LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM PRAKARYA KIMIA BUAH APEL DALAM BOTOL
Kelompok 7
Aisyah Tika P K3317005
Elsa Evangelista K3317027
Lutfiana Miftahul J K3317045
Mega Candra D K3317049
Windi Apriliani K3317075
Dosen Pengampu
Dr. Sri Retno Dwi Ariani, S.Si., M.Si.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2020
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
...
ii
BAB I PENDAHULUAN
...
1
A. Tanaman Apel
...
1
B. Panen dan Pengolahan
...
7
C. Serba Serbi Buah Apel dalam Botol
...
8
BAB II BAHAN DAN PERALATAN
...
9
A. Kebutuhan Bahan
...
9
B. Kebutuhan Peralatan
...
9
BAB III CARA MEMBUAT BUAH APEL DALAM BOTOL ...
11
BAB IV ANALISIS USAHA BUAH APEL DALAM BOTOL ...
17
A. Pemasukan
...
17
B. Pembelian dan Peralatan
...
17
C. Pengeluaran
...
18
D. Keuntungan
...
18
DAFTAR PUSTAKA
...
19
BAB I PENDAHULUAN
A. TANAMAN APEL 1. Daerah Penyebaran
Apel (Malus sylvestris) Apel pertama kali ditanam di Asia Tengah, kemudian berkembang luas di wilayah yang lebih dingin. Tanaman ini masuk ke Indonesia sekitar tahun 1934 dibawa oleh orang Belanda bernama Kreben kemudian menanamnya di daerah Nongkojajar (Kabupaten Pasuruan). Selanjutnya, sejak tahun 1960 tanaman apel sudah banyak ditanam di Batu, Malang untuk mengganti tanaman jeruk yang mati diserang penyakit.
Apel merupakan tanaman tahunan yang berasal dari daerah subtropics. Daerah yang menjadi sentra produksi apel di Indonesia salah satunya adalah Desa Poncokusumo, Malang. ( Anggara dkk, 2017)
Di Negara Indonesia Buah apel dapat tumbuh dan berbuah, Baik pada daerah yang dataran Tinggi. Sentra produksi buah apel di daerah malang (Batu dan Poncokusumo) Dan juga pasuruan (Nongkojajar), Jatim. Di daerah ini buah apel telah di usahakan semenjak tahun (1950) Kemudian berkembang pesat pada tahun (1960) sampai saat ini. Selain dari itu, pada daerah yang banyak di tanami buah apel adalah di jawa timur, (Kayumas-Situbondo, Banyuwangi) Di jawa tengah (Tawangmangu), Di daerah bali (Buleleng dan Tabanan), Di Nusa tenggara barat dan Nusa tenggara timur Juga Sulawesi selatan, Sedangkan sentra penanaman di dunia berada di Eropa, Amerika, Dan Australia. (Dinas Pertanian dan Pangan, 2017)
Di malang, apel sudah menjadi komoditas utama dan dikembangkan menjadi berbagai olahan makanan, beberapa yang paling terkenal adalah sari buah apel, keripik apel, cokelat apel, dan lain-lain.
Apel merupakan komoditas hortikultura yang banyak dikembangkan di Indonesia, salah satunya adalah Kota Batu dan Kecamatan Pujon Kabupaten Malang, Jawa Timur (Sunarjono, 2013). Total produksi apel Kabupaten Malang pada tahun 2012 adalah 328.862 kwintal, sedangkan produksi apel secara nasional mencapai 3.1327.270 kwintal. Kabupaten Malang menyumbang 10,48% produksi
apel nasional (BPS Kota Batu, 2015). Berdasarkan data BPS pada tahun 2001, impor buah apel mencapai 124.000 ton.
