• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI MENGENAL MACAM MACAM TEPI DAUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI MENGENAL MACAM MACAM TEPI DAUN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI

MENGENAL MACAM – MACAM TEPI DAUN

Disusun oleh : SYAYID NURROFIK

1404020003

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2015

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. DASAR TEORI  Pengertian Daun

Istilah bagi seluruh daun pada tanaman adalah phyllom. Namun, dikenal juga istilah daun hijau, katafil, hipsofil, kotiledon (keping biji), profil dan lain-lain. Daun hijau berfungsi khusus untuk fotosintesis dan biasanya berbentuk pipih mendatar sehingga mudah memperoleh sinar matahari dan gas CO2.

katafil adalah sisik pada tunas atau pada batang dibawah tanah dan berfungsi sebagai pelindung atau tempat penyimpan cadangan makanan. Daun pertama pada cabang lateral disebut prophyll, pada monokotil hanya ada satu helai prophyll, pada dikotil ada dua helai. Hipsofil berupa berbagai jenis brakte yang mengiringi bunga dan berfungsi sebagai pelindung. Kadang-kadang hipsofil berwarna cerah dan berfungsi serupa dengan mahkota bunga. Kotiledon merupakan daun pertama pada tumbuhan (Hidayat, 1995).Daun merupakan alat yang penting bagi kelangsungan hidup tumbuhan, sebab disitu terjadi proses fotosintesis yang akan menghasilkan makanan bagi tumbuhan. Hasil fotosintesis akan didistribusikan ke seluruh organ untuk pertumbuhan dan perkembangan. Daun tidak seperti organ lain dari tumbuhan karena umumnya bersifat sementara. Untuk fotosintesis diperlukan sinar dan klorofil serta CO2 dan H2O sebagai bahan baku, dengan demikian posisi daun mempengaruhi

strukturnya. Selain itu pengaruh lingkungan yang lain seperti ketersediaan air, adanya kadar garam yang tinggi dalam air disekitar tumbuhan juga berpengaruh terhadap struktur luar dan dalam dari daun (Savitri, 2008). Daun terbagi menjadi daun tunggal dan daun majemuk. Pada daun majemuk terdapat sejumlah anak daun yang melekat pada tangkai dun atau panjangannya. Sumbu bersama itu disebut rakis. Jika anak daun muncul disisi lateral dari rakis, daun disebut majemuk bersirip, dan kalau semua anak daun muncul di ujung rakis yang amat

(3)

pendek sehingga dapat dikatakan melekat di ujung tangkai daun bersama, maka daun seperti itu disebut daun majemuk menjari (Tjitrosoepomo, 1993).

Tepi daun (margo folli)

Secara garis besar tepi daun dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu rata (integer) dan bertoreh (divisus). Toreh-toreh pada tepi daun sangat beraneka ragam sifatnya. Biasanya toreh-toreh pada tepi daun dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu:

1. Tepi daun dengan toreh yang merdeka

Tepi daun dengan toreh yang merdeka banyak pula ragamnya, namun yang sering kita jumpai adalah tepi daun yang dinamakan :

a. bergerigi (serratus), jika sinus dan angulus sama lancipnya. ex: daun lantana ( Lantana camara L. )

b. Bergerigi ganda atau rangkap (bisseratus), yaitu tepi daun seperti diatas , tetapi angulusnya cukup besar, dan tepinya bergerigi lagi

c. bergerigi (dentatus), jika sinus tumpul sedang angulusnya lancip. ex : daun beluntas (Pluchea indica Less)

d. beringgit (crenatus), kebalikannya bergigi, jadi sinusnya tajam dan angulusnya yang tumpul. ex : daun cocor bebek ( Kalanchoe pinnata Pers )

e. berombak (repandus). Jika sinus dan angulus sama – sama tumpul, ex : daun air mata pengantin ( Antigonon leptopus Hook et Arn )

2. Toreh daun denga toreh-toreh yang mempengaruhi bentuknya Berdasarkan dalamnya torehan pada tepi daun dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :

· berlekuk (lobatus), · bercangap (fissus), dan · berbagi (partitus).

