• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRODUKSI FILM PENDEK NOMOPHOBIA

N/A
N/A
Muhammad Faiz

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN PRODUKSI FILM PENDEK NOMOPHOBIA"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRODUKSI FILM PENDEK

“NOMOPHOBIA”

Disusun Oleh :

Sahdan 1919100

45 Putri Salsabila Purwanto 1919100 35 Risqi Dwi Ananda 1919100 06 Raden Abie Zaelvin M 1919100 34

Indah Amanda 1919100

28 Anggeres Monika 1919100 44 Vandrio Sefta

Rahmatullah

1919100 50

Sherin Arini 1919100

52 M Wildanul

Mukholladun 1919100

21

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG

2019

(2)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI

A. PENDAHULUAN B. PRA PRODUKSI

PROPOSAL FILM PENDEK 1. Latar Belakang

2. Ide Dasar Pembuatan 3. Jenis Film

4. Tujuan Pembuatan 5. Sasaran Pembuatan 6. Jadwal Produksi 7. Sinopsis

8. Anggaran Biaya 9. Penutup

C. PRODUKSI

KONSEP PRODUKSI 1. Peralatan Produksi 2. Property

3. Job Description 4. Cast

5. Tema Cerita 6. Ide Gagasan 7. Naskah

PROSES PRODUKSI 1. Pelaksanaan 2. Kendala 3. Solusi

(3)

D. PASCA PRODUKSI 1. Aspek Editing 2. Teknik Editing 3. Durasi

4. Software Editing 5. Cutting/Transisi 6. Audio

E. PENUTUP

(4)

FILM PENDEK “NOMOPHOBIA”

A. PENDAHULUAN

Untuk memenuhi tugas mata Pelajaran Pengolahan Audio Dan Video , kami memproduksi sebuah film pendek. Film adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan salah-satu media komunikasi massa audiovisual yang dibuat berdasarkan asas sinematografi yang direkam pada pitaseluloid, pita video, piringan video, dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan/atau ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik, dan sistem lainnya.

Pengemasan pesan menggunakan suatu hiburan ini bertujuan untuk menarik minat penonton dan menyampaikan pesan secara tidak langsung melalui hiburan yang di tampilkan. Seperti film pendek yang diproduksi ini menyampaikan pesan kepada para penonton dengan sajian cerita yang mudah dimengerti penonton dan sering terjadi dikehidupan sehari-hari hingga mudah dipahami dan pesan dengan mudah tersampaikan.

(5)

B. PRA PRODUKSI

Pada tahap Pra Produksi ini kami menyusun proposal sebagai tahap awal sebelum melakukan sebuah produksi film. Dalam proposal ini kami lampirkan berupa sinopsis dari cerita yang akan disajikan dalam film pendek yang kami produksi, serta rincian dana yang kami butuhkan untuk melakukan produksi film pendek ini. Demikian proposal yang kami buat :

PROPOSAL FILM PENDEK 1. Latar Belakang

Produksi Film Pendek berjudul “Kucing Hitam”.

Film adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan salah-satu media komunikasi massa audiovisual yang dibuat berdasarkan asas sinematografi yang direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan/atau ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik, dan sistem lainnya.

Film merupakan salah satu hiburan dan juga salah satu cara penyampaian pesan kepada masyarakat yang menontonnya. Tergerak dari hal itu maka akan dibuat suatu film yang berjudul Nomophobia yang diharapkan dapat menyampaikan pesan moral kepada para penontonnya.

2. Ide Dasar Pembuatan

Ide dasar pembuatan film ini adalah dari kejadian atau peristiwa nyata yang benar bahkan sering terjadi di lingkungan sekitar kami.

3. Jenis Film

Jenis film yang akan diproduksi yaitu berdasarkan :

1. Isi : Mitos Di Indonesia

2. Durasi : Film Pendek (short film) 3. Segmentasi penonton : Dewasa (18+)

4. Genre : Horor

5. Pemerannya : Non anima

(6)

4. Tujuan Pembuatan

Tujuan pembuatan film ini adalah :

1. Mengembangkan potensi agar mampu bersaing di era teknologi 2. Mengembangakn potensi dalam seni peran

3. Memberikan hiburan kepada masyarakat 4. Memberikan pesan moral kepada masyarakat 5. Sasaran Pembuatan

Sasaran kegiatan pembuatan film “Nomophobia” ini adalah masyarakat dari kalangan remaja hingga dewasa.

