PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bimbingan dan konseling merupakan upaya pedagogi yang menunjang keberhasilan proses pendidikan di sekolah.Setiap lembaga pendidikan formal mempunyai tujuan pendidikan yang disebut dengan tujuan institusi (school goal). Bimbingan dan konseling menangani permasalahan atau keadaan di luar bidang pengajaran, namun secara tidak langsung menunjang tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Peneliti memilih lokasi ini karena peneliti ingin mengetahui pentingnya Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru Makassar. Layanan Bimbingan dan Konseling Guru Untuk Membangun Karakter Siswa di SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru Makassar Karakter Siswa di SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru Makassar. Faktor Penghambat Bimbingan dan Konseling Guru Untuk Membentuk Karakter Siswa di SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru.
“Lalu faktor apa saja yang menghambat guru bimbingan dan konseling dalam mengembangkan karakter siswa di SMA Muhammadiyah 11 Tello Baru?” Hal ini menunjukkan bahwa masih ada masyarakat di sekolah ini yang belum memahami apa yang dimaksud dengan guru bimbingan dan konseling terhadap pembentukan karakter siswa SMA Muhammadiyah 11 Tello Baru. Siswa yang berubah karakter setelah mengikuti konseling di SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru no.
Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru telah berjalan dengan baik, karena para guru selalu melaksanakan tugasnya dengan baik dan menjaga siswanya. Tidak ada faktor yang selalu menghambat Guru Pembimbing Konseling SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru dalam memberikan Layanan Bimbingan Konseling kepada siswa karena setiap siswa mampu memahami peraturan dan petunjuk yang diberikan kepada guru BK. Apakah terdapat perubahan karakter siswa SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru Makassar setelah mengikuti pedoman konseling?
Layanan Bimbinga Konseling
- Pengertian dan Peranan Bimbingan dan Konseling
- Peranan Guru dalam Bimbingan dan Konseling
- Proses dan Langkah-Langkah Pelaksanaan Bimbingan
Pembentukan Karakter
- Pengertian Pembentukan Karakter
- Proses Pembentukan Karakter
- Pentingnya Karakter
Unsur terpenting dalam pembentukan karakter adalah pikiran, karena di dalam pikiran terdapat segala program yang terbentuk dari pengalaman hidup, yang merupakan cikal bakal dari segala sesuatu. Pikiran sadar adalah pikiran obyektif yang berhubungan dengan objek luar dengan menggunakan panca indera sebagai medianya, dan sifat pikiran sadar ini adalah penalaran. Terletak di korteks serebral, itu logis dan. Pikiran bawah sadar merupakan pikiran subyektif yang berisi perasaan dan kenangan, bersifat irasional, tidak bernalar dan tidak dapat membantah.
Pikiran bawah sadar akan memperoleh apa yang telah ditanamkannya melalui suatu sistem kepercayaan yang lahir dari hasil kesimpulan sadar mengenai obyek-obyek luar yang diamatinya. Seiring berjalannya waktu, penyaringan informasi yang masuk melalui pikiran sadar menjadi lebih ketat, sehingga tidak sembarangan. Semakin banyak informasi yang diterima dan semakin banyak sistem kepercayaan dan pola pikir yang terbentuk, semakin jelas pula keunikan tindakan, kebiasaan, dan karakter setiap individu.
Keyakinan ini semakin diperkuat setelah mereka mengetahui bahwa nilai yang mereka peroleh di bawah rata-rata dan orang tua mereka mengatakan demikian.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Untuk mendapatkan gambaran lebih jelas maka judul skripsi ini yaitu “Layanan Bimbingan dan Konseling Pembentukan Karakter Siswa SMA Muhammadiyah 11 Tello Baru Makassar. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru bimbingan dan konseling dan siswa di SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru Makassar yaitu 15 orang guru dan 100 orang siswa. Sejarah Berdirinya SMA Muhammadiyah 11 Tello Baru Makassar SMA Muhammadiyah 11 Tello Baru berdiri di atas tanah seluas 1200 m2.