(4)

a. berlekuk menyirip ( pinnatilobus), jika tepi berlekuk mengikuti susunan tulang daun yang menyirip. ex : daun terong (Solanum melongena L. )

b. Bercangap menyirip ( pinnatifidus ), tepi bercangap, sedang daunnya mempunyai susunan tulang yang menyirip. ex : daun keluwih (Artocarpus communis Forst )

c. berbagi menyirip ( pinnatipartitus ), tepi berbagi dengan susunan tulang yang menyirip. daun kenikir ( Cosmos caudatus M.B.K )

d. berlekuk menjari ( palmatilobus ), tepi berlekuk, susunan tulang menjari. ex : jarak pagar ( Jatropha corcos L. )

e. bercangap menjari ( palmatefidus), jika tepinya bercangap sedang susunan tulangnya menjari. ex : daun jarak ( Ricinus communis L. )

f. berbagi menjari ( palmatipartitus ), yaitu jika tepi berbagi sedang daunnya mempunyai susunan tulang yang menjari. daun pepaya

B. TUJUAN

(5)

BAB II

METODOLOGI PRAKTIKUM

A. ALAT DAN BAHAN  Alat 1. Kertas 2. Pensil 3. Penghapus  Bahan 1. Daun amatan (). B. PROSEDUR KERJA - Mengenal tepi daun

 Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum.  Mengamati

(6)

BAB III

HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS DATA HASIL PENGAMATAN

No Nama Daun Tepi daun

1 Daun Umbi Jalar (Impoea batatas) Tepi daun berlekuk 2 Daun Begonia (Begonia gabra) Tepi daun bergerigi ganda 3 Daun Sirsak (Annona muricata) Tepi daun rata

4 Daun Singkong (Manihot

utilissima) Tepi daun berbagi

5 Daun Papaya (Carica papaya) Tepi daun bercangap 6 Daun Kersen (Muntingia calabura) Tepi daun bergerigi 7 Daun Lampasan (Ocimum sanctum

L.) Tepi daun beringgit

8 Daun Gelombang Cinta (Anthurium

ploiomania) Tepi daun berombak

9 Daun Tembelekan (Lantana

camara L.) Tepi daun bergerigi

1.2 Pembahasan

Pada praktikum kali ini adalah bertujuan untuk dapat memahami dan mengerti macam-macam tepi daun, daun-daun yang diamatai antara lain: Daun umbi jalar (Impoea Batatas), Daun begonia (Begonia Gabra), Daun sirsak (Annona Muricata), Daun singkong (Manihot Utilissima),Daun papaya (Carica Papaya), Daun kersen (Muntingia Calabura),Daun lampasan, Daun gelombang cinta (Anthurium Ploiomania).

1. Daun Umbi Jalar (Impoea batatas)

Dalam sistematika tumbuhan, tanaman ubi jalar diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

(7)

Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledone Ordo : Convolvulales Famili : Convolvulaceae Genus : Ipomea

Spesies : Ipomea batatas L. Sin. Batatas edulis Choisy.

Tanaman ubi jalar termasuk tumbuhan semusim yang memiliki susunan tubuh utama terdiri dari batang, ubi, daun, bunga, buah. Daun berbentuk bulat sampai lonjong dengan tepi daun rata atau berlekuk dangkal sampai berlekuk dalam, sedangkan bagian ujung daun meruncing. Helaian daun berukuran lebar, menyatu mirip bentuk jantung, namun ada pula yang bersifat menjari. Daun biasanya berwarna hijau tua atau hijau kekuning-kuningan.

2. Daun Begonia (Begonia glabra)

Dalam sistematika tumbuhan, tanaman Begonia diklasifikasikan sebagai berikut :

Divisi : Spermatophyta Sub Divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Bangsa : Cistales

Suku : Begonaceae Marga : Begonia

Jenis : Begonia glabra Kuiz. ex Pav.

Tanaman begonia merupakan tanaman berdaun tunggal, bangun daunnya berbentuk jantung, pangkal daunnya tumpul, belah dua, ujung daunnya runcing, tepi daunnya beringgit, pertulangan daun menyirip, warna daun hijau berbintik - bintik putih.