6. Jadwal Produksi

Produksi film pendek ini sejak dari persiapan, produksi, editing hingga evaluasi direncanakan dilaksanakan pada :

 Tanggal : 12 September s.d 21 November 2019

 Waktu : 08.00 WIB s.d selesai

 Lokasi : Jakabaring, Pedestrian Sudirman, dan Rumah N

o

Jenis Kegiatan Waktu pelaksanaan

Septembe r

Oktober November 1 Penentuan konsep cerita

2 Casting

3 Breafing kelompok 4 Produksi Scene di lokasi 1 5 Produksi Scene di lokasi 2 6 Produksi Scene di lokasi 3 7 Editing

8 Penyusunan laporan produksi

(7)

7. Sinopsis

Film ini menceritakan tentang seseorang yang gemar membaca buku namun dikelilingi oleh orang-orang yang candu terhadap gadget. Dia selalu berusaha menghindari orang-orang yang terus sibuk dengan gadget. Saat dia, mencoba pulang berharap rumah adalah tempat paling nyaman tetapi kenyataan begitu menyakitkan semuanya tetap sama, keluarganya juga sibuk dengan gadget. Saat dia berusaha menyapa bukan sapaan hangat yang didapat melainkan tatapan sinis.

Saat di dalam kamar dia mengenang hadiah ulang tahun dari papanya beberapa tahun lalu. Hadiah itu adalah Handphone, dia jarang menggunakannya lebih tepatnya tidak ingin menggunakannya. Hanya karena dirinya yang tak suka bergantung pada gadget dulu dia sering di bully dengan teman-temannya.

Saat dia memutuskan untuk pergi lagi keluar rumah, semua orang tetap menunduk dan fokus dengan handphonenya. Tak jauh dari tempat yang dia tuju dia melihat seorang perempuan akan melompat dari sebuah gedung. Memang ramai orang yang melihat tapi tidak membantu, hanya sibuk merekam dengan handphonenya sampai perempuan itu melompat dari gedung tersebut. Dia terpukul dengan kejadian-kejadian di sekitar dirinya hingga akhirnya dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya juga.

8. Anggaran Biaya

Kegiatan pembuatan film ini memerlukan biaya sebesar Rp 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) dengan rincian sebagai berikut:

Jenis Pemasukan Pengeluaran Perlengkapan Rp 200.000,00 Transportasi Rp 100.000,00 Konsumsi Rp 200.000,00

Kekurangan dana Rp 200.000,00

(8)

9. Penutup

Demikian proposal ini kami buat dengan harapan para donatur dapat memberikan bantuan sehingga kekurangan dana sebesar Rp 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) dapat tertutup. Atas kesediaan para donator untuk memberikan bantuan kepada kami, diucapkan terima kasih.

(9)

C. PRODUKSI

Proses produksi ini adalah tahap dimana proses perencanaan konsep cerita sampai proses pengambilan gambar dikerjakan. Pada tahap ini kami melakukan perencanaan konsep cerita pada bulan September dengan melakukan diskusi dengan setiap anggota kelompok. Dan proses pengambilan gambar berupa video di kerjakan pada awal bulan November. Walaupun mengalami beberapa kendala proses produksi ini tetap dapat kami selesaikan.

KONSEP PRODUKSI 1. Peralatan Produksi

Dalam proses produksi kami menggunakan beberapa peralatan produksi berupa :

 Kamera a 6000

 Lensa fix

 Stabilizer kamera taffware s60 2. Property

Untuk mendukung penekanan ide cerita kami menggunakan beberapa property tambahan sebagai berikut :

 Handphone

 Buku (judul : psikologi umum)

 Seutas tali 3. Job Description

Produser : All Crew

Sutradara : Ahmad Muwafik Penulis Naskah : Sahdan

Camera Person : Raden Abie Zaelvin Morales Artistik : Putri Salsabila Purwanto Editor : Raden Abie Zaelvin Morales Penata suara : Raden Abie Zaelvin

Morales

(10)

4. Cast

Tokoh Utama : Sahdan

Tokoh Pendukung : Anggeres Monika Indah Amanda

Raden Abie Zaelvin Morales Risqi Dwi Ananda

Sherin Arini

Vandrio Septa Rahmatullah M. Wildanul Mukholladun 5. Tema Cerita

Dalam film ini kami mengambil tema “Kehidupan” sebagai acuan dalam proses produksi film. Kami mengambil cerita dari kehidupan zaman sekarang tentang orang-orang yang terlalu candu dengan gadget.