SMA Muhammadiyah 11 Tello Baru Semula sekolah tersebut adalah Sekolah Dasar (SD) namun diubah menjadi Sekolah Menengah Pertama (SMP). SMA Muhammadiyah 11 Tello Baru berstatus kepemilikan yaitu perkumpulan muhammadiyah, sekolah tersebut merupakan sekolah swasta. Guru SMA Muhammadiyah 11 Tello Baru selalu berusaha memberikan solusi kepada siswa yang masih mengalami kesulitan terutama dalam hal karakternya.
Apakah siswa SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru Makassar memahami apa yang diajarkan guru pembimbing? Setelah mengikuti penyuluhan, apakah siswa SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru Makassar mengulangi pelanggaran yang dilakukannya? Setelah mengikuti penyuluhan, apakah siswa SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru Makassar mempunyai karakter yang baik terhadap sesama siswanya?
Lokasi dan Obyek Penelitian
Variabel Penelitian
Observasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mengamati dan melihat secara langsung proses pembelajaran pada bidang Studi Pendidikan Agama Islam di SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru Makassar. Wawancara yaitu melakukan wawancara langsung terhadap objek yang akan diteliti layanan Bimbingan Konseling terhadap pembentukan karakter siswa. Berdasarkan tabel diatas maka penulis dapat menganalisis dan menyimpulkan bahwa kehadiran siswa di SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru dari tahun ke tahun semakin berkurang.
Sarana dan Prasarana adalah segala fasilitas yang ada di SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru yang menunjang kegiatan dan administrasi sekolah serta mencapai tujuan proses pembelajaran di sekolah yaitu. SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru mempunyai 1 orang guru yang dikhususkan untuk bimbingan dan konseling serta didukung dengan latar belakang ilmu agama dan masa bakti yang cukup lama, akan memberikan kontribusi yang besar terhadap terselenggaranya pembelajaran yang lebih berkualitas. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai kepedulian atau perhatian yang diberikan guru bimbingan dan konseling terhadap siswa, dilakukan peneliti.
Hal ini menunjukkan bahwa sekolah ini menawarkan layanan konseling untuk pembentukan karakter siswa meskipun tidak ada bidang studi khusus pada jurusan konseling. Bagaimana guru bimbingan konseling membimbing siswa di SMA Muhammadiyah Tello Baru, memberikan bimbingan dan keteladanan yang baik kepada setiap siswa di sekolah tersebut. Sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, peneliti memberikan saran mengenai layanan orientasi dan konseling untuk pembentukan karakter siswa, kepedulian guru terhadap siswa, sebaiknya guru bimbingan.
Definisi Operasional
Populasi dan Sampel
Populasi adalah sejumlah penduduk atau kelompok individu dari obyek atau unsur yang diteliti dan diteliti dalam melakukan penelitian, karena merupakan bagian yang diperlukan dalam pemecahan suatu masalah untuk menunjang keberhasilan penelitian itu sendiri, yang merupakan medifikasi manusia. cara mencari ilmu pengetahuan yang dilakukan secara ilmiah berdasarkan fakta data. Margono mengatakan: “Kependudukan adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita, dalam rentang dan waktu yang kita tentukan.” Jika seseorang ingin menyelidiki seluruh unsur yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitian tersebut adalah penelitian populasi.
Berdasarkan pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dijadikan sumber data yang mempunyai ciri-ciri penelitian yang terdapat di lokasi penelitian. Pada dasarnya penentuan sampel dalam penelitian ini adalah memperoleh keterangan atau informasi yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti dengan cara meneliti sebagian dari populasi yang dipilih dan dianggap mewakili keseluruhan populasi yang ada. Berdasarkan pemikiran di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa teknik pengambilan sampel adalah teknik purposive sampling karena dari peneliti hingga guru BK berjumlah 1 orang, sedangkan kelas VII berjumlah 30 siswa dan kelas VII berjumlah 30 siswa. .
