Keahlian audit yaitu ketika auditor memiliki pengalaman cukup baik untuk melakukan audit secara objektif, cermat dan seksama Jaya (2016).
Keahlian audit mengacu kepada auditor yang memiliki keterampilan, pengetahuan dan pengalaman yang memadai untuk melaksanakan penugasan audit yang diberikan. Semakin tinggi keahlian yang dimiliki maka kinerjanya akan semakin baik dan begitu pula sebaliknyaFajrin (2021).Literatur psikologi memberikan dua simpulan umum tentang keahlian. Pertama, pemahaman yang mendalam tentang pengetahuan khusus merupakan faktor-faktor esensial yang memengaruhi keahlian. Kedua, keahlian yang mumpuni meningkat melalui pengalaman kerja yang bertahun-tahun.Literatur psikologi memberikan dua simpulan umum tentang keahlian. Keahlian sebagai kemampuan yang dituntut untuk
melakukan tugas tertentu dengan sebaik baiknya Ashton (1990). Keahlian seorang auditor tercermin dari sertifikasi berbagai keterampilan yang dimiliki untuk melakukan pekerjaan audit di berbagai bidang. Hal ini disebabkan karena untuk mengaudit bidang audit tertentu, diperlukan keahlian yang sesuai. Oleh karena itu, seorang auditor dituntut untuk melakukan tugas dengan tingkat keahlian yang memadai dalam setiap kasus yang dihadapi (Otley dan Pierce 1995).Auditor juga dituntut harus selalu mengikuti pendidikan secara terus menerus agar dapat mengikuti
perkembangan jaman (Arens dan Loebbecke 2006).
Ikatan Akuntan Indonesia menyatakan bahwa auditor akan mencapai suatu keahlian tertentu dapat melalui pendidikan formal dan praktik audit, selain itu auditor harus menjalani pelatihan teknis maupun pendidikan umum. Keahlian audit yang dimiliki untuk menjalankan profesinya srbagai seorang auditor maka terlebih dahulu harus telah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan teknis yang cukup untuk praktik akuntansi dan teknik auditing secara khusus.
Keahlian Auditor diperoleh dari pendidikan formal yang diselenggarakan oleh lembaga resmi yang diatur dalam UU No.34 Tahun 1954. Demikian juga pendidikan non formal yang diselenggarakan oleh lembaga tidak resmi, misalnya mengikuti kursus perpajakan dan komputer. Pendidikan berkelanjutan sesuai dengan ketentuan Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dengan mengikuti seminar dan lokakarya yang diselenggarakan IAI.
Keahlian seorang auditor juga tercermin dari sertifikat yang diperoleh dimana berbagai keahlian tertera dalam sertifikat tersebut.
Dalam Standar pemeriksaan Pernyataan Nomor 01 Tentang Standar Umum pada paragraph 11 menyebutkan bahwa keahlian yang dibutuhkan dalam tugas pemeriksaan keuangan adalah keahlian di bidang akuntansi dan auditing, memahami prinsip akuntansi yang berlaku umum yang berkaitan dengan entitas yang diperiksa, dan memiliki sertifikasi. Pemeriksa secara kolektif harus memiliki kecakapan profesional yang memadai untuk melaksanakan tugas pemeriksaan (SPKN PSP 01 Paragraf 03). Persyaratan keahlian auditor dalam menjalankan profesinya, auditor harus telah menjalani pendidikan dan pelatihan teknis yang cukup dalam praktik akuntansi dan teknik auditing (Syafitri, 2013). Dalam hal ini, auditor diharapkan dalam melakukan audit harus memiliki keahlian dengan tingkat kemampuan yang tinggi sehingga dapat mendeteksi kecurangan maupun kekeliruan yang akan berpengaruh pada judgment yang akan dihasilkan auditor.
