• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN SURVEY BANGUNAN PERTANIAN PENGOLAHAN KEDELAI

N/A
N/A
Selita Wongkar

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN SURVEY BANGUNAN PERTANIAN PENGOLAHAN KEDELAI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN SURVEY BANGUNAN PERTANIAN PENGOLAHAN KEDELAI

(Produk Tahu) Dosen Pengajar

Ir. Leo Hengky Kalesaran, M.Si

DISUSUN OLEH :

Natalia Salindeho – 20031106001 Selita Wongkar – 20031106007

Firzinia Abdul – 20031106020 Muhammad Fitra Mamonto - 20031106030

Sherina Laleleh – 20031106066 Z Onsu – 20031106070 Yabes Lengkong – 20031106071

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI

MANADO 2022

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bangunan pertanian secara fisik adalah semua bangunan dengan berbagai macam tipe dan strukturnya, yang digunakan untuk proses produksi di bidang pertanian dalam arti luas, meliputi bangunan untuk produksi tanaman pertanian ( rumah kaca, hidroponik, dan sebagainya ), produksi ternak ( kandang dan sebagainya ), bangunan untuk penyimpanan dan penanganan pascapanen (gudang pertanian dan sebagainya), bangunan untuk menyimpan alat dan mesin pertanian perbengkelan, serta bangunan pertanian lainnya.

Dalam suatu bangunan pertanian, perlu diperhatikan aspek-aspek lingkungan mikro dan pengendaliannya yang diperlukan untuk memaksimalkan fungsi dari bangunan tersebut sesuai dengan tujuan dibangunnya. Aspek lingkungan tersebut meliputi temperatur, kelembapan, cahaya, kualitas dan aliran udara, bau, hama dan penyakit, dan sebagainya yang mempengaruhi kenyamanan, produkvitas dan kualitas dan masa simpan suatu produk hasil pertanian.

Lingkungan dan bangunan pertanian adalah salah satu cabang disiplin ilmu dalam teknik pertanian yang fokus pada pengendalian lingkungan dalam bangunan pertanian untuk pertumbuhan produksi dan mempertahankan mutu hasil pertanian.

1.2 Tujuan

Tujuan dari laporan ini adalah untuk mengetahui fungsi dari bangunan pertanian kususnya tepat pengolahan biji kedelai menjadi produk tahu.

(3)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biji Kedelai

Kedelai merupakan tumbuhan genus kacang-kacangan Fabaceae. Jenis kacang ini memegang peranan penting di dunia karena menjadi sumber protein nabati bagi jutaan orang. Di Indonesia kedelai banyak dikonsumsi sebagai susu kedelai, tahu dan tempe.

Kedelai juga dapat dikomsumsi sebagai snack setelah disangrai atau sebagai sayuran setelah dikecambahkan.

Biji kedelai mengandung protein sebesar 32% dan lemak sebesar 17%, karbohidrat hanya 15% sehingga merupakan sumber protein yang baik bagi penderita diabetes. Kedelai telah digunakan sebagai pengganti daging untuk makanan bayi dan vegetarian dikarenakan kandungan proteinnya yang tinggi dan dapat memberikan karakteristik seperti daging giling. Lebih dari 90% kedelai digunakan untuk pangan, 88% diantaranya untuk bahan baku tahu dan tempe. Ukuran biji besar lebih disukai sebagai bahan baku pembuatan tempe karena memberikan volume produk yang lebih besar sehingga lebih menguntungkan karena tempe dijual dalam satuan volume.

Kedelai dibudidayakan di lahan sawah maupun lahan kering (ladang). Penanaman biasanya dilakukan pada akhir musim penghujan, setelah panen padi. Pengerjaan tanah biasanya minimal. Biji dimasukan langsung pada lubang-lubang yang dibuat. Biasanya berjarak 20-30 cm. Pemupukan dasar dengan pupuk yang mengandung nitrogen dan fosfat diperlukan, namun setelah tanaman tumbuh penambahan nitrogen tidak memberikan keuntungan apa pun. Lahan yang belum pernah ditanami kedelai dianjurkan diberi “starter”

bakteri pengikat nitrogen Bradyrhizobium japonicum untuk membantu pertumbuhan tanaman. Pembumbunan tanah dilakukan pada saat tanaman remaja (fase vegetatif awal), sekaligus sebagai pembersihan dari gulma dan tahap pemupukan fosfat kedua.

