Kecurangan merupakan tindakan yang sangat merugikan perusahaan maupun organisasi baik swasta maupun organisasi publik Kusuma &
Sukirman (2017), Lokanan (2019) dan Ataman & Aydın (2017). Oleh karena itu tindakan kecurangan akan selalu di perangi oleh organisasi swasta sampai dengan organisasi publik. Begitu juga di Indonesia, banyak kasus-kasus kecurangan yang terjadi di organisasi publik yaitu organisasi pemerintah (Kiswanto & Maulana, 2019). Hal ini menunjukkan bahwa kecurangan harus segera ditangani (Hardinto, 2018), oleh karena itu setiap perusahaan ataupun instansi pemerintah memerlukan auditor untuk memeriksa laporan keuangan. Kecurangan pada instansi pemerintah tidak hanya melibatkan orangorang yang mempunyai jabatan tinggi tetapi juga orang-orang yang berada dibawahnya, serta tidak hanya terjadi di lingkungan pemerintah pusat (Malau, Ohalehi, Badr, Yejini, 2018) melainkan juga dapat terjadi dalam lingkungan pemerintah daerah (Evenri, 2019). Agar kecurangan dapat diminimalisir pemerintah tentu saja perlu mengambil tindakan untuk meningkatkan pengendalian internalnya.
Sikap-sikap ini termuat dalam standar umum auditing yang terdapat pada SPKN (Standar Pemeriksaan Keuangan Negara).
Indonesia Corruption Watch (ICW) mencatat bahwa KPK, Kejaksaan RI, dan Porli pada tahun 2019 menangani sebanyak 271 masalah kecurangan yakni korupsi dengan jumlah 580 tersangka serta total kerugian negara akibat korupsi mencapai Rp8,04 triliun. Kenyataan ini menunjukkan bahwa tingkat korupsi pada pemerintahan masih relatif tinggi di Indonesia. Kecurangan di instansi pemerintah tidak semata-mata terjadi pada pemerintah pusat, tetapi juga pada pemerintah di daerah, serta tidak hanya menyangkut atau melibatkan individu yang menduduki jabatan tinggi, tetapi juga individu yang ada di bawahnya.
Auditor Internal Pemerintah bertugas untuk melakukan pengawasan dan pengendalian internal/audit internal pada pemerintah.pengendalian internal ini dijalankan oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Inspektorat Jenderal/Inspektorat/unit yang mana berfungsi sebagai pengawasan intern pada Kementerian Negara, selanjutnya yaitu Inspektorat Utama/Inspektorat Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Inspektorat/unit pengawasan intern pada Kesekretariatan Lembaga Tinggi Negara dan Lembaga Negara, Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota, dan unit pengawasan intern yang terdapat pada badan hukum pemerintah lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Auditor internal memiliki peran penting dan tanggung jawab dalam melakukan pendeteksian kecurangan. Pendeteksian kecurangan dapat diartikan sebagai proses rumit yang membutuhkan pengetahuan hukum, pengetahuan di bidang keuangan dan akuntansi, kemampuan berpikir analitis, serta kemampuan menghubungkan fakta dan mencari keterkaitannya (Burzyńska & Jabłońska, 2018). Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan profesional auditor sehingga saat melaksanakan tugasnya, auditor mampu mengenali tanda-tanda terjadinya kecurangan sampai diperoleh bukti yang cukup (Kartikasari et al, 2017).
Beban kerja adalah…. Merujuk pd pndeteksian kecurangan
Menurut Fitriany (2011), beban kerja menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan.
Banyaknya beban kerja yang dimiliki auditor menyebabkan kegagalan dalam mendeteksi ada tidaknya kecurangan. Dimana semakin banyak
karena tutup buku entitas biasanya berada pada waktu yang sama, sehingga menyebabkan auditor berada dalam busy season, karena harus memeriksa beberapa kasus. Keadaan busy season dengan banyaknya jumlah pekerjaan inilah yang membuat auditor kelelahan, sementara tugas audit harus tetap diselesaikan. Hal ini memungkinkan auditor untuk mengurangi beberapa prosedur audit demi memperpendek proses audit, serta auditor juga dimungkinkan untuk menerima penjelasan klien dengan mudah tanpa bertanya lagi (DeZoort and Lord, 1997 dalam Loopez dan Peters, 2011). Dengan berkurangnya prosedur audit yang dilakukan dapat menjadi celah lolosnya kasus kecurangan sehingga membuat kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan semakin rendah. Dapat diartikan tekanan beban kerja berpengaruh negatif terhadap kemampuan auditor mendeteksi kecurangan.