Keahlian Auditor terhadap Kinerja Auditor
Auditor mempunyai tanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit laporan keuangan organisasi. Adapun tugas utama seorang auditor untuk mendapatkan keyakinan yang dapat dipenuhi apakah laporan keuangan klien yang diaudit bebas dari salah material yang berupa kekeliruan, kecurangan ataupun pelanggaran hukum.
Pengalaman merupakan proses belajar secara bertahap dan perkembangan potensi bertingkah laku baik dari dalam pendidikan formal maupun non formal untuk membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku yang lebih tinggi. Keahlian merupakan modal utama bagi seorang profesional untuk melaksanakan perkerjaan. Keahlian dilihat berdasarkan seberapa luas dan seberapa baik seorang individu dalam melakukan tugas yang menjadi tanggung jawab individu tersebut. Seorang individu tidak akan dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan tujuan organisasi tempat mereka bekerja tanpa memiliki kemampuan untuk mencapai tujuan tersebut. Ketika individu dibebani tugas tertentu, maka individu akan berusaha mengerjakan tugas tersebut sesuai dengan keterampilan yang dimiliki.
Variabel keahlian merupakan variabel yang paling mungkin memengaruhi kinerja. Sesuai dengan penelitian dalam psikologi kognitif, seseorang yang memiliki keahlian akan lebih baik dalam mengorganisasi informasi di memori, menjelaskan pola dasar data secara lebih baik, dan lebih baik pula dalam menyesuaikan stimulus terhadap kategori yang relevan (Koonce dan Mercer 2005).Oleh karena kemampuan yang dimiliki, seorang ahli dapat melakukan tugas secara lebih baik sehingga mereka bisa menunjukkan kinerja yang lebih baik dan lebih efisien. Dalam penelitian Muliani (2015) mempunyai hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pengaruh yang positif dan signifikan antara pengalaman auditor terhadap penerapan kinerja auditor.
LOC
Locus of control adalah tingkat kepercayaan setiap orang untuk menentukan nasib sendiri. Dimana setiap orang yakin dapat menegndalikan nasib sendiri, sementara yang lain melihat keberhasilan individu tersebut karena faktor keberuntungan Robin dan Coutler (2011)
Locus of control sebagai suatu kemampuan untuk mengontrol faktor apa saja yang dapat memengaruhi keberhasilannyaSetiawan dan Ghozali 2012).
L
ocus of control sebagai salah satu aspek spesifik kepribadian dari sudut pandang seorang auditor akan suatukeberhasilan. Sebagian individu yang meyakini mampu mengendalikan nasib diri sendiri, dimana individu lain melihat diri mereka sebagai pion dengan meyakini akan segala hal yang terjadi dalam kehidupan mereka itu hanya karena kebetulanSiagian(2021).Locus of control adalah drajat dimana orang-orang percaya bahwa mereka bisa menentukan nasib sendiri. Sebagian orang meyakini bahwa mereka
mengendalikan nasib mereka sendiri. Yang lain melihat diri mereka sebagai pion, yang meyakini bahwa segala hal yang terjadi dalam hidup mereka itu semata-mata karena keberuntungan atau kebetulan Bob Sabran (2013).
Beberapa penelitian membedakan orientasi Locus Of Control menjadi dua, yakni Locus Of Control internal dan Locus Of Control eksternal, hal ini dijelaskan bahwa individu dengan Locus Of Control internal cenderung menganggap bahwa keterampilan (skill), kemampuan (ability), dan usaha (effort) lebih menentukan apa yang mereka peroleh dalam hidup. Individu dengan Locus Of Control eksternal cenderung menganggap hidup mereka lebih ditentukan oleh kekuatan dari luar diri mereka, seperti nasib, takdir, dan keberuntungan (Fadila, 2016).
