Jurnal kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 76 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU PUS DENGAN MINAT
PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS BATAHAN KABUPATEN MANDAILING NATAL TAHUN 2014
Wilhelmina Wahara
Dosen STIKes Helvetia Medan, Indonesia
ABSTRACT
Family Planning (FP) is one of the most preventive health services and primary basis for women, although not entirely effective at every mother. IUD is a long-term contraceptive methods. IUD or IUD is a contraceptive device that is inserted into the uterus that many forms, consisting of plastic (polyethylene) .There are heavily copper (Cu), some are not, some are twisted copper mixed with silver (Ag). There are also the dibatangnya contains the hormone progesterone. The purpose of this study was to determine the knowledge Mother EFA region of interest using the IUD PHC Batahan Mandailing Natal 2014. Type or design of survey research is descriptive analytic correlation approach using cross-sectional design, the use of the entire population to be sampled as many as 48 maternal age category 21-40 years. Based on this research, cross tabulation between maternal EFA knowledge with the use of contraceptive IUD above, note that of the 14 respondents (29.2%) were knowledgeable good, all are interested in using contraception. Of the 24 respondents (50.0%) were knowledgeable enough, four respondents (8.3%) are interested in using contraceptive IUD and 20 respondents (41.7%) had no interest in using contraceptive IUD. A total of 10 respondents (20.8%) were less knowledgeable, only one respondent (2.1%) who are interested in using contraceptive IUD and 9 respondents (18.8%) are not interested in using the tool kontrsespsi IUD. Based on the statistical test with Pearson chi-square at 95% confidence level with α = 0.05, df = 2, obtained p-value = 0.000 <Sig α (0.05). These results prove that there is a significant relationship between maternal knowledge EFA with interest using contraceptive IUD. It can be concluded that there is a significant relationship between mother Knowledge EFA With interest in the election Contraceptive IUD At PHC Batahan Madina 2014. It is suggested to Mrs. EFA that with good knowledge and keen interest in the use of long-term contraception, especially IUD (Intrauterine Device) will improving maternal health and family.
Keywords : Knowledge, interest, Selection tool IUD Contraception Bibliography : 20 (2010-2013)
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan salah satu permasalahannya yaitu masih tingginya pertumbuhan penduduk. Jumlah penduduk berdasarkan sensus tahun 2010 diketahui bahwa
pertumbuhan penduduk melebihi proyeksi nasional yaitu sebesar 237,6 juta dengan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) 1,49 % per tahun. Jika laju pertumbuhan penduduk 1,49 % per tahun maka setiap tahunnya akan terjadi pertumbuhan penduduk
Jurnal kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 77 sekitar 3,5 juta lebih, maka jumlah
penduduk pada tahun 2011 sekitar 241 juta lebih. Semakin tinggi pertumbuhan penduduk semakin besar usaha yang dilakukan untuk mempertahankan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu pemerintah terus berupaya untuk menekan laju pertumbuhan dengan program Keluarga Berencana.(1)
Kemampuan mengembangkan sumber daya alam laksana deret hitung, sedangkan pertumbuhan dan perkembangan manusia laksana deret ukur, sehingga pada satu titik sumber daya alam tak mampu menampung kebutuhan manusia. Berdasarkan pendapat yang demikian. Diharapkan setiap keluarga memperhatikan dan merencanakan jumlah keluarga yang diinginkan.(2)
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Untuk optimalisasi manfaat kesehatan KB, pelayanan tersebut harus disediakan bagi wanita dengan cara menggabungkan dan memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan reproduksi utama dan yang lain. Juga responsif terhadap berbagai tahap kehidupan reproduksi wanita. Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita.(3)
Keluarga Berencana ( KB ) adalah gerakan untuk membentuk suatu keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Program KB dirintis sejak tahun 1951 dan terus berkembang, sehingga pada tahun 1970 terbentuk Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN). Program ini salah satu tujuannya adalah penjarangan kehamilan dengan menggunakan metode kontrasepsi dan menciptakan kesejahteraan ekonomi dan sosial bagi seluruh masyarakat melalui usaha-usaha perencanaan dan pengendalian penduduk.(1)
Kontrasepsi adalah alat yang digunakan untuk menunda, menjarangkan kehamilan, serta menghentikan kesuburan. Kontrasepsi berasal dari kata “kontra” dan “konsepsi”. Kontra berarti mencegah atau melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur (ovum) yang matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan. Kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur dengan sperma tersebut (4).
IUD / Spiral merupakan alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang dimasukkan ke dalam rongga rahim,yang harus diganti jika sudah digunakan selama periode
tertentu. IUD merupakan
carakontrasepsi jangka panjang. Nama populernya adalah spiral.
Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, bahwa dari jumlah 30,931 wanita, pemakaian suatu alat/ cara KB oleh wanita berstatus kawin mengalami peningkatan menjadi 61 % pada tahun 2011. Kontrasepsi yang banyak digunakan di Indonesia adalah metode suntikan (30%), pil (12,5%), IUD (4,7%), Implant (2,6%), MOW atau sterilisasi wanita (3%), kondom (1,2%) dan MOP atau sterilisasi pria (0,2%).
Data jumlah peserta KB aktif di Sumatera Utara pada tahun 2013 sebanyak 5.285.530 atau sebesar 128,38 % dari jumlah PUS yang ada sebanyak 6.663.396 atau 79,32%.
Jurnal kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 78 Bila dirinci lebih lanjut proporsi
peserta KB aktif yang terbanyak di Sumatera Utara adalah suntik (57,09%), diikuti oleh pil (15,95%), Implant atau susuk KB (9,84%), IUD (8,32%), MOW atau sterilisasi wanita (5,48%), kondom (2,25%) dan MOP atau sterilisasi pria (1,10%) (5).
Berdasarkan data dari Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Mandailing Natal bulan Desember 2012 terdapat peserta KB aktif sebanyak 197,197 dengan jumlah akseptor IUD di desa Batahan sebanyak 1170 orang (0,07%) ( 5).
Data diatas dapat diambil simpulan bahwa belum ada metode kontrasepsi yang dapat menarik akseptor untuk menggunakannya sebagai alat untuk menjarangkan kehamilan. Padahal berbagai metode kontrasepsi merupakan salah satu metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP), yang mempunyai efektifitas 0,6 - 0,8 kehamilan dari 100 perempuan dalam satu tahun pertama penggunaan. (5)
Berdasarkan studi
pendahuluan yang telah dilakukan pada bulan Juni tahun 2014 melalui metode wawancara tentang berbagai alat kontrasepsi, dan macam- macam IUD terhadap 10 ibu diperoleh bahwa 5 ibu berpengetahuan kurang , 3 Ibu berpengetahuan cukup, dan 2 ibu berpengetahuan baik tentangkontrasepsi jangka panjang IUD. Kemudian dari 10 akseptor tersebut walaupun memiliki pengetahuan, tetap tidak berminat menggunakan alat kontrasepsi. Dari data ini terlihat bahwa keberhasilan KB sangat berkaitan erat dengan pengetahuan ibu tentang KB dan minat. Dari uraian diatas peneliti tertarik melakukan penelitian
mengenai “ Hubungan antara pengetahuan ibu PUS dengan minat penggunaan alat kontrasepsi IUD di wilayah kerja Puskesmas Batahan Kabupaten Mandailing Natal tahun 2014
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Hubungan antara pengetahuan ibu PUS dengan minat penggunaan alat kontrasepsi di wilayah kerja Puskesmas Batahan Kabupaten Mandailing Natal tahun 2014.
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui distribusi frekuensi pengetahuan Ibu PUS diwilayah kerja Puskesmas Batahan Kabupaten Mandailing Natal tahun 2014.
2. Mengetahui distribusi frekuensi antara Minat penggunaan Alat kontrasepsi IUD di wilayah kerja Puskesmas Batahan Kabupaten Mandailing Natal tahun 2014. 3. Mengetahui Hubungan
Pengetahuan Ibu PUS dengan Minat penggunaan Alat kontrasepsi IUD di wilayah kerja Puskesmas Batahan Kabupaten Mandailing Natal tahun 2014.
METODE PENELITIAN
Jenis atau Desain penelitian yang digunakan adalah survei deskriptif analitik dengan pendekatan korelasional menggunakan desain cross sectional, yang bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu dengan minat penggunaan alat kontrasepsi IUD ” di wilayah kerja Puskesmas Kuala Batahan Kabupaten Mandailing Natal tahun 2014.(15)
Jurnal kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 79 Penelitian ini dilakukan di wilayah
kerja Puskesmas Kuala Batahan Kabupaten Mandailing Natal tahun 2014 alasan pemilihan lokasi penelitian karena belum pernah dilakukan judul penelitian yang sama seperti yang diteliti oleh peneliti.
Waktu penelitian ini dilakudkan pada bulan Juni sebagai survey awal dan pada bulan Juli sampai Agustus 2014 sebagai lanjutan akhir penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang datang berkunjung ke puskesmas pada bulan Juni- Agustus di wilayah kerja Puskesmas Batahan Kabupaten Mandailing Natal tahun 2014. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Dengan menggunakan seluruh populasi untuk dijadikan sampel sampel yaitu sebanyak 48 ibu.
