• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANTAUAN KONDISI PESISIR PANTAI DESA ANGSANA DENGAN MENGGUNAKAN CITRA UNMANNED AERIAL VEHICLE (UAV)

N/A
N/A
Z

Academic year: 2023

Membagikan "PEMANTAUAN KONDISI PESISIR PANTAI DESA ANGSANA DENGAN MENGGUNAKAN CITRA UNMANNED AERIAL VEHICLE (UAV)"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Marine GIS yang berjudul “PEMANTAUAN KONDISI PANTAI DESA ANGSANA MENGGUNAKAN CITRA UNMANNED AERIAL VEHICLE (UAV)” tepat pada waktunya. Tujuan penulisan laporan praktikum ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah GIS Maritim. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, akan sangat sulit bagi penulis untuk menyelesaikan tugas ini.

Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah GIS kelautan dan bantuan rekan-rekan mahasiswanya dalam menyelesaikan tugas ini. Penulis memahami bahwa dalam pembuatan dan penyusunan tugas ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Terlepas dari kekurangan dan ketidaksempurnaan laporan ini, penulis sangat mengharapkan masukan, kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan kesempurnaan laporan ini.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teknologi drone dapat menghasilkan gambar dengan resolusi spasial yang sangat tinggi dibandingkan dengan teknologi penginderaan jauh seperti satelit yang selama ini digunakan untuk memperoleh data dan informasi spasial. Citra satelit mempunyai cakupan wilayah yang sangat luas jika dibandingkan dengan drone, namun citra satelit mempunyai kelemahan yaitu selalu menghadapi pengaruh atmosfer, dalam hal ini tutupan awan, terutama di wilayah khatulistiwa dimana awan lebih sering terbentuk. Sedangkan penggunaan drone dapat menghilangkan pengaruh atmosfer khususnya tutupan awan pada saat proses akuisisi data (Mastu, 2018).

Pemetaan menggunakan UAV menjadi solusi untuk memetakan wilayah di Indonesia dengan topografi yang berbeda-beda (Bloom, 2006 dalam Purwanto, 2017). Teknologi pemetaan ini telah berkembang dari platform pesawat berawak yang besar dan mahal menjadi kendaraan yang sangat kecil dan murah (Wibowo 2015). Teknologi ini merupakan alternatif yang dapat diandalkan untuk menghasilkan peta digital berbasis foto udara resolusi tinggi yang mampu menggabungkan metode pemetaan terestrial, hemat biaya, dan mudah digunakan (Rokhmana 2013).

Tujuan dan Kegunaan

  • Tujuan
  • Kegunaan

Desa Angsana mempunyai potensi sumber daya pesisir yang besar dengan ekosistem mangrove, terumbu karang dan biota lainnya yang populasinya masih terjaga. Untuk mengetahui keadaan dan kondisi di sekitar Desa Angsana dilakukan pemetaan dengan menggunakan UAV yang meliputi pemetaan posisi garis pantai, pemetaan keadaan tutupan lahan pantai dan pemetaan ekosistem mangrove. Hasil penelitian dapat dijadikan informasi bagi pemerintah daerah mengenai kondisi garis pantai, ekosistem mangrove dan tutupan lahan di Desa Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Ruang Lingkup

  • Ruang Lingkup Wilayah
  • Ruang Lingkup Materi

TINJAUAN PUSTAKA

  • Provil UAV dan Datanya
  • Garis Pantai
  • Tutupan Lahan
  • Ekosistem Mangrove

Garis pantai adalah garis pertemuan air laut dengan daratan yang kedudukannya berubah-ubah menurut kedudukannya pada saat pasang surut, pengaruh gelombang dan arus laut (Sutikno, 1993). Oleh karena itu, peta perubahan garis pantai perlu senantiasa diperbarui. Pemetaan garis pantai dapat dilakukan dengan menggunakan pengukuran langsung di lapangan, analisis foto udara, dan analisis penginderaan jauh atau citra satelit (Guariglia, et al., 2006).

