• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis Siswa SMK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis Siswa SMK."

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, PEMECAHAN MASALAH, DAN

DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMK

TESIS

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Matematika

Oleh:

EVA TRI WAHYUNI NIM 1303278

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

SEKOLAH PASCASARJANA

(2)

ii

EVA TRI WAHYUNI

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN, PEMECAHAN MASALAH, DAN

DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMK

disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing,

Prof. Dr. Utari Sumarmo

Mengetahui,

Ketua Departemen Program S2/S3 Pendidikan Matematika

(3)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah,

dan Disposisi Matematis Siswa SMK” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak dibenarkan dalam etika keilmuan yang berlaku dalam dunia akademis. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juli 2015

Yang membuat pernyataan,

(4)

iv

“Barangsiapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu, Alloh akan

memudahkan baginya jalan menuju surga”

(HR. Muslim, Ibnu Hibban dan Al Hakim)

Ya Allah..

Pada-Mu kutitip secuil asa, Kau berikan selaksa bahagia Pada-Mu kuharap setetes cinta, Kau limpahkan

samudera cinta.

Sebuah harapan berakar keyakinan dari perpaduan hati yang memiliki keteguhan.

Walaupun didera oleh cobaan dan membutuhkan perjuangan panjang demi cita-cita yang tak mengenal

kata usai.

Setitik harapan itu telah kuraih, namun sejuta harapan masih kuimpikan dan ingin kugapai.

PERSEMBAHAN

(5)

v

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, dengan pertolongan, rahmat, dan ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul: “Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan

Pemahaman, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis Siswa SMK”.

Penelitian tesis ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelas Magister Pendidikan Matematika. Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan tesis ini. Semoga semua kebaikannya menjadi amal baik dan mendapat balasan dari Allah SWT dengan kebaikan yang berlipat ganda.

Penulis menyadari bahwa tesis ini tidak lepas dari kelemahan atau kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik-saran dan masukan dari semua pihak demi perbaikan karya ilmiah ini. Penulis dengan senang hati akan menerima segala bentuk kritikan, saran, dan masukan yang konstruktif dari pembaca maupun penelaah.

Akhirnya, penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pendidikan, khususnya pendidikan matematika. Amin.

Bandung, Juli 2015 Penulis

(6)

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Merupakan suatu kebahagiaan yang luar biasa, pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan tesis ini tepat pada waktunya. Terselesaikannya tesis ini pun tidak terlepas dari motivasi dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Utari Sumarmo, sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan, pertunjuk dan motivasi kepada penulis selama penyusunan tesis.

2. Drs. Turmudi, M.Ed., M.Sc., Ph.D. sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

3. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Matematika SPS UPI yang telah memberikan banyak pengalaman, keteladanan, mengajarkan pengetahuan-pengetahuan baru yang sangat bermanfaat bagi penulis.

4. Kepala sekolah dan guru mata pelajaran Matematika tempat penelitian, serta semua siswa yang terlibat dalam penelitian.

5. Semua rekan mahasiswa S2 Pendidikan Matematika SPs UPI Angakatan 2013.

6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi kepada penulis yang tidak memungkinkan disebutkan semuanya.

(7)

vii

Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis Siswa SMK

ABSTRAK

Penelitian ini berfokus pada upaya untuk mengetahui pencapaian dan peningkatan kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematis siswa, serta disposisi matematis siswa ditinjau berdasarkan pembelajaran dan kemampuan awal matematis (KAM) siswa. Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan populasi adalah seluruh siswa kelas X salah satu SMK Swasta di Sumedang. Sampel diambil dua kelas dari sebelas kelas X secara purposive. Sampel yang terlibat sebanyak 64 siswa, 31 siswa kelas eksperimen dan 33 siswa kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tes kemampuan pemahaman, pemecahan masalah, dan skala disposisi matematis. Analisis data menggunakan uji-t, uji Mann-Whitney U, uji ANOVA dua jalur dengan interaksi, dan Uji Pearson–Chi Kuadrat (2). Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan: (1) Secara keseluruhan dan pada kategori KAM sedang dan rendah, pencapaian dan peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang mendapat Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran ekspositori. Sedangkan pada kategori KAM tinggi, tidak terdapat perbedaan pencapaian dan peningkatan kemampuan pemahaman matematis antara siswa yang belajar dengan PBM dan ekspositori. Selain itu, secara keseluruhan dan tiap kategori KAM, tidak terdapat perbedaan pencapaian dan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang belajar dengan PBM dan ekspositori; (2) Secara keseluruhan dan tiap kategori KAM, tidak terdapat perbedaan disposisi matematis antara siswa yang belajar dengan PBM dan ekspositori; (3) Tidak terdapat interaksi antara faktor pembelajaran dan faktor KAM terhadap pencapaian kemampuan pemahaman, pemecahan masalah, dan disposisi matematis siswa; dan (4) Terdapat asosiasi yang signifikan antara kemampuan pemahaman matematis dan pemecahan masalah matematis, kemampuan pemahaman matematis dan disposisi matematis, dan kemampuan pemecahan masalah matematis dan disposisi matematis.

(8)

viii

Problem-based Learning to Enhance Vocational Students’ Ability on Understanding, Solving Problem, and Mathematical Disposition

ABSTRACT

This study was focused on the effort to investigate student’s progress and achievement on understanding and solving mathematical problem as well as

mathematical disposition from the perspective of students’ mathematical initial

ability (MIA). This study was a quasi-experiment with the population was all students of tenth grade of a private vocational school in Sumedang. The samples were two of eleven classes which were chosen purposively, comprising 64 students: 31 students of experimental class and 33 students of control class. Instruments employed in this study were tests on understanding ability and solving problem, and mathematical disposition scale. The data was analyzed using t-test, Mann-Whitney U test, two ways ANOVA with interaction, Pearson-Chi Square test (2). The findings of this study indicate that: (1) In general, and in

MIA’s categories of middle and low, the achievement and progress on students’

mathematical understanding who got intervention on Problem-based Learning (PBL) were better than those who received intervention on expository learning.

Meanwhile, in MIA’s category of high, there was no difference on students’

achievement and progress on mathematical understanding. Furthermore, on the whole and on each category of MIA, there was no difference between achievement and progress on ability of solving mathematical problem between those who received PBL and expository learning; (2) In general and in each category of MIA, there was no difference in mathematical disposition between students who received PBL and expository learning; (3) There was no interaction

between learning and MIA factors and students’ achievement on understanding, solving problem, and mathematical disposition abilities; (4) There was a significant association between mathematical understanding and solving mathematical problem abilities, mathematical understanding and mathematical disposition abilities, and between solving mathematical problem and mathematical disposition abilities.