Analisis Data
Semua data yang diperoleh dibuat suatu analisa sehingga data tersebut dapat memberi makna yang berguna untuk memecahkan masalah penelitian. Penelitian ini menggunakan analisa :
1. Analisa Univariat
Dilakukan untuk memperoleh gambaran masing-masing variabel, baik dalam variabel independen maupun variabel dependen. Data tersebut dapat ditampilkan dalam table distribusi frekuensi.
2. Analisa Bivariat
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pengetahuan ibu dengan minat menggunakan alat kontrasepsi didesa bantahan Kabupaten Mandailing Natal. Data tersebut dapat ditampilkan dalam tabulasi silang / cross table dengan menggunakan uji chie square dengan taraf kemaknaan α = 0.001 – 0.005.
Hasil Penelitian Analisis Uji Univariat
1. Pengetahuan Ibu PUS tentang Kontrasepsi IUD / Spiral
Distribusi frekuensi pengetahuan ibu PUS dengan pemilihan alat kontrasepsi IUD di Puskesmas Batahan Madina Tahun 2014, yang terdiri dari 20 pertanyaan pengetahuan. Pengetahuan responden tentang pemilihan alat kontrasepsi IUD dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.1.
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu PUS Dengan Minat pemilihan Alat Kontrasepsi IUD Di Puskesmas Batahan Madina Tahun 2014
No Pengetahuan Jumlah F % 1 Baik 14 29,2 2 Cukup 24 50,0 3 Kurang 10 20,8 Total 48 100
Dari tabel 4.1 dapat di lihat bahwa dari 48 responden diketahui yang berpengetahuan baik sebanyak 14 responden (29,2%), yang
berpengetahuan cukup sebanyak 24 responden (50,0%) dan yang berpengetahuan kurang sebanyak 10 responden (20,8%). Dengan demikian
Jurnal kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 80 dapat disimpulkan bahwa mayoritas
ibu yang mengerti tentang alat kontrasepsi IUD adalah berpengetahuan cukup sebanyak 24 responden (50,0 %).
Distribusi frekuensi pemilihan alat kontrasepsi IUD Di Puskesmas Batahan Madina Tahun 2014. yang terdiri dari 10 pertanyaan pemilihan dapat dilihat pada Tabel dibawah ini : Minat Menggunakan IUD
Distribusi Frekuensi Ibu PUS Dengan Minat Menggunakan Alat Kontrasepsi IUD di Puskesmas Batahan Kabupaten Madina Tahun 2014
No Minat Ibu PUS Jumlah
F %
1 Berminat 19 39,6
2 Tidak Berminat 29 60,4
Total 48 100
Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa dari 48 responden, diketahui yang berminat menggunakan alat kontrasepsi IUD adalah sebanyak 19 responden (39,6%) dan yang tidak berminat adalah sebanyak 29
responden (60,4 %). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas ibu PUS dengan minat menggunakan alat kontrasepsi IUD adalah tidak berminat sebanyak 29
responden (60,4%)
Analisa Bivariat
Hubungan Pengetahuan Ibu PUS Dengan Minat Menggunakan Alat Kontrasepsi IUD
Pengetahuan Mi
Menggunakan Alat Kontrasepsi IUD
Tot Berminat Tidak Berminat f % f % F % Baik 14 29,2 0 0 14 29 0.000 Cukup 4 8,3 20 41,7 24 50 Kurang 1 2,1 9 18,8 10 20 Total 19 39,6 29 60,4 48 100
Berdasarkan tabel 4.3 tabulasi silang antara pengetahuan ibu PUS dengan penggunaan alat kontrasepsi IUD diatas, diketahui bahwa dari 14 responden (29,2%) yang berpengetahuan baik, seluruhnya berminat menggunakan alat kontrasepsi. Dari 24 responden (50,0%) yang berpengetahuan cukup, 4 responden (8,3%) berminat
menggunakan alat kontrasepsi IUD dan 20 responden (41,7%) tidak berminat menggunakan alat kontrasepsi IUD. Dan dari 10 responden (20,8%) yang berpengetahuan kurang, hanya 1 responden (2,1%) yang berminat menggunakan alat kontrasepsi IUD dan 9 responden (18,8%) yang tidak
Jurnal kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 81 berminat menggunakan alat
kontrsespsi IUD.
Berdasarkan hasil uji statistik dengan pearson chi-square pada tingkat kepercayaan 95% dengan α=0,05 , df=2 , diperoleh PValue = 0.000 < Sig α (0,05). Hasil ini membuktikan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu PUS dengan minat menggunakan alat kontrasepsi IUD.