Pemanfaatan data citra satelit untuk memantau perubahan garis pantai mempunyai beberapa keunggulan, yaitu kemampuan memantau cakupan wilayah yang luas (Kasim, 2012), menghemat biaya dibandingkan menggunakan pengukuran langsung, memerlukan waktu analisis yang lebih singkat dibandingkan pengukuran di lapangan. Kewenangan wilayah provinsi di wilayah laut adalah 12 mil dari garis pantai menuju laut lepas dan/atau menuju perairan kepulauan sesuai dengan Pasal 1 UU No. Karena sifat garis pantai yang dinamis, maka perlu dilakukan pemantauan garis pantai dengan membuat peta perubahan garis pantai secara berkala.

Gambar 2.1. UAV (Unmanned Aerial Vehicle)  Sumber : www.ippi.org.il
Gambar 2.1. UAV (Unmanned Aerial Vehicle) Sumber : www.ippi.org.il

METODE PRAKTIKUM

  • Waktu dan Lokasi Praktik
  • Alat dan Bahan
    • Alat
    • Bahan
  • Metode Perolehan Data
  • Metode Analisis Data
    • Garis Pantai
    • Ekosistem Mangrove
    • Tutupan Lahan

Penerapan teknik ini memungkinkan pemantauan keadaan pesisir Desa Angsana menggunakan citra UAV sehingga diperoleh data garis pantai, tutupan lahan, dan ekosistem mangrove yang akurat dan terkini secara efektif dan efisien. Sehingga dapat mengidentifikasi perubahan tutupan lahan mangrove, seperti perubahan luas kawasan, perubahan kondisi kesehatan mangrove, atau perubahan sebaran spasial. Hal ini melibatkan pengenalan pola, mengidentifikasi kawasan mangrove yang penting, atau mengamati tren jangka panjang tutupan lahan mangrove.

Interpretasi visual, metode ini melibatkan interpretasi langsung oleh pengamat untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan berbagai jenis tutupan lahan yang terlihat pada foto udara. Interpretasi visual memerlukan pengetahuan mendalam tentang jenis tutupan lahan yang dipelajari dan cara mengidentifikasi pola dan karakteristik yang unik pada setiap tutupan lahan. Klasifikasi semi otomatis, metode ini melibatkan penggunaan perangkat lunak khusus yang mendukung klasifikasi tutupan lahan secara otomatis dengan bantuan pengamat.

Pengamat melatih perangkat lunak dengan memberikan contoh tutupan lahan yang berbeda, dan perangkat lunak kemudian menerapkan algoritma untuk mengklasifikasikan tutupan lahan pada semua foto udara. Klasifikasi berbasis objek, metode ini melibatkan segmentasi foto udara ke dalam objek yang berbeda (misalnya pola tanah, tanaman, atau bangunan). Setelah objek-objek tersebut teridentifikasi, klasifikasi tutupan lahan dapat dilakukan dengan mempertimbangkan karakteristik objek seperti bentuk, ukuran dan tekstur.

Indeks vegetasi memberikan informasi mengenai kepadatan dan kesehatan vegetasi dan dapat digunakan untuk mengklasifikasikan tutupan lahan seperti hutan, padang rumput, atau ladang. Analisis tekstur, metode ini melibatkan analisis tekstur gambar untuk mengidentifikasi pola yang terkait dengan jenis tutupan lahan. Misalnya, pola tekstur kasar mungkin menunjukkan tutupan tanah berbatu atau terdegradasi, sedangkan pola tekstur halus mungkin menunjukkan tanah lunak atau bervegetasi.

Analisis data multi-temporal, metode ini melibatkan perbandingan foto udara dari waktu yang berbeda untuk mengamati perubahan tutupan lahan dari waktu ke waktu. Pilihan metode analisis untuk fotografi tutupan lahan dari udara akan bergantung pada tujuan penelitian, kompleksitas data dan ketersediaan peralatan dan perangkat lunak yang sesuai. Kombinasi metode analisis yang berbeda juga dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai pola dan karakteristik tutupan lahan.