Menurut Frits Heider dalam buku Ivancevic, Konopaske dan Matteson (2005), bahwa Teori atribusi menerangkan adanya reaksi individu terhadap peristiwa yang terjadi di sekitar mereka dan mengalami peristiwa tersebut beserta dengan alasan-alasan yang berhubungan dengan sikap dan karakteristik individu. Lebih lanjut Frits Heider menjelaskan perilaku setiap individu ditentukan oleh kombinasi keuatan internal yang berasal dari diri setiap individu dan kekuatan ekternal yaitu faktor-faktor dari luar seperti keberuntungan maupun tingkat kesulitan usaha
Pengaruh Locus of Control terhadap Kinerja Auditor
Locus of control atau pusat kendali merujuk pada sejauh mana individu meyakini bahwa dia dapat mengendalikan faktorfaktor yang memengaruhi dirinya. Individu yang memiliki pusat kendali internal tinggi meyakini bahwa perilaku dan tindakannya, meskipun tidak secara total, memengaruhi berbagai peristiwa dalam hidupnya. Individu dengan pusat kendali eksternal yang tinggi meyakini bahwa kesempatan, nasib, atau orang lain merupakan faktor penentu utama bagi berbagai hal yang terjadi pada dirinya (Setiawan dan Ghozali 2006). Adapun kinerja merupakan ukuran yang digunakan untuk menilai hasil pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh organisasi (Gibson et al. 2012).
Locus of control internal sangat berkaitan dengan kinerja individual. Individu dengan locus of control internal cenderung melakukan usaha yang lebih keras ketika mereka percaya bahwa usaha mereka memiliki tujuan tertentu (Spector 1988). Selain itu, individu dengan locus of control internal memiliki keterampilan memecahkan masalah dan dapat menggunakan informasi secara lebih baik (Plares 1968) sehingga mereka cenderung memiliki kinerja yang lebih baik. Kondisi sebaliknya akan diperoleh apabila auditor memiliki locus of control eksternal, mereka kurang memiliki daya juang, kurang memiliki keterampilan memecahkan masalah, dan kurang dapat menggunakan informasi dengan baik sehingga akan berakibat pada kinerja yang kurang maksimal.
Menurut Sanjiwani dan Wishada, locus of control berpengaruh terhadap kinerja auditor dengan nilai pengaruh positif. Ketika Locus of control yang semakin baikmakamengakibatkan kinerja yang dihasilkan juga semakin baik. Locus of control didefinisikanbagaikan anggapan seorang tentang sumber nasibnya. Sebagian orang yakin kalau merekamerupakan penentu dari takdir mereka sendiri. Sebagian yang lain memandang kalauapayang terjalin pada diri mereka diakibatkan oleh keberuntungan ataupun peluang. Riset yangtelah dilakukan Ayudiati (2010) mengatakan kalau locus of control mempengaruhi positifserta signifikan terhadap kinerja karyawan.
Locus of control adalah kemampuan seseorang untuk mengontrol kejadian – kejadian atau peristiwa – peristiwa yang tejadi pada dirinya. Locus of
control internal berhubungan dengan peningkatan kinerja auditor internal dan locus of control internal memiliki tingkatan yang lebih tinggi
dibandingkan locus of control eksternal dalam sebuah lingkungan audit (Hyatt & Prawitt, 2001). Pendapat tersebut selaras dengan penelitian
yang dilakukan oleh Meida Rahma Kurnia, Ari Bramasto, Dudi Hendaryan (2019), menunjukkan bahwa locus of control berpengaruh terhadap
kinerja auditor.
Teori Locus of Control dapat menggolongkan individu apakah termasuk dalam Locus internal atau eksternal. Menurut Greenhalgh dan Rosenblatt (1984) dalam penelitian Budiman mengatakan bahwa lokus kendali didefinisikan sebagai keyakinan masing-masing pegawai tentang keahliannya untuk dapat mempengaruhi semua kejadian yang berkaitan dengan diri dan pekerjaannya. Dalam penelitian Kusnadi (2015) menyatakan bahwa Locus of Internal berpengaruh positif terhadap Kinerja Auditor.
