• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan praktikum ternak Unggas Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan praktikum ternak Unggas Indonesia"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMENT TERNAK UNGGAS

Disusun oleh :

NAMA NIM

MILAWATI ALYA B1D 012 185

LAYEK BUDIMAN B1D 212 161

KHUSNUL KHOTIMAH B1D 012 149

INE KARNI B1D 212 136

MINDRIANI B1D 012 186

JUAERATUL UYUN B1D 012 144

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS MATARAM

(2)

I. Identitas Peternak :

Nama : Sofyan

Umur : 36 tahun Pendidikan : SMA

Pengalam beternak : dari tahun 2008 – sekarang

Alamat : jalan Semanggi no.15, Mapak Selatan, Mataram Jumlah tanggungan : 2 orang ( istri dan 1 anak )

Pekerjaan : Beternak

II. KANDANG

System perkandangan dari peternakan ini yaitu jumlah kandangnya ada 3 buah yang arah masing-masing kandangnya membujur dari timur ke barat dan membujur dari utara ke selatan mengikuti bentuk dan lokasi tanah tempat ia mendirikan kandang nya.

Bangunan kandang dari peternakan ini memiliki atap berbentuk A (gable) yang terbuat dari daun kelapa dan asbes. Tipe dari kandang ini adalah tipe kandang baterai dengan lantai kandang terbuat dari bambu dan type lantainya renggang (slat). Kandang ini mempunyai dinding dengan model kandang terbuka semua sisi dan lingkungan kandangnya tertutup oleh jaring-jaring dengan tujuan supaya terhindar dari hewan-hewan lain disekitar kandang seperti angsa dan hewan pemangsa lainnya. Luas atau ukuran kandang baterai untuk satu ekor ayam dari peternakan ini yaitu panjang kandang 40 cm dan lebar kandang 20 cm.

III. TERNAK

(3)

ayam petelur ini jumlah ayam yang mati perseribu ekor 4% atau sekitar 120 ekor yang disebabkan karena strees,penyakit,bakteri dan virus, ayam-ayam yang mati tersebut dipisahkan atau dipotong dan dijual untuk memotong siklus penyakit yang sedang menyerang ternak tersebut. Ciri-ciri ayam petelur yang sakit yang sedang dipelihara oleh bapak Sofyan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

 Lesu

 Tidak nafsu makan  Matanya merah  Bulunya kusam

 Produksi telur menurun IV. PAKAN DAN MINUM

Pakan yang diberikan oleh peternak untuk ternak tersebut berupa konsentrat , jagung, dedak dan tepung ikan, yang di beli di tempat penjualan pakan unggas. Jumlah pakan yang diberikan untuk ayam tersebut perhari :

 Untuk DOC = 15 gram / ekor / hari  Untuk dewasa = 115 gram / ekor / hari

Dengan cara pemberian ditaruhkan ditempat pakan dalam bentuk kering dengan frekuensi pemberian dua kali sehari yaitu pagi jam 07.00 pagi dan sore jam 03.00 dan bersamaan dengan pemberian air minum yang diambil dari sumur dekat lingkungan kandang.

V. Vitamin, Vaksin dan Antibiotik.

Vitamin yang diberikan untuk ayam petelur ini berupa Ekstimulan dan Promenfit yang diberikan 6 minggu sekali dan diberikan secara langsung pada air minum.

Vaksin diberikan dengan dilarutkan pada air minum dan disuntik atau di injeksi yaitu vaksin korisa, vaksin ND mulai umur 0-20 minggu.

(4)

VI. Pemasaran

Untuk pemasaran telur itu sendiri di ambil langsung oleh pengepul dengan harga telur dan harga ayam yang di afkir dengan rincian sebagai berikut :

 Harga telur : Rp.30.000-Rp.32.000/trai dengan isi trainya 30 butir.

 Harga ayam yang di afkir Rp.50.000- Rp.60.000 / ekor dengan berat ayam 1.8 kg yang dijual ke Lombok timur

Keuntungan 60% modal dan 40% bersih.

