i LAPORAN TRIWULAN II TAHUN 2023
PELAKSANAAN KEGIATAN SASARAN KINERJA PEGAWAI (SKP) JABATAN PENYULUH PERTANIAN
IKI KUANTITAS
JUMLAH LEMBAGA YANG MENERAPKAN STANDAR INSTRUMEN PERTANIAN
Oleh
SRI SURYANI M. RAMBE NIP.196308051987032007
Penyuluh Ahli Utama
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN STANDARDISASI INSTRUMEN PERTANIAN
BALAI PENERAPAN STANDAR INSTRUMEN PERTANIAN BENGKULU
2023
ii LAPORAN TRIWULAN II TAHUN 2023
PELAKSANAAN KEGIATAN SASARAN KINERJA PEGAWAI (SKP) JABATAN PENYULUH PERTANIAN
IKI KUANTITAS
JUMLAH LEMBAGA YANG MENERAPKAN STANDAR INSTRUMEN PERTANIAN
Bengkulu, 30 Juni 2023 Penyuluh Ahli Utama
Ir.Sri Suryani M. Rambe, M. Agr NIP. 196308051987032007
Mengetahui :
Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Bengkulu
Dr. Dedy Irwandi, S. Pi, M.Si
NIP 19720605 199803 1 003
iii DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ………. ii
I. PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Tujuan ……….. .... 3
II. METODE DAN RUANG LINGKUP KEGIATAN ... 4
2.1. Ruang Lingkup Kegiatan ... 4
2.2. Sasaran ... 4
2.3. Waktu dan Tempat ... 4
III. PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN ... 5
IV. PENUTUP ... 12
1 I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sektor pertanian memberikan kontribusi yang sangat besar dalam pembangunan pertanian di Indonesia. Pembangunan pertanian dimasa mendatang diharapkan dapat memberikan konstribusi yang lebih besar untuk mengurangi kesenjangan dan mempeluas kesempatan kerja, serta mampu memanfaatkan peluang ekonomi yang terjadi sebagai dampak globalisasi dan liberalisasi ekonomi dunia.
Sektor pertanian juga memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian di Provinsi Bengkulu. Di tengah semakin terbuka dan meningkatnya komunikasi internasional sebagai bagian dari perekonomian global, perlu dicermati tantangan dan peluang sektor pertanian baik internal maupun eksternal guna meningkatkan kesejahteraan masayarakat melalui peningkatan daya saing dan ekspor.
Keberhasilan pembangunan pertanian tidak akan tercapai apabila hanya dilakukan pengembangan dan pengolahan terhadap sumber daya alamnya saja karena sumberdaya manusia (SDM) yang merupakan pelaku utama sebagai pelaksana pembangunan dibidang pertanian sangat berperan dalam memajukan pembangunan. SDM pertanian yang diharapkan untuk pembangunan pertanian yaitu SDM memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap (PKS) yang berkualitas serta kelembagaan penyuluhan pertanian yang kuat.
Peningkatan kualitas SDM petani dilaksanakan melalui kegiatan penyuluhan pertanian.
Penyuluhan pertanian adalah proses pembelajaran bagi petani dan keluarganya serta pelaku usaha pertanian lainnya agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumberdaya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produkstivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam kelestarian fungsi lingkungan hidup.
Sumber Daya Manusia di BPSIP Bengkulu, dilengkapi dengan kelompok jabatan
fungsional yaitu PMHP dan fungsional Penyuluh Pertanian, dimana penyuluh pertanian
mempunyai tugas antara lain melaksanakan diseminasi standar instrumen pertanian
melalui metode tatap muka langsung maupun tidak langsung seperti bimtek, kunjungan
2 ke kelompoktani, siaran RRI, podcast, video, youtube dan medsos lainnya. Selain itu juga berperan dalam identifikasi penerapan budidaya komoditas unggulan yang baik (GAP) serta pendampingan penerapan standar instrument pertanian dan melakukan kegiatan fungsional lain sebagai penyuluh pertanian sesuai dengan perundangan-undangan yang berlaku.
Berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014, yakni melindungi kepentingan nasional dan meningkatkan daya saing nasional, maka penerapan instrumen pertanian yang terstandar penting untuk dilakukan. Sejalan dengan hal ini, Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) – Kementerian Pertanian menyelenggarakan 5 (lima) fungsi utama, yaitu: (a) penyusunan kebijakan teknis perencanaan dan program, perumusan, penerapan, dan pemeliharaan serta harmonisasi standar instrumen pertanian, (b) pelaksanaan koordinasi, perumusan, penerapan dan pemeliharaan serta harmonisasi standar instrumen pertanian, (c) pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan koordinasi, perumusan, penerapan dan pemeliharaan serta harmonisasi standar instrumen pertanian, (d) pelaksanaan tugas administrasi Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, dan (e) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Di dalam melaksanakan fungsinya, BSIP telah melakukan identifikasi dan inventarisasi pelaku usaha/lembaga yang akan menerapkan SNI spesifik lokasi.
Salah satu kegiatan identifikasi tahun 2023 adalah identifikasi penerapan budidaya jeruk RGL yang baik (GAP) di dataran tinggi. Kegiatan diseminasi yang dilaksanakan pada tahun 2023 adalah Bimtek Pengolahan Kopi (kopi sangrai dan kopi bubuk) terstandar, Bimtek Pengolahan Aren (Gula Palma) terstandar serta Bimtek pengolahan sirup (jeruk kalamansi) terstandar. Selain itu dilakukan juga Bimtek perbenihan tanaman padi terstandar. Kegiatan diseminasi yang dilaksanakan pada triwulan kedua adalah Bimtek Pengolahan Kopi terstandar.
BPSIP Bengkulu juga berperan dalam melakukan pendampingan penerapan
standardisasi instrumen pertanian kopi sangrai dan kopi bubuk di Provinsi
Bengkulu.
3 Terbentuknya Balai Penerapan Standardisasi Instrumen Pertanian, Kementerian Pertanian bedasarkan Peraturan Presiden Nomor 117 Tahun 2022 diharapkan mampu mendampingi pelaku utama dan pelaku usaha dalam penerapan standardisasi instrumen pertanian untuk komoditas2 unggulan seperti jeruk, kopi dan aren. Oleh karena itu, perlu dilakukan identifikasi lebih mendetail terkait kebutuhan standar instrumen komoditas unggulan spesifik lokasi tersebut (jeruk RGL) serta peningkatan pengetahuan dan respon petani tentang Standar Nasional Indonesia (SNI) beserta teknologi budidaya maupun pengolahan hasil serta perbenihann tanaman padi yang terstandar. Hasil identifikasi ini diharapkan nantinya dapat menjadi masukan atau usulan untuk ke pusat balai besar komoditas BSIP menjadi RSNI.
1.2. Tujuan
Tujuan pembuatan Laporan Triwulan II (Bulan April, Mei dan Juni) Tahun 2023 adalah :
a. Sebagai alat evaluasi dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian per tahapan dan per waktu yang ditetapkan pada BPSIP Bengkulu untuk mencapai IKI Jumlah lembaga yang menerapkan standar instrumen pertanian
b. Sebagai dokumen dalam pelaporan kegiatan penyuluhan pertanian Tahun 2023.