Menurut sistematika, tanaman apel termasuk dalam:
1) Divisio : Spermatophyta 2) Subdivisio : Angiospermae 3) Klas : Dicotyledonae 4) Ordo : Rosales 5) Famili : Rosaceae 6) Genus : Malus
7) Spesies : Malus sylvestris Mill
Dari spesies Malus sylvestris Mill ini, terdapat bermacam-macam varietas yang memiliki ciri-ciri atau kekhasan tersendiri. Beberapa varietas apel unggulan antara lain: Rome Beauty, Manalagi,dan Anna
2. Jenis Spesies Apel a. Rome Beauty
Tanaman apel rome tanaman apel dapat tumbuh baik di dataran tinggi dengan dpl 700 – 1200 m dpl. Curah hujan yang tinggi dan merata, dengan bulan basah 6-7 bulan per tahun. Tanaman Bibit Apel ini dapat berbuah setelah berumur 1-2 tahun setelah tanam. Rome beauty dapat di panen pada umur sekitar 120 -140 hari dari bunga mekar. Buah Apel bisa di panen pada saat sudah matang fisiologis, cirinya ukuran buah sudah terlihat maksimal,aroma sudah mulai terasa,warna buah nampak cerah segar.
b. Manalagi
Dari ukurannya apel manalagi lebih kecil dari pada apel rome beauty dan apel anna. Bentuk apel ini bulat simetris, bagian pucuk buah berlekuk dangkal, kulitnya tebal dan agak kasar. Diameter buahnya berkisar antara 5-7 cm, daging buah berwarna putih halus dan beratnya sekitar 75-100 gram/buah. Saat musim panen, setiap pohon dapat menghasilkan 7,5 kg buah.Kulit buah apel manalagi berwarna hijau kekuning-kuningan. Kulitnya mengandung flavanoid yang disebut quercitin. Quercitin ini mempunyai antioksidan yang tinggi. Fungsinya adalah mencegah serangan radikal bebas sehingga dapat melindungi tubuh dari kemungkinan serangan kanker.Dari segi tekstur apel manalagi sangat renyah daripada apel rome beauty dan apel anna. Buahnya juga memiliki rasa yang lebih manis dibanding kedua jenis apel tersebut. Walaupun buahnya belum matang, namun aromanya sangat khas. Tak heran rasanya bila apel manalagi merajai pasaran apel lokal.Apel ini banyak diolah dalam industri besar dan dibuat menjadi produk awetan seperti selai, keripik, jus dan cuka apel. Akan tetapi apel manalagi umur simpannya cenderung lebih pendek dibandingkan apel jenis lain. Hal ini dikarenakan buahnya mudah sekali busuk jika permukaan kulitnya tergores.
c. Anna
Apel yang satu ini terbilang unik dibanding dengan jenis apel Malang lainnya. Uniknya, jika dikonsumsi sesaat setelah dipetik, apel Anna akan terasa sedikit asam.
Namun, jika dibiarkan 3-4 hari setelah dipetik, buah ini akan terasa lebih manis dengan aroma yan tajam. Ciri-ciri apel Anna antara lain:
Bentuk buah memanjang dengan pangkal buah menyerupai bintang
Kulit buah tipis dengan warna kuning dan semburatan warna merah
Daging buah padat cenderung masir
Kandungan air dalam buah cukup tinggi
d. Fuji
Apel Fuji biasanya bulat dan berkisar dari besar hingga sangat besar, dengan diameter rata-rata 75 mm. Mereka mengandung antara 9-11% gula berdasarkan berat dan memiliki daging yang padat yang lebih manis dan lebih tajam daripada banyak kultivar apel lainnya, menjadikannya populer di kalangan konsumen di seluruh dunia. Apel Fuji juga memiliki umur simpan yang sangat panjang dibandingkan dengan apel lainnya, bahkan tanpa pendingin . Dengan pendinginan, apel Fuji dapat tetap segar hingga satu tahun.
Di Jepang, apel Fuji terus menjadi best-seller yang tak tertandingi.
Konsumen Jepang lebih menyukai tekstur renyah dan manis dari apel Fuji (yang agak mengingatkan pada pir Nashi yang didambakan) hampir dengan mengesampingkan varietas lain dan impor apel Jepang tetap rendah. Prefektur Aomori , rumah bagi apel Fuji, adalah daerah penanaman apel paling terkenal
di Jepang. Dari sekitar 900.000 ton apel Jepang yang diproduksi setiap tahun, 500.000 ton berasal dari Aomori.
Di luar Jepang, popularitas apel Fuji terus meningkat. Pada 2016 dan 2017, apel Fuji menyumbang hampir 70% dari 43 juta ton Cina yang ditanam.