3. Daun sirsak (Annona muricata )

Dalam sistematika tumbuhan, tanaman Sirsak diklasifikasikan sebagai berikut:

(8)

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil) Sub Kelas : Magnoliidae

Ordo : Magnoliales Famili : Annonaceae Genus : Annona

Spesies : Annona muricata L.

Tumbuhan ini berbentuk pohon, berwarna coklat tua, batang berkayu (lignosus), silindris, permukaan kasar, percabangan simpodial. Arah tumbuh batang tegak lurus, arah tumbuh cabang ada yang condong ke atas dan ada yang mendatar. Memiliki daun berbentuk jorong (ovalis atau ellipticus). Permukaan daun licin (laevis) dan mengkilat (nitidus), tepi daun rata (integer), daging daun tebal dan kaku seperti kulit/belulang (coriaceus). Pangkal daun runcing daun ujung daun tumpul (obtusus).

4. Daun Singkong (Manihot utilissima)

Dalam sistematika tumbuhan, tanaman singkong di klasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbunga) Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Euphorbiales Famili : Euphorbiaceae Genus : Manihot

(9)

Daun singkong merupakan daun tidak lengkap yang hanya terdapat helaian (lamina) dan tangkai (petiolus), sehingga type daunnya termasuk daun bertangkai. Bangun daun ketela pohon adalah bangun bulat (orbicularis). Ujung daun ketela pohon adalah runcing (acutus), pangkal daunnya rata (truncatus). Tulang daun ketela pohon adalah menjari. Tepi daunnya rata, ketela pohon memiliki type toreh berbagi menjari (palmatipartitus). Daging daunnya lunak (herbaceus). Warna daunnya hijau, permukaan daunnya gundul (glaber), type daun majemuk beranak daun 5 dan 6. Setiap buku terdapat satu tangkai daun, letaknya berseling.

5. Daun Papaya (Carica papaya)

Dalam sistematika ( taksonomi ) tumbuhan, tanaman pepaya diklasifikasikan sebagai berikut :

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas : Dilleniidae

Ordo : Violales

Famili : Caricaceae

Genus : Carica

Spesies : Carica papaya L.

Pepaya (Carica papaya) merupakan tumbuhan yang berbatang tegak dan basah. Pohon pepaya umumnya tidak bercabang atau bercabang sedikit, tumbuh hingga setinggi 5-10 m dengan daun-daunan yang membentuk serupa spiral pada batang pohon bagian atas. permukaan batang pepaya terlihat bekas perlekatan daun. batang tidak memiliki cabang. arah tumbuh batang tegak lurus. Daunnya berbentuk bulat/bundar (orbicularis), merupakan daun tunggal bertulang daun menjari dengan tangkai yang panjang dan berlubang di bagian tengah. Tepi daun bercangap menjari

(10)

(palmatifidus). Permukaan daun licin (laevis) sedikit mengkilat (nitidus), daging seperti perkamen (perkamenteus)

6. Daun kersen (Muntingia calabura)

Dalam sistematika tumbuhan, tanaman kersen diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae Subkingdom : Trachebionta Superdivision : Spermatophyta Division : Magnoliophyta Class : Magnoliopsida Subclass : Dilleniidae Order : Malvales Family : Elaeocarpaceace Genus : Muntingia L.

Species : Muntingia calabura L.

Kersen, berbentuk pohon, berwarna coklat keputih-putihan, batang berkayu (lignosus), silindris, permukaan batang berbulu halus, percabangan simpodial. Arah tumbuh batang tegak lurus, arah tumbuh cabang ada yang condong ke atas dan ada yang mendatar. Daun ini merupakan daun tunggal, berseling, berbentuk jorong, panjang 6-10 cm, ujung daun runcing, pangkal berlekuk, tepi daun bergerigi, permukaan daun berbulu halus, pertulangan menyirip, hijau, mudah layu. daging daun seperti kertas (papyraceus). 7. Daun Lampasan (Ocimum sanctum L.)

Dalam sistematika tumbuhan, tanaman lampasan diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom :Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom :Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi :Spermatophyta (Menghasilkan biji)

(11)

Divisi :Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas :Magnoliopsida (Berkeping dua / dikotil) sub kelas : Asteridae

ordo : Lamilaes Family : Lamiaceae Genus : Ocimum

Spesies : Ocimum sanctum L.

