• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan tugas akhir asuhan kebidanan komprehensif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "laporan tugas akhir asuhan kebidanan komprehensif"

Copied!
208
0
0

Teks penuh

Laporan tugas akhir ini telah disetujui, diperiksa dan dipertahankan di hadapan Tim Penguji Politeknik Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan judul Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. Balikpapan. Laporan tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat penyelesaian mata kuliah Diploma III Kebidanan di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur Tahun Pelajaran 2017.

Susi Purwanti, S.SiT., M.P.H selaku pembimbing I yang memberikan bimbingan dan arahan bagi penulis dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir. Novia Nurhassanah, S.ST selaku pembimbing II yang memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir. Pasien laporan tugas akhir yang bersedia berpartisipasi menjadi pasien saya untuk menyelesaikan laporan ini, terima kasih atas kerjasamanya dan atas segala bantuan yang diberikan.

Penulis berusaha menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini sebaik mungkin, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang diberikan dan semoga Laporan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi penulis dan pihak-pihak lain yang membutuhkan.

PENDAHULUAN

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk memberikan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. jarak kehamilan ≥10, anemia ringan dan tinggi fundus uteri tidak sesuai masa kehamilan di Kelurahan Batu Ampar Kota Balikpapan Tahun 2017." Pada Ny. "H" G3P2002 dengan jarak kehamilan ≥ 10, anemia ringan dan tinggi fundus uteri tidak cocok untuk masa kehamilan pada masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus, dan pelayanan kontrasepsi sesuai standar pelayanan kebidanan.” Tujuan umum dari laporan ini adalah untuk dapat memberikan pelayanan obstetrik yang komprehensif sesuai standar pada Ny.

Mampu memberikan asuhan KB (assessment, identifikasi masalah, diagnosis, intervensi, implementasi, evaluasi dan dokumentasi dengan metode SOAP) kepada klien Ibu di wilayah kerja Puskesmas Batu Ampar Balikpapan Utara. Dapat menjadi referensi bagi penelitian lebih lanjut mengenai pelayanan obstetri komprehensif mulai dari pelayanan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus, dan kontrasepsi. Memperluas pemahaman dan pengetahuan pembaca mengenai pelayanan obstetri komprehensif mulai dari pelayanan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus, dan kontrasepsi.

Penulisan laporan studi kasus ini disusun dalam bentuk studi kasus kontinuitas perawatan yang bertujuan untuk memberikan pelayanan komprehensif di Puskesmas Ny. Batu Ampar Balikpapan Utara. Meliputi teori-teori pendukung kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus, keluarga berencana, konsep teoritis asuhan manajemen obstetrik, konsep dasar asuhan obstetrik pada asuhan prenatal.

TINJAUAN TEORI

Penelitian dan pemantauan Hb pada ibu hamil dilakukan minimal dua kali selama masa kehamilan, yaitu pada trimester pertama dan ketiga (Saifuddin, 2007). Kebutuhan oksigen merupakan kebutuhan terpenting pada manusia, termasuk ibu hamil. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen, ibu hamil membutuhkannya. Nutrisi selama hamil sebaiknya ditingkatkan menjadi 300 kalori per hari, ibu hamil sebaiknya mengkonsumsi makanan yang mengandung protein dan zat besi serta minum cukup cairan (seimbang). a) Kalori.

Tambahan jumlah kalori yang dibutuhkan ibu hamil adalah 300 kalori per hari, dengan komposisi menu seimbang dengan kebutuhan cairan minimal 8 gelas 250 ml/hari untuk mencegah konstipasi dan ISK (Heidi Murkoff, 2012). Menurut situs CDC (Centers for Disease Control and Prevention), penyakit cacar dapat membuat ibu hamil yang daya tahan tubuhnya lemah, terutama pada empat bulan pertama kehamilan, berisiko mengalami cacat lahir bawaan yang disebut sindrom cacar air. Hasil penelitian (Indriyani dan Amirudin, 2007) menunjukkan bahwa faktor risiko anemia pada ibu hamil <11 gr%. secara signifikan berhubungan dengan kejadian persalinan lama.