4 II. METODE DAN RUANG LINGKUP PELAKSANAAN KEGIATAN
2.1 Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang Lingkup meliputi pelaksanaan tugas pokok sebagai penyuluh pertanian yaitu mencakup kegiatan penyuluhan pertanian yang meliputi pendidikan/pelatihan, persiapan penyuluhan pertanian, pelaksanaan penyuluhan pertanian, evaluasi dan pelaporan, pengembangan penyuluhan pertanian, pengembangan profesi dan penunjang kegiatan penyuluhan pertanian. Dalam pelaksanaannya berbagai jenis kegiatan yang dilakukan disesuaikan dengan :
1. Bidang tugas sebagai penyuluh pertanian di BPSIP Bengkulu , tahun 2023.
2. Petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan penyuluh pertanian dari Pusat Pengembangan Penyuluhan Pertanian, Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian.
3. SKP Penyuluh Pertanian Tahun 2023
2.2 Sasaran
Sasaran utama kegiatan penyuluhan pertanian tahun 2023 adalah para pelaku utama (petani, poktan, gapoktan dan KWT), pelaku usaha (IKM/UMKM) yang bertujuan untuk meningkatkan lembaga yang menerapkan standar instrumen pertanian
2.2 Waktu dan Tempat
Kegiatan dilaksanakan selama bulan April, Mei dan Juni 2023 dan tempat
pelaksanaan disesuaikan dengan rencana kegiatan penyuluhan pertanian yaitu di kantor
BPSIP Bengkulu, di lokasi UMKM/kelompok tani, serta di dinas/instansi terkait.
5 III. PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN
3.1. PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan penyuluhan pertanian disesuaikan dengan MPH Kepal Balai yang dituangkan kedalam SKP tahun 2023 yang dilaksanakan pada bulan April, Mei, Juni Tahun yang secara rinci diuraikan pada Tabel 1.
T
abel 1. Kegiatan Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian Triwulan Kedua Tahun 2023
No Bulan Kegiatan Target Realisasi Output
1 April Perencanaan dan Penerapan Metode Penyuluhan
Pertanian. Merencanakan dan melaksanakan penyuluhan melalui media elektronik
1 1 Rencana Merncanakan dan melaksanakan penyuluhan melalui podcast yang berjudul “Pemanfaatan Pupuk Organik untuk Meningkatkan Produktivitas”
2 April Penyusunan Materi Menyusun materi
penyuluhan pertanian dalam bentuk bahan website
1 1 Naskah Meyusun materi penyuluhan untuk cyber extension yang berjudul “Pemanfaatan pupuk organik untuk meningkatkan produktivitas tanaman”
3 April Perencanaan dan Penerapan Metode Penyuluhan
Pertanian. Melakukan kunjungan tatapmuka / anjangsana kelompoktani- -
1 1 Laporan Melakukan pendampingan pada petani (Pak Edi dan pak Tulus) yg akan mengikuti Temu Karya dan Karya Wirausaha serta lomba asah terampil Petani Nelayan di Kota Bengkulu untuk mempersiapkan diri sebelum pelaksanaan kegiatan perlombaan.
4 April Perencanaan dan Penerapan Metode Penyuluhan
Pertanian. Melakukan kunjungan tatapmuka / anjangsana perorangan
1 1 Laporan Pertemuan dengan Ketua KTNA Provinsi Bengkulu (Akraludin) di Kota Bengkulu, untuk persiapan lomba temu karya, karya yang akan dilomba berupa alat peraga tanam (atabela dengan roda styrofoam) sedangkan untuk Karya Wirausaha Petani Nelayan yang akan dilomba komoditi sirup jeruk kalamansi.
Sedangkan untuk Peragaan, Unjuk Tangkas dan Asah Terampil, peserta yang ikut mengalami perubahan yaitu peserta harus ada wanita tani.