(9)

ix DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) ... 10

2.2 Kemampuan Pemahaman Matematis ... 16

2.3 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ... 18

2.4 Disposisi Matematis ... 22

2.5 Keterkaitan antara PBM, Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah dan Disposisi Matematis ... 25

2.6 Hasil Penelitian yang Relevan ... 26

2.7 Hipotesis Penelitian ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

3.1 Metode dan Desain Penelitian ... 32

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 33

(10)

x

3.4 Instrumen Penelitian dan Pengembangannya ... 35

3.4.1 Tes Kemampuan Awal Matematika (KAM) ... 35

3.4.2 Tes Kemampuan Pemahaman Matematis ... 36

3.4.3 Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ... 41

3.4.4 Skala Disposisi Matematis ... 43

3.4.5 Lembar Observasi ... 45

3.5 Perangkat Pembelajaran dan Bahan Ajar ... 45

3.6 Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 46

3.7 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 47

3.7.1 Data Kuantitatif ... 47

3.7.2 Data Kualitatif ... 49

3.8 Jadwal Penelitian ... 52

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 53

4.1 Gambaran Umum Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah dan Disposisi Matematis Siswa ... 53

4.1.1 Deskripsi Hasil Tes Kemampuan Pemahaman Matematis ... 54

4.1.2 Deskripsi Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ... 57

4.1.3 Deskripsi Hasil Tes Disposisi Matematis ... 60

4.2 Analisis Data KAM (Kemampuan Awal Matematika) ... 61

4.3 Analisis Data Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa ... 63

4.3.1 Analisis Skor Pretes ... 63

4.3.2 Analisis Skor Postes ... 64

4.3.2.1 Pencapaian Kemampuan Pemahaman Matematis Berdasarkan Pembelajaran (Hipotesis 1) ... 64

4.3.2.2 Pencapaian Kemampuan Pemahaman Matematis Berdasarkan Pembelajaran Tiap Kategori KAM (Hipotesis 2- 4) ... 66

4.3.3 Analisis Skor N-gain ... 67

4.3.3.1 Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis Berdasarkan Pembelajaran (Hipotesis 5) ... 68

4.3.3.2 Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis Berdasarkan Tiap Kategori KAM (Hipotesis 6 – 8) ... 70

(11)

xi

4.4.1 Analisis Skor Pretes ... 72 4.4.2 Analisis Skor Postes ... 73 4.4.2.1 Pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Berdasarkan Pembelajaran (Hipotesis 9) ... 73 4.4.2.2 Pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Berdasarkan Pembelajaran Tiap Kategori KAM (Hipotesis 10- 12) .... 75 4.4.3 Analisis Skor N-gain ... 77 4.4.3.1 Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Berdasarkan Pembelajaran (Hipotesis 13) ... 77 4.4.3.2 Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Berdasarkan Tiap Kategori KAM (Hipotesis 14 – 16) ... 79 4.5 Analisis Data Skala Disposisi Matematis ... 81 4.5.1 Disposisi Matematis Berdasarkan Pembelajaran (Hipotesis 17) ... 82 4.5.2 Disposisi Matematis Berdasarkan Tiap Kategori KAM

(Hipotesis 18-20) ... 83 4.6 Interaksi antara Pembelajaran dan KAM terhadap Pencapaian

Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah dan Disposisi

Matematis ... 84 4.6.1 Interaksi antara Pembelajaran dan KAM terhadap Pencapaian

Kemampuan Pemahaman Matematis (Hipotesis 21) ... 84 4.6.2 Interaksi antara Pembelajaran dengan KAM terhadap Pencapaian

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis (Hipotesis 22) ... 86 4.6.3 Interaksi antar Pembelajaran dan KAM terhadap pencapaian

Disposisi Matematis (Hipotesis 23) ... 87

4.7 Asosiasi-Asosiasi Antara Kemampuan Pemahaman Matematis,

Pemecahan Masalah Matematis dan Disposisi Matematis ... 89 4.7.1 Asosiasi Antara Kemampuan Pemahaman Matematis dan

Pemecahan Masalah Matematis Siswa (Hipotesis 24) ... 89 4.7.2 Asosiasi Antara Kemampuan Pemahaman Matematis dan

Disposisi Matematis Siswa (Hipotesis 25) ... 91 4.7.3 Asosiasi Antara Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

(12)

xii

4.8 Gambaran Pelaksanaan Penelitian ... 98

4.8.1 Pelaksanaan Tes dan Nontes ... 98

4.8.2 Proses Pembelajaran pada Kelas Eksperimen (PBM) ... 99

4.8.3 Proses Pembelajaran pada Kelas Kontrol (Ekspositori) ... 100

4.8.4 Penyelesaian Soal-soal Kemampuan Pemahaman dan Pemecahan Masalah Matematis ... 100

4.8.4.1 Penyelesaian Soal-soal Kemampuan Pemahaman Matematis ... 100

4.8.4.2 Penyelesaian Soal-Soal Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis 102 4.9 Pembahasan ... 103

4.9.1 Pencapaian dan Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Secara Keseluruhan ... 103

4.9.2 Pencapaian dan Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Berdasarkan KAM ... 105

4.9.3 Pencapaian dan Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Secara Keseluruhan ... 105

4.9.4 Pencapaian dan Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Berdasarkan KAM ... 107

4.9.5 Disposisi Matematis Siswa ... 107

4.9.6 Interaksi antara pembelajaran dan KAM terhadap pencapaian kemampuan pemahaman, pemecahan masalah, dan disposisi matematis ... 108

4.9.7 Asosiasi antara kemampuan pemahaman, pemecahan masalah, dan disposisi matematis ... 109

4.9.8 Gambaran Kegiatan Siswa Selama Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) ... 109

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI ... 116

5.1 Simpulan ... 116

5.2 Implikasi ... 117

5.3 Rekomendasi ... 118

DAFTAR PUSTAKA ... 120

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 125

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perubahan Aturan dalam Pembelajaran Berbasis Masalah ... 12

Tabel 3.1 Keterkaitan antara Variabel Kemampuan Pemahaman, Kemampuan Pemecahan Masalah dan Disposisi Matematis, serta Pendekatan Pembelajaran dan Kemampuan Awal Matematika ... 33

Tabel 3.2 Banyak Siswa Kelompok KAM berdasarkan Kelas PBM dan Ekspositori ... 36

Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemahaman Matematis ... 37

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Pemahaman Matematis ... 39

Tabel 3.5 Hasil Uji Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Tes Kemampuan Pemahaman Matematis ... 40

Tabel 3.6 Klasifikasi Daya Pembeda ... 40

Tabel 3.7 Kriteria Tingkat Kesukaran ... 40

Tabel 3.8 Pedoman Penskoran Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ... 41

Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Pemecahan Masalah Matematis ... 42

Tabel 3.10 Hasil Uji Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ... 43

Tabel 3.11 Hasil Uji Coba Validitas Item Skala Disposisi Matematis ... 44

Tabel 3.12 Klasifikasi Gain (g) ... 48

Tabel 3.13 Hubungan antara Rumusan Masalah, Hipotesis, dan Uji Statistik yang Digunakan ... 49

Tabel 3.14 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 52

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis ... 53

Tabel 4.2 KAM Siswa ... 61

Tabel 4.3 Uji Normalitas Data KAM Siswa ... 62

(14)

xiv

Tabel 4.6 Uji Perbedaan Rataan Skor Pretes Kemampuan Pemahaman Matematis ... 64 Tabel 4.7 Uji Normalitas Skor Postes Kemampuan Pemahaman Matematis . 65 Tabel 4.8 Uji Perbedaan Rataan Skor Postes Kemampuan Pemahaman

Matematis ... 65 Tabel 4.9 Uji Normalitas Skor Postes Kemampuan Pemahaman Matematis

Kategori KAM Rendah ... 66 Tabel 4.10 Uji Perbedaan Skor Postes Kemampuan Pemahaman Matematis

Berdasarkan Tiap Kategori KAM ... 67 Tabel 4.11 Rekapitulasi N-gain Kemampuan Pemahaman Matematis ... 68 Tabel 4.12 Uji Normalitas Skor N-gain Kemampuan Pemahaman Matematis 69 Tabel 4.13 Uji Perbedaan Skor N-gain Kemampuan Pemahaman Matematis . 69 Tabel 4.14 Uji Normalitas Skor N-gain Kemampuan Pemahaman Matematis

Kategori KAM Rendah ... 70 Tabel 4.15 Uji Perbedaan Rata-rata Skor N-gain Kemampuan Pemahaman

Matematis Berdasarkan Tiap Kategori KAM ... 71 Tabel 4.16 Uji Normalitas Skor Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis ... 72 Tabel 4.17 Uji Perbedaan Rataan Skor Pretes Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematis ... 73 Tabel 4.18 Uji Normalitas Skor Postes Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis ... 74 Tabel 4.19 Uji Perbedaan Rataan Skor Postes Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematis ... 74 Tabel 4.20 Uji Normalitas Skor Postes Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis Kategori KAM Rendah ... 75 Tabel 4.21 Uji Homogenitas Skor Postes Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis Kategori KAM Rendah ... 75 Tabel 4.22 Uji Perbedaan Rata-rata Skor Postes Kemampuan Pemecahan