Dalam penelitian Rotter (1990) dalam Hyatt dan Prawitt (2001) menjelaskan bahwa eksternal secara umum kinerja lebih baik ketika pengendalian dipaksakan atas mereka. Dalam Penelitian Kartika (2007) menunjukkan bahwa Locus of Control external berpengaruh negative terhadap kinerja pegawai dan dalam penelitian Kusnadi
Locus Of Control internal mempunyai sifat yang lebih bertanggung jawab, dan segala sesuatu yang baik dan buruk tergantung pada diri kita sendiri. Orang-orang yang termasuk dalam internal Locus Of Control mempunyai persepsi bahwa apa yang terjadi pada diri mereka bergantung pada apa yang telah dilakukan oleh diri mereka sendiri. Sedangkan yang memiliki Locus Of Control eksternal mempunyai cara pandang segala sesuatu yang terjadi karena faktor luar seperti keberuntungan, kesempatan, dan takdir.
Terkait dengan faktor individual, locus of control menentukan tingkatan sampai dimana individu meyakini bahwa perilaku mereka mempengaruhi apa yang terjadi pada mereka. Beberapa orang merasa yakin bahwa mereka mengatur dirinya sendiri secara sepenuhnya, bahwa mereka merupakan penentu dari nasib mereka sendiri dan memiliki tanggung jawab pribadi untuk apa yang terjadi terhadap diri mereka. Ketika mereka berkinerja dengan baik maka mereka yakin bahwa hal tersebut disebabkan oleh usaha masing-masing individu. Mereka digolongkan sebagai internal. locus of control Selain itu penelitian yang dilakukan Ayudiati (2011) juga menyebutkan bahwa locus of control berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Pendapat tersebut selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Meida Rahma Kurnia, Ari Bramasto, Dudi Hendaryan (2019), menunjukkan bahwa locus of control berpengaruh terhadap kinerja auditor.
No Penelitian
Tujuan Variabel
Metode
Hasil penelitian
Posisi penelitian
Persamaan Perbedaan
1 Oktri Supyati Jaisyul Usrah, Haliah, Amiruddin (2023)
Pengaruh Locus of Control, Role Stressdan Keahlian Audit terhadap Kinerja Auditordengan Psychological Well Beingsebagai Variabel Moderasi
Tujuan dari penelitian ini adalah menguji dan menganalisis pengaruh locus of control, role stress dan keahlian audit terhadap kinerja auditor, dan bagaimana pengaruh locus of control, role stress dan keahlian audit terhadap kinerja auditor yang di moderasi oleh psychological well being pada Inspektorat Provinsi Sulawesi Tenggara.
Variabel independen dari penelitian ini ialah locus of control,role stress dan keahlian audit.
Sedangkan variabel dependen dari penelitian ini adalah kinerja auditor.Dan variabel moderasi adalah psychology well being.
penelitian yang digunakan adalah kuesioner, dimana data yang dikumpulkan dari kuesioner akan dianalisis dengan
menggunakan analisis statistik deskriptif, uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik yang terdiri dari (uji autokorelasi, uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas), dan untuk menguji hipotesis melalui analisis regresi linear berganda dan analisis regresi moderasi dengan program SPSS.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa locus of control,role stress dan keahlian audit berpengaruh terhadap kinerja auditor.
Artinya bahwa dengan adanya locus of control dan keahlian audit dapat meningkatkan kinerja auditor, dan dengan meningkatnya role stressakan menurunkan kinerja auditor. Hasil analisis data juga menunjukkan bahwa psychological well being mampu memperkuat pengaruh locus of control, role stress dan keahlian audit terhadap kinerja auditor.
Pada variabel independen menggunakan variabel locus of control.
Pada varibel dependen menggunakan variabel kinerja auditor
Pada variabel independen menggunakan variabel role stress. Dan psychological well sebagai variabel moderasi.