5 April Menyusun juklak Penyuluhan
Pertanian Tingkat Provinsi 1 1 Juklak Menyusun juklak penyuluhan pertanian yang berjudul” Bimtek perbenihan tanaman padi di Provinsi Bengkulu”. Bimtek akan dilaksanakan di 2 kabupaten (Bengkulu Utara dan Bengkulu Tengah) dengan target peserta 50 orang petani penangkar benih atau calon penangkar benih tanaman padi dan petugas lapang/penyuluh
6 April Mengikuti seminar/ lokakarya di bidang pertanian
Mengikuti seminar/lokakarya di bidang pertanian sebagai : Peserta
1 1 Kali Mengikuti bimtek Sosialisasi Tanaman Pangan, 13 April 2023 yang diselenggarakan oleh Dirjen Tanaman Pangan dengan topik:
Strategi Indonesia dalam mengembangkan pangan alternative untuk mewujudkan lumbung pangan dunia tahun 2045
7 April Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju
Nilai
81 Nilai 81 1. Melakukan verifikasi evidence SKP Penyuluh Pertanian BPSIP Bengkulu
6
WBK/WBBM sebanyak 8 orang
2. Melaksanakan pertemuan bulanan jabfung penyuluh pertanian BPSIP Bengkulu
1 Mei Perencanaan dan Penerapan Metode Penyuluhan
Pertanian
Melakukan kunjungan tatapmuka/anjangsana Kelompok tani - -
1 1 Laporan Melakukan pendampingan secara online kepada kelompoktani Kabupaten Kepahiang tentang materi Smart farming, akusakulturpembahasan soal-soal , untk persiapan mengikuti lomba PENAS XVI Melakukan tatap muka dengan kelompoktani tanggal 30 dan 31 Mei di Kota Bengkulu untuk membekali KTNA yang mewakili kelompoktani Provinsi Bengkulu yang akan mengikuti lomba– lomba (Temu Karya, asah terampil, unjuk tangkas) dalam rangka PENAS XVI
2 Mei Perencanaan dan Penerapan Metode Penyuluhan
Pertanian
Melakukan kunjungan tatapmuka/anjangsana Perorangan
1 1 Laporan Mendampingi petani (pak Edi) dalam menyusun makalah dan power ponipada minggu 1 dan minggu ke 2 Juli 2023 dan power point Atabela roda Styrofoam untuk lomba Temu Karya Penas XVI.
Tanggal 29 Mei 2023 mendampingi petani untuk latihan presentasi untuk lomba temu
karya dan Karya Wira Usaha 3 Mei Penyusunan Materi
Menyusun materi
penyuluhan pertanian dalam bentuk: Naskah radio/TV
1 1 Naskah Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk naskah radio dengan judul “Peningkatan Produktivitas Tanaman melalui Pemanfaatan Pupuk Organik”
4 Mei Penyusunan Materi Menyusun materi
penyuluhan pertanian dalam bentuk bahan website
1 1 Naskah Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk bahan website yang berjudul “Akuaponik.
salah satu solusi budidaya dilahan sempit”
5 Mei Kali - Mengikuti
seminar/lokakarya di bidang pertanian sebagai :Peserta
1 1 Kali Mengikuti secara aktif pada : Mentan Sapa Petani dan Penyuluh Pertanian (MSPP) Vol 19 dengan tema ”Kebangkitan Penyuluh Pertanian” sebagai PESERTA yang diselenggarakan secara virtual melalui Zoom Meeting pada tanggal 26 Mei 2023
6 Pembangunan Zona
Integritas (ZI) menuju WBK/WBBM
Nilai
81 Nilai 81 1. Melakukan verifikasi evidence SKP Penyuluh Pertanian BPSIP Bengkulu sebanyak 8 orang
2. Melaksanakan pertemuan internal kegiatan bimtek perbenihan tanaman padi 3. Mengikuti rapat Balai, pertemuan internal kegiatan 2 identifikasi penerapan SIP jeruk RGL dan budidaya kopi robusta dataran tinggi
1 Juni Penyusunan materi penyuluhan dalam bentuk supervisi produksi video
1 1
dokumen Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk supervisi produksi video yang berjudul ” Si Kuning Jeruk Kalamansi Meningkatkan Nilai Tambah”
2 Juni Perencanaan dan Penerapan Metode Penyuluhan
Pertanian
1 1 Laporan 1. Melakukan kunjungan/ anjangsana perorangan ke UMKM Giwi Gewi, pengolahan sirup jeruk kalamansi (pendampingan UMKM
7
Melakukan kunjungan tatapmuka/anjangsana Kelompok tani
untuk menerapkan SNI sirup).