(15)

xv

Tabel 4.24 Uji Normalitas Skor N-gain Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ... 78 Tabel 4.25 Uji Homogenitas Skor N-gain Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis ... 78 Tabel 4.26 Uji Perbedaan Skor N-gain Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis ... 79 Tabel 4.27 Uji Normalitas Skor N-gain Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis Kategori KAM Rendah ... 80 Tabel 4.28 Uji Homogenitas Skor N-gain Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis Kategori KAM Rendah ... 80 Tabel 4.29 Uji Perbedaan Rata-rata Skor N-gain Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematis Berdasarkan Tiap Kategori KAM ... 81 Tabel 4.30 Deskripsi Skor Postes Disposisi Matematis ... 82 Tabel 4.31 Uji Perbedaan Skor Postes Disposisi Matematis ... 82 Tabel 4.32 Uji Perbedaan Rata-rata Skor Postes Disposisi Matematis

Berdasarkan Tiap Kategori KAM ... 83 Tabel 4.33 Hasil Uji ANOVA Dua Jalur Pencapaian Kemampuan

Pemahaman Matematis Berdasarkan Pembelajaran dan KAM ... 84 Tabel 4.34 Hasil Uji ANOVA Dua Jalur Pencapaian Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematis Berdasarkan Pembelajaran dan KAM ... 86 Tabel 4.35 Hasil Uji ANOVA Dua Jalur Pencapaian Disposisi Matematis

Berdasarkan Pembelajaran dan KAM ... 88 Tabel 4.36 Banyaknya Siswa Berdasarkan Kemampuan Pemahaman

Matematis dan Pemecahan Masalah Matematis ... 89 Tabel 4.37 Hasil Uji Pearson – Chi Kuadrat ... 90 Tabel 4.38 Nilai Koefisien Kontingensi ... 90 Tabel 4.39 Banyaknya Siswa Berdasarkan Kemampuan Pemahaman

Matematis dan Disposisi Matematis ... 91 Tabel 4.40 Hasil Uji Pearson – Chi Kuadrat ... 91 Tabel 4.41 Nilai Koefisien Kontingensi ... 91 Tabel 4.42 Banyaknya Siswa Berdasarkan Kemampuan Pemecahan Masalah

(16)

xvi

Tabel 4.43 Hasil Uji Pearson – Chi Kuadrat ... 93 Tabel 4.44 Nilai Koefisien Kontingensi ... 93 Tabel 4.45 Rangkuman Pengujian Hipotesis pada Taraf Signifikansi 5% ... 93 Tabel 4.46 Hasil Postes Kemampuan Pemahaman Matematis Tiap Butir Soal 101 Tabel 4.47 Hasil Postes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Tiap

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Perbandingan Rataan Skor Pretes dan Postes Kemampuan

Pemahaman Matematis ... 56

Gambar 4.2 Perbandingan Rataan N-gain Kemampuan Pemahaman Matematis ... 57

Gambar 4.3 Perbandingan Rataan Skor Pretes dan Postes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ... 59

Gambar 4.4 Perbandingan Rataan N-gain Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ... 60

Gambar 4.5 Perbandingan Rataan Disposisi Matematis ... 61

Gambar 4.6 Interaksi antara Pembelajaran dan KAM terhadap Pencapaian Kemampuan Pemahaman Matematis ... 85

Gambar 4.7 Interaksi antara Pembelajaran dan KAM terhadap Pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ... 87

Gambar 4.8 Interaksi antara Pembelajaran dan KAM terhadap Pencapaian Disposisi Matematis ... 88

Gambar 4.9 Rerata Skor Postes Kemampuan Pemahaman Matematis Setiap Item Soal Ditinjau dari Keseluruhan Siswa ... 104

Gambar 4.10 Rerata Skor Postes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Setiap Item Soal Ditinjau dari Keseluruhan Siswa ... 107

Gambar 4.11 Siswa melakukan pengukuran untuk mengumpulkan data ... 111

Gambar 4.12 Data yang diperoleh siswa pada langkah pengumpulan data ... 111

Gambar 4.13 Kesimpulan siswa terhadap percobaan yang dilakukan ... 111

Gambar 4.14 Kesimpulan umum ... 112

(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN DAN PERANGKAT

PEMBELAJARAN

Lampiran A.1 Kisi-kisi dan Soal Tes Kemampuan Awal Matematis 126 Lampiran A.2 Kisi-kisi dan Soal Tes Kemampuan Pemahaman

Matematis 141

Lampiran A.3 Kisi-kisi dan Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis 157

Lampiran A.4 Kisi-kisi dan Skala Disposisi Matematis 176

Lampiran A.5 RPP Kelas PBM 180

Lampiran A.6 RPP Kelas Ekspositori 237

Lampiran A.7 Silabus 287

Lampiran A.8 LKS 293

LAMPIRAN B ANALISIS HASIL UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN

Lampiran B.1 Analisis Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Pemahaman

Matematis 330

Lampiran B.2 Analisis Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematis 333

Lampiran B.3 Analisis Hasil Uji Coba Skala Disposisi Matematis 336 LAMPIRAN C DATA HASIL PENELITIAN

Lampiran C.1 Data Kemampuan Awal Matematika 340

Lampiran C.2 Data Pretes Kemampuan Pemahaman Matematis Kelas

PBM 341

Lampiran C.3 Data Postes Kemampuan Pemahaman Matematis Kelas

PBM 342

Lampiran C.4 Data N-Gain Kemampuan Pemahaman Matematis Kelas

PBM 343

Lampiran C.5 Data Pretes Kemampuan Pemahaman Matematis Kelas

(19)

xix

Lampiran C.6 Data Postes Kemampuan Pemahaman Matematis Kelas

Ekspositori 345

Lampiran C.7 Data N-Gain Kemampuan Pemahaman Matematis Kelas

Ekspositori 346

Lampiran C.8 Data Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Kelas PBM 347

Lampiran C.9 Data Postes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Kelas PBM 348

Lampiran C.10 Data N-Gain Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Kelas PBM 349

Lampiran C.11 Data Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Kelas Ekspositori 350

Lampiran C.12 Data Postes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Kelas Ekspositori 351

Lampiran C.13 Data N-Gain Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Kelas Ekspositori 352

Lampiran C.14 Data Skor Skala Disposisi Matematis Kelas PBM 353 Lampiran C.15 Data Skor Skala Disposisi Matematis Kelas Ekspositori 354 LAMPIRAN D ANALISIS HASIL PENELITIAN

Lampiran D.1 Uji Normalitas Data KAM Siswa 355

Lampiran D.2 Uji Perbedaan Rata-Rata Data KAM 355 Lampiran D.3 Uji Normalitas dan Perbedaan Rataan Skor Pretes

Kemampuan Pemahaman Matematis 355

Lampiran D.4 Uji Normalitas dan Perbedaan Rataan Skor Postes

Kemampuan Pemahaman Matematis 356

Lampiran D.5 Uji Normalitas dan Perbedaan Rataan Skor Postes Kemampuan Pemahaman Matematis Berdasarkan Tiap

Kategori KAM 356

Lampiran D.6 Uji Normalitas dan Perbedaan Rataan Skor N-Gain

(20)

xx

Lampiran D.7 Uji Normalitas dan Perbedaan Rataan Skor N-Gain Kemampuan Pemahaman Matematis Berdasarkan Tiap

Kategori KAM 358

Lampiran D.8 Uji Normalitas dan Perbedaan Rataan Skor Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis 360 Lampiran D.9 Uji Normalitas dan Perbedaan Rataan Skor Postes