Gambar 3.1. Peta Lokasi Penelitian
Gambar 3.1. Peta Lokasi Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

Garis Pantai

Selain mengacu pada standar yang diterbitkan oleh IHO, data foto udara dapat digunakan sebagai data pendukung pemetaan secara detail, karena memiliki resolusi spasial yang tinggi dan relevan dengan perkembangan teknologi, sehingga perlu diteliti aspek, akurasi dan efisiensinya. dari metode fotogrametri Sendiri. Berdasarkan hasil foto udara pada Gambar 4.1 terlihat garis pantai di pesisir Angsana cukup dekat dengan pemukiman penduduk dengan garis pantai yang terekam oleh UAV berukuran 1.313 km.

Gambar 4.1. Peta Foto Udara Garis Pantai di Desa Angsana Kabupaten  Tanah Bumbu
Gambar 4.1. Peta Foto Udara Garis Pantai di Desa Angsana Kabupaten Tanah Bumbu

Ekosistem Mangrove

Komposisi jenis tumbuhan bakau di Pantai Angsana, jika dilihat dari foto udara tumbuhan bakau di kawasan tersebut, terlihat bagian luarnya dipenuhi jenis Rhizophora apiculata dan Rhizophora mucronata. Sedangkan di bagian dalam, terletak di belakang Rhizophora apiculata dan Rhizophora mucronata, terdapat spesies Avicennia rumphiana, Avicennia officinalis, dan Avicennia apricalis. Hasil validasi lapangan mengenai komposisi mangrove menunjukkan diperoleh delapan jenis mangrove dari hasil analisis yang dilakukan di stasiun berbeda.

Kedelapan jenis mangrove tersebut adalah: Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Sonneratia sp., Brugueira sp., Bruguiera gymnorhiza, Avicennia rumphiana, Avicennia Officinalis, Avicennia apicralis dan Ceriops Zippenliana. Pada stasiun 3 terdapat beberapa spesies yaitu Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Avicennia rumphiana dan Avicennia officinalis, sedangkan spesies yang dominan adalah Rhizophora apiculata. Pada stasiun 4 terdapat beberapa spesies yaitu Rhizophora apiculata, Rhizpora mucronata dan Avecennia officinalis, dan ketiga jenis mangrove ini cukup dominan di area stasiun 4.

Pada stasiun 5 terdapat beberapa jenis mangrove yaitu Rhizophora mucronata dan Rhizophora apiculata dengan dominasi jenis mangrove Rhizophora apiculata. Pada stasiun 6 terdapat beberapa jenis mangrove yaitu Avicennia apicralis, Avicennia rumphiana, Avicennia officinalis, Bruguiera sp. Pada stasiun 7 terdapat beberapa jenis mangrove yaitu Bruguiera sp., Rhizophora apiculata dan Rhizophora mucronata, dengan dominasi jenis mangrove Rhizophora apiculata dan Rhizophora mucronata.

Pada stasiun 8 terdapat beberapa spesies mangrove yaitu Ceriops Zippeliana, dan Rhizophora Apiculata dengan dominasi kuat kedua spesies tersebut.

Gambar 4.3. Peta Foto Udara Ekosistem Mangrove di Desa Angsana Kabupaten  Tanah Bumbu
Gambar 4.3. Peta Foto Udara Ekosistem Mangrove di Desa Angsana Kabupaten Tanah Bumbu

Tutupan Lahan

Berdasarkan hasil foto udara diketahui garis pantai pantai Angsana cukup dekat dengan pemukiman penduduk, dengan garis pantai yang terekam oleh UAV berukuran 1.313 km. Akan lebih baik jika diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai pemantauan kondisi pantai untuk mengetahui bentuk perawatan di Pantai Angsana untuk menunjang kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan di kawasan ini. Pemanfaatan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Tipe Quadcopter untuk Mempercepat Pemetaan Bidang Darat (Studi Kasus: Desa Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung).