Tindak lanjut kunjungan BPSIP Bengkulu dengan BSN tahun lalu, sudah mulai diperbaiki fasilitas pengolahan sirup jeruknya.
2. Selain itu dilakukan juga juga pengambilan rekaman video jeruk pengolahan sirup jeruk kalamansi di Kota Bengkulu
3 Juni Perencanaan dan Penerapan Metode Penyuluhan
Pertanian
Melakukan kunjungan tatapmuka/anjangsana Perorangan
1 1 Laporan 1. Melakukan kunjungan/ anjangsana perorangan ke lokasi-lokasi pertanaman jeruk (lahan pekarangan masyarakat yang menjadi supplier bahan baku untuk pengolahan sirup jeruk kalamansi di daerah Kandang Limun Kota Bengkulu
2. Pertanaman jeruk sebagian ada serangan penyakit kudis pada buahnya sehingga buahnya tekturnya kasar, tidak mulus, sehingga mengganggu penampilan buah jeruk. Jeruk yang dijual dipasar juga tidakmulus, sebagian terkena penyakit kudis.
Hal ini menyiratkan bahwa bahan baku untuk pembuatan sirup jeruk kalamansi harus ditingkatkan dalam budidayanya, karena akan mempengaruhi kualitas sirup jeruk 4 Juni Penyusunan Materi
Menyusun materi
penyuluhan pertanian dalam bentuk: bahan website
1 1 Naskah 1. Menyusun materi penyuluhan sebagai bahan website yang berjudul “Sirup jeruk kalamansi menuju SNI” yang diupload di Cyber Extension
2. Menyusun materi penyuluhan sebagai bahan website yang berjudul
Pengendalian penyakit kudis pada tanaman jeruk kalamansi
5 Juni Perencanaan dan Penerapan Metode Penyuluhan Pertani an. Merencanakan dan me-laksanakan penyuluhan melalui media elektronik
1 1 Rencana Menyusun rencana dan melaksanakan penyuluhan melalui media elektronik podcast yang berjudul: “Peranan Tanah Terhadap Tanaman”
6 Juni Mengikuti seminar / lokakarya di bidang pertanian sebagai :
Peserta
1 1 Kali 1. Mengikuti zoom pada acara Temu Inspirasi
#1 (Informasi Seputar Standardisasi) dengan Tema: Fenomena El-Nino Terhadap Sektor Pertanian; Bagaimana Antisipasinya. yang diselenggarakan secara Virtual pada tanggal 7 Juni 2023.
2. Mengikuti zoom acara bimtek online dengan tema: Kapasitas Tukar Kation (KTK) Tanah dan Pengelolaannya untuk pertanian.
yang diselenggarakan oleh Balai Pengujian Standar Instrumen Tanah dan Pupuk pada tanggal 26 Juni 2023 .
8
3.2. HASIL KEGIATAN
Kegiatan Identifikasi penerapan budidaya yang baik (GAP) jeruk RGL dan kegiatan penerapan budidaya kopi yang baik (GAP) masih dalam tahap persiapan. Kegiatan identifikasi penerapan pengolahan sirup jeruk kalamansi mulai dilakukan pada akhir tahun 2022 bersama dengan BSN cabang Palembang. Pada tahun 2023, kegiatan tersebut dilanjutkan oleh BSN dan didampingi dari BPSIP Bengkulu. Hasil pendampingan pada triwulan kedua disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil Pendampingan penerapan pengolahan sirup jeruk kalamasi
PEDOMAN CPPOB KONDISI SAAT INI REKOMENDASI PERBAIKAN PRODUK AKHIR
Produk akhir harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh otoritas kompeten dan tidak boleh merugikan atau membahayakan kesehatan konsumen;
Produk akhir yang standar mutunya belum ditetapkan, persyaratannya dapat ditentukan sendiri oleh perusahaan yang bersangkutan dan persyaratan tersebut mampu telusur terhadap standar yang berlaku; dan
Mutu dan keamanan produk akhir sebelum diedarkan seharusnya diperiksa dan dipantau secara periodik (organoleptik, fisika, kimia, mikrobiologi dan atau biologi).