Peternakan bapak Sofyan pada awal pendirian usaha peternakan ayam petelur ini  Modal awal 15 juta

 Jumlah ayam pertama mulai berdiri 500 ekor  Total keseluruhan biaya sekitar 20 juta

Tempat pembelian bibit ayam dan pakan di baling-baling Sriwijaya dengan harga ayam perekornya Rp.6.500 – Rp.7.500.

Kelengkapan kandang untuk bibit ayam sebagai berikut :

- Gas Olet - Lampu

- Thermometer - Sekop

- Tempat pakan : dari pipa paralon - Sapu lidi

- Tempat air minum : dari pipa paralon - Gerobak dorong

- Ember tempat pakan - Ember tempat telur - Selang

Bapak Sofyan memulai beternak secara otodidak dari teman-temannya .

VII. Biaya

a. Biaya variabel

DOC ( Day Old Chiken )

(5)

- Biaya Bibit = Rp 6.500 x 3.000 = Rp 19.500.000 Pakan

- Harga pakan / kg = Rp 2.500

- Jumlah pakan untuk satu kali panen = 345 Kg - Biaya pakan = Rp 2.500 x 345

= Rp 862.500 x 30 = Rp 25.875.000/bulan Listrik

- Pemakaian listrik selama 1 bulan = Rp. 50.000 Tenaga Kerja

- Jumlah tenaga kerja = 1 orang - Biaya tenaga kerja/orang = Rp 1.500.000 - Jumlah biaya tenaga kerja = Rp 1.500.000

Obat – obatan - Vitamin :

 Ekstimulan = Rp 25.000 Rp. 50.000  Promenfit = Rp 25.000

- Vaksin

 Korisa = Rp 35.000

 Vaksin ND = Rp 35.000 Rp 270.000  Suntik = Rp. 200.000

- Antibiotik

 Botikloridin = Rp 48.000 Rp 48.000

Total biaya keseluruhan obat – obatan = 50.000 + 270.000 + 48.000 = Rp 368.000

Biaya Lain

(6)

- Jumlah sekam = 12 karung

- Biaya keseluruhan sekam = Rp 5.000 x 12 = Rp 60.000

Total biaya variabel = Rp 19.500.000 + Rp 25.875.000 +Rp 50.000 + Rp1.500.000 +Rp 368.000 + Rp 60.000

= Rp 47.353.000

b. Biaya Tetap

Kandang = Rp 15.000.000 ( biaya pembuatan awal) - Digunakan selama 10 tahun ( 3650 hari )

- Jadi biaya penyusutan kandang = Rp.15.000.000/3650

= Rp 4109/ hari

- Jika dihitung selama 30 hari biaya penyusutan kandang = 4109/hari x 30 hari = Rp 123.270

Peralatan kandang

Peralatan yang dipakai dapat digunakan selama 5 tahun ( 1825 hari )  Biaya peralatan kandang

- Tabung Gas = Rp 150.000 - Termometer = Rp 10.000

- Lampu = Rp 7.000 x 18 buah = Rp 126.000

- Sekop = Rp 50.000 x 3 buah = Rp 150.000

- Sapu lidi = Rp 7.000 x 5 buah

= Rp 35.000

- Ember = Rp 35.000 x 10 buah

= Rp 350.000

- Gerobak dorong = Rp 200.000

(7)

= Rp 180.000 - Total biaya peralatan kandang = 1.201.000

 Tempat Minum

- Harga tempat minum = Rp 10.000 / meter

- Panjang tempat minum = 72 meter ( menggunakan pipa paralon) - Biaya tempat minum = Rp 10.000 x 72 meter

= Rp 720.000  Tempat Pakan

- Harga tempat pakan = Rp 10.000 / meter

- Panjang tempat pakan = 72 meter ( menggunakan pipa paralon) - Biaya tempat pakan = Rp 10.000 x 72 meter

