LAPORAN PRAKTIKUM PRODUKSI TERNAK UNGGAS
SANITASI KANDANG
Disusun Oleh :
Nama : M Azizzan Tawaqal
NPM : E1C017165
Shift : 08:00–10:00 WIB
Kelompok : 10 (Sepuluh)
Dosen Pembimbing : 1. Hardi Prakoso,Ir,Mp 2. Khususiyah, Ir,Mp
3. Nurmeliasari, Dr, s.pt, M,sc
Coass : 1 .Ahmad Kusnandar
2 .Anindita 3. Aref Sofyan 4 .Dessy Wulandari 5. Dwi Sulistio
6 .Mexi Mandala 7. Siti Fatimah 8. Siti Kurniati
CZAL PETERNAKAN JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU
2018
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Usaha peternakan ayam potong semakin banyak di lingkungan masyarakat. Masyarakat mulai merasa tergangnggu, khususnya peternakan ayam yang lokasinya dekat dengan pemukiman penduduk. Masyarakat banyak mengeluhkan dampak negatif dari bisnis peternakan ayam broiler karena masih banyak peternak yang mengabaikan penanganan limbah dari usahanya. Kita ketahui bisnis peternakan ayam di Indonesia semakin berkembang seiring berjalannya waktu dan permintaan konsumen yang tinggi. Khususnya usaha peternakan ayam broiler, karena konsumsi protein di Indonesia yang relatif rendah, memicu produsen untuk lebih mengembangkan usaha peternakan ayam khususnya usaha ayam potong atau ayam broiler.
Dalam usaha peternakan ayam usaha pencegahan penyakit lebih baik di bandingkan dengan mengobatin ayam yang sakit, sanitasi kandang merupakan usaha pencegahan penyakit yang dapat di lakukan. Dengan melakukan sanitasi kandang meminimalisir dari berbagai mikro organisme yang mungkin dapat
menimbulkan penyakit.
Lokasi dan pengelolaan limbah yang kurang efektif merupakan tempat yang cocok untuk berkembang beberapa organisme, dan menarik berbagai hewan pembawa penyakit seperti lalat. Potensi bahaya kesehatan yang ditimbulkan akibat limbah seperti penyakit diare, kolera, tifus, penyakit kulit, serta penyakit yang disebabkan oleh limbah beracun. Penyakit berbasis lingkungan banyak diderita masyarakat terutama pada usia balita diantaranya adalah penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), yang dapat di jadikan indikator dalam menentukan kualitas kesehatan masyarakat.
1.2 Tujuan
Mengetahui cara dan tujuan melakukan sanitasi kandang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sanitasi adalah salah satu cara yang dilakukan untuk mencegah dan memberantas mikroorganisme yang mempunyai pengaruh yang berbahaya terhadap kesehatan ternak. Cara sanitasi yang baik adalah suatu faktor yang penting dalam manajeman pencegahan penyakit (Mulyantini, 2010).
Semua peralatan yang digunakan harus dicuci bersih agar kuman yang terdapat dalam seluruh peralatan yang di pergunakan untuk membersihkan kandang dapat mati terbunuh. Kebersihannya harus dijaga karena kandang yang kotor dapat mengundang penyakit dan dapat merusak kesehatan ternak (Rasyaf, 2008).
Sanitasi merupakan suatu usaha untuk pencegahan dan penyebaran bibit penyakit pada ternak sehingga dapat menyebabkan terjangkitnya penyakit pada ternak (Suprijatna et al., 2008).
Lingkungan kandang harus bersih agar tidak ada hewan yang bersarang di sekitar kandang yang dapat menyebarkan bibit penyakit. Lingkungan kandang dibersihkan agar udara yang masuk kedalam kandang dapat bersirkulasi dengan baik karena tidak terhalang oleh rumput di sekitar kandang (Rasyaf, 2008).
