1. Sebuah mesin dc (6 kW, 120 V, 1200 rpm) memiliki karakteristik magnetisasi berikut pada 1200 rpm.
Parameter mesin adalah Resistansi Jangkar (Ra) = 0,2 Ω, Resistansi Kumparan Medan Shunt (Rfw) = 100 Ω. Mesin dijalankan pada 1200 rpm dengan eksitasi secara terpisah.
Arus medan diatur pada (If )= 0,8 A. Resistansi beban (RL ) = 2 Ω terhubung ke terminal jangkar. Pengaruh reaksi jangkar dapat diabaikan.
(a) Tentukan jumlah KaΦ untuk mesin tersebut.
(b) Tentukan Ea dan Ia.
(c) Tentukan torsi T dan daya beban PL.
2. Sebuah mesin dc dengan eksitasi terpisah dengan daya 25 kW, tegangan 120 V memiliki resistansi jangkar Ra = 0,025 Ω. Ketika dioperasikan dengan arus medan konstan dan kecepatan konstan 2500 rpm, dimana tegangan jangkar sirkuit terbuka adalah 120 V.
Jika mesin dc terhubung ke pasokan 125 V, tentukan :
(a) Apakah mesin dc beroperasi sebagai generator atau motor.
(b) Arus jangkar. (Ia) (c) Daya pasokan. (Pin)
(d) Daya yang dikembangkan. ( Pg ) (e) Torsi yang dikembangkan. (T)
3. Sebuah mesin dc shunt (24 kW, 240 V, 1000 rpm) memiliki Ra = 0,12 Ω, Nf = 600 putaran/pole. Mesin ini dioperasikan sebagai generator dc dengan eksitasi terpisah dan dijalankan pada 1000 rpm. Ketika If = 1,8 A, tegangan terminal tanpa beban adalah 240 V.
Ketika generator memberikan arus beban penuh, tegangan terminal yang turun menjadi 225 V.
(a) Tentukan tegangan yang dihasilkan dan torsi yang dikembangkan ketika generator memberikan beban penuh.
(b) Tentukan penurunan tegangan (Voltage Drop) akibat reaksi jangkar.
(c) Apabila tegangan terminal beban penuh dapat dibuat sama dengan tegangan terminal tanpa beban dengan meningkatkan arus medan menjadi 2,2 A atau dengan menggunakan gulungan seri pada setiap tiang. Tentukan jumlah putaran per pole dari gulungan seri yang diperlukan jika If tetap pada 1,8 A.