Menceritakan seseorang yang gemar membaca buku dan merasa terganggu dengan orang-orang yang terus memainkan gadgetnya. Sesuai dengan kehidupan sekarang dimana orang-orang sudah sangat terpengaruh gadget dan jarang memperdulikan sekitarnya. Sehingga tema ini cukup tepat dan menarik untuk dijadikan acuan dalam cerita ini.

6. Ide Gagasan

Ide gagasan dalam cerita ini muncul setelah kami mengadakan forum diskusi bersama anggota kelompok. Setiap anggota memberikan opini masing – masing sehingga terbentuklah suatu konsep cerita. Konsep ini didasari akan ketertarikan kami mengenai kehidupan zaman sekarang yang sudah sangat terpengaruh teknologi. Dan ingin menyadarkan masyarakat akan pentingnya kehidupan bersosial secara langsung bukan melalui teknologi yang sudah berkembang pesat. Film ini menceritakan seseorang yang merasa sangat terganggu dengan orang – orang yang selalu sibuk dengan gadget dan akhirnya dia depresi dan mengakhiri hidupnya.

(11)

7. Naskah

“NOMOPHOBIA”

SC. 01 EXT. TAMAN – PAGI CAST : SAHDAN

CU : sepatu sahdan yang di ketuk –ketukkan

Sahdan duduk di salah satu kursi di sebuah taman, membuka buku dan membacanya lalu melihat kesekelilingnya.

CUT TO Orang – orang di sekitarnya sibuk dengan handphone.

Yang sedang duduk bersama pasangannya, duduk sendirian, bahkan yang sedang berjalan juga sibuk dengan handphonenya.

CUT BACK TO Sahdan pun merasa terganggu dan beranjak dari tempat duduknya.

SC. 02 EXT. TAMAN – PAGI CAST : SAHDAN

Sahdan berjalan menyusuri taman mencari tempat kursi disudut lain dari taman itu. Saat berjalan dia melihat seseorang duduk dan sibuk memainkan handphonenya. Sahdan pun menggelengkan kepalanya dan hanya melewati orang itu.

SC. 03 EXT. TAMAN – PAGI CAST : SAHDAN

sahdan pun duduk dikursi yang dia temukan disudut taman. Saat mulai membaca buku dia menolehkan kepalanya.

CUT TO Terlihat seseorang berjalan sambil menunduk karena terlalu sibuk dengan gadgetnya.

(12)

CUT BACK TO Sahdan mengabaikan orang tersebut dan melanjutkan membaca. Tidak lama kemudian, datang seseorang yang juga sibuk dengan handphonenya duduk tepat disebelah Sahdan. Sahdan menolehkan kepala melihat orang itu, lalu mengggelengkan kepalanya dan beranjak dari tempat duduknya

SC. 04 EXT. TAMAN – PAGI CAST : SAHDAN

Sahdan duduk di pinggir bundaran air mancur di tengah taman itu. Dia mulai membaca bukunya lagi tapi tak lama kemudian dia merasa ada yang mengganggunya.

Saat dia menegakkan kepala dan menoleh ke kanan dan kiri dia melihat orang – orang di sebelahnya memegang handphone dan tidak memedulikan sekitar. Dia menutup bukunya dan pergi dari tempat itu.

CUT TO Sahdan berjalan di taman itu dan berpapasan dengan orang – orang yang juga sibuk memainkan handphone. Saat sahdan bertabrakan bahu dengan orang itu, orang itu tetap terfokus dengan handphone.

