• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBAGA PERWAKILAN DAN LEGISLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "LEMBAGA PERWAKILAN DAN LEGISLASI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAGA PERWAKILAN DAN LEGISLASI

Disampaikan Pada Mata Kuliah Proses Legislatif

Dosen :

TATIK ROHMAWATI, S.IP

(2)

KONSEP PERWAKILAN

Perwakilan politik adalah jaminan rasional bagi peraturan konflik.

Dalam Kamus Bahasa Indonesia perwakilan

diartikan sebagai duta atau orang dikuasakan

menggantikan tugas orang lain. Sebagai wakil

tentulah ditunjuk orang yang paling kapabel di

kelompoknya. Kapabel disini banyak sekali

variabelnya mulai dari kapabel secara fisik,

mental, spiritual juga material.

(3)

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT

Setelah UUD 45 mengalami amandemen, anggota MPR

tidak lagi terdiri dari anggota DPR, utusan daerah dan

utusan golongan. Akan tetapi berubah menjadi system

bicameral yaitu terdiri dari DPR dan DPD yang dipilih

melalui pemilihan umum. Ketua MPR dipilih oleh

anggota MPR dalam sebuah sidang paripurna. Selama

ketua MPR belum ditunjuk, maka ketua DPR ditunjuk

menjadi ketua sementara MPR dan ketua DPD menjadi

wakil ketua MPR yang terdiri dari tiga orang dan

mencerminkan unsur DPR dan DPD dalam sebuah sidang

paripurna pula.

(4)

TUGAS KETUA MPR

1. Memimpin sidang dan menyimpulkan hasil sidang untuk diambil keputusan.

2. Menyusun rencana kerja dan mengadakan pembagian kerja antara ketua dan wakil ketua.

3. Menjadi juru bicara MPR.

4. Melaksanakan dan memasyarakatkan putusan MPR.

5. Mengadakan konsultasi dengan presiden dan pimpinan lembaga Negara lainnya sesuai dengan putusan MPR.

6. Mewakili MPR dan atau alat kelengkapan MPR di pengadilan.

7. Melaksanakan putusan MPR berkenaan dengan penetapan sanksi atau rehabilitasi anggota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.

8. Menetapkan arah kebijakan umum dan strategi pengelolaan anggaran MPR.

9. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya dalam sidang paripurna MPR.

(5)

TUGAS MPR SETELAH AMANDEMEN

NO TUGAS DAN WEWENANG MPR

SETELAH AMANDEMEN

1 Mengangkat dan

memberhentkan presiden dan wakil presiden

Melantik presiden dan wakil presiden berdasarkan hasil pemilihan umum secara langsung.

2 Menetapkan dan mengubah UUD 1945

3 Melantik presiden apabila presiden turun

jabatan, memilih dan melantik wakil presiden dari dua orang calon yang diberikan presiden apabila terjadi kekosongan jabatan dan lain sebagainya.

(6)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR)

Jumlah anggota DPR sebanyak 550 orang dan dipimpin oleh seorang ketua yang dipilih melalui sidang paripurna DPR.

Fungsi DPR antara lain :

1. Fungsi legislasi, yaitu membentuk undang-undang bersama-sama dengan presiden.

2. Fungsi anggaran (budgeting), yaitu menyusun anggaran Pendapan Belanja Negara bersama presiden.

3. Fungsi pengawasan, yaitu mengawasi pelaksanaan

UUD 1945, undang-undang dan peraturan pelaksana

lainnya.

(7)

HAK & KEWAJIBAN DPR

1. Interpalasi, yaitu hak untuk meminta keterangan kepada pemerintah atas suatu kebijakan yang strategis dan menyangkut kepentingan masyarakat luas.

2. Angket, yaitu hak untuk melakukan penyelidikan terhadap kebijakan pemerintah yang penting dan strategis serta brdampak bagi masyarakat luas.

3. Menyatakan pendapat, yaitu hak untuk

berpendapat terhadap kebijakan-kebijakan

pemerintah.