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis 360 Lampiran D.10 Uji Normalitas, Homogenitas dan Perbedaan Rataan Skor

Postes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Berdasarkan Tiap Kategori KAM 361

Lampiran D.11 Uji Normalitas, Homogenitas dan Perbedaan Rataan Skor N-Gain Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis 362 Lampiran D.12 Uji Normalitas, Homogenitas dan Perbedaan Rataan Skor

N-Gain Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Berdasarkan Tiap Kategori KAM 363

Lampiran D.13 Uji Perbedaan Rataan Skor Postes Disposisi Matematis 365 Lampiran D.14 Uji Perbedaan Rataan Skor Postes Disposisi Matematis

Berdasarkan Tiap Kategori KAM 365

Lampiran D.15 Interaksi antara Pembelajaran dan KAM terhadap Pencapaian Kemampuan Pemahaman Matematis 367 Lampiran D.16 Interaksi antara Pembelajaran dan KAM terhadap

Pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis 367 Lampiran D.17 Interaksi antara Pembelajaran dan KAM terhadap

Pencapaian Disposisi Matematis 368

Lampiran D.18 Asosiasi antara Kemampuan Pemahaman Matematis dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis 368 Lampiran D.19 Asosiasi antara Kemampuan Pemahaman Matematis

dengan Disposisi Matematis 369

(21)

xxi

LAMPIRAN E SURAT PERIJINAN DAN KETERANGAN

PELAKSANAAN PENELITIAN 372

(22)

EVA TRI WAHYUNI, 2015

Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis Siswa SMK

ABSTRAK

Penelitian ini berfokus pada upaya untuk mengetahui pencapaian dan peningkatan kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematis siswa, serta disposisi matematis siswa ditinjau berdasarkan pembelajaran dan kemampuan awal matematis (KAM) siswa. Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan populasi adalah seluruh siswa kelas X salah satu SMK Swasta di Sumedang. Sampel diambil dua kelas dari sebelas kelas X secara purposive. Sampel yang terlibat sebanyak 64 siswa, 31 siswa kelas eksperimen dan 33 siswa kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tes kemampuan pemahaman, pemecahan masalah, dan skala disposisi matematis. Analisis data menggunakan uji-t, uji Mann-Whitney U, uji ANOVA dua jalur dengan interaksi, dan Uji Pearson–Chi Kuadrat (2). Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan: (1) Secara keseluruhan dan pada kategori KAM sedang dan rendah, pencapaian dan peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang mendapat Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran ekspositori. Sedangkan pada kategori KAM tinggi, tidak terdapat perbedaan pencapaian dan peningkatan kemampuan pemahaman matematis antara siswa yang belajar dengan PBM dan ekspositori. Selain itu, secara keseluruhan dan tiap kategori KAM, tidak terdapat perbedaan pencapaian dan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang belajar dengan PBM dan ekspositori; (2) Secara keseluruhan dan tiap kategori KAM, tidak terdapat perbedaan disposisi matematis antara siswa yang belajar dengan PBM dan ekspositori; (3) Tidak terdapat interaksi antara faktor pembelajaran dan faktor KAM terhadap pencapaian kemampuan pemahaman, pemecahan masalah, dan disposisi matematis siswa; dan (4) Terdapat asosiasi yang signifikan antara kemampuan pemahaman matematis dan pemecahan masalah matematis, kemampuan pemahaman matematis dan disposisi matematis, dan kemampuan pemecahan masalah matematis dan disposisi matematis.

(23)

EVA TRI WAHYUNI, 2015

Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Problem-based Learning to Enhance Vocational Students’ Ability on Understanding, Solving Problem, and Mathematical Disposition

ABSTRACT

This study was focused on the effort to investigate student’s progress and achievement on understanding and solving mathematical problem as well as mathematical disposition from the perspective of students’ mathematical initial ability (MIA). This study was a quasi-experiment with the population was all students of tenth grade of a private vocational school in Sumedang. The samples were two of eleven classes which were chosen purposively, comprising 64 students: 31 students of experimental class and 33 students of control class. Instruments employed in this study were tests on understanding ability and solving problem, and mathematical disposition scale. The data was analyzed using t-test, Mann-Whitney U test, two ways ANOVA with interaction, Pearson-Chi Square test (2). The findings of this study indicate that: (1) In general, and in MIA’s categories of middle and low, the achievement and progress on students’ mathematical understanding who got intervention on Problem-based Learning (PBL) were better than those who received intervention on expository learning. Meanwhile, in MIA’s category of high, there was no difference on students’ achievement and progress on mathematical understanding. Furthermore, on the whole and on each category of MIA, there was no difference between achievement and progress on ability of solving mathematical problem between those who received PBL and expository learning; (2) In general and in each category of MIA, there was no difference in mathematical disposition between students who received PBL and expository learning; (3) There was no interaction between learning and MIA factors and students’ achievement on understanding, solving problem, and mathematical disposition abilities; (4) There was a significant association between mathematical understanding and solving mathematical problem abilities, mathematical understanding and mathematical disposition abilities, and between solving mathematical problem and mathematical disposition abilities.

(24)

EVA TRI WAHYUNI, 2015

Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis Siswa SMK

(25)

EVA TRI WAHYUNI, 2015

Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN ... ii PERNYATAAN ... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv KATA PENGANTAR ... v UCAPAN TERIMA KASIH ... vi ABSTRAK ... vii ABSTRACT ... viii DAFTAR ISI ... ix DAFTAR TABEL ... xiii DAFTAR GAMBAR ... xvii DAFTAR LAMPIRAN ... xviii BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 7 1.3 Tujuan Penelitian ... 8 1.4 Manfaat Penelitian ... 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10 2.1 Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) ... 10 2.2 Kemampuan Pemahaman Matematis ... 16 2.3 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ... 18 2.4 Disposisi Matematis ... 22 2.5 Keterkaitan antara PBM, Kemampuan Pemahaman, Pemecahan

(26)

EVA TRI WAHYUNI, 2015

Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4 Instrumen Penelitian dan Pengembangannya ... 35 3.4.1 Tes Kemampuan Awal Matematika (KAM) ... 35 3.4.2 Tes Kemampuan Pemahaman Matematis ... 36 3.4.3 Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ... 41 3.4.4 Skala Disposisi Matematis ... 43 3.4.5 Lembar Observasi ... 45 3.5 Perangkat Pembelajaran dan Bahan Ajar ... 45 3.6 Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 46 3.7 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 47 3.7.1 Data Kuantitatif ... 47 3.7.2 Data Kualitatif ... 49 3.8 Jadwal Penelitian ... 52 BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 53 4.1 Gambaran Umum Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah

dan Disposisi Matematis Siswa ... 53 4.1.1 Deskripsi Hasil Tes Kemampuan Pemahaman Matematis ... 54 4.1.2 Deskripsi Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ... 57 4.1.3 Deskripsi Hasil Tes Disposisi Matematis ... 60 4.2 Analisis Data KAM (Kemampuan Awal Matematika) ... 61 4.3 Analisis Data Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa ... 63 4.3.1 Analisis Skor Pretes ... 63 4.3.2 Analisis Skor Postes ... 64 4.3.2.1 Pencapaian Kemampuan Pemahaman Matematis

Berdasarkan Pembelajaran (Hipotesis 1) ... 64 4.3.2.2 Pencapaian Kemampuan Pemahaman Matematis

Berdasarkan Pembelajaran Tiap Kategori KAM (Hipotesis 2- 4) ... 66 4.3.3 Analisis Skor N-gain ... 67 4.3.3.1 Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis

Berdasarkan Pembelajaran (Hipotesis 5) ... 68 4.3.3.2 Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis Berdasarkan

(27)