Sudah dilakukan pengujian produk akhir (difasilitasi BSN)
Hasil laboratorium
memperlihatkan bahwa masih ada beberapa komponen yang tidak memenuhi persyaratan SNI sirup jeruk khususnya cemaran mikroba seperti angka lempeng total dan kamir.
Escherichia coli ada dibatas atas, perlu ditekan jumlahnya
Dilakukan pengujian ulang produk sirup jeruk kalamansi dengan mandiri
Perlu dilakukan uji kualitas air secara mandiri untuk melihat apakah cemaran mikroba bersumber dari air ataukah dari proses pengolahan sirup jeruk (aspek kebersihannya)
KARYAWAN
Karyawan seharusnya mempunyai kompetensi dan memiliki tugas secara jelas dalam melaksanakan program keamanan pangan olahan;
Karyawan harus dalam keadaan sehat, bebas dari luka/penyakit kulit, atau hal lain yang diduga -mengakibatkan pencemaran terhadap produk;
Karyawan seharusnya mengenakan pakaian kerja/alat pelindung diri antara
Sudah ada pembagian tugas karyawan namun belum diuraikan dalam dokumen Karyawan belum menggunakan pakaian kerja yang sesuai standar (penutup kepala, masker, sarung tangan, alas kaki khusus lokasi kerja)
Menerapkan standar pakaian kerja yang benar (penutup kepala, masker, celemek, alas kaki khusus)
Dibuat panduan higiene karyawan Disediakan sarana higiene karyawan, menjaga kebersihan diri 7 Juni Pembangunan Zona
Integritas (ZI) menuju WBK/WBBM
Nilai
81 Nilai 81 1. Melakukan verifikasi evidence SKP Penyuluh Pertanian BPSIP Bengkulu sebanyak 8 orang
2. Melaksanakan pertemuan bulanan jabfung penyuluh pertanian BPSIP Bengkulu
3. Mengikuti rapat Balai, pertemuan internal kegiatan bimtek perbenihan padi, pertemuan internal kegiatan 2 identifikasi penerapan SIP jeruk RGL dan budidaya kopi robusta dataran tinggi
9
lain sarung tangan, tutup kepala dan sepatu yang sesuai dengan tempat produksi;
Karyawan harus mencuci tangan sebelum melakukan pekerjaan dan tidak makan, minum, merokok, meludah, atau melakukan tindakan lain di tempat produksi yang dapat mengakibatkan pencemaran produk;
Karyawan yang diketahui atau diduga menderita penyakit menular, harus tidak diperbolehkan masuk ke tempat produksi;
dan
Karyawan dalam unit pengolahan harus tidak memakai perhiasan, jam tangan atau benda lainnya yang membahayakan keamanan produk.
Pengunjung yang memasuki tempat produksi seharusnya menggunakan pakaian pelindung dan mematuhi persyaratan higiene yang berlaku bagi karyawan; dan
lndustri pengolahan pangan seharusnya menunjuk dan menetapkan personil yang terlatih dan kompeten sebagai penanggung jawab pengawasan keamanan pangan olahan.