SC. 05 INT. RUMAH – SIANG CAST : SAHDAN

Sahdan membuka pintu lalu masuk kedalam rumah.

SC. 06 INT. RUANG MAKAN – SIANG CAST : SAHDAN, SYERIN, WILDANUL

Sahdan duduk di meja makan dengan kedua saudaranya, Syerin dan Wildan yang sibuk dengan handphone.

CUT TO

(13)

(menunjukkan handphone yang dipegang saudaranya, dan foto orang tuanya yang sudah meninggal di sisi lain meja).

CUT BACK TO Sahdan kesal dengan saudaranya yang sibuk dengan handphone dengan cepat menyelesaikan makannya dan beranjak.

SC. 07 INT. RUANG KELUARGA – SIANG CAST : SAHDAN, SYERIN, WILDANUL

Sahdan duduk di salah satu sofa membaca buku dan kedua saudaranya duduk di kursi lainnya sibuk dengan gadget. Sahdan menoleh kearah mereka lalu menutup bukunya dan mencoba mendekat untuk menyapa saudaranya.

Saat Sahdan mendekat kedua saudaranya menoleh dan menatapnya dengan datar. Sahdan yang kesal dengan tatapan saudaranya langsung berlari meniki tangga menuju kamarnya.

SC. 08 INT. KAMAR – SIANG CAST : SAHDAN

Di dalam kamar Sahdan mengeluarkan handphone yang pernah digunakannnya dulu dari dalam lemari. Lalu dia teringat apa yang terjadi saat dia menggunakan handphone itu.

FADE TO SC. 09 INT. RUANG KELUARGA – SIANG

CAST : SAHDAN

Sahdan sedang membaca buku sambil mendengarkan lagu dari handphonenya. Tiba – tiba Sahdan mendapatkan dua pesan masuk dari pacarnya dan temannya.

CU : Handphone dengan pesan masuk di layarnya

(14)

Sahdan terkejut dengan pesan itu langsung melemparkan handphonenya.

CU : handphone tergeletak dilantai dengan layar yang retak.

FADE BACK TO SC. 10 INT. KAMAR – SIANG

CAST : SAHDAN

Sahdan yang mengingat kejadian itu kembali kesal dan melempar handphonenya lagi ke lantai.

SC. 11 INT. RUMAH – SORE CAST : SAHDAN

Sahdan keluar dari rumahnya dengan perasaan kesal.

SC. 12 EXT. PEDESTRIAN – SORE CAST : SAHDAN

CU : kaki yang sedang berjalan

Sahdan berjalan menyusuri jalanan di depan deretan toko lalu dia melihat seseorang sedang dipukuli dan tidak bisa melawan. Sahdan langsung mendekat berusaha melerai kedua orang itu.

CUT TO Orang – orang berkumpul dan merekam perkelahian itu.

CUT BACK TO Sahdan melihat orang – orang berkumpul dan merekam kejadian itu. Sahdan merasa kesal akhirnya membiarkan perkelahian itu terus berlanjut dan dia meninggalkan tempat itu dengan menerobos kerumunan orang –orang yang sibuk merekam.

SC. 13 EXT. ATAP GEDUNG – SORE CAST : PEREMPUAN

(15)

Seorang perempuan menaiki tangga menuju atap salah satu gedung yang berada di pinggir jalan. Perempuan terlihat sangat depresi dan terlihat dirinya akan melompat dari gedung tersebut.

SC. 14 EXT. PEDESTRIAN – SORE CAST : SAHDAN

Sahdan berjalan menyusuri jalan di depan deretan toko sore itu dan dia menoleh kearah kerumunan orang yang berdiri di depan gedung sambil mengarahkan handphone keatap gedung.

CU : Mata Sahdan melihat kearah kerumunan Kerumunan orang di pinggir jalan

Perempuan di atap gedung SC. 15 EXT. JALAN RAYA – SORE

CAST : SAHDAN

CUT TO CUT BACK TO

Sahdan berlari terburu – buru menyebrangi jalan raya untuk menyelamatkan perempuan itu. Saat sudah sampai disebrang jalan perempuan itu terlanjur melompat Dari atap gedung.