EVA TRI WAHYUNI, 2015

Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.4.1 Analisis Skor Pretes ... 72 4.4.2 Analisis Skor Postes ... 73 4.4.2.1 Pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Berdasarkan Pembelajaran (Hipotesis 9) ... 73 4.4.2.2 Pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Berdasarkan Pembelajaran Tiap Kategori KAM (Hipotesis 10- 12) .... 75 4.4.3 Analisis Skor N-gain ... 77 4.4.3.1 Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Berdasarkan Pembelajaran (Hipotesis 13) ... 77 4.4.3.2 Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Berdasarkan Tiap Kategori KAM (Hipotesis 14 – 16) ... 79 4.5 Analisis Data Skala Disposisi Matematis ... 81 4.5.1 Disposisi Matematis Berdasarkan Pembelajaran (Hipotesis 17) ... 82 4.5.2 Disposisi Matematis Berdasarkan Tiap Kategori KAM

(Hipotesis 18-20) ... 83 4.6 Interaksi antara Pembelajaran dan KAM terhadap Pencapaian

Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah dan Disposisi

Matematis ... 84 4.6.1 Interaksi antara Pembelajaran dan KAM terhadap Pencapaian

Kemampuan Pemahaman Matematis (Hipotesis 21) ... 84 4.6.2 Interaksi antara Pembelajaran dengan KAM terhadap Pencapaian

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis (Hipotesis 22) ... 86 4.6.3 Interaksi antar Pembelajaran dan KAM terhadap pencapaian

Disposisi Matematis (Hipotesis 23) ... 87

4.7 Asosiasi-Asosiasi Antara Kemampuan Pemahaman Matematis,

Pemecahan Masalah Matematis dan Disposisi Matematis ... 89 4.7.1 Asosiasi Antara Kemampuan Pemahaman Matematis dan

Pemecahan Masalah Matematis Siswa (Hipotesis 24) ... 89 4.7.2 Asosiasi Antara Kemampuan Pemahaman Matematis dan

Disposisi Matematis Siswa (Hipotesis 25) ... 91 4.7.3 Asosiasi Antara Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

(28)

EVA TRI WAHYUNI, 2015

Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.8 Gambaran Pelaksanaan Penelitian ... 98 4.8.1 Pelaksanaan Tes dan Nontes ... 98 4.8.2 Proses Pembelajaran pada Kelas Eksperimen (PBM) ... 99 4.8.3 Proses Pembelajaran pada Kelas Kontrol (Ekspositori) ... 100 4.8.4 Penyelesaian Soal-soal Kemampuan Pemahaman dan Pemecahan

Masalah Matematis ... 100 4.8.4.1 Penyelesaian Soal-soal Kemampuan Pemahaman Matematis ... 100 4.8.4.2 Penyelesaian Soal-Soal Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis 102 4.9 Pembahasan ... 103 4.9.1 Pencapaian dan Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis

Siswa Secara Keseluruhan ... 103 4.9.2 Pencapaian dan Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis

Siswa Berdasarkan KAM ... 105 4.9.3 Pencapaian dan Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis Siswa Secara Keseluruhan ... 105 4.9.4 Pencapaian dan Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis Siswa Berdasarkan KAM ... 107 4.9.5 Disposisi Matematis Siswa ... 107 4.9.6 Interaksi antara pembelajaran dan KAM terhadap pencapaian

kemampuan pemahaman, pemecahan masalah, dan disposisi

matematis ... 108 4.9.7 Asosiasi antara kemampuan pemahaman, pemecahan masalah,

dan disposisi matematis ... 109 4.9.8 Gambaran Kegiatan Siswa Selama Pembelajaran Berbasis Masalah

(29)

EVA TRI WAHYUNI, 2015

Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Perubahan Aturan dalam Pembelajaran Berbasis Masalah ... 12 Tabel 3.1 Keterkaitan antara Variabel Kemampuan Pemahaman,

Kemampuan Pemecahan Masalah dan Disposisi Matematis, serta Pendekatan Pembelajaran dan Kemampuan Awal Matematika ... 33 Tabel 3.2 Banyak Siswa Kelompok KAM berdasarkan Kelas PBM dan

Ekspositori ... 36 Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemahaman Matematis ... 37 Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Pemahaman Matematis ... 39 Tabel 3.5 Hasil Uji Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Tes Kemampuan

Pemahaman Matematis ... 40 Tabel 3.6 Klasifikasi Daya Pembeda ... 40 Tabel 3.7 Kriteria Tingkat Kesukaran ... 40 Tabel 3.8 Pedoman Penskoran Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis ... 41 Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Pemecahan Masalah

Matematis ... 42 Tabel 3.10 Hasil Uji Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Tes Kemampuan

Pemecahan Masalah Matematis ... 43 Tabel 3.11 Hasil Uji Coba Validitas Item Skala Disposisi Matematis ... 44 Tabel 3.12 Klasifikasi Gain (g) ... 48 Tabel 3.13 Hubungan antara Rumusan Masalah, Hipotesis, dan Uji Statistik

yang Digunakan ... 49 Tabel 3.14 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 52 Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Kemampuan Pemahaman, Pemecahan

(30)

EVA TRI WAHYUNI, 2015

Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.6 Uji Perbedaan Rataan Skor Pretes Kemampuan Pemahaman Matematis ... 64 Tabel 4.7 Uji Normalitas Skor Postes Kemampuan Pemahaman Matematis . 65 Tabel 4.8 Uji Perbedaan Rataan Skor Postes Kemampuan Pemahaman

Matematis ... 65 Tabel 4.9 Uji Normalitas Skor Postes Kemampuan Pemahaman Matematis

Kategori KAM Rendah ... 66 Tabel 4.10 Uji Perbedaan Skor Postes Kemampuan Pemahaman Matematis

Berdasarkan Tiap Kategori KAM ... 67 Tabel 4.11 Rekapitulasi N-gain Kemampuan Pemahaman Matematis ... 68 Tabel 4.12 Uji Normalitas Skor N-gain Kemampuan Pemahaman Matematis 69 Tabel 4.13 Uji Perbedaan Skor N-gain Kemampuan Pemahaman Matematis . 69 Tabel 4.14 Uji Normalitas Skor N-gain Kemampuan Pemahaman Matematis

Kategori KAM Rendah ... 70 Tabel 4.15 Uji Perbedaan Rata-rata Skor N-gain Kemampuan Pemahaman

Matematis Berdasarkan Tiap Kategori KAM ... 71 Tabel 4.16 Uji Normalitas Skor Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis ... 72 Tabel 4.17 Uji Perbedaan Rataan Skor Pretes Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematis ... 73 Tabel 4.18 Uji Normalitas Skor Postes Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis ... 74 Tabel 4.19 Uji Perbedaan Rataan Skor Postes Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematis ... 74 Tabel 4.20 Uji Normalitas Skor Postes Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis Kategori KAM Rendah ... 75 Tabel 4.21 Uji Homogenitas Skor Postes Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis Kategori KAM Rendah ... 75 Tabel 4.22 Uji Perbedaan Rata-rata Skor Postes Kemampuan Pemecahan

(31)

EVA TRI WAHYUNI, 2015

Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.24 Uji Normalitas Skor N-gain Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ... 78 Tabel 4.25 Uji Homogenitas Skor N-gain Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis ... 78 Tabel 4.26 Uji Perbedaan Skor N-gain Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis ... 79 Tabel 4.27 Uji Normalitas Skor N-gain Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis Kategori KAM Rendah ... 80 Tabel 4.28 Uji Homogenitas Skor N-gain Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis Kategori KAM Rendah ... 80 Tabel 4.29 Uji Perbedaan Rata-rata Skor N-gain Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematis Berdasarkan Tiap Kategori KAM ... 81 Tabel 4.30 Deskripsi Skor Postes Disposisi Matematis ... 82 Tabel 4.31 Uji Perbedaan Skor Postes Disposisi Matematis ... 82 Tabel 4.32 Uji Perbedaan Rata-rata Skor Postes Disposisi Matematis