= Rp 720.000

- Total biaya perlengkapan kandang = Rp 1.201.000 + Rp 720.000 + Rp 720.000 = Rp 2.641.000

Jadi biaya penyusutan alat per hari = Rp 2.641.000 / 1825 hari

= Rp 1.447/ hari

- Jika dihitung selama 30 hari biaya penyusutan alat = Rp 1.447/ hari x 30 hari = Rp 43.410/bulan

Total biaya Tetap = Rp. 15.000.000 + Rp. 2.641.000 = Rp. 17.641.000

c. Total biaya satu kali panen

(8)

d. Pendapatan

- Harga jual telur ayam / trai = Rp 32.000

- Jumlah telur ayam yang dipanen dalam satu kali priode panen per hari/trai = 96 trai

- Jika dalam satu trai = 30 butir telur maka jumlah telur dalam 96 trai = 2.880 butir - Harga jual satu kali panen(1 hari ) per trai = Rp 32.000

= Rp 32.000 x 96 trai = Rp 3.072.000

- Jika penjualan dihitung selama 30 hari maka total penjualan = Rp 3.072.000 x 30 hari = Rp 92.160.000

- Jadi total pendapatan selama sebulan ( 30 hari ) adalah sebesar Rp 92.160.000.

e. Keuntungan

- Keuntungan = Pendapatan – Biaya

= Rp 92.160.000 - Rp 47.519.680 = Rp 44.640.320/ bulan

f. Benefit Cost Ratio ( BCR) - B/ C = Benefit / Cost

= Rp 92.160.000 / Rp 47.519.680 = 1,9

Karena B/C > 1 maka usaha ini layak diteruskan.

g. Break Event Point ( BEP )

- BEP (unit) = Biaya Tetap

(9)

= . .

= . .

= 34.056 butir.

- BEP ( Rupiah ) =

( ; )

= . .

( ∶ )

= . . ,

= . . ,

= Rp 36.002.040.-

Jadi peternak harus menjual telur sebanyak 34.056 butir atau menjual sebesar Rp 36.002.040.- agar peternak mendapat titik impas. Maksudnya adalah 34.056 butir atau Rp 36.002.040.- tadi sudah bisa peternak gunakan untuk

membayar semua pengeluaran usaha ayam petelur tanpa peternak harus rugi. Dan apabila peternak mapu menjual 34.057 butir , berarti satu butir itu menjadi

Referensi

Dokumen terkait

Jika jengger berwarna merah pucat maka produksi telur semakin banyak begitu pula dengan semakin bertambahnya usia maka ukuran jengger semakin besar namun warna jengger akan

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kepadatan ayam didalam kandang sebesar 4 ekor / 1200 cm 2 (perlakuan P4) atau setara dengan 300 cm 2 /ekor memberikan

Perlakuan P1 dengan mulsa vertikal dengan ukuran panjang 100 cm, lebar 50 cm, dan kedalaman 40 cm merupakan alternatif terbaik yang dapat diterapkan oleh petani,

Wabah AI pada umumnya menyerang perusahaan peternakan ayam petelur terutama perusahaan komersil industri terintegrasi dan usaha komersil mandiri, sekitar 83 persen dari

Keliling suatu persegi panjang adalah 30 cm, panjangnya lebih 5 cm dari lebarnya.. Sebuah kandang didalamnya terdapat 20 ekor hewan ternak yang terdiri dari ayam dan

Pemberian pupuk kandang ayam secara tunggal memberikan pengaruh nyata hingga sangat nyata pada peubah jumlah daun, panjang daun, lebar daun, luas daun dan

Pembibitan okulasi, dilakukan pada batang bawah yang dibersihkan dengan menggunakan kain lap dan dibuat jendela mata okulasi dengan lebar 2 cm panjang.. 10 cm,

Selain itu diketahui bahwa dalam mengukur dimensi tubuh sapi dapat digunakan beberapa alat, seperti tongkat ukur untuk menghitung tinggi pundak, tinggi punggung, dalam dada dan