1 | P a g e
“IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MENURUT TENAGA PENDIDIK”
DISUSUN :
Nama Mahasiswa : 1. Christi Ameliana Purba (1203111095) 2. Melly Pardede (1201111037)
3. Padilla Hasana Siregar (1202111009) 4. Sofia Tinawati Siburian (1201111035)
Kelas : D PGSD D 2020
Mata Kuliah : Telaah Kurikulum Dan Perencanaan Pembelajaran Dosen Pengampu : Drs. Robenhart Tamba, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEI 2022
LAPORAN MINI PROJECT M.K TELAAH KURIKULUM PROGRAM S1 – PGSD D 2020
;;
2 | P a g e
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama TUHAN YANG MAHA ESA yang maha pengasih lagi Maha Penyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inaya Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikantugas yang telah diberikan kepada saya.
Ada pun yang menjadi judul tugas ini “Laporan Project”. Tujuan penulis menulis makalah ini memenuhi tugas dari dosen saya “Drs. Robengart Tamba M.Pd”, dalam mata kuliah “Telaah Kurikulum” telah penulis susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat melancarkan pembuatan tulisan ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan, oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala sarandan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki tulisan ini.
Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat bermanfaat berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun pembaca. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih pada pembaca atas perhatiannya.
Medan, 22 Mei 2022 Tim Penulis
Kelompok 6
3 | P a g e
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... 2
BAB I ... 4
PENDAHULUAN ... 4
LATAR BELAKANG... 4
TEMA KEGIATAN ... 4
BENTUK KEGIATAN ... 4
TUJUAN ... 4
BAB II ... 5
PEMBAHASAN ... 5
DASAR KEGIATAN ... 5
PELAKSANAAN KEGIATAN ... 6
HASIL KEGIATAN ... 6
BAB III ... 7
KESIMPULAN ... 7
KESIMPULAN ... 7
SARAN ... 7
DAFTAR PUSTAKA ... 8
4 | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Pendidikan di Indonesia belum seperti yang diharapkan, karena lembaga–lembaga pendidikan belum mampu menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
Bahkan pendidikan nasional pun dinilaigagal membangun karakter bangsa. Hal ini terbukti dari rendahnya nilai hasil ujian nasional, terutama nilai bidang studi matematika . Padahal matematika adalah bidang studi yang mendasari semua disiplin ilmu
Adapun ciri–ciri Kurikulum Berbasis Kompetensi menurut Nurhadi (2004:18) adalah: (a) Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun secara klasikal; (b) Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman; (c) Pencapaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi; (d) Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif; (e) Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya mencapai suatu kompetensi.
Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Depdiknas (2003:2)mengusulkan dua agenda perbaikan antara lain, perbaikan guru dan fasilitas belajar. Perbaikan kualitas guru penting untuk perbaikan transfer pengetahuan terhadap siswa. Sedangkan perbaikan fasilitas belajar perlu diperhatikan agar tidak terjadi jurang yang terlalu lebar antara kualitas pendidikan siswa Indonesia dengan negara lain..
B. TEMA KEGIATAN
“Implementasi kurikulum berbasis kompetensi menurut Tenaga Pendidik”
C. BENTUK KEGIATAN
Wawancara Kepada Tenaga Pendidik D. TUJUAN
1. Mengetahui metode – metode apa yang digunakan dalam proses pembelajaran KBK 2. Mengetahui apakah pembelajaran menggunakan Kurikulum berbasis Kompetensi
efisien?
3. Mengetahui metode –metode apa yang digunakan dalam model pembelajaran 4. Mengetahui kelebihan dan kelemahan metode pembelajaran
5 | P a g e
BAB II
PEMBAHASAN A. DASAR KEGIATAN
Wawancara kepada tenaga pendidik, dalam penyelenggaraan pendidikan diperlukan metode-metode guna menunjang proses penyelenggaraan pendidikan. Terdapat ruang lingkup dalam proses penyelenggaraan pendidikan yakni: pendekatan, model, strategi, metode, dan teknik pembelajaran. Lebih lanjut menurut Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada pasal 1 ayat (19), menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Lebih lanjut pada pasal 36 ayat (3) disebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:
- peningkatan iman dan takwa;
- peningkatan akhlak mulia;
- peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;
- keragaman potensi daerah dan lingkungan;
- tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
- tuntutan dunia kerja;
- perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
- agama;
- dinamika perkembangan global; dan
- persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
Terdapat beberapa isu yang mendasari penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), diantaranya adalah:
1. Masalah Mutu Pendidikan rendah: Indonesia berada diperingkat 109 sedangkan Malaysia berada di peringkat 61 dari seluruh jumlah negara-negara di dunia ini, dan berada di peringkat 112 menurut HDI 2003. Hal ini disebabkan oleh:
a. Pendidikan diselenggarakan untuk kepentingan penyelenggara bukan untuk peserta didik. Pembelajaran diselenggarakan bersifat pemindahaan isi (content transmission).