Berdasarkan Tiap Kategori KAM ... 83 Tabel 4.33 Hasil Uji ANOVA Dua Jalur Pencapaian Kemampuan

Pemahaman Matematis Berdasarkan Pembelajaran dan KAM ... 84 Tabel 4.34 Hasil Uji ANOVA Dua Jalur Pencapaian Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematis Berdasarkan Pembelajaran dan KAM ... 86 Tabel 4.35 Hasil Uji ANOVA Dua Jalur Pencapaian Disposisi Matematis

Berdasarkan Pembelajaran dan KAM ... 88 Tabel 4.36 Banyaknya Siswa Berdasarkan Kemampuan Pemahaman

Matematis dan Pemecahan Masalah Matematis ... 89 Tabel 4.37 Hasil Uji Pearson – Chi Kuadrat ... 90 Tabel 4.38 Nilai Koefisien Kontingensi ... 90 Tabel 4.39 Banyaknya Siswa Berdasarkan Kemampuan Pemahaman

Matematis dan Disposisi Matematis ... 91 Tabel 4.40 Hasil Uji Pearson – Chi Kuadrat ... 91 Tabel 4.41 Nilai Koefisien Kontingensi ... 91 Tabel 4.42 Banyaknya Siswa Berdasarkan Kemampuan Pemecahan Masalah

(32)

EVA TRI WAHYUNI, 2015

Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.43 Hasil Uji Pearson – Chi Kuadrat ... 93 Tabel 4.44 Nilai Koefisien Kontingensi ... 93 Tabel 4.45 Rangkuman Pengujian Hipotesis pada Taraf Signifikansi 5% ... 93 Tabel 4.46 Hasil Postes Kemampuan Pemahaman Matematis Tiap Butir Soal 101 Tabel 4.47 Hasil Postes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Tiap

(33)

EVA TRI WAHYUNI, 2015

Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Perbandingan Rataan Skor Pretes dan Postes Kemampuan Pemahaman Matematis ... 56 Gambar 4.2 Perbandingan Rataan N-gain Kemampuan Pemahaman

Matematis ... 57 Gambar 4.3 Perbandingan Rataan Skor Pretes dan Postes Kemampuan

Pemecahan Masalah Matematis ... 59 Gambar 4.4 Perbandingan Rataan N-gain Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis ... 60 Gambar 4.5 Perbandingan Rataan Disposisi Matematis ... 61 Gambar 4.6 Interaksi antara Pembelajaran dan KAM terhadap Pencapaian

Kemampuan Pemahaman Matematis ... 85 Gambar 4.7 Interaksi antara Pembelajaran dan KAM terhadap Pencapaian

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ... 87 Gambar 4.8 Interaksi antara Pembelajaran dan KAM terhadap Pencapaian

Disposisi Matematis ... 88 Gambar 4.9 Rerata Skor Postes Kemampuan Pemahaman Matematis Setiap

Item Soal Ditinjau dari Keseluruhan Siswa ... 104 Gambar 4.10 Rerata Skor Postes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Setiap Item Soal Ditinjau dari Keseluruhan Siswa ... 107 Gambar 4.11 Siswa melakukan pengukuran untuk mengumpulkan data ... 111 Gambar 4.12 Data yang diperoleh siswa pada langkah pengumpulan data ... 111 Gambar 4.13 Kesimpulan siswa terhadap percobaan yang dilakukan ... 111 Gambar 4.14 Kesimpulan umum ... 112 Gambar 4.15 Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan siswa

(34)

EVA TRI WAHYUNI, 2015

Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN DAN PERANGKAT

PEMBELAJARAN

Lampiran A.1 Kisi-kisi dan Soal Tes Kemampuan Awal Matematis 126 Lampiran A.2 Kisi-kisi dan Soal Tes Kemampuan Pemahaman

Matematis 141

Lampiran A.3 Kisi-kisi dan Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis 157

Lampiran A.4 Kisi-kisi dan Skala Disposisi Matematis 176

Lampiran A.5 RPP Kelas PBM 180

Lampiran A.6 RPP Kelas Ekspositori 237

Lampiran A.7 Silabus 287

Lampiran A.8 LKS 293

LAMPIRAN B ANALISIS HASIL UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN

Lampiran B.1 Analisis Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Pemahaman

Matematis 330

Lampiran B.2 Analisis Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematis 333

Lampiran B.3 Analisis Hasil Uji Coba Skala Disposisi Matematis 336 LAMPIRAN C DATA HASIL PENELITIAN

Lampiran C.1 Data Kemampuan Awal Matematika 340

Lampiran C.2 Data Pretes Kemampuan Pemahaman Matematis Kelas

PBM 341

Lampiran C.3 Data Postes Kemampuan Pemahaman Matematis Kelas

PBM 342

Lampiran C.4 Data N-Gain Kemampuan Pemahaman Matematis Kelas

PBM 343

Lampiran C.5 Data Pretes Kemampuan Pemahaman Matematis Kelas

(35)

EVA TRI WAHYUNI, 2015

Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lampiran C.6 Data Postes Kemampuan Pemahaman Matematis Kelas

Ekspositori 345

Lampiran C.7 Data N-Gain Kemampuan Pemahaman Matematis Kelas

Ekspositori 346

Lampiran C.8 Data Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Kelas PBM 347

Lampiran C.9 Data Postes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Kelas PBM 348

Lampiran C.10 Data N-Gain Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Kelas PBM 349

Lampiran C.11 Data Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Kelas Ekspositori 350

Lampiran C.12 Data Postes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Kelas Ekspositori 351

Lampiran C.13 Data N-Gain Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Kelas Ekspositori 352

Lampiran C.14 Data Skor Skala Disposisi Matematis Kelas PBM 353 Lampiran C.15 Data Skor Skala Disposisi Matematis Kelas Ekspositori 354 LAMPIRAN D ANALISIS HASIL PENELITIAN

Lampiran D.1 Uji Normalitas Data KAM Siswa 355

Lampiran D.2 Uji Perbedaan Rata-Rata Data KAM 355 Lampiran D.3 Uji Normalitas dan Perbedaan Rataan Skor Pretes

Kemampuan Pemahaman Matematis 355

Lampiran D.4 Uji Normalitas dan Perbedaan Rataan Skor Postes

Kemampuan Pemahaman Matematis 356

Lampiran D.5 Uji Normalitas dan Perbedaan Rataan Skor Postes Kemampuan Pemahaman Matematis Berdasarkan Tiap

Kategori KAM 356

Lampiran D.6 Uji Normalitas dan Perbedaan Rataan Skor N-Gain

(36)

EVA TRI WAHYUNI, 2015

Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lampiran D.7 Uji Normalitas dan Perbedaan Rataan Skor N-Gain Kemampuan Pemahaman Matematis Berdasarkan Tiap

Kategori KAM 358

Lampiran D.8 Uji Normalitas dan Perbedaan Rataan Skor Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis 360 Lampiran D.9 Uji Normalitas dan Perbedaan Rataan Skor Postes

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis 360 Lampiran D.10 Uji Normalitas, Homogenitas dan Perbedaan Rataan Skor

Postes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Berdasarkan Tiap Kategori KAM 361

Lampiran D.11 Uji Normalitas, Homogenitas dan Perbedaan Rataan Skor N-Gain Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis 362 Lampiran D.12 Uji Normalitas, Homogenitas dan Perbedaan Rataan Skor

N-Gain Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Berdasarkan Tiap Kategori KAM 363

Lampiran D.13 Uji Perbedaan Rataan Skor Postes Disposisi Matematis 365 Lampiran D.14 Uji Perbedaan Rataan Skor Postes Disposisi Matematis

Berdasarkan Tiap Kategori KAM 365

Lampiran D.15 Interaksi antara Pembelajaran dan KAM terhadap Pencapaian Kemampuan Pemahaman Matematis 367 Lampiran D.16 Interaksi antara Pembelajaran dan KAM terhadap

Pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis 367 Lampiran D.17 Interaksi antara Pembelajaran dan KAM terhadap

Pencapaian Disposisi Matematis 368

Lampiran D.18 Asosiasi antara Kemampuan Pemahaman Matematis dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis 368 Lampiran D.19 Asosiasi antara Kemampuan Pemahaman Matematis

dengan Disposisi Matematis 369

(37)

EVA TRI WAHYUNI, 2015

Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN E SURAT PERIJINAN DAN KETERANGAN

PELAKSANAAN PENELITIAN 372

(38)

1

EVA TRI WAHYUNI, 2015

Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidkan Nasional, Bab I Pasal 1 ayat (1) dikemukakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Tetapi dalam kenyataannya, diakui bahwa kritik-kritik sering muncul tentang sistem pendidikan yang sering berubah dan tidak seimbang, kurikulum yang kurang tepat dengan mata pelajaran yang terlalu banyak dan tidak berfokus pada hal-hal yang seharusnya diberikan, dan lain sebagainya (Tayibnapis, 2008: 1). Mengenai kurikulum pendidikan, khususnya di Indonesia terus dikaji dan diperbaharui demi tercapainya tujuan pendidikan sehingga dapat menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian yang tinggi dalam berbagai bidang, termasuk bidang matematika.

Berdasarkan Kurikulum 2013 yang saat ini sedang berjalan, diharapkan pendidikan di Indonesia akan lebih meningkat. Tidak hanya meningkatkan kualitas hasil belajar tetapi kualitas proses belajar siswa. Kemendikbud (2014: 4) menyatakan bahwa Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada kompetensi yang sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga Negara yang demokratis, bertanggung jawab.

(39)

2

EVA TRI WAHYUNI, 2015

Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Problem Solving, Connection, Communication, Reasoning and Proof, and

Representation.

Hal serupa diungkapkan oleh Sumarmo (2013: 4), bahwa kemampuan dasar matematika tersebut dapat diklasifikasikan dalam lima jenis yaitu kemampuan: (1) mengenal, memahami dan menerapkan konsep, prosedur, prinsip dan idea matematika, (2) menyelesaikan masalah matematik (mathematical problem solving), (3) bernalar matematik (mathematical reasoning), (4)

melakukan koneksi matematik (mathematical connection), dan (5) komunikasi matematik (mathematical communication).

Diberikannya matematika di sekolah tidak hanya membelajarkan siswa agar menguasai pengetahuan dan keterampilan matematis saja, tetapi lebih dari itu matematika sekolah harus dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan tersebut. Beberapa diantaranya yang menjadi perhatian peneliti yaitu kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematis.

Anderson et al. (Kesumawati, 2010: 4) menyatakan bahwa, “Siswa dikatakan memiliki kemampuan pemahaman jika siswa tersebut mampu mengkonstruksi makna dari pesan-pesan yang timbul dalam pengajaran seperti komunikasi lisan, tulisan, dan grafik”. Siswa juga dikatakan memahami suatu konsep matematika (masalah) antara lain ketika mereka membangun hubungan antara pengetahuan baru yang diperoleh dengan pengetahuan sebelumnya. Pemahaman terhadap suatu masalah merupakan bagian dari pemecahan masalah.

Berdasarkan teori belajar yang dikemukakan Gagne (Tim MKPBM, 2003: 89) bahwa, “Keterampilan intelektual tingkat tinggi dapat dikembangkan melalui pemecahan masalah”. Kemampuan untuk memecahkan masalah pada dasarnya merupakan tujuan utama proses pendidikan. Bila para siswa memecahkan suatu masalah yang mewakili kejadian-kejadian nyata, maka secara otomatis mereka terlibat dalam perilaku berpikir dan memperoleh suatu kemampuan baru.

(40)

3

EVA TRI WAHYUNI, 2015

Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemampuan menyangkut berbagai teknik dan strategi pemecahan masalah. Pada kenyataan di lapangan, kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematik siswa pada pembelajaran matematika masih tergolong rendah.

Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Putra (2014) pada siswa SMA yang menunjukkan bahwa rataan N-gain kemampuan pemecahan masalah matematis pada kelas eksperimen adalah 0,20 dengan klasifikasi peningkatan rendah dan untuk kelas kontrol sebesar 0,15 dengan klasifikasi peningkatan rendah. Hal ini menunjukkan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis pada kedua kelas masih tergolong rendah.

Penelitian lain dilakukan oleh Anggraeni dan Sumarmo (2013) berkaitan dengan kemampuan pemahaman matematis pada siswa SMK. Dalam temuannya tidak ada perbedaan skor pretes kemampuan pemahaman matematik siswa pada kedua kelas pembelajaran dan seluruhnya tergolong sangat rendah dengan rata-rata 3,55 pada kelas eksperimen dan 2,88 pada kelas kontrol dari skor ideal 20. Jika dipersentasekan, masih kurang dari 20% skor pretes kemampuan pemahaman matematik siswa pada kedua kelas pembelajaran. Hasil penelitian Sumarmo (1987: 24) menyimpulkan bahwa perolehan nilai siswa SMA menurut tingkat kemampuan siswa terhadap tes yang diberikan (baik ulangan harian maupun kenaikan kelas) dalam hal pemahaman matematis masih dalam kategori rendah. Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada masalah dalam kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematis, khususnya siswa SMK/SMA.

Karena kurangnya pemahaman dan pemecahan masalah matematis tersebut siswa menganggap bahwa pembelajaran matematika itu pembelajaran yang sulit dan membosankan bahkan menakutkan. Selain itu, guru seringkali menghadapi kesulitan dalam mengajarkan bagaimana cara menyelesaikan masalah dengan baik, di lain pihak siswa menghadapi kesulitan bagaimana menyelesaikan masalah yang diberikan guru.

(41)

4

EVA TRI WAHYUNI, 2015

Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

serta rasa ingin tahu yang tinggi dan senang belajar matematika (Sumarmo, 2013: 4). Dengan sikap yang demikian, siswa diharapkan dapat terus mengembangkan kemampuan matematis, mampu menggunakan matematika untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dalam hidupnya, dan dapat mengembangkan disposisi matematis yaitu adanya keinginan, kesadaran, ketekunan, dan dedikasi yang kuat pada diri siswa untuk belajar matematika dan melaksanakan berbagai kegiatan matematika dengan penuh rasa percaya diri dan tanggung jawab.

NCTM (1989) mendefinisikan disposisi matematis sebagai ketertarikan dan apresiasi seseorang terhadap matematika. Dalam proses belajar-mengajar, disposisi matematis siswa dapat dilihat dari keinginan siswa untuk merubah strategi, melakukan refleksi, dan melakukan analisis sampai memperoleh suatu solusi. Selain itu, disposisi matematis siswa dapat diamati dalam diskusi kelas. Misalnya, seberapa besar keinginan siswa untuk menjelaskan solusi yang diperolehnya dan mempertahankan penjelasannya. Namun demikian, perhatian guru dalam proses belajar-mengajar terhadap disposisi matematis siswa masih belum menunjukkan hasil yang maksimal.

(42)

5

EVA TRI WAHYUNI, 2015

Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Salah satu faktor penyebab rendahnya disposisi matematis siswa dikarenakan pada proses pembelajaran di kelas, siswa masih belum diarahkan pada sikap produktif yang menuntut siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, proses pembelajaran yang digunakan guru masih dominan menggunakan pembelajaran ekspositori. Pada pembelajaran ini, guru dipandang sebagai sumber pengetahuan dan siswa hanya perlu menerima pengetahuan tersebut tanpa harus terlibat secara maksimal dalam proses pembelajaran di kelas.