CUT TO Kerumunan orang merekam perempuan yang melompat dari atap gedung. Setelah merekam mereka hanya berlalu meninggalkan tempat itu.

Sahdan berdiri di belakang kerumunan itu menangis dan jatuh tak sadarkan diri karena merasa dirinya terlambat menyelamatkan perempuan itu.

SC. 16 EXT. PEDESTRIAN – SORE CAST : SAHDAN

(16)

Sahdan berdiri di pinggir jalan sambil memegang seutas tali.

CU : tali yang digenggam Sahdan

Sahdan berjalan mendekati sebuah pohon dan menaiki pembatas jalan untuk mengikatkan tali di pohon itu.

Dengan perasaan yang campur aduk Sahdan gantung diri di pohon itu.

CU : kaki sahdan tergantung dan orang yang lalu lalang dibelakangnya tanpa memedulikan.

FADE OUT

PROSES PRODUKSI 1. Pelaksanaan

Pelaksanaan produksi ini sebenarnya hanya berlangsung sekitar 1-3 hari. Tenggat waktu yang diberikan oleh dosen pengampu adalah 1-3 bulan, mulai dari awal September sampai dengan akhir November. Tetapi proses produksi yang kami lakukan hanya berlangsung selama 1-3 hari pada awal November. Pada bulan September kami melakukan diskusi kelompok untuk menentukan tema cerita dari film yang akan kami produksikan. Setelah tema dan ide gagasan cerita disepakati, penulis naskah langsung membuat sinopsis.

Setelah pembuatan sinopsis selesai, kami membuat proposal pengajuan dana untuk biaya produksi. Mulai dari biaya konsumsi, transportasi juga biaya property. Stelah mebuat proposal pengajuan penulis naskah langsung membuat naskah untuk film yang akan di produksi juga sebagai acuan saat melakukan proses produksi. Penulisan naskah kami kerjakan pada bulan oktober.

Pada awal November kami melakukan proses produksi yang bertempat di jakabaring sport city karena scene di dalam naskah tertulis taman sebagai lokasi pengambilan gambar. Setelah proses pengambilan gambar di taman selesai kami langsung menyelesaikan pengambilan gambar

(17)

yang berlokasikan dirumah salah satu anggota kelompok. Hari kedua kami melakukan proses produksi dipedestrian sudirman. Lokasi ini yang memiliki banyak kendala karena lingkungan sekitar yang kurang mendukung akibat banyaknya pejalan kaki yang sesekali mengganggu proses shoting. Lalu adegan adegan tambahan seperti di atap gedung itu di selesaikan pada hari selanjutnya.

Setelah proses produksi selesai pertengahan November kami melakukan proses editing atau yang biasa disebut dengan pasca produksi dan sekaligus mulai menyusun laporan hasil produksi untuk bagian pra produksi dan produksi. Laporan pasca produksi disusun saat proses editing dan screening film bersama anggota kelompok telah selesai.

2. Kendala

Kendala yang sering kami alami saat proses pengambilan gambar adalah ketidaksuaian kondisi lingkungan. Di tempat yang ramai kami sedikit kesulitan mengatasi orang – orang yang terus berlalu lalang dan menggangu proses pengambilan gambar. kendala lain yang terjadi dari diri kami sendiri tiap anggota kelompok adalah ketidakselarasan pikiran, tetapi tidak berani mengungkapkan pendapat yang dimilikinya. Sehingga sedikit mengalami miskomunikasi antar anggota kelompok.

Juga kendala yang kerap sekali terjadi bahkan terjadi diantara anggota kelompok lain adalah ketepatan waktu. Keterlambatan sering kali menyebabkan jadwal pengambilan gambar terhambat dan menyebabkan proses produksi terlambat selesai tepat pada waktunya. Kendala terakhir yang terjadi adalah kelalaian, karena kelalaian tersebut kami kehilangan salah satu property produksi.