Sejak diperkenalkan ke pasar AS pada 1980-an, apel Fuji telah mendapatkan popularitas dengan konsumen Amerika - pada 2016, apel Fuji berada di peringkat nomor 3 dalam daftar apel paling populer Asosiasi Apel AS, hanya mengikuti Red Delicious dan Gala . Apel Fuji ditanam di negara-negara penghasil apel tradisional seperti Washington , Michigan , Pennsylvania , New York , dan California . Negara Bagian Washington, tempat lebih dari setengah tanaman apel Amerika ditanam, menghasilkan sekitar 135.000 ton apel Fuji setiap tahun, volume ketiga di belakang varietas Red Delicious dan Gala.
3. Kandungan Gizi
a. Nilai ekonomi pada tanaman apel utamanya terletak pada buahnya. Buah apel bukan hanya dimakan sebagai buah segar, tetapi juga dapat diolah menjadi berbagai macam makanan olahan dan minuman.
b. Buah apel mengandung nilai gizi cukup tinggi, seperti disajkan pada tabel 1.
Berikut ini adalah kandungan gizi dalam buah Apel pada setiap 100 gramnya (3,5oz).
Jenis Nutrisi / Gizi Kandungan
AKG
%
Kalori 52 kkal –
Karbohidrat 13,8g –
Air 86% –
Protein 0,3g –
Gula 10,4g –
Serat 2,4g –
Lemak 0,2g –
Vitamin A 3µg 0%
Vitamin C 4,6mg 5%
Vitamin D – –
Vitamin E 0,18mg 1%
Vitamin B1 (Thiamine) 0,02mg 1%
Vitamin B2
(Riboflavin) 0,03mg 2%
Vitamin B3 (Niacin) 0,09mg 1%
Vitamin B5
(Panthothenic acid) 0,06mg 1%
Vitamin B6
(Pyridoxine) 0,04mg 3%
Vitamin B9 (Folat) 3µg 1%
Vitamin B12 0µg –
Cholin 3,4mg 1%
Kalsium 6mg 1%
Zat Besi 0,12mg 2%
Magnesium 5mg 1%
Fosfor 11mg 2%
Potassium 107mg 2%
Sodium 1mg 0%
Seng 0,04mg 0%
AKG% = Angka Kecukupan Gizi harian berdasarkan diet 2000 kalori. AKG dalam bahasa Inggris disebut dengan Daily Value (DV).
B. PANEN DAN PENGOLAHAN 1. Tanda-Tanda Siap Panen
Pada umumnya buah apel dapat di panen pada umur 4-5 bulan setelah bunga mekar. Dan tergantung pada varietas dan iklim. Rome beauty dapat di petik pada umur sekitar 120-141 hari dari bunga mekar, Dapat di panen pada umur 141 hari setelah bunga mekar dan Anna sekitar 100 hari. Tetapi pada musim hujan dan tempat yang lebih tinggi, Umur buah lebih panjang.
Pemanenan yang paling baik di lakukan pada saat tanaman mencapai tingkat masak fisiologis (Ripening), Yaitu tingkat di mana buah mempunyai kemampuan untuk menjadi masak normal setelah di panen. Ciri masak fisiologis Buah apel adalah : Ukuran buah terlihat maksimal, Aroma buah mulai terasa, Dan warna buah tampak cerah segar dan apabila di tekan terasa (Kres).
2. Cara Panen
Pemetikan apel di lakukan dengan cara memetik buah dengan tangan secara serempak untuk setiap kebun. (Dinas Pertanian dan Pangan, 2017)
3. Keuntungan Pengolahan Apel :
a. Memanfaatkan kandungan gizi di dalam apel.
b. Menyelamatkan kelebihan produksi pada saat terjadi panen raya di daerah sentra produksi apel.
c. Meningkatkan nilai ekonomi.
d. Menciptakan peluang berusaha dan bekerja.
e. Mendukung program penganekaragaman pangan.
f. Menambah pendapatan.
