesuai spesifikasinya. Dari hasil pengecekan celah platina didapat bahwa tidak berada dalam ukuran 0,8 mm sehingga harus di setel ulang dengan menggunakan obeng minus dengan menggeser platina ke kanan dan ke kiri hingga dapat celah platina maksimum yaitu 0,8 mm.

VII. KESIMPULAN

 Dari hasil pengujian, bahwa semua kondisi busi tidak sesuai dengan spesifikasi sehingga semua busi haru di setel dengan membengkokkan eletroda bagian luarnya.

 Kemudian untuk kondisi kabel tegangan tinggi dan distributor yang diuji dengan menggunankan multi meter sudah sesuai spesifikasi tanpa melebihi tahanan maksimum.

 Pengujian celah platina belum sesuai dengan spesifikasi, sehingga perlu dilakukan penyetelan ulang terhadap celah platina.

(6)

DOKUMENTASI

Referensi

Dokumen terkait