3. Solusi

Kendala – kendala yang kami alami selama proses produksi film pendek ini kami atasi dengan berdiskusi antar anggota juga inisiatif dari ketua kelompok. Masalah keterlambatan anggota kelompok datang untuk pengambilan gambar kami atasi dengan melakukan shoting dengan anggota yang sudah datang terlebih dahulu, lalu dilanjutkan saat semua anggota

(18)

kelompok lengkap. Masalah ketidakselarasan pikiran kami terus mengadakan diskusi kelompok untuk menentukan ide atau gagasan yang perlu digunakan. Untuk kendala kehilangan property, ketua kelompok memberikan amanat untuk setiap anggota mengumpulkan uang dan mengganti barang hilang tersebut.

(19)

D. PASCA PRODUKSI

setelah proses pengambilan gambar telah selesai proses selanjutnya adalah editing, yaitu proses pasca produksi. Proses editing ini hanya dilakukan dalam satu hari dengan bantuan seluruh anggota kelompok. Proses ini tidak berlangsung lama karena memang editor sudah terbiasa melakukan editing video.

1. Aspek Editing

Sesuai dengan sinopsis cerita pendek diatas, kami akan menggunakan konsep editing yang mengacu pada 4 aspek utama yaitu aspek kontinutas grafik, aspek ritmik, asek spasial dan aspek temporal. Untuk aspek kontinuitas grafik digunakan untuk perubahan shot dengan kesesuaian gambar. Aspek ritmik digunakan untuk menyeimbangkan adegan aksi dengan durasi, semakin sedikit durasi maka tempo adegan aksi akan menghasilkan tempo yang cepat. Aspek spasial digunakan untuk menunjukkan atau memanipulasi ruang dan waktu yang sangat mendukung editing diskontinu. Serta aspek temporal yang sangat berkaitan sebab mampu mempengaruhi unsur naratif dan memanipulasi waktu.

2. Teknik Editing

Sesuai dengan acuan 4 aspek tersebut kami menggunakan teknik editing diskontinu, yaitu teknik editing yang digunakan pada saat adanya lompatan waktu seperti flashback dan perbedaan ruang. Teknik ini cukup sesuai dengan konsep cerita.

3. Durasi

Hasil akhir film yang sudah di edit berdurasi 6 menit. Termasuk di dalamnya opening video, prolog dan credit title.

4. Software Editing

Untuk software editing kami akan menggunakan software Adobe Premiere CS6, sebab editor telah memahami dan sudah biasa mengoperasikan software ini dengan cukup baik. Selain itu software ini menyediakan fitur – fitur yang dibutuhkan dalam proses editing.

(20)

5. Cutting/Transisi

Teknik editing yang digunakan diimbangi dengan penggunaan bentuk transisi atau cutting yang sederhana seperti :

cut to digunakan untuk perpindaha gambar dengan lokasi dan waktu yang sama.

fade to transisi shot secara bertahap dimana gambar secara perlahan intensitasnya bertambah terang atau gelap. Fade In merupakan transisi shot dimana gambar secara perlahan intensitasnya bertambah terang sehingga gambar dapat terlihat, Fade Out merupakan transisi shot dimana gambar terang atau aslinya menuju ke gelap, fade out digunakan untuk menutup film atau adegan.

straight cut teknik editing dimana satu shot tiba-tiba mengakhiri sebuah adegan dan shot berikutnya tiba-tiba datang kelayar serta meringkas adegan.

6. Audio

Audio yang digunakan hanya berupa ilustrasi musik yang berbentuk seperti instrumen musik untuk memperkuat mood dan suasana tanpa mengganggu fokus cerita. Selain itu akan ada audio lain berupa audio atmosphere untuk mewakili audio sebenarnya sehingga dapat membangun suasana film dan penonton dapat merasakan apa yang terjadi.

(21)

E. PENUTUP

Diatas merupakan laporan produksi film pendek yang disusun oleh kelompok 2 dengan partisipasi setiap anggota kelompok dalam pembuatan laporan. Demikian laporan ini kami buat untuk dipergunakan sebagai evaluasi akhir dari proses pembuatan film yang kami lakukan. Juga untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar broadcasting dan dipergunakan sebagaimana mestinya.

Referensi

Dokumen terkait

Namun, sejak diterbitkannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, pengaturan penataan ruang dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

Yang dimaksud bahan ajar teks cerita pendek dalam penelitian ini adalah bahan ajar berupa cerita pendek yang terdapat dalam buku kumpulan cerita pendek Perempuan Patah