Loc
Locus of control juga berperan penting dalam meningkatkan kemampuan auditor mendeteksi kecurangan. Nowicki (2016) berpendapat bahwasanya Locus of control mencerminkan bagaimana individu belajar untuk memahami mengenai sesuatu hal yang terjadi terhadap dirinya.
Individu dengan locus of control internal menilai dirinya mampu untuk mempengaruhi jalan hidupnya. Sebaliknya individu dengan locus of control eksternal biasanya menilai hidupnya diatur oleh faktor luar yang tidak bisa dikendalikan. Serang & Utami (2020) berpendapat bahwa locus of control pada individu akan membantunya untuk mendapatakan keberhasilan dibanding dengan individu yang tidak mempunyai locus of control, hal ini dikarenakan individu yang memiliki locus of control dapat memotivasi serta dapat mengatasi stres pada dirinya sendiri. Dengan adanya locus of control pada auditor maka akan membantunya untuk mengatasi stres yang diterima pada saat melaksanakan tugas dengan menghasilkan audit judgment yang berkualitas. Sehingga, seorang auditor dengan locus of control internal yang tinggi dalam dirinya biasanya mendapatkan peluang lebih besar untuk mendeteksi kecurangan (fraud). Hal ini dibenarkan oleh penelitian yang dilakukan (Purba & Nuryatno, 2019) yang menyatakan locus of control berpengaruh positif terhadap kemampuan auditor mendeteksi kecurangan.
Penelitian beban kerja/loc tdk berpengaruh pd pndeteksian kecurangan sedangkan penelitian… berpengaruh
No Penelitian Tujuan Variabel Metode Hasil penelitian Posisi penelitian Persamaan Perbedaan 1 Halimatusyadia
h, Fitrawati Ilyas, Bunga Ega Oktora (2022) Pengaruh Skeptisme Profesional, Time Pressure, Locus Of Control, Kecerdasan Emosional, Dan Pengalaman Terhadap Kemampuan Auditor Mendeteksi Kecurangan
Untuk menguji pengaruh skeptisme professional, time pressure, locus of control, kecerdasan emosional, dan
pegalaman terhadap kemampuan auditor mendeteksi kecurangan
Variabel
independen dari penelitian ini ialah skeptisme
profesional, time pressure,
locus of control, kecerdasan emosional, dan pengalaman.
Sedangkan variabel dependen dari penelitian ini adalah
kemampuan auditor mendeteksi kecurangan
Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan data primer melalui
metode survei.
Pengujian hipotesis menggunakan regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: skeptisme profesional, time pressure, locus of control, kecerdasan emosional, dan pengalaman berpengaruh positif terhadap kemampuan auditor mendeteksi kecurangan.
Pada variabel independen menggunakan variabel locus of control.
Pada varibel dependen menggunakan variabel kemampuan auditor mendeteksi kecurangan.
Pada variabel independen menggunakan skeptisme profesional, time pressure,
kecerdasan emosional, dan pengalaman.
2 Dina Syahputri Siregar
(2021) Pengaruh independensi dan
pengalaman auditor Terhadap kemampuan auditor dalam Mendeteksi kecurangan pada
Kantor Akuntan
Untuk mengetahui pengaruh independensi dan
pengalaman auditor terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi Kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di Kota
Variabel
independen dari penelitian ini ialah independensi dan pengalaman auditor.
Sedangkan variabel dependen dari penelitian ini adalah
kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif asosiatif yaitu penelitian untuk menguji pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Teknik analisis data yang
digunakan
Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan
Independensi dan Pengalaman Auditor berpengaruh terhadap Kemampuan Mendeteksi Kecurangan.
Pada varibel dependen menggunakan kemampuan auditor dalam Mendeteksi kecurangan.
Pada variabel independen menggunakan variable
independensi dan pengalaman auditor
Persamaan Perbedaan Publik
Di Kota Medan
Medan. dalam
penelitian ini adalah Teknik Analisis Regresi Linier Berganda.