Belum dilakukan pemeriksaan kesehatan karyawan secara berkala
Belum ada sarana higiene karyawan, loker dan ruang ganti karyawan
PENGEMASAN
Harus melindungi dan mempertahankan mutu produk pangan olahan terhadap pengaruh dari luar, terutama selama penyimpanan dalam jangka waktu lama;
Harus dibuat dari bahan yang tidak larut atau tidak melepaskan senyawa-senyawa tertentu yang dapat mengganggu kesehatan atau mempengaruhi mutu produk;
Harus tahan terhadap perlakuan selama pengolahan, pengangkutan dan peredaran (kemasan tidak mudah penyok, sobek atau
pecah selama proses produksi atau jika terkena benturan selama pengangkutan);
Seharusnya menjamin keutuhan dan keaslian produk di dalamnya;
Desain dan bahan kemasan harus memberikan perlindungan terhadap produk dalam memperkecil kontaminasi, mencegah kerusakan dan memungkinkan pelabelan yang baik;
Bahan pengemas atau gas yang digunakan dalam pengemasan produk harus tidak beracun, mempertahankan mutu produk dan melindungi produk terhadap pengaruh dari luar;
Kemasan yang dipakai kembali seperti botol minuman harus kuat, mudah dibersihkan dan didesinfeksi jika diperlukan, serta tidak digunakan untuk
Pengemasan produk akhir terbuat dari botol plasik
Ruang pengemasan berbeda
dengan penyimpanan
pengemasan dan ruang produk akhir/display
Dibuat dokumen persyaratan spesifikasi bahan yang digunakan
10
mengemas produk non-pangan; dan Bahan pengemas harus disimpan dan ditangani pada kondisi higienis, terpisah dari bahan baku dan produk akhir.
LABEL DAN KETERANGAN PRODUK Label produk harus memenuhi ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan lklan Pangan atau perubahannya; dan
Label pangan olahan seharusnya dibuat dengan ukuran, kombinasi warna/ bentuk yang berbeda untuk setiap jenis pangan olahan, agar mudah dibedakan.
Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 Keterangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya : a. nama produk;
b. daftar bahan yang digunakan;
c. berat bersih atau isi bersih;
d. nama dan alamat pihak yang memproduksi atau memasukkan pangan ke dalam wilayah Indonesia;
e. tanggal, bulan, dan tahun kedaluwarsa
Sudah mencantumkan merek, komposisi, berat bersih, label halal dan serta nama dan alamat produsen. Belum dicantumkan tanggal kadaluarsa
Dicantumkan tanggal produksi dan tanggal kadaluarsa
PENYIMPANAN
Penyimpanan wadah dan pengemas Penyimpanan sudah teratur Penyimpanan label Penyimpanan sudah teratur
Penyimpanan mesin/peralatan produksi Penyimpanan sudah teratur
PEMELIHARAAN DAN PROGRAM SANITASI
Fasilitas produksi (bangunan, mesin/peralatan dan lainnya) seharusnya dalam keadaan terawat dengan baik agar prosedur sanitasi berjalan efektif, mesin/peralatan tetap berfungsi sesuai prosedur yang ditetapkan, terutama pada tahap kritis dan menghindari terjadinya pencemaran fisik, kimia dan biologis/
mikrobiologis.
Pembersihan dan sanitasi mesin/peralatan produksi:
a. Mesin/peralatan produksi yang berhubungan langsung dengan bahan dan produk harus dibersihkan dan dikenakan tindakan sanitasi secara teratur;
b. Mesin/peralatan produksi yang tidak berhubungan langsung dengan produk harus selalu dalam keadaan bersih;
c. Mesin/peralatan produksi harus selalu dibersihkan/dicuci untuk menghilangkan sisa-sisa bahan dan kotoran serta dapat dilakukan tindakan desinfeksi;
d. Bahan kimia pencuci harus ditangani dan digunakan sesuai prosedur dan
Mesin pemeras jeruk masih berada di ruangan terbuka Lokasi pemasakan bahan sirup sudah terpisah dalam suatu ruangan yang tertutup
Posisi pintu kamar mandi menghadap kedalam ruangan tempat menerima bahan baku jeruk dan tempat mesin pemeras.