2
Meida rahma kurnia, Ari bramasto, Dudi hendaryan (2019). Pengaruh profesionalisme auditor dan locus of control Terhadap kinerja auditor internal
Untuk mengetahui pengaruh
profesionalisme auditor terhadap kinerja auditor internal, locus of control terhadap kinerja auditor internal dan profesionalisme auditor dan locus of control terhadap kinerja auditor internal pada BUMN di Kota
Bandung yaitu di PT INTI (Persero)
Variabel independen dari penelitian ini ialah profesionalisme auditor dan locus of control Sedangkan variabel dependen dari penelitian ini adalah kinerja auditor internal.
Penelitian ini menggunakan statistik non parametik dengan menggunakan rank spearman, koefisien determinasi, uji t dan uji f.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini
1) profesionalisme auditor memiliki pengaruh signifikan yang positif terhadap kinerja auditor internal, 2) locus of control memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja auditor internal dan 3) profesionalisme auditor dan locus of control memiliki pengaruh terhadap kinerja auditor internal.
Pada variabel independen menggunakan variabel locus of control.
Pada varibel dependen menggunakan variabel kinerja auditor Pada variabel independen menggunakan
profesionalisme auditor.
3
Ceacilia Srimindarti, Pancawati Hardiningsih, Rachmawati Meita Oktaviani (2015). Keahlian auditor dan turnover intention Sebagai mediasi determinan kinerja auditor
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh locus of control dan komitmen organisasi terhadap kinerja auditor serta apakah keahlian auditor dan turnover intention mampu memediasi pengaruh locus of control dan komitmen organisasi terhadap kinerja auditor Sampel dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di kantor akuntan publik (KAP) yang tersebar di Semarang.
Variabel independen dari penelitian ini ialah Keahlian auditor dan turnover intention
Sedangkan variabel dependen dari penelitian ini adalah mediasi determinan kinerja auditor.
Pengambilan
sampel dalam penelitian menggunakan metode purposive sampling. Data dianalisis menggunakan SEM dengan program AMOS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa locus of control berpengaruh negatif terhadap kinerja auditor, komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja auditor,
serta keahlian auditor dan turnover intention tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor. Selain itu, locus of control berpengaruh negatif terhadap keahlian auditor dan komitmen organisasi berpengaruh negatif terhadap turnover intention.
Pada variabel independen menggunakan variabel keahlian audit
Pada varibel dependen menggunakan variabel kinerja auditor.
Pada variabel independen menggunakan variabel gaya kepemimpinan dan komitmen organisasi Pada variabel independen menggunakan variabel turnover intention
Pada objek penelitian dilakukan di kantor akuntan publik (KAP) yang tersebar di Semarang.
4 Dinda Ilmatiara, Mulia Sosiady, Desrir Miftah
(2020). Pengaruh locus of control, budaya organisasi, komitmen organisasi dan struktur audit terhadap kinerja auditor
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh locus of control, budaya organisasi, komitmen organisasi, dan struktur audit terhadap kinerja auditor. Penelitian ini merupakan seluruh auditor pada level partner, manajer, senior, dan junior serta staf auditor pada Kantor Akuntan Publik di Pekanbaru.
Variabel independen dari penelitian ini ialah Pengaruh locus of control, budaya organisasi, komitmen organisasi dan struktur audit.
Sedangkan variabel dependen dari penelitian ini adalah kinerja auditor
Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Penelitian ini diuji dengan analisis regresi berganda dengan menggunakan program SPSS 23.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa locus of control, budaya organisasi, komitmen organisasi, dan audit struktur berpengaruh terhadap kinerja auditor
Pada variabel independen menggunakan variabel locus of control Pada varibel dependen menggunakan variabel kinerja auditor.
Pada variabel independen menggunakan variable budaya organisasi, komitmen organisasi dan struktur audit Pada objek penelitian dilakukan di Kantor Akuntan Publik di Pekanbaru.