C. SERBA-SERBI BUAH APEL DALAM BOTOL 1. Manfaat Buah Apel dalam Botol
a. Buah apel dalam botol merupakan minuman segar yang dapat dikonsumsi oleh sejumlah lapisan masyarakat. Buah apel dalam botol juga dapat menjadi alternative bagi seseorang yang tidak suka makan buah secara langsung.
b. Usaha pembuatan sari buah sirsak dimaksudkan untuk 1) Menganekaragamkan pangan;
2) Meningkatkan nilai ekonomi;
3) Memperpanjang masa simpan;
4) Mempertahankan atau memperbaiki mutu gizi buah sirsak.
2. Aspek Sosial-Ekonomi
a. Petani apel belum semuanya mengenal cara memanfatkan apel menjadi bentuk olahan, misalnya dibuat buah dalam botol yang dapat menghasilkan keuntungan ganda.
b. Jika teknologi pembuatan buah apel dalam botol ini dapat diterima dan dilaksanakan masyarakat, maka diharapkan mereka dapat meningkatkan kesejahteraannya.
BAB II
BAHAN DAN PERALATAN
Setiap kali kita hendak membuat produk atau memproduksi sesuatu pasti diawali dengan langkah-langkah persiapan, terutama menyiapkan bahan dan peralatan yang diperlukan. Bahan dan peralatan yang diperlukan untuk membuat sari buah sirsak adalah sebagai berikut.
A. KEBUTUHAN BAHAN 1. Apel
a. Pilih buah apel yang mempunyai tekstur renyah, seperti apel fuji atau apel manalagi.
b. Direncanakan mengolah daging buah sirsak sebanyak 50 kg setiap hari.
2. Gula Pasir
a. Penggunaan gula pasir dimaksudkan untuk menambah rasa manis.
b. Direncanakan membutuhkan gula pasir sebanyak 20 kg setiap hari.
3. Asam Sitrat
a. Penggunaan asam sitrat dimaksudkan sebagai bahan pengawet sari buah apel serta untuk menambahkan rasa asam.
b. Direncanakan membutuhkan asam sitrat sebanyak 1 kg setiap bulan.
4. Air
a. Penggunaan air dimaksudkan untuk membuat larutan gula.
b. Direncanakan membutuhkan air sebanyak 30 liter setiap hari B. KEBUTUHAN PERALATAN
1. Kompor : Untuk dapur membuat larutan gula.
2. Waskom : Untuk tempat daging buah apel.
3. Panci : Untuk membuat larutan gula.
4. Sterilizer : Untuk merebus dan mensterilkan botol yang akan dipakai sebagai wadah buah apel dalam botol.
5. Sendok stainless : Untuk membantu proses pemberian gula pasir dan asam sitrat.
6. Pisau dapur : Untuk mengupas kulit dan memotong buah apel.
7. Pengaduk kayu : Untuk mengaduk larutan gula selama proses memasak buah apel dalam botol.
8. Botol kaca : Untuk wadah buah apel dalam botol.
9. Etiket : Untuk memberi nama produk dalam botol.
BAB III
CARA MEMBUAT BUAH APEL DALAM BOTOL
Setelah menyiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan, selanjutnya adalah membuat buah apel dalam botol. Langkah-langkah membuat buah apel dalam botol adalah sebagai berikut.
1. Menstrerilisasi botol terlebih dahulu di dalam autoclave selama kurang lebih 5 menit supaya bersih dari kuman dan bakteri.
2. Memilih buah apel yang segar dan terbebas dari hama serta penyakit. Dalam pembuatan buah apel dalam botol ini menggunakan buah apel Fuji dan direncanakan akan mengolah apel sebanyak 50 kg setiap hari.
3. Mengupas kulit buah apel dengan menggunakan pisau. Caranya, buah apel dipegang dengan tangan kiri, lalu mengupas dengan tangan kanan dari atas ke bawah.
4. Mencuci daging buah apel dengan air bersih mengalir agar membersihkan kotoran yang masih menempel pada daging buah.
5. Memotong daging buah apel kecil-kecil dengan ukuran sekitar 1 cm atau sesuai selera supaya rapi.
6. Membuat sirup dengan cara memanaskan gula pasir dan air, lalu menambahkan asam sitrat secukupnya sampai rasa sirup manis sedikit asam dengan warna sirup kekuningan.