Pintu masuk dan pintu keluar sama
Ruangan tempat mesin pemeras harus ditutup agar tidak ada serangga/hama yang mengganggu atau mencemari cairan jeruk
Posisi pintu kamar mandi agar dipindahkan menghadap keluar (diluar ruangan tempat menerima bahan baku jeruk dan tempat mesin pemeras )
Pintu masuk dan pintu keluar agar dibuat terpisah
11
disimpan di dalam wadah yang berlabel untuk menghindari pencemaran terhadap bahan dan produk; dan
e. Alat angkut dan alat pemindahan barang di dalam pabrikltempat produksi seharusnya dalam keadaan bersih dan tidak merusak barang yang diangkut atau dipindahkan.
PENGANGKUTAN
Wadah dan alat pengangkutan seharusnya didesain sehingga:
a. Tidak mencemari produk;
b. Mudah dibersihkan dan jika perlu didesinfeksi;
c. Memisahkan produk dari bahan non- pangan selama pengangkutan;
d. Melindungi produk dari kontaminasi terutama debu dan kotoran;
d. Mampu mempertahankan suhu, kelembaban dan kondisi penyimpanan;
dan
e. Mempermudah pengecekan suhu, kelembaban dan kondisi lainnya.
Pengangkutan bahan
menggunakan mobil Membuat instruksi kerja atau monitoring mengenai kebersihan dan pemeliharaan mesin dan peralatan yang digunakan
PEMELIHARAAN WADAH DAN ALAT PENGANGKUTAN
Wadah dan alat pengangkutan pangan olahan seharusnya dipelihara dalam keadaan bersih dan terawat dan tidak digunakan untuk mengangkut bahan bahan berbahaya; dan
Jika wadah dan alat pengangkutan pangan olahan digunakan untuk mengangkut bahan-bahan lain, harus dilakukan pembersihan dan jika perlu didesinfeksi.
Belum ada pemeliharaan wadah
dan alat pengangkutan. Membuat instruksi kerja atau monitoring mengenai kebersihan dan pemeliharaan mesin dan peralatan yang digunakan
DOKUMENTASI DAN PENCATATAN
Dokumentasi dan Pencatatan Pembukuan barang keluar masuk belum dilakukan secara rutin
Membuat dokumentasi monitoring semua kegiatan produksi
PELATIHAN
Program pelatihan yang diberikan seharusnya dimulai dari prinsip dasar sampai pada praktek cara produksi pangan olahan yang baik
Belum ada pelatihan khusus kepada karyawan mengenai prinsip cara produksi yang baik
Dilakukan pelatihan terhadap karyawan mengenai prinsip dasar hingga praktek cara produksi pangan olahan yang baik
Dilakukan refreshment training secara berkala
PELAKSANAAN PEDOMAN
Perusahaan seharusnya
mendokumentasikan operasionalisasi program CPPOB;
Manajemen perusahaan harus bertanggung jawab atas sumber daya untuk menjamin penerapan CPPOB; dan Karyawan sesuai fungsi dan tugasnya harus bertanggung jawab atas pelaksanaan CPPOB.
Belum ada pedoman CPPOB
sebagai panduan Pelaksanaan pedoman perlu dibuatkan dokumen mutu
12 IV. PENUTUP
Indikator Kinerja Individu lembaga yang menerapkan standar instrumen pertanian berupa pengolahan sirup jeruk kalamansi berada dalam tahapan perbaikan rumah produksi.
Pendampingan penerapan standar instrumen berupa kelengkapan dokumen2 akan dilakukan
pada triwulan III menunggu kehadiran BSN cabang Palembang. Identifikasi penerapan
budidaya (GAP) jeruk RGL didataran tinggi dan identifikasi penerapan budidaya kopi robusta