Lokasi di sekitar kandang harus di bersihkan dari semak-semak yang kemungkinan dijadikan sebagai tempat persembunyian hewan liar. Di khawatirkan, hewan tersebut membawa bibit penyakit (Suprijatna el al,. 2008)
. Kebersihan harus selalu dijaga kotoran harus selalu dibuang pada tempat yang telah disediakan, genangan air di sekitar kandang harus dijaga kebersihannya untuk menghindari berkembangnya bakteri di dalam genangan air yang kotor dan diuayakan tidak ada lalat atau serangga lainnya yang dapat menganggu ternak di kandang. Penyemprotan obat hama dilakukan di sekitar kandang untuk membasmi hama pembawa
penyakit (Fadilah,2005)
Kebersihan kandang dan peralatan adalah mutlak dalam setiap usaha peternakan ayam. Kandang yang kotor, peralatan yang kotor merupakan tempat yang sangat disukai oleh penyakit dan tempat sangat nyaman bagi penularan penyakit sehingga bibit penyakit dapat tumbuh dengan baik oleh karena itu pembersihan kandang sangatlah penting (Rasyaf, 2008).
Pembersihan kandang 6 dilakukan untuk mencegah adanya bibit penyakit karena sangat rawan bagi tumbuhnya bibit penyakit (Nuroso, 2010).
Peralatan yang digunakan di dalam kandang harus selalu bersih. Pembersihan dilakukan terhadap tempat pakan dan tempat minum hal ini dilakukan untuk mengindari tumbuhnya bibit penyakit,
(Siregar,D.J.S, 2010)
BAB III METODOLOGI
3.1 Alat dan bahan
Sapu lidi
Sapu ijuk
Ember
Kuas
Sprayer
Plastik tirai ksandang
Desinfektan
Kapur temok
Air 3.2 Metode kerja
1. Sapu lantai kandang hingga bersih dengan menggunakan sapu ijuk.
2. Bersihkan lantai dengan menggunakan air bersih, gunakan sapu lidi agar tidak ada air yang menggenang di lantai kandang.
3. Gulung plastik tirai agar kandang cepat kering
4. Setelah kandang kering kapurilah kandang, lantai kandang, dan dinding kandang (lebih kurang satu meter)
5. Setelah kandang di kapur dan kering, turuinkan semua tirai kandang
6. Larutkan desinfektan sesuai dengan aturan pemakaian dan masukan kedalam seprayer.
Semprotkan desinfektan tersebut keseluruh lantai dan dinding kandang.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Sebelum Senitasi Sesudah Senitasi
Kondisi Kandang
Kotor dan berdebu
Belum di sapu
Belum di siram air
Bersih
Sudah di siram dengan air
Sudah di keringkn
4.2 Pembahasan
Sanitasi adalah salah satu cara yang dilakukan untuk mencegah dan memberantas mikroorganisme yang mempunyai pengaruh yang berbahaya terhadap kesehatan ternak. Cara sanitasi yang baik adalah suatu faktor yang penting dalam manajeman pencegahan penyakitMulyantini, 2010.
Sanitasi lingkungan meliputi seluruh kandang dan semua peralatannya. Pada ayam-ayam di kandang yang sudah terserang wabah penyakit maka benda-benda yang ada di dalam kandang seperti litter, kotoran dan sisa-sisa makanan harus di desinfeksi sampai merata, kemudian di bakar atau di tanam. Peralatan kandang yang berada di dalam kandang di semprot dengan desinfektan kemudian di keluarkan dan di jemur selama beberapa hari. Sanitasi yang praktikan lakukan pada saat praktikum semua peralatan yang ada dalam kandang di keluarkan, semua peralatan kandang disemprot dengan desinfektan dan insectisida, jenis
desinfektan yang disemprotkan yaitu BKC, Formalin, Glutacap 3,5 ml dan iodine.
Desinfektan merupakan bahan untuk mematikan mikroorganisme seperti bakteri, virus, protozoa dan mikroorganisme lainnya. Desinfektan adalah kegiatan merusak seluruh bentuk mikroorganisme vegetatif dan bentuk spora. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit diataranya memperhatikan sumber bibit, vaksinasi yang teratur, menjauhi tempat-tempat yang sumber berpotensi sebagai sumber penyakit, mengurangi hal-hal yang dapat menyebabkan stress, pengawasan dan pencatatan yang teratur serta pemberian desinfektan. Berikut jenis-jenis desinfektan yang di berikan yaitu deterjen dengan takaran 5 -10 gram deterjen/10 liter air dan lisyn 3 ml/2 liter air di lakukan dengan cara penyemprotan kandang.