Salah satu contoh dari pengolahan biji kedelai adalah Tahu dan tempe. Tahu dan Tempe adalah makanan tradisional dari dasar kedelai. Kedua pengganti daging tersebut sudah sangat erat dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Tahu dan tempe juga sering menjadi pilihan menu bagi masyarakat ekonomi. Menggeluti usaha pembuatan tempe atau tahu di Indonesia memang tak pernah mati.

(4)

BAB III METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Survey ini dilakukan pada Sabtu, 1 Oktober 2022 Pukul 13:00 sampai selesai.

Bertempat di pengolahan tahu, Malalayang Satu Timur, Manado, Sulawesi Utara.

3.2 Metode

Survey dilakukan dengan mendatangi salah satu tempat pengolahan tahu yang berada, Malalayang Satu Timur, Manado, Sulawesi Utara dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada pekerja untuk didapatkan data yang sesuai.

(5)

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Pertanyaan survey

1. Bagaimana proses pengolahan komoditi ?.

Biji kedelai, setelah proses pascapanen, disimpan pada tempat berkukuran 2x3 m,

2. Produksinya berapa banyak ?

Produksi biji kedelai, berkisar antara 500-700 kg

3. Besar ruangan penyimpanan ?

Besar ruang penyimpanan sebesar 2x3x4 m

4. Ruangannya menggunakan ventilasi atau tidak ?

Ruangan tidak menggunakan ventilasi khusus, hanya menggunakan berberapa lubang ventilasi sederhana

5. Bagaimana kualitas dari komoditi kedelai ?

Kualitas komuditi kedelai adalah kualitas yang baik, dari pembelian dan setelah disimpan pun, masih berkualitas baik

6. Saat penyimpanan biasanya kedelai disimpan berapa lama ?

Kedelai biasanya disimpan hanya selama 3-4 hari paling lama 1 munggu. Karena biji kedelai akan langsung digunakan dalam proses pembuatan tahu

7. Apakah cuaca berpengaruh dalam penyimpanan ?

Cuaca yang diperlukan dalam menyimpan kacang kedelai ini tidak begitu dikhususkan mengingat kacang kedelai akan langsung digunakan dalam proses pembuatan tahu

(6)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Biji kedelai yang di produksi 500-700kg di simpan kurang lebih 1 minggu dan Langsung di olah menjadi produk tahu. Lubang ventilasi yang digunakan lubang ventilasi sederhana. Cuaca tidak begitu berpengaruh dalam proses penyimpanan karena biji kedelai langsung diproduksi menjadi tahu.

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Tandian, F. R. (2013). Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Produksi Tahu pada Perusahaan Keluarga Ud. pabrik Tahu Saudara di Surabaya. Agora, 1(2), 911-916.

DJELA, L. (2021). PENGENDALIAN PERSEDIAAN KEDELAI DI PABRIK TAHU MARYANTO 1 (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA).

(8)

DOKUMENTASI

Referensi

Dokumen terkait

Pada bab pendahuluan telah dibahas mengenai latar belakang pembuatan aplikasi, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, metode yang digunakan dalam membangun

Bab 1 pendahuluan 1.1 Latar belakang 1.2 Masalah. 1.3 Rumusan Masalah Bab

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kunjungan museum merupakan bentuk pencarian informasi dari luar lingkungan sekolah.

1 BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab 1 pendahuluan ini dijelaskan mengenai latar belakang, perkembangan komposit, alasan pemilihan serat kulit singkong, perumusan masalah, tujuan penelitian,

iii DAFTAR GAMBAR ...v DAFTAR LAMPIRAN ...x BAB I PENDAHULUAN ...1 1.1 Latar Belakang ...1 1.2 Tujuan Kerja Praktek ...2 1.3 Manfaat Kerja Praktek ...2 BAB II GAMBARAN UMUM

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Personal Hygiene adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh individu untuk memelihara dan menjaga kebersihan dan kesehatan baik fisik atau

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangunan gedung Politeknik Negeri Bengkalis memiliki lebih dari 6 gedung perkuliahan tetapi pada penelitian ini mengambil studi kasus

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pupuk kandang adalah olahan yang kotoran hewan, biasanya kotoran hewan ternak yang diberikan pada lahan pertanian untuk memperbaiki kesuburan