Beberapa metode pemantauan perubahan garis pantai dengan menggunakan data penginderaan jauh Landsat dan GIS. Klasifikasi dan interpretasi citra satelit Sentinel untuk pemetaan tutupan lahan di wilayah (Arjasa, Asembagus dan Jangkar) Kabupaten Situbondo. Menggabungkan Fotogrametri dan Pemindaian Laser untuk Pencatatan dan Pemodelan Kawasan Periode Menengah Akhir Pinchango Alto, Palpa, Peru, Jurnal Ilmu Arkeologi.

Pemetaan Habitat Bentik Berbasis Objek Menggunakan Citra Aerial Vehicle (UAV) and Sentinel-2 Satellite from Perairan Pulau Wangi-wangi Kabupaten Wakatobi. Integrated Sensor Systems for UAS, Proceedings of the 23rd Bristol International Unmanned Aerial Systems (UAVS) Conference, April 07–09, Bristol, United Kingdom, 13 p. 23rd Bristol Unmanned Aerial Vehicle Systems (UAVS) Conference, 07–09 April, Bristol, United Kingdom, 9 p.

Saadatseresht, M, Hashempour, AH dan Hasanlou, M 2015, 'Fotografi UAV: ​​solusi praktis untuk proyek pemetaan yang menantang', Arsip Internasional untuk Fotogrametri, Penginderaan Jauh dan Ilmu Informasi Spasial-Arsip ISPRS 40(1W5), 619-23. Klasifikasi tutupan lahan menggunakan citra Landsat 8 Operational Land Imager (Oli) di wilayah Sumedang (Klasifikasi tutupan lahan menggunakan data Landsat 8 Operational Land Imager (Oli) di wilayah Sumedang). Perancangan dan Implementasi Pengendali PID untuk Penyesuaian Heading dan Heading pada Kendaraan Udara Tak Berawak (UAV) Sayap Tetap.

Civil UAV system for earth observation, Proceedings of the International Geoscience and Remote Sensing Symposium (IGARSS), July 23–27, Barcelona, ​​Spain, p.

Gambar 4.3. Peta Foto Udara Tutupan Lahan di Desa Angsana Kabupaten Tanah  Bumbu
Gambar 4.3. Peta Foto Udara Tutupan Lahan di Desa Angsana Kabupaten Tanah Bumbu

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil survei dan validasi lapangan diketahui jenis mangrove yang dominan di kawasan Pantai Angsana adalah Rhizophora dan Avicennia.

Saran

Purwanto, TH 2017, 'Pemanfaatan fotografi udara format kecil untuk mengekstraksi model elevasi digital dengan metode stereoplotting', Majalah Geografi Indonesia 31(1). Rokhmana, CA 2013, 'Memanfaatkan teknologi kendaraan udara tak berawak', Bhumi: Jurnal Agraria dan Pertanahan No http://jurnalbhumi.stpn.ac.id/index.php/JB/issue/view/16. 2015, 'Desain Pengembangan Autopilot Pesawat Tak Berawak Menggunakan Avr-Xmega sebagai Perangkat OBD', Jurnal Teknologi, Volume 8 Nomor 1, Juni 2015.

Gambar

Gambar 2.1. UAV (Unmanned Aerial Vehicle)  Sumber : www.ippi.org.il
Gambar 2.2. Garis Pantai  Sumber : pexels.com  2.3.   Tutupan Lahan
Gambar 2.3. Tutupan Lahan  Sumber : terra-drone.co.id
Gambar 2.4. Ekosistem Mangrove  Sumber : jurnalbumi.com
+7

Referensi

Dokumen terkait

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul Perbandingan

Berdasarkan uraian di atas maka penulis ingin melakukan penelitian untuk membuat suatu sistem yang bisa mengukur ketinggian pohon yang didapatkan dari hasil foto

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis sanggup menyelesaikan tugas akhir skripsi

vii KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, hidayah, serta izin-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan pada kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis ini

vi Kata Pengantar Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena dengan Rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul Kinerja Pegawai