• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pratikum Motor Rotor Sangkar 2

M. REZA FIRDAUS

Academic year: 2023

Membagikan "Laporan Pratikum Motor Rotor Sangkar 2"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM MESIN MESIN LISTRIK

Motor Induksi Rotor Sangkar II

DISUSUN OLEH M. Reza Firdaus

2105031009 EL-5B

PRODI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MEDAN

TAHUN AJARAN 2023/2024

(2)

LEMBAR PENILAIAN

Nomor Percobaan : 05

Judul Praktikum : Motor Induksi Rotor Sangkar II Nama Praktikan : M. Reza Firdaus

NIM

:

2105031009

Nama Partner : 1. Julius Gunawan

2. Naufal Azis

3. Silvi Beakia Hasugian 4. Riski Sarnavi

Kelompok : A2

Kelas : EL-5B

Tanggal Praktikum : 13 Okt 2023

Tanggal Kumpul Laporan : 27 Okt 2023

Nama Instruktur : 1. Suprianto, S.T., M.T.

2. Darwis Tampubolon, S.T., MT.

POLITEKNIK NEGERI MEDAN | i

Nilai :

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah menganugerahkan banyak rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Pratikum untuk mata kuliah Praktikum Mesin-Mesin Listrik, dengan judul “ Motor Induksi Rotor Sangkar II”. Laporan ini kami susun dengan bantuan dan dukungan berbagai pihak diantaranya; Bapak Darwis Tampubolon, S.T., MT., dan Bapak Suprianto, S.T., MT. selaku instruktur. Oleh karena itu kami sampaikan terima kasih atas waktu, tenaga dan pikirannya yang telah diberikan.

Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa hasil laporan praktikum ini masih jauh dari kata sempurna. Sehingga kami selaku penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian.

Akhir kata semoga laporan praktikum ini dapat memberikan manfaat untuk kelompok kami khususnya, dan masyarakat Indonesia dalam perkembangan dunia pendidikan.

DAFTAR ISI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN | ii

(4)

LEMBAR PENILAIAN...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iii

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1. TUJUAN PERCOBAAN...1

1.2. LANDASAN TEORI...1

1.3. DIAGRAM RANGKAIAN...1

1.4. ALAT DAN BAHAN...2

1.5. GAMBAR ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN...2

1.6. PROSEDUR PERCOBAAN...3

1.7. PERTANYAAN...3

BAB II...4

HASIL PEMBAHASAN...4

2.1. Tabel Hasil Pengukuran...4

2.2.1. Tabel Percobaan arus start motor terhubung Star...4

2.2.2. Tabel Percobaan arus start motor terhubung Delta...4

2.2.3. Tabel percobaan pengereman motor terhubung Star dengan metode plugging...4

2.2.4. Tabel percobaan pengereman motor terhubung Delta dengan metode plugging...4

KESIMPULAN...8

POLITEKNIK NEGERI MEDAN | iii

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. TUJUAN PERCOBAAN

Setelah melakukan percobaan, mahasiswa diharapkan dapat menentukan arus start motor dan melakukan pengereman motor dengan metode plugging.

1.2. LANDASAN TEORI

Arus asut mesin tak serempak begitu besar sehingga tidak mungkin dapat diukur secara langsung. Dalam percobaan ini dipakai cara tidak langsung dengan memasang tegangan- tegangan yang lebih rendah. Dengan mengekstrapolasi lengkung hasil pengukuran arus asut pada tegangan kerja daoat diperoleh. Untuk menghindari ketidakseragaman pengukuran, posisi rotor pada saat pengukuran harus diubah pelanpelan. Dengan mengubah hubungan belitan akan diperoleh cara mengasut segitiga bintang. Dengan cara ini arus asut bisa lebih kecil. Dengan mengubah urutan fasa sumber yang dihubungkan dengan belitan, arah putaran akan berubah pula.