Kegiatan pembelajaran merupakan pusat kegiatan belajar mengajar yang terdiri dari guru dan siswa, yang bermuara pada pematangan intelektual, kedewasaan intelektual, ketinggian spiritual, kecakapan hidup, dan keagungan moral. Sebagian besar waktu anak dihabiskan untuk menjalani rutinitas pembelajaran setiap hari. Relasi guru dan siswa dalam proses pembelajaran ini sangat menentukan keberhasilan pembelajaran yang dilakukan. Selain itu, interaksi antara sesama siswa pun sangat berperan dalam proses pembelajaran.

Dalam membangun pembelajaran matematika yang efektif, dibutuhkan pendekatan pembelajaran yang mampu mengaktifkan semua siswa. Tugas guru tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tidak menjadikan siswa sebagai objek pembelajaran melainkan sebagai subjek pembelajaran, sehingga siswa tidak pasif dan dapat mengembangkan pengetahuan sesuai dengan bidang studi yang dipelajari. Oleh karena itu, guru harus memahami materi yang akan disampaikan kepada siswa serta dapat memilih model pembelajaran yang tepat untuk menyampaikan suatu materi.

Mengingat begitu pentingnya kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematis yang dimiliki siswa, maka guru dituntut kemampuannya dalam mengemas pembelajaran metematika yang mendorong siswa untuk lebih belajar aktif. Pengajaran matematika yang efektif melibatkan pengajaran yang antara lain belajar untuk memahami, menggunakan problem-solving, maupun rote learning (mempelajari setiap hal di luar kepala). Salah satu dari pengajaran yang

(43)

6

EVA TRI WAHYUNI, 2015

Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Permana dan Sumarmo (2007: 118) merumuskan pengertian pembelajaran berbasis masalah sebagai suatu pendekatan pembelajaran yang diawali dengan penyajian masalah yang dirancang dalam konteks yang relevan dengan materi yang akan dipelajari untuk mendorong siswa: memperoleh pengetahuan dan pemahaman konsep, mencapai berpikir kritis, memiliki kemandirian belajar, keterampilan berpartisipasi dalam kerja kelompok, dan kemampuan pemecahan masalah. Dengan demikian secara garis besar, pada pembelajaran berbasis masalah guru menyajikan kepada siswa masalah yang otentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan bagi mereka untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri.

Menurut Setiawan, dkk. (2012), pada pembelajaran PBM, siswa mem-peroleh pengetahuan pada saat memecahkan masalah melalui belajar mandiri dan kelompok. Pembelajaran PBM dimulai dengan memberikan masalah kepada siswa. Karena termotivasi oleh masalah yang menantang, maka siswa mengeksplorasi bekal pengetahuannya dan mengembangkannya sampai memperoleh solusi. Proses belajar mandiri seperti itu sama sekali berbeda dengan proses pengajaran ekspositori.

Pembelajaran PBM telah dibuktikan lebih efektif daripada pengajaran ekspositori dalam memberikan kesempatan untuk mentransfer pengetahuan dan keterampilan dari kelas ke tempat kerja (Stepien & Gallager, 1994 dalam Liu, 2005). Pembelajaran PBM memberikan hasil retensi konten long term lebih tinggi daripada pengajaran ekspositori (Norman & Schmidt, 1992 dalam Liu, 2005). Penelitian menunjukkan bahwa pendekatan PBM dapat meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa dibandingkan dengan pendekatan belajar ekspositori (Awang & Ramly, 2008). Pembelajaran PBM memiliki karakteristik: (1) pembelajaran yang berpusat pada siswa, (2) membentuk masalah otentik untuk fokus pada belajar; (3) informasi baru diperoleh melalui belajar secara mandiri, (4) belajar terjadi dalam kelompok kecil, dan (5) guru bertindak sebagai fasilitator (Barrows, 1996 dalam Liu, 2005).

(44)

7

EVA TRI WAHYUNI, 2015

Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelas. Namun, fakta implementasi di lapangan, pada beberapa sekolah masih merasa kesulitan untuk dapat menerapkan model tersebut, salah satunya adalah faktor waktu yang tidak memungkinkan atau terbatas, sedangkan untuk dapat menerapkan model tersebut secara efektif membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga penerapannya pun masih kurang sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan faktor tersebut, akhirnya beberapa guru masih ada yang menggunakan model pembelajaran biasa atau ekspositori, sehingga dalam penelitian ini sebagai kelas kontrol yang menjadi pembandingnya menggunakan pembelajaran ekspositori.

Selain faktor pembelajaran, terdapat faktor lain yang diduga dapat berkontribusi terhadap pencapaian kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah serta disposisi matematis siswa, yaitu faktor kemampuan awal matematika siswa. Kemampuan awal matematika siswa dikategorikan ke dalam tiga kelompok yaitu: tinggi, sedang dan rendah. Pengelompokkan ini bertujuan untuk melihat adakah pengaruh bersama antara pembelajaran yang digunakan dan kemampuan awal matematika siswa terhadap pencapaian kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah serta disposisi matematis siswa. Siswa dengan kemampuan awal matematika lebih tinggi diperkirakan mempunyai tingkat kemampuan matematis yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa dengan kemampuan awal matematika yang lebih rendah.

(45)

8

EVA TRI WAHYUNI, 2015

Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka judul yang dipilih dalam penelitian ini adalah “Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis Siswa SMK”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini dirumuskan melalui pertanyaan-pertanyaan berikut.

1. Apakah pencapaian dan peningkatan kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar dengan pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada siswa yang belajar dengan pembelajaran ekspositori jika ditinjau secara (a) keseluruhan dan (b) KAM (tinggi, sedang, rendah) siswa? 2. Apakah disposisi matematis siswa yang belajar dengan pembelajaran berbasis

masalah lebih baik daripada siswa yang belajar dengan pembelajaran ekspositori jika ditinjau secara (a) keseluruhan dan (b) KAM (tinggi, sedang, rendah) siswa?

3. Apakah terdapat interaksi antara pembelajaran dan KAM (tinggi, sedang, rendah) siswa terhadap pencapaian kemampuan pemahaman, pemecahan masalah, dan disposisi matematis siswa?

4. Apakah terdapat asosiasi antara (a) kemampuan pemahaman matematis dengan kemampuan pemecahan masalah matematis; (b) kemampuan pemahaman matematis dengan disposisi matematis; dan (c) kemampuan pemecahan masalah matematis dengan disposisi matematis?

5. Bagaimana gambaran kegiatan siswa selama pembelajaran berbasis masalah dan kesulitan apa yang dihadapi siswa dalam menyelesaikan soal kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematis?

1.3Tujuan Penelitian

Gambar

Tabel 3.1 Keterkaitan antara Variabel Kemampuan Pemahaman, Kemampuan Pemecahan
Tabel 3.2 Banyak Siswa Kelompok KAM berdasarkan Kelas PBM dan Ekspositori
Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemahaman Matematis
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Pemahaman Matematis
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui adanya perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis dan perbandingan peningkatan kemampuan pemecahan

Hasil analisis Mann-Whitney dan pengamatan terhadap proses pembelajaran disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang mendapatkan

Hipotesis utama dalam penelitian ini adalah: “Kemampuan pemecahan masalah matematis, peningkatan kemampuan komunikasi matematis, dan peningkatan keyakinan terhadap

Berdasarkan hasil analisis dan hasil pengolahan data diperoleh simpulan bahwa peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan komunikasi matematis siswa lebih baik pada

hipotesis, dapat ditarik kesimpulan: 1) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman matematis antara siswa yang mendapat pembelajaran saintifik dengan

Selanjutnya akan dilakukan uji-t untuk mengetahui apakah peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan PBM lebih baik dari pada pembelajaran dengan

Begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari (2010) menunjukkan bahwa: tidak terdapat perbedaan peningkatan yang signifikan kemampuan pemahaman matematis

Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis pada siswa berkemampuan tinggi, sedang dan rendah pada siswa yang