Dalam pembuatan buah apel dalam botol ini dibutuhkan sebanyak 10 kg gula pasir dan 50 L air setiap hari, dengan perbandingan gula pasir : air yaitu 1 : 5. Sirup dibiarkan dalam
keadaan panas ketika akan dimasukkan ke dalam botol, sehingga kompor dibiarkan tetap menyala sampai botol siap.
7. Memasukkan buah apel yang telah dipotong kecil-kecil ke dalam botol yang telah disterilisasi.
8. Menuangkan sirup ke dalam botol yang berisi buah apel dalam keadaan panas sampai penuh atau kira-kira 250 mL, lalu menutup botol sampai rapat.
9. Memasukkan kembali botol yang berisi apel ke dalam autoclave untuk proses sterilisasi yang kedua selama kurang lebih 5 menit.
10. Memberikan label pada produk yang telah dibuat.
Label
Bagan Kerja
BAB IV
ANALISIS USAHA BUAH APEL DALAM BOTOL
Setiap usaha harus memilki persiapan dan perencanaan yang matang supaya hasil yang didapatkan juga maksimal, tak terkecuali pemasaran. Maka dari itu, perlu dilakukan analisis terhadap usaha buah apel dalam botol. Contoh langkah perencanaanya adalah sebagai berikut.
1. Nama Produk : MEWA Buah Apel dalam Botol 2. Jumlah Produksi : 200 botol setiap hari
3. Harga satuan : Rp 10.000,00 per botol
4. Kebutuhan bahan baku : 50 kg buah apel fuji, 10 kg gula pasir, dan 50 L air 5. Periode produksi 1 bulan : 25 hari kerja
Dengan demikian, biaya produksi dan keuntungan dalam satu bulan dapat dihitung sebagai berikut.
A. Pemasukan
Hasil penjualan sari buah sirsak per bulan : 25 x 200 x Rp 10.000 = Rp 50.000.000 B. Pembelian Peralatan
1. Kompor listrik Rp 140.000
2. Panci Besar Rp 130.000
3. Pengaduk Rp 5.000
4. Pisau Rp 7.000
5. Waskom (2) Rp 12.000
6. Sendok Rp 13.000
7. Sendok sayur Rp 17.000
8. Talenan Rp 8.000
Jumlah Rp 332.000
Catatan :
Diperkirakan umur teknis peralatan satu tahun, sehingga nilai penyusutan tiap bulan adalah
Rp 332.000 : 12 bulan = Rp 27.000
C. Pengeluaran
1. Penyusutan Alat Rp 27.000
2. Apel Fuji
25 x 50 kg x Rp 30.000 Rp 37.500.000 3. Gula pasir
25 x 10 kg x Rp 12.000 Rp 3.000.000 4. Asam sitrat
1 kg asam sitrat Rp 18.000
5. Listrik
25 x Rp 20.000 Rp 500.000
6. Botol
200 buah x Rp 3.500 Rp 700.000 7. Etiket
25 x Rp 10.000 Rp 250.000
8. Tenaga kerja (1bulan) Rp 1.000.000
Jumlah Rp 42.995.000
D. Keuntungan
1. Pemasukan Rp 50.000.000
2. Pengeluaran Rp 42.995.000
3. Keuntungan setiap bulan Rp 7.005.000
DAFTAR PUSTAKA
Anggara, D. S. T., Suryanto, A., & Ainurrasjid. (2017). Kendala Produksi Apel (Malus sylvestris Mill.) Var. Manalagi di Desa Poncokusumo Kabupaten Malang. Jurnal Produksi Tanaman, 5(2), 198–207.
Badan Pusat Statistik Kota Batu. 2015. Statistika Daerah Kota Batu.
https://batukota.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Statistika-Daerah-Kota Batu2015.pdf.
Tanggal akses 20/2018 .
https://badungkab.go.id/instansi/diperpa/baca-artikel/30/Cara-Budidaya-Tanaman-Apel.html Sunarjono, H. 2013. Berkebun 26 Jenis Tanaman Buah. Penebar Swadaya.
Jakarta.
http://pustaka-pertanian.blogspot.com/2012/02/budidaya-apel-malus-sylvestris-mill.html