VIII sebanyak 33 karena jumlah peneliti yang ingin diteliti tidak cukup mencapai 100 karena dibawah kelas proses penelitian
Instrumen Penelitian
Wawancara merupakan salah satu bentuk komunikasi antar orang yang melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari orang lain dan mengajukan pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu. Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan dalam penelitian untuk memperoleh data dan informasi dari responden, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data konkrit berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dalam skripsi.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data
Berdasarkan data yang peneliti peroleh mengenai objek pengamatan, maka dapat dikatakan bahwa guru layanan bimbingan dan konseling cukup baik dalam meningkatkan mutu, kualitas dan karakter peserta didiknya. Ketika guru memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada siswa, masih banyak siswa yang belum memahami apa yang dimaksud dengan guru bimbingan dan konseling. Ketika orang tua siswa menyatakan tidak sependapat dengan guru pembimbing, maka guru pembimbing menjelaskan maksud guru pembimbing, sekedar untuk membentuk karakter setiap siswa agar siswa mempunyai karakter yang baik.
Dan pada akhirnya orang tua siswa yang kurang paham dapat menerima dan memahami apa yang dimaksud oleh guru bimbingan dan konseling. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti tentang objek yang diamati, maka dapat dikatakan bahwa guru bimbingan dan konseling harus menyediakannya. Guru selalu penuh perhatian dan memberikan bimbingan khusus kepada siswa yang masih kesulitan dalam memahami kemampuan atau karakternya, dan guru bimbingan dan konseling dapat memberikan bimbingan yang lebih intensif dengan menggunakan metode khusus untuk memudahkan siswa memperoleh nilai yang lebih baik.
HASIL PENELITIAN
Deskripsi Lokasi Penelitian
Layanan Guru Bimbingan Konseling Terhadap
Apalagi penelitian yang peneliti lakukan, walaupun tidak ada pengajaran bimbingan dan konseling khusus di tempat tersebut, peneliti menemukan, terbukti bahwa di sekolah siswa harus mempunyai karakter untuk mengetahui kemampuan siswa itu sendiri. Dan pada akhirnya siswa yang kurang paham melaporkan hal tersebut kepada orang tuanya dan menyebabkan orang tua tersebut salah memahami tanggapannya terhadap laporan anaknya sehingga menyebabkan orang tua tidak setuju dengan apa yang diberikan oleh guru BK kepada anaknya. Hasil penelitian diperoleh dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket yang disebarkan kepada sejumlah sampel siswa untuk mengetahui faktor-faktor yang dihadapi guru dalam pembentukan karakter siswa melalui bimbingan dan konseling tersebut, sehingga data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode rumus persentase.
Hal ini diperkuat dengan respon siswa yang memilih jarang mengulang dengan persentase 24% dan frekuensi 15 orang, sedangkan siswa yang memilih tidak pernah mengulang dengan persentase 76% dan frekuensi 48 orang. Tabel diatas menunjukkan siswa yang memilih sangat baik dengan persentase 70% dan frekuensi 44 orang, sedangkan siswa yang memilih kurang baik dengan persentase 30%. Hal ini diperkuat dengan respon siswa yang memilih Sangat Aktif dengan persentase 84% dan frekuensi 53 orang, sedangkan siswa yang memilih kurang aktif dengan persentase 16% dan frekuensi 10 orang.
Faktor yang dihadapi Guru Bimbingan Konseling
Cara Guru Bimbingan Konseling Membentuk Karakter
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Karakter setiap siswa kami bentuk dengan selalu memberikan motivasi atau dorongan agar mereka percaya diri dalam pergaulan dan berprestasi. Namun kami sebagai pendidik berusaha memberikan perhatian yang baik kepada siswa dengan selalu mengevaluasi siswa yang mengalami kesulitan, karena terkadang masih banyak kita temukan siswa yang permasalahan utamanya berasal dari lingkungan keluarganya dan juga dari diri sendiri, masih kurang orientasi.