Pembahasan
Minat adalah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu minat merupakan kekuatan dari dalam dan tampak dari luar sebagai gerak-gerik dimana dalam menjalankan fungsinya. Pengalaman dan penelitian menunjukkan bahwa perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih awet dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif. Di harapkan bidan atau tenaga kesehatan lain memberikan penyuluhan kepada ibu agar ibu mengetahui secara pasti tentang alat kontrasepsi IUD.
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) merupakan salah satu jenis alat kontrasepsi yang mengandung hormon untuk mencegah terjadinya konsepsi. Keuntungan dari pemakaian AKDR ini selain lebih efektif, tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI bagi ibu yang menyusui, penyulit tidak terlalu berat, dan pulihnya kesuburan setelah pencabutan alat kontrasepsi berlangsung baik (14)
Menurut asumsi peneliti Tingkat pendidikan seseorang akan menetukan pola pikir dan wawasan, selain itu tingkat pendidikan merupakan bagian dari pengalaman kerja. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka diharapkan stok
modal manusiannya (Pengetahuan dan keterampilan) akan semakin meningkat. Pendidikan memiliki peranan penting dalam menetukan kwalitas manusia. Lewat pendidikan, manusia dianggap akan memperoleh pengetahuan dan semakin tinggi pendidikan akan semakin berkwalitas.
Lewat pendidikan manusia akan dianggap memperoleh pengetahuan dan dengan pengetahuannya manusia diharapkan dapat dibangun keberadaan hidupnya dengan lebih baik. Semakin tinggi pendidikan, hidup manusia akan semakin berkwalitas. Jika wanita perpendidikan mereka akan membuat keputusan yang benar dalam memperhatikan kesehatannya.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan tentang hubungan signifikan antara Hubungan Pengetahuan Ibu PUS Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi IUD Di Puskesmas Batahan Madina Tahun 2014. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Ada hubungan yang bermakna antara hubungan signifikan antara Hubungan Pengetahuan Ibu PUS Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi IUD Di Puskesmas Batahan Madina Tahun 2014. Hal ini diindikasikan oleh hasil analisis statistik dengan uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95% dimana nilai sig-p (0,024) < nilai sig α (0,001) berarti hipotesis diterima.
SARAN
1. Bagi Ibu Pus
Diharapkan dengan pengetahuan yang baik dan minat yang tinggi akan pentingnya menjarangkan kehamilan akan menambah
Jurnal kebidanan STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 82 akseptor KB dalam pemilihan
kontrasepsi jangka Panjang yaitu IUD
2. Bagi Puskesmas Batahan
Dapat menjadi bahan bacaan dan kepustakaan bagi puskesmas Batahan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi IV. Jakarta: Rineka Cipta.
BKKBN. 2010. Materi Konseling. Jakarta :BKKBN tersedia dalam: http://bkkbn nasional.com/2002/ keluargaberencana.html (Diakses 10 Juni 2014)
--- 2012. Penggunaa kontrasepsi Efektif. Jakarta :BKKBN
tersedia dalam:
http://bkkbnnasional.com/2004/keluar gaberencana.
Bobak, L.J. (2010). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4, Jakarta : EGC
Depkes RI. 2010 Pedoman Penanggulangan Efek Samping/ Komplikasi Kontrasepsi Jakarta :Depkes RI
Glaiser. 2010. Asuhan Kebidanan dan Kontrasepsi Jakarta. EGC
Juli Hartati “ factor – factor yang berhubungan dengan Minat ibu terhadap penggunaan alat kontrasepsi IUD di Puskesmas Ome Kota Tidore Kepulauan” Tesis. Diakses dari www. Unnes.ac.id tgl 12 Juni 2014
Hartanto, Hanafi. 2010. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi Jakarta; Pustaka Sinar Harapan.
Hidayat, aziz alimul. 2010. Metode Penelitian Keperawatan dan
Teknik Analisa Data.Jakarta: salemba medika.
Manuaba, 2010 Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran, EGC.
--- 2011.Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran, EGC.
Sinopsis Obstetri Jilid 2 edisi Jakarta : EGC Notoatmodjo, S. 2010.
Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan. Yogyakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo
Ilmu Kandungan. Yogyakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Sarifuddin, Abdul Bari (2003) . Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi
A. Wawan & Dewi M, 2012 Teori dan Pengukuran Pengetahuan, SIkap dan Perilaku Manusia, Penerbit Nuha Medika Jakarta
Soekidjo Notoadmodjo 2010 Ilmu Perilaku Penerbit Rineka CIpta Jakarta
Soekidjo Notoadmodjo 2010 Ilmu Perilaku Penerbit Rineka CIpta Jakarta
Saryono 2012 Metodologi Penelitian Kesehatan Penerbit Mitra Cendikia Press Jogjakarta
Muhammad I. Panduan
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bidang Kesehatan. Bandung: Citapustaka Media Perintis; 2013.