3 Natasia Andini, Triani Sylvana Sihombing, Ema Saputri Br Tarigan dan Tetty Tiurma Uli Sipahutar (2019) Pengaruh pengalaman auditor, independensi, pendidikan berkelanjutan, tekanan waktu kerja terhadap pendeteksian kecurangan oleh auditor eksternal dengan skeptisisme profesional sebagai variabel moderasi
Untuk menganalisa pengaruh pengalaman auditor, independensi, pendidikan berkelanjutan, dan tekanan waktu kerja terhadap pendeteksian kecurangan oleh auditor eskternal serta untuk
mengetahui apakah skeptisme profesional memoderasi pengaruh pengalaman auditor, independensi, pendidikan berkelanjutan, dan tekanan
Variabel
independen dari penelitian ini ialah pengalaman auditor, independensi, pendidikan berkelanjutan, tekanan waktu kerja. Sedangkan variabel dependen dari penelitian ini adalah
pendeteksian kecurangan oleh auditor eksternal.
Dan skeptisisme profesional sebagai variabel moderasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa locus of control, gaya kepemimpinan, dan komitmen organisasi berpengaruh positif pada kinerja auditor di BPKP Perwakilan Sumatera Utara.
Pada variabel independen menggunakan variabel locus of control
Pada varibel dependen menggunakan variabel kinerja auditor.
Pada variabel independen menggunakan variabel gaya kepemimpinan dan komitmen
organisasi Pada objek
penelitian dilakukan di BPKP
Perwakilan Sumatera Utara.
Teknik analisis yang digunakan yaitu teknik analisis regresi linear berganda.
No Penelitian Tujuan Variabel Metode Hasil penelitian Posisi penelitian Persamaan Perbedaan waktu kerja
terhadap pendeteksian kecurangan.
4 Suparlan dan Alri Sanjayadi (2019)
Analisis pengaruh independensi dan locus of control terhadap kinerja auditor Inspektorat Kabupaten Lombok Timur.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
indepenpendensi berpengaruh positif terhadap kinerja auditor dan locus of control berpengaruh positif terhadap kinerja auditor.
Pada variabel independen menggunakan variabel locus of control
Pada varibel dependen menggunakan variabel kinerja auditor.
Pada variabel independen menggunakan variabel independensi Pada objek
penelitian dilakukan di Inspektorat Daerah Kabupaten Lombok Timur.
Teknik analisis yang digunakan yaitu teknik analisis regresi linear berganda.
5 Iriansyah, Halim Usman dan Duriani (2020)
Pengaruh locus of control dan sikap rekan kerja terhadap kinerja auditor (Studi Pada Kantor
Inspektorat se- Luwu Raya).
Hasil pnelitiannya menunjukkan bahwa locus of control
berpengaruh signifikan dan sikap rekan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor di Kantor Inspektorat se-Luwu Raya (Kota Palopo,
Pada variabel independen menggunakan variabel locus of control
Pada varibel dependen menggunakan variabel kinerja auditor.
Pada variabel independen menggunakan variabel sikap rekan kerja.
Pada objek
penelitian dilakukan di Inspektorat se- Luwu Raya.
Teknik analisis yang digunakan yaitu teknik analisis
Persamaan Perbedaan Kabupaten Luwu,
Kabupaten Luwu Utara dan
Kabupaten Luwu Timur).
regresi linear berganda.
6 Jemmy Esrom Serang dan Wiwik Utami (2020)
The Effect of Professionalis m, Leadership Style,
Organizational Commitment and Locus of Control on Auditor Performance (study at a Public Accounting Firm in Jakarta).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
profesionalisme berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja auditor, gaya kepemimpinan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja auditor, komitmen organisasi
berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja auditor karena jawaban tidak konsisten dan locus of Control
berpengaruh tidak signifikan terhadap Kinerja Auditor.
Pada variabel independen menggunakan variabel locus of control
Pada varibel dependen menggunakan variabel kinerja auditor.
Pada variabel independen menggunakan variabel
profesionalisme, gaya
kepemimpinan dan komitmen
organisasi.
Pada objek
penelitian dilakukan di Kantor Akuntan Publik di Jakarta.
Teknik analisis yang digunakan yaitu teknik analisis regresi linear berganda.
7 Siska Zuliana dan Yudi Partama Putra (2020)
Pengaruh independensi, role stress, dan burnout terhadap
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa independensi berpengaruh
Pada variabel independen menggunakan variabel role stress.