(8)

DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD)

DPD adalah prwujudan salah satu kamar di MPR yang

mewakili kepentingan daerah. DPD, sama seperti DPR,

juga dipilih melalui pemilihan umum secara langsung

di daerah masing-masing. Anggota DPD sendiri tidak

boleh lebih dari 1/3 anggota DPR. DPD dipimpin oleh

seorang ketua dan paling banyak lima orang wakil

ketua yang dipilh melalui sidang paripurna. Sebelum

ketua dan wakil ketua DPD terpilih, ditunujuk ketua

dan wakil ketua sementara dari satu orang anggota

DPD yang tertua dan satu orang anggota DPD yang

termuda.

(9)

FUNGSI DPD

1. Pengajuan usul, ikut dalam pembahasan dan memberikan pertimbangan yang berkaitan dengan bidang legislasi tertentu, terutama yang berkaitan dengan daerah.

2. Pengawasan atas pelaksanaan undang-undang mengenai daerah.

Dalam menjalankan fungsinya, DPD mempunyai hak yaitu : 3. Mengajukan RUU yang menyangkut otonomi daerah.

4. Ikut membahas RUU yang berkaitan dengan otonomi

derah..

(10)

FUNGSI LEMBAGA PERWAKILAN

Fungsi legislasi,

Legislasi merupakan alat kelengkapan DPR. Dan digunakan untuk merencanakan dan menyusun program pembahasan RUU.

Fungsi anggaran

Menempatkan anggaran diposisi yang telah ditetapkan DPR bersama Presiden.

Fungsi pengawasan, yaitu mengawasi aktivitas badan eksekutif, supaya sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkannya.

Pengawasan dilakukan melalui sidang panitia-panitia legislatif

dan melalui hak-hak kontrol yang khusus, seperti hak bertanya,

interpelasi dan sebagainya.

(11)

FUNGSI PENTING LEGISLATIF

1. Menentukan policy (kebijaksanaan) dan membuat undang-undang. Untuk itu DPR diberi hak inisiatif, hak untuk mengadakan amandemen terhadap RUU yang disusun oelh pemerintah dan hak Budget.

2. Mengontrol badan eksekutif dalam arti menjaga semua tindakan badan eksekutif sesuai dengan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditetapkan.

Untuk menyelenggarakan tugas ini, badan perwakilan

rakyat diberi hak-hak kontrol khusus.

(12)

KINERJA LEGISLATIF

Kinerja lembaga perwakilan salah satunya adalah dengan membuat peraturan

perundang-undangan yang mengarahkan bagaimana orang harus bertindak untuk

kepentingan masyarakat.

DISKUSIKAN Kinerja Legislatif !!!

Referensi

Dokumen terkait

Bagia Mulyadi yang juga Ketua DPD  Himpunan Penyelenggara Pelatihan & Kursus Indonesia DKI (DPD HIPKI DKI) melaporkan perolehan Anugerah HIPKI  AWARD tersebut kepada Wakil

Para Pemohon yang merupakan Warga Negara Indonesia yang terpilih menjadi anggota DPD telah dirugikan hak konstitusionalnya oleh ketentuan Pasal 14 ayat (1) UU MPR, DPR, DPD, dan

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3) menjelaskan lebih lanjut bahwa wewenang dan tugas DPD dalam menindaklanjuti hasil

Kita semua mengharapkan semoga Rancangan Undang-undang tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD dapat disetujui

Perwakilan Rakyat, yang ditujukan kepada pemerintah dalam menjalankan undang-undang. 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD, pengertian dari angket adalah

Sementara di sisi yang lain DPD menganggap hal itu berarti ada pembahasan oleh tiga lembaga, yaitu DPR, DPD, Presiden (pemerintah). DPR dan DPD di satu pihak sebagai

Menindaklanjuti UU Nomor 27 tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD terkait dengan Pengelolaan Anggaran dan dalam rangka mewujudkan pengelolaan keuangan negara

Dalam hal Hubungan kewenangan antara lembaga kekuasaan Legislatif antara MPR, DPR, dan DPD, misalnya antara DPR dan DPD sebagai fungsi legislasi, DPD mempunyai kewenangan