5 Iriansyah, Halim Usman dan Duriani
(2020)
Pengaruh locus of control dan sikap rekan kerja terhadap kinerja auditor (Studi Pada Kantor Inspektorat se-Luwu Raya).
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel locus of control dan sikap rekan kerja
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan survey dengan memberikan daftar pernyataan di Kantor Inspektorat se-Luwu Raya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan analisis regresi linear berganda (Multiple Regression Analysis) dengan tambahan uji validitas dan uji reliabilitas. Penelitian ini juga menggunakan pengujian hipotesis berupa uji koefisien
determinasi, uji persial (t) dan uji simultan (F).
Hasil pnelitiannya menunjukkan bahwa locus of control berpengaruh signifikan dan sikap rekan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor di Kantor Inspektorat se-Luwu Raya (Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Kabupaten Luwu Utara dan Kabupaten Luwu Timur).
Pada variabel independen menggunakan variabel locus of control Pada varibel dependen menggunakan variabel kinerja auditor.
Pada variabel independen menggunakan variabel sikap rekan kerja.
Pada objek penelitian dilakukan di Inspektorat se-Luwu Raya.
Teknik analisis
6
Rizka Indri Arfianti(2017) Analisis pengaruh time budget pressure, keahlian auditor, Pengalaman auditor, locus of control dan perilaku
Disfungsional audit terhadap kinerja auditor pada kap big four
Menguji dan menganalisis pengaruh time budget pressure, keahlian,
pengalaman, locus of control dan perilaku disfungsional audit terhadap kinerja auditor independen.
Variabel independen dari penelitian ini ialah pengaruh time budget pressure, keahlian auditor, Pengalaman auditor, locus of control dan perilaku
Disfungsional audit. Sedangkan variabel dependen dari penelitian ini adalah kinerja auditor
Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di kap big four. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 120 responden, data yang digunakan merupakan data primer dengan melalui penyebaran kuesioner. Pengolahan data dilakukan dengan
menggunakan software analasis statistik SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 23.00 dengan regresi linier berganda
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profesionalisme berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja auditor, gaya kepemimpinan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja auditor, komitmen organisasi berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja auditor karena jawaban tidak konsisten dan locus of Control berpengaruh tidak signifikan terhadap Kinerja Auditor.
Pada variabel independen menggunakan variabel locus of control
Pada varibel Pada variable independen menggunakan auditor, locus of control dan perilaku Disfungsional audit dependen menggunakan variabel kinerja auditor.
Pada variabel independen menggunakan variabel pengaruh time budget pressure, keahlian auditor, Pengalaman auditor, locus of control dan perilaku
Disfungsional audit
Pada objek penelitian dilakukan di KAP big four
Teknik analisis yang digunakan yaitu teknik analisis regresi linear berganda.
7
Angel Gracea,Lintje Kalangi, Sintje Rondonuwu (2017) Pengaruh keahlian auditor, pengetahuan auditor dan kompleksitas tugas Terhadap audit judgment
mengetahui pengaruh keahlian auditor,
pengetahuan auditor dan kompleksitas tugas terhadap audit judgment. Populasi penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Variabel independen dari penelitian ini ialah keahlian auditor, pengetahuan auditor dan kompleksitas tugas. Sedangkan variabel dependen dari penelitian ini adalah audit judgment
Penelitian ini menggunakan metode regresi linier berganda dengan bantuan SPSS Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Hasil penelitian
menunjukkan bahwa keahlian auditor (X
1) dan pengetahuan auditor (X
2) memiliki pengaruh terhadap audit judgment (Y). Kompleksitas tugas (X
3) tidak berpengaruh terhadap audit judgment (Y)..
Pada variabel independen menggunakan variabel independen keahlian auditor Pada variabel independen menggunakan variabel dependen audit judgment
Pada objek penelitian dilakukan di Kantor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Bengkulu).