1.3. DIAGRAM RANGKAIAN

1.4. ALAT DAN BAHAN

(6)

 G = Elektrodinamometer MV 100

 M = Motor Induksi Rotor Sangkar, MV 121

 RB = Tahanan Beban TB 40

 U = Voltmeter 60, dan 240 V, TI 105

 I1 = Amperemeter 10A, TI 102

 Y = Saklar Star/Delta TO 33

 F = Saklar Pembalik TO 32

 S = Saklar TO 30

 P = Wattmeter 5A, 120V TI 109

 Kabel Penghubung (Leads) secukupnya

1.5. GAMBAR ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

REGULATOR NAME PLATE MOTOR ELECTRICAL TORQUE METER

(7)

SAKLAR BEBAN SAKLAR PEMBALIK ARAH SAKLAR Y/

MULTIMETER DIGITAL 1.6. PROSEDUR PERCOBAAN

 STARTING

1. Atur saklar star/delta pada posisi A dan reversing starter pada posisi Forward (1) Tahan rotor, sehingga motor tidak berputar.

2. Putar saklar tegangan AC pada posisi ON dan dengan perlahan kurangi tegangan sehingga arus stator berkurang pada tingkat 1A sampai arus dasar (rating).

Lakukan langkah yang sama pada pencatatan U dan H. Kemudian ubah tegangan AC sampai mencapai nol.

3. Atur saklar star-delta posisi Y. Ulangi pengukuran 2.

 PLUGGING

1. Atur saklar star/delta pada posisi Adan reversing starter pada posisi 0, Hidupkan saklar tegangan AC dan atur sampai 220 V.

2. Ubah reversing starter ke posisi Forward (1), sehingga motor berputar. Pada saat motor mencapai kecepatan penuh, atur saklar star-delta pada posisi.

3. Hubungkan ke hubungan star. Saklar ke reverse (2) dan perkirakan waktu yang diperlukan sebelum motor berhenti.

4. Matikan saklar tegangan AC.

(8)

1.7. PERTANYAAN

1. Isikan nilai perhitungan ke dalam tabel.

2. Gambar arus asut sebagai fungsi dari tegangan I1= f(V) sumbu (axis) tegangan harus mencapai 220V, bacalah arus asut untuk tegangan kerja.

3. Hitung perbandingan arus asut dalam hubungan Y terhadap arus asut dalam . Berapa harga teroritis perbandingan ini. Buat kesimpulan dari percobaan anda.

BAB II

HASIL PEMBAHASAN

2.1. Tabel Hasil Pengukuran

2.2.1. Tabel Percobaan arus start motor terhubung Star V (V)

Is (A)

In = 0,79 A

2.2.2. Tabel Percobaan arus start motor terhubung Delta V (V)

Is (A) In=1,32 A

(9)

2.2.3. Tabel percobaan pengereman motor terhubung Star dengan metode plugging

Putaran V (v) I(A)

Forward Reverse

2.2.4. Tabel percobaan pengereman motor terhubung Delta dengan metode plugging

Putaran V (v) I₁ (A)

Forward Reverse

BAB II

ANALISIS&JAWABAN

(10)
(11)
(12)

KESIMPULAN

Medan, 26 Okt 2023

M. Reza Firdaus

Referensi

Dokumen terkait

Untuk motor induksi rotor belitan, starting dapat dilakukan pada arus yang. relatif kecil dengan menambahkan tahanan pada belitan rotor melalui

Pada pengujian berbeban motor induksi lima phasa diperoleh nilai daya masukan yang.

tentang seberapa besar nilai aliran daya, effisiensi dan torsi pada motor induksi lima phasa. dengan beban

Mengetahui seberapa besar nilai aliran daya pada motor induksi lima phasa. Mengetahui seberapa besar nilai effisiensi dan torsi pada motor

P nl merupakan suplai daya lima phasa pada keadaan tanpa beban, maka besar reaktansi.

Sebagai informasi dapat dijelaskan bahwa sama seperti pada hubungan DOL, pengasutan ini dilakukan tanpa menggunakan beban (beban nol) sehingga arus yang terukur cenderung

Dalam penulisan paper ini akan digunakan program simulasi untuk menampilkan grafik arus start dan torsi start pada starting motor induksi rotor sangkar

Kumparan dengan tahanan 2 buah seri Sehingga dapat diperoleh tahanan R pada satu belitan dengan berdasarkan pada pengukuran dc dengan analisa sebangai berikut : R = 15,83 Ohm Maka