Daun tersusun spiral, panjang petiola 0.5-16 cm, helaian daun 2-22 cm x 1-25 cm, pada pangkal bertulang daun 5-7, rata di bagian lebih bawah daun besar, melingkar, pangkal bentuk jantung, ujung bercuping 3-5 dengan cuping meruncing, di bagian lebih atas deun kecil, bulat telur hingga memanjang, biasanya tidak bercuping, tepi daun beringgit, di bagian atas tipis, bagian bawah tertutup rambut bentuk bintang yang rapat

8. Daun Gelombang Cinta (Anthurium plomania) Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Alismatales Famili : Araceae Genus : Anthurium

Spesies : Anthurium plowmanii

Daun ini berbentuk mirip dengan daun tembakau. Teksturnya keras dan tebal, bertangkai pendek, lebar dan panjang, Daun muda sedikit agak merah, sedangkan apabila sudah tua berwarna hijau. Urat daun tampak lebar dan bentuk daun panjang dengan ujung daun meruncing. Susunan daun kompak dan tebal dengan tepi daun bergelombang. Permukaan hijau mengkilap dengan gurat daun jelas.

(12)

9. Daun Tembelekan (Lantana camara) Klasifikasi daun tembelekan adalah : Kerajaan : Plantae

Ordo : Lamiales Famili : Verbenaceae Genus : Lantana

Spesies : Lantana camara

Tembelekan merupakan perdu tegak atau setengah merambat, bercabang banyak, rantingnya berbentuk segi empat, ada varietas berduri dan ada varietas yang tidak berduri. Daunnya tunggal, duduk berhadapan, berbentuk bulat telur dengan ujung meruncing, tepi daun bergerigi, tulang daun menyirip, permukaan atas berdaun banyak dan terasa kasar apabila diraba dengan permukaan bawah berambut jarang.

A. KESIMPULAN

 Macam – macam tulang daun

Tulang Daun Menyirip, Tulang Daun Menjari, Tulang Daun Sejajar.  Ujung daun (Apex Folli)

Runcing (Acutus), Meruncing (Acuminatus), Tumpul (Obsutus), Membulat (rotundatus), Rompang (truncatus), Terbelah (Retusus)

Pangkal Daun

Runcing (acutus), Meruncing (acuminatus), Tumpul (obtusus), Membulat (rotundatus), Rompang atau rata (truncatus), Berlekuk (emarginatus).

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Tjitrosoepomo, Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Anjeli, Abu. 2011. Laporan Praktikum Tepi Daun.

https://abuanjeli.wordpress.com/2011/12/08/laporan-praktikum-tepi-daun.html

Ulfah, Rahmania. 2014. Laporan Praktikum Morfologi Tumbuhan. https://rahmaniahulfah.wordpress.com/2014/06/07/laporan-praktikum-i-morfologi-tumbuhan/.html

Soradika, Refiana O. 2014. Laporan Praktikum Daun Tunggal.

http://refianaoktasoradika.blogspot.com/2014/03/laporan-praktikum-1-daun-tunggal.html

www.wikipedia.com

(14)
(15)

Referensi

Dokumen terkait

Ragi 15gr Dari gambar tersebut (a) pada kombinasi 25% kulit singkong dan 75% kulit nanas dengan penambahan massa ragi sebanyak 11 gram, terlihat jamur yang tumbuh

Failure Mode and Effect Analisys (FMEA) untuk mengidentifikasi setiap tahap proses dan metode Failure Tree Analisys (FTA) untuk mencari akar penyebab kegagalan,

Keduanya harus diajukan oleh jaksa apabila ia akan menilai putusan bebas yang tidak murni tersebut Permohonan kasasi dapat diajukan oleh pihak yang termasuk apa

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalis pengaruh lingkungan kerja fisik dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan baik secara parsial

Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :(1) manakah yang memberikan prestasi belajar lebih baik model pembelajaran Group Investigation atau langsung, (2)

Berdasarkan hasil uji bivariat dengan menggunakan uji independent t test p hitung = 0,000 (p = < 0,05) menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang signifikan

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Hubungan antara pengetahuan ibu PUS dengan

Sehingga menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan prokrastinasi muroja’ah