8 Harlyn Lindon Siagian dan Doli Silaban
(2021) Locus of control, keahlian auditor dan kinerja auditor mengetahui pengaruh Locust
Pengendalian dan Keahlian Auditor Terhadap Kinerja Auditor.
Penelitian ini menggunakan variabel independen variabel locus of control, keahlian auditor Pada varibel dependen menggunakan variabel kinerja auditor.
Menggunakan kuesioner yang valid dan reliabel sebagai penelitian
instrumen yang dibagikan kepada auditor sebagai responden dalam penelitian ini melalui google form.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa locus of control berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor, keahlian auditor
berpengaruh ignifikan terhadap kinerja auditor, locus of control dan keahlian auditor secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor.
Pada variabel independen menggunakan variabel locus of control, keahlian auditor
Pada varibel dependen menggunakan variabel kinerja auditor.
Pada objek penelitian dilakukan di Kantor Akuntan Publik di Jakarta
9
Ni Luh Putu Ayu Juliantari,Ni Luh Gde Novitasari,
Putu Wenny Saitri (2020) Pengaruh profesionalisme, komitmen organisasi, locus Of control internal, dan locus of control eksternal
Terhadap kinerja auditor
mengetahui bagaimana profesionalisme, komitmen organisasi, locus of control internal dan locus of control eksternal pada auditor pertunjukan. Penelitian ini bersifat kuantitatif.
Penelitian ini menggunakan variabel independen profesionalisme, komitmen organisasi, locus Of control internal, dan locus of control eksternal
Pada varibel dependen menggunakan variabel kinerja auditor.
metode pengumpulan yang berkaitan dengan masalah penelitian dilakukan dengan metode kuesioner. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah
statistik deskriptif, instrumen tes meliputi uji validitas,
uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas, analisis linier berganda, dan uji kelayakan model yang mencakup koefisien
uji determinasi, uji F dan uji t.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kesejahteraan psikologis berpengaruh positif terhadap kinerja auditor, stres peran dapat mengganggu kinerja auditor. Kecerdasan spiritual auditor berpotensi memperkuat hubungan antara kesejahteraan psikologis dan kinerja auditor, kecerdasan spiritual mengurangi dampak stres peran pada kinerja auditor.
Hasilnya menunjukkan hal
Profesionalisme berpengaruh positif terhadap Kinerja Auditor, Komitmen Organisasi berpengaruh positif terhadap Kinerja Auditor, Locus of Control Internal berpengaruh positif terhadap Kinerja Auditor dan Locus of Control Eksternal berpengaruh negatif terhadap Kinerja Auditor.
Pada variabel independen menggunakan profesiomalisme dan komitmen organisasi Pada objek penelitian dilakukan di Kantor Akuntan Publik di Bali
10
Khairun Nisa (2022) Pengaruh struktur audit, locus of control dan pemahaman good governance terhadap kinerja auditor internal pada Inspektorat Kota Medan
Mengetahui pengaruh struktur audit, locus of control dan pemahaman good governance terhadap kinerja auditor internal pada
Inspektorat Kota Medan.
Penelitian ini menggunakan variabel independen
Pengaruh struktur audit, locus of control dan pemahaman good governance Pada varibel dependen menggunakan variabel kinerja auditor internal Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah metode sensus. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner. Dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis desktiptif dan uji asumsi klasik.
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dengan tambahan uji validitas dan uji reliabilitas. Penelitian ini juga menggunakan pengujian hipotesis berupa uji koefisien determinasi, uji parsial (t) dan uji simultan (f).
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa struktur audit berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja auditor internal, locus of control dan pemahaman good governance tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja auditor internal. Secara simultan
menunjukkan bahwa struktur audit, locus of control dan pemahaman good governance berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor internal.
Pada variabel independen menggunakan variabel locus of control.
Pada varibel dependen menggunakan variabel kinerja auditor.
Pada variabel independen menggunakan variabel struktur audit dan good governance.
Pada objek penelitian dilakukan di Inspektorat Kota Medan