Pada variabel independen menggunakan variabel
independensi dan
No Penelitian Tujuan Variabel Metode Hasil penelitian Posisi penelitian Persamaan Perbedaan kinerja auditor
internal (Studi Empiris Pada Kantor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Bengkulu)
positif dan
signifikan terhadap kinerja auditor internal di BPKP Provinsi Bengkulu.
Role stress yang terdiri dari role ambiguity, role conflict,
berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja auditor internal, sedangkan role over berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja auditor internal di BPKP Provinsi Bengkulu. Burnout berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap kinerja auditor internal di BPKP Provinsi Bengkulu.
Independensi, role ambiguity, role over, role conflict dan burnout berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor internal pada
Pada varibel dependen menggunakan variabel kinerja auditor.
burnout.
Pada objek
penelitian dilakukan di Kantor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Bengkulu).
Teknik analisis yang digunakan yaitu teknik analisis regresi linear berganda.
Persamaan Perbedaan kantor BPKP
Provinsi Bengkulu.
8 Harlyn Lindon Siagian dan Doli Silaban (2021)
Locus of control, keahlian auditor dan kinerja auditor
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa locus of control
berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor, keahlian auditor berpengaruh ignifikan terhadap kinerja auditor, locus of control dan keahlian auditor secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor.
Pada variabel independen menggunakan variabel locus of control, keahlian auditor
Pada varibel dependen menggunakan variabel kinerja auditor.
Pada objek
penelitian dilakukan di Kantor Akuntan Publik di Jakarta Teknik analisis yang digunakan yaitu teknik analisis regresi linear berganda.
9 Thahira Qarimma Nursabilla, Gayatri, Herkulanus Bambang Suprasto dan Maria Mediatrix Ratna Sari (2021)
Kecerdasan spiritual memoderasi hubungan antara
kesejahteraan psikologis, stres peran dan kinerja auditor
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
kesejahteraan psikologis berpengaruh positif terhadap kinerja auditor, stres peran dapat mengganggu kinerja auditor.
Kecerdasan spiritual auditor berpotensi
Pada variabel independen menggunakan variabel stress peran
Pada varibel dependen menggunakan variabel kinerja auditor.
Teknik analisis yang digunakan
Pada variabel independen menggunakan variabel kesejahteraan psikologis Pada variabel moderasi menggunakan variabel kecerdasan spiritual
No Penelitian Tujuan Variabel Metode Hasil penelitian Posisi penelitian Persamaan Perbedaan memperkuat
hubungan antara kesejahteraan psikologis dan kinerja auditor, kecerdasan spiritual mengurangi dampak stres peran pada kinerja auditor.
yaitu Moderated Regression Analysis (MRA).
Pada objek
penelitian dilakukan di Kantor Akuntan Publik di Bali
10 Rossy Maulida, Widaryanti dan Nurul Latifah P (2021)
Pengaruh healthy lifestyle, psychological well-being dan self-efficacy terhadap kinerja auditor dengan task complexity sebagai pemoderasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
psychological well-being dan self-efficacy berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja auditor.
sedangkan healthy lifestyle tidak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja auditor.
Task complexity tidak dapat memoderasi pengaruh healthy lifestyle,
psychological well-being dan
Pada varibel dependen menggunakan variabel kinerja auditor.
Teknik analisis yang digunakan yaitu Moderated Regression Analysis (MRA).
Pada variabel independen menggunakan variabel healthy lifestyle,
psychological well- being dan self- efficacy.
Pada variabel moderasi menggunakan variabel Task complexity.
Pada objek
penelitian dilakukan di Perwakilan Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Jawa
Persamaan Perbedaan self-efficacy
terhadap kinerja auditor.
Tengah.
11 Khairun Nisa (2022)
Pengaruh struktur audit, locus of control dan pemahaman good
governance terhadap kinerja auditor internal pada Inspektorat Kota Medan.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa struktur audit berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja auditor internal, locus of control dan pemahaman good governance tidak mempunyai pengaruh
signifikan terhadap kinerja auditor internal. Secara simultan
menunjukkan bahwa struktur audit, locus of control dan pemahaman good governance berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor internal.
Pada variabel independen menggunakan variabel locus of control.
Pada varibel dependen menggunakan variabel kinerja auditor.
Teknik analisis yang digunakan yaitu teknik analisis regresi linear berganda.
Pada variabel independen menggunakan variabel struktur audit dan good governance.
Pada objek
penelitian dilakukan di Inspektorat Kota Medan