Desinfektan meupakan bahan kimia yang dapat di gunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, berfungsi membunuh atau menurunkan jumlah
mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Bahan desinfektan dapat digunakan untuk proses desinfeksi tangan, lantai, ruangan, peralatan. Disenfektan yang tidak berbahaya bagi permukaan tubuh dapat di gunakan dan bahan ini di sebut antiseptic. Proses pemberian desinfektan dalam praktikum yang praktikan lakukan pada kandang dengan menyemprotan pada peralatan-peralatan yang ada di kandang, dinding- dinding kandang, pentilasi kandang, penyemprotan kandang DOC dan kandang grower, dan pembersihan bagian-bagian kandang yang lain.
Sanitasi kandang dalam praktikum yang praktikan lakukan dengan pembersihan kandang bertujuan untuk penularan penyakit dapat dicegah seminimal mungkin serta mencegah berkembangnya
mikroorganisme seperti bakteri, virus, protozoa dan lainnya yang menimbulkan berbagai penyakit pada ayam.
Sesuai dengan pendapat Nuroso, 2010 Pembersihan kandang 6 dilakukan untuk mencegah adanya bibit penyakit karena sangat rawan bagi tumbuhnya bibit penyakit.
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dalam praktikum sanitasi kandang kali ini, ada beberapa yang bisa praktikan simpulkan cara untuk sanitasi kandang atau kebersihan kandang, yaitu di antaranya:
Membersihkan debu yang menumpuk pada bagian lantai dan tembok kandang
Membersihkan bagian atas atau sawang kandang
Menyiram lantai yang sudah di sapu atau di bersihkan dengan menggunakan air.
Membersihkan lantai yang di siram dengan menggunakan sapu lidi agar air keluar dengan membawa kotoran dan di keringkan.
Sanitasi kandang merupakan cara untuk mencegah masuknya penyakit yang mudah menyerang ternak dan menejemen yang baik juga berpengaruh pada kesehatan ternak.
5.2 Saran
Dalam melakukan sanitasi praktikan harus menggunakan masker agar terhindar dari debu dan harus hati-hati karena sebagian bagian kandang sudah ada yang lapuk.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyantini, 2010. Sanitasi dan Higien. Aneka Ilmu : Semarang.
Rasyaf, 2008. Sosiologi Kesehatan, Beberapa Konsep Beserta Aplikasinya.Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Suprijatna et al., 2008. Kamus Populer Kesehatan Lingkungan. EGC : Jakarta.
Rasyaf, 2008. Program Sanitasi. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Suprijatna el al,. 2008. Meningkatkan Produktivitas Ayam Kampung Pedaging. Agro Media Pustaka.
Jakarta.
Fadilah. 2011. Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular.
Agromedia pustaka: jakarta
Notoadmodjo, Soekidjo. 2010. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta : Jakarta.
Rasyaf, 2008.Pengaruh Tingkat Kepadatan dan Kecepatan Angin Dalam Kandang Terhadap Indeks
Ketidaknyamanan dan Penampilan Ayam Pedaging.Majalah Ilmiah Peternakan, Fakultas Peternakan, Unud. Hal 99-103.
Nuroso, 2010, Mencegah penyakit ternak dan meningkatkan produktivitas ternak, poultryindonesia, Jakarta.
Siregar,D.J.S, 2010, Penuntun Praktikum Dasar Ilmu Penyakit Ternak, UNPAB, Medan
JAWABAN PERTANYAAN
1.Untuk memenuhi peraturan perundangan yang berlaku dan mengurangi resiko terkena penyakit 2. Macam-macan Desinfektan
- Kresol - Fenol Organic - Amonium Kuartener - Klorin
- Formalin Formaldehid - Iodofor
.