Tugas pengajar hanya sebagai penyampai pokok bahasa. Mutu pengajaran tidak jelas karena diukur hanya daya serap sesaat yang diungkap lewat proses penilaian hasil belajar yang artifisial. Pengajaran tidak diarahkan kepada partisipatori total dari peserta didik yang pada akhirnya dapat melekat sepenuhnya dalam diri peserta didik.
b. Aspek afektif cenderung terabaikan.
c. Diskriminasi penguasaan wawasan terjadi akibat anggapan bahwa yang di pusat mengetahui segalanya dibandingkan dengan yang dicabang, yang dicabang merasa lebih tahu dibandingkan dengan yang di ranting, begitu seterusnya. Jadi, diskriminasi sistematis terjadi akibat pola pembelajaraan yang subyek-obyek.
d. Pengajar selalu mereduksi teks yang ada dengan harapan tidak salah melangkah.
Teks atau buku acuan dianggap segalanya jika telah menyampaikan isi buku acuan maka dianggap sudah berhasil.
6 | P a g e
2. Masalah Keanekaragaman Kondisi Peserta Didik: Hal ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa :
a. Setiap peserta didik adalah unik, Peserta didik mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing. Oleh karena itu, proses penyeragaman dan penyamarataan akan membunuh keunikan tersebut.
b. Usia anak merupakan usia yang paling kreatif dalam hidup manusia, namun dunia pendidikan sering tidak memberi kesempatan bagi kreatifitas.
3. Tantangan Globalisasi. Pada konteks dunia globalisasi, kemajuan informasi, komunikasi dan teknologi menyebabkan terjadinya fenomena perkembangan ekonomi berbasis pengetahuan. Pasar bebas, kemampuan bersaing, penguasaan pengetahuan dan teknologi, menjadi makin penting untuk kemajuan suatu bangsa.
4. Tantangan Sumber Daya Alam. Sumber daya alam yang semakin terbatas tidak dapat menjadi tumpuan modal, karena sumber kesejahteraan suatu bangsa telah bergeser dari modal fisik ke modal intelektual, pengetahuan, sosial, dan kredibilitas.
5. Otonomi Daerah. UU No. 22 tahun 1999 dan pp No. 25 tahun 2000 berimplikasi terhadap kebijaksanaan pengelolaan pendidikan dari yang bersifat sentralistik ke desentralistik. Perubahan pengelolaan tersebut merupakan upaya pemberdayaan daerah dan sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan, terarah dan menyeluruh. Wujud dari pelaksanaan desentralisasi pendidikan dalam bidang kurikulum yaitu pembuatan silabus yang dibuat oleh daerah dan sekolah.
B. PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan kepada Tenaga pendidik di SD Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar, dilaksanakan pada hari sabtu 14 Mei 2022 pukul 09.00 WIB-selesai di SD Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar. Seiring berjalannya waktu Dalam Bahan Uji Publik Kurikulum berbasis kompetensi, tidak disebutkan secara khusus metode pengembangan dan/atau pembelajaran yang harus dilakukan oleh seorang pengajar di kelas. Namun, harus dipahami bahwa seorang guru seyogyanya dapat mengembangkan strategi pembelajaran secara variatif, menggunakan berbagai strategi yang memungkinkan siswa untuk dapat melaksanakan proses belajarnya secara aktif, kreatif dan menyenangkan,dengan efektivitas yang tinggi,serta harus sesuai dengan materi yang akan diberikan dan tujuan yang ingin dicapai.
C. HASIL KEGIATAN
Tidak didapati suatu kesulitan dalam bentuk kegerahan, keributan, dan rasa bosN dalam acara seminar pendidikan nasional 2016, kemudian setelah mendengarkan hasil wawancara dari mahasiswa kepada guru-guri di sekolah dasar tersebut lebih lagi percaya diri sebagai calon guru dengan mengetahui bagaimana metode pembelajaran dalam pengajaran yang baik dan efektif serta cocok untuk dilaksanakan.
7 | P a g e
BAB III
KESIMPULAN A. KESIMPULAN
Perubahan dan pengembangan kurikulum merupakan tuntutan perkembangan zaman yang senantiasa diperlukan. Setiap perubahan dan pengembangan kurikulum tentu saja didapati hal-hal baru yang dirancang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sesuatu yang baru diperlukan pemahaman yang baik dan benar dari pelaksanaan kurikulum. Dari berbagai kajian didapati uraian bahwa guru memiliki peranan penting dalam pelaksanaan kurikulum yaitu proses pembelajaran, dengan demikian guru dituntut untuk memahami setiap perubahan dan pengembangan kurikulum baru sebab guru merupakan perencana, pelaksana, penilai dalam proses pembelajaran.
Bila guru tidak memiliki kepahaman yang benar terhadap kurikulum baru maka dapat dipastikan proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik yang pada akhirnya pencapaian tujuan kurikulum baru juga akan mengalami hambatan yang serius.
B. SARAN
Sebaiknya perlu di adakan uji kompetensi kepada guru dan siswa untuk menambah wawasaan. Dan semoga laporan ini dapat berguna bagi pembaca maupun kepada penulis.
Kririk dan saran sangat di harapkan dalam laporan ini agar laporan ini kedepannya dapat bermanfaat.
8 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Indrawati, Y. (2006). Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru matematika dalam pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi (kbk) pada sekolah menengah atas Kota Palembang. Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya, 4(7), 41-58 http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:8zMNt7jAuOcJ:staffnew.uny.ac.i
d/upload/131569341/penelitian/19-kurikulum-berbasis-kompetensi-kbk- pengertian-dan-konsep-kbk.pdf+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id
https://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_Berbasis_Kompetensi
http://w1sudacepat.blogspot.com/2016/03/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html