Ibu hamil berisiko tinggi harus mendapatkan perawatan prenatal khusus agar ibu mendapat layanan yang tepat. Tekanan darah tinggi sering terjadi pada masa kehamilan dan lebih mungkin menyerang ibu hamil berusia ≥ 35 tahun. Deteksi ibu hamil berisiko pada kelompok I dapat dengan mudah diketahui oleh tenaga kesehatan melalui pemeriksaan sederhana yaitu wawancara dan pemeriksaan mata pada kehamilan muda atau pada saat kontak.

Tingginya prevalensi anemia pada ibu hamil terutama disebabkan oleh kurangnya zat besi yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin (Saifudin, 2006 dan Saspriyana, 2010). Dalam hal ini perlu lebih ditingkatkan lagi pedoman dan pelayanan terhadap ibu hamil dengan status ekonomi rendah dengan memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh puskesmas seperti: posyandu, penggunaan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Setiap ibu hamil diharapkan memiliki pengetahuan yang baik mengenai fasilitas di atas, apapun status ekonominya (Kementerian Kesehatan RI. Faktor langsung a) Konsumsi tablet Fe.

Tablet zat besi adalah tablet suplemen darah untuk pengobatan anemia defisiensi besi yang diberikan kepada ibu hamil. Menurut (Pudjiati, 2005) sebagaimana dikutip dalam (Sulistyoningsih, 2011), ibu akan mengalami pertambahan berat badan kurang lebih 10-12 kg selama hamil, sedangkan ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari 150 cm akan mengalami pertambahan berat badan kurang lebih 8,8-13,6 kg. . Pada kondisi infeksi, ibu hamil akan kekurangan banyak cairan tubuh dan zat gizi lainnya (Bahar, 2006).

Pencegahan anemia pada ibu hamil dapat dilakukan dengan cara : Untuk mencegah anemia pada ibu hamil menurut (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2007) yang harus dilakukan adalah : . a) Makan makanan bergizi seimbang dengan asupan zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Periksa kadar Hb seluruh ibu hamil pada kunjungan pertama trimester pertama dan trimester ketiga untuk mengetahui apakah kadar Hb ibu dibawah 11 gr%. Tindakan yang dapat dilakukan bidan, misalnya memeriksa kadar Hb seluruh ibu hamil pada kunjungan pertama dan minggu ke-28.

Hasil yang diharapkan dari penerapan standar ini adalah apabila terdapat ibu hamil yang mengalami anemia berat dapat segera dirujuk sehingga dapat menurunkan jumlah ibu melahirkan dengan anemia dan jumlah bayi baru lahir yang menderita anemia/BBLR.

Tabel 2.1 Daftar Diagnosa Nomenklatur Kebidanan
Tabel 2.1 Daftar Diagnosa Nomenklatur Kebidanan

SUBJEK DAN KERANGKA KERJA PELAKSANAAN STUDI KASUS

Dalam penelitian studi kasus ini diteliti ibu hamil trimester ketiga dengan atau tanpa faktor risiko, ibu bersalin, bayi baru lahir, ibu bersalin, bayi baru lahir, dan calon pengadopsi KB. Subjek penelitian yang akan dibahas dalam laporan tugas akhir ini adalah asuhan yang akan diberikan pada ibu hamil G3P2002, usia 30 tahun, dengan usia kehamilan 31 minggu 2 hari pada tanggal 11 Maret 2017, Ny. H yang berdomisili di Desa Batu. Ampar yang akan menerima pelayanan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, bayi baru lahir dan kontrasepsi. Setiap individu berhak dan berkesempatan mengambil keputusan sendiri serta berhak memperoleh informed consent.

Ibu H memberikan informed consent dan setuju untuk secara sadar berpartisipasi dalam pelaksanaan studi kasus ini dan menandatangani formulir persetujuan tanpa paksaan dari pihak manapun. Prinsip ini menekankan pada pencegahan risiko dan melarang tindakan berbahaya selama perawatan. Saat memberikan perawatan pada Ny.

Subjek yang dipilih adalah Ibu H karena memenuhi kriteria untuk melakukan studi kasus dan Ibu H bersedia ikut serta dalam pelaksanaan studi kasus ini. Ibu H telah mendapat perhatian khusus dengan perawatan yang komprehensif dan akan mendapat solusi atas permasalahan yang dialaminya.

TINJAUAN KASUS

Kepala : Tampak tidak ada lesi, struktur rambut tampak kuat, merata, tekstur lembut dan tampak bersih, tidak berketombe. Mulut: Bibir tampak simetris, mukosa mulut tampak lembab, tidak ada karies pada gigi, tidak terlihat stomatitis, geraham lengkap. Payudara: Payudara simetris, tampak bersih, tampak hiperpigmentasi pada areolla mammae, puting menonjol, dan tidak ada retraksi.

Alat Kelamin : Pemeriksaan alat kelamin tidak dilakukan karena tidak ditemukan tanda-tanda varises, keluarnya cairan patologis, edema, perineum, bekas luka, fistula, dll. Bawah: Bentuk tampak simetris, tidak ada edema, tidak ada varises, pengisian kapiler baik, dan patela positif. Pada pemeriksaan dalam tidak dilakukan karena vulva/uretra, vagina, dinding vagina, bagian, bukaan, ukuran serviks, posisi serviks, konsistensi tidak diberikan.

H tidak diperiksa karena tidak ada indikasi klinis pelvimentry pada tanjung, linea innominata, spina ischiadica, dinding samping, ujung sakrum, arcus pubis. Pemeriksaan dalam : Vulva/vagina : tidak ada kelainan, Portio : tipis/lunak, Efek 25%, Pembukaan : 3cm, cairan ketuban positif (+), Hodge I. 10 21.35 WITA Periksa apakah ada simpul pada tali pusar di sekitar janin leher dan tunggu sampai kepala menyelesaikan rotasi eksternal spontan janin; Tidak ada gulungan tali pusar.

Periksa rahim untuk memastikan tidak ada lagi bayi di dalam rahim, tidak ada janin kedua di dalam rahim. Genetalia: Tidak ada edema pada vulva, tidak ada varises, terlihat sekret lochea rubra, tidak ada bekas luka, tidak terlihat adanya fistula, keluar darah ± 20 cc, ganti pembalut 3 kali sehari. Mata : Tampak simetris, tidak ada sekret atau pendarahan, gerakan mata aktif dan tidak ada edema.

Hidung: Tampak simetris, bayi bernapas melalui hidung, tidak ada gerakan lubang hidung, tidak ada sekret yang tidak normal. Perut: Tali pusat bersih, tidak terlihat tanda-tanda infeksi, tidak ada pendarahan tali pusat, dan tidak ada kembung pada perut. Anggota gerak bawah : Simetris kanan dan kiri, gerak kaki bebas dan aktif, tidak ada kelainan, tidak ada edema pada tungkai.

Perut : Tali pusar bersih, tidak ada tanda-tanda infeksi, tali pusar lepas, tidak ada peradangan. Ibu mengatakan bahwa dahulu pernah menggunakan KB suntik, tidak ada keluhan atau kendala dalam menggunakan KB suntik selama 3 bulan.

Gambar

Tabel 2.1 Daftar Diagnosa Nomenklatur Kebidanan
Tabel 2.2 Pertambahan Berat Badan Pada Kehamilan
Tabel 2.3 Peningkatan Berat Badan Selama Kehamilan
Tabel 2.4 Umur Kehamilan Berdasarkan TFU
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

A : Neonatus Cukup Bulan, Sesuai Masa Kehamilan usia 4 hari P : Tabel 3.22 Intervensi Asuhan Kebidanan Neonatus Kunjungan II Waktu Tindakan Paraf 07.30 WITA -